III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional.

METODOLOGI PENELITIAN. dengan tujuan penelitian. Menurut (Kartini Kartono,1980:16) menyatakan :

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

` III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif korelasional, dengan tujuan ingin mengetahui ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui power otot

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. antara daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata-tangan dengan

III. METODELOGI PENELITIAN. Bandar Lampung, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010 : 16). Metode penelitian merupakan hal yang

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2013 : 160) Metode penelitian adalah cara

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

III. METODELOGI PENELITIAN. berdasarkan tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan reaksi

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. validitas dan reliabilitas. Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan,

BAB III METODE PENELITIAN. membuktikan sesuatu atau untuk mencari sebuah jawaban.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumbangan antara panjang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rusli Lutan (2007:199) menjelaskan mengenai metode korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ilmiah yang digunakan sebagai metodologi penelitian harus tepat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. sendiri (Suharsimi Arikunto, 1998:131). Berdasarkan tujuan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian membahas alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. sebab itu, dalam penelitian ini peneliti akan menguraikan prosedur yang. tertentu dan hubungannya berbagai variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. dan Kesehatan (FPOK) dan Gelanggang Olahraga Stadion Bumi Siliwangi

R3 : Koefisien regresi X3 terhadap Y

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan. lebih akurat bila digunakan sampel yang representatif.

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi belajar penjasorkes

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskritif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Dapat berupa angket,

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun 2014

BAB III METODE PENELITIAN

Y Keterampilan Mengiring Bola

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, diperlukan suatu metode penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Hubungan antara Kekuatan...(Zidni Husni Hukmawan) : Zidni Husni Hukmawan, POR : : Aris Fajar Pambudi, M.Or

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

Transkripsi:

38 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:160) Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Menurut Riduwan (005 : 07) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang bertujuan mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya. Menurut Riduwan (005:141) analisis korelasi ganda untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat (Y). Metode penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa asumsi dan hipotesis diajukan oleh peneliti benar-benar terbukti dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan data yang ada.

39 3. Populasi dan Sampel 3..1 Populasi Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau obyek yang mempunyai sifat-sifat umum. Menurut (Sujana, 1989 : 6), Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitng ataupun pengukuran kuantitatif kualitatif, mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan lengkap dan jelas, yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Pada penelitian ini populasi yang diambil berdasarkan jenis populasi terbatas, yaitu jumlah sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga relatif dapat dihitung jumlahnya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para siswa putra kelas 8 SMP Abadi Perkasa PT Indolampung Perkasa. 3.. Sampel Dalam suatu proses penelitian, tidak perlu seluruh populasi diteliti, akan tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian dari jumlah populasi tersebut. Dijelaskan oleh (Arikunto, 199 : 107) sebagai berikut Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100,lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya juka subjeknya besar (lebih dari 100 orang) maka dapat diambil antara 10%-15% atau 0%-5% atau lebih besar dari itu. Bertitik tolak dari pendapat diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil sample sebesar 50 siswa.

40 3..3 Variabel Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto, variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas (X) : dalam penelitian ini ada tiga variabel bebas yaitu: a. Variabel bebas 1 (X 1 ) adalah : kelincahan b. Variabel bebas (X ) adalah : kecepatan c. Variabel bebas 3 (X 3 ) adalah : kekuatan otot tungkai d. Variabel terikat (Y) adalah : keterampilan menggiring bola. 3..5 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: X 1 X Y X 3 Gambar 3. Desain Penelitian (Sumber: Sugiyono, 008) Keterangan : X 1 : Kelincahan X : Kecepatan X 3 : Kekuatan otot tungkai Y : Keterampilan gerak dasar menggiring bola

41 3.3 Teknik Pengumpulan Data Menurut Suharsimi Arikunto (010:65) dijelaskan bahwa metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Lebih lanjut dikatakan oleh Suharsimi Arikunto (010:65) bahwa untuk memperoleh data data yang diinginkan sesuai dengan tujuan peneliti sebagai bagian dari langkah pengumpulan data merupakan langkah yang sukar karena data data yang salah akan menyebabkan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik akan salah pula. Data yang perlu dikumpulkan ini menggunakan metode survey dengan teknik tes dan teknik korelasi, pengambilan data dilakukan dengan pemberian tes dan pengukuran melalui metode survey,yaitu peneliti mengamati secara langsung pelaksanaan tes dan pengukuran dilapangan. 3.4 Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (00: 136) instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan one-shot-model yaitu pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data. 3.4.1 Instrumen pengambilan data tes kecepatan Tes kecepatan menggunakan tes lari 30 meter Instrumen pengambilan data untuk tes kecepatan lari 30 meter : 1. Stop watch menurut keperluan

4. Bendera start 1 buah 3. Formulir dan alat alat tulis 4. Lintasan lurus dan rata dengan jarak 30 meter 5. Pengetes: 1. Starter 1 orang. Pengambil waktu menurut keperluan 3. Pengawas dan pencatat 1 orang 6. Pelaksanaan tes: 1. Start dilakukan dengan start berdiri. Pada satu ujung kakinya sedekat mungkin dengan garis start 3. Pada aba-aba siap teste siap berlari 4. Pada aba-aba ya teste berlari secepat-cepatnya menempuh jarak 30 meter sampai melewati garis finish 5. Bersamaan aba-aba ya stop watch dijalankan dan dihentikan pada saat testee mencapai garis finish. 7. Pencatat Hasil : 1. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai untuk menempuh jarak tersebut. Waktu dihitung sampai sepersepuluh detik (Depdikbud, 1977, 5-6).

