ANALISIS MODEL KEBUTUHAN PERGERAKAN PENUMPANG DAN BARANG BANDARA RAHADI OESMAN KETAPANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI TAHAPAN PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA TEBELIAN SINTANG

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

Gambar 1.1 Grafik Pergerakan Pesawat Domestik dan Internasional di Indonesia Sumber : Ditjen Perhubungan Udara, Kemenhub, 2015

PRAKIRAAN ARUS LALU LINTAS UDARA UNTUK PENGEMBANGAN BANDAR UDARA SUPADIO PONTIANAK

ANALISIS KINERJA GATE PADA TERMINAL KEBERANGKATAN DOMESTIK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

TUGAS AKHIR OPTIMALISASI KAPASITAS APRON TERMINAL 2 BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA AKIBAT PERPINDAHAN PESAWAT INTERNASIONAL

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1

ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

PENGGUNAAN METODE PROSES HIRARKI ANALITIK DALAM PENENTUAN LOKASI DERMAGA BONGKAR MUAT ANGKUTAN SUNGAI (STUDI KASUS: KOTA PONTIANAK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA Statistic for Experimenters: An Introduction to Design, Data Analysis, and Model Building, Intruduction to Transportation Planning,

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

MODEL TRIP DISTRIBUTION PENUMPANG DOMESTIK DAN INTERNASIONAL DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA

TUGAS AKHIR ANALISA KAPASITAS APRON DAN OPTIMALISASI PARKING STAND DI TERMINAL KARGO BANDAR UDARA SOEKARNO - HATTA

KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA

STUDI POTENSI PENUMPANG PADA RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA DI TULUNGAGUNG NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA SAM RATULANGI MANADO

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Hairul Azhar, 2014 kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddintanjungpandan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-12

OPTIMASI KAPASITAS LANDAS PACU BANDAR UDARA SAM RATULANGI MANADO

DEVELOPMENT OF MAXIMUM ENTROPY ESTIMATOR FOR CALIBRATING TRIP DISTRIBUTION MODELS

ANALISIS AWAL PERMASALAHAN TRANSPORTASI UDARA DAN ARAH PENGEMBANGAN BANDARA DI INDONESIA

Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

Analisis Pengaruh Sektor Pengangkutan dan Komunikasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Banyuwangi Tahun (PDRB)

KAJIAN PREFERENSI MODA ANGKUTAN BARANG ANTARA TRUK DAN ANGKUTAN SUNGAI PADA PERGERAKAN DI SUNGAI KAPUAS KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan untuk mencapai tujuan dalam waktu cepat, berteknologi

Bandara Supadio. -

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 19,45 km dari kota Jakarta yang memiliki koordinat 06 o Lintang

PENERAPAN METODE ANALISIS REGRESI LINEAR UNTUK MELAKUKAN PERAMALAN PERTUMBUHAN KENDARAAN DAN FASILITAS JALAN DI KOTA GORONTALO

PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR PENYUSUNAN RENCANA INDUK BANDAR UDARA KABUPATEN BLITAR

Evaluasi Desain Terminal Penumpang Bandara New Yogyakarta International Airport

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara

PENERAPAN MODEL WINTER RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT UNTUK MERAMALKAN BANYAKNYA PENUMPANG DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

EVALUASI KINERJA LALU LINTAS RUAS JALAN PANDAAN-GEMPOL SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA JALAN TOL

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Tamin, 1997). Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah jumlah perjalanan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Berangkat Transit Total % Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandar udaraan, Pasal 1 Ayat

KAJIAN PEMODELAN TARIKAN PERGERAKAN KE GEDUNG PERKANTORAN ( Studi Kasus Kota Surakarta )

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MEI 2012

1. Angkutan Darat. 1. Land Transportation

Dosen Konsultasi : Ir. Hera Widiastuti, MT. Ayu Aprilischa ( )

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

Konsep Dasar Demand Study Masterplan Karakteristik Sarana Prasarana (Fasilitas) Bandara. Sisi Darat Sisi Udara Struktur Perkerasan

BAB III METODOLOGI. Sumber: UPT Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin, 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

STUDI DEMAND PADA RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SORONG-KEBAR-MANOKWARI DENGAN MODEL GRAVITY

TINJAUAN KERUSAKAN JALAN PROVINSI PADA RUAS NANGA PINOH SOKAN KABUPATEN MELAWI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Transportasi memiliki peran penting dalam suatu negara yaitu

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JUNI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta Penekanan Desain High Tech Architecture

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN TEKNIS PERENCANAAN PERKERASAN LANDAS PACU

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI.. viii DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.

PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN BAGASI PADA TERMINAL 1B DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2016

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA TAMBOLAKA SUMBA BARAT

Henriette Dorothy Titaley 1

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MARET 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MARET 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

STUDI EVALUASI RUANG TUNGGU KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

JUDUL MAKALAH SEMINAR STUDI DEMAND PENUMPANG TRANSPORTASI UDARA MENUJU DAN KELUAR KABUPATEN FAKFAK

Terminal Darat, Laut, dan

ESTIMASI MODEL KOMBINASI SEBARAN PERGERAKAN DAN PEMILIHAN MODA BERDASARKAN INFORMASI ARUS LALU LINTAS TESIS MAGISTER

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2017

EVALUASI KAPASITAS APRON DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB V ANALISA KEBUTUHAN RUANG BANDARA PADA TAHUN RENCANA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT APRIL 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MARET 2016

ANALISA KENERJA DERMAGA PELABUHAN RAKYAT PAOTERE SULAWESI SELATAN

ANALISIS PREDIKSI SEBARAN PERJALANAN PENUMPANG KAPAL LAUT MELALUI PELABUHAN LAUT PENGUMPAN DI KEPULAUAN HALMAHERA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GRAVITY

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tuntutan zaman. Perkembangan ini menyebabkan dunia bisnis mencoba

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT NOVEMBER 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DI PERKOTAAN: ASPEK PEMODELAN

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA UNIVERSITAS (Studi Kasus Di Wilayah Surakarta)

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JANUARI 2016

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2013

KAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG

DAFTAR lsi. ii DAFTAR lsi. iv DAFTAR TABEL. vi DAFTAR GAMBAR. vii DAFTAR LAMPIRAN. viii ISTILAH - ISTILAH. ix NOTASI- NOTASI

PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DI PERKOTAAN: ASPEK PEMODELAN

Transkripsi:

ANALISIS MODEL KEBUTUHAN PERGERAKAN PENUMPANG DAN BARANG BANDARA RAHADI OESMAN KETAPANG Elsa Trimukti 1) Abstract Airport of Rahadi Oesman in Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat represent the main and important gate for air transport in Kabupaten Ketapang, where this airport own the strategic role in service activities of this transportation even for domestic transportation or regional. Activity in Airport of Rahadi Oesman in a few this the last year has growth so fast growth, so that felt the infrastructure and also available facility in this time have is not adequate again to support the growth rate of air traffic in this airport. In the plan development of facility of air side and also land side of the airport require to be conducted an analysis model of trip generation or attraction of passenger and goods. These models need for the prediction of mount the growth of passenger and goods/cargo and estimate the amount of passenger and aircraft movement in the future pursuant to aircraft characteristic that to be used. The models used for prediction of passenger and goods in this study are Trend Analysis Models consisted of linear regression trend method, exponential regression trend method, and polynomial regression trend method. Besides model of trend analysis, in this study also analyzed Market Share Model. Result from third model then compared to one another to obtain the most appropriate model. Pursuant to analyses result obtained that the best or most appropriate model is Model of Trend Analysis. Model for the attraction passenger is Y = 21,18X 2 + 6181X + 5788 by R 2 = 0,922. Model for the generation passenger is Y = 128,3X 2 + 7515X + 4965 by R 2 = 0,907. Model for the passenger of transit is Y = 795X 2 + 561X + 3361 by R 2 = 1, and Model for the cargo movement is Y = 2468X 2 + 41054X 28341 by R 2 = 0,918. Keywords: trip generation and attraction models, trend analysis, market share 1. PENDAHULUAN Bidang transportasi sampai sekarang mengalami perkembangan yang pesat, baik transportasi darat, laut, maupun udara, baik alat-alat transportasinya maupun teknologi transportasinya itu sendiri. Perkembangan ini pada akhirnya menuntut tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang mampu dan memadai dalam wujud tersedianya fasilitas yang baik. Bandar Udara Rahadi Oesman Kabupaten Ketapang merupakan salah satu dari 5 buah Bandar Udara yang ada di Propinsi Kalimantan Barat, diantara lima Bandar Udara tersebut Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang dengan hierarki sebagai Bandar udara Bukan Pusat Penyebaran merupakan Bandar udara dengan tingkat kepadatan terbesar kedua di Propinsi Kalimantan Barat setelah Bandara Supadio Pontianak. Bandar Udara Rahadi 1) Staf pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2010 Oesman Ketapang merupakan pintu gerbang utama bagi angkutan udara di Kabupaten Ketapang, dimana bandara ini memiliki peranan strategis dalam pelayanan jasa angkutan transportasi domestik dan regional. Aktivitas di Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang pesat, sehingga dirasakan sarana dan prasarana serta fasilitas yang tersedia saat ini sudah tidak memadai lagi untuk mendukung laju pertumbuhan lalu lintas udara di bandar udara tersebut. Oleh karena itu dalam perencanaan pengembangan fasilitas bandara harus diketahui lebih dahulu berapa besar pertumbuhan dan jumlah pergerakan dan barang pada beberapa waktu yang akan datang. Untuk mengetahui hal tersebut maka perlu dianalisis model kebutuhan pergerakan dan barang pada bandara Rahadi Usman untuk dapat memprediksi jumlah dan barang untuk beberapa tahun yang akan datang. Tujuan studi ini adalah: 1. Meramalkan tingkat pertumbuhan dan barang, serta penduduk untuk 10 tahun mendatang dengan menggunakan Model Trend Analysis dan Model Market Share, dan memilih model mana yang terbaik untuk proyeksi dan barang hingga tahun 2018. 2. Untuk memperkirakan jumlah dan pergerakan pesawat saat jam sibuk. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peramalan (Forecasting) Rencana pengembangan suatu lapangan terbang tergantung pada tingkat peramalan untuk masa yang akan datang. Suatu pemahaman terhadap pola kebutuhan mendatang mendorong perencana untuk memperkirakan kinerja suatu lapangan terbang pada saat ini dan memperbaiki fasilitasnya untuk masa mendatang. Juga untuk mengevaluasi pengaruh pelayanan akibat rute baru, jumlah dan jumlah barang. Untuk memperkirakan karakteristik kebutuhan mendatang, prediksi yang masuk akal adalah suatu keharusan. Data yang diperlukan untuk estimasi mendatang seperti jumlah pesawat,, barang, surat, termasuk informasi yang sangat berkaitan meliputi: 1. Daerah yang dilayani oleh lapangan terbang 2. Asal tujuan dari perjalanan 3. Karakteristik dari pertumbuhan penduduk dan populasi 4. Karakteristik ekonomi dari suatu daerah seperti: tingkat pendapatan (income per kapita) jenis dan tingkat aktivitas masyarakat akomodasi yang tersedia 5. Kecenderungan terhadap moda perjalanan 2

