Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Oleh: Umi Salamah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman dalam menentukan pokok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih gelar Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. Pri Subekti

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK), karena penelitian ini merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Nur Utami Guru SDN Mendiro 2 Kecamatan Ngrambe Kata Kunci : Kemampuan Membaca, Pemahaman, Surat Kabar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS HURUF JAWA DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI TKR 4 SMK N 2 KEBUMENTAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Abstrak. Berdasarkan observasi menunjukkan bahwa tingkat keterampilan membaca pemahaman di kelas V masih rendah. Siswa mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang sesuai dengan bacaan. Metode yang digunakan guru hanya metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Sumber belajar yang dipakai guru dari buku paket. Untuk itu, perlu adanya sumber belajar alternatif untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa yaitu surat kabar. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan memanfaatkan sumber belajar surat kabar pada siswa kelas V SDN SDN 1Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek tahun ajaran 2015/2016, (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan memanfaatkan sumber belajar surat kabar siswa kelas V SDN SDN 1Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek tahun ajaran 2015/2016. Rata-rata kemampuan awal siswa yaitu 58,89 dengan tingkat keberhasilan 21,42%. Setelah dilaksanakan siklus I rata-rata kemampuan siswa menjadi 65,8 dengan tingkat keberhasilan 36%. Pada siklus II rata-rata kemampuan siswa meningkat kembali menjadi 75,4 dengan tingkat keberhasilan 83,33%. Kata kunci: Surat Kabar, Sumber Belajar, Kemampuan Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, berkomunikasi, berbagi pengalaman, saling belajar, dan saling meningkatkan kemampuan intelektual (Kusmayadi, 2008). Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan keterampilan bahasa dan sikap positif. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar (SD) diharapkan membentuk siswa mengenal dirinya, budayanya, budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya (Hasan, 2004). Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Ada empat keterampilan yang diajarkan dalam Bahasa Indonesia. Keterampilan berbahasa tersebut saling berhubungan satu sama lain dalam proses pemerolehan dan penggunaannya. Keempat keterampilan itu meliputi keterampilan

Sadar, Pemanfaatan Surat Kabar Sebagai Sumber Belajar... 145 membaca, menulis, menyimak dan berbicara. Keempat aspek tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu keterampilan bahasa pasif-reseptif yang meliputi keterampilan membaca dan menyimak, dan keterampilan bahasa aktif-produktif yang meliputi keterampilan menulis dan berbicara (Djiwandono, 2011:8). Keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan bahasa yang bersifat pasif-reseptif yang perlu dimiliki siswa agar mampu memahami bahasa tulis dan untuk memperoleh informasi. Membaca adalah kegiatan memahami bahasa tulis yang melibatkan aktivitas fisik dan mental serta mengacu pada konsekuensi dari aktivitas yang dilakukan pada saat membaca. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa-masa mendatang. Tanpa kemampuan membaca yang memadai siswa SD sulit untuk menguasai bidang studi yang lain dengan baik, tetapi kemampuan ini tidak diperoleh secara alamiah, melainkan melalui proses pembelajaran yang terus menerus. Tujuan membaca adalah memahami bacaan yang dibacanya. Dengan demikian pemahaman merupakan faktor yang amat penting dalam membaca. Mengungkapkan bahwa membaca pemahaman merupakan suatu proses merekonstruksi pesan yang terdapat dalam teks yang mana proses merekonstruksi pesan itu berlapis, interaktif, dan terjadi proses-proses pembentukan dan pengujian hipotesis. Artinya, pada saat membaca seseorang melakukan proses penggalian pesan dari teks, berinteraksi dengan makna yang terdapat di dalam teks tersebut, selanjutnya pembaca membuat dan menguji hipotesis. Hasil dari pengujian hipotesis tersebut dijadikan dasar untuk menarik simpulan. Menurut Suhartono (dalam Mudiono, 2010:92) sumber belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai untuk memperoleh informasi, pengalaman, atau keterampilan. Sumber belajar adalah alat bantu yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar. Alat bantu ini dapat mewakili sesuatu yang tidak dapat disampaikan guru melalui kata-kata atau kalimat. Keefektifan daya serap terhadap materi pelajaran yang sulit dapat terjadi dengan bantuan sumber belajar yang menarik. Kesulitan siswa memahami konsep dan prinsip tertentu dapat diatasi dengan bantuan sumber belajar yang menarik. Djamari (dalam Mudiono, 2010:92) mengungkapkan manfaat menggunakan sumber belajar yang bervariasi diantaranya (1) dapat meningkatkan gairah belajar siswa, (2) dapat meningkatkan persepsi dan pengertian siswa, (3) dapat meningkatkan pengalaman belajar, dan (4) dapat menjadi penguat atas pengetahuan yang dicapai. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN 1 Tasikmadu pada tanggal 31 Agustus 2015 menunjukkan bahwa tingkat keterampilan membaca pemahaman di kelas V masih rendah. Hal tersebut terlihat sebanyak 16 siswa dari 28 siswa belum bisa menjawab pertanyaan dari wacana yang dibaca tanpa penjelasan dari guru terlebih dahulu. Ketika siswa disuruh mengangkat tangan untuk menemukan pokok pikiran pada setiap paragraf dalam wacana yang dibaca hanya 5 siswa yang mengangkat

