PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKn KELAS X DI SMK NEGERI 1 TUREN KABUPATEN MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
UTILIZING TIMES TOKEN LEARNING METHOD TO IMPROVE STUDENTS MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN PPKN SUBJECT GRADE X OF SMK NEGERI 11 MALANG

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

DESKRIPSI KONDISI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Haris Ali Murfi (A )

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENGUNGKAPKAN INFORMASI DALAM BENTUK LAPORAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL

BAB V PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dibahas hasil temuan-temuan dari masing-masing tempat

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

ABSTRAK. Kaca kunci: lesson study, profesionalisme guru

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA PEMBAHASAN

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

ABSTRAK. Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, dan Hasil Belajar

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY

Hariadi PW SMP Negeri 10 Surakarta ABSTRACT

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Kompetensi Pedagogik Guru dalam Mendorong Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Malang Tahun Ajaran

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

Economic Education Analysis Journal

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada :

ABSTRAK. Kata Kunci : Kooperatif, Make A Match, dan Hasil Belajar Bahasa Inggris,.

PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK

Fety Novianti. Keyword: Efektifitas Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran, Motivasi Belajar Siswa, dan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH KINERJA GURU PAUD YANG SUDAH SERTIFIKASI DI KECAMATAN LEBONG UTARA

DOSEN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STKIP SILIWANGI BANDUNG

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTEK DASAR KERJA KAYU SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR. Oleh

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan terkait fokus penelitian pertama: Bagaimana implementasi

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

Suharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH

1. Kegiatan Perkuliahan Pertemuan ke-

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 UBUD SEBAGAI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMAN 4 SIJUNJUNG JURNAL DESNALDI PUTRA NIM

ABSTRAK. Kata Kunci: Scramble, Hasil Belajar, Bahasa Inggris

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X MAN 3 MALANG PADA MATERI REAKSI REDOKS

DINAMIKA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA SEMARANG

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

ABSTRAK. Kata Kunci: Kompetensi pedagogik, guru bahasa Arab berlatar belakang non- Pendidikan bahasa Arab, Pembelajaran Bahasa Arab.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII.1 SMP NEGERI 1 PAINAN

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

Fashion and Fashion Education Journal

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

ABSTRAK. Kata kunci: Kreativitas Guru PAI, Metode Pembelajaran

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.

PENGELOLAAN KURIKULUM ADAPTIF MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA PROGRAM SEKOLAH CLUSTER DI SMKN 2 PURWODADI TESIS

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SOLOK

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 HARUYAN. Oleh Noor Hidayati Dosen IAIN Antasari ABSTRACT

BAB V PEMBAHASAN. dokumentasi. Pada uraian ini peneliti akan ungkap dan paparkan mengenai hasil. penelitian yang telah dirumuskan sebagaimana berikut:

Kata Kunci : Pembelajaran Kontrkstual berbantuan media poster, karangan dekripsi, Penelitian tindakan kelas.

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November, 2013 PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU DI KELAS VIII SMP NEGERI 02 KOTAGAJAH

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMKN 4 BANDAR LAMPUNG. Oleh

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

KESIAPAN DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Transkripsi:

PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKn KELAS X DI SMK NEGERI 1 TUREN KABUPATEN MALANG IMPLEMENTATION OF PEDAGOGY COMPETENCE OF TEACHER IN PPKn STUDY OF CLASS X IN THE STATE VOCATIONAL 1 TUREN MALANG REGENCY Anne Dwi Arianti* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si ** Drs. Margono, M.Pd, M.Si** *Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM E-mail: annedwi_arianti@yahoo.com **Dosen Pembimbing Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan FIS UM Jalan Semarang 5 Malang ABSTRAK: Permasalahan yang terjadi pada kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran PPKn selama ini umumnya pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak berceramah dihadapan siswa, sementara siswa mendengarkan. Selain itu, dalam pembuatan perangkat pembelajaran, guru kurang dalam merumuskan perencanaan tersebut, dan disaat mengajar tidak sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendiskripsikan penerapan kompetensi pedagogik guru PPKn kelas X dalam menyusun Perangkat Pembelajaran mengenai penyusunan program tahunan, program semester, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran di SMKN 1 Turen, (2) mendiskripsikan kompetensi pedagogik guru PPKn kelas X saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Turen, (3) mendiskripsikan kompetensi pedagogik guru PPKn kelas X di SMKN 1 Turen dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah diskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kata Kunci : Kompetensi Guru, Pedagogik, Pelaksanaan Pembelajaran PPKn. 1

