BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK

PENENTU AXIS Z ZERO SETTER MENGGUNAKAN LASER DAN KAMERA SEBAGAI SENSOR. Oleh Paskahlis Tri Gunawan NIM :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

Bab III Perangkat Pengujian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem elektronik terdiri dari dua bagian yaitu: - Pengujian tegangan catu daya - Pengujian kartu AVR USB8535

Mesin Bor Otomatis dengan Menggunakan Kamera untuk Mendeteksi Koordinat Bor

2015 RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. MOTO DAN PERSEMBAHAN... v. DAFTAR ISI...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III METODE PENELITIAN

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

Kontrol Mesin Bor PCB Otomatis dengan Menggunakan Programmable Logic Controller

RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. motor stepper yang dikontrol oleh software EMC melalui PC.

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjuk suatu titik berdasarkan input yang diberikan. Salah satu model mesin

Sistem Kontrol Parkir Mobil Otomatis Menggunakan Mikrokontroler

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. microcontroller menggunakan komunikasi serial. 1. Menyalakan Minimum System ATMEGA8535

RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Elvin Nur Afian, Rancang Bangun Sistem Navigasi Kapal Laut berbasis pada Image Processing metode Color Detection

PAINTING AIRBRUSH DESIGNED USING CANNY ADGE DETECTION METHOD

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

ROBOT PENYUSUN BUKU PADA PERPUSTAKAAN DENGAN WEB CAMERA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Otomatisasi Mesin Capping Untuk Botol Obat Sirup di PT. Mersifarma Tirmaku Mercusana Sukabumi

BAB III PERANCANGAN ALAT

Integrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PENGENDALIAN PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER CNC ARAH SUMBU X, SUMBU Y DAN SUMBU Z

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

TUGAS DESAIN MEKATRONIKA II

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram

BAB 2 LANDASAN TEORI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Bab II Teori Dasar 2.1 Representasi Citra

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN. 4.1 Pengujian Program Pengendalian Gerak Meja Kerja Mesin Frais dalam Arah Sumbu x

METODE PENELITIAN. 4.1 Tempat dan Waktu. 4.2 Bahan dan Alat. 4.3 Metode

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER

Aplikasi Kamera Web Untuk Mengukur Luas Permukaan Sebuah Obyek 3D

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

Bab IV PERANCANGAN SISTEM KONTROL NUTRISI HIDROPONIK NFT TUMBUHAN TOMAT

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 2 LANDASAN TEORI. robotika. Salah satu alasannya adalah arah putaran motor DC, baik searah jarum jam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem

LINIERISASI KELUARAN PENCATU DAYA MENGGUNAKAN KOMPUTER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras untuk mengoperasikan rangkaian DC servo pada mesin CNC dan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

MESIN PEMOTONG AKRILIK BERBASIS MIKROKONTROLER

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI WATER LEVEL CONTROL SYSTEM BERBASIS PC OLEH: I MADE BUDHI DWIPAYANA NIM

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI KENDALI PERGERAKAN MOTOR PADA PROTIPE MESIN CUTTER UNTUK MEMBUAT POLA GARIS TEGAK LURUS BERBASIS ARDUINO UNO

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015.

Rancang Bangun Prototype Alat Sistem Pengontrol Kemudi Kapal Berbasis Mikrokontroler

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER 2.1 Gambaran Umum Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, tujuan skripsi ini adalah merancang suatu penentu axis Z Zero Setter menggunakan laser sebagai pengganti sensor Z setter dan kamera (webcam) sebagai sensor yang diaplikasikan pada alat pengebor otomatis atau mesin bor duduk yang dikontrol secara otomatis dengan menggunakan kayu sebagai bahan. Pada skripsi ini dirancang sebuah mesin bor duduk otomatis yang menyerupai bor duduk pada umumnya. Di sini digunakan laser dan kamera sebagai sensor penentu titik nol yang dikendalikan oleh aplikasi desktop di PC (Personal Computer) dan data yang diterima komputer akan dikirim ke mikrokontroler melalui serial. Ball screw (ulir) digunakan untuk naik dan turunnya mesin bor dan dua buah linear shaft sebagai penyangga untuk dudukan mesin bor. Untuk menggerakkan ball screw digunakan motor stepper dan dikendalikan oleh mikrokontroler. Motor stepper terhubung oleh dua pulley belt (katrol), yaitu pulley besar dan pulley kecil. Pulley kecil terhubung dengan motor stepper langsung dan pulley besar terhubung oleh ulir, kedua pulley terhubung dengan belt. 2.2 Blok Diagram Sistem Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas, dibuat blok diagram sistem seperti Gambar 2.1. Gambar 2.1. Blok diagram sistem. 5

2.3 Cara Kerja Sistem Tahap pertama yang dilakukan adalah proses kalibrasi otomatis yang dilakukan oleh mata bor terhadap plat PCB pada meja kerja. Kalibrasi ini akan mengatur titik nol mata bor terhadap meja kerja dan mengatur nilai nol laser terhadap mata bor. Setelah melakukan proses kalibrasi mata bor pada plat PCB, sinar laser akan menyala dan bor akan naik secara perlahan untuk mencari titik nol laser. Cara untuk menemukan titik nol laser adalah menyatukan dua titik sinar laser menjadi sejajar seperti pada Gambar 2.2. Bila posisi titik sinar laser masih bersilangan atau belum sejajar seperti pada Gambar 2.3, maka bor akan bergerak naik atau turun sampai posisi sejajar. Gambar 2.2. Titik nol sinar laser yang sudah sejajar. Gambar 2.3. Titik laser yang belum sejajar. Proses untuk mencari titik nol adalah dengan pengolahan citra digital (digital image processing). Pengolahan citra digital adalah proses pengolahan gambar dua dimensi oleh perangkat komputer digital [2] atau merupakan proses pengambilan atribut-atribut pada gambar dengan input dan output yang berupa gambar [4]. Proses pengambilan citra melalui USB webcam dengan cara menerima citra dalam ruang RGB (Red Green Blue) dengan data masing-masing komponen warna RGB 8 bit. Jadi setiap piksel memiliki data 24 bit. 6

