BAB I PENDAHULUAN. telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas bisnis Islam sebagai sumber nilai. dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia.
|
|
- Benny Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan bisnis merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat, sadar atau tidak sebagian masyarakat masih memiliki pemikiran kontradiktif terhadap bisnis, hal itu dikarenakan bahwa bisnis dianggap bertentangan dengan etika. Untuk berhasil dalam bisnis mereka masih menganggap para pelaku bisnis harus berani mengambil tindakan yang kurang terpuji. 1 Dalam situasi berbisnis membutuhkan etika, Islam sejak lebih dari 14 abad yang lalu, telah menyerukan urgensi etika bagi aktivitas bisnis Islam sebagai sumber nilai dan etika dalam segala aspek kehidupan manusia. 2 Etika perdagangan Islam hadir dalam rangka mengembalikan kerangka moralitas ke dalam dunia perdagangan. Persoalan-persoalan yang berkenaan dengan penyimpangan terhadap etika berdagang sering kali terjadi. Pelaku pedagang muslim hendaknya mejalankan etika-etika perdagangan sebagaimana yang diajarkan dalam ajaran Islam dalam rangka mengembangkan perdagangan dengan baik sekaligus diberkahi Allah SWT. Di dalam aturan perdagangan Islami terdapat norma, etika agama, dan perikemanusiaan yang menjadi landasan pokok bagi pasar Islam yang bersih. 3 1 Gustina, Etika Bisnis Suatu Kajian Nilai dan Moral Dalam Bisnis (Padang: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Oktober Volume 3 Nomer 2, 2008), hlm Veithzal Rivai, Amir Nuruddin dan Faisar Ananda Arfa, Islamic Business And Economic Ethics (Jakarta : Bumi Aksara, 2012), hlm Zakiyah, Pemahaman Nilai-Nilai Syariah Terhadap Perilaku Berdagang (Studi pada Pedagang di Pasar Bambu Kuning Bandar Lampung) (Lampung: Jurnal Sociologie, Vol. 1, No. 4, t.th), hlm
2 2 Interaksi bisnis dalam Islam harus diyakini sebagai pengejewantahan terhadap nilai-nilai ketuhanan dalam fitrahnya sebagai manusia. Dengan kata lain, akhlak bisnis yang sering disamakan dengan etika bisnis itu tidaklah berdiri pada tataran hubungan kemanusiaan saja, tetapi juga sangat erat kaitannya, bahkan menyatu dengan aspek ketuhanan. 4 Marketing Islami dijalankan secara religius oleh pemasar-pemasar Islami yang mengikuti sunnah Rasulullah saw, bahwa Islam lebih mengutamakan bahwa pintu rezeki ada pada kegiatan perdagangan. 5 Berdagang merupakan sesuatu hal penting dalam Islam, begitu pentingnya berdagang dalam Islam hingga Allah SWT menunjuk Muhammad sebagai seorang pedagang sangat sukses sebelum beliau diangkat menjadi nabi. 6 Pengembangan yang sistematis dengan latar belakang ekonomi tentang prinsip-prinsip etika Islam dielaborasi oleh Syed Nawab Haidar Naqvi dalam empat pokok aksioma yang merupakan pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan menjadi pernyataan yang diterima sebagai kebenaran dan bersifat umum. Aksioma etika tersebut meliputi Kesatuan (tauhid), keseimbangan, kehendak bebas dan tanggungjawab. 7 Dengan perangkat aksioma ini sistem perdagangan mampu mengatasi berbagai macam permasalahan ekonomi. Pedagang merupakan profesi yang rawan dalam mempertahankan dan menerapkan etika bisnis Islam dalam menjalankan jual belinya. Keuntungan 4 Mustafa Kamal Rokan, Bisnis Ala Nabi, ( Yogyakarta: Bunyan, 2013), hlm Veithzal Rivai, Islamic Marketing Membangun dan Mengembangkan Bisnis Praktik Marketing Rasulullah saw. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012), hlm Darmawati, Hukum Dagang Dalam Islam (Samarinda: Al-Risalah Volume 13 Nomor 1, 2013), hlm Syed Nawab Haedar Naqvi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, alih bahasa M.Saiful Anam dan Muhammad Ufuqul Mubin (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 28.