146 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 tangan, siswa yang lain menunggu ditunjuk guru. Selain itu siswa ramai sendiri ketika guru memberi pertanyaan dari wacana yang dibaca. Sedangkan metode yang dipakai guru hanya metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan. Sumber belajar yang dipakai guru hanya dari buku paket saja. Menurut Kossach dan Sulivan (dalam Rahim, 2007:96) surat kabar merupakan sumber bahan bacaan tambahan yang memungkinkan guru membawa komunitas bahasa ke dalam kelas. Melalui surat kabar siswa bisa belajar tentang peristiwa hari ini yaitu peristiwa aktual yang terjadi hari ini. Selain itu siswa bisa menambah perbendaharaan pengetahuan baik masalah lokal, regional, maupun internasional. Banyak sekali rubrik yang terdapat dalam surat kabar, diantaranya ada rubrik berita, iklan, hiburan, editorial, dan rubrik cerita. Rubrik dalam surat kabar yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar adalah rubrik berita. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti bermaksud mengadakan penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V dengan memanfaatkan sumber belajar surat kabar. Dengan adanya penelitian tersebut diharapkan siswa dapat memahami isi bacaan yang dibaca secara optimal. Diharapkan dengan memanfaatkan surat kabar dapat dijadikan alternatif sumber belajar untuk mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dan kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengadakan penelitian yang berjudul Pemanfaatan Surat Kabar sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action Research. PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas (Arikunto, 2010:130). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas karena penelitian dilakukan untuk memecahkan pembelajaran di kelas. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sifat deskriptif dalam penelitian ini berarti merujuk kepada data yang dikumpulkan cenderung kata-kata atau gambar dan laporan hasil penelitiannya berisi kutipan-kutipan dari data sebagai ilustrasi untuk memberikan dukungan terhadap apa yang disajikan. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa (kemampuan membaca pemahaman). PTK dilakukan melalui proses yang dinamis yang terdiri dari 4 langkah (dan pengulangannya) yang meliputi: (1) perencanaan tindakan (planning); (2) pelaksanaan tindakan (acting); (3) observasi atau pengamatan (observing); dan (4) refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut merupakan satu siklus atau putaran, artinya sesudah langkah ke-4, lalu kembali ke-1 dan seterusnya. Siklus dalam penelitian ini mengacu pada model siklus PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (dalam Akbar, 2010:83-84) dapat dilihat pada Gambar 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini siswa kelas V SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo

Sadar, Pemanfaatan Surat Kabar Sebagai Sumber Belajar... 147 Kabupaten Trenggalek yang berjumlah 28 siswa (18 laki-laki dan 10 perempuan). Refleksi Siklus I Refleksi SIKLUS Gambar 1 Model siklus PTK oleh Kemmis dan Taggart. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini siswa kelas V SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Sumber Data Perencanaan Siklus I Pengamatan Perencanaan Siklus II Pengamatan Siklus n Pelaksanaan Pelaksanaan Data dalam penelitian ini diperoleh dari rekaman aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada pelajaran membaca pemahaman, data tentang pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan memanfaatkan sumber belajar surat kabar, dan data tentang hasil belajar siswa. Sumber data pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek sejumlah 28 siswa. Peneliti dibantu oleh guru kelas (kolabolator) sebagai observer selama kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang difokuskan pada peningkatan kemampuan membaca pemahaman. Serta sumber data berupa dokumen hasil pengamatan dan catatan observasi peneliti, hasil evaluasi belajar, dan dokumen lain yang relevan dengan ruang lingkup penelitian. Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang terdiri atas observasi (pengamatan), dokumentasi, tes dan wawancara (interview). 1. Observasi Teknik observasi digunakan untuk mengamati gejala-gejala yang tampak dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang diamati dalam penelitian ini meliputi aktivitas peneliti sebagai guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan memanfaatkan surat kabar. Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru dengan menggunakan lembar pedoman observasi. Pedoman observasi pada penelitian ini adalah lembar pengamatan ketika siswa melakukan aktivitas kegiatan pembelajaran membaca pemahaman. Untuk mengukur kemampuan guru dalam melaksanakan tindakan pembelajaran diamati melalui lembar observasi kemampuan guru. Lembar observasi kemampuan guru terdiri dari observasi RPP dan observasi pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman (terlampir). 2. Dokumentasi Menurut Arikunto (2006:158) dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan data tentang proses

