BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, diperlukan suatu metode penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, diperlukan suatu metode penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Langkah Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian, diperlukan suatu metode penelitian yang tepat. Menurut Surachmad (1990:131), Metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tehnik serta alat-alat tertentu. Tujuan dari penelitian ini mengenai sikap terhadap belajar gerak dan kemampuan motorik dasar anak SD pada etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu. Sehubungan dengan masalah yang penulis ungkapkan dalam penelitian ini, maka penulis menentukan penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengertian metode deskriptif diungkapkan oleh Arikunto (1993:208) yaitu sebagai berikut: Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang diwujudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada suatu penelitian yang dilakukan. Penelitian deskriptif tidak diberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi biasa individual atau kelompok dan menggunakan angka-angka. Seperti yang telah dijelaskan diatas, penelitian ini langsung melihat sikap terhadap belajar gerak dan kemampuan motorik dasar yang dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar di Kota Pontianak. Kemampuan motorik dasar merupakan 71

2 72 kapasitas seseorang untuk melakukan bermacam-macam gerakan yang memerlukan keberanian dalam olahraga. Setiap bentuk kegiatan yang dilakukan anak-anak mempunyai pengaruh terhadap kemampuan motorik mereka. Selanjutnya, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan proses perencanaan yang matang agar proses penelitian berjalan dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Agar lebih jelas mengenai proses penelitian ini dapat dilihat pada bagan langkah-langkah penelitian berikut ini: SAMPEL CINA: 22 DAYAK: 19 MADURA: 33 MELAYU: 30 ANGKET SIKAP TERHADAP BELAJAR GERAK TES KEMAMPUAN MOTORIK DASAR PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA KESIMPULAN Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penelitian

3 73 B. Desain Penelitian Penelitian ini meliputi kegiatan pengumpulan data dan informasi, yang kemudian dianalisis menggunakan analisis kuantitatif. Menggunakan desain penelitian factorial 4x2. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel sikap terhadap belajar gerak dan kemampuan motorik dasar yang dimiliki oleh etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu di Kota Pontianak. Tabel 3.1 Desain Faktorial 4x2 Etnis Anak Usia tahun Cina B1 Dayak B2 Madura B3 Melayu B4 Sikap terhadap belajar gerak A1 A1B1 A1B2 A1B3 A1B4 Kemampuan motorik dasar A2 A2B1 A2B2 A2B3 A2B4 Keterangan : A1B1 : Sikap terhadap belajar gerak etnis Cina A1B2 : Sikap terhadap belajar gerak etnis Dayak A1B3 : Sikap terhadap belajar gerak etnis Madura A1B4 : Sikap terhadap belajar gerak etnis Melayu A2B1 : Kemampuan motorik dasar etnis Cina A2B2 : Kemampuan motorik dasar etnis Dayak A2B3 : Kemampuan motorik dasar etnis Madura A2B4 : Kemampuan motorik dasar etnis Melayu

4 74 Masing-masing etnis diberikan Tes Sikap Terhadap Belajar Gerak dengan Angket sikap, dan Tes Kemampuan Motorik Dasar dengan Tes Motor Ability. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi merupakan individu atau objek yang memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil sejumlah data yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan yang diteliti. Sugiyono (1998:57) menjelaskan sebagai berikut: Populasi adalah wilayah generaliasasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu di Kota Pontianak. Proses penelitian memerlukan populasi sebagai sumber data dari seluruh bahan atau elemen yang diselidiki. Dalam hal ini Sudjana (2002:6) menjelaskan sebagai berikut : Totalitas semua yang mungkin hasil, menghitung atau pengukuran, kualitatif maupun kuantitatif, mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya, dinamakan populasi. Adapun sebagian yang diambil dari populasi disebut sampel. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis menetapkan populasi dengan beberapa karakteristik sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan pada etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu di Kota Pontianak; 2. Populasi dari etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu berusia antara tahun;