3 3 yang lebih merupakan faktor utama dalam meninggalkan etika dan moralitas dalam berdagang yang sesuai dengan etika bisnis Islam. Yang mana pedagang di pasar wonopringgo ini harus menerapkan sistem askioma yakni kesatuan (tauhid), keseimbangan, kehendak bebas, dan tanggungjawab terhadap bisnisnya. Dalam aksioma tersebut aspek tauhid (kesatuan) menjelaskan bahwa pedagang tidak boleh berbuat diskriminatif terhadap konsumen, dapat dipaksa untuk berbuat tidak etis, karena ia hanya takut dan mengikuti aturan sesuai kehendak Allah. Keseimbangan menjelaskan bahwa seorang pedagang dituntut untuk adil dalam menimbang sesuai dengan takaran. Kehendak bebas menerangkan bahwa seorang pedagang bebas bertindak kecuali atas dasar aturan-aturan moral yang digariskan oleh Allah SWT. Tanggungjawab, jika seorang pedagang muslim berperilaku tidak etis, ia tidak dapat menyalahkan tindakannya pada persoalan tekanan bisnis, ia harus memikul tanggungjawab atas tindakannya sendiri. 8 Aktivitas jual-beli para pedagang muslim pasar Wonopringgo ternyata masih melakukan penyimpangan terbukti diantaranya salah satu pedagang yang menempati loss memiliki timbangan belum ditera ulang, yang mana seharusnya tera ulang timbangan dilakukan setiap tahun sekali, hal ini dikarenakan mahalnya biaya tera ulang timbangan yaitu Rp ,00 yang tidak sebanding dengan keuntungan yang didapatkan oleh seorang pedagang, kemudian tidak adanya sanksi yang diberikan oleh dinas perdagangan sehingga pedagang 8 Muhammad, Etika Bisnis Islami (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004), hlm. 66.
4 4 merasa bebas, artinya timbangan tersebut belum tentu pas dalam takaran,bisa jadi kurang ataupun kelebihan. 9 Ditinjau dari barang yang diperjualbelikan para pedagang muslim wonopringgo masih menjual barang yang kadaluarsa yang dapat membahayakan konsumen. Bukan hanya barang yang kadaluarsa tetapi barang yang tak layak di konsumsi pun di perjualbelikan seperti Boraks, hal ini dikarenakan untuk memenuhi keinginan konsumen. Pelanggaran terhadap nilai-nilai agama juga terjadi pelanggaran terhadap hukum perundang-undangan Negara Republik Indonesia. Menurut UU no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen pasal 8 ayat 1 a dan b dinyatakan bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi dan memperdagangkan barang dan/ jasa yang tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih, atau netto. Kemudian tidak sesuai dengan ukuran, timbangan, menurut ukuran sebenarnya. 10 Sebagai seorang pedagang dalam pandangan etika bisnis Islam bukan sekedar mencar keuntungan, melainkan juga keberkahan yaitu kemantapan dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan yang wajar dan diridhoi oleh Allah swt, ini berati yang harus diraih oleh seorang pedagang dalam melakukan bisnis tidak sebatas keuntungan materiil, tetapi yang penting lagi adalah keuntungan immaterial (spiritual). 11 Semakin kuat dan mantap jika dimotivasi oleh perasaan tauhid (kesatuan/keesaan) kepada Tuhan, sehingga dalam melakukan segala aktivitas bisnis tidak akan mudah menyimpang dari segala 9 Isrokha, Hasil Wawancara dengan pedagang pasar wonopringgo, wawancara pribadi, Wonopringgo, 29 Februari Zulham, Hukum Perlindungan Konsumen (Jakarta: Kencana, 2013), hlm Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Dalam Prespektif Islam (Malang: UIN Malang Press, 2007), hlm. 21.