Analisis Model Kebutuhan Pergerakan Penumpang dan Barang Bandara Rahadi Oesman Ketapang (Elsa Trimukti) 6. Kecenderungan pergerakan lalulintas secara nasional 7. Karakteristik daerah yang berdekatan dengan lapangan terbang 8. Pertimbangan faktor geografis 9. Tingkat persaingan moda pesawat dengan moda lain. 2.2 Model-Model Alternatif Peramalan Pengetahuan tentang besarnya beban lalu lintas udara sangat diperlukan untuk perencanaan praktis dan strategis. Secara garis besar, beban lalu lintas angkutan udara dapat dibagi menjadi dua, yaitu: Angkutan Angkutan barang termasuk angkutan pos. Ada beraneka ragam teknik perkiraan yang tersedia bagi para perencana Bandar Udara, mulai dari pertimbangan subjektif sampai pada model-model matematis. 2.2.1 Model Trend Analysis Peramalan dengan metode ini merupakan metode sederhana yang biasa dilakukan. Dasar dari metode ini adalah data kesejarahan dari aspek yang ditinjau, sedangkan analisis dilakukan dengan memperhatikan kecenderungan perkembangan data yang ada dengan menganggap data-data tersebut yang menentukan variasi lalu lintas akan terus menunjukkan hubungan-hubungan yang serupa pada masa depan. Bentuk-bentuk Model Trend Analysis yang lazim digunakan: 3 a. Metode Regresi Linear (kurva garis lurus) b. Metode Persamaan Eksponensial c. Metode Modifikasi Eksponensial. 2.2.2 Market Analysis Method (Model Bagian Pasar) Metode ini telah menjadi teknik yang banyak dipakai untuk memperkirakan permintaan penerbangan tingkat lokal, dan kegunaan yang paling umum adalah dalam penentuan bagian kegiatan lalu lintas atau bandar udara tertentu. Data historis dipelajari untuk menetapkan rasio dari lalu lintas atau bandar udara lokal terhadap lalu lintas nasional total, dan kecenderungan dipastikan. Dari sumber-sumber asal ditetapkan tingkattingkat kegiatan nasional yang diproyeksikan, kemudian nilai-nilai tersebut dibagikan kepada bandar udara lokal berdasarkan kecenderungankecenderungan yang diamati dan yang diproyeksikan. Metode rasio paling banyak digunakan dalam pengembangan mikroprakiraan untuk rencana sistem bandar udara wilayah atau untuk rencana induk bandar udara. Metode-metode ini terutama berguna dalam penerapan dimana dapat diperlihatkan bahwa bagian pasar adalah parameter yang tetap, stabil atau dapat diramalkan. Sebagai contoh, jumlah tahunan di andar-bandar udara utama adalah konsisten dan secara relatif merupakan faktor yang stabil dan oleh karena itu metode ini sering digunakan untuk meramalkan parameter ini.

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2010 Keuntungan yang paling utama dari metode saham pasar ini adalah ketergantungan pada sumber-sumber data yang ada, yang akan mengurangi biaya prakiraan. Walaupun begitu, kelemahan utamanya terletak pada ketergantungannya pada kestabilan dan keteramalan (predictability) dari rasio-rasio yang menjadi dasar prakiraan itu dan ketidakpastian yang terdapat pada bagian pasar dalam penerapan tertentu. 3. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada studi ini data yang dibutuhkan adalah data sekunder yang diperoleh/dikumpulkan dari pihak-pihak terkait dan instansi-instansi pemerintah yang berkompeten dalam bidang ini yaitu Dinas Perhubungan Kabupaten Ketapang, Dinas Hubtel Provinsi Kalimantan Barat, Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat dan Pengelola Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode peramalan (forecasting). Peramalan dilakukan untuk memprediksi kejadian yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan gejala-gejala pada masa sekarang dan masa yang lalu. Data yang diperlukan harus dikumpulkan untuk menghitung jumlah dan angkutan barang untuk prediksi 10 tahun kedepan. Data-data tersebut diolah dan dianalisa berdasarkan model-model dan metode-metode yang berbeda, yang kemudian diambil suatu hasil yang terbaik dari analisa yang telah dilakukan. Adapun model peramalan yang digunakan untuk memprediksi jumlah dan angkutan barang pada masa mendatang digunakan Model Trend Analysis dan Market Analysis Method (Metode Analisis Pasar) dan membandingkan metode-metode dari model tersebut. 4. ANALISIS DATA Peramalan suatu Bandar Udara harus dikembangkan berdasarkan prakiraan (forecast). Pengertian mengenai tren perjalanan pada masa depan memungkinkan perencana untuk menilai prestasi Bandar Udara pada masa depan dengan fasilitas-fasilitas yang telah ada, untuk mengevaluasi pengaruh berbagai pilihan tingkat pelayanan terhadap perusahaan penerbangan,, pengiriman barang dan pengguna jasa Bandar Udara secara luas. Selain itu juga sebagai bahan untuk mengusulkan program-program pengembangan Bandar Udara yang sesuai dengan tujuan dan kebijakan menyeluruh. 4.1 Model Peramalan Kebutuha Lalu Lintas Udara Untuk menghitung dan meramalkan volume lalu lintas dan barang/cargo digunakan Model Trend Analysis dan Market Analysis Method dengan membandingkan metode-metode dari model tersebut. Dari metode-metode peramalan yang dilakukan, maka akan diperoleh suatu rumusan regresi dimana rumusan ini dapat mengindikasikan hubungan yang terjadi antara keadaan sekarang terhadap proyeksi masa mendatang. Hasil yang diperoleh dari 4

