bio.unsoed.ac.id 2. Bibit seragam pertumbuhannya 2. Daun bibit panjang 4-5 cm lebar 0,5-{,75 cm

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan

Peningkatan Keberhasilan Dalam Penyediaan Bibit Anggrek

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

TUGAS KULIAH PAPER TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH Teknologi Pembibitan Anggrek melalui Kultur Jaringan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di perumahan Jalan Tombak No.49A Medan,

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK. Paramita Cahyaningrum Kuswandi FMIPA UNY 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. Agustus Bertempat di green house Universitas Muhammadiyah Malang.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, ketinggian tempat 1700 m dpl, Suhu rerata

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. 1. Percobaan 1: Pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap proliferasi kalus.

TEKNIK AKLIMATISASI TANAMAN HASIL KULTUR JARINGAN Acclimatization Technique for Tissue Culture Plants I. PENDAHULUAN

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi pembiakan in vitro tanaman pisang yang terdiri

III. BAHAN DAN METODE

bio.unsoed.ac.id Bibit anggrek yang dikembangkan menggunakan metode kultur invitro telah banyak AKLIMATISASI BIBIT ANGGREK

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

BAB I PENDAHULUAN. pengekspor anggrek seperti Thailand dan Singapura batang, tahun 2012 sebanyak batang, tahun 2013

RESPON TANAMAN ANGGREK BULAN TERHADAP JENIS MEDIA TANAM DAN LETAK TANAMAN PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK SECARA VERTIKULTUR

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

AKLIMATISASI PLANLET TEBU PS 864 PASCA ENKAPSULASI ABSTRAK

L102. Staf Pengajar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi UMS ABSTRAK

Persilangan dan Aklimatisasi pada Bibit Anggrek

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman, Jurusan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

BAHA DA METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

PETUNJUK PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN (UBU4005) SEMESTER GENAP Oleh: Aminatun Munawarti Amin Setyo Leksono Luchman Hakim Yoga Dwi Jatmiko

III. METODE PENELITIAN A.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

Tentang Kultur Jaringan

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

(STEK-SAMBUNG) SAMBUNG)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

UJI PEMOTONGAN UMBI DAN MEDIA TANAM UNTUK PERTUMBUHAN DAN HASIL VERTIKULTUR TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa)

BISNIS TANAMAN BONSAI

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB I PENDAHULUAN. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada April sampai dengan Juni 2012 di Perum Polda 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. I. Persilangan dialel lengkap dua tetua anggrek Phalaenopsis. Pengaruh media dasar dan arang aktif terhadap pengecambahan biji

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Perkebunan Fakultas Pertanian, Unila dari Bulan Desember 2014 sampai Maret

DISUSUN OLEH PUPUT PURWANTI PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Cara Mencangkok Pohon Mangga

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

Transkripsi:

AKLIMATISASI BIBIT IHSIL KT]LTUR JARINGAN TTJMBUHANI) Oleh : Prof. Dr. Triani Hardiyati, SU.2) PENDAHULUAN Dalam kultur jaringan tumbuhan salah satu tahap yang menetukan keberhasilan budidaya tanaman adalah aklimatisasi. Aklimatisasi merupakan tahap yang harus dilalui dalam pembibitan secara kultur jaringanlkultur invitro. Tujuan dari aklimatisasi adalah untuk mengadaptasikan bibit yang baru tumbuh secara kultur invitro/kultur jaringan. Di mana masa aklimatisasi merupakan masa yang paling menentukan bagi kehidupan bibit tanaman selanjutnya sehingga perlu perhatian yang lebih intensif terutama dalam pemilihan media tanam serta pemberian makanan (pemupupukan). CARA MEMILIH BIBIT YANG BAIK Bibit yang berkualitas mutlak diperlukan dalam membudidayakan tanaman, oleh karena itu perlu diketahui cara memilih bibit yang berkualitas yaitu: 1. Asal usul bibit harus jelas 2. Bibit seragam pertumbuhannya 3. Daun sehat berwarna hijau muda hingga hijau tua atau ungu tua 4. Tanaman tumbuh tegak AKLIMATISASI Secara umum aklimatisasi adalah suatu proses pemindahan bibit dari lingkungan steril (invitro) ke lingkungan semi steril sebelum dilakukan pemindahan ke lapangan. Aklimatisasi merupakan saat yang riskan dalam perbanyakan secara invitro karena dalam hal ini kondisi bibit dipaksakan dari sifat heterotrof ke autotrof. Ciri Bibit yang Siap Diaklimatisasi 1. Bibit nampak sehat, subur, dan seragam pertumbuhannya 2. Daun bibit panjang 4-5 cm lebar 0,5-{,75 cm r) Disampaikan dalam rangka Pengenalan Teknik Kultur 1z virro Anggrek MGMP guru SMA Tegal, Purwokerto 15 Desember 2015 t) Dosen tetap Fabio Unsoed