ABSTRACT : Problems occurred on pedagogy competence of teacher in ppkn study there is generally, learning is done in the one way method, the teacher give a lot of lectures in front of students, and the students listen. In addition, when making the learning method, the teachers only formulate the plan superficially, and while teaching, what is taught is not in accordance with lesson plans that have been made. Therefore, to fix these problems, a teacher who is able to prepare lesson plans is required, both in the implementation and evaluation of learning. The purpose of this research is: (1) How s PPKn pedagogical competence of the teachers of class X to develope learning methods at SMK 1 Turen, (2) How s PPKn pedagogical competence of teachers of class X when implementing teaching and learning in SMK 1 Turen, (3) How s PPKn pedagogical competence of teachers of class X at SMK 1 Turen in carrying out the study evaluation. This type of research is descriptive qualitative. Data collection be done with observation, interview and documentation. Key Words : Teacher Competence, Pedagogic, Learning Implementation of PPKn. Guru merupakan salah satu profesi yang berperan dalam membentuk dan menentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Dalam pasal 5 UU No. 20 Tahun 2003 tertulis bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Dalam pasal tersebut memaparkan bahwa pencapaian hasil belajar siswa yang optimal akan dipengarui oleh berbagai faktor. Salah satu faktor tersebut adalah mengenai bagaimana cara guru untuk menciptakan suatu pembelajaran yang berinovatif. Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan oleh siswa dalam memahami materi kajian dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan. Selama ini pembelajaran di dalam kelas kurang mendapat perhatian dari orang tua dan dari pemerintah yang penting hasil UN (ujian) mendapat nilai tinggi. Umumnya pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak ceramah dihadapan siswa, sementara siswa mendengarkan. Guru beranggapan tugasnya hanya mentransfer pengetahuan yang 2

dimiliki guru kepada siswa dengan target tersampainya topik-topik yang tertulis dalam dokumen kurikulum kepada siswa. Pada umumnya guru tidak memberi inspirasi kepada siswa untuk berkreasi dan tidak melatih siswa untuk hidup mandiri. Guru dalam menyajikan pelajaran kurang menantang bagi siswa untuk berfikir akibatnya siswa tidak menyenangi pelajaran. Demi tercapainya tujuan pembelajaran yang lebih baik, maka implementasi pembelajaran juga harus terlaksana dengan baik. Penyusunan perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai acuan atau pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran siswa berjalan secara optimal. Mulyasa (2005:100) menyatakan, perencanaan pembelajaran perlu dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran yang terdiri dari kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar dan penilaian. Perencanaan pembelajaran yang harus dipersiapkan guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran adalah melaksanakan penyusunan silabus, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan penyusunan penilaian hasil pembelajaran. Berdasarkan Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses disebutkan bahwa, pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan akhir dalam kompetensi pedagogik adalah kegiatan evaluasi. Evaluasi merupakan kegiaatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan 3

pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, serta penilaian program (Mulyasa, 2009:108). METODE Penelitian mengenai Pelaksanan Kompetensi Pedagogik Guru dalam pembelajaran PPKn kelas X di SMK Negeri 1 Turen Kabupaten Malang, menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Karena penelitian yang dilakukan mengenai perilaku guru dalam menyusun perangkat pembelajaran, perilaku guru disaat pelaksanaan pembelajaran dan perilaku guru disaat melaksanakan penilaian ini data diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara disertai dengan hasil dokumen yang mendukung penelitian tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. a) Observasi Dalam penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk memperkuat data, terutama untuk mengetahui kompetensi pedagogik yang dimiliki Bapak Affandi saat malaksanakan pembelajaran PKKn di SMKN 1 Turen. Jadi hasil observasi ini sekaligus untuk mengkonfirmasi data yang telah terkumpul melalui wawancara dengan kenyataannya yang ada di sekolah, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih jelas. Dengan demikian hasil observasi ini sekaligus untuk 4

