BAB IV ANALISIS PRINSIP EKONOMI ISLAM TERHADAP PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL. A. Pemberdayaan terhadap Tenaga Kerja Difabel di Anggrek Karya Cacat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. berarti tolong menolong antara sesama. Koperasi berasal dari kata Cooperation

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pengamatan di lapangan mengenai rehabilitasi

BAB II KERANGKA TEORITIK

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

Pertemuan 2 Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG OBJEK PENELITIAN DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN. A. Gambaran Umum tentang Anggrek Karya Cacat Berkreasi

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB V A. KESIMPULAN. Praktik kloning selama ini selalu dikhawatirkan akan memberikan efek yang

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. llaporan Tugas Akhir Perancangan Kembali Terminal Patria

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN YUSUF QARDAWI DAN MASDAR FARID MAS UDI MENGENAI PENYATUAN ZAKAT DAN PAJAK SEBAGAI INSTRUMEN UNTUK KEMASLAHATAN UMAT

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. menolong dalam menghadapi kesukaran. c). menentramkan batin. 1 Realitanya,

BAB I PENDAHULUAN. dalam ajaran islam tidak hanya dalam persoalan aqidah, tauhid. persoalan hubungan antar sesama manusia (muamalat).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Etika subsistensi merupakan sebuah teori yang dikemukaan James C. Scott

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah


Mutiara Islahul Qulub 6

PENGUATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL MELALUI PROGRAM SAUDARA ANGKAT

MENERAPKAN EKONOMI ISLAM DENGAN PENDEKATAN EKONOMI PANCASILA: CARI JITU MENUJU INDONESIA PUSAT EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DUNIA TAHUN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan sendirinya antara satu sama yang lainnya saling membutuhkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Yogyakarta, 1998, hlm UU. RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang sistem Pendidikan Nasional, CV, Mini Jaya

Pendidikan Agama Islam

Materi 3 Tujuan & Prinsip Bisnis Syariah. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Sebagai makhluk sosial manusia tumbuh bersama-sama dan mengadakan

Pancasila sebagai Etika Bernegara

BAB IV PERILAK TERPUJI

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

BAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Kontribusi Pemberdayaan Ekonomi Pondok Pesantren Al-Fatah terhadap. 1. Kontribusi dari Koperasi Pondok Pesantren Al-Fatah

Islami. Pernikahan Dalam Islam

PEDOMAN DOKUMENTER PEDOMAN OBSERVASI

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

BAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicapai dalam segala aspek hidup, termasuk kehakiman, politik,

BAB IV GAMBARAN HASIL PERUBAHAN WARGA NAHDLATUL ULAMA KECAMATAN KENCONG KABUPATEN JEMBER PASCA MOBILITAS SOSIAL EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. di tepi pantai utara Propinsi Jawa Timur atau berada diantara 7 9'- 7 21'

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran masa mengantarkan manusia dari masa lalu hingga kepada masa

Kenapa kebencian? Apakah yang membuat seseorang itu membenci?

Kata Kunci: Bantuan Dana; Penyandang Cacat; Ekonomi Islam

Praktik mikro Praktik mezzo

Pendahuluan. Dedi Mahardi 1

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

SEKTOR PENDIDIKAN ISLAM JABATAN PELAJARAN KELANTAN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan motor penggerak yang memberikan dasar bagi peningkatan

I Pendahuluan. Proses Usaha. Doa. Peluang

BAB I PENDAHULUAN. persamaan dengan orang-orang lain, sedangkan dalam hal-hal lain dia berbeda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

PEPERIKSAAN PERCUBAAN SPM

TINJAUAN PUSTAKA. Ditinjau secara segi etimologi, kata strategi berasal dari Yunani yaitu Strategos

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bumi dan isinya

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB IV PEMBERDAYAAN REMAJA DISABILITAS

Bagaimana pendapat Anda tentang penggunaan isu agama oleh capres saat ini?

ETIKA-NORMATIF KERJASAMA TEAM (TEAMWORK)

MUQODDIMAH DAN ISI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH. Pertemuan ke-6

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB IV ANALISA DATA. menguntungkan. Dimanapun dan kapanpun manusia itu menjalani proses

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai tanggung jawab. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

INTERAKSI SOSIAL PADA PENGAMEN DISEKITAR TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit untuk mencapai perkembangan yang optimal. kebutuhanya serta menjalankan kegiatan sehari-hari membutuhkan

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN

BAB III TINJAUAN TEORITIS. secara khusus adalah aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga 1. Ekonomi

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sejak dilahirkan mempunyai fitrah sebagai makhluk yang. berguna bagi agama, berbangsa dan bernegara.

ض ذ ل ولا ف ام ش وا ف ي م ن اآ ب ه ا و آ ل وا م ن ر ز ق ه و إ ل ي ه ال نش و ر (الملك: ١٥)

BAB III. Pemasyarakatan Anak Blitar. 3.1 Pola Pembinaan Anak Pelaku Tindak Pidana Di Lembaga

Dalam era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan informasi yang

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan setiap peluang untuk sukses. Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KESETARAAN KEMANDIRIAN DAN KESEJAHTERAAN DIFABEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKRIPSI PENERAPAN PRINSIP KEKELUARGAAN DALAM PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA BMT AL-AMIN MAKASSAR KALYISAH BAHARUDDIN

BAB I PENDAHULUAN. telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas bisnis Islam sebagai sumber nilai. dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia.

