ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI SOAL CERITA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DIKELAS VII SMP NEGERI 1 TAPA

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI CAMPURAN PADA MATERI OERASI HITUNG BILNAGAN BUULAT JURNAL OLEH

LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir: Penelitian pendidikan matematika

DESKRIPSI KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SISTEM PERSAMAAN LINEAR JURNAL OLEH SITI NURJANNAH NIM

Kata Kunci : Kemampuan Komunikasi Matematika, Statistika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri 2 Gorontalo

JURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ALJABAR BERDASARKAN GENDER

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DI SMA ( STUDI KASUS SMA N. 11 KOTA JAMBI )

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN

DESKRIPSI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Oleh: Lilis Setia Ningrum dan Sri Sutarni

JURNAL ANALISIS KESALAHAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR KELAS X SMK TI PELITA NUSANTARA TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

DESKRIPSI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN NUMERIK, VERBAL DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA FISIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode deskriptif adalah suatu penggambaran atau penjelasan terhadap suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo pada Mahasiswa semester VII tahun akademik 2013/2014.

BAB I PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang diberikan sejak pendidikan

TES DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SDN 7 SERANG

IDENTIFIKASI KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL FUNGSI KOMPOSISI PESERTA DIDIK KELAS X KEUANGAN SMK NEGERI DI BANJARMASIN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif yang menghasilkan gambaran tentang profil kemampuan

Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan. Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Muldaniah 1, Evy Fitria 2

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KESULITAN BELAJAR PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 5 SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

ABSTRAK PENDAHULUAN. Kata Kunci : analisis, kesalahan, newman, soal cerita, bilangan bulat.

Oleh :Mustika Makalalag

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Belajar Siswa, Pembelajaran Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. gelar R-SBI di Kabupaten Gorontalo sejak tahun 2010 sampai awal tahun 2013.

ANALISIS KESALAHAN KONSEP MATEMATIKA DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAWANG 05 SKRIPSI

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MELAKUKAN OPERASI ALJABAR. Arini Fardianasari ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SDN SE- KABUPATEN MALANG

KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DALAM MEMAHAMI MATEMATIKA SD. Budiyono Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Kata Kunci : Pendekatan Matematika Realistik, Keliling dan Luas Persegi Panjang dan Persegi, Aktivitas Belajar Siswa.

JURNAL MEGA SUKMAWATI YANTU NIM

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 KABILA

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel.

Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

DINA FITMILINA A1A110053

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH ALJABAR

OLEH : MUHAMMAD ANDIK SUBRATA NIM.

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK GEOMETRI DIMENSI TIGA PADA SISWA KELAS XI SMKN 1 TIRTAJAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

III. METODELOGI PENELITIAN

Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Matematika Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Disusun oleh Sutriana Epriyanti ( )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB V PEMBAHASAN. kemampuan berpikir kritis 1 atau TKBK 1 (Kurang Kritis) serta ada pula yang. yang dikemukakan oleh Rasiman dan Katrinah.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN TEORI BELAJAR VAN HIELE PADA MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENERJEMAHKAN SOAL CERITA KEDALAM MODEL MATEMATIKA DAN PENYELESAIANNYA PADA POKOK BAHASAN SPLDV

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP BENTUK ALABAR DALAM MIND MAPPING SISWA KELAS VII SMP N 3 GORONTALO TAHUN 2012/2013

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PEMAHAMAN MATERI FUNGSI KOMPOSISI SISWA KELAS XI SEMESTER 2 MAN PESANGGARAN TAHUN PELAJARAN

ANALISIS KESALAHAN PENYELESAIAN SOAL BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 KOTA TASIKMALAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo Utara, pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini di

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

penelitian eksperimen. Sugiyono (2012:11) menyatakan metode tujuan penelitian yakni untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa

BAB V PENUTUP. menurut Clemente (1992: 3) yang telah peneliti modifikasi, letak. ruang sisi datar kubus dan balok sebesar 48.87%.