5 75 3. Populasi keempat etnis tersebut telah melaksanakan program olahraga selama enam tahun. 2. Sampel Penelitian Pada penelitian ini sampel yang diambil berasal dari siswa kelas 6 yang telah diacak. Mengenai jumlah sampel penulis mengacu pada pendapat Arikunto (2002:112) yang menjelaskan bahwa : Kebanyakan peneliti beranggapan bahwa semakin banyak sampel, atau semakin besar presentase sampel dari populasi, hasil penelitian akan semakin baik. Anggapan ini benar, tetapi tidak selalu demikian. Hal ini tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang dikandung oleh subjek penelitian dalam populasi. Selanjutnya sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut bertalian erat dengan homogenitas subjek dalam populasi. Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa semakin banyak sampel yang digunakan dalam penelitian tidak selalu menghasilkan penelitian yang baik. Hal tersebut tergantung dari sifat-sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada subjek penelitian dalam populasi. Hal yang sama mengenai jumlah sampel belum ada aturan yang pasti berapa banyak sampel harus diambil lebih jauh Nasution (2002:101) mengatakan bahwa: Tidak ada aturan yang jelas tentang jumlah sample yang dipersyaratkan untuk suatu penelitian dari populasi yang tersedia. Berdasarkan pendapat diatas mengenai besarnya populasi dan jumlah sampel yang diperlukan, berkaitan dengan biaya, tenaga serta waktu yang tersedia maka penulis menetapkan sampel sebanyak 104 orang dari jumlah populasi 140 orang etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu di Sekolah Dasar.

6 76 Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah teknik Proportional Random Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan proporsi. Sesuai dengan banyaknya siswa sekolah yang dijadikan subjek penelitian, selanjutnya dilakukan undian dengan membuat potongan kertas yang telah diberi nomor urut berdasarkan present dari sekolah. Kemudian mengambil satu persatu kertas tersebut sampai mendapatkan jumlah sampel yang diharapkan penulis. Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Untuk mendapatkan (n) dalam populasi diatas digunakan rumus sampel minimum Sudjana (2001:85) sebagai berikut : N n = N ( e ) Keterangan : N = Ukuran populasi n = Ukuran sampel minimal e = Kesalahan pengambilan sampel (Presisi) 1 = Angka Konstan Berdasarkan data di atas, maka pada subjek penelitian terdapat sebanyak 140. Dengan mengambil tingkat kesalahan pengambilan sampel (presisi) sebesar 5%, maka jumlah sampel yang diteliti dari populasi sebesar 140 adalah sebagai berikut : = (, ) =103,7 104

7 77 Diperoleh sampel sebesar 104 orang dan untuk pengambilan jumlah anggota sampel etnis dilakukan secara proporsional dengan rumus alokasi proporsional sebagai berikut: n i N N i = n Dimana : n i N i N n = ukuran sampel untuk lokasi ke-i = Jumlah populasi untuk lokasi ke-i = Populasi = Ukuran sampel minimum Alasan menggunakan pengambilan tehnik berdasarkan propotional karena jumlah anggota populasi tidak sama antara etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu. Sedangkan berdasarkan random adalah memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk menjadi anggota sampel. Untuk memperjelas mengenai jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini, penulis sajikan tabel populasi dan sampel berikut ini: Tabel 3.2 Populasi dan Sampel SD Pertiwi, SDN 34, dan SDN 42 Pontianak Siswa kelas 6 Etnis Jumlah Jumlah Populasi Sampel Cina Dayak Madura Melayu Jumlah

8 78 D. Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Untuk mengumpulkan data diperlukan alat tertentu sesuai dengan jenis variabelnya. Alat yang dimaksud adalah instrumen penelitian atau pengumpulan data. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan peneliti untuk melakukan pengukuran. Untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap diperlukan alat pengumpul data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket skala sikap dan Tes Motor Ability untuk siswa sekolah dasar sebagai alat pengumpul data. 1. Instrumen Sikap Terhadap Belajar Gerak Angket digunakan dalam rangka untuk mengumpulkan data variabel sikap terhadap belajar gerak siswa etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu. Penulis menggunakan definisi operasional sebagai berikut sikap adalah sekelompok keyakinan dan perasaan yang melekat tentang objek tertentu dan kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu. Berdasarkan definisi tersebut, suatu sikap mengandung tiga komponen, yakni (1) komponen kognitif (keyakinan); (2) komponen afektif (emosi/perasan); dan (3) komponen konatif (kecenderungan untuk bertindak). Selanjutnya disusun kisi-kisi sebagai pedoman dalam penyusunan item pernyataan menggunakan Skala Likert. Karena dalam angket penelitian alat pengumpul datanya berupa pertanyaan dan pernyataan maka pengolahan dan analisis yang digunakan yaitu: memilih skala yang akan digunakan, skala yang digunakan peneliti dalam

