PERANCANGAN VISUAL BRANDING OLDMAN STORE DI KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

REDESAIN CORPORATE IDENTITY PT. KALISARI PUTRA UNTUK MENCIPTAKAN IMAGE BARU AGAR DAPAT BERSAING DENGAN KOMPETITOR

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

1. PENDAHULUAN. Kata Kunci: corporate identity, redesain, logo

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Memuat Latar Belakang Pemilihan Studi Judul Perancangan BRANDING TOKO FASHION CASUAL

BAB IV VISUALISASI A.LOGO. 1.Studi Tipografi

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL


STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga daya saing semakin meningkat, salah satu cara yang

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB III KONSEP PERANCANGAN. A. Konsep Karya

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB 4 HASIL KERJA PRAKTEK

BAB V PEMBAHASAN DESAIN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsumen itu untuk mempromosikan produk perusahaan.

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. didapatkan dilapangan pada Nimco Clothing Company, terlebih dahulu peneliti

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN. A. Konsep Karya

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CV.EKA MULIATAMA UNTUK MEMPERLUAS PANGSA PASAR DI KABUPATEN SEMARANG

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara

BAB IV TAHAP PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

Bab 3 Metode dan Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya pada bidang fashion.

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

2014 ANALISIS DESAIN PADA T-SHIRT C59 BANDUNG

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MATADEWA CCTV UNTUK MENARIK KONSUMEN DI SEMARANG

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI DAN KONSEP VISUAL

BAB V VISUALISASI KARYA. A. Perancangan Visual Branding Pasar Festival Nusukan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Perancangan Corporate Identity CV. Inti Calcium

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI TAHU BAKSO BU TUN UNTUK MENINGKATKAN OMZET PENJUALAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi.

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN. diambil tidak terlepas dari ilustrasi logo Ultra Disc, super grafis dari. merupakan sebuah perusahaan video rental.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan beberapa perancangan redesign logo. konsep desain yang tertulis pada bab sebelumnya.

BAB V VISUALISASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

PERANCANGAN ULANG IDENTITAS VISUAL TOKO OUTDOOR D RINJANI

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Bab ini membahas tentang proses produksi sarana komunikasi visual yang

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL WEBSITE CAT ROLLINDO UNTUK MENDUKUNG PENGENALAN CITRA BARU BAGI MASYARAKAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB 5 METODE PERANCANGAN

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan sudah pasti berbeda satu dengan yang lainnya, identitas

BAB 2 PRODUK / JASA 2.1 Sejarah Desain

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL.

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hongkong, dan Australia. Selama periode Januari-November 2012, data

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. adanya persepsi (yang berkembang dalam benak publik) terhadap realitas (yang

PERANCANGAN RE-BRANDING CV. GASTRAD INDONESIA DESIGN FOR CV. GASTRAD INDONESIA S RE-BRANDING

TEORI KEMASAN.

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN ARK ANIMASI STUDIO A TUGAS AKHIR/SKRIPSI

Transkripsi:

PERANCANGAN VISUAL BRANDING OLDMAN STORE DI KOTA SEMARANG Sebastian Pratama 1, Auria Farantika 2 1,2 Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 5-11, Semarang, 50131, 024-3517261 E-mail : bastianpratamaa@gmail.com, udinusdkv@gmail.com Abstrak Oldman Store merupakan sebuah perusahaan yang begerak di bidang pakaian dengan segmen remaja atau sering disebut sebagai distro, beralamatkan di Jl. Gedung Batu Timur no. 203 H Kelurahan Ngemplak Kecamatan Simongan, Semarang. Dibentuk oleh sekelompok remaja yang menggemari gaya Streetwear dan dipimpin oleh Trisetya Cahya Ramadhani. Dengan semakin berkembang pesatnya gaya Streetwear di kota Semarang dan juga diikuti oleh bertambahnya distro-distro lainnya yang berkonsep sama, maka menjadi ancaman bagi Oldman Store. Oleh karena itu dengan perancangan Visual Branding diharapkan mampu membedakan Oldman Store dengan distro lainnya sekaligus mampu menaikkan income perusahaan. Perancangan Visual Branding ini dilakukan melalui perancangan media yang efektif dengan menggunakan matriks SWOT untuk menemukan sebuah strategi komunikasi Visual Branding yang ideal, yang kemudian dilanjutkan dengan membuat suatu konsep perancangan. Secara komperhensif perancangan yang terdiri dari beberapa media terpilih antara lain, Visualisasi Logo sebagai identitas dan ciri khas perusahaan, Sticker berukuran besar, Sepeda BMX, Papan Skate, Poster, X Banner, Sticker berukuran kecil, Paper Bag dan Tote Bag. Kata Kunci: Perancangan, Visual Branding, Oldman Store, Semarang Abstract Oldman Store is a company which concern on garment with teens as the primary segment, that people nowaday usually call it distro. It is located in Gedung Batu Timur street number 203 H, sub-district Ngemplak, district Simongan, Semarang City. It was established by a group of teenager who fancy using Streetwear and led by Trisetya Cahya Ramadhani. As the development of Streetwear style in the city is getting high time to time and followed by the increasing numbers of distro with same concept, it is then considered a threat for Oldman Store. To compete among distro in Semarang, Oldman Store develops a Visual Branding as a masterplan, and it is due to increase the company income. The design of Visual Branding is done by using an effectively media design with SWOT matrix to find the suitable communication strategy and ideal Visual Branding, which then continued by making a concept of design. Comprehensively, there are some designs chosen by certain media, they are Logo Visualization as an identity an specific characteristic of the company, large-sized Sticker, BMX Bicycle, Skateboard, Poster, X Banner, small-sized Sticker, Paper Bag and Tote Bag. Keywords: Design, Visual Branding, Oldman Store, Semarang

1. PENDAHULUAN Pakaian merupakan kebutuhan primer setiap manusia yang tentunya tak kalah penting dengan makanan dan tempat berteduh (rumah), pada masa lalu manusia membutuhkan pakaian untuk menutupi dan melindungi dirinya dari terpaan cuaca panas maupun dingin. Namun dengan semakin berkembangnya zaman, pakaian tidak hanya sebagai bahan pelindung tubuh, tetapi juga telah menjadi simbol status dan gaya busana atau trend fashion yang telah menyebar ke seluruh dunia. Trend fashion merupakan sebuah kebanggan tersendiri yang harus diikuti oleh para penggemarnya, khususnya kalangan remaja, apalagi mereka yang sering mengikuti trend fashion setiap tahunnya. Pada trend fashion, setiap tahun mengalami pergantian yang signifikan, karena pasar dunia akan selalu berkembang dan bersaing untuk membuat rancangan busana atau fashion yang memiliki keindahan dan bentuk desain yang berbeda-beda, dan salah satu trend fashion yang masih diminati oleh pasar khususnya bagi kalangan remaja sejak tahun 80an hingga sekarang adalah Streetwear. Streetwear berakar dari Amerika Serikat, yaitu antara tahun 1980an-1990an dan sampai saat ini telah menjadi gaya busana atau trend fashion yang sedang hype khususnya bagi kalangan remaja. Streetwear itu sendiri merupakan pakaian atau gaya khas fashion, yang berakar pada budaya surfing dan skate yang kemudian berkembang mencakup elemen hip-hop fashion, dan street fashion Jepang. Ciri khas dari Streetwear sendiri biasanya casual, potongan nyaman (jeans), t-shirt, topi baseball, dan sneakers. Busana tersebut bisa dibilang sebagai gerakan orang-orang yang tidak memiliki aturan ketat dan selalu berubah. Hal tersebut pula yang membuat penggemar pakaian Streetwear menampilkan individualitas dan menghindari untuk terlihat sama dengan yang lain.selain itu Streetwear juga bisa menjadi ajang untuk mengekspresikan kepribadian diri, dengan grafis yang unik, dan kesederhanaan yang ditampilkan. Trend fashion Streetwear dapat dipadu padankan dengan berbagai brand terkenal, seperti Stussy, Supreme, Undefeated, BAPE, Nike, Adidas, Puma dan masih banyak lagi. Sedangkan pemasaran brand-brand Streetwear yang dinilai sangat ideal adalah dengan distro (distribution store), alasannya adalah karena image distro yang sangat kental dengan kalangan remaja. Pada perkembangannya, Streetwear semakin lama berkembang semakin pesat, khususnya saat masuk di Indonesia pada pertengahan tahun 2000an, tak terkecuali di beberapa kotabesar yang ada di Indonesia. Sempat di populerkan terlebih dahulu di kota Jakarta dan Bandung, dimana dua kota tersebut merupakan pelopor Streetwear di Indonesia pada masa itu, kini beberapa kota lainnya pun juga telah memiliki distro-distro yang berkonsep Streetwear, salah satunya di kota Semarang. Di kota Semarang, kini dapat dijumpai beberapa distro yang berkonsep Streetwear, dan salah satunya adalah Oldman Store. Distro yang beralamat di Jl. Gedung Batu Timur 203 H (Simongan) tersebut merupakan distro yang menjual berbagai macam pakaian maupun aksesoris yang bertemakan Streetwear baik dari produk lokal maupun dari luar negeri. Selain itu Oldman Store juga mendukung penuh olah-raga yang terdapat pada sepeda BMX dan Skateboarding, yang tak lain merupakan elemen-elemen pendukung pada perkembangan trend fashion Streetwear saat ini. Dengan melihat lifestyle atau gaya hidup masyarakat khususnya para remaja di kota Semarang yang saat ini cenderung aktif dalam kegiatan outdoor, misalnya berolah-raga, hang-out maupun kegiatan lainnya, menjadikan gaya Streetwear dinilai sangat cocok

