BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kota Bandung dengan populasi penduduk kota

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. populasi mahasiswa program S1 tahun ajaran Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

BAB III. Metode Penelitian

4. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Hubungan Antara..., Anindita Kart, F.Psi UI, 2008i

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel komitmen, dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,


C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

4. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda

Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dapat diartikan sebagai konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor.

BAB I PENDAHULUAN. Utuh berarti bahwa individu tidak dapat dipisahkan dengan segala cirinya,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. Larangan yang berjumlah 138 orang dalam rentang usia tahun. 1) Deskripsi Subjek Berdasarkan Panti Asuhan

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Faktor Alat Ukur Kepribadian Big Five (Adaptasi dari IPIP) pada Mahasiswa Suku Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI, POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kota Bandung dengan populasi penduduk kota Bandung. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kesediaan responden untuk mengisi kuesioner baik dari sisi waktu dan pemikiran (Arikunto, 2009). Adapun karakteristik sampel yang diambil adalah sebagai berikut. 1) Sampel adalah konsumen ipad. 2) Sampel berdomisili di kota Bandung. 3) Sampel memiliki pendidikan terakhir minimal tingkat SMA. Hal ini bersangkutan dengan harapan bahwa sampel dengan tingkat pendidikan minimal SMA akan mampu memahami kuesioner dengan baik. 3.2 METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggukan angka mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada hasilnya. Pendekatan kuantitatif memungkinkan dilakukannya pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian dengan 46

menggunakan perhitungan-perhitungan statistik. Selain itu, kesimpulan penelitian yang didapatkan dengan menggunakan pendekatan ini akan lebih baik jika dilengkapi dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain agar dapat dipahami dengan baik (Arikunto, 2009). Metode Penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendeskripsikan data dengan tujuan atau kegunaan tertentu. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional (correlational studies). Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2009). Penelitian korelasional pada umumnya memiliki beberapa tujuan, diantaranya seperti yang disebutkan Gay dalam Sukardi (2003) bahwa Correlational research is to investigative the extent to which variations in one factor correspondent with variations is one or more other factor based on correlation coefficien. Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki kedalaman hubungan faktor yang satu dengan yang lainnya yang didasari pada koefisien korelasi. Sehingga pada penelitian ini, peneliti ingin menyelidiki kedalaman hubungan antara variabel tipe kepribadian dan variabel pencarian sensasi. 3.3 DEFINISI OPERASIONAL Sebagai upaya memberikan arah dan kejelasan dalam penelitian, maka diperlukan penjelasan mengenai definisi operasional variabel dalam penelitian ini. 47

3.3.1 Tipe Kepribadian Tipe kepribadian merupakan penggolongan kepribadian yang bersifat umum, berdasarkan hasil dari analisis bahasa alami individu dalam menjelaskan dirinya sendiri dan orang lain. Tipe kepribadian dalam penelitian ini merujuk pada The Big Five Personality yang terdiri dari lima tipe kepribadian, yaitu neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness dan conscientiousness. 3.3.2 Pencarian Sensasi Pencarian sensasi dalam penelitian ini diartikan sebagai sifat yang terdapat pada manusia yang membuat seseorang membutuhkan perubahan, pengalaman baru, dimana hal tersebut dicapai dengan mengambil risiko yang bersifat fisik dan sosial. Pencarian sensasi dalam penelitian ini memiliki empat dimensi, yaitu thrill and adventure seeking (pencarian getaran jiwa dan petualangan), experience seeking (pencarian pengalaman), disinhibition dan boredom susceptibility (kerentanan terhadap rasa bosan). 3.4 ALAT UKUR PENELITIAN Penelitian ini menggunakan dua jenis alat ukur. Alat ukur pertama adalah alat ukur kepribadian dan yang kedua adalah alat ukut pencarian sensasi (sensation seeking). Dalam pengisian kedua alat ukur ini, responden diminta 48