Analisis Model Kebutuhan Pergerakan Penumpang dan Barang Bandara Rahadi Oesman Ketapang (Elsa Trimukti) metode-metode peramalan tersebut berupa rumusan regresi yang kemudian dibandingkan antara satu dengan yang lainnya, sehingga akan didapatkan metode yang paling cocok atau paling mendekati terhadap pola yang diramalkan. Rumusan regresi ini selanjutnya akan diuji apakah dapat digunakan untuk memproyeksikan keadaan masa mendatang. Dalam suatu hasil analisa dari suatu rumusan regresi khususnya regresi linear harus mempunyai suatu nilai korelasi atau hubungan dari hasil yang didapat antara variabel atau nilai Y dengan suatu variabel atau nilai dari X. Kuat tidaknya suatu korelasi bisa diukur dengan nilai yang disebut dengan koefisien korelasi. Dari nilai koefisien korelasi ini, maka dapat dicari suatu kesimpulan akan hubungan dari variabel-variabel yang ada. Artinya suatu pertambahan nilai atau waktu dari variabel X akan mengakibatkan pengaruh atau memiliki hubungan positif atau negatif terhadap nilai Y. Hal ini akan berpengaruh pada terjadinya suatu penambahan atau penurunan dari variabel akhir berupa variabel Y yang dicari. 4.2 Analisis Model Trend Analysis Berdasarkan Pertumbuhan Penumpang dan Barang (Cargo) 4.2.1 Model Trend Analysis Untuk Penumpang Data yang digunakan adalah data jumlah yang datang, berangkat dan transit di Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang mulai dari tahun 2000 sampai 5 Tabel 1. Data Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang tahun 2000-2008 Tahun Jumlah Penumpang Datang Berangkat Transit Total 2000 9547 9423 1790 20760 2001 12156 12258 2067 26481 2002 11930 12709 3553 28192 2003 21048 23027 11738 55813 2004 30801 32828 13790 77419 2005 39123 43602 15251 97976 2006 42826 445591 3361 491778 2007 55962 61049 4717 121728 2008 46902 48574 7663 103139 Sumber: Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang dengan 2008 yang diperoleh dari kantor administrasi yang terdapat di bandara. Data yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 1. 4.2.1.1 Penumpang Datang (Model Tarikan Pergerakan) Dari grafik Analisis Regresi Linear (Gambar 1) diperoleh persamaan untuk jumlah yang berangkat Y = 6011X + 5985 dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,922. Dari grafik Analisis Regresi Exponential (Gambar 2) diperoleh persamaan untuk jumlah yang berangkat Y = 9787e 0.235X dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,922. Dari grafik Analisis Regresi Polynomial (Gambar 3) diperoleh persamaan untuk jumlah yang berangkat Y = 21,18X 2 + 6181X + 5788 dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,922.

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2010 4.2.1.2 Penumpang Berangkat (Model Bangkitan Pergerakan) Gambar 1. Grafik datang trend linear Dari grafik Analisis Regresi Linear (Gambar 4) diperoleh persamaan untuk jumlah yang berangkat Y = 6488X + 6163 dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,905. Dari grafik Analisis Regresi Exponential (Gambar 5) diperoleh persamaan untuk jumlah yang berangkat Y = 10049e 0.242X dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,903. Dari grafik Analisis Regresi Polynomial (Gambar 6) diperoleh persamaan untuk jumlah yang berangkat Y = 128,3X 2 + 7515X + 4965 dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,907. 4.2.1.3 Penumpang Transit Gambar 2. Grafik datang trend eksponensial. Gambar 3. Grafik datang trend polinomial Berdasarkan data statistik di Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang (Tabel 1.) diperoleh jumlah yang transit mulai dari tahun 2000-2008 mengalami peningkatan dan penurunan (tidak konstan). Oleh karena itu untuk analisis forecasting yang transit diambil data pada tahun 2006-2008. Dari grafik Analisis Regresi Linear (Gambar 7) diperoleh persamaan untuk jumlah yang transit Y = 2151X + 3096 dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,956. Dari grafik Analisis Regresi Exponential (Gambar 8) diperoleh persamaan untuk jumlah yang transit Y = 3280e 0.412X dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,989. Dari grafik Analisis Regresi Polynomial (Gambar 9) diperoleh persamaan untuk jumlah yang transit Y = 795X 2 + 561X + 3361 dan nilai korelasi sebesar R 2 = 1. 6