bagi kaum remaja, serta menjadikan Oldman Store semakin antusias dalam menggeluti konsep tersebut. Apalagi dengan menganut konsep dari Streetwear yang bebas, karena dapat mempadu-padankan segala jenis pakaian maupun warna yang berbeda-beda tanpa batasan, hal tersebut yang menjadikan para penggemarnya semakin lebih percaya diri untuk dapat mengembangkan lagi gaya-gaya baru, agar kedepannya gaya Streetwear semakin berkembang khususnya di kota Semarang. Oldman Store saat ini sedang mengalami perkembangan, yaitu berusaha dikenal oleh masyarakat khususnya kalangan remaja di kota Semarang, dengan ciri khas gaya Streetwear yang ingin diusungnya. Sayangnya, berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis kepada pemilik distro tersebut yaitu Trisetya Cahya Ramadhani, meskipun Oldman Store sudah cukup lama berdiri dan dikenal oleh masyarakat, dan dengan melihat perkembangan Streetwear yang semakin pesat di kota Semarang, serta diikuti pula dengan banyaknya pesaing, distro ini masih belum memiliki identitas khas yang kuat dengan konsep yang dimilikinya yaitu Streetwear, maka melihat hal tersebut sangat dibutuhkan sebuah identitas brand atau visual branding yang kuat untuk mampu mengungguli para pesaing, agar tidak mengalami kerugian. Selain itu visual branding yang diperlukan tersebut juga merupakan point of interest dalam suatu perusahaan agar berbeda dari lainnya dan mudah diingat serta dapat lebih luas dikenal oleh masyarakat, terlebih sebagai distro dengan produk-produk unggulan yang berkualitas serta bersegmentasi pada kalangan remaja yang ada di kota Semarang. Oleh sebab itu, penulisakan bekerja sama dengan pemilik dari Oldman storeuntuk merancang suatu visual branding yang diharapkan mampu membedakan perusahaan ini dengan perusahaan lain yang berkonsep sama, serta lebih menonjolkan identitas atau karakteristik dari Oldman Store yang berkonsepkan Streetwear yang selama ini masih kurang dimilikinya, agar kedepannya berimbas terhadap keuntungan yang akan diperoleh Oldman Store, yaitu sesuai dengan target yang diharapkan. 2. METODE 2.1 Metode Pengumpulan Data Data-data yang dibutuhkan dalam perancangan ini dapat diperoleh melalui: a. Wawancara Wawancara atau interview merupakan metode tanya jawab sepihak yag digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber secara langsung yang dimana informasi yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk mendukung proses perancangan. Data-data yang dicari antara lain sejarah Oldman Store, tanggapan pelanggan terhadap Oldman Store, dan lain-lain. b. Observasi Pengamatan secara langsung terhadap subjek dari perancangan untuk mengetahui kondisi dan masalah-masalah yang dihadapi oleh Oldman Store. Dari observasi yang dilakukan dapat diperoleh data-data mengenai bagaimana aktifitas dari Oldman Store, media visual yang diperlukan oleh Oldman Store, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan proses visual branding.

Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah deskriptif kualitatif, maka analisa data dilakukan bersamaan saat pengumpulan data sehingga data yang diperoleh telah melalui proses analisis. Metode analisis data yang digunakan dalam proses perancangan ini adalah SWOT. 3. PEMBAHASAN 3.1 Identifikasi Data Perusahaan Nama Klien : Oldman Store Alamat Klien : Jl. Gedung Batu Timur 203 H Semarang Nomor Telepon : 085641278508 Nama Pemilik : Trisetya Cahya Ramadhani Gambar 1. Bagian Dalam Oldman Store Gambar 2. Produk-produk Oldman Store Gambar 3. Produk-produk Oldman Store

3.2 Rencana Aplikasi Rencana aplikasi pada perancangan visual branding ini merupakan usaha-usaha atau perencanaan yang akan dilakukan oleh penulis untuk menonjolkan karakteristik serta identitas khas yang sampai saat ini masih belum dimiliki oleh Oldman Store. Adapun rencana aplikasinya, diantaranya ialah logo serta visual merchandising yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada perancangan logo Oldman Store sendiri akan menggunakan logo baru yang akan dirancang oleh penulis, dengan penerapan lokasi atau letak logo yang masih sama yaitu pada bagian dalam serta bagian luar dari distro tersebut, dengan alasan sebagai fokus utama untuk menonjolkan karakteristik dan identitas khas Oldman Store kepada customer yang ingin berkunjung dan berbelanja ke distro tersebut. Selain itu logo baru yang akan dibuat juga akan diaplikasikan ke dalam beberapa merchandise maupun hiasan yang terdapat di Oldman Store itu sendiri, diantaranya pada Packaging (paper bag dan tote bag), X Banner yang terdapat di bagian dalam distro tersebut, Poster-poster yang bertemakan Streetwear dan olah raga BMX serta Skateboarding yang akan dipasang pada dinding bagian dalam distro, dan stiker dengan logo Oldman Store yang berukuran cukup besar yang akan ditempel pada kaca bagian luar distro tersebut, yang bertujuan untuk lebih menguatkan image dengan konsep Streetwear yang selama ini masih belum dimiliki Oldman Store. Kemudian yang terakhir pada bagian penataan sepeda BMX, papan Skateboard maupun bagian pendukung lainnya dalam kedua olah raga tersebut akan ditempatkan secara baik dan proporsional agar menjadikan identitas atau ciri khas Oldman Store, serta menjadi pembeda dari pesaingnya. 4. PROSES DESAIN 4.1 Data visual bentuk atau tipe jenis huruf Desain logo yang akan dibuat menggunakan tipe huruf Dekoratif, tipe huruf Dekoratif yang digunakan sendiri merupakan pengembangan bentuk dari type font logo Sans Serif yaitu font UPBOLTERS, yang juga digunakan sebagai bodycopy atau slogan yang dimiliki Oldman Store, yaitu The Youth Are Getting Restless, penggunaan dua tipe huruf ini selain menggambarkan ketegasan dan dominasi yang kuat, juga dapat memberikan fokus bagi orang yang melihatnya. 4.2 Bentuk Simbol Bentuk simbol yang diterapkan pada perancangan logo yang akan dibuat adalah kotak atau square, dengan ditambahkan garis-garis lurus (horizontal dan vertical) di