mengkonfirmasi data yang telah terkumpul melalui wawancara dengan kenyataannya yang ada di sekolah, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih jelas. Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan melakukan pengumpulan data dari sekolah tentang: (1) kompetensi pedagogik guru PPKn di SMKN 1 Turen dalam menyusun perangkat pembelajaran, (2) kompetensi pedagogik guru PPKn di SMKN 1 Turen dalam melaksanakan pembelajaran, (3) kompetensi pedagogik guru PPKn di SMKN 1 Turen dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. b) Wawancara Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menggunakan menilai keadaan seseorang. Dalam wawancara tersebut biasa dilakukan secara individu maupun dalam bentuk kelompok, sehingga didapat data informatik yang orientik. Sedangkan interview yang penulis gunakan adalah jenis interview pendekatan yang menggunakan petunjuk umum. Wawancara itu digunakan untuk mengungkapkan data tentang kompetensi pedagogik yang dimiliki guru PPKn dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan alat pengumpulan data yang berupa pedoman wawancara atau instrumen yang berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada pihak-pihak terkait, yaitu wawancara dengan humas, siswa, dan guru mata pelajaran kususnya bidang PPKn di SMKN 1 Turen. c) Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang tertulis, metode dokumentasi berarti cara pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah ada. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang 5

berupa catatan buku surat, transkip, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional melalui perangkat pembelajaran yang telah dibuat guru (silabus, prota, promes, dan RPP), pendapat, teori, atau hukum-hukum, baik mendukung maupun menolak hipotesis tersebut. HASIL TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Kompetensi pedagogik guru PPKn kelas X dalam menyusun perangkat pembelajaran di SMKN 1 Turen Berdasarkan hasil temuan penelitian, dalam program tahunan yang telah disusun guru PPKn di SMKN 1 Turen, komponen-komponennya meliputi: identitas isian, kompetensi inti, kompetensi dasar/ sub kompetensi, dan alokasi waktu. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Maruzy (2010), komponen-komponen yang terdapat di dalam program tahunan meliputi, identifikasi (satuan pendidikan, mata pelajaran, tahun pelajaran), kompetensi inti, kompetensi dasar, alokasi waktu dan keterangan. Berdasarkan hasil temuan penelitian, dalam pembuatan program semester yang dibuat oleh guru PPKn SMKN 1 Turen, komponen-komponennya meliputi: identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester), materi pokok, alokasi waktu, dan kegiatan pembelajaran (minggu efektif) tahun 2014. Di dalam program semester kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, kerja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Seperti yang dikatakan 6

Wordpress (2013) di dalam program semester, memuat komponen-komponen yang meliputi: kompetensi inti dan evaluasi, kompetensi dasar, materi, dan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil temuan penelitian, telah ditemukan bahwa guru PPKn di SMKN 1 Turen dalam penyusunan perangkat pembelajaran yakni silabus komponen-komponennya telah memuat mengenai kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Hal ini sesuai seperti yang terdapat di dalam isi Permendikbud No. 65 tahun 2013, silabus merupakan acuan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat: identitas mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar, tema, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Berdasarkan hasil temuan penelitian, RPP yang telah disusun oleh guru PPKn SMKN 1 Turen, yaitu meliputi identitas nama pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, alat/ media/ bahan, kegiatan pembelajaran, dan penilaian. Seperti yang terdapat di dalam isi Permendikbud No. 65 Tahun 2013, komponen RPP terdiri atas: identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/ semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Setelah dibandingkan dari hasil temuan penelitian dengan isi dari Permendikbud No. 65 tahun 2013, perbedaan dari isi komponen RPP milik guru PPKn SMKN 1 Turen dengan isi di dalam Permendikbud No. 65 tahun 2013 tersebut adalah di dalam RPP milik guru PPKn terdapat 7

kompetensi inti dan indikator ketercapaian, melainkan isi di dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tidak terdapat ketentuan untuk memberi kompetensi inti dan indikator ketercapaian, namun komponen yang lainnya sudah sesuai. Setelah dibandingkan, berdasarkan hasil temuan penelitian dengan isi dari Permendikbud No. 65 tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat beberapa perbedaan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun oleh guru PPKn SMKN 1 Turen yaitu di dalam RPP milik guru PPKn terdapat kompetensi inti dan indikator ketercapaian, melainkan isi di dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tidak terdapat ketentuan untuk memberi kompetensi inti dan indikator ketercapaian, namun komponen yang lainnya sudah sesuai. Kompetensi Pedagogik Guru PPKn Kelas X saat Melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar di SMKN 1 Turen Berdasarkan hasil temuan penelitian diketahui dalam pelaksanaan kegiatan pendahuluan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran PPKn di SMKN 1 Turen, guru mengawali pembelajaran dengan salam dan kegiatan presensi, mengingatkan topic pembelajaran pada perteman sebelumnya, berusaha memberi motivasi kepada siswa serta menarik perhatian siswa dengan menceritakan kejadian sehari-hari yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Kegiatan pendahuluan diakhiri guru dengan memberi pretest. Dalam awal pembelajaran, guru sudah mampu untuk membuat awal proses pembelajaran menjadi kondusif yaitu dengan menciptakan awal pembelajaran yang menyenangkan dan semangat. Hal ini sesuai seperti yang telah dikatakan Mulyasa (2009:104) proses pembelajaran dan pembentukan 8

