Menghitung Nilai Ekonomi Sepak Bola

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepakbola telah tumbuh begitu pesat menjadi sebuah bisnis yang sangat

I. PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, motivasi penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

PRESS RELEASE PERANG BINTANG DJARUM ISL 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan PSSI. Galatama juga menjadi pioner berdirinya kompetisi semi-profesional dan

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan begitu antusiasnya masyarakat jika ada event sepakbola,

Desember 2012 jam wib.

I. PENDAHULUAN. tujuan untuk merebut kemenangan. Pertandingan tersebut bisa berbentuk

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

Stabilitas Harga Menentukan Industri Baja

2012, Annual Report Tottenham Hotspurs FC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh

SEKOLAH SEPAKBOLA PERSIJA JAKARTA Analogi Gerak BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan. untuk fungsi dan pengendalian perusahaan, melainkan juga untuk menyediakan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

PIALA DUNIA DAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Deskripsi data Variabel X (Menonton Sepak Bola di Televisi)

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraga paling populer di dunia. Sepakbola telah sukses mengungguli berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan menggunakan pemancar maka teleivisi dapat menerima input gambar bergerak

BAB I PENDAHULUAN. bagian dalam industri tersebut. Olahraga menjadi bagian penting dalam kehidupan

Danang Budi Susetyo LEARN FROM FOOTBAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, berikut ini adalah beberapa simpulan dari penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan suatu bagian yang tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No.3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragan Nasional. Hal ini

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Medan adalah kota yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola dianggap sebagai salah satu olah raga yang paling populer di

Kompetisi antar-klub amatir di Kabupaten Purworejo PENDAHULUAN. Ada banyak klub sepak bola amatir di Kabupaten Purworejo, baik yang sudah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. termasuk liga profesional ataupun pertandingan antar kampung (tarkam) hampir selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

Sumber: (diakses tanggal 3 April 2011)

Sepakbola Menentukan Citra Suatu Negara. Oleh: Yosua Praditya, S.E., M.Si (Han) Wakil Kepala Bidang II Pengumpulan dan Pengelolaan Data KONI Pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi penyebar luasan hasil produksi penyiaran. Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan komunikasi. Setiap individu lainnya untuk berbagi pendapat, persepsi, dan bertukar pikiran. (Gregory Bateson, 1972)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak era informasi seperti yang berkembang pada masyarakat pada saat ini,

MEDIA RELEASE FINALIS LIGA TI PHONE

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes)

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sepakbola Indonesia (Studi Kasus Terhadap Pemain Persija Jakarta), Tipe

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juta permainan sepakbola dimainkan setiap tahunnya.

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

BAB 3 DINAMIKA SEPAKBOLA PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Perusahaan Nike, Inc.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat mencari kegiatan yang bisa memulihkan vitalitas beraktifitas, antara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Tentang Objek Penelitian

PROPOSAL SPONSORSHIP SEMEN PADANG FC

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara..., Rahmat, Fakultas Psikologi 2016


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Solo International Futsal Academy Solo International Futsal Academy

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sepakbola telah menjadi cabang olahraga yang paling multikultural. Syarif

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini, fungsi olahraga yang pada awalnya hanya sekedar media untuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UNITED. Catatan Seorang Fans Manchester United ANDI ISTIABUDI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis atas..., Rokhmat Taufiq Hidayat, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai pemain ke-12, sehingga suatu pertandingan tidak berarti tanpa

BAB I PENDAHULUAN. seperti permainan bola dalam ruangan lainnya seperti olahraga basket, bulu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penulisan

C. TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA

MEDIA RELEASE Minggu, 24 Mei Tim Pembela PSSI: Laporan Kemenpora ke FIFA Manipulatif dan Out of Context

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tanpa memandang kasta, usia, bahkan jenis kelamin sekalipun. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah

KOMPLEK STADION SEPAKBOLA DI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. jawab atas dirinya sendiri terutama saat berhubungan dengan kepentingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia, termasuk masyarakat Indonesia.

BAHAN AJAR. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Disamping dimainkan secara tim, permainan sepak bola sangat menarik karena

BAB 6 PENUTUP. mewujudkan klub sepakbola yang profesional telah berusaha maksimal dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENJADWALAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN INTEGER ACHMAD DICKY FACHRUDDIN

2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL

Transkripsi:

Menghitung Nilai Ekonomi Sepak Bola Jajang Yanuar Habib jajang@wdspcorp.org Abstrak Ada sekitar 300 transfer pemain sepak bola setiap tahun. Di luar kebolehan pemain, sebenarnya terdapat faktor ekonomi yang menentukan besaran nilai ekonomi di dalamnya. Kata Kunci: Ekonomi, sepak bola LATAR BELAKANG Pasca piala dunia sepak bola lalu di Brazil, nilai transfer bola mencapai angka tertinggi 120 juta atau setara dengan Rp2,31 triliun. Nilai tersebut untuk pemain bola asal Argentina Lionel Messi. Berturut-turut hingga peringkat tiga dipegang oleh pemain Portugal Cristiano Ronaldo senilai Rp1,93 triliun ( 100 juta) dan pemain Uruguay Cavani senilai Rp1,16 triliun ( 60 juta). Angka yang sangat fantastis di atas menjadi semangat tersendiri bagi tim-tim sepak bola dalam melahirkan pemain-pemain berkualitas dunia. Ada sekitar 2.000 transfer pemain bola di seluruh negara setiap tahunnya. Transfer pemain di negara-negara dengan tim sepak bola yang tengah berkembang memiliki karakteristik impor dengan jumlah yang besar. Adapun, di antara negara yang memiliki tim sepak bola papan atas transfer pemain cenderung ekspor. Jumlah transfer pemain di negara top dunia cenderung berjumlah sedikit, sedangkan transfer pemain di negara berkembang memiliki jumlah yang relatif banyak. Indonesia misalnya, dalam catatan FIFA, transfer sebanyak 169 pada agustus 2013 hingga agustus 2014 sebesar 154 transfer. Dari aktifitas pertukaran tersebut perubahan jumlah menjadi minus 15 pemain. Secara fungsi, transfer pemain bola didorong karir pemain dan pembentukan teamwork club sepak bola. Aset intangible tim sepak bola ini didasarkan pada orisinalitas kemampuan individual. Meski di luar hal itu terdapat penilaian secara ekonomi, dengan konsep kapitalisasi dan amortisasi pemain selayaknya aset. Di Asia, sepanjang empat bulan terakhir Indonesia berada pada urutan ke-31 dalam transfer pemain dengan best move 4 dan worst move sebanyak -5. Publikasi oleh WDSP 1

GELINDING FINANSIAL Sepak bola sebagai olahraga populer kini telah bertransformasi menjadi industri global dengan dampak ekonomi luar biasa. Perputaran uang yang sangat tinggi di dalamnya meliputi: penyiaran dan sponsor, investasi melalui sponsor, private investment pada tim, hingga pasar para pemain. Perkembangan yang luar biasa pada sepakbola saat ini bahkan mampu menciptakan nilai tambah dalam bentuk mikro, yang bisa dilihat dari bermunculannya jasa penyewaan lapangan futsal. Keberadaan futsal di daerah perkotaan Indonesia hampir ada di setiap kecamatan. Tempo-tempo penulis berbincang dengan beberapa CEO ternama, mereka memiliki lapangan futsal yang biasa digunakan oleh kalangan terbatas para pengusaha. Sejatinya, sepak bola bukan hanya memberikan potensi nilai tambah ekonomi secara korporasi atau individual. Lebih jauh sepak bola merupakan alat bagi pembangunan ekonomi lokal, kohesi sosial, pendidikan, dan transmisi nilai sosial. Sebagai misal Inggris yang masyarakatnya memiliki sentimen tinggi atas klub sepakbola daerahnya. Atau, Brazil dan beberapa negara Amerika Latin yang membangun citra negaranya dengan ikon sepakbola. Hal ini dapat dilakukannya karena begitu banyak pemain bola dengan kualifikasi skill di atas ratarata yang mendominasi berbagai pertandingan dunia. Kemampuan klub ternama di Inggris dan Brazil dalam menelurkan pemain-pemain handal tidak terlepas dari iklim kompetisi. Hal ini berhubungan dengan opsi anggaran yang digunakan dalam pendanaan klub. Hal yang sama mulai diberlakukan di Indonesia, ketika pemerintah mulai menghendaki klub-klub sepak bola di daerah untuk tidak lagi bergantung pada anggaran daerah. Melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 22 tahun 2011 pemerintah resmi melarang penggunaan anggaran daerah untuk pendanaan klub daerah yang sudah profesional. Aturan tersebut sudah berjalan hampir tiga tahun, dengan perkembangan dana yang masih terbatas. Ditambah adanya ketentuan perusahaan rokok sudah tidak diperbolehkan lagi menjadi sponsor olahraga. POTENSI KLUB NASIONAL Perkembangan yang lambat dalam nilai tambah ekonomi olahraga sepak bola dilatarbelakangi dengan manajemen yang masih kurang profesional. Banyak klub yang dikenal dengan kebijakan membeli pemain ketimbang membina pemain. Tidak heran apabila manajemen yang kurang profesional pada klub menjadi sarang politik orang-orang daerah. kini ketika pendanaan daerah itu dihentikan, yang terjadi adalah sulitnya memulai profesionalitas. Publikasi oleh WDSP 2

