ABSTRAK GAMBARAN KEAMANAN OBAT YANG DIBERIKAN PADA IBU HAMIL BERDASARKAN RESEP PERIODE JANUARI MARET 2013 DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN. Sri Yuliana 1 ;Muhammad Arsyad 2 ;Rony 3 Kesalahan pada pemberian obat bisa membahayakan bagi konsumen masyarakat khususnya adalah ibu hamil karena dapat membahayakan janin. Peresepan obat pada ibu hamil banyak diberikan di Puskesmas Kelayan Timur, oleh karena itu keamanan penggunaan obat pada saat kehamilan sangat penting agar tidak membahayakan janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keamanan obat yang diberikan pada ibu hamil berdasarkan resep di Puskesmas Kelayan Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan maksud untuk mengetahui keamanan obat yang diberikan pada ibu hamil berdasarkan resep di Puskesmas Kelayan Timur. Populasinya adalah semua resep obat yang diberikan pada ibu hamil. Pengumpulan data dengan menggunakan rekapitulasi resep yaitu melakukan pengamatan pada semua resep obat yang diberikan pada ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kelayan Timur terhadap 266 resep dan 772 jumlah obat yang diberikan pada ibu hamil, terdapat 737 jumlah obat ( 95,46 % ) kategori A, 6 jumlah obat ( 0,77 % ) kategori B, 28 jumlah obat ( 3,62 % ) kategori C,dan 1 jumlah obat (0,12 %) kategori D, dapat disimpulkan bahwa 99,85 % obat yang aman dan 0,12 % obat yang tidak aman digunakan. Kata kunci : Keamanan, Obat, Resep, Ibu hamil
ABSTRACT DESCRIPTION DRUG SAFETY FEATURES PROVIDED BY PREGNANT WOMEN TO PRESCRIPTION PERIOD JANUARY MARCH 2013 IN THE HEALTH CENTER KELAYAN TIMUR Sri Yuliana 1 ; Muhammad Arsyad 2 ; Rony 3 The mistake in drug administration can be dangerous for people, especially consumers are pregnant women because it can harm the fetus. Prescription drug given to many pregnant women in health center Kelayan Timur, therefore drugs of use drug during pregnancy is very important so as not to harm the fetus. This study aims to describe the safety of drug given to pregnant women by prescription in health center Kelayan Timur. This study is a descriptive study with a view to determine the safety of the drugs given to pregnant women by prescription in health center Kelayan Timur.its population is all the prescription drugs given topregnant women. Data collection using the recipe summary observations on all prescription medications given to pregnant women. Based on the results of research conducted in health center Kelayan Timur to 266 reciped and 772 the amount of drug given to pregnant women, there were 737 drugs amount (95,46 %) category A, 6 the amount of the drug (0,77 %) category B, 28 the number of the drugs (3,62 %) category C, 1 the number of the drugs (0,12 %) category D, it can be concluded that the drugs is safe 99,85 % and 0,12 % of the drugs were not safe to be used. Keyword : Safety, Drug, Prescription, Pregnant Women
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peresepan obat pada wanita hamil menjadi pembicaraan luas setelah krisis Thalidomide yang mengakibatkan penarikan obat tersebut pada tahun 1961. Banyak perusahaan obat yang ragu untuk menganjurkan penggunaan obatnya pada ibu hamil dan sering memberikan pernyataan yang tidak spesifik seperti jangan digunakan pada kehamilan kecuali bila manfaatnya melebihi risiko pengobatannya.namun, pemberian obat sering kali diperlukan dan perkiraan bahwa 90 % wanita pernah mendapatkan sekitar 3 atau 4 obat selama kehamilannya. Laporan lain menyimpulkan bahwa sepertiga wanita hamil mendapatkan sedikitnya satu seri pengobatan yang baru. Pemahaman yang mendalam terhadap penggunaan obat saat hamil dan dilanjutkan pada masa menyusui sangat penting bagi farmasis klinis yang diharapkan dapat memberikan pengaruh dalam pelayanan kefarmasian untuk kelompok pasien tersebut (Aslam dkk, 2003). Periode perkembangan janin manusia adalah 38 minggu, dan dibagi menjadi trimester pertama, kedua, dan ketiga yang masing-masing berlangsung selama tiga bulan. Tahap perkembangan janin disebut pra embrionik, embrionik, dan janin. Tahap pra embrionik adalah saat sel yang telah dibuahi membelah secara cepat dan ini dapat berlangsung sampai 17 hari setelah konsepsi (postconception). Sistem organ utama terbentuk selama tahap embrionik (18-56 hari), dengan pematangan, perkembangan, dan pertumbuhan terus berlanjut selama tahap perkembangan janin yaitu 8 sampai 38 minggu (Aslam dkk, 2003).
