Foto Alat. Pengujian Marshall

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN

PENGARUH PROSES PEMANASAN PADA ASPAL. M.T. Gunawan Mahasiswa Doktor Teknik Sipil Undip Semarang. Abstrak 2.

PEMERIKSAAN TITIK LEMBEK ASPAL (RING AND BALL TEST) (PA ) (AASHTO-T53-74) (ASTM-D36-69)

Lampiran Perhitungan Pengujian Aspal

METODE PENGUJIAN DAKTILITAS BAHAN-BAHAN ASPAL

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipresentasikan pada gambar bagan alir, sedangkan kegiatan dari masing - masing

METODE PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER

BAB III METODE PENELITIAN. perihal pengaruh panjang serabut kelapa sebagai bahan modifier pada campuran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rencana kerja ditunjukkan oleh Gambar 3.1, yang merupakan bagan alir

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut adalah diagram alir dari penelitian ini : MULAI. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan selama penelitian di laboratorium adalah sebagai berikut:

Cara uji titik nyala dan titik bakar aspal dengan alat cleveland open cup

Penelitian ini menggunakan tiga macam variasi jumlah tumbukan dan

BAB 3 METOTOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 4.1. Bagan Alir Penelitian

I Persiapan Penyediaan Sampel Agregat dan Aspal (Bitumen)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN KADAR RESIDU ASPAL EMULSI DENGAN PENYULINGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian pada penulisan ini merupakan serangkaian penelitian

Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol

Pemeriksaan BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR. Penanggung Jawab. Iman Basuki

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA ASPAL CAIR DENGAN ALAT TAG OPEN CUP

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

METODE PENGUJIAN KADAR AIR ASPAL EMULSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(Data Hasil Pengujian Agregat Dan Aspal)

dahulu dilakukan pengujian/pemeriksaan terhadap sifat bahan. Hal ini dilakukan agar

BAB III LANDASAN TEORI

Cara uji penetrasi aspal

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL ASPAL

BAB V PEMERIKSAAN BERAT JENIS TANAH. 5.1 REFERENSI a. M Das, Braja Mekanika Tanah Jilid I. Jakarta: Erlangga. Bab 1 Tanah dan batuan, Hal

Cara uji daktilitas aspal

DAFTAR PUSTAKA. 1. Bina Marga Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton. Saringan Agregat Halus Dan Kasar, SNI ;SK SNI M-08-

A. Tujuan Percobaan Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat dan modulus. kehalusan. Data distribusi butiran pada agregat serta modulus kehalusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram alir penelitian adalah sebagai berikut : PERSIAPAN. AGREGAT BNA ASPAL pen 60/70 JERAMI

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

BAB IV Metode Penelitian METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian

LAMPIRAN A HASIL PENGUJIAN AGREGAT

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bagan Alir Penelitian. Mulai. Studi Pustaka. Persiapan Alat dan Bahan. Pengujian Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. aspal optimum pada kepadatan volume yang diinginkan dan memenuhi syarat minimum

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Cara uji ekstraksi kadar aspal dari campuran beraspal menggunakan tabung refluks gelas

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Bagan Alir FCR Dengan Cara PRD. gambar grafik Marshall

Cara uji berat jenis aspal keras

Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan ikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas, diatas tanah dasar secara aman

Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA. penetrasi, uji titik nyala, berat jenis, daktilitas dan titik lembek. Tabel 4.1 Hasil uji berat jenis Aspal pen 60/70

Gambar 4.1 Bagan alir penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

UJI BERAT JENIS TANAH ASTM D ERLENMEYER

Lampiran 1. Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar. 1/2" (gram)

optimum pada KAO, tahap III dibuat model campuran beton aspal dengan limbah

METODE PENGUJIAN VISKOSITAS ASPAL MINYAK DENGAN ALAT BROOKFIELD TERMOSEL

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alur seperti pada gambar 5.1.

Cara uji berat jenis tanah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1.a. Bagan Alir Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

BAB IV METODE PENELITIAN

Spesifikasi aspal keras berdasarkan kekentalan

Cara uji elastisitas aspal dengan alat daktilitas

BAB V. METODE PENELITiAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian laboratorium tentang

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pemeriksaan mutu bahan yang berupa serat ijuk, agregat dan aspal, perencanaan

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini

METODE PENGUJIAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AIR AGREGAT HALUS

BAB IV METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Cara mendapatkan data melalui pengujian dengan menggunakan tes Marshall

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Cara uji kelarutan aspal modifikasi dalam toluen dengan alat sentrifus

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

LEMBAR KERJA (LAPORAN ) PRAKTIKUM IPA SD PDGK 4107 MODUL 5. KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT dan PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BATAS CAIR TANAH (ASTM D )

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari persiapan,

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Cara uji penyulingan aspal cair

MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

Transkripsi:

Foto Alat Pengujian Marshall Oven Neraca Cawan Dongkrak Slinder Cincin Bak Pemanas Alat Uji Marshall Termometer Saringan

Satu Set Ayakan dan Alat Penggetar Keranjang Timbang Dalam Air Timbangan Digital Foto Gambar Alat Pengujian Titik Lembek Aspal

oven timbangan digital Cawan Saringan Termometer Bejana BAB XXI TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR

