ANALISIS PENYELESAIAN KUR MIKRO KREDIT BERMASALAH PADA PT. BRI (PERSERO) TBK. CABANG SAMARINDA UNIT SURYANATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini era pembangunan telah menunjukkan perkembangan terutama

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PROGRAM KUR. PADA PT BRI (Persero) UNIT CITRA NIAGA. Rien Novianda NPM

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

ANALISIS KREDIT MACET PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. Oleh : Fitriani

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan keuangan. Era modern sekarang ini keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK ARTOS INDONESIA Tbk PERIODE

Hamdani Moch Dzulkirom AR Maria Goretti Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

ANALISIS KEMAMPUAN JANGKA PENDEK BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR. Adhi Putra Nugraha

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman atau kredit. Bank berperan sebagai perantara antara pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

KEBIJAKAN KREDIT YANG EFEKTIF UNTUK MENURUNKAN NPL (NON PERFORMING LOAN) DAN MENINGKATKAN PROFITABILITAS (Studi Pada BPR Agro Cipta Adiguna Pare)

PENILAIAN TINGKAT PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KESEHATAN BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT BPR MASARAN MITRA ANDA KABUPATEN SRAGEN. Oleh: JUNI TRISNOWATI (Dosen FE-UNSA)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ke bidang finansial, dan bank sebagai wujud objektivitas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan bank dalam sebuah negara akan memberikan dukungan. ekonomi dan hingga kondisi perbankan pada saat sekarang ini..

BAB I PENDAHULUAN. kredit, tabungan, pembayaran jasa dan melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Perbankan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang

Oleh: Made Andri Rismayani I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama. Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. oleh bank dalam bentuk kredit ataupun dalam bentuk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

ANALISIS CAMEL SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR TINGKAT KINERJA BANK (Studi pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Bumi Gora Jaya Periode )

BAB I PENDAHULUAN. atas dana yang diterima dari nasabah. Sesuai dengan Undang undang RI nomor

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaaan lembaga perantara keuangan (financial intermediatery institution)

Analisis Perbandingan Kredit Macet antara Perbankan Syariah dengan Perbankan Konvensional

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang material. Adanya suatu bank akan memberi manfaat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGENAI TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL ( Studi Kasus Pada PT. Bank Bukopin Tbk Periode )

BAB I. PENDAHULUAN. bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian Kredit. Danamon Indonesia Unit Pasar Delitua dengan Toko Emas M.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

KINERJA KREDIT USAHA RAKYAT PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. CABANG SAMARINDA UNIT SUNGAI PINANG DALAM

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

THE INFLUENCE OF CAPITAL, LIQUIDITY AND EFFICIENCY TOWARDS CREDIT DISTRIBUTION RATE AT PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang memiliki peran penting. Menurut Kasmir (2012:27), bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik ini umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dari penjualan asset perusahaan maupun pinjaman kredit ke bank.rata-rata

ANALISIS PROSEDUR PENYALURAN KREDIT PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

Fitriya Ayu D. A., Saryadi, Andi Wijayanto. Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu bagian penting dalam suatu perekonomian. Bank

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan merupakan program pemerintah yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

Jacob Abolladaka Pendidikan Ekonomi, FKIP-Undana Kupang-NTT

ANALISIS KELAYAKAN PENYALURAN KREDIT BERDASARKAN METODE 5C PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG PEMBANTU M.

Ira Yunitasari Dwi Atmanto Maria Goretti Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya Malang

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada setiap Negara, salah satunya Indonesia. Pada umumnya Usaha

BAB I PENDAHULUAN. luas yang dikenal dengan istilah perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

Oleh: ASRI WIYATI B

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

ANALISIS KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP CALON DEBITUR

PENGARUH STRATEGI PENGEMBALIAN PINJAMAN TERHADAP RENTABILITAS PT. BPR RESTUDHANA CITRA SEJAHTERA ROGOJAMPI BANYUWANGI RAHAYUNINGSIH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dirujuk dalam penelitian ini, diantaranya:

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak didukung oleh peran perbankan dalam membangun negaranya.