9 79 mengolah angket ini adalah skala penilaian yang dibuat oleh Likert. Mengenai Skala Likert dijelaskan oleh Nasution (2002:63-64) bahwa : Instrumen pengukuran ini mula-mula diciptakan oleh Rensis Likert pada tahun Sejak itu tipe pengukuran ini menjadi sangat populer dengan sejumlah keuntungannya antara lain: - Mempunyai banyak kemudahan. Menyusun sejumlah pertanyaan mengenai sifat atau sikap tertentu relatif mudah. Menentukan skor juga mudah karena tiap jawaban diberi nilai berupa angka yang mudah dijumlahkan. - Skala tipe Likert mempunyai reliabilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu. - Selain itu skala Likert ini sangat luwes atau fleksibel, lebih fleksibel daripada teknik pengukuran lainnya. Menyimak penjelasan diatas maka sebagai patokan penyekoran atau penilaian untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Kriteria Penyekoran Butir Soal Alternatif Jawaban Skor Butir Soal Positif Negatif 1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Ragu-ragu (R) 4. Tidak Setuju (TS) 5. Sangat Tidak setuju (STS) Bahwa dalam penyusunan pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab salah satu alternatif jawaban, maka pernyataan itu disusun dari sub komponen. Menurut Surakhmad (1998:84) ada beberapa petunjuk praktis yang harus diperhatikan ketika merumuskan butir pernyataan, yaitu (1) rumuskan setiap

10 80 pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya; (2) mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan agresif; (3) sifat pernyataan harus netral dan objektif; (4) mengajukan hanya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain; (5) keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi.

11 81 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Sikap Belajar Gerak Siswa SD No Variabel Komponen Indikator Sub Indikator No Soal 1. Sikap Belajar Gerak Kognitif (Keyakinan terhadap sesuatu) Mar at, S., Kartono, L.I. (2006) Afektif (Perasaan) Mar at, S., Kartono, L.I. (2006) Konatif (Kecenderu ngan untuk melakukan/ bertindak) Mar at, S., Kartono, L.I. (2006) Pengetahuan Perasaan Emosional Perubahan perilaku Sumber: Mar at, S., Kartono, L.I. (2006) 1. Pengetahuan siswa tentang minat dan kebutuhan belajar gerak; 2. Pengetahuan tentang jenis-jenis olahraga; 3. Pengetahuan tentang waktu berolahraga/bergerak; 4. Pengetahuan tentang frekuensi berolahraga/bergerak; 5. Pengetahuan mengenai peralatan olahraga; 6. Pengetahuan siswa akan manfaat olahraga; 7. Pengetahuan siswa akan tujuan berolahraga; 1. Perasaan siswa mengenai pembelajaran penjas yang diterima di sekolah 2. Perasaan senang siswa Kepada guru dalam pembelajaran penjas di sekolah; 3. Perasaan siswa terhadap sarana pembelajaran penjas. 1. Seberapa sering melakukan aktivitas gerak di sekolah; 2. Seberapa sering melakukan aktivitas olahraga di luar jam sekolah; 3. Jenis-jenis olahraga yang sering dilakukan , 48, 51 3,4, 25 10, 9, , 35, 19 17, 20, 66 27, 32, 34, 45 36, 46, 47 28, 42 54, 67 56, 57, 58, 59 1,2, 64 11, 23 14, 65 33, 55 8, 38 12, 13, 40, 53 5, 43 6,18 24, 37, 49, 50 29, 30, 31 22, 26, 41, 44, 52, 61 60, 62, 63, 68 7

12 82 2. Instrumen Kemampuan Motorik Dasar Nurhasan (2000:98) mengatakan bahwa Motor Ability adalah kapasitas seseorang untuk dapat melakukan bermacam-macam gerakan yang memerlukan keberanian dalam olahraga. Test Motor Ability menurut Jhonson dan Nelson (1969) dalam Nurhasan (2000:112) menjelaskan Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan gerak dasar bagi siswa sekolah dasar. Tes ini mempunyai reabilitas sebesar 0.93 dan validitas sebesar Berdasarkan pendapat diatas, maka tes ini terdiri dari 4 butir tes yaitu: a. Tes lari cepat 30 meter b. Tes shuttle run 4x10 meter c. Tes stork stand positional balance d. Tes lempar tangkap bola jarak 1 meter Agar pelaksanaan tes berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan pengadministrasian yang meliputi: Tabel 3.5 Tes Motor Ability Butir Tes Tes lari cepat 30 meter Tes Shuttle Run 4x10 meter Stork Stand Positional Balance Lempar Tangkap bola jarak 1 meter ke tembok Tujuan Mengukur kecepatan lari Mengukur kelincahan dalam bergerak mengubah arah. Mengukur Keseimbangan tubuh Mengukur kemampuan koordinasi mata dan tangan Alat/fasilitas Stopwatch, lintasan lurus dan rata jarak Stopwatch, lintasan lurus dan Stopwatch Bola tenis, stopwatch dan tembok yang rata