J. Akar nampak sehat, tidak saling bertautan 4. Media tumbuh hampir ditandai dengan media menipisnya media tumbuh dan dipenuhinya media oleh akar-akar bibit Faklor yang menyebabkan kematian bibit l. Terjadinya transpirasi yang tinggi pada bibit sehingga dapat menyebabkan hilangnya kandungan air dari dalam jaringan tanaman. 2. J. Belum atau kurang mampunya bibit berfotosintesis. Terjadi kontaminasi oleh organisme. KONDISI AKLIMATISASI Bibit dapat dikelurkan dari dalam botol kultur dengan memperhatikan beberapa hal, terutama mengingat kondisi iklim mikro di dalam botol berbeda dengan kondisi iklim mikro di luar botol. 1. Bibit hendaknya diletakkan pada tempat yang teduh agar kelembaban udara tinggi. 2. Usahakan bibit tidak kena sinar matahari langsung. 3. Sirkulasi udara di mana bibit ditempatkan harus baik untuk menghindari timbulnya jamur. 4. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi sirkulasi udar4 penguapan dan pengaturan air pada media. SYARAT MEDIA AKLIMATISASI l. Mempunyai kemampuan menahan air yang tinggi. 2. Mempunyai aerasi yang baik sehingga memudahkan pertumbuhan akar. 3'.' Tidak mudah ditumbuhi jamur. 4. Mudah menyatu MACAM MEDIA AKLIMATISASI 1. Moss 2. Arang sekam 3. Pakis

4. Arang kayu 5. Tanah 6. Campuran dari beberapa media PROSES AKLIMATISASI 1. Siapkan pot plastik dengan diameter 5 cm, beri label. 2. Siapkan potongan-potongan kecil styrofoam. 3. Masukkan potongan kecil styrofoam ke dasas pot plastik, * l/3 bagian pot. 4. Siapkan mass dan pisah-pisahkan supaya tidak bergerombol, masukkan ke dalam kantong. 5. Sterilkan mass dengan menggunakan autokraf selam 30 menit dengan tekanan 1,5 psi. 6. Dinginkan mass hingga siap digunakan. 7. siapkan larutan pupk N : p : K : 30 : 10 : l0 dengan konsentrasi 0,5 gr / lt aquadest. 8. Rendam mass dalam pupuk selama 30 menit 9- Siapkan larutan fungisida dengan dosis 1 gr per liter aquadest sebanyak 500 ml. 10. Keluarkan bibit dengan cara: a' Buka tutup botol, masukkan air steril sampai 30 menit sehingga akar dapat dipisahkan dari media. b. Dengan kawat yang ditekuk bagian ujungnya, tariklah bibit dengan hati-hati pada bagian pangkal batang, di atas tempat tumbuh akar. Setalah itu bersihkan sisa media pada akar dengan air mengalir.,c. d. Ulangi pencucian bibit hingga benar-benar bersih. Rendam bibit dalam lerutan fungisida selama 1-3 menito kemudian tiriskan di atas kertas. 11. Tanamlah bibit pada media mas yang telah disiapkan, usahakan batang jangan terendam media. 12. sirami bibit dengan airo usahakan daun-daunnya terkena siraman air. 13. Tempatkan pot-pot yang telah ditanami bibit pada tryi kemudian letakkan bibit pada tempat yang terhindar dari matahari langsung.

14. Setelah beradaptasi pindahkan seedling ke tempat dengan cahaya matahari lebih tinggi. Dimana harus memenuhi syarat: a. Bersih dari hama dan penyakit dengan cara pemberian fungisida secara teratur. b. Tidak terkena air hujan dan cahaya makhari langsung. c. Terhindar dari tiupan angin secara langsung. Siramlah bibit menggunakan sprayer agar percikan air yang kelur kecil-kecil dan tidak melukai. PERAWATAI\I BIBIT SETELAH AKLIMATISASI Agar bibit tumbuh dengan baik diperlukan perwatan meliputi penyiraman, pemupupukan dan pencegahan hama dan penyakit. Bibit yang telah ditanam dalam tempat atau pot dengan disiram selarna 3 hari. Penyiraman dild<ukan dengan hati-hati diusahakan jangan terlalu basah dan jangan terlalu kering, penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Penyiraman dilakukan dengan sprayer. Pemupukan dilakukan dua minggu setelah aklimatisasi, gunakan pupuk majemuk dengan kandungan N tinggi dengan dosis 1 gram per liter. Pemupupkan dilakukan dua kali seminggu secara teratur. Pencegahan terhadap penyakit perlu dilakukan dengan cara menyemprotkan insetisida dan fungisida dua minggu sekali secara teratur. PENUTT'P Keberhasilan aklimatisasi bibit yang dikeluarkan dari botol sangat tergantung pada bibit yang dikeluarkan dari botol sangat tergantung kepada proses awal pada saat bibit dikeluarkan dari botol, yaitu terbatasnya bibit dari media agar dan tingkat kerusakan bibit. Disamping itu proses penanganan setelah bibit berada di luar botol, yaitu kebersihan tempat perawatan bibit sangat menentukan keberhasilan aklimatisasi. DAFTAR PUSTAKA Nugroho, A dan Sugito, H. 1996. Pedoman Pelaksanaan Teknik Kuhur Jaringan. Penebar swadaya. Jakarta.

Triharyanto, E dan Sutrisno, J.2007. Anthurium Si Daun Indah Penghasil Rupiah Serial Taman. PT. Gramedia. Jakarta Gunadi, T. 1979. Anggrek Dari Bibit Hingga Berbunga. P.A.I. Bandung. Sutarmi, MS. 1984. Merawat Anggrek. Kanisius. Yogyakarta. Hendaryono, D.P.S dan Wijayanti, A. 1994. Telstik Kultur Jaringan Kanisius. Yogyakarta.