Pengolahan citra yang digunakan meliputi : a. Grayscaling Format data citra digital berhubungan erat dengan warna. Pada banyak kasus, terutama untuk keperluan penampilan secara visual, nilai data digital merepresentasikan warna dari citra yang diolah. Format citra digital yang banyak dipakai adalah citra skala keabuan (grayscale). b. Tresholding Thresholding atau binerisasi yaitu pengelompokan piksel-piksel dalam citra berdasarkan batas nilai intensitas tertentu adalah salah satu dari operasi tingkat titik [2]. c. Menghitung Titik Pusat Massa Setelah menghitung thresholding, didapatkan 2 titik sinar laser yang mencakup luasan beberapa piksel. Jumlah titik pada masing-masing luasan dihitung dan dicari titik berat masing-masing titik menggunakan persamaan berikut. (2.1) (2.2) Keterangan : T x adalah posisi sumbu x titik berat dari luasan T y adalah posisi sumbu y titik berat dari luasan P i (x) adalah posisi sumbu x titik ke i dari luasan P j (y) adalah posisi sumbu y titik ke j dari luasan n adalah jumlah titik dalam satu luasan Ada kemungkinan terdapat noise pada citra sehingga timbul titik-titik selain sinar laser. Untuk mengatasi noise ini, diambil hanya 2 titik sinar terbesar hasil thresholding. Adanya noise tersebut membuat kamera sulit dalam menemukan titik nol laser, bila kedua titik disatukan seperti pada Gambar 2.4. Untuk mengatasi itu, titik sinar laser dibuat terpisah (atas dan bawah), sehingga saat menemukan titik nol kedua titik sejajar atas dan bawah seperti Gambar 2.2. 7

Gambar 2.4. Dua titik laser menjadi satu titik. Setelah melakukan proses untuk pencarian titik nol laser dan posisi laser sudah sejajar, maka mesin bor akan kembali ke posisi paling atas (reset). Setelah melakukan proses kalibrasi mata bor dan kalibrasi titik nol laser, alat akan menunggu perintah dari aplikasi desktop. Pada aplikasi desktop, data akan dikirim dari komputer dan diterima oleh mikrokontroler dan mikrokontroler akan menggerakkan motor stepper. Data tersebut dapat berupa nilai step yang menyatakan koordinat titik nol mata bor dan sinar laser. Karena data dikirim lewat komputer maka diperlukan sebuah interface atau perangkat antarmuka yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol proses pengeboran. Untuk mengirimkan data dari komputer ke mikrokontroler dibutuhkan jalur komunikasi. Jalur komunikasi yang digunakan adalah serial port. Komputer Mikrokontroler Motor Stepper Mekanik Penggerak Bor Gambar 2.5. Cara kerja mesin bor. Data yang dikirim dari komputer akan diterima dan diolah oleh untai pengendali. Data tersebut diubah dalam bentuk pulsa tegangan dengan frekuensi tertentu dan dalam waktu tertentu. Untai pengendali ini berupa untai mikrokontroler yang berfungsi untuk mengolah data, mengontrol gerakan motor dan mengatur on-off pada laser. Karena arus dan tegangan keluaran dari mikrokontroler sangat terbatas, sedangkan arus dan tegangan yang dibutuhkan untuk menggerakkan motor cukup besar maka 8

dibutuhkan untai driver motor. Untai ini menggunakan optocouplers dan MOSFET sebagai komponen utamanya. Motor yang digunakan adalah motor stepper jenis unipolar. Motor stepper bekerja dengan mengubah pulsa listrik menjadi gerakan mekanik diskrit. Karena mempunyai gerakan mekanik diskrit, maka putaran motor dapat dengan mudah diatur sesuai kebutuhan. Putaran motor stepper tergantung dari jumlah pulsa yang diberikan, sedangkan kecepatannya tergantung frekuensi pulsa yang diberikan. Langkah motor stepper dinyatakan dalam sudut. Sudut tersebut disebut sudut langkah atau step angle. Step angle adalah sudut yang dihasilkan dalam 1 kali pergerakan motor stepper. Misalkan sebuah motor stepper mempunyai step angle 0.9 maka dalam 1 putaran mempunyai 400 step. Pada bagian mekanik penggerak, poros motor stepper terhubung langsung dengan sebuah katrol (pulley) kecil. Pulley kecil ini terhubung dengan sebuah pulley besar yang terhubung oleh belt. Pulley besar terhubung langsung dengan poros ulir. Pulley kecil Pulley besar Gambar 2.6. Mekanik penggerak mesin bor. 9

Ulir berfungsi mengubah gerakan rotasi menjadi translasi. Untuk itu diberikan sebuah nut (mur) pada poros ulir. 1 1 4 3 2 1 4 2 Ulir 3 Putaran Motor Stepper Gambar 2.7 Putaran motor stepper vs gerakan ulir. Jarak gang ( pitch) Jika motor stepper digerakkan, maka pulley kecil dan pulley besar akan menggerakkan ulir, sehingga ulir akan bergerak searah gerakan motor stepper dan mur bergerak naik atau turun mengikuti arah putaran ulir. Jika putaran motor stepper diubah dalam gerakan ulir akan mendapat jarak sebagai berikut : S N P = Jarak yang ditempuh ulir (mm). = Jumlah step. = Step Angle ( ). = Jarak pitch ulir (mm). 10