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan memilih salah satu pilihan, yaitu pilihan a atau b. Pada instruksi disebutkan bahwa tidak ada jawaban benar dan salah. Hal tersebut dimaksudkan agar responden paham bahwa pertanyaan yang diberikan tidak bermaksud untuk mengukur kemampuan maupun intelegensi, melainkan untuk mengetahui pikiran, perasaan dan perilaku responden, sehingga responden tidak perlu canggung dalam memberikan jawaban. 3.4.1 Alat Ukur Tipe Kepribadian Untuk mengukur tipe kepribadian sampel penelitian, maka disusun itemitem yang didasarkan pada trait-trait tipe kepribadian big five. Ada berbagai alat ukur yang dikembangkan untuk mengukur kepribadian big five, seperti NEO-PI- R, yaitu The Neuroticism-Extraversion, Openess (NEO) Personality Inventory (PI) Revised (R) yang pengukurannya menggunakan kata tunggal sebagai sebuah item (Costa & McCrae, 1989 dalam Larsen & Buss, 2002). Namun, dalam penggunaannya, NEO-PI-R memerlukan izin khusus dari penciptanya. Mengatasi hal tersebut, Goldberg mempelopori adanya bank item inventori kepribadian yang dipublikasikan dalam International Personality Item Pool (IPIP). Pada penelitian ini, peneliti mengadaptasi Five Factor Personality Inventory yang disusun oleh Buchanan (2002). Five Factor Personality Inventory adalah inventori yang disusun berdasarkan teori kepribadian lima faktor dari Costa & McCrae (1992). Adapun kisi-kisi instrumennya dapat dilihat pada tabel berikut. 49

Konsep Variabel Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Tipe Kepribadian Dimensi Indikator No. Item Tipe Kepribadian Big Five Neuroticism Anxiety (kecemasan) 47 Self-consciousness (kesadaran diri) 7, 12 Depression (depresi) 2, 27, 32, 37 Vulnerability (kerentanan) 42 Impulsiveness (menuruti kata hati) 22 Angry hostility (amarah) 17 Extraversion Gregariousness (suka berkumpul) 41, 46 Activity Level (level aktivitas) 26 Assertiveness (asertif) 1, 16, 11 Excitement Seeking (mencari kesenangan) 21 Cheerfulness (ceria) 6 Friendliness (ramah) 31, 36 Openness to Experience Imaginations (imajinasi) 35 Artistic Interest (minat artistik) 5, 10, 30 Emotionality (emosionalitas) 50 Intellect (kecerdasan) 15, 20 Adventurousness (petualangan) 40 Liberalism (liberalisme) 25, 45 50

Agreeableness Morality (moralitas) 9, 14 Trust (kepercayaan) 24, 39 Altruism (pengorbanan) 44 Modesty (kesopanan) 29, 49 Sympathy (simpati) 4, 34 Cooperation (kerjasama) 19 Conscientiousness Self-discipline (disiplin diri) 13, 23 Dutifulness (patuh) 38 Self Efficacy (efikasi diri) 3, 43 Orderliness (teratur) 33 Cautiousness (kehati-hatian) 28, 48 Achievement Striving (pencapaian prestasi) 8, 18 3.4.1.1 Prosedur Pengisian Kuesioner tipe kepribadian terdiri dari 50 item soal. Dalam pengisian setiap soal pada kuesioner ini, responden diminta untuk memberi tanda centang ( ) pada salah satu pilihan jawaban, yaitu: SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai). TS (Tidak Sesuai) atau STS (Sangat Tidak Sesuai). Pada instruksi, dijelaskan agar responden hanya membubuhkan tanda centang ( ) pada satu pilihan jawaban dari tiap-tiap nomor soal dan tidak boleh ada nomor soal yang dilewatkan. 51