43 Tabel Penilaian Tes Lari 30 meter Putra Putri Nilai sd-6.3 Sd-6.7 5 6.4-6.9 6.8-7.5 4 7.0-7.7 7.6-8.3 3 7.8-8.8 8.4-9.6 8.9-dst. 9.7 -dst 1 (Nur hasan 007:106) G a r i s s t a r t 1111 3 30 meter G a r i s F i n i s h 1, m 3,6 m Gambar 3 Gambar 3 lintasan lari tes lari 30 meter (Ismaryati 008:58) 3.4. Instrumen pengambilan data tes kelincahan Tes kelincahan menggunakan tes lari dogging run Instrumen pengambilan data tes kelincahan ( Tes Dogging Run): 1. Stop watch. Skoon / marka 5 3. Formulir dan alat tulis

44 4. Lapangan Pengambilan Data Untuk Tes kelincahan ( Tes lari Dogging Run ) Tujuan : untuk mengukur kelincahan seseorang Alat dan perlengkapan : 1. Stop watch. Skoon / marka 5 3. Formulir dan alat tulis 4. Lapangan Pelaksanaan tes : 1. Start berdiri. Pada aba-aba bersedia testee berdiri dengan salah satu ujung kakinya sedekat mungkin dengan garis start. 3. Pada aba-aba Ya testee segera mengambil dan memindahkan balik satu demi satu yang berada digaris start hingga selesai. Pencatat hasil : 1. Bersamaan dengan ba-aba ya stop watch dijalankan dan pada saat balok terakhir diletakkan stop watch dimatikan. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh testee untuk menempuh jarak 10 meter.

45 Tabel Penilaian Dogging run Skor Shuttle run Shuttle run Kriteria Putra putrid 5 <15,5 Sempurna <16,7 4 16 15,6 Baik sekali 17,4-16,8 3 16,6-16,1 Baik 18,-17,5 17,1-17,6 Cukup 18,9 18,3 1 17,7-17, Kurang 19,6-19,0 Sumber: (The National Physical Fitness Award/ Assesment, NAPFA) Gambar 4 (Gambar tes kelincahan dogging run (Ismaryati, 008:44)) 3.4.3 Instumen pengambilan data tes kekuatan otot tungkai Tes kekuatan otot tungkai menggunakan tes leg dynamometer

46 Instrumen tes kekuatan otot tungkai Untuk mengukur kekuatan otot tungkai digunakan suatu alat yang disebut Leg Dynamometer. Alat yang digunakan antara lain: 1. Leg Dynamometer. Blangko dan 3. Alat tulis. Pelaksanaan Leg Dynamometer : Orang yang dites berdiri di atas alat leg dynamometer dan lutut di tekuk membentuk sudut 130-140 derajat,tubuh tetap tegak lurus dan pandangan lurus ke depan.panjang rantai diukur sedemikian rupa sesuai dengan orang yang di tes dengan posisi berdiri. Tongkat pegangan di genggam dengan posisi tangan menghadap belakang. Tarik tongkat pegangan sekuat mungkin dan meluruskan lutut perlahan-lahan.baca angka ada skala maksimum tercapainya tarikan dalam satuan kilogram (kg). Pengukuran di ambil sebanyak dua kali dan hasil terbaik yang di pakai sebagai hasil pengukuran Pelaksanaan : 1) Teste memakai pengikat pinggang, kemudian berdiri dengan membengkokkan kedua lututnya hingga membentuk sudut ± 45 0, kemudian alat pengikat pinggang tersebut dikaitkan pada leg dynamometer. ) Setelah itu teste berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya.

47 3) Setelah teste itu meluruskan kedua tungkainya dengan maksimum, lalu kita lihat jarum alat-alat tersebut menunjukkan angka berapa. 4) Angka tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai teste. 5) Penilaian : Skor terbaik dari tiga kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan kg, dengan tingkat ketelitian 0,5 kg. Gambar 5 (Gambar Leg Dynamometer (Ismaryati (008 :56)) Tabel Norma Penilaian Strenght/Otot Tungkai (Leg Dynamometer) Nilai Kategori Putra Putri Baik sekali >83 >183 Baik 15 8 14 18 Sedang 146 14 65 13 Kurang 77 145 4 64 3.4.4 Instrumen pengambilan data tes keterampilan menggiring bola Tes keterampilan menggiring bola mengggunakan soccer drible test Instrumen pengambilan data untuk tes keterampilan menggiring bola: 1. Lapangan. 6 buah scoon

