ANALISIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK PADA PUSKESMAS SIMPANG TIGA PEKANBARU RIFKY FERRIDILLAH & FEBRI YULIANI



dokumen-dokumen yang mirip
PELAYANAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SIMPANG TIGA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. atas kesehatan karena dilindungi oleh konstitusi seperti tercantum dalam

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Kualitas Pelayanan Pada Unit Donor Darah PMI Kota pekanbaru

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kurniawan dalam Sinambela (2006:5), pelayanan publik adalah

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

PENGARUH PROSEDUR DAN FASILITAS PELAYANAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PESERTA PROGRAM JAMKESMAS DI PUSKESMAS I CILONGOK

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan

ARTIKEL ABSTRACT. Key words : Quality Service, Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Importance Performance Analysis.

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2008

PELAYANAN DI PUSKESMAS SEGEDONG KABUPATEN PONTIANAK

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

HENDRI HERDIANTO ABSTRAK

Indeks Kepuasan Masyarakat di Unit Rawat Jalan Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

Analisis Kualitas Pelayanan Unit Rawat Jalan Puskesmas Bonang Kec. Bonang Kab. Demak

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

Kualitas Pelayanan Rujukan Pasien Pada PUSKESMAS Rowotengah Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember

KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA BALAI PENGOBATAN SANTA FAMILIA DI BARONG TONGKOK KAB. KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pelayanan Kesehatan

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

there are said to be found lacking from the dimension Tangible, Responsiveness.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

ABSTRACT. Keywords : Public clinics, Perception Mother, Toddler Diarrhea, Medical personnel, Utilization Repeat. PENDAHULUAN

jaminan kesehatan nasional. (Kemenkes, 2015).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. secara umum rata rata penilaian kinerja RSUD Kota Surakarta adalah

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

METODE SERVQUAL-SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus di Kantor Kecamatan Kedungbanteng, Purwokerto)

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. gambaran dari kualitas layanan dari dimensi tangible, reliabity, responsiveness,

KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH (JAMKESDA) DI PUSKESMAS KARANG ASAM KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB IV. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif. kelas pelayanan berhubungan dengan persepsi pasien rawat inap terhadap

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DALAM OPERASIONALISASI PROGRAM MOBIL SEHAT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

Analisis Dimensi Kualitas Pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Batang. Oleh : Giovani Anggasta, Herbasuki Nurcahyanto, Susi Sulandari*)

Kualitas Pelayanan Publik dalam Pengurusan IMB

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud, Rumah Sakit mempunyai. dengan standart pelayanan Rumah Sakit.

1 BAB I PENDAHULUAN. berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk masyarakat miskin. Menurut

Restorica Vol. 1, Nomor 01, April 2015 ISSN:

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSAB Harapan Kita. Tabel 1.2 Jumlah Konsultasi Kebidanan Eksekutif Dan Kebidanan Umum Di RSAB Harapan Kita

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan Kepmenkes No.1202/MENKES/SK/VIII/2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

BAB I PENDAHULUAN. Berkeadilan. Untuk mencapainya, perlu diusahakan upaya kesehatan yang bersifat

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

PELAKSANAAN FUNGSI PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN LONG KALI KABUPATEN PASER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN RAWAT INAP DI PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA Studi Kasus Pasien Miskin Pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

BAB I PENDAHULUAN. serta memberikan kepuasan bagi pasien selaku pengguna jasa kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional

STUDI TENTANG KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PESERTA BPJS KESEHATAN DI PUSKESMAS SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG (Analisis Tingkat Kepuasan Masyarakat)

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK UNISKA BANJARMASIN. Dewi Merdayanti*

Patient satisfaction in health services in Tanjung Priok Sub- District Community Health Center North Jakarta 2009

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

menuntut untuk memperoleh pelayanan yang paling memuaskan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP UNIT GEDUNG A-RSCM JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN DRIVE THRU DI SISTEM MANUNGGAL SATU ATAP KABUPATEN BANTUL JURNAL

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BATURETNO

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat.

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Analisis Kualitas Pelayanan Askes di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kudus

ABSTRAK STUDI KASUS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DASAR GRATIS DI KOTA BANJAR. Andini Dwikenia Anjani, 2008, Pembimbing : Felix Kasim, dr.