3.4.1.2 Skoring dan Kategorisasi Kuesioner tipe kepribadian ini terdiri dari 50 pernyataan yang mewakili dimensi-dimensi kepribadian, yaitu neuroticism, extraversion, openness to experience, agreeableness dan conscientiousness, dengan pilihan jawaban terdiri dari SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai). TS (Tidak Sesuai) atau STS (Sangat Tidak Sesuai). Pada item soal dengan pernyataan yang favorable jawaban SS akan diberi nilai 4, jawaban S diberi nilai 3, jawaban TS diberi nilai 2 dan jawaban STS diberi nilai 1. Sebaliknya, pada item soal dengan pernyataan yang unfavorable jawaban SS akan diberi nilai 1, S diberi nilai 2, TS diberi nilai 3 dan STS diberi nilai 4. Dari jawaban responden, maka didapat kecendrungan tipe kepribadian yang ditentukan berdasarkan nilai yang lebih besar pada item soal yang mewakili dimensi kepribadian tersebut. Dengan demikian, pengkategorisasian tipe kepribadian didasarkan pada nilai tertinggi yang didapat dari keseluruhan dimensi kepribadian. 3.4.2 Alat Ukur Pencarian Sensasi Alat ukur kedua adalah alat ukur pencarian sensasi yang diadaptasi dari Sensation Seeking Scale (SSS). Dalam perkembangannya, alat ukur sensation seeking telah mengalami beberapa kali revisi. Skala sensation seeking pertama adalah Sensation Seeking Scale (SSS) form I disusun tahun 1964 oleh Zuckerman berbentuk forced-choice berjumlah 54 item. Skala ini kemudian direvisi menjadi SSS form II dengan 34 item setelah mengalami uji faktor analisis dan uji validitas 52

dan reliabilitas lintas budaya. Kemudian SSS kembali direvisi menjadi SSS form III terdiri atas 50 item yang berasal dari SSS form I ditambah 63 item baru hingga total item adalah 113 item. SSS form III kembali direvisi dan dikurangi itemnya menjadi SSS form IV yang terdiri atas 72 item (Zuckerman, 1979, 1991). Bentuk SSS terakhir yang digunakan adalah SSS form V yang terdiri atas 40 item. Pada penelitian ini, peneliti mengadopsi item-item yang terdapat dalam SSS form V. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Pencarian Sensasi (Sensation Seeking) Konsep Item Dimensi Indikator Variabel Pernyataan Pencarian Sensasi Zuckerman Pencarian Getaran Jiwa dan Petualangan (Thrill and Adventure Seeking) Individu menyukai kegiatan yang melibatkan kecepatan tinggi Individu menyukai kegiatan-kegiatan yang ekstrim 16, 17 3, 11, 21, 38, 40 Individu menyukai kegiatan yang melawan gravitasi 20, 23, 28 Pencarian Pengalaman (Experience Seeking) Individu terdorong untuk mengeksplorasi stimulus-stimulus yang mengandung sejumlah informasi baru 9, 10, 14, 22 Individu berperilaku tidak seperti kebanyakan orang lainnya dalam berinteraksi sosial 4, 7, 19, 37 53

Disinhibition (Disinhibition) Kerentanan terhadap Rasa Bosan (Boredom Susceptibility) Individu menyukai kegiatan-kegiatan yang berisiko terhadap kesehatannya Individu menyukai kegiatan-kegiatan yang berisiko terhadap kehidupan sosialnya Individu tidak menyukai pengalaman yang berulang Individu menyukai halhal yang baru Individu tidak terlalu suka dengan hal-hal yang mudah ditebak Individu menyukai orang-orang yang berperilaku berbeda dengan kebanyakan orang 13, 32, 33, 36 1, 12, 25, 29, 30, 35 2, 5 15, 27, 31 8, 18, 6 24, 34, 39, 26 3.4.2.1 Prosedur Pengisian Kuesioner pencarian sensasi terdiri dari 40 item soal. Dalam pengisian item soal pada kuesioner ini, responden diminta untuk memberi tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban, yaitu a dan b. Pada instruksi, dijelaskan agar responden hanya membubuhkan tanda silang (x) pada satu pilihan jawaban dari tiap-tiap nomor soal dan tidak boleh ada nomor soal yang dilewatkan. 54