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA PADA MATERI HIMPUNAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau

KUALITAS BUTIR SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI DI SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL. Oleh SRI NURLAILA DJAKARIA NIM :

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

Moh. Masnun, Fatkhurrohmah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014:2). Lebih lanjut lagi Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

VALIDITAS DAN REABILITAS SOAL TES UJI KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TINGGI DAN GAYA KOGNITIF FIELD INDEPENDENT (FI)

Penerapan Teori Belajar Polya dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan BentukPengurangan di Kelas V SDN 6 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango

BAB III METODO PENELITIAN

Transkripsi:

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH SARTIKA HATI NIM. 411 411 035 DOSEN PEMBIMBING: Dr. Abdul Djabar Mohidin, M.Pd Dra. Kartin Usman, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015

LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL Jurnal yang berjudul Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Operasi Hitung Bilangan Bulat Dalam Menyelesaikan Soal Cerita di kelas VII Smp Negeri 2 Limboto Oleh SARTIKA HATI NIM. 411 411 035 Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO Sartika Hati 1, Abdul Djabar Mohidin 2, Kartin Usman 3 Prodi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Gorontalo Jalan Jenderal Sudirman Nomor 6 Kota Gorontalo Telepon (0435) 827213 Fax. (0435) 82721 ABSTRAK Sartika Hati, NIM. 411411035. Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Menyelesaikan Soal Cerita di Kelas VII SMP Negeri 2 Limboto. Skripsi. Gorontalo. Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 2 Limboto pada materi operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 2 Limboto. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik pengambilan Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Data penelitian ini diperoleh dari tes kesulitan belajar siswa dalam bentuk tes essay. Berdasarkan hasil penelitian rata-rata presentase kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Limboto pada materi operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita menurut indikator kesulitan belajar yaitu untuk indikator kesulitan belajar fakta diperoleh 47 % siswa yang mengalami kesulitan yang berarti tingkat kesulitan siswa pada indikator fakta masih tergolong sedang. Untuk indikator kesulitan belajar konsep diperoleh 57,33 % siswa yang mengalami kesulitan, yang berarti tingkat kesulitan siswa pada indikator konsep masih tergolong sedang. Untuk indikator kesulitan belajar prinsip diperoleh 96,65 % siswa yang mengalami kesulitan, yang berarti tingkat kesulitan siswa pada indikator prinsip tergolong sangat tinggi. Untuk indikator kesulitan belajar operasi diperoleh 26,90 % siswa yang mengalami kesulitan, yang berarti tingkat kesulitan pada indikator operasi masih tergolong rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesulitan siswa tergolong sedang jika dilihat dari keempat indikator tersebut Kata kunci : Kesulitan Belajar Siswa, Operasi Hitung Bilangan Bulat. 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, FMIPA, UNG 2 Dosen Jurusan Matematika, FMIPA, UNG 3 Dosen Jurusan Matematika, FMIPA, UNG

PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sedangkan pendidikan matematika merupakan ilmu yang sebenarnya dalam memecahkan suatu permasalahan. Untuk itu dalam pendidikan terdapat kegiatan belajar mengajar sebagai pokoknya atau intinya. Ada dua komponen utama yang berperan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu guru dan siswa. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Dalam pendidikan formal, belajar merupakan suatu proses atau usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Sehingga harapan pendidik untuk peserta didik melalui pembelajaran matematika ini siswa diharapkan mampu memahami konsep dan pemecahan masalah sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Dalam matematika keterkaitan tiap konsep terjalin dengan erat dan rapi, sehingga pemahaman suatu konsep akan sangat mendukung konsep lainnya. Seperti halnya pemahaman konsep operasi bilangan di bangku sekolah dasar akan sangat berpengaruh terhadap konsep-konsep lainnya dalam strukrur pembelajaran matematika. Berdasarkan kenyataan dilapangan, ditemukan sebagian besar hasil belajar siswa belum sesuai harapan. Berdasarkan observasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Limboto didapati sekitar 13 % artinya ada 3 orang siswa yang dapat menyelesaikan soal operasi hitung pada bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita dengan baik. Sebagian besar siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal langkah demi langkah. Muhibbin (2005 : 193) mengemukakan bahwa kesulitan belajar dapat diketahui dari menurunnya kinerja akademik, munculnya misbehavior siswa baik berkapasitas tinggi maupun yang berkapasitas rendah karena faktor intern dan ekstern. Selain itu, menurut Suryani (2010:34) kesulitan belajar merupakan beragam gangguan dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung karena faktor internal itu individu sendiri, yaitu disfungsi minimal otak Berkesulitan belajar atau learning disabilities artinya ketidakmampuan belajar. Arti yang tepat sukar ditetapkan karena digunakan dalam berbagai disiplin