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Transkripsi:

ANALISIS PENYELESAIAN KUR MIKRO KREDIT BERMASALAH PADA PT. BRI (PERSERO) TBK. CABANG SAMARINDA UNIT SURYANATA Tarigan Irma Norita, Ec. Elfreda Aplonia Lau, Heriyanto Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT Tarigan Irma Norita. The Analysis of Non-Performing Loan Settlement of Micro Credit for Businesses Program of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Samarinda Branch Unit Suryanata supervised by Ms. ElfredaAplonia Lau and Mr. Heriyanto. Bank is a financial institution which main activities are to accept deposits from the public and to distribute them back in the form of credit. The rapid growth of banks and financial institutions triggered Bank Rakyat Indonesia (BRI) to improve their service. One of BRI s best services is their quick loan process with flexible terms. This service also has a great risk. The more loans that are granted, the more risk BRI get. The risks may arise into problematic credit and it is called Non-Performing Loan. This research aims to determine and analyze Non- Performing Loan Micro Credit for Businesses at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Samarinda Branch Unit Suryanata in 2015 that has increased or decreased compared to the period of 2011 to 2015 based on Non-Performing Loans (NPLs) and Loan to Deposit Ratio (LDR). The analytical tool used in this thesis was Banking Financial Ratios Non-performing loans (NPLs) and Loan to Deposit Ratio (LDR). Based on research problem mentioned above about The Analysis of Non-Performing Loan Settlement of Micro Credit for Businesses Program Unit Suryanata, the researcher proposed hypothesis as follows: Non Performing Loan (NPL) at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Samarinda Branch Unit Suryanata in 2015 decreased and Loan to Deposit Ratio (LDR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Samarinda Branch Unit Suryanata 2015 have increased in terms of numbers produced better, compared to non-performing loans (NPLs) and Loan to Deposit Ratio (LDR) in 2011 to 2014 which in 2015 the NPL is about 1.2% below the standard value that has been set by Bank Indonesia at 5% and LDR is about 55.55. Keywords: Credit, NPL, LDR

ANALISIS PENYELESAIAN KUR MIKRO KREDIT BERMASALAH PADA PT. BRI (PERSERO) TBK. CABANG SAMARINDA UNIT SURYANATA Tarigan Irma Norita, Ec. Elfreda Aplonia Lau, Heriyanto Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia. ABSTRACT Tarigan Irma Norita. Analisis Penyelesaian KUR Mikro Kredit Bermasalah Pada PT BRI (Persero) Tbk Unit Suryanata Samarinda, dibawah Bimbingan Ibu Dr. Dra. Ec. Elfreda Aplonia Lau, M.Si dan Bapak Heriyanto, S.E.,M.M. Bank adalah suatu lembaga yang kegiatan utamannya mengumpulkan dana masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Banyaknya pertumbuhan jumlah bank dan lembaga pembiayaan memicu Bank Rakyat Indonesia untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya. Salah satu pelayanan yang merupakan keunggulan Bank Rakyat Indonesia adalah proses pemberian kredit yang cepat dengan syarat yang flexible. Kelebihan proses pemberian kredit yang dimiliki Bank Rakyat Indonesia tersebut ternyata memiliki resiko yang besar pula. Semakin banyak kredit yang disalurkan berbanding lurus dengan besarnya resiko yang terkandung di dalamnya, di mana resiko yang mungkin timbul adalah menjadi bermasalahnya kredit tersebut yang selanjutnya disebut kredit bermasalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah Non Performing Loan (NPL) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Unit Suryanata di Samarinda Pada tahun 2015 mengalami peningkatan atau penurunan jika dibandingkan dengan Non Performing Loan (NPL) pada periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, dan selain itu meningkatnya NPL akan berpengaruh pada penyaluran kredit di bulan berikutnya. Alat analisis yang digunakan dalam perhitungan pembuatan skripsi ini adalah dengan menggunakan Rasio Keuangan Perbankan Non Performing Loan (NPL). Berdasarkan rumusan masalah diatas mengenai Analisis Penyelesaian KUR MIKRO Kredit Bermasalah pada BRI Unit Suryanata maka diajukan hipotesis sebagai berikut: Non Performing Loan (NPL) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Samarinda 1 Unit Suryanata di samarinda pada tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan Non Performing Loan (NPL) pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian lapangan dan perpustakaan. Selanjutnya data diolah berdasarkan Analisa Laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Suryanata di Samarinda, yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Posisi Debitur, dan Rekapitulasi Outsanding selama lima tahun (periode 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015). Kata Kunci : Kredit Bermasalah Non Performing Loan ( NPL )

