PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2014



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2014

PROFIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARAWANG

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PROFILE DINAS CIPTA KARYA

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2013

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

BAB I PENDAHULUAN... I-1

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah tantangan realitas masyarakat dalam berbagai bidang seperti

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN ROTE NDAO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 203 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN KARAWANG TAHUN 204 PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 203

. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Tahun 204 merupakan tahuntahun terakhir pelaksanaaan RPJMD Kabupaten Karawang 20-205. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, mulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk kurun waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk perencanaan pembangunan tahunan. Pemerintah Kabupaten Karawang telah menyusun RPJPD 2005-2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 200, dan RPJMD 20-205 yang ditetapkan dengan Perda Nomor 8 Tahun 20. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan dalam dokumen perencanaan tahunan berupa RKPD. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RKPD Kabupaten sekurang-kurangnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun sumber-sumber lain. Penetapan program prioritas berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkesinambungan serta berkelanjutan. RKPD harus mempunyai keterkaitan erat dengan RPJMD, RPJPD dan juga memperhatikan RPJMN dan RKP. Dalam rangka fasilitasi kepada setiap SKPD, dokumen RKPD Kabupaten Karawang digunakan sebagai acuan penyusunan Renja SKPD. Beberapa upaya untuk mensinergikan program dan kegiatan di tahun 204 diantaranya melalui inventarisasi data, permasalahan, dan potensi yang

ada. Selain itu juga dilakukan diskusi dalam berbagai forum antara lain Forum SKPD Kabupaten dan Musrenbang RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204 yang melibatkan unsur Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Instansi Vertikal di Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Pakar Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Asosiasi Profesi. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 204 dimaksudkan sebagai bagian dari upaya menyeluruh untuk mewujudkan pencapaian visi misi Kabupaten Karawang sekaligus sebagai pedoman penyusunan RAPBD Kabupaten Karawang Tahun 204 sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara..2 Landasan Hukum Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Kabupaten Karawang tahun 204 adalah sebagai berikut :. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 2286); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 442); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 26,Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 2

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 464); 0. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 474); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 485); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 486); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 3

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 487); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor ); 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 200; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Perubahan Kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 20; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200 Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (SISRENBANGDA); 23. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-204; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 tahun 200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2005-2025; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 20 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 20-205..3. Hubungan Antar Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 204 ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Karawang tahun 20-205 yang telah memasuki tahun transisi sebagai suatu kesatuan langkah akselerasi pencapaian Visi Kabupaten Karawang Tahun 20-205. Dokumen RPJMD dalam penyusunannya berpedoman pada RPJPD. 4

Dalam penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204 digunakan sejumlah dokumen perencanaan yang ada di tingkat nasional maupun daerah (Jawa Barat dan Kabupaten Karawang), yaitu sebagai berikut: ) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional sudah ditetapkan dengan Peraturan Presiden No.5/200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 200-204, pada tanggal 5 Januari 200. Ada 3 (tiga) dokumen sebagai lampiran dari Perpres No.5/200, yaitu: (i) Buku I dengan judul: Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan, (ii) Buku II dengan judul: Memperkuat Sinergi Antar bidang Pembangunan, dan (iii) Buku III dengan judul: Memperkuat Sinergi Antara Pusat dan Daerah dan Antar Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tersebut menjadi acuan penyusunan Rancangan Awal RKPD Kabupaten Karawang, khususnya dalam menjabarkan program-program sektoral dan program kewilayahan / regional. Program yang bersifat sektoral, antara lain dapat dilihat pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 200 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Inpres ini memuat program-program yang dinaungi ke dalam Program Pro-Rakyat, Program Keadilan untuk Semua (justice for all); dan Program Pencapaian Tujuan Milenium (Millenium Development Goals - MDGs). 2) RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008-203 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-203 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009. Sesuai dengan Surat Kepala Bappeda Propinsi Jawa Barat Nomor 050/65/Prp Tanggal 8 Januari 203 perihal Jadwal Penyelenggaraan Musrenbang Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten Tahun 204 dalam rangka Penyusunan RKPD Tahun 204, diharapkan setiap daerah dalam rangka penyusunan RKPD Tahun 204 dan penyelenggaraan Musrenbang Tahun 204 memperhatikan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah yang untuk Kabupaten Karawang menetapkan arah kebijakan pembangunan daerah melalui prioritas pembangunan tahun 204 yang masih difokuskan pada peningkatan pencapaian IPM Kabupaten Karawang sesuai arah RPJMD Kabupaten Karawang 20-205 dengan focus kepada: 5