3.4.2.2 Skoring dan Kategorisasi Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kuesioner pencarian sensasi ini terdiri dari 40 item yang terdiri dari 2 pernyataan tertutup, yaitu a dan b. Setiap pernyataan yang dipilih sesuai dengan kunci jawaban yang telah tersedia, maka responden mendapatkan nilai 1. Sebaliknya, jika responden memiliih pernyataan yang tidak sesuai dengan kunci jawaban, maka responden akan mendapatkan nilai 0. Jawaban-jawaban dari responden akan dikategorisasikan ke dalam 5 kategori (sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah) dan pengkategorisasiannya dilakukan berdasarkan formula sebagai berikut: Tabel 3.3 Formula Pengkategorisasian Perilaku Pencarian Sensasi (Sensation Seeking) Kriteria Kategori x (n min + 1,5 σ) Sangat rendah (n min + 1,5 σ) < x (n min + 2,5 σ) Rendah (n min + 2,5 σ) < x (n min + 3,5 σ) Sedang (n min + 3,5 σ) < x (n min + 4,5 σ) Tinggi (n min + 4,5 σ) < x Sangat tinggi Nilai minimum pada angket ini adalah 0 dan nilai maksimumnya adalah 40. Dari nilai minimum dan maksimum tersebut maka diketahui bahwa rentangnya adalah 40 dan nilai σ pada variabel ini adalah 6,7 (40/ 6). Karena nilai minimumnya 0 dan σ bernilai 6,7, maka didapat hasil pengkategorisasian untuk pencarian sensasi (sensation seeking) sebagai berikut: 55

Tabel 3.4 Pengkategorisasian Pencarian Sensasi Kriteria Kategori x < 10 Sangat rendah 10 x < 17 Rendah 17 x < 24 Sedang 24 x < 31 Tinggi 31 x Sangat tinggi 3.5 PROSES PENGEMBANGAN ISNTRUMEN 3.5.1 Uji Validitas Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel secara tepat (Arikunto, 2009). Tujuan dilakukannya uji validitas adalah untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sebuah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji validitas konstruk tidak dilakukan mengingat instrumen tipe kepribadian dan instrumen pencarian sensasi adalah instrumen yang telah terstandarisasi. Untuk mendapatkan kesesuaian antara hasil penterjemahan bahasa Indonesia dari bahasa aslinya, maka dilakukan uji validitas isi. Uji validitas isi merupakan pengujian validitas instrumen terhadap isi instrumen yang dilakukan melalui analisis rasional atau melalui professional judgement (Azwar, 2001). Pengujian validitas isi pada instrumen yang digunakan 56

pada penelitian ini dilakukan oleh dua professional judgement yang yang terdiri dari dosen Bahasa Inggris dan dosen Psikologi. 3.5.2 Uji Reliabilitas Untuk menguji reliabilitas, peneliti menggunakan formula Cronbach Alpha dengan rumus sebagai berikut: r 11 = 2 ( k) σ ( ) 1 b k -1 2 σ t (Arikunto, 2006) Dimana: r 11 k = reliabilitas alat ukur = banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal σ b 2 = jumlah varians butir σ 1 2 = varians total 57

3.5.2.1 Tipe Kepribadian Tabel berikut akan menjelaskan hasil uji reliabilitas dari masing-masing dimensi tipe kepribadian. No Tabel 3. 5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tipe Kepribadian Cronbach's Alpha Cronbach's Dimensi Kepribadian Based on Alpha Standardized Items Jumlah Item 1. Neuroticism 0,631 0,646 10 2. Extraversion 0,853 0,853 10 3. Openness to Experience 0,794 0,800 10 4. Agreeableness 0,682 0,680 10 5. Conscientiousness 0,805 0,798 10 Tabel di atas merupakan hasil uji reliabilitas dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.00. Dari tabel tersebut didapatkan hasil bahwa alat ukur tipe kepribadian memiliki tingkat reliabilitas yang baik dengan rentang kuat pada alat ukur yang mengukur dimensi neuroticism, agreeableness dan conscientiousness dan rentang yang sangat kuat pada alat ukur yang mengukur dimensi extraversion dan open to experinece. Besarnya reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa instrumen pencarian sensasi memiliki tingkat reliabilitas baik berdasarkan pada klasifikasi tingkat reliabilitas menurut Guilford sebagai berikut: 58

