BAB 1 PENDAHULUAN. Kekuatan dan kekuasaan ekonomi di era sekarang ini menyebabkan korporasi begitu

dokumen-dokumen yang mirip
pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan adalah tujuan yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna. Perseroan Terbatas (PT) mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lahan, pencemaran air, urbanisasi, perusakan pencemaran laut dan pantai, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan akan memberikan dampak sosial dan lingkungan disekitar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tantangan kompetensi global dunia usaha yang semakin ketat, misi BUMN sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) ini menjadi trend global seiring

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam periode beberapa tahun belakangan banyak terjadi masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 1997, yang melanda sebagian besar wilayah dunia

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah


BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. kesejaterahan pemegang saham (maximization wealth of stakeholder). Dengan

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. baru pada saat ini tetapi telah ada sejak abad ke-19, yang dimulai dengan revolusi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hal ini sangat penting, baik bagi investor maupun bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini tidak asing lagi

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input) seperti

BAB I PENDAHULUAN. spesifik perbankan berfungsi sebagai agent of trust, agen of development dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

Pengantar. responsibility (CSR).

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Runtuhnya sistem ekonomi komunis menjelang akhir abad ke-20,

BAB I PENDAHULUAN. ini juga untuk menarik pihak konsumen untuk membeli produk mereka dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat yang menekankan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan dioperasikan oleh orang-orang yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ini dikuasai oleh Negara dan diusahakan untuk kemakmuran rakyat

BAB I Pendahulauan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan perusahaan yang melakukan penghindaran pajak (tax avoidance).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. positif perusahaan atau produk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi

BAB I PENDAHULUAN. pesat dalam penjualan hasil produksi seiring dengan adanya era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka di dunia perusahaan multinasional. Corporate Social

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekuatan dan kekuasaan ekonomi di era sekarang ini menyebabkan korporasi begitu kuat pengaruhnya terhadap segala aspek kehidupan masyarakat, dimana kesejahteraan manusia dan kedaulatan negara dipaksa tunduk pada hukum hedonisme dan mekanisme pasar bebas. Berdasarkan Majalah Bisnis dan CSR edisi Oktober 2007 dalam laporan utamanya yang bertajuk Paradoks Kejayaan Dunia Bisnis dan Fenomena Kemiskinan di Kancah Global menyimpulkan bahwa dunia bisnis kini telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa di muka bumi selama setengah abad terakhir ini. Dari 100 besar penguasa ekonomi dunia, 51 di antaranya adalah korporasi dan 49 nya adalah negara. Mengutip laporan The United Nations Conference on Trade and Development (2002), mengemukakan bahwa sekitar 65 ribu korporasi transnasional bersama 850 ribu affiliasi asingnya menguasai 10% total Gross Domestic Product (GDP) dan 33% ekspor dunia. Sejumlah korporasi multinasional memiliki pendapatan sebanding dengan GDP negara maju dan melebihi puluhan negara miskin dan berkembang. Misalnya, penjualan tahunan General Motor sebanding dengan GDP Denmark dan omset Exxon Mobil melebihi gabungan GDP 180 negara miskin dan berkembang. Namun demikian, kemajuan perusahaan transnasional tersebut ternyata tidak sejalan dengan perbaikan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan global. Hingga awal millenium ini, diantara 5,4 miliar populasi dunia terdapat sekitar 1,3 miliar manusia yang hidup dibawah 1 dollar AS per hari. Ini belum termasuk ratusan juta keluarga yang tidak memiliki rumah 1

2 layak, kekurangan air bersih, anak-anak usia sekolah yang tidak sekolah, ibu-ibu yang meninggal ketika melahirkan, dan bayi-bayi yang tidak sempat menatap dunia saat dilahirkan. Ini juga belum termasuk kerusakan lingkungan yang diakibatkan (baik langsung maupun tidak langsung) oleh beroperasinya perusahaan dan pada gilirannya mengakibatkan bencana kemanusiaan berkepanjangan. Untuk masalah lingkungan hidup mengutip data State Of The World s Forest (2007, p15) melaporkan bahwa luas lahan hutan dunia pada tahun 1990 adalah sebesar 4,078 Milar Ha dan pada tahun 2005 turun menjadi 3,953 Miliar Ha, artinya telah terjadi penurunan luas lahan hutan di seluruh dunia sebesar 125,3 Juta Ha, dengan laju penurunan sebesar 16,03 Juta Ha per tahun, dan tingkat perubahannya sebesar 40% per tahun. Walaupun dibeberapa Negara seperti India, Bhutan, dan Vietnam mengalami peningkatan luas lahan hutan dari tahun 2000 sampai 2005, akan tetapi secara global telah terjadi pengurangan lahan hutan secara signifikan. Asia tenggara mengalami pengurangan luas lahan hutan terbesar yaitu lebih dari 2,8 Juta Ha per tahun, dan Indonesia yang terparah yaitu terjadi pengurangan luas lahan sebesar 1,9 Juta Ha per tahun yang diikuti Myanmar, kamboja, Filipina, Malaysia dan Korea utara, hal ini sejalan dengan pesatnya perkembangan industrialisasi diberbagai Negara khususnya di Negara-negara kawasan Asia selama dekade terakhir ini. Gambar 1.1 dibawah ini menjelaskan tingkat penurunan luas lahan dari tahun 2000 sampai 2005 disetiap Negara.

