BAB I PENDAHULUAN. pengekspor anggrek seperti Thailand dan Singapura batang, tahun 2012 sebanyak batang, tahun 2013

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. pengekspor anggrek seperti Thailand dan Singapura batang, tahun 2012 sebanyak batang, tahun 2013"

Teguh Pranata
5 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini, anggrek menjadi salah satu potensi bisnis yang cukup menggiurkan karena banyak diminati untuk dibudidayakan sebagai bunga potong, bibit maupun bunga pot. Peminatnya bukan hanya dari dalam negeri saja, tetapi juga dari luar negeri sehingga terbuka peluang besar untuk melakukan ekspor anggrek. Meskipun demikian, ekspor anggrek dari Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara pengekspor anggrek seperti Thailand dan Singapura. Produksi anggrek di Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Tahun 2009 produksi anggrek di Indonesia sebanyak batang, tahun 2010 sebanyak batang, tahun 2011 sebanyak batang, tahun 2012 sebanyak batang, tahun 2013 sebanyak batang, dan tahun 2014 sebanyak batang (Badan Pusat Statistik, 2013). Nilai ekspor anggrek secara keseluruhan selama lima tahun dari tahun mengalami pasang surut. Tahun 2008 sebesar $ (Rp ,-) dan pada tahun 2009 meningkat menjadi $ (Rp ,-). Tahun 2010 ekspor anggrek mengalami penurunan menjadi $ (Rp ,-), tahun 2011 turun menjadi $ (Rp ,-) dan tahun 2012 menjadi $ (Rp ,-). 1

2 2 Nilai total impor anggrek juga mengalami fluktuasi, pada tahun 2008 nilai impor anggrek sebesar $ (Rp ,-), pada tahun 2009 meningkat menjadi $ (Rp ,-) dan pada tahun 2010 nilai impor anggrek turun hingga hanya mencapai $ (Rp ,-). Tahun 2011 nilai impor anggrek meningkat sebesar $ (Rp ,-) dan tahun 2012 kembali meningkat sebesar $ (Rp ,-). Walaupun terjadi fluktuasi, dari data ekspor impor dapat diketahui bahwa terjadi surplus terhadap nilai ekspor anggrek bagi Indonesia (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2012). Salah satu jenis tanaman anggrek yang berasal dari Indonesia dan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi adalah anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis). Anggrek bulan ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia. Keistimewaan anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai bunga potong adalah mudah ditanam, berbunga terus-menerus, bentuk bunganya sempurna dan dapat bertahan sampai 2 bulan, warna bunga bervariasi dan berbatang lentur sehinga mudah dirangkai. Mahkota bunga tidak mudah rontok sehingga kesegaran bunga dapat bertahan lama (Sarwono, 2002). Tanaman anggrek bulan termasuk komoditas tanaman hias yang paling banyak peminatnya. Jenis anggrek ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Salah satu kendala dalam budidaya anggrek adalah keberhasilan aklimatisasi bibit anggrek dari botol ke dalam pot yang masih rendah yaitu kurang dari 60%. Hal ini karena kebanyakan petani anggrek menggunakan arang kayu atau akar pakis sebagai media dalam aklimatisasi bibit anggrek.

3 3 Penggunaan media aklimatisasi berupa moss mampu meningkatkan keberhasilan hingga mencapai 90%, namun harganya mahal yaitu mencapai rupiah per pak. Oleh karena itu perlu dicari media aklimatisasi lain yang lebih murah. Penelitian Purnama, dkk (2014), menggunakan media arang kayu, cocopeat, dan kombinasi arang kayu dengan cocopeat. Persentase hidup pada perlakuan media kombinasi arang kayu dan cocopeat sebesar 57,14% dan pada media arang kayu sebesar 0%. Perlakuan teknik penanaman secara compot diperoleh persentase hidup sebesar 42,86% dan teknik penanaman secara individu sebesar 32,14%. Alternatif lain yang dapat digunakan sebagai media tanam dalam aklimatisasi antara lain: kadaka, cocopeat dan pakis. Kadaka memiliki kelebihan dapat mengatur kelembaban, sedangkan pakis memiliki kelebihan berupa aerase dan drainase yang baik dan mudah ditembus oleh akar. Cocopeat mempunyai kerapatan rongga kapiler yang baik dan mampu menyimpan oksigen lebih banyak. Selain media tanam, pupuk daun juga dibutuhkan dalam tahap aklimatisasi. Pupuk daun adalah bahan-bahan atau unsur-unsur yang diberikan melalui daun dengan cara penyemprotan atau penyiraman kepada daun tanaman agar langsung dapat diserap guna mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Secara umum dapat dikatakan bahwa manfaat pupuk daun adalah menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman (Sutedjo, 1999).

4 4 Pada tahap aklimatisasi anggrek, akar bibit belum berfungsi dengan baik dan belum dapat menyerap unsur hara dari media tanam secara optimal, sehingga pertumbuhannya kurang maksimal. Salah satu cara untuk mengatasi masalah serapan unsur hara adalah dengan memberikan nutrisi melalui daun dengan menggunakan pupuk daun, sehingga tanaman akan lebih cepat menyerap dan mengolah nutrisi serta unsur hara tersebut supaya pertumbuhan tanaman lebih optimal dan pada akhirnya aklimatisasi dapat berhasil dengan baik. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian aklimatisasi dengan menggunakan media tanam berupa kadaka, cocopeat dan pakis dengan penambahan pupuk daun sebagai media tumbuh tanaman anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: Bagaimana persentase hidup dan pertumbuhan bibit anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) pada media kadaka, cocopeat dan pakis dengan pemberian pupuk daun selama proses aklimatisasi?

5 5 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase hidup dan pertumbuhan bibit anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) pada media kadaka, cocopeat dan pakis dengan pemberian pupuk daun selama proses aklimatisasi. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1. Petani anggrek Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para petani anggrek mengenai cara aklimatisasi anggrek bulan dengan berbagai jenis media tanam sehingga para petani dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas bibit anggrek bulan dan pada akhirnya produksi anggrek mengalami peningkatan. 2. Peneliti Penelitian ini merupakan salah satu upaya peneliti dalam mengembangkan teori-teori yang diperoleh di bangku kuliah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan di lapangan. 3. Penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber referensi dan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.

dokumen-dokumen yang mirip

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK DAUN TERHADAP AKLIMATISASI BIBIT ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis)

PENGARUH MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK DAUN TERHADAP AKLIMATISASI BIBIT ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Oleh: NURUL