BAB II. Kajian Pustaka. perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB II LANDASAN TEORI. satu tahun (Tandellin 2013). Menurut Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan bahwa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Suku Bunga Acuan ( BI Rate)

BAB I PENDAHULUAN. Jepang, Singapura, dan Malaysia (bisnis.news.viva.co.id). Perkembangan pasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver (1989) sebagai hubungan antara

BAB I PENDAHULUAN. (Tandelilin, 2010:26). Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Perbedaan Abnormal Return dan Trading

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai peran penting dalam menunjang perekonomian di suatu negara. Di

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi pasar. Efisiensi pasar membahas bagaimana pasar merespon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu

Bab II. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan pasar dari sejumlah instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. penghimpunan dana selain perbankan dan pasar modal dapat menyediakan

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Rosita (2010) pada periode

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia memiliki peranan penting dalam meningkatkan

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Laba sebagai Indikator Kinerja Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi keduanya.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

I. Pendahuluan. dapat dipilih oleh seorang investor dalam mengalokasikan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI. keuntungan selama periode tertentu. Keputusan investasi adalah suatu keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian telah melakukan uji pengaruh January Effect terhadap

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Sharpe et al (dalam, Setiyono 2016) pengumuman informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. mempunyai surplus tabungan (saving surplus unit) kepada unit ekonomi yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB I PENDAHULUAN. Bursa efek Indonesia (pasar modal) Indonesia pada awalnya terdiri dari

Transkripsi:

BAB II Kajian Pustaka 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Pasar Modal Menurut Jogiyanto (2014,29-30), pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Saham merupakan bukti kepemilikan sebagian dari perusahaan. Obligasi merupakan suatu kontrak yang mengharuskan peminjam untuk membayar kembali pokok pinjaman ditambah dengan bunga dalam kurun waktu yang sudah disepakati. Pasar modal harus bersifat likuid dan efisien, pasar modal bisa dikatakan likuid jika pembeli dapat membeli dan penjual dapat menjual surat surat berharga dengan cepat. Pasar modal dikatakan efisien jika harga dari surat surat berharga mencerminkan nilai perusahaan secara akurat. Berikut ini merupakan produk - produk dari pasar modal : 2.1.1.1 Saham Menurut Jogiyanto (2014), suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam suatu saham (stock). Saham dibagi 2 jenis yaitu : 2.1.1.1.1 Saham preferen Menurut Jogiyanto (2014,169-170), saham preferen memiliki sifat gabungan antara obligasi dengan saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil tetap 7

berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi. Berikut karakteristik saham preferen antara lain: 2.1.1.1.1.1 Preferen terhadap dividen yaitu pemegang saham preferen memiliki hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibanding dengan pemegang saham biasa. Saham preferen juga memberikan hak dividen kumulatip yaitu memberikan hak kepada pemegang saham preferen untuk menerima dividen pada tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya. 2.1.1.1.1.2 Preferen pada waktu likuidasi yaitu pemegang saham preferen lebih dahulu memiliki hak aktiva perusahaan dibanding dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa waktu likuidasi. 2.1.1.1.2 Saham Biasa Menurut Jogiyanto (2014,174-176), perusahaan yang mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya disebut saham biasa (common stock). Pemegang saham merupakan pemilik perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan perusahaan.beberapa Hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa antara lain : 2.1.1.1.2.1 Hak Kontrol, pemegang saham mempunyai hak memilih dewan direksi. Pemegang saham melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi dirapat tahunan pemegang saham atau pada memveto pada tindakan tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham. 8

2.1.1.1.2.2 Hak menerima pembagian keuntungan, pemegang saham biasa mendapat keuntungan dari perusahaan. 2.1.1.1.2.3 Hak preemptif merupakan hak untuk mendapatkan presentasi kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Tujuannnya untuk melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama dari kemrosotan nilai. 2.1.1.2 Obligasi (bond) Menurut Jogiyanto (2014, 210), didefinisikan sebagai utang jangka panjang yang akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga tetap jika ada. Walaupun obligasi kebanyakan memberikan bunga tetap, ada juga obligasi yang tidak membayar bunga.menurut Jogiyanto (2014, 214 215), ditinjau dari penerbitnya obligasi bedakan menjadi 3 antara lain : 2.1.1.2.1 Obligasi pemerintah, untuk pembangunan negara pemerintah membutuhkan dana, dengan meminjam dana jangka panjang kepada masyarakat. Surat utang pemerintah ini disebut dengan SUN ( surat utang negara) atau umumnya dikenal dengan surat obligasi pemerintah. 2.1.1.2.2 Municipial bond merupakan obligasi yang dikeluarkan pemerintah daerah. Pemerintah daerah mengeluarkan obligasi ini untuk pembiayaan modal, seperti membangun jalan raya, perumahan rakyat, rumah sakit umum, universitas dan lainnya. 9