Analisis Model Kebutuhan Pergerakan Penumpang dan Barang Bandara Rahadi Oesman Ketapang (Elsa Trimukti) Gambar 4. Grafik berangkat trend linear Gambar 7. Grafik transit trend linear Gambar 5. Grafik berangkat trend eksponensial Gambar 8. Grafik transit trend eksponensial Gambar 6. Grafik berangkat trend polinomial Gambar 9. Grafik transit trend polinomial 7

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2010 Tabel 2. Data cargo Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang tahun 2000-2008 Tahun Jumlah cargo Datang Muat Total 2000 6266 5664 11930 2001 1986 3492 5478 2002 7154 3265 10419 2003 55877 51724 107601 2004 51591 82033 133624 2005 160620 152662 313282 2006 190391 111779 302170 2007 241687 202904 444591 2008 198648 198648 397296 Sumber: Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang Gambar 10. Grafik cargo trend linear 4.2.2 Model Trend Analysis untuk Cargo Model ini dikaji berdasarkan data pergerakan angkutan kargo baik yang bongkar maupun yang muat untuk setiap tahunnya (Tabel 2). Dari grafik Analisis Regresi Linear (Gambar 10) diperoleh persamaan jumlah cargo Y = 60800X 51378 dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,910. Dari grafik Analisis Regresi Exponential (Gambar 11) diperoleh persamaan jumlah cargo Y = 7922e 0.583X dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,835. Dari grafik Analisis Regresi Polinomial (Gambar 12) diperoleh persamaan jumlah cargo Y = 2468X 2 + 41054X 28341 dan nilai korelasi sebesar R 2 = 0,918. Gambar 11. Grafik cargo trend eksponensial 4.3 Metode Analisis Pasar (Market Share Analysis) Metode ini berusaha menggambarkan pola pembagian pasar pergerakan antara bandara utama yaitu Bandara Gambar 12. Grafik cargo trend polinomial 8

Analisis Model Kebutuhan Pergerakan Penumpang dan Barang Bandara Rahadi Oesman Ketapang (Elsa Trimukti) Tabel 3. Persentase Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang terhadap Bandar Udara Supadio Pontianak tahun 2000-2008 Tahun Jumlah berangkat Supadio Rahadi Oesman Persentase Rahadi Oesman terhadap Supadio (%) 2000 207,027 9,423 4.552 2001 258,661 12,258 4.739 2002 297,625 12,709 4.270 2003 410,923 23,027 5.604 2004 538,229 32,828 6.099 2005 562,080 43,602 7.757 2006 618,144 45,591 7.375 2007 634,367 61,049 9.624 2008 650,543 48,574 7.467 Sumber: Analisa Data Supadio Pontianak dengan Bandara Rahadi Oesman Ketapang (Tabel 3). Berdasarkan kajian pola pasar ini, dengan model trend analisis (Gambar 13-15) selanjutnya dapat diprediksikan pergerakan di masa mendatang (Tabel 4-6). 4.4 Rekapitulasi Model-Model yang Didapat Berdasarkan analisa yang dilakukan diatas untuk mendapatkan hasil forecasting yang terbaik di mana hasilhasil dari model-model peramalan disajikan pada Tabel 7-8. 4.5 Hasil Proyeksi pada Masa Mendatang Gambar 13. Grafik trend linear proyeksi kecenderungan untuk rasio berangkat Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang terhadap Bandar Udara Supadio Pontianak. Tabel 4. Hasil proyeksi market share Tahun Jumlah berangkat Supadio Rahadi Oesman Persentase Rahadi Oesman terhadap Supadio (%) 2008 650,543 48,574 7.467 2009 575,799 64,555 10.202 2010 637,355 71,043 10.780 2011 698,911 77,531 11.358 2012 760,467 84,019 11.936 2013 822,023 90,507 12.514 2014 883,579 96,995 13.092 2015 945,135 103,483 13.670 2016 1,006,691 109,971 14.248 2017 1068,247 116,459 14.826 2018 1129,803 122,947 15.404 Sumber: Analisa Data Dari beberapa metode yang digunakan, persamaan yang paling memenuhi untuk digunakan pada peramalan lalu lintas, bagasi dan cargo adalah sebagai berikut. 4.5.1 Prediksi Kebutuhan Lalu Lintas Penumpang Untuk proyeksi lalu lintas yang datang, berangkat, maupun transit 9