Efek obat terhadap janin sangat beragam tergantung pada dosis, penyakit yang diderita ibu pada saat itu, dan beberapa kasus kerentanan genetik, saat terjadinya paparan obat pada trimester kehamilan sangat menentukan apakah efeknya dapat membahayakan janin.suatu bahan teratogen yang diberikan pada dua minggu pertama konsepsi (tahap pra-embrionik) tampaknya memberikan efek semua atau sama sekali tidak, yang dapat menyebabkan kematian pada janin (keguguran) atau justru sembuh sempurna dan perkembangan janin dapat berlangsung secara normal. Jelas bahwa paparan obat yang terjadi selama trimester pertamalah yang paling berisiko besar terhadap janin. Organogenesis yaitu periode 10 minggu pertama setelah konsepsi merupakan tahap perkembangan dari seluruh strukur tubuh utama (kecuali susunan saraf pusat, mata, gigi, alat kelamin luar dan telinga). Oleh karena itu paparan terhadap obat selama periode ini dapat menimbulkan risiko terganggunya pembentukan organ-organ tersebut secara permanen, oleh sebab itu, prinsip utamanya adalah sedapat mungkin menghindari atau meminimalkan penggunaan segala jenis obat selama trimester pertama kehamilan. Harus diwaspadai bahwa obat yang berefek teratogenik walaupun dihentikan pemakaiannya sebelum konsepsi, dapat tetap ada dalam tubuh selama organogenesis (Aslam dkk, 2003). Selama trimester kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan fungsional janin atau memberikan efek toksik pada jaringan janin, dan obat yang diberikan sesaat sebelum waktu atau selama kelahiran bisa menyebabkan efek samping pada kelahiran atau pada neonatus setelah kelahirannya. Sebagai contoh,penghambat enzim pengkoversi angiotensin (Angiotensin Converting Enzyme/ACE inhibitor) yang diberikan setelah trimester pertama dapat menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang parah, sedangkan obat radang non steroid (Anti Inflammatory Non Steroid/AINS) pada trimester ketiga dapat menyebabkan
gangguan pendarahan, kerusakan ginjal janin serta penundaan proses kelahiran (Aslam dkk, 2003). Kesalahan pemberian obat ini sangat membahayakan bagi konsumen masyarakat khususnya ibu hamil. Kehamilan adalah suatu kondisi fisiologis khusus dimana terapi obat mendapatkan perhatian khusus karena fisiologi kehamilan mempengaruhi farmakokinetik obat yang digunakan dan obat-obatan tertentu sehingga mempengaruhi janin serta menyebabkan kelainan pada janin. Peresepan obat pada ibu hamil banyak diberikan pada saat peneliti melakukan survei pendahuluan di Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin.Keamanan penggunaan obat pada saat kehamilan sangat penting agar tidak membahayakan janin. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Gambaran Keamanan Obat Yang Diberikan pada Ibu Hamil Berdasarkan Resep Periode Januari - Maret 2013 di Puskesmas Kelayan Timur Banjarmasin