Pendapatan dari pembiayaan ini akan digunakan kembali untuk membayar utang. 2.1.1.2.3 Obligasi perusahaan merupakan surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan swasta dengan nilai utang akan dibayarkan kembali pada saat jatuh tempo dengan pembayaran kupon atau tanpa kupon yang sudah ditentukan dikonrak utangnya. 2.1.1.3 Reksa dana (mutual fund) Menurut Tandelilin (2010:48-50), reksa dana (mutual fund) merupakan suatu jenis instrumen investasi yang juga tersedia dipasar modal Indonesia disamping saham, obligasi, dan sebagainya. Reksa dana mudahnya dapat diartikan sebagai wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan investasi dan dibeli oleh investor.jenis jenis reksa dana berdasar investasinya antara lain : 2.1.1.3.1 Reksa dana pasar uang, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus pada berbagai jenis sekuritas dipasar uang. Contohnya adalah reksa dana Bira Dana Kas. 2.1.1.3.2 Reksa dana pendapatan tetap, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus pada portofolio obligasi. 2.1.1.3.3 Reksa dana saham, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus pada portofolio saham 10

saham perusahaan. Contohnya adalah reksa dana Niaga Saham. 2.1.1.3.4 Reksa dana campuran, merupakan reksa dana yang menginvestasikan danannya pada berbagai jenis sekuritas yang berbeda baik dipasar modal maupun dipasar uang. 2.1.1.3.5 Reksa dana terpotreksi, merupakan reksa dana yang memberikan proteksi atas nilai investasi awal investor melalui mekanisme pengelolaan portofolio. 2.1.2 Indeks Harga Saham Menurut Samsul (2006,179), indeks saham adalah harga saham yang dinyatakan dalam angka indeks. Indeks saham digunakan untuk tujuan analisis dan menghindari dampak negatif dari penggunaan harga saham dalam rupiah. Corporate action yang dilakukan perusahaan dapat merusak analisis apabila menggunakan harga saham dalam rupiah tanpa dikoreksi terlebih dahulu. Dengan menggunakan indeks saham dapat dihindari kesalahan analisis walaupun tanpa koreksi. Setiap bursa efek akan menetapkan angka basis indeks yang berbeda, yaiitu dimulai dari basis 100, 500, atau 1000. Jenis indeks dikelompokkan menjadi 3, yaitu: 2.1.2.1 Indeks harga saham individu 2.1.2.2 Indeks harga saham parsial 2.1.2.3 Indeks harga saham gabungan 11

2.1.3 Return saham Menurut Jogiyanto (2014,263), return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Returndapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan mendatang. Menurut Zubir (2011,4), return saham terdiri dari capital gain dan dividend yield. Capital gain merupakan selisih antara harga jual dan beli saham perlembar dibagi dengan harga beli. Dividend yield merupakan dividend per lembar dibagi dengan harga beli saham per lembar.rate of return merupakan ukuran terhadap hasil suatu investasi.dalam melakukan investasi, orang akan memilih investasi yang memberikan rate of return yang tinggi. 2.1.4 Expected return Menurut Jogiyanto (2014,280), return ekspektasi merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan returnhistoris karena return ekspektasian merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Return ekspektasian dapat dihitung berdasarkan beberapa cara sebagai berikut : 2.1.4.1 Berdasarkan nilai ekspektasian masa depan, dengan tidak adanya kepastian return yang akan diperoleh investor dimasa yang akan mendatang maka perlu diestimasi nilainya dengan segala 12

kemungkinan yang akan terjadi. Dengan mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi ini berarti bahwa tidak hanya hasil masa depan (outcome) yang akan diantisipasi, tetapi perlu diantisipasi beberapa hasil masa depan dengan probabilitas terjadinya. 2.1.4.2 Berdasarkan nilai - nilai return historis, kenyataan menghitung hasil masa depan dan probabilitas merupakan hal yang tidak mudah dan bersifat subjektif. Akibat dari perkiraan subjektif ini, ketidakakuratan akan terjadi. Untuk mengurangi ketidakakuratan ini, data historis dapat digunakan sebagai dasar ekspektasi. 2.1.4.3 Berdasar model return ekspektasian yang ada, model yang tersedia yang populer dan banyak digunakan adalah single index model dan model CAPM 2.1.5 Abnormal Return Menurut Jogiyanto (2014,647), abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal.return normal merupakan return ekspektasi. Dengan demikian abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. 2.1.6 Trading Volume Activity Volume perdagangan saham merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk melihat ada atau tidaknya reaksi pasar terhadap suatu peristiwa tertentu, untuk melihat pengaruh pemecahan saham terhadap volume perdagangan saham dilihat dari aktivitas perdagangan saham yang bersangkutan yang diukur 13