13 83 30 meter, bendera. rata dengan jarak 10 meter antara garis start dan garis finish. Pelaksaan Start dilakukan dengan berdiri. Pada aba-aba bersedia subjek berdiri dengan salah satu ujung jari kakinya sedekat mungkin dengan garis start. Aba-aba berhenti subjek siap untuk lari menuju garis finish. Start dilakukan dengan berdiri. Pada abaaba bersedia subjek berdiri dengan salah satu ujung kaki sedekat mungkin dengan garis start. Subjek berdiri dengan tumpuan kaki kiri, kedua tangan bertolak pinggang, kedua mata dipejamkan, lalu letakkan kaki kanan pada lutut kiri sebelah dalam. Pertahankan sikap tersebut selama mungkin. Subjek berdiri di belakang garis batas sambil memegang bola tenis dengan kedua tangan di depan dada. Aba-aba ya subjek dengan segera melakukan lempar tangkap ke dinding selama 30 detik. Skor Dihitung waktu yang ditempuh dalam melakukan lari sejauh 30 meter Dihitung waktu yang ditempuh dalam melakukan shuttle run 4x10 meter. Dihitung waktu dalam mempertahankan sikap tersebut selama mungkin. Dihitung jumlah tangkapan bola yang dapat dilakukan selama 30 detik. Berikut ini jadwal pelaksanaan pengumpulan data etnis Cina, Dayak, Madura dan Melayu, tertera pada tabel 3.6: Tabel 3.6 Pelaksanaan Pengumpulan Data Etnis Hari Tanggal Waktu Cina dan Dayak Kamis 15 April Madura Jumat 16 April Melayu Sabtu 17 April

14 84 E. Uji Coba Angket Pelaksanaan uji coba dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur yang telah disusun. Sehingga diketahui layak atau tidaknya alat ukur tersebutdipergunakan sebagai alat pengumpul data. Sebelum instrumen sikap belajar gerak yang telah disusun itu dipergunakan pada subjek penelitian, terlebih dahulu diujicobakan kepada 20 orang siswa SDN 11 Jl. P. Natakusuma no. 24 Pontianak pada tanggal 12 April Yang pelaksanaannya diawasi langsung oleh peneliti dengan memberikan penjelasan-penjelasan tentang cara pengisiannya. Setelah instrumen diujicobakan langkah berikutnya diadakan analisis untuk memilih pernyataan terbaik dan tingkat reliabilitas instrumen untuk dipergunakan pada lokasi dan subjek penelitian. Berdasarkan hasil analisis validitas instrumen penelitian dari setiap butir tes yang berjumlah 68 butir soal diperoleh 58 butir soal yang valid. Kemudian butir 10 butir yang tidak valid pernyataannya diganti, artinya butir-butir pernyataan tersebut dapat digunakan untuk tes penelitian sebenarnya dengan jumlah butir pertanyaan sebanyak 68 butir soal seperti disajikan pada tabel 3.6:

15 85 Tabel 3.7 Hasil Pengolahan itas Instrumen Penelitian Butir soal itas t-hitung t-tabel Keterangan Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak

16 Tidak Tidak Tidak Tidak Berdasarkan hasil pengolahan tersebut dapat diketahui bahwa butir pernyataan yang valid berjumlah 58 butir. F. Tehnik Penghitungan dan Analisis Data Setelah data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data dan analisis data yang dilakukan secermat mungkin dengan tehnik analisis Statistik. Sebelum sampai pada pengujian hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu meliputi penyajian persyaratan normalitas dari distribusi skor dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dan pengujian homogenitas varians dengan menggunakan uji F. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan tehnik uji T.