148 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 pembelajaran membaca pemahaman dengan memanfaatkan sumber belajar surat kabar. Instrumen yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan foto aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. 1. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:150). Menurut Sudjana (2009:35) tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan). Tes dilakukan untuk memperoleh data kemampuan siswa memahami bacaan dalam pembelajaran membaca pemahaman setelah memanfaatkan sumber belajar surat kabar. Dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis subyektif yang berbentuk tes esai. Pelaksanaan tes untuk memperoleh data hasil belajar siswa dilakukan pada setiap akhir pembelajaran dalam setiap siklus. 2. Wawancara (interview) Wawancara (interview) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari wawancara (Arikunto, 2006:155). Wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data atau informasi mengenai pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi membaca pemahaman dengan memanfaatkan sumber belajar surat kabar pada kelas V SDN 1 Tasimkmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Wawancara dilaksanakan pada observasi awal, sebelum memanfaatkan sumber belajar surat kabar dan setelah memanfaatkan sumber belajar surat kabar pada siswa dan guru. Wawancara kepada siswa bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam membaca pemahaman, 3. Analisis data, Evaluasi dan Refleksi Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model analisis data deskriptif kualitatif dan analisis data deskriptif kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman bacaan siswa dengan memanfaatkan surat kabar. Penyimpulan data adalah kegiatan membuat simpulan berdasarkan data yang telah disusun. Kegiatan penarikan kesimpulan mencakup pencarian arti dan makna data serta memberi penjelasan. Hasil analisis data ini akan dijadikan dasar untuk menentukan keberhasilan pemberian tindakan. Selain itu, analisis data ini akan digunakan dasar untuk melaksanakan tindakan selanjutnya jika pemberian tindakan sebelumnya tidak berhasil. Berdasarkan analisis maka akan ditentukan mana yang perlu dilakukan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya. Data kuantitatif (hasil belajar siswa) dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui kualitas hasil belajar siswa. Analisis data hasil belajar diperoleh melalui tes evaluasi. Pada setiap siklus dilakukan 1 kali tes evaluasi. Skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 100. Skor rata-rata tes klasikal siswa dapat dihitung dengan rumus: X = Keterangan: X = nilai rata-rata ƩX = jumlah skor keseluruhan N = jumlah siswa

Sadar, Pemanfaatan Surat Kabar Sebagai Sumber Belajar... 149 Nilai yang diperoleh melalui perhitungan tersebut akan digunakan untuk menetapkan kualitas hasil belajar siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. Pencapaian nilai setiap siswa dari hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dalam dengan skala 1-100. Untuk menetapkan kualitas atau kemampuan siswa dalam membaca pemahaman disesuaikan dengan standar atau kriteria yang ditetapkan. Penilaian terhadap peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan memanfaatkan surat kabar dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Tingkat keberhasilan = Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas V SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 70. Maka taraf keberhasilan hasil belajar siswa dan standar ketuntasan klasikal akan diinterpretasikan sebagai berikut: a. Taraf Keberhasilan Hasil Belajar Siswa Siswa dapat dikatakan tuntas jika mencapai nilai 70, yang kurang dari 70 maka akan diberikan remedial. Tabel 1 Pedoman taraf keberhasilan hasil belajar siswa Nilai Nilai dengan Taraf Keberhasilan Huruf 85 100 A Sangat Baik 70 84 B Baik 55 69 C Cukup 40 54 D Kurang 0 39 E Sangat Kurang b. Standar Ketuntasan Klasikal Suatu kelas dapat dikatakan telah mencapai ketuntasan jika 70% dari jumlah siswa dalam kelas telah mencapai ketuntatasan minimal 70. Apabila taraf penguasaan kelas sudah mencapai 70% maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan guru pada kelas tersebut berhasil. Jika taraf penguasaan kelas kurang dari 70% maka pembelajaran dalam kelas tersebut belum berhasil. Untuk mengetahui ketuntasan klasikal belajar siswa maka digunakan rumus: KB = x100% Keterangan: KB = Ketuntasan Belajar N = Banyak siswa dengan nilai di atas 70 n = Banyak siswa dengan mengikuti tes Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa selama pembelajaran diukur dengan menggunakan kriteria seperti berikut: Tabel 2 Kriteria pengamatan aktivitas siswa Aspek yang Dinilai Nilai - Keaktifan siswa (N1) A B C D - Kerjasama siswa dalam kelompok A B C D (N2) - Keberanian menyampaikan pendapat A B C D (N3) - Ketepatan Jawaban (N4) A B C D Nilai pengamatan aktivitas siswa diinterpretasikan sebagai berikut: Tabel 3 Kriteria pengamatan aktivitas siswa Presentase Nilai Aktivitas Siswa dengan (%) Huruf Taraf Keberhasilan 85 100 A Sangat Baik 70 84 B Baik 55 69 C Cukup 40 54 D Kurang 0 39 E Sangat Kurang Tingkat keberhasilan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan memanfaatkan sumber belajar surat kabar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