5 5 ketentuannya. Ini berarti, konsep kesatuan akan memiliki pengaruh yang paling mendalam terhadap diri seorang muslim. 12 Islam menghendaki perdagangan yang berlangsung bebas dan bebas dari distorsi pasar. Hal ini bertujuan untuk memelihara unsur keadilan semua pihak dan Islam mengatur agar kegiatan ekonomi di pasar berjalan secara adil. Seperti dalam konteks rasul-rasul sebelum Muhammad, Allah swt.berfirman lebih tegas : Artinya : Dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian lain. Maukah kamu bersabar? dan adalah Tuhanmu itu Maha Melihat. (Qs.Al-Furqan[25] :20) 13. Penerapan pemahaman nilai-nilai syariah berpengaruh terhadap perilaku bisnis, sebagaimana penelitian yang dilakukan Elvina Yenti Pengaruh Pemahaman Nilai-Nilai Syariah Terhadap Perilaku Bisnis Pedagang Minang Pada Pasar Aur Kuning Bukittinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pemahaman nilai-nilai syariah dengan perilaku bisnis pedagang Minang pada pasar Aur Kuning ( r = ), artinya 12 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Dalam Prespektif Islam... hlm Mustafa Kamal Rokan, Bisnis Ala Nabi... hlm. 2.
6 6 pengaruh antar variabel mempunyai korelasi sedang. Jika terjadi peningkatan pemahaman terhadap nilai-niai syariah akan memberikan penambahan perubahan perilaku kearah yang positif. 14 Permasalahannya, apakah faktor faktor etika bisnis Islam (Kesatuan, Keseimbangan, Kehendak bebas, dan tanggungjawab) telah dipraktekkan sesuai dengan al-quran dan sunnah Nabi Muhammad oleh para pelaku bisnis di era globalisasi sekarang ini? Maka dengan melihat realitas yang ada di atas penulis sangat tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam penelitian skripsi dengan judul Pengaruh Kesatuan, Keseimbangan, Kehendak bebas dan Tanggungjawab terhadap Etika Bisnis Islami (Studi Pada Pedagang Muslim di Pasar Wonopringgo Pekalongan B. Rumusan Masalah 1. Apakah kesatuan berpengaruh terhadap etika bisnis Islami di pasar Wonopringgo Pekalongan? 2. Apakah keseimbangan berpengaruh terhadap etika bisnis Islami di pasar Wonopringgo Pekalongan? 3. Apakah kehendak bebas berpengaruh terhadap etika bisnis Islami di pasar Wonopringgo Pekalongan? 4. Apakah tanggungjawab berpengaruh terhadap etika bisnis Islami di pasar Wonopringgo Pekalongan? 14 Elfina Yenti, Pengaruh Pemahaman Nilai-Nilai Syariah Terhadap Perilaku Bisnis Pedagang Minang Pada Pasar Aur Kuning Bukittinggi, Bukit Tinggi, hlm. 1
7 7 5. Apakah kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas dan tanggung jawab berpengaruh terhadap etika bisnis Islami di pasar Wonopringgo secara simultan Pekalongan? C. Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh kesatuan terhadap etika bisnis Islami di pasar wonopringgo 2. Untuk mengetahui pengaruh keseimbangan terhadap etika bisnis Islami di pasar wonopringgo 3. Untuk mengetahui pengaruh kehendak bebas terhadap etika bisnis Islami di pasar wonopringgo 4. Untuk mengetahui pengaruh tanggungjawab terhadap etika bisnis Islami di pasar wonopringgo. 5. Untuk mengetahui pengaruh kesatuan, keseimbangan, kehendak bebas dan tanggung jawab terhadap etika bisnis Islami di pasar wonopringgo secara simultan. D. Batasan Masalah Dilihat dari banyaknya aspek yang dianalisis dalam etika bisnis, maka penulis membatasi pembahasan skripsi ini yaitu tentang pengaruh kesatuan, keseimbangan, kehendakbebas, dan tanggungjawab khususnya dikalangan pedagang di pasar Wonopringgo.