17 87 Metode Pengolahan data yang penulis gunakan bersumber pada metode Statistik karangan Sudjana (2002:67). Adapun langkah-langkah pengolahan data yang ditempuh dengan prosedur tersebut sebagai berikut: 1. Menguji data: Untuk menguji nilai tes sikap terhadap belajar gerak dan kemampuan motorik dasar menggunakan uji Normalitas dan uji Homogenitas sebagai berikut: a. Menguji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan mengetahui apakah data dari hasil pengukuran tersebut normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas Kolmogorov-Smirnov caranya sebagai berikut : Hipotesis ditolak apabila H o terima H A jika D D a Hipotesis diterima apabila H o tolak H A jika D<D a b. Menguji Uji Homogenitas Untuk menguji kesamaan dari kedua kelompok sampel, maka penulis menggunakan rumus dari Sudjana (2002:250), sebagai berikut: F = var iansi.. terbesar var iansi.. terkecil Dengan kriteria tolak H jika F > F ½ α (v 1, v 2 ) Dalam hal lain ditolak

18 88 2. Menguji Signifikansi dengan Pendekatan Uji Analisis Varians (ANOVA) Analisis Varians (ANOVA) menggunakan statitik Uji F. Untuk perhitungan ANOVA, berdasarkan data dilakukan perhitungan nilai-nilai untuk memperoleh tabel ANOVA sebagai berikut : Nilai F hitung diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut : between groups MS MS F = = within groups MS MS A S/A Berdasarkan nilai-nilai di atas diperoleh tabel ANOVA untuk menguji perbedaan antar kelompok sebagai berikut: Adapun kriteria uji adalah : jika F hitung F tabel nilai sig < 0,05, maka H 0 ditolak jika F hitung < F tabel nilai sig 0,05, maka H 0 tidak ditolak (diterima) 3. Uji T Duncan ( Duncan s Multiple Range Test ) Untuk mengetahui tingkatan-tingkatan taraf faktor yang mana yang berbeda pengaruhnya, maka diuji sepasang-sepasang dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad, 60 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara berfikir dan berbuat, yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan suatu penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar dapat memperoleh data yang dapat mengungkap permasalahan yang ingin diselesaikan. Hal ini seperti

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6) BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SSB Satria Muda yang berada di daerah kabupaten Subang. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode/Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif yaitu penelitian deskriptif yang bersifat membandingkan

Lebih terperinci

BASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016

BASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016 KEMAMPUAN MOTORIK DASAR SISWA KELAS IV DAN V SD N KERATON YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 BASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016 Oleh: Firman

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Banyak metode penelitian yang digunakan oleh para peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh Alimuddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan data. Metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 7 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah metode untuk memecahkan masalah penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Saat melakukan penelitian seorang peneliti memerlukan suatu metode sebagai salah satu cara untuk mencapai tujuan penelitian dan membantu mengungkapkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek / Populasi dan Sampel Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian ini di Sekolah Dasar Al-Kautsar Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Adapun

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MOTOR ABILITY SISWA SEKOLAH DASAR YANG BERASAL DARI TAMAN KANAK KANAK DENGAN YANG BUKAN BERASAL DARITAMAN KANAK KANAK

PERBANDINGAN MOTOR ABILITY SISWA SEKOLAH DASAR YANG BERASAL DARI TAMAN KANAK KANAK DENGAN YANG BUKAN BERASAL DARITAMAN KANAK KANAK PERBANDINGAN MOTOR ABILITY SISWA SEKOLAH DASAR YANG BERASAL DARI TAMAN KANAK KANAK DENGAN YANG BUKAN BERASAL DARITAMAN KANAK KANAK Enjang Ahmad Mustaqim Universitas Islam 45 Bekasi, Jl. Cut Meutia No.83

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan suatu metode. Metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Penggunaan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan sebagai cara ilmiah, mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian sangat penting dalam

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesiapan belajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester ganjil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur

III. METODE PENELITIAN. Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur 37 III. METODE PENELITIAN A. Hakikat Metode Penelitian Suatu penelitian akan dapat berhasil dan sesuai dengan adanya prosedur ilmiah, apabila penelitian tersebut dapat menggunakan metode atau alat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Olahraga Universitas Pendidikan Indonesiadan atau gedung Fakultas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah sebagaimana. Sampel eksperimen hard games

BAB III METODE PENELITIAN. Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah sebagaimana. Sampel eksperimen hard games BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain atau rancangan penelitian yang dipakai oleh penulis adalah sebagaimana pada gambar 3.1 Sampel eksperimen hard games Sampel eksperimen soft games Pre