3 Gambar 1.1 Tingkat Penurunan Luas Area Hutan Tiap Negara Sumber: State of the World s Forests, 2007 Buramnya wajah kemanusiaan dan lingkungan global ini tidak jauh berbeda dengan potret di Indonesia. Hingga saat ini, jumlah orang miskin di Indonesia masih sangat mencemaskan (Suharto, 2007). Pada tahun 2007, jumlah penduduk miskin adalah 37,17 juta orang atau 16,58% dari total penduduk Indonesia. Angka kemiskinan ini menggunakan poverty line dari BPS sekitar Rp.5.500 per kapita per hari. Jika menggunakan poverty line dari Bank Dunia sebesar US$2 per kapita per hari, diperkirakan jumlah orang miskin di Indonesia berkisar antara 40-60% dari total penduduk. Lalu kasus lain yang banyak terjadi di negara ini adalah, adanya beberapa perusahaan yang mendapat perlawanan dari masyarakat sekitar yang disebabkan oleh kurangnya kepedulian perusahaan-perusahaan tersebut terhadap mereka yang miskin dimana bertempat tinggal di sekitar perusahaan tersebut. Padahal mayoritas pekerja yang direkrut berasal dari masyarakat disekitar perusahaan tersebut. Belum lagi masalah-masalah pelanggaran hukum seperti mega skandal yang menyeret berbagai pihak, penggelapan pajak, manipulasi informasi, tidak patuhnya perusahaan terhadap ketentuan-ketentuan mengenai lingkungan hidup sehingga kegiatan operasional perusahaan yang merugikan warga sekitar. Sehingga ketidakpedulian perusahaan terhadap isu-isu tersebut muncul

4 ketidakpercayaan (distrust) masyarakat terhadap perusahaan, yang berakibat pada ketidakpercayaan dari para stakeholder (seperti pemerintah, investor, karyawan, masyarakat) terhadap perusahaan yang akhirnya menjatuhkan nilai perusahaan. Menghadapi kenyataan ini perusahaan seharusnya perlu memberikan perhatianperhatian khusus pada masalah yang telah disebutkan diatas, seperti melalui pelaksanaan progam corporate social responsibility dan prinsip good corporate governance dalam aktivitas bisnisnya. Karena perlu diketahui, bahwa masyarakat dan lingkungan merupakan sumber daya alam, sumber daya manusia, dan konsumen dari produk dan jasa perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu perlu mendapat perhatian khusus dari perusahaan. Apabila perusahaan menutup mata akan masalah ini, maka akan mengakibatkan berbagai resiko yang akan mengancam keberlanjutan bisnis perusahaan itu sendiri, seperti konflik sosial, kerusakan lingkungan, serta ancaman hukuman yang akibatnya dapat menggangu keberlangsungan operasional perusahaan. Maka dari itu, lingkungan dan sosial merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan untuk meningkatkan nilainya. Untuk mencapai semua itu, diperlukan tanggung jawab dari perusahaan (corporate social responsibility). Diantaranya melalui bidang pengembangan produk atau menciptakan konsep perusahaan yang ramah lingkungan, selain itu juga perlu menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya pemeliharaan lingkungan, sehingga kehidupan sosial dapat terjaga, dan nyaman. Ditambah dengan penerapan prinsip Good corporate governance seperti pentingnya transparansi informasi, akuntabilitas, independensi, dan kewajaran. Jika hal-hal ini mulai bisa dikembangkan dan dijaga oleh perusahaan, maka hubungan yang baik dapat terjalin (terikat dengan erat) antara perusahaan dengan masyarakat beserta dengan lingkungannya. Yang akhirnya berdampak pada kepercayaan dari para stakeholder terhadap perusahaan, di mana pada akhirnya akan meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan. Dengan menjalin hubungan yang baik dan harmonis antara masyarakat, lingkungan, dan perusahaan, maka akan memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan.