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG DISABILITAS

mendapatkan penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebijaksanaan.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Pendidikan ( KTSP ) tahun 2006 dinyatakan sebagai upaya membina

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari deskripsi dan pembahasan hasil penelitian pada bab IV, dapat peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Nanggroe Aceh Darussalam dikenal dengan sebutan Seramoe Mekkah

Pengertian Pemberdayaan PEMBERDAYAAN. Makna Pemberdayaan 5/24/2017. Penyebab Ketidakberdayaan. Pemberdayaan (empowerment) Power/daya.

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PRINSIP EKONOMI ISLAM TERHADAP PEMBERDAYAAN TENAGA KERJA DIFABEL A. Pemberdayaan terhadap Tenaga Kerja Difabel di Anggrek Karya Cacat Berkreasi Pemberdayaan difabel menjadi fokus penelitian memberikan satu pemahaman bahwa pemberdayaan memberikan kesempatan dan dorongan bagi kaum difabel untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Pemberdayaan adalah upaya penguatan sosial agar kelompok yang lemah, baik dalam bidang sosial serta ekonomi diberikan kekuatan sehingga membangkitkan kesadaran guna meningkatkan potensi yang dimiliki untuk menentukan tindakan secara mandiri. Pemberdayaan bukan hanya berorientasi pada tujuan namun juga proses pelaksanaannya. Guna mencapai tujuan sebagai hasil akhirnya. Upaya pemberdayaan tenaga kerja difabel melalui program Anggrek KCB (Karya Cacat Berkreasi) di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan pada bidang konveksi pembuatan kerudung. Anggrek KCB (Karya Cacat Berkreasi) dalam proses pelaksanaan pemberdayaan menerapkan tiga asas pemberdayaan (empowerment setting) yaitu sebagai berikut: 70

71 a. Asas mikro Asas mikro pada pemberdayaan ini terlihat dalam pelatihan keterampilan yang diberikan secara individu sebelum resmi bergabung dalam keanggotaan Anggrek Karya Cacat Berkreasi. Pelatihan keterampilan yang berupa menjahit dan menyulam. Tujuan dari program pelatihan tersebut agar setiap difabel dapat mengasah dan meningkatkan kemampuannya. Asas mikro juga diwujudkan melalui program rehabilitasi dimaksudkan untuk memulihkan dan mengembangkan kemauan dan kemampuan difabel agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara optimal dalam hidup bermasyarakat. Selain itu program rehabilitasi juga diarahkan untuk mengoptimalkan dan mengembangkan fungsi fisik, mental dan sosial difabel agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. b. Asas mezzo Asas mezzo tergambar pada pemberdayaan yang dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi. Program pemberdayaan Anggrek KCB (Karya Cacat Berkreasi) bersifat kolektif atau kelompok. Anggrek KCB (Karya Cacat Berkreasi) sebagai upaya pengembangan usaha kecil menengah atau kewirausahaan agar kaum difabel mampu melanjutkan hidupnya secara mandiri tanpa mengharapkan belas kasihan dari pihak lain.

72 Melalui kelompok inilah kaum difabel bertemu, bersatu dan berkreasi untuk saling bekerjasama, saling melengkapi satu sama lain menciptakan produk dan menjualnya. c. Asas makro Asas makro lebih sering disebut pendekatan strategi sistem besar (lage system strategy) karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Melalui kampanye, aksi sosial dan peningkatan kesadaran pendidikan untuk menciptakan kondisi meraih keberkuasaan agar tidak lagi termasuk dalam kelompok yang tidak berdaya. Masyarakat seringkali tidak menyadari penindasan yang terjadi pada dirinya. Kondisi ketertindasan diperparah dengan tidak adanya keterampilan untuk bertahan secara ekonomi dan sosial. Sehinggga pentingnya pemahaman bagi kaum penyandang disabilitas mendapatkan pendidikan meskipun pendidikan non formal melalui pelatihan keterampilan sebagai bekal kehidupan di masa mendatang. B. Analisis Prinsip Ekonomi Islam Terhadap Pemberdayaan Tenaga Kerja Difabel pada Anggrek Karya Cacat Berkreasi Prinsip ekonomi Islam adalah asas atau dasar suatu kebenaran yang menjadi landasan dalam berpikir dan berperilaku ekonomi sesuai dengan ajaran atau nilai-nilai Islam. Melalui prinsip ekonomi Islam tidak akan muncul kesenjangan ekonomi atau perilaku ekonomi yang bertentangan dengan