. Peningkatan Kesejahteraan sosial melalui upaya Peningkatan kualitas Pendidikan melalui Pendidikan Untuk Semua, pelayanan kesehatan melalui universal coverage dan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta perwujudan kehidupan sosial yang harmonis sebagai antisipasi perkembangan Sosbud dan Ekonomi Kabupaten Karawang menjadi gateway city 2. Peningkatan sarana prasarana dasar, pengelolaan persampahan, pembangunan jalan 5 batang 2 cabang, serta Rencana Detail Tata Ruang wilayah perkotaan, berkaitan dengan penyiapan infrastruktur pendukung perkembangan Karawang dengan adanya pembangunan pelabuhan Cilamaya dan Pengembangan Bandara Soetta 3. Optimalisasi pengelolaan potensi sumberdaya alam, pengembangan potensi ekonomi lokal melalui peningkatan produk unggulan daerah, peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui penyediaan Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota sebagai daya dukung dan daya tampung perkembangan Kab. Karawang yang akaan menjadi daya tarik investor secara besar-besaran di berbagai bidang 4. Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab dengan tantangan Sukses Penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 204, melalui penyiapan SDM aparatur yang handal dan berkulitas 3) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Karawang 20-205. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karawang Tahun 20-205 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 20 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karawang Tahun 20-205; memuat visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah terpilih; dan rancangan rencana teknokratik, untuk periode perencanaan 5 tahunan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 204 ini merupakan tahun-tahun terakhir pelaksanaan RPJMD Kabupaten Karawang 20-205. 4) RENJA SKPD Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu () tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan 6

pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penyusunan rancangan Renja SKPD merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja SKPD yang definitif. Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD Tahun 204 sebagai bahan untuk penyusunan Rancangan RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204. Prinsip-prinsip di dalam penyusunan Rancangan Renja SKPD, adalah sebagai berikut: a. Mengacu pada rancangan awal RKPD Tahun 204, yang digunakan sebagai acuan perumusan program, kegiatan, indikator kinerja dan pagu indikatif dalam Renja SKPD Tahun 204, sesuai dengan rencana program prioritas pada rancangan awal RKPD Tahun 204. b. Mengacu pada Renstra SKPD Tahun 2009-204, sebagai acuan penyusunan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju berdasarkan program prioritas rancangan awal RKPD yang disusun ke dalam rancangan Renja SKPD, selaras dengan Renstra SKPD. c. Mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, sebagai acuan perumusan kegiatan alternatif dan/atau baru untuk tercapainya sasaran Renstra SKPD berdasarkan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya. d. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi, sebagai acuan perumusan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju dalam rancangan Renja SKPD, serta dapat menjawab berbagai isu-isu penting terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD. e. Memasukkan usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan yang terkait dengan SKPD, sebagai acuan perumusan kegiatan dalam rancangan Renja SKPD, mengakomodir usulan masyarakat yang selaras dengan program prioritas yang tercantum dalam rancangan awal RKPD. Selain itu RKPD Kabupaten Karawang juga mengacu, memperhatikan, diserasikan dengan RKP Nasional dan RKPD Provinsi Jawa Bara dalam rangka sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan pusat melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Sinkronisasi yang dimaksud terutama dalam hal penetapan prioritas pembangunan daerah yang relevan dengan provinsi maupun pusat. Hal ini merupakan perwujudan keterpaduan dan kesatuan perencanaan pembangunan secara nasional, dengan tetap memperhatikan kondisi, potensi serta dinamika perkembangan daerah, nasional dan global. Hubungan antar dokumen perencanaan pembangunan bersifat saling mengisi dan melengkapi untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yang mencakup semua 7

bidang kehidupan secara terpadu dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam konteks pembangunan perencanaan pembangunan daerah yang berdimensi kewilayahan, haruslah disinergikann dengan dokumen perencanaan tata ruang wilayah (RTRW) baik dalam skala lokal, regional maupun nasional. Perencanaan pembangunan yang berorientasi padaa kewilayahan akan memberikan kejelasan sasaran serta target pembangunan di berbagai aspek dan wilayah. Pada gilirannya dapat menghasilkan pembangunan yang lebih efektif, efisien dan bermanfaat secara maksimal di setiap wilayah pembangunan. Untuk melihat hubungan antar dokumen pada tiap jenjang dan tingkatan pemerintahan, dapat dilihat padaa gambar. berikut ini:..4. Sistematikaa Dokumen RKPD RKPD Kabupaten Karawang tahun 204 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Padaa bagian ini memuat tentang latar belakang penyusunan dokumen RKPD, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika dokumen RKPD, serta maksud dan tujuan penyusunann dokumen RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204. 8