PENGARUH PENERAPAN SYSTEM MANAJEMEN MUTU ISO TERHADAP MUTU PELAYANAN INSTALASI RAWAT DARURAT

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010

Yoga Erlangga. Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro

FERGINA MALYZA Pembimbing : 1. Gusliana HB.SH.M.hum 2. Junaidi, SH.,MH. Jalan Diponegoro III Nomor 1 Pekanbaru ABSTRAK

Transkripsi:

ANALISIS STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK PADA PUSKESMAS SIMPANG TIGA PEKANBARU RIFKY FERRIDILLAH & FEBRI YULIANI Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Riau Kampus Bina Widya Km,12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru. 28293 Telp/Fax (0761)63277 Jalan Kurnia 3 no.25 Rumbai, Pekanbaru 28261 Email ogut.iqy.ngemenk@gmail.com ABSTRACT Community Health Center (Puskesmas) as one of the health facilities that provide health services to the community has a very strategic role in accelerating the improvement of public health. Therefore health centers are required to provide a satisfactory service quality for patients in accordance with established standards and can reach all strata of society. Health Center is a health care institution that organizes the complete individual health care that provides inpatient, outpatient and emergency department. As public organizations, health centers are expected to provide quality health services to the community. For making guarantee about the implementation of quality health services, each health center should carry out standard operating procedures that have been defined. This research is a qualitative descriptive study. In this research, the reality in the field is described by several phenomenas that are related to research on the grounds that the data and information collected formed the basis for the interview. Based on results that SOP public service in Simpang Tiga health centers Pekanbaru already implemented, although it can not be denied that there are still some things are still a barrier for service implementers and users of services, such as limited facilities, lack of performance of the services of and other things that make the process of service does not match the expectations of service users. Keywords: Implementation, health public service operating procedures, Community Health Center (Puskesmas)

ABSTRAK Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakatnya. Puskesmas adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Sebagai organisasi publik, puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat. Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu setiap puskesmas perlu menyelengarakan SOP yang sudah ditetapkan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini realita yang ada dilapangan dijelaskan dengan beberapa fenomena-fenomena yang ada kaitannya dengan penelitian dengan alasan bahwa data dan informasi yang dikumpulkan dijadikan dasar untuk mendiskripsikannya. Berdasarkan hasil wawancara dipeoleh hasil bahwa SOP penyelenggaraan pelayanan publik pada puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru sudah terlaksana. Namun tidak dipungkiri juga masih terdapat beberapa hal masih menjadi hambatan pelayanan bagi pelaksana maupun pengguna pelayanan, seperti keterbatasan fasilitas, kurangnya kinerja pelaksana pelayanan dan beberapa hal lainnya yang membuat proses pelayanan tidak sesuai dengan harapan pengguna pelayanan. PENDAHULUAN Pelayanan publik merupakan tanggung jawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Dewasa ini masyarakat semakin terbuka dalam memberikan kritik bagi pelayanan publik. Oleh sebab itu substansi administrasi sangat berperan dalam mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan organisasi pelayanan dalam mencapai tujuan. Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Puskesmas dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang memuaskan bagi pasiennya sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakatnya. Tugas utama puskesmas adalah memberikan jasa pengobatan, perawatan, dan pelayanan kesehatan. Dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan, puskesmas memperoleh penghasilan dari pendapatan jasa dan fasilitas yang diberikan. Walau begitu suatu puskesmas tidak hanya ditekankan dengan sebuah profitabilitas namun harus lebih mengacu kepada kepuasan pasien atau dalam hal ini bisa disebut patient priority, dengan memprioritaskan pada pasien maka kualitas dari puskesmas pun perlu ditingkatkan.

