Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

dokumen-dokumen yang mirip
JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Pengelompokan Sistem Tenaga Listrik

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

BAB II STRUKTUR JARINGAN DAN PERALATAN GARDU INDUK SISI 20 KV

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

A. SALURAN TRANSMISI. Kategori saluran transmisi berdasarkan pemasangan

BAB II LANDASAN TEORI

SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) DAN GARDU DISTRIBUSI Oleh : Rusiyanto, SPd. MPd.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

KOKO SURYONO D

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem penyaluran tenaga listrik, kita menginginkan agar pemadaman tidak

BAB II LANDASAN TEORI

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Pemanfaatan Tenaga Listrik. 1-2 Kualitas Daya Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

ANALISIS RUGI RUGI ENERGI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI

STUDI ANALISA PERENCANAAN INSTALASI DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20 KV. Badaruddin 1, Heri Kiswanto 2

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA JATUH TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv DI FEEDER PENYU DI PT. PLN (PERSERO) RAYON BINJAI TIMUR AREA BINJAI LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegangannya menjadi tegangan tinggi, tegangan ekstra tinggi, dan tegangan ultra

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

STUDI PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN RENDAH DAN TEGANGAN MENENGAH DAERAH KERJA PT. PLN (PERSERO) RAYON DELI TUA LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB IV OPTIMALISASI BEBAN PADA GARDU TRAFO DISTRIBUSI

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAPORAN AKHIR GANGGUAN OVERLOAD PADA GARDU DISTRBUSI ASRAMA KIWAL

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

MAKALAH OBSERVASI DISTRIBUSI LISTRIK di Perumahan Pogung Baru. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata Kunci : Jaringan tegangan rendah, Rugi rugi energi, Konektor Tap, Konektor Pres.

12 Gambar 3.1 Sistem Penyaluran Tenaga Listrik gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan ol

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI TENGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB 1. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANALISA SETTING RELAI PENGAMAN AKIBAT REKONFIGURASI PADA PENYULANG BLAHBATUH

SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI

DAFTAR STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG OPERASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKHIR PEMELIHARAN GARDU DISTRIBUSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN PROFIL TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN MATRIX ADMITANSI DAN MATRIX IMPEDANSI BUS

Sistem Listrik Idustri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BEBAN TIDAK SEIMBANG TERHADAP LOSSES JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR) PADA GARDU DISTRIBUSI DT-1 DAERAH KERJA PT.PLN (Persero) RAYON DELITUA

Peningkatan Kualitas Jaringan Distribusi Tegangan Menengah Dengan Optimasi Konfigurasi

BAB III KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN

BAB III OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI

BAB II SALURAN DISTRIBUSI

Dosen Pembimbing II. Ir. Sjamsjul Anam, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan

TEKNIK DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK JILID 1

STUDI KEADAAN PERALATAN PROTEKSI ARUS LEBIH PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PT PLN(PERSERO)RAYON KUALA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

BAB III PENGAMANAN TRANSFORMATOR TENAGA

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

Jurnal Elektum Vol. 14 No. 1 ISSN : DOI: /elektum e-issn :

BAB II LANDASAN TEORI

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan

BAB II TRANSFORMATOR DAYA DAN PENGUBAH SADAPAN BERBEBAN. Tenaga listrik dibangkitkan dipusat pusat listrik (power station) seperti

BAB III GANGGUAN SIMPATETIK TRIP PADA GARDU INDUK PUNCAK ARDI MULIA. Simpatetik Trip adalah sebuah kejadian yang sering terjadi pada sebuah gardu

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM INSTALASI LISTRIK MENGGUNAKAN TRAFO ISOLASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

atau pengaman pada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV

Makalah Seminar Tugas Akhir. Judul

Dasar Rangkaian Listrik

Jurnal Teknik Elektro ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

47 JURNAL MATRIX, VOL. 7, NO. 2, JULI 1971

Transkripsi:

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

JARINGAN DISTRIBUSI Pengertian: bagian dari sistem tenaga listrik yang berupa jaringan penghantar yang menghubungkan antara gardu induk pusat beban dengan pelanggan. Fungsi: mendistribusikan energi listrik ke pelanggan sesuai kebutuhan.

Jaring distribusi tegangan rendah, untuk melayani : Pelanggan rumah tangga (instalasi domestik). Pelanggan bisnis, sosial dan publik (instalasi bangunan/non domestik) dengan daya sampai dengan 197 KVA. Jaring distribusi tegangan menengah (20 KV), untuk melayani : Pelanggan bisnis, sosial dan publik (instalasi bangunan/non domestik) dengan daya di atas 197 KVA sampai dengan 30 MVA. Pelanggan industri (instalasi industri), dengan daya di atas 197 KVA sampai dengan 30 MVA. Jaring distribusi tegangan tegangan tinggi (70 KV, 150 KV), untuk melayani : Pelanggan industri (instalasi industri), dengan daya di atas 30 MVA. 31

Level tegangan jaringan distribusi Jaringan tegangan menengah (TM: 20 kv): - antara gardu induk ke gardu distribusi - antara gardu induk dengan pelanggan TM - antara gardu induk dengan trafo TR Jaringan tegangan rendah (TR: 220V) - antara trafo tegangan ke pelanggan