ilmu pendidikan, antara lain psikologi dan ilmu kedokteran (Runtukahu, 2014: 19). Kesulitan belajar atau ketidakberesan dalam belajar ditunjukkan oleh hasil belajar yang rendah. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal (dalam Hidayati, 2013:17). Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca, menulis, menalar, atau kemampuan dalam bidang studi matematika (Abdurrahman, 2003:7). Anak-anak yang berkesulitan belajar juga sering memperlihatkan kekurangan dalam mendengarkan. Akibat dari keadaan semacam ini anak berkesulitan belajar sering dianggap guru atau teman-teman mereka sebagai anak yang ngawur, artinya menjawab tanpa mempertimbangkan kelengkapan informasi. Anak demikian perlu dibimbing agar mereka berupaya mengumpulkan informasi yang cukup sebelum menjawab suatu permasalahan (Abdurrahman, 2003:177) Kesulitan belajar matematika disebut juga diskalkulia (dyscalculis). Istilah diskalkulia memiliki konotasi medis, yang memandang adanya keterkaitan dengan gangguan sistem saraf pusat. Kesulitan belajar yang berat oleh Kirk (Abdurrahman, 2003:259) disebut akalkulia (acalculia). Kesulitan belajar siswa dalam bidang matematika lebih sering kita jumpai dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Hal ini dapat lihat dari rendahnya nilai-nilai mereka dalam tes matematika yang diadakan (Sutisna, 2010:37). Adapun yang menjadi indikator kesulitan belajar matematika dalam penelitian ini pada faktor intelektual siswa mencakup 4 aspek yakni: 1 Kesulitan belajar fakta Menurut Soedjadi (2000 : 37) Fakta merupakan perjanjian atau pemufakatan yang dibuat dalam matematika, misalnya lambang, nama, istilah, serta perjanjian. Kaitannya dengan kesulitan belajar matematika siswa, maka siswa sering mengalami kesulitan disebabkan dari adanya lambanglambang atau simbol, huruf dan kata. Berdasarkan indikator kesulitan belajar fakta yang dijelaskan diatas maka peneliti dapat mengukur dan memberikan gambaran. Pada langkah ini, siswa dikatakan mengalami kesulitan apabila siswa tidak dapat menuliskan dengan benar apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. 2 Kesulitan belajar konsep Menurut Soedjadi (2000 : 37) Konsep merupakan pengertian abstrak yang memungkinkan seseorang menggolong-golongkan objek atau peristiwa. Hubungannya dengan kesulitan belajar matematika, maka siswa sering mengalami kesulitan untuk menangkap konsep dengan benar.

