Ditulis oleh Wiwi Siti Syajaroh Kamis, 25 Juni :37 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :56

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN

Ponpes Salafiyah Syekh Burhanuddin Kuntu, Kampar Kiri, Kampar, Riau

Sabda Pembuka. Bengkel Sabda Foundation

[103] Ponpes Putri Al Hasan, Panti, Jember, Jawa Timur Pencetak Pemimpin Umat Thursday, 16 May :37

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

Komentar Kyai terkait munculnya komik berbahasa Indonesia yang menghina Rasulullah SAW di internet baru-baru ini?

PROPOSAL KEGIATAN HAUL DAN KHATAMAN PONPES AL ASROR 2006

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

Raudhatul Ma`arif. Nama Dayah Raudhatul Ma`arif. Lokasi/Alamat Jl.Banda Aceh Medan Km 247 Gampong Cot Trueng, Muara Batu, Aceh Utara Kode Pos : 24355

Di hari berikutnya Nyai Maisarah bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Semua santri memperhatikan Aisyah sehingga membuatnya malu.

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP SOSOK USTADZ ABDUL QADIR HASSAN DALAM MENGEMBANGKAN PESANTREN PERSATUAN ISLAM BANGIL

PERANAN YAYASAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD DESA SUMBEREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan diskripsi hasil penelitian yang telah penulis lakukan di MTs. NU TBS Kudus, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah. Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara. No.

FIGUR SEORANG KIAI Oleh Nurcholish Madjid

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI

BAB III PENULIS DAN KARYANYA BUKU DI BAWAH NAUNGAN AL-QUR AN. Qur an Menangkap Pesan-Pesan Al-Qur an dilahirkan pada tanggal 20

Nama Pondok Pesantren Darul Ihsan. Lokasi Jl. Pesantren Desa Pawoh kec. Labuhanhaji Kab. Aceh Selatan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

BAB III TINJAUAN UMUM YAYASAN SUNANULHUDA. Ma'had Sunanulhuda yang didirikan oleh Almarhum Almagfurlah KH. Uci Sanusi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perkawinan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran dan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

SAMBUTAN BUPATI LEBAK PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-70 TAHUN 2015

Hukumnya Fardlu Kifayah. Ada banyak pendapat yang menjelaskan istilah ulama, menurut Anda definisi ulama. Menyiapkan Ulama Perempuan,

BAB V. KESIMPULAN, SARAN, dan PENUTUP. 1. Pondok Pesantren At-Tauhid didirikan berdasarkan melihat dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh individu maupun masyarakat secara luas. teknologi telah melahirkan manusia-manusia yang kurang beradab.

Nurul Hidayah. Nama Pondok Pesantren Nurul Hidayah. Lokasi Jl. Rintis Kampong Ujung Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

BUPATI PADANG LAWAS BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WAKIL BUPATI PADANG LAWAS YANG SAYA HORMATI

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH ISLAMIYAH SALAFIYAH. SYAFI IYYAH PONDOK PESANTREN Al FATICH

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam bentuk pendidikan sekolah dan luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

BAB II KEADAAN DESA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN NUURUL QURAN

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA/K TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. Quran menjelaskan bahwa manusia itu makhluk yang mempunyai dua fungsi yang

BAB III GAMBARAN TERHADAP TRADISI PENITIPAN BERAS DI TOKO BERAS DI DUSUN BANYUURIP DESA SUMBERINGIN KECAMATAN SANAN KULON KABUPATEN BLITAR

BAB III ANALISIS. Pada dasarnya hukum islam tidak memberatkan umatnya. Akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Penutup A. KESIMPULAN. 1. Kesejarahan

HUKUM WARIS ISLAM DAN PERMASALAHANNYA

--BUDI IHSAN-- Nama Dayah BUDI IHSAN. Lokasi Gampong Bakau Hulu Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

P E N E T A P A N Nomor: XXX/Pdt.P/2011/PA.GM

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2015/2016 Kurikulum Tahun 2013

Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Miftahul Jannah, Jatisari, Karawang, Jawa Barat

yang berhubungan dengan aturan agama Islam. Hal yang wajib dilakukan secara tertib adalah melaksanakan shalat. Shalat merupakan tiang agama Islam

BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG

DARUL ILHAM. Nama Dayah DARUL ILHAM. Lokasi Gampong Padang Bakau Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan

BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH. 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA HAFLAH AKHIRUSSANAH, KHOTMIL QUR AN PONDOK PESANTREN EDI MANCORO DAN HAUL KH.

BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN

BAB II RIWAYAT KEHIDUPAN MUSLIM ABDULLAH. yang harus dipenuhi didalam suatu ikatan setelah itu baru menuntut haknya.