dalamnya. Penggabungan kedua unsur tersebut akan terbentuk sebuah layout yang nantinya sebagai pondasi logo yang akan dirancang. Selain itu bentuk simbol tersebut juga memiliki makna kokoh, soliditas serta stabilitas sehingga mampu menguatkan karakteristik dan identitas khas yang saat ini masih belum dimiliki oleh Oldman Store. 4.3 Panduan Warna Warna yang akan dituangkan pada logo tersebut ialah menggunakan warna hitam dan putih, pemilihan warna hitam sendiri yaitu untuk menampilkan kesan yang tegas dan kuat, sedangkan penggunaan warna putih berfungsi sebagai stabilitas dan penekanan warna gelap pada warna hitam, kombinasi antara dua warna berbeda tersebut akan menampilkan vibrasi yang selaras yang berguna untuk menonjolkan karakteristik serta identitas khas dari Oldman Store yang berkonsep Streetwear yang selama ini masih belum dimiliki 4.4 Pengembangan Ide Bentuk Logo Gambar 4. Sketsa Ide Bentuk Logo Oldman Store Gambar 5. Sketsa Ide Bentuk Logo Tagline Oldman Store Gambar 6. Sketsa Ide Bentuk Logo Background ldman Store

Gambar 7. Final Desain Logo Oldman Store (Hitam) Gambar 8. Final Desain Logo Oldman Store (Putih) Gambar 9. Graphic Standard Manual (Clear Space Area) Gambar 10. Graphic Standard Manual (Logo Huruf)

Gambar 11. Graphic Standard Manual (Tagline) Gambar 12. Graphic Standard Manual (Background Kotak) Gambar 13. Graphic Standard Manual (Penempatan Tagline) Gambar 14. Graphic Standard Manual (Logo Grid Sistem)

Gambar 15. Graphic Standard Manual (Logo Reverse) 4.5 Aplikasi Logo Dalam Corporate Identity Gambar 16. Logo (Media Utama) Oldman Store

Gambar 17. Sticker Besar Kaca Depan Oldman Store Gambar 18. Banner Oldman Store

Gambar 19. Poster Oldman Store Gambar 20. Sepeda BMX dengan Sticker Oldman Store

Gambar 21. Papan Skate dengan Sticker Oldman Store Gambar 22. Paper Bag Oldman Store

Gambar 23. Tote Bag Oldman Store Gambar 24. Sticker Kecil Oldman Stroe

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari perancangan visual branding Oldman Store ini adalah sebuah perancangan berbentuk visual maupun visual merchandising di dalam distro Oldman Store dengan cara membuat bermacam-macam aplikasi media dengan unsur logo Oldman yang baru serta penataan yang lebih berkonsep Streetwear yang memang ingin diusung oleh Oldman Store itu sendiri. Selain itu kesimpulan pada perancangan visual branding ini adalah terbentuknya ciri khas dan karakteristik Oldman Store serta membedakan distro ini dari distro-distro lainnya yang juga mengusung konsep Streetwear di kota Semarang, yaitu dari unsur penataan produk maupun merchandise serta perubahan logo yang lama dengan logo yang baru. Dengan perancangan visual branding ini juga akan membangun sebuah image yang kuat terhadap para konsumen maupun pelanggan yang datang, yang nantinya juga akan berimbas terhadap pendapatan yang diperoleh agar sesuai dengan target yang diinginkan oleh Oldman Store. 5.2 Saran Adapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah, dengan perancangan visual branding yang dibuat secara menarik nantinya dapat membangun sebuah image yang kuat dan menonjolkan ciri khas dan identitas terhadap perusahaan tersebut agar berbeda dan mampu mengungguli perusahaan lainnya serta lebih diingat oleh masyarakat khususnya para konsumen sehingga terbuka lebar peluang kenaikan profit perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Carter, David E. (1988). Corporate Identity Manuals. New York: Art Direction Book Co. Dursteler, Juan C. (2004). Visual Branding (The Visual Impact Of Brands). (Update 8 Juli 2004). URL: http://www.infovis.com/printmag.php?lang=2&num=147. Diakses pada 11 Februari 2015 Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Multimedia. (2013). Apa itu Tipografi. (Update 20 September 2013). URL: http://www.satriamultimedia.com/artikel_apa_itu_tipografi.html. Diakses pada 11 Februari 2015. Murphy, John. Rowe, Michael. (1991). How To Design Trademarks & Logos. London: Quarto Publishing plc. North Light Books. Rowland, E. (1998). Company Logo Design Theory. Sadjiman, D S. (2005). Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.

Sutiono, Rudy J. (2009). Visual Merchandising Attraction Senjata Merayu Paling Ampuh Agar Orang Membeli Apapun Yang Anda Jual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.