Berdasarkan indikator kesulitan belajar konsep yang dijelaskan diatas maka peneliti dapat mengukur dan memberikan gambaran. Pada langkah ini, siswa dikatakan mengalami kesulitan apabila siswa tidak dapat menangkap dengan benar apa yang ditanya dalam soal. 3 Kesulitan belajar operasi Menurut Soedjadi (2000 : 38) Operasi adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan pengerjaan matematika yang lain. Operasi dalam matematika adalah suatu fungsi yaitu relasi khusus karena operasi adalah aturan untuk memperoleh elemen tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui. Berdasarkan indikator kesulitan belajar operasi yang dijelaskan diatas maka peneliti dapat mengukur dan memberikan gambaran. Pada langkah ini, siswa dikatakan mengalami kesulitan apabila siswa tidak dapat mengerjakan soal dengan benar. 4 Kesulitan belajar prinsip Menurut Soedjadi (2000 : 38) Prinsip yaitu pernyataan yang menyatakan berlakunya suatu hubungan antara beberapa konsep. Pernyataan itu dapat menyatakan sifat-sifat suatu konsep, atau hukum-hukum atau teorema atau dalil yang berlaku dalam konsep itu. Berkaitan dengan kesulitan belajar yang dialami siswa dalam belajar matematika, maka sering siswa tidak memahami asal usul suatu prinsip, ia tahu rumusnya dan bagaimana menggunakannya, tetapi tidak tahu mengapa digunakan. Berdasarkan indikator kesulitan belajar prinsip yang dijelaskan diatas maka peneliti dapat mengukur dan memberikan gambaran. Pada langkah ini, siswa dikatakan mengalami kesulitan apabila siswa tahu rumusnya tetapi tidak tau bagaimana cara menggunakannya. Isnaini menyatakan bahwa soal cerita yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari diberikan dalam pembelajaran matematika, karena pada umumnya soal cerita digunakan untuk melatih siswa dalam menyelesaikan masalah. Tingkat kesulitan soal cerita berbeda dengan tingkat kesulitan soal bentuk hitungan yang dapat dilakukan dengan komputasi. Oleh sebab itu, dalam menyelesaikan soal cerita banyak siswa yang mengalami kesulitan sehingga siswa sering melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal (Porwanto, 2014: 111). Asih (2011: 68) menyatakan bahwa soal cerita matematika adalah suatu bentuk soal matematika yang disusun dalam bentuk cerita berhubungan dengan masalah sehari-hari. Menyelesaikan soal cerita yang dimaksud adalah menyelesaikan soal dengan melalui langkah-langkah: memahami soal dan

mengerti apa yang ditanyakan dalam soal, dilanjutkan dengan pembuatan model matematika lengkap dengan tanda pertidaksamaannya, dan kemudian menyelesaikan komputasi dan aljabarnya dengan benar. Menurut Soedjadi untuk menyelesaikan soal cerita matematika dapat ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut (Muncarno, 2008: 19): a) Membaca soal cerita dengan cermat untuk menangkap makna pada tiap kalimat. b) Memisahkan dan mengungkapkan apa yang diketahui dalam soal dan apa yang ditanyakan oleh soal. c) Membuat model matematika dari soal. d) Menyelesaikan model matematika menurut aturan matematika sehingga mendapat jawaban dari soal tersebut. e) Mengembalikan jawaban ke dalam konteks soal yang ditanyakan Soal cerita matematika dalam penelitian ini merupakan soal cerita yang berkaitan dengan penerapan operasi hitung bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari. Adapun dalam penelitian ini, langkah-langkah dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat adalah sebagai berikut: 1. Memahami soal yaitu siswa mampu dalam memahami masalah dan menuliskan informasi yang meliputi apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan. 2. Menggunakan konsep yaitu siswa dapat memahami dan menerapkan konsep matematika. 3. Menggunakan prinsip matematika yaitu siswa dapat memahami dan menerapkan prinsip. 4. Menyelesaikan soal yaitu siswa mampu menyelesaikan soal berdasarkan prinsip yang digunakan dan melakukan perhitungan dengan benar. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif ini bertujuan untuk menganalisis dan

mendeskripsikan kesulitan siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita. Berdasarkan alat ukur berupa tes tertulis. Peneliti juga melakukan wawancara langsung kepada subjek yang diteliti untuk memperkuat data-data yang diperoleh selain tes. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah tes berbentuk essay pada materi operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita. Sebelum istrumen penelitian ini digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Validitas terdiri atas dua yakni validasi konstruk/isi dan validasi empirik. Validasi kostruk/isi terhadap instrument tes kesulitan belajar siswa divalidasi oleh tiga orang ahli yang dianggap berkompeten terhadap soal yang akan diberikan dengan harapan validasi konstruk/isi menjadi tepat dan sesuai indikator yang hendak diukur. Adapun validasi empirik pada instrumen tes kesulitan belajar siswa adalah menggunakan rumus Korelasi Product Moment). Tahap selanjutnya melakukan pengujian reliabilitas dengan menggunakan rumus Korelasi Alpha Crombach. Instrumen yang digunakan dalam penelitan ini yakni instrumen untuk mengukur kesulitan belajar siswa dalam bentuk tes essay pada materi operasi hitug bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita. Berikut kisi-kisi dan rubrik kesulitan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Limboto pada materi operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita. Tabel 1.1 Kisi-kisi Instrumen Kesulitan Belajar Siswa Indikator Kesulitan Indikator Materi Aspek Soal 1. Fakta 2. Konsep 3. Prinsip 4. Operasi Menjumlahkan Bilangan Bulat 1,2,3 Mengurangkan Bilangan Bulat 4,5 Mengalikan Bilangan Bulat 6,7 Membagi Bilangan Bulat 8 Tabel 1.2 Rubrik Penilaian Kesulitan Belajar Siswa No Indikator Deskripsi Skor 1. Kesulitan belajar fakta Menuliskan dengan benar simbol dari objek kata yang digunakan dan simbol bilangan dari soal. 4