Tabel 3.6 Koefisien Reliabilitas Guilford Interval Tingkat Koefisien Hubungan 0,00 0,19 Sangat Rendah 0, 20 0,39 Rendah 0, 40 0,59 Sedang 0, 60 0, 79 Kuat 0, 80 1,00 Sangat Kuat (Sugiyono, 2008) 3.5.2.2 Pencarian Sensasi Tabel 3. 7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pencarian Sensasi Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items.827.833 40 Berdasarkan hasil yang didapat dari uji reliabilitas yang dilakukan terhadap alat tes pencarian sensasi dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16.00, didapatkan hasil bahwa instrumen pencarian sensasi ini memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0, 827. Besarnya reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa instrumen pencarian sensasi memiliki tingkat reliabilitas yang sangat kuat berdasarkan pada klasifikasi tingkat reliabilitas menurut Guilford (lihat tabel 3.3). 59

3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Kueisoner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011). 3.7 ANALSIS DATA Analisis data dilakukan untuk menjawab beberapa pertanyaan penelitian pada rumusan masalah yang terdapat pada BAB I. Dalam penelitian ini, data-data yang telah terkumpul akan diolah secara statistik deskriptif dengan mengelompokkan data berdasarkan demografi (usia dan jenis kelamin). Setelah proses pengumpulan data dilakukan, maka data yang diterima akan diolah dengan beberapa rumus statistik sebagai berikut: 3.7.1 Uji Normalitas Penggunaan statistik parametrik dalam sebuah analisis data dapat dilakukan jika data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov bertujuan untuk menguji hipotesis bahwa tidak ada perbedaan antara dua buah distribusi, atau untuk menentukan apakah distribusi dua populasi mempunyai bentuk ysng serupa (Nazir, 2005). 60

Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.00, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa kedua data, baik pada variabel tipe kepribadian maupun pencarian sensasi berdristribusi normal. Oleh karena data yang digunakan berdistribusi normal, maka peneliti menggunakan statistik parametrik untuk pengolahan data selanjutnya. 3.7.2 Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linear atau tidaknya pola hubungan antara variabel satu (tipe kepribadian) dengan variabel dua (pencarian sensasi). Uji normalitas juga dilakukan sebagai syarat penggunaan teknik korelasi pearson product moment. Suatu hubungan dikatakan linear apabila terdapat kesamaan variabel, baik penurunan maupun kenaikan yang terjadi pada kedua variabel tersebut. Berdasarkan uji linearitas dengan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.00, diperoleh hasil bahwa tipe kepribadian linear terhadap pencarian sensasi. Dengan demikian, pada penelitian ini teknik korelasi pearson product moment dapat digunakan. 3.7.3 Uji Korelasi Untuk mengetahui seberapa besar korelasi antara kedua variabel (masingmasing tipe kepribadian dengan pencarian sensasi), digunakan metode statistik korelasi pearson product moment. Korelasi pearson product moment adalah 61

korelasi yang biasa digunakan untuk mengetahui hubungan linear dari sekelompok variabel kuantitatif dengan rumus sebagai berikut (Susetyo, 2010): = Dimana =Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y =Jumlah perkalian antara variabel x dan Y =Jumlah dari kuadrat nilai X =Jumlah dari kuadrat nilai Y =Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan =Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan Setelah diperoleh besarnya koefisien korelasi, maka untuk menginterpretasikan koefisien korelasi tersebut digunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 3. 8 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 Sangat rendah 0,20 0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1,000 Sangat kuat (Sugiyono, 2008) 62