.. Latar Belakang Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, proses penyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun 204 dalam periode dokumen RPJMD, keterkaitan antara dokumen RKPD dengan dokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD..2. Dasar Hukum Penyusunan Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPD, baik yang berskala nasional, maupun local..3. Hubungan Antar Dokumen Bagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen lain yang relevan beserta penjelasannya..4. Sistematika Dokumen RKPD Mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD serta garis besar isi setiap bab didalamnya..5. Maksud dan Tujuan Memberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumen RKPD dan sasaran penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204. BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Bagian ini menjelaskan tahapan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan. Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan daerah di Kabupaten Karawang. 2.. Gambaran Umum Kondisi Daerah Bagian ini menjelaskan dan menyajikan gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. 2... Aspek Geografi dan Demografi 2..2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2..3. Aspek Pelayanan Umum 2..4. Aspek Daya Saing Daerah 2.2.Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 202 dan Realisasi RPJMD Tahun 20-205 9

Mengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah tahun lalu. 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan umum permasalahan pembangunan daerah. 2.3.. Permasalahan Daerah Yang berhubungan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah 2.3.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. 3.. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3... Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 20 dan 202 dan Perkiraan Tahun 204 3..2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 202 dan Tahun 204 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah 3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah 3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 204 Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. 4.. Tujuan dan Sasaran Pembangunan 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah 0

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. BAB VI PENUTUP Menguraikan tentang pedoman pelaksanaan dan kaidah pelaksanaannya..5. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan RKPD Kabupaten Karawang Tahun 204 adalah untuk mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunan daerah. Tujuan dari penyusunan RKPD ini sebagai pedoman dalam penyusunan perencanaan pembangunan tahunan daerah Kabupaten Karawang yang bersumber dari dana APBD maupun dana non APBD, dan merupakan dasar hukum perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan bagi :. Penyusunan Renja SKPD, KUA-PPAS, serta APBD Kabupaten Karawang tahun 204; 2. Memfasilitasi berbagai potensi sumber daya masyarakat/ swasta/ institusi non pemerintah dalam mendukung pelaksanaan pembangunan Kabupaten Karawang Tahun 204. BUPATI KARAWANG, ADE SWARA

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2... Aspek Geografi dan Demografi Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 07 02-07 40 BTdan 5 56-6 34 LS, termasuk daerah dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 0-.279 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0-20, 2-50, 5-400, dan diatas 400 dengan suhu rata-rata 270 C. Topografi di KabupatenKarawang sebagian besar berbentuk dataran yang relatif rendah (25 m dpl) terletak pada bagianutara mencakup Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Pedes, Rengasdengklok, Kutawaluya,Tempuran, Cilamaya, Rawamerta, Telagasari, Lemahabang, Jatisari, Klari, Karawang,Tirtamulya, sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya, sebagian Cikampek dan sebagianciampel. Hanya sebagian kecil wilayah yang bergelombang dan berbukit-bukit di bagian selatandengan ketinggian antara 26.200 dpl. Daerah perbukitan tersebut antara lain : Gunung Pamoyanan, Dindingsari, Golosur, Jayanti, Godongan, Rungking, Gadung, Kuta, Tonjong, Seureuh, Sinalonggong, Lanjung dan Gunung Sanggabuana. Terdapat pula Pasir Gabus, Cielus,Tonjong dengan ketinggian bervariasi antara 300-.200 m dpl dan tersebar di KecamatanTegalwaru, sebagian kecil Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Ciampel.Kabupaten Karawang terutama di pantai utara tertutup pasir pantai yang merupakanbatuan sedimen yang dibentuk oleh bahan bahan lepas terutama endapan laut dan alluviumvulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan terutama dibentuk oleh batuan sedimen,sedangkan dibagian selatan terletak Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ±.29 m dpl,yang mengandung endapan vulkanik. Kabupaten Karawang dilalui oleh beberapa sungai yangbermuara di Laut Jawa. Sungai Citarum merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang dengankabupaten Bekasi, sedangkan sungai Cilamaya merupakan batas wilayah dengan KabupatenSubang. Selain sungai, terdapat 3 buah saluran irigasi yang besar, yaitu : Saluran Induk TarumUtara, Saluran Induk Tarum Tengah, dan Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak dan pembangkit tenaga listrik. Luas wilayah Kabupaten Karawang.753,27 Km2 atau 75.327 Ha, luas tersebut merupakan 4,72 % dari luas Provinsi Jawa Barat (37.6,54 2