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2010 Gambar 14. Grafik trend eksponensial proyeksi kecenderungan untuk rasio berangkat Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang terhadap Bandar Udara Supadio Pontianak. Tabel 5. Hasil proyeksi market share Tahun Jumlah berangkat Supadio Rahadi Oesman Persentase Rahadi Oesman terhadap Supadio (%) 2008 650,543 48,574 7.467 2009 908,077 88,719 9.306 2010 1055,034 113,010 10.202 2011 1225,775 143,951 11.186 2012 1424,148 183,364 12.264 2013 1654,623 233,568 13.445 2014 1922,398 297,518 14.741 2015 2233,508 378,976 16.161 2016 2594,966 482,738 17.719 2017 3014,920 614,908 19.426 2018 3502,838 783,267 21.298 Sumber: Analisa Data Gambar 15. Grafik trend polinomial proyeksi kecenderungan untuk rasio berangkat Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang terhadap Bandar Udara Supadio Pontianak. Tabel 6. Hasil proyeksi market share Tahun Jumlah berangkat Supadio Rahadi Oesman Persentase Rahadi Oesman terhadap Supadio (%) 2008 650,543 48,574 7.467 2009 528,834 62,208 11.763 2010 538,382 67,285 12.498 2011 538,474 72,106 13.391 2012 529,110 76,670 14.490 2013 510,290 80,977 15.869 2014 482,014 85,028 17.640 2015 444,282 88,823 19.992 2016 397,094 92,360 23.259 2017 340,450 95,641 28.093 2018 274,350 98,666 35.963 Sumber: Analisa Data (Tabel 9), masing-masing dipilih model yang korelasinya terbesar, dengan persamaan yang dihasilkan: a) Prediksi untuk Penumpang Yang Datang menggunakan Model Trend Analysis dengan persamaan Regresi Polynomial, yaitu: Y = 21,18X 2 + 6181X + 5788 (1) dengan R 2 = 0,922. 10

Analisis Model Kebutuhan Pergerakan Penumpang dan Barang Bandara Rahadi Oesman Ketapang (Elsa Trimukti) Tabel 7. Forecasting untuk pertumbuhan dan barang/cargo berdasarkan model trend analysis Model Jumlah Penumpang Datang No. Metode Peramalan Persamaan Regresi Nilai R 2 1 Regresi Linear Y = 6.011X + 5.985 0,922 2 Regresi Exponensial Y = 9787e 0,235X 0,922 3 Regresi Polynomial Y = 21,18X 2 + 6181X + 5788 0,922 Model Jumlah Penumpang Berangkat No. Metode Peramalan Persamaan Regresi Nilai R 2 1 Regresi Linear Y = 6488X + 6163 0,905 2 Regresi Exponensial Y = 10049e 0,242X 0,903 3 Regresi Polynomial Y = 128,3X 2 + 7515X + 4965 0,907 Model Jumlah Penumpang Transit No. Metode Peramalan Persamaan Regresi Nilai R 2 1 Regresi Linear Y = 2151X + 3096 0,956 2 Regresi Exponensial Y = 3280e 0,412X 0,989 3 Regresi Polynomial Y = 795X 2 + 561X + 3361 1 Model Jumlah Barang/Cargo No. Metode Peramalan Persamaan Regresi Nilai R 2 1 Regresi Linear Y = 60800X 51378 0,910 2 Regresi Exponensial Y = 7922e 0,583X 0,835 3 Regresi Polynomial Y = 2468X 2 + 41054X 28341 0,918 Tabel 8. Forecasting pertumbuhan berdasarkan Model Market Share Model Pertumbuhan Penumpang No. Metode Peramalan Persamaan Regresi Nilai R 2 1 Regresi Linear Y = 0,578X 1151 0,778 2 Regresi Exponensial Y = 5 10 80 e 0,092X 0,813 3 Regresi Polynomial Y = 0,005X 2 + 23,15X 23770 0,778 b) Prediksi untuk Penumpang Yang Berangkat menggunakan Model Trend Analysis dengan persamaan Regresi Polynomial, yaitu : 11