Macam jaringan distribusi Saluran udara (kawat telanjang): - lebih murah - mengganggu pandangan Saluran bawah tanah (kabel berisolasi ): - aman dan estetis - umumnya di kota-kota besar

Sistim jaringan distribusi Sistem Ring - lebih rumit - keandalannya lebih tinggi Sistem Radial - lebih sederhana - keandalannya kurang Pada jaringan TR hanya digunakan sistem radial

Jaringan Radial tipe Pohon Bentuk ini merupakan bentuk yang paling dasar. Satu saluran utama dibentang menurut kebutuhannya, selanjutnya dicabangkan dengan saluran cabang (lateral penyulang) dan lateral penyulang ini dicabang-cabang lagi dengan sublateral penyulang (anak cabang). Sesuai dengan kerapatan arus yang ditanggung masing-masing saluran, ukuran penyulang utama adalah yang terbesar, ukuran lateral adalah lebih kecil dari penyulang utama, dan ukuran sub lateral adalah yang terkecil.

Jaringan radial tipe pusat beban. Bentuk ini mencatu daya dengan menggunakan penyulang utama (main feeder) yang disebut "express feeder" langsung ke pusat beban, dan dari titik pusat beban ini disebar dengan menggunakan "back feeder" secara radial.

Jaringan radial dengan phase area Pada bentuk ini masingmasing fasa dari jaringan bertugas melayani daerah beban yang berlainan. Bentuk ini akan dapat menimbulkan akibat kondisi sistem 3 fasa yang tidak seimbang (simetris), bila digunakan pada daerah beban yang baru dan belum mantap pembagian bebannya. Karenanya hanya cocok untuk daerah beban yang stabil dan penambahan maupun pembagian bebannya dapat diatur merata dan simetris pada setiap fasanya

B. Jaringan distribusi ring (loop). Bila pada titik beban terdapat dua alternatip saluran berasal lebih dari satu sumber. Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk jaringan "loop". Susunan rangkaian penyulang membentuk ring, yang memungkinkan titik beban dilayani dari dua arah penyulang, sehingga kontinyuitas pelayanan lebih terjamin, serta kualitas dayanya menjadi lebih baik, karena rugi tegangan dan rugi daya pada saluran menjadi lebih kecil.

Jaringan radial dengan tie dan switch pemisah. Bentuk ini merupakan modifikasi bentuk dasar dengan menambahkan tie dan switch pemisah, yang diperlukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan bagi konsumen, dengan cara menghubungkan area-area yang tidak terganggu pada penyulang yang bersangkutan, dengan penyulang di sekitarnya. Dengan demikian bagian penyulang yang terganggu dilokalisir, dan bagian penyulang lainnya yang "sehat" segera dapat dioperasikan kembali, dengan cara melepas switch yang terhubung ke titik gangguan, dan menghubungkan bagian penyulang yang sehat ke penyulang di sekitarnya.

C. Jaringan distribusi Jaring-jaring (NET) Merupakan gabungan dari beberapa saluran mesh, dimana terdapat lebih satu sumber sehingga berbentuk saluran interkoneksi. Jaringan ini berbentuk jaring-jaring, kombinasi antara radial dan loop.

Trafo distribusi Fungsi: peralatan bantu pada jaringan distribusi untuk menurunkan tegangan sehingga tegangan jaringan sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan pelanggan. Peralatan penunjang: - sekring - arester

Kapasitas trafo distribusi Tipe tembok : diatas 555 KVA sampai 1 MVA Tipe dua tiang : diatas 200 KVA sampai 555 KVA Tipe satu tiang : dengan kapasitas 200 KVA atau lebih kecil

Komponen Jaringan Distribusi Kabel/penghantar Trafo distribusi Tiang Isolator Lightning Arester Fuse Cut Out Recloser Switch Grounding

Kabel, Isolator dan Tiang

Trafo Distribusi dan Arester

Switch

Recloser

Fuse Cut Out

Watak Jaringan Distribusi Profil Tegangan Dirasakan langsung oleh pelanggan Losses (Rugi daya jaringan) Dirasakan oleh Penyedia daya

Profil Tegangan Faktor yang mempengaruhi: Jumlah daya beban Panjang saluran Faktor daya beban Ukuran Penghantar Upaya perbaikan: Penggantian penghantar Pemasangan Kapasitor Tap Changing

Susut Energi Susut energi Susut teknik Susut non teknik Rugi daya JTM dan Trafo Distribusi Rugi daya JTR dan Peralatan lain Kesalahan pecatatan meter Pengguna listrik liar

Rugi-rugi daya jaringan Rugi daya jaringan = I 2 x R. Rugi daya total = I 32 x R 3 + (I 2 + I 3 ) 2 x R 2 + (I 1 + I 2 +I 3 ) 2 x R 3

Losses (Rugi daya jaringan) Faktor yang mempengaruhi: Jumlah daya beban Panjang saluran Faktor daya beban Ukuran Penghantar Upaya perbaikan: Penggantian penghantar Pemasangan Kapasitor Perawatan sambungan Rekonfigurasi jaringan