kompetensi perlu dilakukan dengan tenang dan menyenangkan, hal tersebut tentu saja menuntut aktifitas dan kreativitas guru dalam menciptakan lingkungan yang kondusif. Langkah-langkah dalam kegiatan inti yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran PPKn di SMKN 1 Turen, pada tanggal 13 Februari 2014 diketahui bahwa selama proses pembelajaran kegiatan yang dilakukan guru mata pelajaran PPKn di SMKN 1 Turen adalah guru menerapkan diskusi kelompok. Berdasarkan hasil temuan penelitian guru dalam mengkoordinasikan kelas sudah baik dalam mengatasi siswa yang ramai, menganggapi sisa yang kurang aktif, guru selalu disiplin dalam segala hal, dan lain sebagainya. Pengorganisasian kegiatan yang dilakukan guru PPKn kelas X JB 1 di SMKN 1 Turen ini, sudah cukup baik seperti yang dikemukakan Sagala (2009:19), agar proses belajar mengajar di sekolah dapat terselenggara dengan baik, maka setiap unsur dalam proses belajar mengajar harus memilik sikap disiplin yang tinggi dan komitmen yang kuat untuk melakukan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Meskipun metode yang digunakan oleh guru kurang berjalan dengan baik, namun beliau mencoba untuk menjelaskan materi dengan melibatkan siswa seperti memberi pertanyaan kepada beberapa siswa. Sagala (2009:12) menyatakan bahwa guru tidak boleh terisolasi dari perkembangan sosial masyarakatnya. Tugas guru sebagai pendidik merupakan tugas mewariskan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada muridnya. Dalam kegiatan penutup, berdasarkan hasil temuan penelitian diketahui bahwa setelah guru meluruskan jawaban dari hasil presentasi, dan materi semua sudah tercapai, guru memberikan tugas, guru mengajak siswa membuat kesimpulan bersama namun guru tidak menunjuk siswa melainkan 9

langsung membuat bersama-sama. Hal ini sudah sesuai dengan isi dari Permendikbud No. 65 Tahun 2013 bahwa, dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: (a) seluruh rangkaian aktifitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; (b) memberikan umpan balik terhadap roses dan hasil pembelajaran; (c) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan (d) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Kompetensi Pedagogik Guru PPKn Kelas X dalam Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan hasil temuan penelitian pada tanggal 13 Februari 2014, dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran, guru PPKn kelas X di SMKN 1 Turen melaksanakan evaluasi pelaksanaan pengajaran, di dalam evaluasi pengajaran tersebut meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil. Seperti yang diungkapkan oleh Mulyasa (2009:108) evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik, yang dapat dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmarking, serta penilaian program. Dalam evaluasi hasil, di saat kegiatan pendahuluan, guru melakukan evaluasi dengan mengadakan pretest, kegiatan ini dilakukan beliau dalam bentuk tes lisan dan tes tulis. Menurut Mulyasa (2009:104), pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa sehubung dengan proses pembelajaran yang dilakukan, dengan cara 10

membandingkan hasil pretest dan pot-test. Selanjutnya di saat kegiatan inti pembelajaran, evaluasi yang diberikan oleh guru berupa dalam bentuk kuis, tugastugas, observasi dan pertanyaan langsung kepada siswa tentang pelajaran yang sedang diajarkan serta memberi penilaian sikap. Seperti yang dikatakan oleh Ibrahim dan Syaodih (2003: 133), dalam kaitannya dengan fungsi evaluasi mengenai mengidentifikasikan bagian-bagian program yang perlu diperbaiki, cara yang dapat digunakan meliputi baik tes maupun non tes seperti kuis, tugas-tugas, observasi dan jika perlu dapat pula berupa angket/ wawancara dengan peran para siswa atau permintaan masukan dengan guru lainnya. Dalam pembelajaran diskusi kelompok mengenai sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup NKRI, guru melakukan penilaian dalam diskusi kelompok. Sama seperti yang terdapat dalam isi Permendiknas No. 41 Tahun 2007 bahwa penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Pada akhir pengajaran ini, guru membuat evaluasi pengajaran dengan bentuk post-test baik dalam bentuk lisan maupun tulis dengan soal yang sama seperti dalam pretest dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran sudah berhasil atau belum. Menurut Mulyasa (2009:106) post-test dilakukan untuk sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik yang telah dilaksanakan. Evaluasi proses dilakukan guru PPKn dengan berupa ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS). Evaluasi proses juga diberikan guru dengan memberikan tes kecil/kuis, makalah, 11