A. MAKSUD DAN TUJUAN Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 79 o C. Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal. Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik diatas permukaan aspal. B. BENDA UJI Benda uji adalah contoh aspal ± 100 gr. 1. Panaskan contoh aspal antara 148,9 o C dan 176 o C, sampai cukup cair 2. Kemudian isilah cawan Cleveland sampai garis dan hilangkan (pecahkan) gelembung udara yang ada pada permukaan cairan C. PERALATAN 1. Termometer, sesuai Daftar no. 1, Gambar no. 1 2. Cleveland open cup adalah cawan kuningan dengan bentuk dan ukuran seperti Gambar no. 2 3. Pelat pemanas 4. Terdiri dari logam, untuk melekatkan cawan Cleveland, Gambar no. 3 dan bagian atas dilapisi seluruhnya oleh asbes setebal 0,6 cm (1/4 ) 5. Sumber pemanasan 6. Pembakaran gas atau tungku listrik, atau pembakar alcohol yang tidak menimbulkan asap atau nyala disekitar bagian atas cawan 7. Penahan angin, yaitu alat yang menahan angin apabila digunakan nyala sebagai pemanasan 8. Nyala penguji Yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan diameter 3,2 sampai 4,8 mm, dengan panjang tabung 7,5 cm seperti Gambar no. 4.

D. PELAKSANAAN 1. Aspal sebanyak ±100 gram dipanaskan hingga cair, kemudian isikan dalam cawan Cleveland sampai pada garis dan hilangkan gelembung udara yang ada dipermukaan cairan aspal. 2. Meletakkan cawan diatas pelat pemanas dan aturlah sumber pemanas sehingga terletak dibawah titik tengah cawan. 3. Meletakkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik tengah cawan. 4. Menempatkan termometer tegak lurus di dalam aspal dengan jarak 6,4 mm diatas cawan dasar, dan terletak pada satu garis yeng menghubungkan titik tengah cawan dan titik poros nyala penguji. Kemudian aturlah sehingga poros termometer terletak pada jarak ¼ diameter cawan dari tepi. 5. Menempatkan penahan angin didepan nyala penguji. 6. Menyalakan sumber pemanas dan aturlah pemanasan sehingga kenaikan suhu menjadi (15 ± 1) o C per-menit sampai aspal mancapai suhu 56 o C di bawah titik nyala perkiraan. 7. Kemudian mengatur kecepatan pemanasan 5 o C sampai 6 o C per-menit pada suhu antara 56 o C dan 28 o C di bawah titik nyala perkiraan. 8. Menyalakan nyala penguji dan aturlah agar diameter nyala penguji tersebut menjadi 3,2 sampai 4,8 mm 9. Memutar nyala penguji sehingga sampai permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan) dalam waktu 1 detik. Ulangi pekerjaan tersebut setiap kenaikan 2 o C. 10. Melanjutkan pekerjaan f dan h sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal. 11. Membaca suhu pada termometer dan catat. 12. Melanjukan perkerjaan 9 sampai terlihat nyala yang agak lama sekurang-kurangnya 5 detik di atas permukaan aspal. Bacalah suhu pada termometer dan catat.

E. DATA PRAKTIKUM No Uraian Kegiatan Pembacaan waktu Keterangan 1 Menyiapkan sampel - Bitumen dipanaskan 70 C 2 Menaikkan suhu sample Sampai 56 C dibawah titik nyala 3 Menaikkan suhu sample antara 56 C s/d 28 C dibawah titik nyala Mulai Jam = 14.04 Selesai Jam = 14.16 Mulai Jam = 14.04 Selesai Jam = 14.16 Mulai Jam = 14.04 Selesai Jam = 14.16 Suhu oven, =100 C 15 C per menit 5 C s/d 6 C per menit C dibawah titik nyala Contoh I Waktu C Titik Nyala/ Titik Bakar 56 51 46 41 36 31 26 0 00 0 00 0 00 2 10 8 48 11 05 12 18 300 305 310 315 320 325 330

21 16 11 6 1 12 98 13. 2 13 40 14 37 14 68 335 340 345 350 355 Dari hasil pengamatan diperoleh : - Titik Nyala = 200 o C - Titik Bakar = 225 o C F. PEMBAHASAN Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar untuk aspal berguna dalam menentukan suhu dimana aspal terlihat menyala singkat di permukaan aspal (titik nyala), dan suhu pada aspal terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik. Titik nyala dan titik bakar perlu diketahui untuk memperkirakan temperatur maximum pemanasan aspal sehingga aspal tidak terbakar. G. KESIMPULAN - Titik Nyala = 200 o C - Titik Bakar = 225 o C Menurut SNI 06-2433-1991 Syarat minimum titik nyala 200 o C, jadi benda uji memenuhi syarat. H. LAMPIRAN 1. Laporan Sementara 2. Flow Chart 3. Gambar Alat 4. Gambar Langkah Kerja

FLOW CHART TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR Mulai Memanaskan aspal sebanyak ±100 gram, kemudian isikan dalam cawan Cleveland. Meletakkan cawan diatas pelat pemanas dan aturlah sumber pemanas sehingga terletak dibawah titik tengah cawan. Meletakkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik tengah Menempatkan termometer tegak lurus di dalam aspal dengan jarak 6,4 mm diatas cawan dasar, dan terletak pada satu garis yeng menghubungkan titik tengah cawan dan titik poros nyala penguji. Kemudian mengatur sehingga poros termometer terletak pada jarak ¼ diameter cawan dari tepi.

Menempatkan penahan angin didepan nyala penguji. Menyalakan sumber pemanas dan aturlah pemanasan serta kecepatan pemanasan Menyalakan nyala penguji dan atur agar diameter nyala penguji tersebut menjadi 3,2 sampai 4,8 mm Melanjutkan pekerjaan f dan h sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal.membaca suhu pada termometer dan catat. Melanjukan perkerjaan 9 sampai terlihat nyala yang agak lama sekurangkurangnya 5 detik di atas permukaan aspal. Bacalah suhu pada termometer dan catat. Selesai