Sebagai perbandingan kepuasan terhadap jasa pelayanan adalah jasa yang diterima atau yang dirasakan sesuai dengan yang diharapkan. Kepuasan pelanggan secara keseluruhan terhadap pelayanan dipengaruhi oleh mutu. Jika mutu pelayanan yang dirasakan sama atau melebihi mutu pelayanan yang diharapkan, maka pelanggan akan puas. Puskesmas adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Sebagai organisasi publik, puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat. Untuk menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang bermutu setiap puskesmas perlu mengembangkan Standar Pelayanan Medik (SPM). Pelayanan kesehatan yang baik yang mampu diberikan oleh penyelenggara pemerintah secara tidak langsung meringankan beban pemerintah. Kesehatan yang menjadi kunci utama semua kegiatan yang mampu dilakukan oleh manusia harus mendapatkan jaminan dari pemerintah bahwa masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Disisi lain, manfaat yang didapat oleh masyarakat terhadap pelayanan kesehatan adalah kepastian dari pemerintah bahwa mereka akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik yang mereka butuhkan dengan biaya yang murah dan jarak untuk mendapatkan layanan tersebut dekat. Adanya hubungan timbal balik antara penyedia, penyelenggara dan penerima pelayanan kesehatan menjadi begitu penting, karena di satu sisi terutama pihak pengguna pelayanan menghendaki pelayanan kesehatan yang baik, tersedianya semua fasilitas kesehatan, cepat, tanggap terhadap keluhan dan murah, sementara disisi lain pihak penyelenggara kesehatan (petugas) mempersepsikan mutu pelayanan kesehatan sebagai pekerjaan yang harus dikerjakan sesuai dengan prosedur dan aturan. Dilihat dari Standar Operasional Prosedur (SOP) maupun tuntutan permenpan mengenai pelayanan kenyataannya berbeda pada puskesmas simpang tiga. Menurut hasil wawancara awal (pra-survei) dengan beberapa pengunjung di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru dapat disimpulkan beberapa fenomena sebagai berikut: Pertama, beberapa pengunjung mengatakan bahwa untuk mendapatkan fasilitas pelayanan gratis di Puskesmas tersebut tidak semudah yang dibayangkannya, hal ini dibuktikan dengan adanya persyaratan diharuskan membawa surat keterangan yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat, padahal informasi tersebut tidak disosialisasikan kepada pengunjung baik dalam bentuk pengumuman maupun edaran ke masing-masing RT atau RW. Kedua, pengunjung yang lain menceritakan pengalamannya sewaktu melakukan perawatan di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru, kesiapan tenaga baik administrasi maupun medis sangat kurang sehingga tidak jarang pasien harus rela menunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Di samping itu fasilitas yang tersedia seperti ruang tunggu yang kurang nyaman menyebabkan sering kali pasien merasa ditelantarkan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk menganalisa lebih jauh bagaimanakah pelaksanaan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor Keputusan Menpan Nomor 63 Tahun

2003 pada Puskesmas Simpang Tiga dengan mengangkat judul Analisis Standar Operasional Prosedur (SOP) Penyelenggaraan Pelayanan Publik Pada Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. METODE Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini realita yang ada dilapangan dijelaskan dengan beberapa fenomena-fenomena yang ada kaitannya dengan penelitian dengan alasan bahwa data dan informasi yang dikumpulkan dijadikan dasar untuk mendiskripsikannya. Setelah data yang diperoleh dari responden penelitian, maka selanjutnya dilakukan dengan mengelompokkan data sesuai dengan jenis data dan disajikan dalam bentuk tabel dengan uraian dan penjelasan, sedangkan penganalisaan data dilakukan secara deskriptif dan selanjutnya diuraikan secara kualitatif. HASIL Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan tentang Analisis kualitas pelayanan pada Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru, maka diperoleh hasil sebagai berikut; Tangible Fasilitas dalam memberikan pelayanan dinilai belum baik karena tampilan bangunan/gedung dari puskesmas terlihat belum bersih, kenyamanan gedung dan keindahan gedung akan membuat pasien yang menunggu merasakan nyaman tetapi kenyataan yang terjadi di puskesmas simpang tiga terlihat belum bersih hal ini menyebabkan kurang nyaman nya pasien saat menunggu pemeriksaan. Reliability Keandalan petugas dalam memberikan pelayanan secara tepat dan cepat dinilai tidak baik, hal ini disebabkan karena prosedur pendaftaran dinilai tidak baik, karena dalam melakukan pendaftaran, pasien merasakan prosedur dan birokrasi membuat proses pendaftaran menjadi lama, apalagi pasien yang berobat menggunakan surat/kartu miskin, mereka harus memiliki kelengkapan persyaratan untuk mendaftar sehingga membuat pasien kebingungan dan kesulitan untuk mendaftar, selain dari proses pendaftaran yang lama, prosedur dalam pelayanan juga berbelit-belit sehingga memakan waktu yang lama untuk mendapat pemeriksaan. Responsiveness Ketanggapan dan tanggung jawab petugas dalam memberikan pelayanan dinilai baik, hal ini disebabkan oleh petugas dinilai cepat dan tanggap terhadap keluhan pasien, pasien yang menyampaikan keluhan langsung ditangani dengan cepat, sehingga pasien merasakan ketanggapan petugas terhadap keluhan adalah baik, pasien tidak memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan tanggapan