2. Kesulitan belajar konsep 3. Kesulitan belajar operasi 4. Kesulitan belajar prinsip Menuliskan simbol dari objek kata yang 3 digunakan dan simbol bilangan, tetapi salah satunya salah. Menuliskan salah satu simbol dari objek kata yang 2 digunakan dan simbol bilangan. Salah menuliskan simbol dari objek kata yang 1 digunakan dan simbol bilangan dari soal. Tidak menuliskan simbol dari objek kata yang 0 digunakan dan simbol bilangan dari soal. Menuliskan dengan benar model matematika dan 4 pemisalan yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah. Menuliskan model matematika yang akan 3 digunakan dan pemisalan dalam menyelesaikan masalah tetapi hanya sebagian yang benar. Menuliskan model matematika dan pemisalan 2 yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah, tetapi kurang tepat. Salah menuliskan model matematika dan 1 pemisalan yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah Tidak menuliskan model matematika dan 0 pemisalan sama sekali. Menuliskan model penyelesaian masalah dari soal 4 operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita dan benar. Menuliskan penyelesaian masalah dari soal 3 operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita tetapi kurang tepat. Menuliskan penyelesaian masalah dari soal 2 operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita tetapi penyelesaiannya salah. Salah menuliskan penyelesaian masalah dari soal 1 operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita Tidak menuliskan penyelesaian masalah dari soal. 0 Menuliskan simbol, model matematikanya, dan 4 penyelesaian dari soal dengan benar dan tepat. Menuliskan simbol, model matematikanya, dan 3

penyelesaiannya dari soal, tetapi kurang tepat. Menuliskan simbol, model matematikanya, dan penyelesaiannya dari soal, tetapi tidak lengkap. Salah menuliskan simbol, model matematikanya, dan penyelesaiannya dari soal. Tidak menuliskan simbol, model matematikanya, dan penyelesaiannya dari soal. 2 1 0 HASIL PENELITIAN 1. Kesulitan Belajar Fakta Dari hasil tes yang diberikan siswa, pada indikator pertama yaitu indikator kesulitan belajar fakta terdiri dari 8 butir soal, peneliti memperoleh 47,01 % siswa yang mengalami kesulitan sehingga pada indikator kesulitan belajar fakta materi operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita tingkat kesulitannya masih tergolong sedang. 2. Kesulitan Belajar Konsep Dari hasil tes yang diberikan siswa, pada indikator kedua yaitu indikator kesulitan belajar konsep terdiri dari 8 butir soal, peneliti memperoleh 57,33 % siswa yang mengalami kesulitan sehingga pada indikator kesulitan belajar konsep materi operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita tingkat kesulitannya masih tergolong sedang. 3. Kesulitan Belajar Prinsip Dari hasil tes yang diberikan siswa, pada indikator ketiga yaitu indikator kesulitan belajar prinsip terdiri dari 1 butir soal, peneliti memperoleh 95,65 % siswa yang mengalami kesulitan sehingga pada indikator kesulitan belajar prinsip materi operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita tingkat kesulitannya tergolong sangat tinggi. 4. Kesulitan Belajar Operasi Dari hasil tes yang diberikan siswa, pada indikator keempat yaitu indikator kesulitan belajar operasi terdiri dari 8 butir soal, peneliti memperoleh 26,90 % siswa yang mengalami kesulitan sehingga pada indikator kesulitan belajar operasi materi operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita tingkat kesulitannya masih tergolong rendah..

PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan dan menganalisis kesulitan siswa pada operasi hitung bilangan bulat dalam menyelesaikan soal cerita di kelas VII SMP Negeri 2 Limboto. Sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan tersebut, terlebih dahulu penulis membuat instrumen penelitian berupa kisi-kisi instrumen, instrumen tes, marking scheme dan rubrik penilaian. Sebelum penelitian penulis melakukan uji coba tes kesulitan siswa untuk mengetahui apakah setiap butir soal itu valid atau tidak. Uji coba ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP N 2 Limboto tapi yang bukan sampel penlitian. Dari 8 butir soal yang diuji coba dan telah dilakukan pengujian validitas dapat diperoleh bahwa 8 butir soal tes kesulitan adalah valid yang berarti dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. KESIMPULAN 1. Kesulitan siswa dalam memahami materi operasi hitung bilangan bulat khususnya dalam menyelesaikan soal cerita di kelas VII SMP Negeri 2 Limboto yang ditinjau dari empat indikator kesulitan belajar siswa sangat bervariasi. 2. Berdasarkan presentase kesulitan siswa untuk setiap indikator diperoleh sebagai berikut : a. Kesulitan Belajar Fakta di peroleh: Untuk kesulitan belajar fakta keseluruhan diperoleh 47,01 % siswa yang mengalami kesulitan, ini berarti tingkat kesulitannya masih tergolong sedang. b. Kesulitan Belajar Konsep di peroleh: Untuk kesulitan belajar konsep keseluruhan diperoleh 57,33 % siswa yang mengalami kesulitan, ini berarti tingkat kesulitannya masih tergolong sedang. c. Kesulitan Belajar Prinsip di peroleh Untuk kesulitan belajar prinsip kesuluruhan diperoleh 95,65 % siswa yang mengalami kesulitan, ini berarti tingkat kesulitannya tergolong sangat tinggi. d. Kesulitan Belajar Operasi di peroleh Untuk kesulitan belajar operasi diperoleh 26,90 % siswa yang mengalami kesulitan, ini berarti tingkat kesulitannya masih tergolong rendah.

3. Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa bahwa untuk presentase kesulitan belajar siswa jika dilihat dari keempat indikator maka tingkat kesulitannya tergolong sedang.

DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Asih, I M. 2011. Peningkatan Kemampuan Siswa SMAN 8 Denpasar dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan Program Linear Mata Pelajaran Matematika. Fakultas MIPA Universitas Udayana. ISSN: 1412-0925. Candraningrum, Erlina Sari. 2010. Kajian Kesulitan Siswa Dalam Mempelajari Geometri Dimensi Tiga Kelas X Man Yogyakarta I. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta. Hidayati, Fajar. 2010. Kajian Kesulitan Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Yogyakarta dalam Mempelajari Aljabar. Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Matematika SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Muncarno. 2008. Penerapan Model Penyelesaian Soal Cerita dengan Langkahlangkah Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas 1 SMP. Jurnal Nuansa Pendidikan Vol VI, No. 1. Porwanto, Muhamad. 2014. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Bentuk Soal Cerita pada Pokok Bahasan Peluang SMA Tribhakti Tanggulangin Kelas XII IPS. Jurnal Pendidikan Matematika STIKIP PGRI Sidoarjo. Vol 2, No. 1.ISSN: 2337-8166. Runtukahu, J. Tombokan. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Ruseffendi. 2006. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Sobel, Max A dan Maletsky, Evan M. 2004. Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sutisna. 2010. Analisis kesulitan menyelesaiakn soal cerita matematika pada siswa kelas IV MI YAPIA PRUNG-BOGOR. Jakarta Sutisna. 2010. Analisis kesulitan menyelesaiakn soal cerita matematika pada siswa kelas IV MI YAPIA PRUNG-BOGOR. Jakarta. Uno, Hamzah dan Masri Kuadrat. 2009. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.