Km2) dan memiliki laut seluas 4 Milx 84,23 Km, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Batas Alam yaitu Laut Jawa. Sebelah Timur : Kabupaten Subang Sebelah Tenggara : Kabupaten Purwakarta Sebelah Selatan : Kab. Bogor dan Kabupaten Cianjur Sebelah Barat : Kabupaten Bekasi. Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan subur di Jawa Barat, sehingga sebagian besar lahannya digunakan untuk pertanian. Wilayah ini, secara administrasi terdiri dari 30 kecamatan, 297 desa dan 2 kelurahan. Penamaan Kecamatan baru menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 3 Tahun 2004 yaitu tentang Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan, yaitu:. Kecamatan Pangkalan 2. Kecamatan Tegalwaru 3. Kecamatan Ciampel 4. Kec.Telukjambe Tmr 5. Kec. Telukjambe Brt 6. Kecamatan Klari 7. Kecamatan Cikampek 8. Kecamatan Purwasari 9. Kec. Tirtamulya 0. Kecamatan Jatisari. Kecamatan Banyusari 2. Kecamatan Kotabaru 3. Kec Cimalaya Wetan 4. Kec Cilamaya Kulon 5. Kec Lemahabang 6. Kecamatan Telagasari 7. Kecamatan Majalaya 8. Kec. Karawang Timur 9. Kec. Karawang Barat 20. Kecamatan Rawamerta 2. Kecamatan Tempuran 22. Kecamatan Kutawaluya 23. Kec. Rengasdengklok 24. Kecamatan Jayakerta 25. Kecamatan Pedes 26. Kecamatan Cilebar 27. Kecamatan Cibuaya 28. Kecamatan Tirtajaya 29. Kecamatan Batujaya 30. Kecamatan Pakisjaya 3

Gambar 2. Kabupaten Karawang sebagai Lingkup Wilayah Perencanaan Kabupaten Karawang beriklim tropis, mempunyai musim yang hampir sama dengann wilayah di Kabupaten wilayah Pantai Utaraa Jawa pada umumnya, yaitu musim kemarau dan musim hujan dengan suhu rata-rata berkisar antara 26, 8 0 celcius sampai dengan 27,77 0 celcius. Potensi sumberdaya air di Kabupaten Karawang terdiri atas sumberdayaa air permukaan (sungai, danau, dan waduk) dan air tanah. Pemanfaatan air tanah di Kabupaten Karawang terutama dari endapan aluvial hasil sedimentasi sungai berumur resen(qa). Daratan Kabupaten Karawang tidak terlepas dari pegunungan dan bukit yang terdapat di hampir seluruh Kabupaten wilayah selatan Jawa Barat dengan kategori kemiringan diatas 40%. Kemiringan lereng di Kabupaten Karawang sebagian besar datar, yaitu sebesar 80,44% luas lahan. Kabupaten Karawang diarahkan menjadi salah satu gerbang (gateway city) pembangunan di wilayah Indonesia bagian barat sebagai penyangga Ibukota Negara. Dikenal juga sebagai gudang beras dan lumbung pangann nasional. Kabupaten Karawang di sektor sumber daya alam memiliki potensi pertambangan/bahan mineral berupa batu kapur yang terdapat di Wilayah Selatan (Kecamatan Pangkalann dan Tegalwaru). Wilayah Kabupaten Karawang berdasarkan kondisii geologis merupakan kawasan yang relatif aman dari bencana gempa bumi, walaupun mempunyai resistensi dari beberapa potensi bencana 4