73 prinsip prinsip syariat Islam. 1 Prinsip ekonomi Islam memiliki dua asas yaitu berasakan ketuhanan (Illahiah) yang bersumber pada nilai-nilai normatif atau nilai norma dan etika dan berasaskan insaniah yang memberikan manfaat bagi sesama manusia. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada Ibu Yuli selaku ketua pemberdayaan di Anggrek KCB (Karya Cacat Berkreasi) terkait cara pemberdayaan yang diterapkan. Prinsip ekonomi Islam dijadikan acuan atau pedoman dalam menganalisis cara pemberdayaan tenaga kerja difabel di Anggrek KCB (Karya Cacat Berkreasi). Pemberdayaan tenaga kerja difabel tidak dapat dipisahkan dari upaya dan tujuan pemberdayaan itu sendiri. Kaum difabel dipandang sebagai aktor pemberdayaan. Dalam memburu tujuannya pemberdayaan tenaga kerja difabel diperlukan alat atau cara untuk sampai pada tujuan yang diharapkan. Cara atau alat tersebut diimplementasikan dalam program yang dijalankan dalam rangka memberdayakan difabel. Empowerment (pemberdayaan) dianggap sebagai sebuah proses yang memungkinkan kalangan individual maupun kelompok merubah keseimbangan kekuasaan bukan hanya dalam segi sosial namun ekonomi dan politik kaum difabel. Pada Anggrek KCB (Karya Cacat Berkreasi) menerapkan prinsip ekonomi Islam yang berasakan Illahiah dan insaniah yang tidak dapat terpisahkan. 1 Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam (Bandung: Alfabeta, 2013). 8.

74 Konsep Illahiah dalam ajaran Islam tidak terlepas dari norma dan etika yang menjadi aturan mengikat setiap perbuatan manusia. Melalui aturan Illahiah, manusia sebagai insan yang setiap perbuatannya tidak terlepas dari nilai moral dan ibadah. Setiap tindakan manusia tidak lepas dari nilai baik, yang secara vertikal merefleksikan moral yang baik seperti yang digambarkan pada pelatihan kepada difabel dengan penuh perhatian dan kasih sayang serta adanya suasana harmonis. Pelaksana pemberdayaan memperlakukan difabel secara sama dan tidak pilih kasih. Dengan penuh kesabaran dalam memberikan pelatihan dan keterampilan kepada difabel agar difabel memiliki keterampilan dan dapat bekerja dalam usaha konveksi pembuatan kerudung ini. Hal ini dilakukan atas dasar UU NO 4 Tahun 1997 agar kesamaan hak dan kesemapatan kaum difabel dapat terwujud. Perilaku-perilaku pemberdayaan yang tidak melanggar undang-undang, moral dan tidak membawa kerugian bagi kaum difabel dan masyrakat luas merupakan hakekat yang bermuara pada keyakinan Tauhid (Illahiah). Titik sentral tujuan dari proses pemberdayaan agar kaum difabel dapat bekerja. Hal ini sesuai dengan anjuran Al-Quran yang telah mengumandangkan ajakannya yang pasti untuk bekerja, mencari rezeki dan bekerja keras sebagaimana difirmankan Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al- Jumu ah ayat 10: 2 2 Baqir Sharief Qorashi, Keringat Buruh Terjemahan (Jakarta: Al-Huda, 2007), 103.

75 Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. 3 Sehingga proses tersebut tidak bertentangan dengan prinsip ekonomi Islam yang menunjukkan adanya perimbangan di antara perbuatan untuk memenuhi kebutuhan hidup di bumi dan mendidik jiwa yang erat hubungannya dengan Allah SWT dan mencari keridhaan-nya yang sematamata adalah sebagai bentuk ibadah. Konsep insaniah tercermin dari usaha pemberdayaan secara horizontal memberikan manfaat bagi manusia dan makhluk lainnya melalui tolong menolong, kekeluargaan dalam satu kelompok dan kerja sama dalam mewujudkan tujuan agar tidak lagi menjadi kaum yang lemah. Ikatan persaudaraan antara sesama yang erat menciptakan kerjasama dan rasa saling membutuhkan di antara sesamanya. sikap saling membantu dan bahu membantu untuk dapat memandirikan kelompok juga dapat terwujud melalui sikap antar sesama anggota. Prinsip ekonomi Islam (Ilahiah dan insaniah) yang dapat dicerimkan dalam aktivitas pemberdayaan membuat keseimbangan dalam kehidupan dan aktivitas ekonomi. Keseimbangan yang harus dijalankan manusia agar tidak 3 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya (Bandung, Diponegoro, 2008), 553.

76 terjebak dalam ekstremitas kehidupan sehingga dua kebahagiaan bisa digapai sekaligus, baik dunia dan akhirat. Konsep keseimbangan ini hanya dapat terwujud apabila prinsip Illahiah dan insaniah diterapkan dan diaplikasikan dalam aktivitas kehidupan. Sehingga kekayaan didunia yang bisa membebaskannya dari kekafiran dan kemiskinan bisa tercapai, di samping karena segala kekayaannya itu selalu digunakan untuk menegakkan agama Allah maka ia pun diganjar oleh kebahagiaan di akhirat yang tiada tara.