5 Selama ini banyak diketahui bahwa penerapan corporate social responsibility dan good corporate governance umumnya dilaksanakan oleh perseroan, apalagi setelah disahkannya undang-undang nomor 40 tahun 2007 dimana penerapan corporate social responsibility dan good corporate governance dilingkungan perseroan sifatnya menjadi kepatuhan sehingga tidak sesuai dengan hakekatnya. Padahal penerapan corporate social responsibility dan good corporate governance berangkat dari filosofi moral, dimana penerapannya didasari pada kesadaran dan komitmen tinggi dari pada manajer untuk melaksanakan aktivitas bisnisnya secara beretika. Binus University merupakan salah satu organisasi yang peduli terhadap kondisi lingkungan dan sosial disekitar lingkungan operasionalnya, salah satu bentuk komitmennya dengan membentuk Community Development Center pada tahun 2007. Dimana unit ini memiliki tujuan yang mengacu pada 5 dari 8 target yang ditetapkan Millenium Development Goals (MDGs), yaitu memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem; mencapai pendidikan dasar secara universal, memberantas penyakit HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya; memastikan kelestarian lingkungan; mengembangkan kerjasama global untuk pembangunan. Untuk mencapai itu semua Community Development center membentuk progam yang disebut dengan Teach For Indonesia. Dimana progam ini berfokus pada pengembangan pendidikan didalam komunitas. Tujuan utama Teach For Indonesia yaitu untuk memperbaiki mutu pendidikan non formal, melalui pengayaan kurikulum pendidikan lembaga pendidikan disekolah yang keseluruhannya dikelola berdasarkan prinsip-prinsip good corporate governance. Selama progam ini berjalan yaitu dari tahun 2007 hingga saat ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat disekitar kemanggisan. Kegiatan-kegiatan yang dijalankan meliputi peran serta Binus University dalam meningkatkan kegiatan ekonomi, peran serta dibidang kesehatan, serta peran serta dalam bidang pendidikan, dimana Binus University ikut berperan serta aktif bagi pengembangan masyarakat diwilayah Kemanggisan. serta dampak positif bagi Binus University antara lain meningkatknya brand image,

6 pengakuan terhadap kualitas dan kredibilitas lembaga, sampai pada kepercayaan public terhadap Binus University. Kesemuanya itu merupakan hasil dari penerapan corporate social responsibility dan good corporate governance. Sebagai tambahan corporate social responsibility dan good corporate governance juga berperan sebagai social hedging, kalau dalam sektor financial ada yang namanya financial hedging yaitu dengan melihat fluktuasi mata uang asing, sehingga dalam jangka panjang tidak merugikan. Artinya, Mengkomunikasikan CSR akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat serta meningkatkan nilai social hedging perusahaan karena dengan komunikasi akan semakin banyak orang yang mengetahui investasi sosial perusahaan. Hal ini bisa menurunkan tingkat risiko perusahaan yang disebabkan oleh kemungkinan terjadinya gejolak sosial. Tanpa adanya sosial hedging, maka memungkinkan terjadinya gejolak sosial yang efeknya besar serta biayanya mahal. Dengan adanya CSR, perusahaan sudah saving banyak hal, baik dari sisi finansial sampai kepercayaan stakeholder. Demikian pula dengan menerapkan prinsip good corporate governance dalam aktivitas bisnisnya, maka perusahaan akan memperoleh manfaat seperti yang dikemukakan oleh Tunggal Imam dan Tunggal Widjaja (2002, p9), dimana manfaat yang didapat antara lain: 1) Perbaikan dalam komunikasi; 2) Memperkecil potensi benturan (konflik kepentingan); 3) Fokus pada strategi-strategi utama; 4) Peningkatan dalam produktivitas dan efisiensi; 5) Menjaga keberlangsungan usaha (going concern); 6) Promosi citra perusahaan; 7) Peningkatan kepuasaan pelanggan; 8) Perolehan kepercayaan investor; 9) Dapat mengukur target kinerja manajemen perusahaan. Dengan demikian, pelaksanaan corporate social responsibility dan good corporate governance semestinya dilakukan secara tulus dan sukarela, bukan untuk meningkatkan citra dan reputasi perusahaan semata, sehingga pelaksanaan corporate social responsibility dan good corporate governance tidak dipandang miring oleh berbagai pihak.