seperti: banjir (kawasan perkotaan disepanjang hilir sungai dan pesisir laut); tanah longsor (Pangkalan, Tegalwaru). Kabupaten Karawang juga mempunyai potensi pariwisata berupa wisata alam, budaya, dan sejarah. Wisata Alam berupa keindahan pantai dan curug antara lain Pantai Tanjung Baru, Pantai Tanjung Pakis, Pantai Pisangan, Pantai Samudra Baru, Curug Cigeuntis, Curug Bandung, Curug Koleangka, Curug Lalay; wisata sejarah berupa Tugu Perjuangan Rengasdengklok, Rumah Sejarah Ir Soekarno di Rengasdengklok, Monumen Rawagede, Situs Candi Jiwa dan candi Blandongan dan Monumen Surotokunto. Kabupaten Karawang memiliki luas wilayah 75.327 Ha. Hingga tahun 2009 (BPN Kabupaten Karawang, 2009) penggunaan lahan di Kabupaten Karawang sebagian besar terdiri dari areal pesawahan dengan luas mencapai 89.64 Ha (5,%), yang sebagian besar telah didukung oleh sistem irigasi. Oleh karena itu Karawang dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat. Adapun penggunaan lahan dominan lainnya adalah lahan Pekarangan dan Bangunan 8.35 Ha (0,47%), Tegal dan Kebun 5.782 Ha (9,00%), Hutan Negara 5.323 Ha (8,74%), Pertambangan 2.83 Ha (7,32%) dan Industri 0.38 Ha (5,95 %) dari luas Kabupaten Karawang. Data luas tutupan lahan di Kabupaten Karawang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel.II. Luasan Penggunaan Lahan di Kabupaten Karawang Tutupan Lahan Luas (ha) Persentase (%) Pertanian Padi Sawah 89.64 5, Pekarangan dan Bangunan 8.35 0,47 Tegal/Kebun 5.782 9,00 Ladang/Huma 3.72,8 Penggembalaan Padang 2.52,23 Lahan Tidak Diusahakan 4 0,23 Hutan Rakyat 598 0,34 Rawa 40 0,02 Pertambangan 3.83 7,32 Kolam/Empang 50 0,09 Hutan Negara 5.323 8,74 Perkebunan 793 0,45 Perkebunan 9.055,0 6,80 Kawasan Industri 4.90 2,39 JUMLAH 75.327 00,00 Sumber :Bappeda Kabupaten Karawang 5

Jumlah penduduk Kabupaten Karawang pada tahun 202 sebesar 2.207.8 jiwa naik 4.85 jiwa dibanding pada tahun 20, sejumlah 2.65.996 jiwa,dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk,77 % per tahun. Kepadatan penduduk adalah.082 jiwa/km2. Pola persebaran penduduk Kabupaten Karawang menurut luas wilayah rata-rata berimbang di angka,66 s.d 3,54 persen, sehingga tingkat kepadatan penduduk antar daerah yang merata, terutama antar Kecamatan dan desa. Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Karawang masih lebih banyak dibanding perempuan.ini terlihat dari rasio jenis kelamin yang mencapai 0,96% 2..2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Laju pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional. Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya. Laju pertumbuhan ekonomi juga banyak digunakan sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya. Laju pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karawang tahun 202 triwulan III dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) mencapai positif 6,26 persen, lebih rendah dari tahun 20 yang berada pada kisaran 7,39% dengan migas. 6

Tabel II.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 20-202 Indikator Tahun 20* 202** LPE dengan Migas (%) 7,39 6,26 LPE tanpa Migas (%) 8,03 6,53 Sumber Data : BPS Kab. Karawang * = angka sementara ** = angka sangat sementara Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang pada tahun 20 yang berada pada kisaran 7,39% sedangkan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 202 berada pada kisaran 6,26%. Tumpuan harapan pergerakan roda ekonomi yang realistis di Kabupaten Karawang, bukan lagi bersumber pada keunggulan sumberdaya alam (gas dan minyak bumi) yang ada (comparative advantage) melainkan kemampuan untuk mengolah dan menghasilkan produk unggulan yang berkualitas (competitive advantage). b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang umum digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian dengan fungsinya yang dapat menggambarkan struktur ekonomi dan laju pertumbuhan serta pendapatan perkapita penduduk. Pada tingkat regional PDRB dapat dijadikan ukuran kemampuan suatu wilayah dalam menciptakan nilai tambah yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Semakin besar nilai tambah yang dihasilkan suatu daerah menggambarkan besaran pendapatan masyarakat yang bersangkutan. Bila dilihat berdasarkan sektor, bahwa tiga sektor penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB di Kabupaten Karawang adalah sektor industri (47,3%), sektor perdagangan (23,2%) dan sektor pertanian (8,6%) Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB secara keseluruhan. Semakin besar persentase suatu sektor maka semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan ekonomi. 7