dari petugas, baik itu keluhan atas penyakit maupun keluhan atas pelayanan yang diberikan oleh petugas. Empathy Perhatian maupun sopan santun petugas terhadap pasien tergolong kurang baik. Menurut wawancara dengan pasien beberapa petugas medis pernah mengabaikan bantuan yang diminta oleh pasien. Selain itu dokter maupun perawat juga kurang ramah terhadap pasien. Dengan demikian wawancara diatas menujukkan bahwa sebagian besar tenaga medis sudah disiplin, ramah dan sopan. Sebab itu adalah kunci dari sebuah pelayanan. Assurance Kepastian dalam pelayanan yang diberikan petugas adalah baik, karena dalam memberikan pelayanan kesehatan, petugas melakukan pekerjaan dengan baik yaitu memberitahukan kapan waktu pelayanan kesehatan dimulai dan kapan waktu pelayanan kesehatan berakhir sehingga pasien bisa datang tepat waktu, selain itu petugas juga memberitahukan dan mengarahkan pasien ke ruangan pemeriksaan sehingga pasien tidak kebingungan ruangan mana pemeriksaan untuk penyakit yang dideritanya. KESIMPULAN Penelitian ini menganalisa standar operasional prosedur penyelenggaraan pelayanan publik pada puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru. Penyelenggaraan SOP dimulai dari pasien memasuki ruang pendaftaran, pasien mengantri untuk mendapatkan pelayanan, pasien menunggu obat dari puskesmas hingga pasien selesai berobat di puskesmas. Peneliti secara langsung mewawancarai pelaksana pelayanan dipuskesmas, kepala puskesmas dan pengguna pelayanan puskesmas, yakni pasien yang berobat ke Puskesmas Simpang Tiga. Proses pengambilan data dengan menggunakan daftar wawancara dipeoleh hasil bahwa SOP penyelenggaraan pelayanan publik pada puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru sudah terlaksana. Namun tidak dipungkiri juga masih terdapat beberapa hal masih menjadi hambatan pelayanan bagi pelaksana maupun pengguna pelayanan, seperti keterbatasan fasilitas, kurangnya kinerja pelaksana pelayanan dan beberapa hal lainnya yang membuat proses pelayanan tidak sesuai dengan harapan pengguna pelayanan. SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai kualitas pelayanan pada Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru penulis memberikan saran sebagai berikut: Pertama, meningkatkan jumlah sumberdaya dan meningkatkan kualitasnya melalui pelatihan pelatihan mengenai pelayanan yang baik sehingga kemampuan pegawai lebih maksimal dan perilaku/sikap yang sopan dan ramah dari petugas membuat pasien yang datang merasa nyaman untuk melakukan

pengobatan. Keramahan dan kesopanan dari petugas akan membuat masyarakat senang dan nyaman dengan pelayanan yang diberikan kepada mereka. Kedua, untuk dapat meningkatkan pelayanan pada Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru, maka sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan lebih ditingkatkan lagi, seperti penambahan peralatan medis dan peralatan administrasi, sehingga dengan sarana dan prasarana yang baik maka diharapkan kualitas pelayanan lebih meningkat dan menjadi lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman. 2000. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : PT Citra Aditya Bakti Agung Kurniawan, dkk. 2008. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan. Agus Dwiyanto. 2005. Good Governance Melalui Pelayanan Publik.Yogyakarta : Penerbit Gadjah Mada University Press Azwar Azrul. 2000. Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara Christian Gronroos. 2000. Service Management and Marketing: A Moment of Truth. Singapore: Maxwell Macmillan International Fandi Tjiptono.2004. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset Goetsh, D.L & Davis, S, 2000. Introduction to Total Quality, Quality, Productivity, Competitiveness, Englewood Cliffs, NJ, Prentice Hall International Inc H.A.S Moenir.2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Henry Simamora. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Bumi Aksara Parasuraman. 2000. Delivering Quality Service. New york: The Free Press Philip Kotler. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi ketujuh. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Vol.2 Poltak Sinambela, dkk.2006. Reformasi Pelayanan Publik,Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Rasyid, 2000. Pelayanan Prima. Jakarta:Media Pesada Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : Mandar Maju. Tangkilisan. 2003. Kebijakan. Jakarta:Media Pesada Zeithamal.2000. Servis Marketing. New York. The Mc Graw-Hill Companies,Inc Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Peraturan Nomor 13 tahun 2009 tentang Pedoman peningkatan kualitas pelayanan publik dengan partisipasi masyarakat