dengan Trading Volume Aktivity (TVA). Trading Volume Aktivity (TVA) merupakan perbandingan antara jumlah saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham perusahaan yang beredar pada periode tertentu (Rumantri dan Moerdiyanto, 2012). Menurut Susanto dan Sabardi (2010,140), volume perdagangan dianggap sebagai ukuran dari kekuatan atau kelemahan pasar. Apabila volume perdagangan meningkat sementara harga bergerak naik dan turun, seperti harga akan tetap pada kecenderungan sekarang. Sebaliknya, penurunan volume perdagangan dipertimbangkan sebagai sinyal akan terjadi pembalikan kecenderungan. 2.1.7 Even study Menurut Jogiyanto (2014,623-624), merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasiakan sebagai pengumuman. Event studi dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan dapet juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian kandungan informasi dan penujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi ditunjukan dengan adanya perubahan harga sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormalreturn. Jika digunakan abnormal return, maka dikatakan bahwa suatu 14

pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar. Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada pasar. 2.1.8 Indeks Liquid-45 (LQ-45) Pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar modal yang transaksinya tipis (thin market), yaitu pasar modal yang sebagian besar sekuritasnya kurang aktif diperdagangkan. IHSG yang mencakup semua saham yang tercatat (sebagian besar saham tidak aktif) dianggap kurang tepat sebagai indikator kegiatan pasar modal. Oleh karena itu, pada tanggal 24 Februari 1997 dikenalkan alternatif indeks yang lain, yaitu Indeks Likuid-45 (ILQ-45). Indeks LQ-45 dimulai pada tanggal 13 Juli 1994 dan tanggal ini merupakan hari dasar indeks dengan nilai awal 100. Indeks ini dibentuk hanya dari 45 saham-saham yang paling aktif diperdagangkan. Pertimbangan pertimbangan yang mendasari pemilihan saham yangmasuk di ILQ-45 adalah likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria sebagai berikut (Jogiyanto, 2014:156): 2.1.8.1 Selama 12 bulan terakhir, rata-rata transaksi saham masuk dalamurutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar regular. 2.1.8.2 Selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya masukdalam urutan 60 terbesar di pasar reguler. 15

2.1.8.3 Telah tercatat di BEI paling tidak selama 3 bulan. ILQ-45 diperbarui tiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. 2.1.9 Efisiensi pasar Menurut Jogiyanto (2014,585-586), pasar efisien merupakan reaksi pasar dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia. Dengan demikian ada hubungan antara teori pasar modal yang menjelaskan tentang keadaan ekuilibrium dengan konsep pasar efisien yang mencoba menjelaskan bagaimana pasar memproses informasi untuk menuju ke posisi ekuilibrium yang baru. Efisiensi pasar seperti ini sisebut efisiensi pasar secara informasi yaitu bagaimana pasar bereaksi terhadap informasi yang tersedia. Menurut Fama 1965 dalam Samsul (2006:270-271) Tingkatan efisiensi pasar dibagi dalam 3 tingkatan antara lain: 2.1.9.1 The weak effecient market hypothesis, efisiensi dikatakan lemah (weak-form) karena dalam proses pengambilan keputusan jual beli saham investor menggunakan data harga dan volume masa lalu. 2.1.9.2 The semistrong market hypothesis. Efisiensi pasar dikatakan setengah kuat (semistrong-form) karena dalam proses pengambilan keputusan jual-beli saham investor menggunakan data harga masa lalu, volume masa lalu, dan semua informasi yang dipublukasiakan seperti laporan keuangan, laporan 16

tahunan, pengumuman bursa, informasi keuangan internasional, peraturan peundangan pemerintah, peristiwa polyik, peristiwa hukum, peristiwa sosial, dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional. 2.1.9.3 The strong efficient market hypothesis. Efisiensi pasar dikatakan kuat (strong-form) karena investor menggunakan data yang lebih lengkap yaitu, harga masa lalu, volume masa lalu, informasi yang dipublikasikan, dan informasi privat yang tidak dipublikasikan secara umum. Contoh informasi privat adalah hasil riset yang diterbitkan sendiri oleh unit kerja riset yang ada dalam perusahaan atau dibeli dari lembaga riset lainnya. 2.1.10 Signalling Theory Menurut Jogiyanto (2014) informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Informasi merupakan salah satu unsur penting baik bagi investor maupun pelaku bisnis. Informasi selalu menyajikan keterangan, catatan atau gambaranmengenai keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan investor sebagai alat analisis untuk pengambilan keputusan dalam berivestasi. 17