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan 46 BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk membantu mengungkapkan permasalahan yang akan diteliti, karena metode penelitian mempunyai

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah suatu proses pengumpulan dan analisis data untuk mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu rumusan masalah. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipakai peneliti dalam melakukan penelitiannya. Sugiyono (2013,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah metode deskriptif. Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan dengan penelitian expose de facto yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Asrori (2009: 6) mengatakan bahwa: Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dipakai dalam sebuah penelitian, yakni suatu cara untuk mencapai tujuan penelitian (research). Hal ini sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Bertitik tolak dari permasalahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian adalah salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah itu, berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah atau permasalahan yang dihadapi, memegang peranan penting dalam penelitian ilmiah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran lari ABC terhadap kemampuan dasar lari sprint siswa sekolah dasar kelas IV. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat dilakukannya penelitian ini berlokasi di UPI Bandung yang berada di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154. Berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang harus di tempuh peneliti untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dan tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ;

Gambar 3.1 Korelasi Hubungan Antara X 1, X 2 dengan Y Keterangan ; 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Langkah-langkah Penelitian 1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara, proses, dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Lokasi dan Waktu Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian, penetapan metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian, penetapan metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode/Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian, penetapan metode yang digunakan dalam penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting, karena dengan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 000:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai

PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST. a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai LAMPIRAN 70 Lampiran 1. Petunjuk Pelaksanaan Tes PETUNJUK PELAKSANAAN BARROW MOTOR ABILITY TEST 1. Standing Broad Jump a. Tujuan : Untuk mengukur komponen power otot tungkai b. Alat dan fasilitas: pita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2004, hlm. 1), metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pasti memerlukan sebuah metode untuk mencapai tujuan penelitian tersebut. Tujuan penelitian diantaranya adalah mengungkapkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian sangat diperlukan yang namanya suatu metode untuk mempermudah pengerjaan suatu penelitian dalam pengumpulan data. Pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan situasi, tempat, dimana penelitian dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Pajajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian adalah salah satu cara dalam mencari suatu kebenaran melalui cara-cara ilmiah atau metode ilmiah. Metode ilmiah itu, berarti kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu rumusan masalah. Keberhasilan suatu penelitian tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang disusun secara ilmiah untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352). 0 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, karena adanna perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:35). Bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian diperlukan pemilihan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam BAB III PROSEDUR PENELITIAN Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan suatu metode penggunaan metode dalam sebuah penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya mengajar komando dan resiprokal terhadap hasil belajar teknik lob dalam permainan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara 38 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:160) Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Agar suatu penelitian berjalan dengan mudah maka perlu dibuat langkahlangkah dan desain penelitian. Hal ini dilakukan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah sumber data yang digunakan untuk memperoleh data yang sesuai dengan yang diinginkan. Adapun mengenai objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, dalam setiap penelitian memerlukan sebuah metode. Penggunaan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, dalam setiap penelitian memerlukan sebuah metode. Penggunaan BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Metode penelitian memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses penelitian, dalam setiap penelitian memerlukan sebuah metode. Penggunaan metode dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (2002: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan 34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (00: 160) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana metode ini menuntut peneliti diminta untuk melakukan dan mengatur kondisi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan, maka penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK Angkasa Bandung, beralamat di Jalan Letu Subagio no. Bandung 40174. 3.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian mengenai hubungan antara power tungkai,keseimbangan badan dan koordinasi dengan hasil tendangan full-volley dalam olahraga sepak bola. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode Penelitian Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya, sesara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, peneliti tidak mempunyai keleluasaan untuk memanipulasi subjek, artinya random kelompok biasanya diapakai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berkomunikasi siswa dilihat dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian memiliki kedudukan yang penting dalam suatu penelitian agar dapat memberikan gambaran kepada peneliti tentang masalah yang hendak diungkap.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitiatu

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Laboratorium UPI Bandung di Jl. Senjaya Guru kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu, dengan kata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997:136). Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan mengenai hubungan antara sikap terhadap pembelajaran dengan pelaksanaannya pada widyaiswara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Jadwal Tes dan Pengukuran Terhadap Variabel-varibel Penelitian. No. Variabel Penelitian Hari/Tanggal Waktu Tempat BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Jadwal pelaksanaan tes dan pengukuran yang penulis rencanakan pada penelitian yang akan dilakukan terhadap variabel-variabel yang akan diselidiki,

Lebih terperinci