Bismilahirohmanirohim Assalamu alaikum Wr. Wb

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMK TAHUN 2015/2016 Kurikulum Tahun 2013

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Al-Qur an. Oleh karena itu, beruntunglah bagi orang-orang yang dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang

2. BAB II TINJAUAN UMUM

Yayasan Al Mubarok Al Fath, Tegal Sumedang, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Kiprah Edisi 17: Menggalang Solidaritas Melalui Forum Selapanan. Ditulis oleh Titik Rahmawati & Ulfah Mutia Hizma Jumat, 03 Juli :12 -

BAB V PENUTUP. Pesanten Al Falah Putera Banjarbaru yaitu : seperti: Kitab Irsyadul Ibad, kitab Maroqil Ubudiyyah, kitab Risalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fitrah manusia adalah adanya perasaan saling suka antara lawan

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

PEMBAGIAN WARISAN. Pertanyaan:

Meski siswa SMK pakainnya penuh oli lantaran bergelut dengan mesin otomotif, tetap tunaikan shalat tanpa alasan tanggung kotor.

BAB IV PENUTUP. atau maskawin. Nikah sirri artinya nikah secara rahasia atau dirahasiakan

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan laporan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV terlebih di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

al-musyarrāt Fī tasḥīh Dalāil al-khaīrāt, Menara

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

Cirebon, 05 September 2017 Mengetahui a.n. Ketua Jurusan Hukum Keluarga Islam, Wakil Dekan I, Sekretaris Jurusan,

APLIKASI GAGASAN FIQH SOSIAL KH SAHAL MAHFUDH DALAM DUNIA PENDIDIKAN (Studi Kasus di Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen Pati)

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB IV RESPON MASYARAKAT TERHADAP LEMBAGA PENGAJARAN BAHASA ARAB MASJID AGUNG SUNAN AMPEL SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH CABANG BLIMBING DAERAH SUKOHARJO

NURUL FATA. Nama Dayah NURUL FATA. Lokasi Gampong Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Pendiri Alm. ABUYA TGK. H.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1437 H

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN SHOLAWAT WAHIDIYAH PADA MASA KH. ABDUL LATIF MADJID

P U T U S A N. Nomor : 145/Pdt.G/2011/PA.Blu. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Jika umat Islam menginginkan kembali kejayaan mereka di masa lalu, maka wajib bagi mereka berusaha untuk membangun, menyadarkan, dan mendidik kaum perempuannya ke puncak peradaban yang telah dicapai pada permulaan Islam Kutipan kata-kata hikmah di atas adalah salah satu sumber motivasi dalam episode perjalanan K.Hj. Nonoh Hasanah dalam meletakkan kerangka landasan bagi berdirinya pondok pesantren kaum perempuan. Kutipan ini menggambarkan sebuah komitmen besar sekaligus sikap keberpihakan, bahwa pilar utama untuk menciptakan kembali kejayaan Islam bak masa lalu adalah dengan mendidik dan memberikan pencerahan kepada kaum perempuan. Hal ini menunjukkan adanya upaya jihadi seorang ulama terhadap kaumnya. K.Hj. Nonoh telah memperlihatkan secara sungguh-sungguh melalui pembangunan dan pengembangan pendidikan di pondok pesantren yang khusus diperuntukkan bagi kaum perempuan. K.Hj. Nonoh Hasanah adalah figur perempuan sederhana, cerdas dan pantang menyerah. Hal ini tercermin dari pengalamannya merintis pesantren putri yang dilaluinya bersama suaminya, KH. Ahmad Dimyati, selama kurang lebih 27 tahun. Untuk mewujudkan cita cita luhur dan keinginannya mendirikan lembaga pendidikan yang diperuntukkan khusus bagi kaum perempuan, Hj. Nonoh rela mengalami jatuh bangun baik hidup, harta, jiwa, maupun raganya. Menuntut ilmu Hj. Nonoh Hasanah lahir pada 1935. Ia anak kedua dari lima bersaudara, pasangan KH. M. Syamsuddin dan Hj. Qomariyah. Keluarga ini tinggal di kampung Nagrog, Desa Jaya Ratu, kecamatan Leuwi Sari Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kampung Nagrog adalah sebuah kampung kecil di kaki gunung Galunggung. Tradisi keagamaan di sini, sarat dengan nilai-nilai agama, layaknya kebanyakan kampung di wilayah Tasikmalaya (disebut juga sebagai kota santri, karena hampir di setiap pelosok kampung di kota terdapat pesantren, baik kecil dengan jumlah santri puluhan ratusan orang, maupun besar dengan jumlah ribuan santri). ini sampai Keluarga Nonoh adalah keluarga yang taat menjalankan agama dan 1 / 5