2.2 Penelitian terdahulu Ramadhan (2013), melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruhkenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun 2013 terhadap investasi saham pada perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari analisis menunjukkan pengujian abnormal return dan volume perdaganganselama 10 hari sebelum dan 10 hari sesudah kenaikan harga baham bakar minyak. Kenaikan harga BBM bepengaruh terhadap return saham, 10 hari sebelum kenaikan harga bahan bakar minyak investor mendapatkan abnormal return. Sesudah kenaikan harga bahan bakar minyak rata rata investor tidak mendapat abnormal return. Sedangkan terhadap volume perdagangansaat kenaikan harga BBM tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti kenaikan harga bahan bakar minyak tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham dan mengidikasikan investor tidak merespon peristiwa tersebut untuk mmelakukan transaksi jual atau beli di pasar modal. Chandra (2013), melakukan penelitian ini bertujuan menguji reaksi pasar terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak pada tanggal 22 juni 2013. Indikator reaksi investor menggunakan abnormal return dan trading volume aktivity. Penelitian ini menggunakan event study yang mengukur perbedaan reaksi sebelum dan sesudah kenaikan harga bahan bakar minyak. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar pada LQ-45 periode februari sampai Juli 2013. Hasil menunjukkan adanya abnormal return negatif signifikan sebelum pengumuman kenaikan harga BBM dan terdapat abnormal 18

return positif setelah pengumuman kenaikan harga BBM. Untuk volume perdagangan terdapat peningkatan aktivitas yang berarti, namun tidak terdapat perbedaan yang berarti antara aktifitas sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan harga BBM 2.3 Kerangka Teoritis Kenaikan BBM 18 November 2014 Reaksi Pasar Modal Return Saham Trading Volume Activity Sesudah pengumuman Sebelum Pengumuman Sesudah Pengumuman Sebelum Pengumuman Gambar 2.1 Kerangka Teoritis Kenaikan BBM Pengumuman kenaikan BBM berdampak pada perekonomian secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana reaksi pasar modal terhadap pengumuman mengenai kenaikan BBM. Dalam penelitian ini reaksi pasar modal diketahui dengan menguji perbedaan return saham dan trading valume activity. Jika setelah pengumuman tidak ada perbedaanreturn setelah 19

pengumuman kenaikan BBM berarti pasar tidak bereaksi terhadap pengumuman. Efisien pasar juga dapat dilihat dari volume perdagangan yang terjadi pada saham LQ45. Jika volume perdagangan meningkat maka pasar berekasi secara cepat dan berarti pasar tersebut efisiensi sangat kuat. Tetapi jika volume perdagangan mengalami penurunan maka pasar tersebut tidak terpengaruh oleh pengumuman. Penurunan BBM 19 Januari 2015 Reaksi Pasar Modal Return Saham Trading Volume Activity Sesudah pengumuman Sebelum Pengumuman Sesudah Pengumuman Sebelum Pengumuman Gambar 2.2 Kerangka Teoritis Penurunan BBM Pengumuman penurunan juga akan mempengaruhi perekonomian negara. Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana reaksi pasar modal terhadap pengumuman mengenai penurunan harga BBM. Dalam penelitian ini reaksi pasar modal diketahui dengan menguji perbedaan return saham dan trading valume activity. Jika setelah pengumuman tidak ada perbedaan returnsaham setelah pengumuman 20

penurunan harga BBM berarti pasar tidak bereaksi terhadap pengumuman. Efisien pasar juga dapat dilihat dari volume perdagangan yang terjadi pada saham LQ45. Jika volume perdagangan meningkat maka pasar berekasi secara cepat dan berarti pasar tersebut efisiensi sangat kuat. Tetapi jika volume perdagangan mengalami penurunan maka pasar tersebut tidak terpengaruh oleh pengumuman. 2.4 Hipotesis 2.4.1 Diduga terdapat perbedaaan antarareturn saham dan trading volume aktivity sebelum dan sesudah pengumuman kenaikan BBM. 2.4.2 Diduga terdapat perbedaan antarareturnsaham dan trading volume aktivity sebelum dan sesudah pengumuman penurunan harga BBM. 21