8 8 E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan untuk memberikan informasi tentang Pengaruh Kesatuan, Kesimbangan, Kehendak Bebas dan Tanggungjawab Terhadap Etika Bisnis Islami (Pada Pedagang Muslim di Pasar Wonopringgo). 2. Kegunaan Para Pedagang/ Pengusaha a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang etika bisnis Islam. b. Diharapkan setelah adanya pengetahuan tersebut kepada para pedagang di pasar Wonopringgo, maka para pedagang akan bersikap istiqomah dalam melakukan tindakan/perilaku bisnis yang sesuai dengan etika bisnis. c. Meningkatkan kegiatan keagamaannya, melaksanakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan pihak lain serta tetap menjunjung tinggi nilai dan norma agama yang telah dianut dengan sungguh-sungguh. d. Akan tercipta persaingan usaha yang sehat dengan menerapkan nilai-nilai etika Islam sehingga diperoleh keberkahan hidup didunia dan diakhirat kelak. F. Sistematika Penulisan Dalam membahas dan menganalisa tentang pengaruh kesatuan, keseimbangan, kehendakbebas dan tanggungjawab pada pedagang muslim di Pasar Wonopringgo Pekalongan, agar memudahkan dan mengetahui dalam penelitian skripsi ini maka peneliti menyusun sistematika penulisannya sebagai berikut :
9 9 Bab pertama, bagian ini menguraikan latarbelakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. Bab kedua, bagian ini berisi kerangka teori yang meliputi landasan teori, tinjauan pustaka, kerangka berfikir, serta hipotesis. Kerangka teori tersebut beirisi tentang definisi etika bisnis Islam, dasar hukum etika bisnis Islam, Aksioma etika bisnis Islam yang meliputi kesatuan, Keseimbangan, Kehendak bebas, Tanggung jawab. Kemudian penjelasan pasar serta mekanisme pasar. Bab ketiga, bagian ini menguraikan metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi : jenis dan pendekatan penelitian, setting penelitian, variabel penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen dan teknik pegumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data. Bab keempat, Bagian ini menguraikan analisis data dan pembahasan yang meliputi penyajian data,analisis data dan pembahasan. Bab kelima, Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis yang dapat ditarik dari rangkaian pembahasan dan saran-saran sebagai masukan kepada pihak atau subjek yang bersangkutan.
BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu transaksi jual beli yang biasa dilakukan masyarakat sering ditemukan pelanggaran. Hal yang harus diperhatikan dalam proses jual beli yaitu suatu keridhaan di antara
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Persaingan Usaha terhadap Perilaku Pengusaha Muslim di Desa
BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Persaingan Usaha terhadap Perilaku Pengusaha Muslim di Desa Kureksari Waru Sidoarjo Dalam penelitian ini hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung t tabel persaingan usaha (X
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan akhlak sangat penting ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN ETIKA PROFESI PEDAGANG ALUMNI STAIN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN ETIKA PROFESI PEDAGANG ALUMNI STAIN PEKALONGAN A. Analisis Terhadap Penerapan Pendidikan Etika Dagang Alumni STAIN Pekalongan Secara umum prinsip yang dipakai
Lebih terperinciPROFIT ORIENTED VS BERKAH ORIENTED
PROFIT ORIENTED VS BERKAH ORIENTED Latar Belakang Masalah Pada dasarnya konsep pemikiran untuk menjalankan sebuah usaha adalah mencari keuntungan, atau mengembalikan modal awal secepatnya. Bahkan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikehidupan masyarakat, karena berdagang merupakan suatu penghasilan masyarakat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya berdagang merupakan suatu kegiatan yang sering kita jumpai dikehidupan masyarakat, karena berdagang merupakan suatu penghasilan masyarakat dan profesi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pertama, suatu aktivitas dalam ber-mu āmalah (berinteraksi) tidak lepas dari
BAB V A. Kesimpulan PENUTUP 1. Makna etika bisnis menurut komunitas kiai pesantren di Malang adalah: pertama, suatu aktivitas dalam ber-mu āmalah (berinteraksi) tidak lepas dari kualitas etika yang mengendalikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw. merupakan sumber tuntunan hidup bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka menuju kehidupan kekal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sejak krisis moneter ditahun hampir 80% koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian suatu bangsa dan daerah tak terkecuali di Indonesia. Usaha mikro kecil dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 88.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan atau jual beli atau istilah kerennya bisnis adalah salah satu kebutuhan hidup manusia. Ia selalu menyertai manusia sepanjang sejarahnya. Bisnis hadir melengkapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia pemasaran semakin disadari penting dalam kegiatan bisnis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pemasaran semakin disadari penting dalam kegiatan bisnis. Perluasan pasar dalam bentuk ekspor misalnya semakin disadari sulit berhasil, apabila