mempunyai perhatian yang besar terhadap pendidikan agama. Ayahnya mendorong seluruh putra-putrinya untuk menuntut ilmu. Karena itu Nonoh sejak kecil sudah mendapat pelajaran Alquran dan dasar-dasar agama dari keluarganya. Masa kecil Nonoh dilalui dengan kesibukan mencari ilmu. Hampir-hampir ia tidak mempunyai kesempatan untuk bermain. Pukul 07:00-12:00, ia menuntut ilmu di Sekolah Rakyat (SR). Setelah dzuhur sampai ashar, ia pergi ke Madrasah Diniyah. Setelah ashar, bersama adik perempuannya ia ngaji ngalong ke pesantren yang didirikan oleh kakak kandungnya. Nonoh termasuk anak yang cerdas, bahkan terbilang yang paling cerdas dibanding dengan teman-teman satu kelasnya. Kecerdasannya ini memotivasi kedua orang tuanya untuk memberikan perhatian khusus dengan cara memberikan pendidikan yang cukup. Pendidikan formal (SR) hanya diselesaikan Nonoh sampai kelas empat. Setelah itu, ketika itu masa agresi militer Belanda II Ia tetap menuntut ilmu dengan mengikuti pengajian di tempat-tempat yang letaknya tidak terlalu jauh, misalnya belajar kepada KH.Khaerudin di Cisaro.Tidak lama setelah itu, ia bersama adik lelakinya, nyantri ke pesantren Cipasung yang dipimpin oleh KH. Ruhiyat. Di sinilah untuk pertama kalinya ia mendalami berbagai ilmu agama secara serius, seperti kitab-kitab fiqh, ushul fiqh, tauhid, tata bahasa Arab, mantiq, tafsir, hadis dan kitab-kitab kuning lainnya. Kecerdasan Nonoh semakin terasah di pesantren Cipasung ini. Ia menjadi salah satu santri yang paling cerdas diantara santri laki-laki maupun perempuan. Salah satu bukti kecerdasannya adalah ia berhasil memenangkan sebuah perlombaan membaca kitab (musbaqah tilawah kutub) dan mubalighan. Gurunya, KH. Ruhiyat, lalu mengangkat Nonoh menjadi asisten. Bersama KH. Ilyas Ruhiyat, putra KH. Ruhiyat, akhirnya Nonoh menjadi staf pengajar di pesantren Cipasung. Masa belajar Nonoh di pesantren Cipasung ditempuh dalam masa sembilan tahun, sampai akhirnya menikah dan pindah ke Cintapada. Pernikahan Nonoh dengan Ahmad Dimyati tidak diketahui sebelumnya. Bahkan ia sendiri tidak hadir dalam akad nikahnya itu, seperti banyak berlaku di dalam tradisi pesantren salaf. Kecuali atas 2 / 5

permohonan kedua belah pihak calon mempelai laki-laki dan perempuan, pernikahan seorang santri sering melibatkan kiainya. Kendati sudah menjadi istri Ahmad Dimyati, Nonoh masih tetap melanjutkan belajar di pesantren Cipasung, sementara suaminya nyantri di Banten selama satu tahun. Pada tahun 1959 setelah diadakan sukuran pernikahan, dan atas restu gurunya, Nonoh pindah ke Cintapada, 4 km dari kota Tasikmalaya. Pesantren Cintapada Nonoh Hasanah bersama suaminya, Ahmad Dimyati, mendirikan pesantren putri Cintapada pada 23 Desember 1959. Pesantren Cintapada sebetulnya telah didirikan pada 1918 oleh almarhum KH. Dimyati (mertua Nonoh). Tahun 1947, pesantren ini mengalami masa fatrah karena kyai dan santrinya harus mengungsi akibat pengaruh revolusi fisik agresi Belanda II. Tahun 1955, KH. Yusuf Fiqih (cucu KH. Dimyati), menghidupkan kembali pesantren Cintapada, dengan menerima santri laki-laki dan perempuan. Namun setelah Ahmad Dimyati dan Nonoh Hasanah, pewaris pesantren Cintapada datang, kebijakan dirubah dengan hanya menerima santri perempuan. Pesantren kemudian diberi nama Pesantren Putri al Hasanah Cintapada, Adapun, KH. Yusuf dengan para santrinya yang sudah ada, pindah ke sebelah selatan menempati lokasi baru. Sebuah Contoh Ikhtiar Lokasi pesantren al Hasanah jauh dari jalan raya. Jalan menuju lokasi hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki, naik becak atau ojek. Kondisi ini menyebabkan sarana umum seperti penerangan listrik sulit untuk masuk. Tahun 1980, pesantren dan warga Cintapada mengajukan pemasangan instalasi listrik kepada PLN. Akibat medan yang sulit, PLN mensyaratkan agar segala sarana instalasi dan perlengkapan listriknya harus dibeli secara mandiri oleh warga. Biaya yang harus dibayarkan sebesar Rp. 3.500.000,-(bisa diangsur dalam jangka waktu 1 tahun). 3 / 5