pekerjaan rumah atau tugas kerja lapangan. Guru memperoleh penilaian juga dapat diperoleh dari hasil ulangan harian, hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Mulyasa (2009:108), bahwa penilaian kelas dilakukan dengan ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Kompetensi pedagogik guru PPKn kelas X di SMKN 1 Turen Kabupaten Malang, dalam penyusunan perangkat pembelajaran pembelajaran berupa program tahunan, program semester, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran di SMKN 1 Turen Kabupaten Malang sebagai berikut. Sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, guru menyusun perangkat pembelajaran berupa: (a) Program tahunan, komponennya yang meliputi jumlah kompetensi pokok pembahasan dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pokok dan sub pokok pembahasan, jumlah ulangan baik ulangan umum maupun harian dan jumlah waktu cadangan, (b) Program semester komponennya yang meliputi pokok bahasan/ sub pokok bahasan, alokasi waktu dan alokasi pertemuan kapan pokok bahasan/ sub pokok bahasan tersebut disajikan, (c) Silabus komponennya yang memuat mengenai identitas mata pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, alokasi waktu, sumber belajar dan penilaian, (d) Rencana pelaaksanaan pembelajaran komponennya berisi meliputi 12

identitas mata pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, alat/ media/ bahan, kegiatan pembelajaran, dan penilaian. Namun dalam pemilihan materi di dalam RPP kurang lengkap dan terperinci dan masih belum ada poin-poin dari isi materi tersebut, isi materi belum terlampir dengan lengkap. Kompetensi pedagogik PPKn kelas X saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMKN 1 Turen Kabupaten Malang, meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru memulai pelajaran selalu diawali dengan salam dan kegiatan presensi, memberikan apersepsi, memberi motivasi kepada siswa serta menarik perhatian siswa dan kemudian melakukan pre test. Namun pada kegiatan ini guru tidak mengingatkan materi minggu lalu guru hanya menyebutkan topik pembelajaran. Dalam kegiatan inti, pertama-tama guru menjelaskan poin-poin yang akan dipresentasikan oleh kelompok. Dalam pembelajaran ini menggunakan metode diskusi kelompok, Setelah dua kelompok selesai presentasi, kemudian guru memberikan penguatan. Dalam kegiatan penutup pembelajaran, setelah guru meluruskan jawaban dari hasil presentasi, dan materi semua sudah tercapai, guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah yaitu mengerjakan latian soal di buku LKS. Untuk mengakhiri pelajaran, guru mengajak siswa membuat kesimpulan bersama dan kemudian diakhiri dengan salam. Kompetensi pedagogik guru PPKn kelas X dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran di SMKN 1 Turen, guru melakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran, dalam evaluasi pelaksanaan pembelajaran terdapat evaluasi hasil dan 13

evaluasi proses, yaitu (a) pada saat evaluasi hasil, pada kegiatan awal pembelajaran guru memberi pertanyaan berupa pertanyaan langsung kepada siswa tentang pelajaran yang sedang diajarkan serta penilaian sikap. Dalam diskusi kelompok guru melakukan penilaian dalam diskusi kelompok yang dinilai yaitu meliputi visual, ketelitian, kejujuran, penyajian data, jawaban pertanyaan, tanggung jawab, pengetahuan dan keaktifan siswa; (b) Pelaksanaan evaluasi proses, dalam pelaksanaan pembelajaran PPKn kelas X di SMKN 1 Turen yaitu dengan adanya komponen evaluasi yang berupa ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS). Evaluasi proses juga diberikan guru dengan memberikan tes kecil/kuis, makalah, pekerjaan rumah atau tugas kerja lapangan. DAFTAR PUSTAKA Hamalik. 2003. Kompetensi Profesional Guru. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mulyasa. 209. Implementasi Tingkat Satuan Pendidik Kemandirian Guru dan Kepala Seekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 14