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. pengertian. pertama, etika berasal dari kata yunani ethos yang artinya
BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Etika Bisnis Islam a. Definisi Etika Bisnis Islam Istilah etika, secara teoritis dapat dibedakan kedalam dua pengertian. pertama, etika berasal dari kata yunani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini arus globalisasi berkembang sangat pesat, hal ini ditunjukkan dengan semakin berkembang dalam hal bisnis, ekonomi, transportasi maupun pendidikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sorotan sebagai salah satu pemutar roda ekonomi di Indonesia. MLM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pemasaran berjenjang atau Multi Level Marketing (MLM) sedang menjadi sorotan sebagai salah satu pemutar roda ekonomi di Indonesia. MLM adalah salah satu
Lebih terperinciSUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6
SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA Week 6 Agama Islam menganggap etika sebagai cabang dari Iman, dan ini muncul dari pandangan dunia islam sebagai cara hidup manusia. Istilah etika yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari perilaku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi orang Islam, Al-Qur an merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 115.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian dunia begitu pesat, seiring dengan berkembang dan meningkatnya kebutuhan manusia akan sandang, pangan, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proses pembelajaran hendaknya menerapkan nilai-nilai karakter. Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan karakter di Indonesia. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2009, hlm Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, ALFABETA, Bandung,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum bisnis merupakan suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. Budi Berlian Motor Natar Lampung Selatan sebagai berikut : A. Analisis Strategi Bisnis Terhadap Keunggulan Bersaing pada PT Budi
BAB IV ANALISIS DATA Setelah penulis mengumpulkan data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, dapat diketahui praktek strategi bisnis yang diterapkan di PT Budi Berlian Motor Natar Lampung Selatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, sebagai cermin tentang merosotnya etika dari pelaku pendidikan, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena-fenomena kerusakan yang terjadi di dunia pendidikan saat ini, sebagai cermin tentang merosotnya etika dari pelaku pendidikan, baik dari segi pimpinan pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH Disusun untuk memenuhi salahsatu tugas Elearning Administrasi Bisnis Disusun Oleh : Artika Sari ( 14121014) UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman era globalisasi ini, para pelaku profesi harus menjalankan profesinya secara profesional. Para pelaku profesi harus bekerja secara profesional untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan manajemen secara ilmiah mulai nampak pada Negara industri pada pertengahan abad ke-19. Manajemen lahir sebagai tuntutan perlunya pengaturan hubungan antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bunga akan lebih mudah diterapkan secara integral (Heri, 2004: 3). Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ditengah-tengah koperasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada prinsipnya, dalam sistem keuangan Islam lembaga-lembaga keuangan non bank yang diperlukan memiliki peran yang hampir sama. Perbedaannya terletak pada prinsip dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG
77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciMENERAPKAN EKONOMI ISLAM DENGAN PENDEKATAN EKONOMI PANCASILA: CARI JITU MENUJU INDONESIA PUSAT EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DUNIA TAHUN
MENERAPKAN EKONOMI ISLAM DENGAN PENDEKATAN EKONOMI PANCASILA: CARI JITU MENUJU INDONESIA PUSAT EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH DUNIA TAHUN 2035 Amrial Ilmu Ekonomi Islam FEB UI Dalam Al-Qur an surat Al Baqarah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF. (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo)
BAB IV ANALISIS TENTANG PERILAKU KONSUMSI ISLAM PEMIKIRAN MONZER KAHF (Studi Kasus di Perumahan Taman Suko Asri Sidoarjo) A. Analisis Perilaku Konsumsi Islam Pemikiran Monzer Kahf Analisis konsumsi pemikiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kualitas sumber daya manusia yang berkarakter bukan hanya dilihat dari prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan masyarakat di era modern dengan mengglobalnya budaya yang tidak ada sekat secara tidak langsung menciptakan batas batas moralitas semakin tipis. Semisal agama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya sadar dan terencana yang dilakukan oleh guru untuk mengembangkan segenap potensi peserta didiknya secara optimal. Potensi ini mencakup