I. PENDAHULUAN Dunia perbankan merupakan salah satu media dalam menggerakan berbagai kegiatan ekonomi dan menunjang proses perekonomian itu sendiri. Terdapat berbagai peristiwa yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupan masyarakat, salah satunya adalah proses pembayaran atau transaksi keuangan. Perbankan sebagai salah satu pendorong kemajuan ekonomi dan sebagai lembaga keuangan yang memberikan pelayanan jasa dalam penghimpun dana masyarakat kepada para nasabah khususnya pelayanan jasa terhadap pemberin kredit usaha rakyat mikro yang dimiliki PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Samarinda Unit Suryanata. Dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Bank Rakyat Indonesia Unit Suryanata tidak akan terlepas dari berbagai macam resiko kredit bermasalah, kredit macet atau kata lain Non Performing Loan (NPL) yang akan timbul dikemudian hari dalam pemberian kredit, sehingga semakin tinggi Non Performing Loan (NPL) maka akan semakin buruk kualitas kredit Bank Unit Suryanata yang lambat laun menyebabkan kredit bermasalah Non Performing Loan (NPL) akan semakin besar. Akibat tingginya Non Performing Loan (NPL) dalam penyaluran kredit, maka perbankan akan lebih berhati-hati dan selektif dalam menyalurkan kredit. Oleh karena itu, sebelum melakukan pemberian kredit Bank harus memperhatikan unsur 5C The Five Cof Credit yaitu character, capacity, capital, collateral, dan condition. Untuk itu, sebelum realisasi kredit dilaksanakan,pengelolabank haruslah mampu mengestimasikan kelancaran pengembalian kredit dan pembayaran bunganya agar bank dapat terhindar atau menekan sekecil mungkin terjadinya resiko kredit macet (Non Performing Loan). II. DASAR TEORI Berdasarkan uraian yang ada maka yang menjadi permasalahan adalah: Apakah KUR Mikro kredit Samarinda Unit Suryanata mengalami penurunan ditahun 2015 dibandingkan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dilihat dari NPL? dan Apakah KUR Mikro kredit bermasalah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Samarinda Unit Suryanata mengalami peningkatan ditahun 2015 dibandingkan pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dilihat dari LDR berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015? Brigham dan Housten (2002:6) mendefinisikan Manajemen Keuangan merupakan bidang yang yang terluas dari 3 bidang keuangan dan memiliki kesempatan yang cukup luas yang begitu penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan ritel Menurut Sutrisno (2007:5) tujuan manajemen keuangan adalah untuk kemakmuran para pemegang saham atau pemilik yang mengelola perusahaan baik itu mengelola dana dan mengalokasi dana guna