48 3. stop watch 4. bola 5. tali panjang 0 meter 6. meteran 7. kapur 8. formulir dan alat tulis (Gambar 7. Lapangan tes menggiring bola) (Ismaryati (008 :56)) Pengambilan data Untuk Tes ketrampilan menggiring bola Tujuan : untuk mengukur kemampuan menggiring bola. Alat dan perlengkapan : 1. Lapangan. 10 buah pancang ukuran meter 3. stop watch 4. bola 5. tali panjang 0 meter 6. meteran 7. kapur

49 8. formulir dan alat tulis Pelaksanaan tes 1. Aba-aba siap testee berdiri dibelakan garis strart dengan bola siap untuk digiring.. Pada aba-aba ya testee mulai menggiring bola dengan membeliti setiap pancang secara urut. 3. Kalau terjadi kesalahan, maka harus diulang dimana kesalahan terjadi. 4. Diperkenankan menggiring bola dengan salah satu kaki atau dengan kedua kaki bergantian. 5. Pada aba-aba ya stop watch dihidupkan dan diamati pada saat testee atau bolanya yang terakhir melewati garis finish 6. Setiap testee diberi kali kesempatan test dilakukan sebanyak (dua) kali ulangan, kemudian dicatat dan diurutkan sesuai urutan dicatat dan diurutkan sesuai urutan yang dihasilkan waktu tercepat. Waktu yang tercepat diberi skor tertinggi 5 dan terendah 1. Penilaian Hasil tes : Diambil nilai tes yang tercepat dari kali kesempatan menggiring bola, yang dicatat sampai persepuluh detik.

50 Tabel Skor Mengiring Bola No Waktu t-skor Keterangan 1 10,1 75 10,6 74 3 11,1 73 4 11,6 7 5 1,1 71 6 1,6 70 7 13,1 69 8 13,6 68 9 14,1 67 10 14,6 66 11 15,1 65 1 15,6 64 13 16,1 63 14 16,6 6 15 17,1 61 (Sumber : Drs. Nurhasan (1986:3.16)

51 Tabel 3: Norma Penilaian Penelitian Nama Siswa Waktu Skor Predikat Tempuh 1-5 detik 5 Sangat cepat 6-10 detik 4 Cepat 11-15 detik 3 Cukup cepat 16-0 detik Cukup 1-5 detik 1 Kurang cepat (Sumber: Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, 1998 : 70) 3.5 Analisis Data Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi carl pearson dan korelasi ganda. Sehubungan penelitian ini adalah penelitian populasi, maka tidak diperlukan uji prasyarat. 1. Pengujian Hipotesis a. Mencari Koefisien Korelasi Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat digunakan korelasi product moment dan korelasi ganda. Menurut Sudjana (005: 369) Koefisien korelasi antara variabel X 1 dengan Y, dan X dengan Y dapat dicari dengan menggunakan rumus korelasi Carl Pearson: r X i n Xi - Xi n X - X n - i i Keterangan : r = Koefisien korelasi X i

5 n = Jumlah sampel X = Skor variabel X Y = Skor variabel Y X = Jumlah skor variabel X Y = Jumlah skor variabel Y X = Jumlah kuadrat skor variabel X Y = Jumlah kuadrat skor variabel Y Dalam Sugiyono (008: 6) Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar = -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. Jika didapat r = -1 maka terdapat korelasi negatif sempurna, artinya setiap peningkatan pada variabel tertentu maka terjadi penurunan pada variabel lainnya. Sebaliknya jika didapat r = 1, maka diperoleh korelasi positif sempurna. Artinya ada hubungan yang positif antara variabel, dan kuat atau tidaknya hubungan ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien korelasi. Dan koefisien korelasi adalah 0 maka tidak terdapat hubungan. Tabel 1. Interpretasi koefisien korelasi nilai r. Interval Koefisien Korelasi 0,80-1,00 0,60-0,79 0,40-0,59 0,0-0,39 0,00-0,19 Interpretasi Hubungan Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah Mencari koefisien korelasi antara kecepatan dengan keterampilan menggiring bola :

53 r X 1 rx 1 0,401 50 505.507-505 507 50 505-505 n 130558-130558 Mencari koefisien korelasi antara kelincahan dengan keterampilan menggiring bola : r X 1 rx 1 0,475 50 500.507-500 507 50 500-500 50 507-507 Mencari koefisien korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan keterampilan menggiring bola : r X 1 rx 1 0,31 50 511.507-511 507 50 511-511 50 507-507 1 Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r tabel Product Moment, dengan taraf signifikan 0,05 (taraf kepercayaan 95%). Kaidah pengujian signifikan : Jika r hitung r tabel, maka tolak Ho artinya ada hubungan yang signifikan dan jika r hitung < r tabel, maka terima Ho artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap Y dicari dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (Sudjana, 005: 369). Adapun rumus koefisien determinasi sebagai berikut : KP = r x 100 %

54 Keterangan : KP = Nilai koefisien determinasi r = Koefisien korelasi dikuadratkan Variabel kecepatan KP = r x 100 % KP = (0,401) x 100 % KP = 16,08% Variabel kelincahan KP = r x 100 % KP = (0,475) x 100 % KP =,54% Variabel kekuatan otot tungkai KP = r x 100 % KP = (0,31) x 100 % KP = 10,33%