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY SILABUS BERBASIS KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/Indonesian Qualification Frame Work) Nama Matakuliah : Etika Bisnis Dalam Islam Kode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan nasional yang saat ini mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah. PAUD dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan, yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi dikalangan umat Islam. 1 Tak ada nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW, yang dinyatakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang mudah dan syamil (menyeluruh) meliputi segenap aspek kehidupan termasuk masalah jual beli. Dalam mengatur kehidupan, islam selalu memperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad 21 ini adalah bagaimana menyiapkan manusia Indonesia yang cerdas, unggul dan berdaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keshalehan akan sangat bergantung kepada pendidikan masa kecilnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanat dari Allah SWT yang harus dijaga dan dibina, hatinya yang suci adalah permata yang sangat mahal harganya. Pada dasarnya anak harus memperoleh
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui uraian teori dan analisis, maka dalam penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Etika pelaku usaha yang tidak dibenarkan oleh Al-Qur an adalah adanya
Lebih terperinciJURNAL LITERASI, Edisi 2, Tahun 1, Juni
MERUMUSKAN KERANGKA AKSIOMA ETIK ISLAM (Kajian Pemikiran Syed Nawab Haider Naqvi dalam Menggagas Ekonomi Islam ) Oleh: Jauhar Faradis (Dosen Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) ABSTRACT Islamic ethic
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.
56 BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A. Analisis Moral Klien Anak di Balai Pemasyarakatan Klas I Semarang
Lebih terperinci[97] Memahami Perda-perda Syariah Sunday, 03 February :51
Bila penolakan itu dilakukan dengan alasan bahwa perda itu inkonstitusional, justru langkah yang mereka lakukan itulah yang inkonstitusional karena tidak sesuai dengan mekanisme UU. Tak henti-hentinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2013, hal Nana herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, Pustaka Setia, Bandung,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang merupakan era persaingan disegala bidang usaha, maka apapun bentuk usahanya terlebih lebih usaha perusahaan tersebut bergerak di bidang pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bumi dan beserta segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran agama diwahyukan Tuhan untuk kepentingan manusia. Dengan bimbingan agama, diharapkan manusia mendapatkan pegangan yang pasti untuk menjalankan hidup dan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibina adalah makhluk yang memiliki unsur-unsur jasmani dan akal juga. seimbang dalam hal dunia maupun akhirat, ilmu dan iman.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an dan As-Sunnah merupakan pedoman hidup manusia yang mana manusia harus berpegang teguh pada keduanya supaya selamat dunia dan akhirat. Al-Qur an sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persoalan kemiskinan merupakan salah satu persoalan krusial yang tengah dihadapi oleh berbagai daerah di Indonesia. Kota Bandung merupakan salah satu daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kajian tentang pendidikan adalah sebuah kajian yang tidak pernah selesai untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu pada pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta dan sekitar 87%
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta dan sekitar 87% beragama Islam merupakan potensi pasar yang sangat besar bagi produk-produk halal. Apabila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan berinteraksi, mereka dapat mengambil dan memberikan manfaat. Salah satu praktik yang merupakan hasil
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat bertahan hidup sendiri,
14 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat bertahan hidup sendiri, termasuk juga dalam segi pemenuhan hidupnya yang tidak terbatas. Manusia akan selalu berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah generasi penerus bangsa yang tumbuh dan berkembang untuk melanjutkan perjuangan cita-cita bangsa. Remaja merupakan aset bangsa yang harus dijaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia, baik menyangkut aspek ruhaniah dan jasmaniah. Tidak heran bila suatu kematangan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Entrepreneurship atau kewirausahaan sebenarnya tidak asing dengan seorang Muslim, baik dari sisi kesejarahan (historis) maupun normatif. Berbisnis atau jual-beli merupakan