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2010 Tabel 9. Prediksi jumlah Bandara Rahadi Oesman Ketapang tahun 2008-20018 Tahun Datang Berangkat Transit Total 2008 46902 48574 7663 103139 2009 59701 62208 14850 136759 2010 65480 67285 16921 149686 2011 71216 72106 19152 162473 2012 76910 76670 21541 175121 2013 82562 80977 24090 187628 2014 88171 85028 26797 199996 2015 93738 88823 29664 212224 2016 99262 92360 32689 224311 2017 104744 95641 35874 236259 2018 110184 98666 39217 248066 Sumber: Hasil Analisa Tabel 10. Prediksi jumlah cargo Bandara Rahadi Oesman Ketapang tahun 2008-2018 Tahun Cargo 2008 458043 2009 541053 2010 628999 2011 721881 2012 819699 2013 922453 2014 1030143 2015 1142769 2016 1260331 2017 1382829 2018 1510263 Sumber: Hasil Analisa Y = 128,3X 2 + 7515X + 4965 (2) dengan R 2 = 0,907. c) Prediksi untuk Penumpang Yang Transit menggunakan Model Trend Analysis dengan persamaan Regresi Polynomial, yaitu : Y = 795X 2 + 561X + 3361 (3) dengan R 2 = 1. 4.5.2 Prediksi Kebutuhan Peramalan Lalu Lintas Cargo Metode yang digunakan adalah Model Trend Analysis dengan persamaan Regresi Polynomial, dengan persamaan yang dihasilkan (Tabel 10): Y = 2468X 2 + 41054X 28341 (4) dengan R 2 = 0,918. 5. SIMPULAN a) Dari hasil analisis yang telah dilakukan berdasarkan nilai koefisien korelasi yang dihasilkan, menunjukkan bahwa forecasting pertumbuhan dimasa mendatang dengan menggunakan Model Trend Analysis menghasilkan nilai koefisien korelasi yang terbesar, yang berarti menunjukkan terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel X dan Y, dan bila dilihat dari nilai R 2 yang didapat menunjukkan 12

Analisis Model Kebutuhan Pergerakan Penumpang dan Barang Bandara Rahadi Oesman Ketapang (Elsa Trimukti) bahwa Model Trend Analysis lebih baik dari pada Model Market Share. b) Berdasarkan hasil analisis diperoleh model kebutuhan pergerakan dan barang yang terbaik adalah Model Trend Analysis. Persamaan model untuk jumlah datang Y = 21,18X 2 + 6181X + 5788 dengan R 2 = 0,922, persamaan model untuk jumlah berangkat Y = 128,3X 2 + 7515X + 4965 dengan R 2 = 0,907, persamaan model untuk jumlah transit Y = 795X 2 + 561X + 3361 dengan R 2 = 1, dan persamaan model untuk jumlah barang/cargo Y = 2468X 2 + 41054X 28341 dengan R 2 = 0,918. c) Model Trend Analysis merupakan metode sederhana yang biasa digunakan. Analisis yang dilakukan merupakan kecenderungan perkembangan data yang ada, dengan menganggap data-data tersebut menentukan variasi lalu lintas akan terus menunjukkan hubungan-hubungan yang serupa dengan masa depan. Sedangkan Model Market Share merupakan metode yang telah banyak dipakai untuk memperkirakan permintaan penerbangan di tingkat lokal, dan kegunaannya yang paling umum adalah dalam penentuan bagian kegiatan lalu lintas nasional total yang akan ditampung oleh daerah. Keuntungan yang paling utama dari model ini adalah ketergantungannya pada sumber-sumber data yang ada, yang mengurangi biaya perkiraan. Kelemahan utamanya terletak pada ketergantungannya pada kestabilan dan keteramalan dari rasio-rasio yang menjadi dasar prakiraan itu. Daftar Pustaka Box, G. E. P.; Hunter, W. G.; & Hunter, J. S. Statistic for Experimenters :An Introduction to Design, Data Analysis, and Model Building. New York: John Wiley & Sons, Inc. Chatterjee, S. & Bertram P. 1977. Regression Analysis by Example. New York: John Wiley & Sons, Inc. Kennedy, J. B. & Neville, A. M. 1964. Basic Statistical Methods for Engineers and Scientists. Harper & Row, Publishers. 13

JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN / VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2010 14