7 Oleh karena itu, berdasarkan ulasan diatas, maka menjadi alasan bagi penulis untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Terhadap Corporate trust Dan Dampaknya Terhadap Corporate Value Binus University. 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang penelitian diatas, jelaslah bahwa perusahaan perlu melaksanakan corporate social responsibility dan good corporate governance terhadap para stakeholder-nya. Menurut Freeman et.al (2010, p282) perusahaan perlu melaksanakan hal itu, untuk mendapatkan kepercayaan mereka. Jika perusahaan mengabaikan hal tersebut, maka akan mengakibatkan ketidakpercayaan dari para Stakeholder, dalam keadaan seperti itu perusahaan akan rentan terhadap resiko, khususnya resiko operasional dan reputasi yang akan berdampak langsung pada nilai perusahaan (corporate value). Jika ini sudah terjadi, maka akan berdampak pada eksistensi perusahaan kedepannya. Oleh karena itu sebagai suatu entitas sosial, maka perusahaan perlu menunjukkan dirinya telah berkontribusi terhadap masyarakat khususnya terhadap para stakeholder, karena walau bagaimana pun juga mereka adalah pihak yang mampu memberikan kontribusi terhadap keberhasilan perusahaan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adanya kesenjangan penerapan progamprogam corporate social responsibility yang diterapkan oleh Binus University dengan harapan masyarakat binaan kemanggisan. Berdasarkan keluhan dari masyarakat binaan yang kami terima, mereka merasa kurang diperhatikan oleh Binus University. Progam-progam yang pernah dijalankan oleh manajer terdahulu, sekarang ditinggalkan atau tidak berjalan lagi oleh manajer pada periode ini. Seharusnya adanya komitmen bagi manajemen Binus University dalam penerapan progam-progam corporate social responsibility, sehingga adanya

8 kesinambungan dan keberlanjutan dari progam-progam corporate social responsibility walaupun telah berganti manajemen. 1.3 Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang penelitian dan Identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu Apakah penerapan corporate social responsibility dan good corporate governance berpengaruh terhadap corporate trust dan dampaknya terhadap corporate value pada Binus University? Rumusan masalah tersebut dapat diperinci kedalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah corporate social responsibility (X1) berpengaruh terhadap corporate trust (Y) pada Binus University? 2. Apakah good corporate governance (X2) berpengaruh terhadap corporate trust (Y) pada Binus University? 3. Apakah corporate trust (Y) berpengaruh terhadap corporate value (Z) pada Binus University? 4. Apakah corporate social responsibility (X1) berpengaruh terhadap corporate value (Z) pada Binus University? 5. Apakah good corporate governance (X2) berpengaruh terhadap corporate value (Z) Pada Binus University? 6. Apakah corporate social responsibility (X1) dan good corporate governance (X2) berpengaruh terhadap corporate trust (Y) dan dampaknya terhadap corporate value (Z) pada Binus University?

9 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui dan memahami pengaruh corporate social responsibility terhadap corporate trust pada Binus University (T-1) 2. Mengetahui dan memahami pengaruh good corporate governance terhadap corporate trust pada Binus University (T-2) 3. Mengetahui dan memahami pengaruh corporate social responsibility terhadap corporate value pada Binus University (T-3) 4. Mengetahui dan memahami pengaruh corporate trust terhadap corporate value pada Binus University (T-4) 5. Mengetahui dan memahami pengaruh good corporate governance berpengaruh terhadap corporate value pada Binus University (T-5) 6. Mengetahui dan memahami pengaruh corporate social responsibility dan good corporate governace terhadap corporate trust dan dampaknya terhadap corporate value pada Binus University. (T-6) 1.5 Pembatasan Penelitian Agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran terhadap kandungan materi yang disajikan dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini akan berfokus pada: 1. Wilayah studi kasus penelitian ini akan difokuskan diwilayah kemanggisan, Jakarta Barat. Hal ini dilakukan agar wilayah penelitian tidak terlalu luas dan memakan waktu yang lama 2. Untuk para stakeholder dimana berperan sebagai obyek penelitian ini akan dibatasi pada komunitas binaan Binus University 3. Untuk variabel corporate value yang diteliti akan berfokus pada customer capital

10 4. Periode penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret sampai Juli 2011. 1.6 Manfaat Penelitian Bagi Binus University dapat diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan memberikan sumbangan informasi : 1. Memberikan informasi berdasarkan analisis pengaruh penerapan corporate social responsibility dan good corporate governace terhadap corporate trust dan dampaknya terhadap corporate value kepada para manajemen Binus University, khusunya manajemen community development center sebagai pihak yang paling berkepentingan dalam hal ini 2. Memberikan informasi mengenai perspektif dari para masyarakat binaan disekitar Binus University tentang corporate trust dan corporate value 3. Menentukan langkah dan kebijakan strategis Binus University khususnya yang berhubungan dengan corporate social responsibility, good corporate governace, corporate trust, dan corporate value. Bagi Pihak Lain: Bagi para akademisi dapat menjadi referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi para pembaca diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan serta bagi para peneliti diharapkan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.