Lebih terperinciBAB IV ELABORASI TEMA
BAB IV ELABORASI TEMA 4.1 Umum Arsitektur Modern Islami adalah gagasan dan karya arsitektur yang sesuai dengan pandangan dan kaidah-kaidah Islam tentang arsitektur dan tidak terbatas pada masjid saja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama islam adalah agama yang penuh kemudahan dan menyeluruh meliputi segenap aspek kehidupan, selalu memperhatikan berbagai maslahat dan keadaan, mengangkat
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: Akhlaq Pribadi Islami Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Abstraksi Akhlak memiliki pengertian yang sangat luas. Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa salah satunya ditentukan dengan eksistensi pendidikan. Jika pendidikan memiliki kualitas tinggi, maka akan memberikan output
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : HASAN AL HAMID L2B 097
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagaimana cara kita menemukan kembali jejak-jejak kebenaran akan sejarah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagaimana cara kita menemukan kembali jejak-jejak kebenaran akan sejarah, fase dan periodisasi munculnya konsep ekonomi Islam dalam bentuk rumusan yang mampu diaplikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya jual beli, masyarakat mampu untuk memenuhi kebutuhan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli sudah menjadi suatu hal yang penting dalam kehidupan. Dengan adanya jual beli, masyarakat mampu untuk memenuhi kebutuhan. Islam juga telah mengatur secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN WIB.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang dikategorikan sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia.1 Hal ini disebabkan karena banyaknya angka kelahiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragam jenis dan variasi barang dan jasa. Konsumen pada akhirnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komoditas dagang yang semakin berkembang luas secara bebas dan global ditambah dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informatika dapat menyebabkan timbulnya
Lebih terperinciBerpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah
Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????
Lebih terperinciBAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA. Henry Anggoro Djohan
BAB 1 TINJUAN UMUM ETIKA Henry Anggoro Djohan Pengertian Etika Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk tentang hak dan kewajiban moral Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak Nilai mengenai
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan 1. Secara Umum Konsep pendidikan yang Islami menurut Mohammad Natsir menjelaskan bahwa asas pendidikan Islam adalah tauhid. Ajaran tauhid manifestasinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jual beli merupakan salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan dan diperbolehkan. Sebagaimana
Lebih terperinciBENGKALIS, 25 JULI 2017
BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA ACARA PENYERAHAN SK BUPATI BENGKALIS TENTANG PENGANGKATAN CPNS MENJADI PNS DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI PNS DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BENGKALIS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan memenuhi kebutuhan hidup adalah kewajiban bagi seluruh umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kegiatan memenuhi kebutuhan hidup adalah kewajiban bagi seluruh umat muslim dan harus selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam ajaran islam tidak hanya dalam persoalan aqidah, tauhid. persoalan hubungan antar sesama manusia (muamalat).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam merupakan Agama komprensif dan sempurna, ia di turunkan oleh Allah kepada umat manusia untuk menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan ini. Dengan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. representatif serta mampu menangkap secara tepat spirit-etik-islam, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Para pebisnis (buruh, karyawan dan pengusaha) merupakan urat nadi perekonomian disetiap masa dan tempat. Mereka mempunyai peran besar dalam memajukan dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. padat ini termasuk salah satu kota besar di Indonesia, walau luasnya yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Banjarmasin adalah salah satu pintu gerbang kegiatan ekonomi nasional dan merupakan kota penting di wilayah Kalimantan Selatan yang saat ini memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan suatu ajaran ilahi yang bersumber dari wahyu yang mengandung nilai-nilai yang universal ajarannya bagi kehidupan kita sebagai umat manusia, baik dalam
Lebih terperinciPROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.