Tabel II.3 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 20-202 INDIKAT Tahun OR PDRB dengan Migas Harga Berlaku (juta Rp) Harga Konstan (juta Rp) Sumber Data : BPS Kab. Karawang * = angka sementara ** = angka sangat sementara 20* 202** 63.67.98 70.066.229 23.2.994 24.666.90 c. Laju Inflasi Perkembangan harga barang dan jasa selama tahun 202 di Kabupaten Karawang mengalami inflasi sebesar 3,33%, lebih tinggi dibanding inflasi tahun 20 sebesar 2,2%. Sedangkan untuk angka inflasi tahun berjalan Maret 203 dibanding angka tahun yang 202 (year-on -year) BPS mencatat angka inflasi 0,63%. Angka ini lebih rendah dibanding bulan Pebruari 203 yang berada di angka 0,75%. Inflasi tahun kalender berada sekitar 2,43 % dan inflasi secara year on year (yoy) di angka 5,90%. Sementara secara yoy inflasi inti berada pada 4,2% dan 0,3% di Bulan Maret 203. Dibandingkan dengan tahun 2008 s.d 202 inflasi ini jauh lebih tinggi. Hal ini terjadi akibat kenaikan harga bahan makanan. 2. Fokus Kesejahteraan Sosial Beberapa indikator kinerja pada fokus kesejahteraan sosial adalah indikator di bidang pendidikan. Indikator pendidikan Kabupaten Karawang yang salah satunya dapat diukur dari angka rata-rata lama sekolah selalu mengalami kecenderungan meningkat yaitu dari 6,68 tahun 2008 meningkat menjadi 6,83 tahun 2009, 6,95 Tahun 200 dan 7,04 Tahun 20 di tahun 202 RLS Kabupaten Karawang naik lagi menjadi 7,47 Tahun. Ini berarti penduduk Kabupaten Karawang setiap tahun mengalami kenaikan dalam rata-rata lama sekolah. Pada Komponen AMH juga menagalami kenaikan dari tahun ke tahun dengan data 93,06% di 8

tahun 2008, 93,09% di tahun 2009, 93, 2% di tahun 200, 93,26% ditahun 20 dan 93,25% di tahun 202. Seiring dengan itu pula, penduduk usia 0 tahun ke atas yang berpendidikan rendah (Tidak/Belum sekolah dan tamat SD sd. SLTP) persentasenya mencapai 0,08% untuk putus sekolah SD/MI, 0,39% putus sekolah SLTP/MTs dan 087% untuk putus sekolah SLTA/SMK. Situasi ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam keseriusannya dalam mencanangkan program Wajar 9 sd. 2 tahun, sehingga infrastruktur dan suprastruktur pendidikan semakin dilengkapi. Namun demikian 6,75% penduduk yang masih Buta Aksara tetap menjadi Pekerjaan Rumah dari Pemerintah Kabupaten Karawang. Indikator pendidikan lainnya yang sangat berperan dalam pembangunan bidang ekonomi adalah angka transisi, angka drop out, angka repetisi, angka partisipasi dan lain-lain. Indikator angka partisipasi umumnya berkaitan dengan keberhasilan suatu daerah dalam melibatkan sebanyak-banyaknya anak usia sekolah masuk sekolah. Angka partisipasi dibagi dalam APK (Angka Partisipasi Kasar) dan APM (Angka Partisipasi Murni). 2..3.Aspek Pelayanan Umum. Fokus Layanan Urusan Wajib a. Pendidikan Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah, sehingga naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai makin meningkatnya partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan bertambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah, sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin rendah. Pencapaian APK dan APM SD dan SLTP pada tahun 20 dan 202 lebih jelas disajikan pada tabel berikut ini : 9