150 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 Np= Keterangan: Np = Nilai proses aktivitas siswa Ketercapaian aktivitas siswa dinyatakan berhasil jika persentase aktivitas siswa mencapai 70%. HASIL PENELITIAN Hasil belajar siswa pada siklus I ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa. Diketahui rata-rata hasil belajar siswa adalah 65,8 dengan kriteria C (cukup). Aspek menentukan fakta-fakta dalam bacaan diperoleh rata-rata 3,48. Sedangkan aspek menentukan kalimat utama rata-rata sebesar 3,52. Untuk aspek menentukan gagasan utama diperoleh rata-rata sebesar 1,72. Pada aspek menceritakan kembali isi bacaan ratarata yang diperoleh sebesar 1,80. Aspek yang terakhir yakni aspek menanggapi bacaan diperoleh rata-rata sebesar 1,84. Dari data tersebut rata-rata aspek yang paling rendah yaitu aspek menentukan gagasan utama. Ketuntasan klasikal pada siklus I ini adalah 36%. Hasil belajar siswa pada siklus II ini dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa. Diketahui rata-rata hasil belajar siswa adalah 75,4 dengan kriteria B (baik). Aspek menentukan fakta-fakta dalam bacaan diperoleh rata-rata 3,41. Sedangkan aspek menentukan kalimat utama rata-rata sebesar 3,60. Untuk aspek menentukan gagasan utama diperoleh rata-rata sebesar 2,41. Pada aspek menceritakan kembali isi bacaan ratarata yang diperoleh sebesar 2,54. Aspek yang terakhir yakni aspek menanggapi bacaan diperoleh rata-rata sebesar 3,45. Ketuntasan klasikal pada siklus II ini yaitu 83,33%. 100 50 0 Siklus Pra Tindakan Siklus I Siklus II Gambar 2 Grafik rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa Berdasarkan grafik yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa mengalami peningkatan. Hal ini berarti pemanfaatan surat kabar dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VSDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. PENUTUP Kesimpulan Pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan memanfaatkan surat kabar sebagai sumber belajar berlangsung baik. Siswa merasa senang, aktif, dan antusias mengikuti pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan setiap kelompok dipersilakan memilih bacaan pada surat kabar dan bersama-sama mendiskusikan tentang isi bacaan tersebut. Pada kegiatan akhir guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Siswa melaksanakan tes evaluasi untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa. Siswa merasa senang dan aktif ketika melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dengan memanfaatkan surat kabar sebagai sumber belajar. Rata-rata kemampuan awal siswa dalam membaca pemahaman yaitu 61,57. Setelah dilaksanakan siklus I rata-rata kemampuan siswa dalam membaca pemahaman meningkat menjadi 65,8 dengan ketun-

Sadar, Pemanfaatan Surat Kabar Sebagai Sumber Belajar... 151 tasan klasikal 36%. Sedangkan pada siklus II rata-rata kemampuan siswa yaitu 75,4 dengan ketuntasan klasikal 83,33%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan setelah memanfaatkan surat kabar. Saran Hendaknya guru memanfaatkan surat kabar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi membaca pemahaman. Selain itu guru bisa memanfaatkan surat kabar dengan lebih bervariasi untuk memperbaiki kekurangan dan memperoleh hasil yang maksimal. Sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik baik bagi siswa. Selain itu untuk Siswa diharapkan meningkatkan kegemaran membaca a- gar lebih terlatih dan memahami isi bacaan. Sehingga akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Akbar, Sa dun. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Cipta Media Aksara. Hasan, D. 2004. Belajar Bahasa Indonesia. Bandung: PT Sarana Pancakarya Nusa. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi 2010 Cetakan 14. Jakarta: Rineka Cipta. Djiwandono, Soenardi. 2011. Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT Indeks. Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Kusmayadi, Ismail. 2008. Belajar Bahasa Indonesia Itu Menyenangkan: untuk SD/MI Kelas I. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Rahim. Abd. dan. Hastuti. DRW. 2007. Ekonomi Pertanian. Jakarta: Penebar Swadaya Sudjana, Nana, Penilain. 2009. Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaj Rosdakarya.