Acapkali disorot di media televisi, para pemain asing yang disewa oleh klub daerah tidak memperoleh penghidupan yang layak. Sergei Litvinov asal Rusia yang menjadi pemain Solo FC terpaksa harus bekerja sebagai buruh di salah satu penjual es jus kota Solo. Sergei juga punya piutang pada kesebelasan timnya sebelum di Solo FC, yakni PSLS Lhokseumawe senilai Rp124 juta. Hal yang lebih parah terjadi pada pemain asing asal Paraguay Diego Mendieta, yang meninggal sebagai pemain Persis Solo akibat sakitnya yang tak terobati, yang dilatarbelakangi gaji yang tidak terbayar. Jika dilihat dari para pemain yang mencetak gol terbanyak, sejauh ini didominasi oleh para pemain asing. Dari hasil catatan Liga Super Indonesia 2014, top score dipegang oleh Emmanuel Kenmogne asal Persebaya dengan jumlah 22 gol. Secara berturut-turut jumlah gol terbanyak diikuti oleh Greg Nwokolo (Persebaya), Ilija Spasojevic (Putra Samarinda), Cristian Gonzales (Arema), dan Esteban Vizcarra (Semen Padang). Di urutan ke-6 baru pemain lokal Muhammad Arif (Arema) yang sudah mencetak 10 gol. Kondisi ini mengindikasikan keberadaan pemain asing yang dapat menciptakan dinamika positif terhadap aspek permainan. Sepak bola yang bagi para penggemarnya bukan sematamata hiburan, tetapi juga mengandung unsur fanatisme. Telah menjadi rahasia umum, bahwa para klub sepak bola selalu dikelilingi supporter yang dapat menciptakan suasana permainan lebih meriah. Sebagai misal Persib dengan Bobotoh, Persija dengan Jak Mania, Bonek sebagai pendukung persebaya, dan berbagai supporter lainnya di setiap daerah. Jalan keluar dari pendanaan yang memadai tidak lain harus diawali dengan pertunjukkan yang baik sehingga mampu menarik minat para investor. Memang ibarat telor dan ayam, tangguhnya permainan suatu klub tergantung tingkat kesejahteraan. Tetapi dalam perhitungan bisnis, barang yang bagus yang akan dihargai secara layak. Aset intangible ini didongkrak dengan langkah profesional dari permainan yang layak terlebihdahulu. Selayaknya menjual prospektus saham di bursa efek, hal yang sama seharusnya menjadi kerangka marketing klub sepakbola tanah air. Yakni, menjual kemenangan dari para pemain bola yang handal. Manajemen sepak bola Indonesia harus dikerahkan secara ekonomi. Hanya dengan cara mengikuti sistem global seperti itu yang dapat menyelamatkan citra persepakbolaan di tanah air. Bukan dengan terbawa arus sentimen supporter, yang kadang-kadang apabila kedatangan klub dari eropa para supporter berbalik menertawakan kekalahan klubnya sendiri. *Tulisan ini pernah dimuat pada majalah Warta Ekonomi edisi WE-17/XXVI/2014 Publikasi oleh WDSP 3

Marco Reus (Jerman) Toni Kroos (Jerman) Thiago Silva (Brazil) Luka Modric (Kroasia) Robin van Persie (Belanda) Schweinsteiger (Jerman) Frank Ribery (Perancis) Arturo Vidal (Cili) Paul Pogba (Perancis) Sergio Busquets (Spanyol) Thomas Muller (Jerman) Eden Hazard (Belgia) Kun Aguero (Argentina) Wayne Rooney (Inggris) Hulk (Brazil) Mesut Ozil (Jerman) Cesc Fabregas (Spanyol) Luis Suarez (Uruguay) Mario Gotze (Jerman) Andres Iniesta (Spanyol) Neymar (Brazil) Edinson Cavani (Uruguay) C. Ronaldo (Portugal) Lionel Messi (Argentina) Nilai Transfer Tertinggi Pemain Bola Pasca Piala Dunia 2014 ( juta) Sumber: Statista 0 20 40 60 80 100 120 140 Top Score Liga Super Indonesia Rnk Name Team GS PEN Emmanuel 1 Kenmogne Persebaya 22 4 2 Greg Nwokolo Persebaya 14 0 3 Ilija Spasojevic Putra Samarinda 11 1 4 Cristian GONZALES Arema 10 0 Publikasi oleh WDSP 4

5 Esteban Vizcarra Semen Padang 10 3 6 Samsul ARIF Arema 10 0 7 Ansou Toure Persiba Balikpapan 9 4 Bambang Pelita Bandung 8 PAMUNGKAS Raya 9 1 9 Beto Arema 9 0 10 Ferdinand SINAGA Persib 9 0 11 Herman Epandi Mitra Kukar 9 0 12 Anindito Erminarno Mitra Kukar 8 0 13 Djibril Coulibaly Persib 8 0 14 Makan Konate Persib 8 4 15 Rizki Lestaluhu Persija 8 0 NOTES - REFERENCES - Publikasi oleh WDSP 5