K.Hj. Nonoh Hasanah menemukan jalan keluar untuk membayar biaya pemasangan listrik tersebut, yaitu dengan menyusun sebuah buku riwayat Ashabul Kahfi (terjemahan tafsir Al-Khazin. Juz III hal. 186 191). Ikhtiar ini juga mendapat persetujuan dari 2 kyai besar, KH. Ilyas Ruhiyat, pimpinan pesantren Cipasung, dan KH. Khaer Affandi, pimpinan pondok pesantren Nurul Huda Manonjaya. Kitab itu kemudian dicetak dan disebarluaskan ke pelosok Pasundan. Hasilnya sangat menggembirakan. Dapat menutup biaya pemasangan listrik yang sangat dibutuhkan itu. Setelah sukses menulis kisah Ashabul Kahfi, K. Hj. Nonoh Hasanah kemudian menulis sejarah Am alfil, yang juga mendapat sambutan yang baik. Pembagian kerja Dalam proses belajar mengajar, K. Hj. Nonoh Hasanah berbagi tugas dengan suaminya. K. Hj. Nonoh bertugas untuk mengajarkan agama yang bersumber dari kitab kuning, baik dalam bidang tauhid, fiqh, tasawuf, nahwu, sharaf, tafsir, hadis dll. Sementara suaminya khusus mengajarkan bacaan Alquran dan seluk beluknya. Setelah santri bertambah banyak, khusus untuk kitab-kitab kecil, Hj. Nonoh dibantu oleh beberapa asisten (adik dan santri senior). Untuk kitab kitab besar seperti al Fiyah, Jam ul Jawami, Janah, Tafsir, tetap diajarkan sendiri oleh beliau. Di sela-sela kesibukannya mengajar, mengisi pengajian bulanan, memenuhi undangan ceramah di berbagai tempat dan kesempatan, beliau juga aktif sebagai pengurus cabang Muslimat NU. Santri Alumninya Ketika K. Hj. Nonoh Hasanah wafat pada 1986, santri yang ada di pesantren sekitar 450 orang. Namun alumni santrinya sekitar 8000 orang. Sebagian besar santri (40 %) berasal dari Tasikmalaya dan Tangerang. Selebihnya, dari Karawang, Purwakarta, Bandung, Sukabumi, Ciamis, Banten. Bahkan ada pula santri yang berasal dari luar Jawa Barat, yakni, Jawa Tengah, Jawa Timur, 4 / 5

Lampung, Medan, dan Kalimantan. Tercatat ada 42 pesantren yang tersebar di Jawa Barat, yang didirikan oleh para alumninya, baik yang khusus putri (sebagaimana pesantren gurunya ) maupun pesantren putra putri. Pesantren pesantren tersebut ada yang menggunakan nama al Hasanah, seperti pesantren gurunya, ada juga yang menggunakan nama lain. ] Penulis adalah Sekretaris Program Studi Pemikiran Politik Islam Fakultas Ushuluddin & Filsafat UIN Jakarta dan Aktivis PSW UIN Jakarta. Catatan Kaki: 1 Tulisan ini disarikan dari buku dengan judul Ulama Perempuan Indonesia, tahun 2002. Adapun hasil wawancara ini dilakukan pada bulan Juli 1999, sebagai pelengkap data untuk buku tersebut. Pihak keluarga Nonoh Hasanah yang diwawancarai antara lain KH. Ahmad Dimyati (suami), H. Maman ( adik ), H. Imoh (adik, sama-sama nyantri di Cipasung), H. Oni Saroni ( Kemenakan, penerus Pesantren Cintapada sebelum Nonoh ). Pihak guru dari Cipasung antara lain : KH. Ilyas Ruhiat ( guru Nonoh, pengasuh Cipasung sekarang ), Mih Sepuh ( Istri KH. Ruhiat, pengasuh dan guru Nonoh ), Hj. Maimunah ( Kakak angkatan ), KH. Dudung ( adik angkatan ), dan Hj. Ai ( Putri Hj. Maimunah ). Selain wawancara, data diperoleh dari tulisan singkat yang berisi biografi K.Hj. Nonoh Hasanah. Riwayat Hidup itu ditulis pada bulan November 1987, bertepatan dengan peringatan satu tahun wafatnya Hj. Nonoh Hasanah. Riwayat singkat ini selalu dibacakan setiap kali acara haul, sampai dengan haul yang ke 13, yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 1999, sekaligus peringatan maulid Nabi Muhammad saw 5 / 5