mencapai kemakmuran para pemegang saham. Sawir (2005:2) menyatakan Laporan Keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi, setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa, laporan akhirpun disajikan dalam nilai uang. Hanafi dan Halim (2012:49) menyatakan bahwa ada 3 macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Aliran Kas. Menurut Kasmir (2014:4) Pengertian Bank yaitu Lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyrakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertain lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan di mana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau keduaduanya. Kuncoro (2012: 260) berpendapat Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan perbandingan jumlah pinjaman yang diberikan dengan simpanan masyarakat, yang dirumuskan: pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. Budisantoso (2014:154) menyatakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) adalah kredit atau pembiayaan yang diberikan kepada pelaku usaha yang memenuhi kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Kredit bermasalah menurut Kuncoro (2012:420) adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepda bank seperti telah diperjanjikannya. Kasmir (2015:228) berpendapat Non Performing Loan (NPL) dapat dihitung dengan rumus dibawah ini: NPL = 100% III. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada kantor Bank Rakyat Indonesia Unit Suryanata Samarinda analisis yang digunakan dalam memecahkan permasalahaan yang dikemukakan adalah menggunakan Ratio Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) dihitung dengan rumus: NPL= LDR= 100% Menurut Rivai (2006:4) definisi kredit adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak (kreditur) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (debitur) dengan janji membayar LDR = Alat analisis yang digunakan sebagai alat untuk mengukur sehat atau tidaknya suatu bank dalam pemberian kredit tersebut.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Periode Laporan Unit NPL (%) LDR (%) Tahun 2011 BRI Unit Suryanata 4,2 28,55 Tahun 2012 BRI Unit Suryanata 3,3 44,01 Tahun 2013 BRI Unit Suryanata 4,6 24,96 Tahun 2014 BRI Unit Suryanata 4,7 33,01 Tahun 2015 BRI Unit Suryanata 1,2 55,55 Dari analisis data yang telah dilakukan diketahui hasil perhitungan dari masing-masing Ratio Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 tampak hasil perhitungan yang berbeda dari tahun ke tahun. Berikut merupakan hasil perbandingan presentase PT. Bank Rakyat Samarinda Unit Suryanata dari periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Tingkat Non Performing Loan (NPL) pada tahun 2011 sebesar 4,2%, hal ini menunjukan Non Performing Loan (NPL) masih berada pada tingkatan yang aman dan baik karena dibawah parameter kebijakan Peraturan Bank Indonesia No 17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015 bahwa status bank yang layak dalam penyaluran kredit adalah tingkat Non Performing Loan (NPL) yang kurang dari 5% dari total kredit karena sistem penilaian tingkat kesehatan Bank, semakin tinggi nilai Non Performing Loan (NPL) diatas 5% maka bank tersebut tidak sehat. Pada tahun 2012 Non Performing Loan (NPL) mengalami penurunan yaitu dari tahun 2011 sebesar 4,2% menjadi 3,3% ini berarti proses penyelesaian kredit KUR mikro bermasalah dapat ditangani dan diselesaikan dengan baik. Dengan dibuktikan jumlah Non Performing Loan (NPL) data menunggak pada tahun 2012 mengalami penurunan dan bank melakukan ekspansi dalam penyaluran kredit dengan baik. Pada tahun 2013 dan tahun 2014 terdapat peningkatan Ratio Non Performing Loan (NPL) sebesar 4,6% dan 4,7% yang berarti adanya penurunan kinerja manajemen PT. BRI Unit Suryanata karena banyaknya kredit macet dengan jumlah Non Performing Loan (NPL) meningkat pada tahun 2013 Rp 14.045.000 dan ditahun 2014 menjadi 15.927.500. Dalam hal ini terlihat jelas faktor kenaikan Non Performing Loan (NPL) dipengaruhi oleh turunnya jumlah peminjam sehingga berpengaruh dengan tingginya Non Performing Loan (NPL) maka pihak bank harus lebih giat lagi memasarkan kredit pada masyarakat tetapi ekspansi yang dilakukan harus lebih memperhatikan dan mempelajari setiap kredit yang diproses agar peningkatan Ratio Non Performing Loan dapat ditangani dengan baik dan proses kredit tidak terganggu, karena banyaknya kredit menunggak pada tahun 2013 dan pada tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi keadaan yang sebaliknya, yaitu Non Performing Loan (NPL) mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2013 dan 2014 yaitu sebesar 4,6% (tahun 2013) dan 4,7% (tahun 2014) menjadi 1,2% di tahun 2015. Artinya proses penyelesaian kredit Indonesia Cabang Samarinda Unit