PROFESI PROFESI Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESI Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. dan berpedoman pada kitab suci Al-Quran yang diturunkan ke dunia melalui
Lebih terperinciPertemuan 2 Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern
Pertemuan 2 Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern Tiga Aspek Pokok dari Bisnis 1. Sudut Pandang Ekonomis 2. Sudut Pandang Moral 3. Sudut Pandang Hukum Sudut Pandang Ekonomis Bisnis adalah kegiatan ekonomis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga keuangan. Lembaga keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alam sekitarnya. Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa para
20 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kehidupan manusia dari waktu kewaktu terus berputar dan mengalami perubahan seperti dalam era globalisasi pada saat ini. Perputaran kehidupan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijalankan dalam masyarakat, penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Budaya adalah hasil cipta rasa dan karya manusia. Tradisi menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan dalam
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENAWARAN PEDAGANG KONVEKSI DI PASAR JOHAR SEMARANG
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENAWARAN PEDAGANG KONVEKSI DI PASAR JOHAR SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan hasil dari proses pendidikan berupa manusia yang berkualitas. Manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global yang sangat cepat perlu diimbangi dengan konsep yang bersifat kontruktif. Begitupula dalam lembaga pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan manusia dimulai dari keluarga. Keluarga adalah tempat pertama dan utama bagi pembentukan dan pendidikan anak. Jika ingin membentuk anak yang shaleh, cerdas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transaksi atas suatu barang atau kumpulan barang tertentu. (Wikipedia)
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pasar merupakan salah satu sarana pendukung kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial. Pasar bukan hanya tempat bertemunya penjual dan pembeli
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM PADA PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM PADA PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA A. Analisis Prinsip Dasar Ilmu Ekonomi Islam yang Dipakai Pemrakarsa sebagai Dasar Pengambilan Keputusan untuk Bertijarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, banyak peristiwa-peristiwa menyimpang yang terjadi di kalangan pelajar, mulai dari tawuran, seks bebas, pembunuhan, sekelompok pemuda-pemuda yang berbuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permasalahan kesejahteraan sosial di Kota cenderung meningkat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan permasalahan kesejahteraan sosial di Kota cenderung meningkat, munculnya berbagai fenomena sosial bersumber baik dari dalam masyarakat maupun akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu, hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi bukan karena sendirinya, tetapi ciptaan Allah SWT. Allah menciptakan manusia untuk mengabdi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan memberikan arahan yang positif dan dengan pendidikan akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah ilmu yang harus dimiliki oleh semua manusia yang menjadikan setiap manusia dalam hidupnya mempunyai jalan yang lurus dan benar, karena pendidikan
Lebih terperinciETIKA PROFESI Mia Fitriawati, M.Kom.
ETIKA PROFESI Mia Fitriawati, M.Kom. Seorang professional membutuhkan elaborasi dari keterampilan, wawasan, pengetahuan serta wajib mengetahui, memahami dan mengamalkan etika profesi (professional ethics).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah mengilhamkan kepada manusia agar mereka tukar-menukar barang dan keperluan dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Allah menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada manusia, salah satunya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran adalah kalam Allah yang menjadi mukjizat, diturunkan kepada Nabi sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril, tertulis
Lebih terperinci