Foto Alat Pengujian Marshall Oven Neraca Cawan Dongkrak Slinder Cincin Bak Pemanas Alat Uji Marshall Termometer Saringan
Satu Set Ayakan dan Alat Penggetar Keranjang Timbang Dalam Air Timbangan Digital Foto Gambar Alat Pengujian Titik Lembek Aspal
oven timbangan digital Cawan Saringan Termometer Bejana BAB XXI TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR
A. MAKSUD DAN TUJUAN Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar dari semua jenis hasil minyak bumi kecuali minyak bakar dan bahan lainnya yang mempunyai titik nyala open cup kurang dari 79 o C. Titik nyala adalah suhu pada saat terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal. Titik bakar adalah suhu pada saat terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik pada suatu titik diatas permukaan aspal. B. BENDA UJI Benda uji adalah contoh aspal ± 100 gr. 1. Panaskan contoh aspal antara 148,9 o C dan 176 o C, sampai cukup cair 2. Kemudian isilah cawan Cleveland sampai garis dan hilangkan (pecahkan) gelembung udara yang ada pada permukaan cairan C. PERALATAN 1. Termometer, sesuai Daftar no. 1, Gambar no. 1 2. Cleveland open cup adalah cawan kuningan dengan bentuk dan ukuran seperti Gambar no. 2 3. Pelat pemanas 4. Terdiri dari logam, untuk melekatkan cawan Cleveland, Gambar no. 3 dan bagian atas dilapisi seluruhnya oleh asbes setebal 0,6 cm (1/4 ) 5. Sumber pemanasan 6. Pembakaran gas atau tungku listrik, atau pembakar alcohol yang tidak menimbulkan asap atau nyala disekitar bagian atas cawan 7. Penahan angin, yaitu alat yang menahan angin apabila digunakan nyala sebagai pemanasan 8. Nyala penguji Yang dapat diatur dan memberikan nyala dengan diameter 3,2 sampai 4,8 mm, dengan panjang tabung 7,5 cm seperti Gambar no. 4.
D. PELAKSANAAN 1. Aspal sebanyak ±100 gram dipanaskan hingga cair, kemudian isikan dalam cawan Cleveland sampai pada garis dan hilangkan gelembung udara yang ada dipermukaan cairan aspal. 2. Meletakkan cawan diatas pelat pemanas dan aturlah sumber pemanas sehingga terletak dibawah titik tengah cawan. 3. Meletakkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik tengah cawan. 4. Menempatkan termometer tegak lurus di dalam aspal dengan jarak 6,4 mm diatas cawan dasar, dan terletak pada satu garis yeng menghubungkan titik tengah cawan dan titik poros nyala penguji. Kemudian aturlah sehingga poros termometer terletak pada jarak ¼ diameter cawan dari tepi. 5. Menempatkan penahan angin didepan nyala penguji. 6. Menyalakan sumber pemanas dan aturlah pemanasan sehingga kenaikan suhu menjadi (15 ± 1) o C per-menit sampai aspal mancapai suhu 56 o C di bawah titik nyala perkiraan. 7. Kemudian mengatur kecepatan pemanasan 5 o C sampai 6 o C per-menit pada suhu antara 56 o C dan 28 o C di bawah titik nyala perkiraan. 8. Menyalakan nyala penguji dan aturlah agar diameter nyala penguji tersebut menjadi 3,2 sampai 4,8 mm 9. Memutar nyala penguji sehingga sampai permukaan cawan (dari tepi ke tepi cawan) dalam waktu 1 detik. Ulangi pekerjaan tersebut setiap kenaikan 2 o C. 10. Melanjutkan pekerjaan f dan h sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal. 11. Membaca suhu pada termometer dan catat. 12. Melanjukan perkerjaan 9 sampai terlihat nyala yang agak lama sekurang-kurangnya 5 detik di atas permukaan aspal. Bacalah suhu pada termometer dan catat.
E. DATA PRAKTIKUM No Uraian Kegiatan Pembacaan waktu Keterangan 1 Menyiapkan sampel - Bitumen dipanaskan 70 C 2 Menaikkan suhu sample Sampai 56 C dibawah titik nyala 3 Menaikkan suhu sample antara 56 C s/d 28 C dibawah titik nyala Mulai Jam = 14.04 Selesai Jam = 14.16 Mulai Jam = 14.04 Selesai Jam = 14.16 Mulai Jam = 14.04 Selesai Jam = 14.16 Suhu oven, =100 C 15 C per menit 5 C s/d 6 C per menit C dibawah titik nyala Contoh I Waktu C Titik Nyala/ Titik Bakar 56 51 46 41 36 31 26 0 00 0 00 0 00 2 10 8 48 11 05 12 18 300 305 310 315 320 325 330
21 16 11 6 1 12 98 13. 2 13 40 14 37 14 68 335 340 345 350 355 Dari hasil pengamatan diperoleh : - Titik Nyala = 200 o C - Titik Bakar = 225 o C F. PEMBAHASAN Pemeriksaan titik nyala dan titik bakar untuk aspal berguna dalam menentukan suhu dimana aspal terlihat menyala singkat di permukaan aspal (titik nyala), dan suhu pada aspal terlihat nyala sekurang-kurangnya 5 detik. Titik nyala dan titik bakar perlu diketahui untuk memperkirakan temperatur maximum pemanasan aspal sehingga aspal tidak terbakar. G. KESIMPULAN - Titik Nyala = 200 o C - Titik Bakar = 225 o C Menurut SNI 06-2433-1991 Syarat minimum titik nyala 200 o C, jadi benda uji memenuhi syarat. H. LAMPIRAN 1. Laporan Sementara 2. Flow Chart 3. Gambar Alat 4. Gambar Langkah Kerja
FLOW CHART TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR Mulai Memanaskan aspal sebanyak ±100 gram, kemudian isikan dalam cawan Cleveland. Meletakkan cawan diatas pelat pemanas dan aturlah sumber pemanas sehingga terletak dibawah titik tengah cawan. Meletakkan nyala penguji dengan poros pada jarak 7,5 cm dari titik tengah Menempatkan termometer tegak lurus di dalam aspal dengan jarak 6,4 mm diatas cawan dasar, dan terletak pada satu garis yeng menghubungkan titik tengah cawan dan titik poros nyala penguji. Kemudian mengatur sehingga poros termometer terletak pada jarak ¼ diameter cawan dari tepi.
Menempatkan penahan angin didepan nyala penguji. Menyalakan sumber pemanas dan aturlah pemanasan serta kecepatan pemanasan Menyalakan nyala penguji dan atur agar diameter nyala penguji tersebut menjadi 3,2 sampai 4,8 mm Melanjutkan pekerjaan f dan h sampai terlihat nyala singkat pada suatu titik diatas permukaan aspal.membaca suhu pada termometer dan catat. Melanjukan perkerjaan 9 sampai terlihat nyala yang agak lama sekurangkurangnya 5 detik di atas permukaan aspal. Bacalah suhu pada termometer dan catat. Selesai