Suryanata pada tahun periode 2014 ditangani dan diselesaikan dengan baik dan ekspansi yang diakukan selama satu tahun berjalan menuju tahun periode 2015 sudah sangat efektif. Hal ini dibuktikan dengan adanya data jumlah kredit menunggak atau Non Performing Loan (NPL) dari Rp 15.927.500 (tahun 2014) menurun menjadi Rp 8.943.000 (tahun 2015), dikarenakan keadaan perekonomian yang sedang mengalami penurunan tidak berpengaruh pada pedagang kecil sehingga mampu menurunkan NPL. Berdasarkan data penelitian dan analisis dengan menghitung Loan to Deposit Ratio (LDR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Samarinda Unit Suryanata dari periode tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan tahun 2015, maka dapat diketahui keadaan tingkat kesehatan bank yang ditinjau dari segi pengukuran salah satu Loan to Deposit Ratio (LDR) pada tahun 2011 menunjukan hasil 28,55%, hasil ini diperoleh dari total pinjaman dibagi total simpanan pada tahun 2011, dengan hasil perhitungan pada tahun 2011 menunjukan bahwa keadaan Loan to Deposit Ratio (LDR) kurang baik karena dalam penyaluran dana kredit dan simpanan masyarakat belum dilakukan secara intensif, oleh sebab itu ekspansi penyaluran kredit dan simpanan harus lebih gencar lagi dalam mempromosikan Pinjaman KUR oleh petugas terkait. Pada tahun 2012 Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami peningkatan yaitu sebesar 44,01% karena berpengaruh pada peningkatan jumlah pinjaman dan simpanan yang ada. Loan to Deposit Ratio (LDR) pada tahun 2013,2014 mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2012 yang sempat mengalami peningkatan, namun kendala yang terjadi di tahun 2013, 2014 disebabkan karena terjadi penurunan pada pinjaman dan simpanan masyarakat, pihak manajemen bank harus lebih gencar lagi dalam penyaluran kredit kepada masyarakat. Loan to Deposit Ratio (LDR) untuk tahun 2015 mengalami peningkatan yang disebabkan dari perhitungan jumlah pinjaman ditahun 2015 sebesar Rp 719.586.000 dan dana simpanan yang dimiliki oleh BRI Unit Suryanata sebesar Rp 1.295.248.500, yang berarti semakin meningkatnya tingkat likuiditas PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Samarinda Unit Suryanata semakin baik dan sehat serta mampu mengembangkan ekspansi kreditnya hingga terus maju dan berkembang dari tahun ke tahun yang dibuktikan oleh perhitungan Loan to Deposit Ratio (LDR) V. KESIMPULAN Kesimpulan KUR Mikro kredit Samarinda Unit Suryanata mengalami penurunan di tahun 2015 dilihat dari Non Performing Loan (NPL) sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 17/11/PBI/2015 karena NPL kurang dari 5% dan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Samarinda Unit

Suryanata masuk dalam kriteria bank sehat. KUR Mikro kredit Samarinda Unit Suryanata mengalami peningkatan di tahun 2015 dilihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 17/11/PBI/2015 dengan nilai batas atas 92%. Penyebab terjadinya kredit bermasalah, dalam hal ini adalah kriteria kredit macet yaitu berasal dari dua pihak yakni dari pihak perbankan, yaitu dalam melakukan analisisnya pihak analisi kurang teliti sehingga apa yang seharusnya terjadi tidak diprediksi sebelumnya, dan dari pihak nasabah yaitu adanya unsur kesengajaan dalam hal ini nasabah sengaja untuk tidak bermaksud membayar kewajibannya kepada bank, dan adanya unsur tidak sengaja artinya debitur mau membayar akan tetapi tidak mampu atau usaha yang dikelola mengalami penurunan dan bangkrut, selektif lagi dalam memberikan kredit agar resiko tak tertagih dapat dihindarkan. Rivai, Veithzai, 2006. Credit Manajemen, Edisi Pertama, Jakarta. Sawir, Agnes, 2005, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Cetakan Ketiga, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta. Sutrisno, 2007, Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan Kelima,Penerbit Ekonisia. Yogyakarta. VI. DAFTAR PUSTAKA Eugenef, Brigham dan Joelf Housten, 2002. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan. Hanafi, M Mamduh, dan Halim, Abdul, 2012, Cetakan Kedua, Edisi Keempat, UPP YKPN. Yogyakarta. Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kuncoro, 2012. Manajemen Perbankan, Jilid Satu, Edisi Kesepuluh, PT Indeks.