MANAJER TEKNIK PEMBANGUNAN JALAN REL (TECHNICAL MANAGER OF RAILROAD CONSTRUCTION)



dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 388 TAHUN 2013 TENTANG

QUALITY ASSURANCE ENGINEER

MANAJER LOGISTIK PROYEK

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

ESTIMATOR BIAYA JALAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 387 TAHUN 2013 TENTANG

NOMOR 113 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN SALURAN IRIGASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI BIDANG KONSTRUKSI SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUMBETON ASPAL

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR 386 TAHUN 2013 TENTANG

NOMOR 82 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

MENTERI TENAGA KERJA DAN THANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

LAMPIRAN NOMOR 110 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2013 TENTANG

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

LAMPIRAN NOMOR 81 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

KODE UNIT KOMPETENSI INA

Maksud dan tujuan ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Bidang Air Minum adalah:

TENTANG BAB I PENDAHULUAN

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Mekanikal / Bangunan Gedung

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 345 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207 TAHUN 2013 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 333 TAHUN 2013 TENTANG

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR :PER.21/MEN/X/2007. TENTANG

M E N T E R I P E K E R J A A N U M U M R E P U B L I K I N D O N E S I A PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO : 14/PRT/M/2009 T E N T A N G

PELAKSANA PEKERJAAN INTERIOR

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

DAFTAR ISI. Kode Modul F45.QAE Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer

STANDAR LATIHAN KERJA

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2013 TENTANG

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... 1

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : KEP.218/LATTAS/XII/2012

Draft Konvensi RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA BEKERJA PADA KETINGGIAN

LAMPIRAN NOMOR 132 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 312 TAHUN 2013 TENTANG

MANAJER ALAT BERAT (HEAVY EQUIPMENT MANAGER)

BERITA NEGARA. No.364, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Standar. Kompetensi. Kerja. Nasional. Indonesia. Pencabutan.

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG

TENAGA KERfffi lloonr*.*.,

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 385 TAHUN 2013 TENTANG

NOMOR 203 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194 TAHUN 2013 TENTANG

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL)

LAMPIRAN NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENJELASAN UMUM STANDAR KOMPETENSI PROGRAMER KOMPUTER

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 307 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR 159 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

TENAGA*"#ffiff**r*"*o'

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PETUGAS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI ( SAFETY OFFICER )

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PELAKSANA PEKERJAAN ILUMINASI

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Konstruksi Khusus. Kode Jabatan Kerja : F Kode Pelatihan :

AHLI MUDA PERENCANA BETON PRACETAK UNTUK STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. /MEN/ /2011 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP. /MEN/ / 2008

BAB I PENJELASAN UMUM STANDAR KOMPETENSI JARINGAN KOMPUTER DAN SISTEM ADMINISTRASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

LAMPIRAN NOMOR 87 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

TENTANG BAB I PENDAHULUAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

- 5 - BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN NOMOR 97 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN2014 TENTANG

LAMPIRAN NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

TENAGAKER.fffillo r*"*r,

STANDAR LATIHAN KERJA

BAB I STANDAR KOMPETENSI

NOMOR KEP. r 67lMENA/llll201O TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 610 TAHUN 2012

SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II.

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2012 TENTANG

KPBK. : Tingkat Pemula dan Tingkat I (Tenaga Terampil) Kode Jabatan Kerja : Kode Pelatihan :

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 375 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

Nomor Registrasi.... SKKNI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA MANAJER TEKNIK PEMBANGUNAN JALAN REL (TECHNICAL MANAGER OF RAILROAD CONSTRUCTION) B A D A N P E M B I N A A N K O N S T R U K S I K E M E N T E R I AN P E K E R J A AN U M U M 2011

KATA PENGANTAR Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kompetensinya. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku pelaksana langsung di lapangan dan para ahli dari jabatan kerja yang bersangkutan. Kegiatan penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia(SKKNI) ini diawali dengan desk study, survey, wawancara dan workshop. Dari hasil tersebut, yang masih dalam format Develop A Curriculum (DACUM), yang kemudian ditransformasi ke dalam format Regional Model Competency Standard (RMCS), yang selanjutnya dibahas dalam pra konvensi yang melibatkan Tim Komite RSKKNI, Tim Teknis, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), unsur Perguruan Tinggi, para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja tersebut. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk jabatan kerja Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel (Site Manager of Railroad Construction),disusun berdasarkan format Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: PER.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam peningkatan dan pengukuran tingkat kompetensi pada jabatan kerja Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel. Diharapkan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Di sisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih. Jakarta,.. 2011 Kementerian Pekerjaan Umum Kepala Badan Pembinaan Konstruksi (...) NIP SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Pengertian SKKNI... 3 D. Penggunaan SKKNI... 3 E. Format Standar Kompetensi... 4 F. Gradasi Kompetensi Kunci... 8 G. Tim Teknis Standar Kompetensi....9 BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA A. Standar Kompetensi mengacu Jenjang Kualifikasi / Jabatan Kerja... 12 B. Kodifikasi Standar Kompetensi... 12 C. Kualifikasi Jabatan Kerja... 13 D. Jabatan Kerja... 15 E. Daftar Unit Kompetensi... 16 F. Uraian Unit-unit Kompetesi... 17 BAB III. PENUTUP... 52 SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel ii

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.../MEN/.../2011 TENTANG PENETAPAN RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI - BIDANG JALAN REL JABATAN KERJA MANAJER TEKNIK PEMBANGUNAN JALAN REL MENJADI STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau ketrampilan. Keharusan memiliki SERTIFIKAT KEAHLIAN DAN ATAU KETERAMPILAN KERJA : mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang kompeten. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas kerja jasa konstruksi. Selain itu Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dimana dinyatakan pada pasal 10 ayat (2), menetapkan bahwa Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja, diperjelas lagi dengan Peraturan Pelaksanaannya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional: 1. Pasal 3, Prinsip dasar pelatihan kerja adalah, huruf (b) berbasis pada kompetensi kerja. 2. Pasal 4 ayat (1), Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan/atau Standar Khusus. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut diatas menyebut tentang kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas Sumber Daya Manusia yang terbentuk dengan menyatunya 3 (tiga) aspek kompetensi yang terdiri dari : Aspek Pengetahuan (domain Kognitif atau Knowledge), Aspek Kemampuan (domain Psychomotorik atau SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 1

Skill) dan Aspek Sikap Kerja (domain Affektif atau Attitude/Ability), atau secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap kerja kerja yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan. Jadi apabila seseorang atau sekelompok orang telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut: dalam kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar dan mutu/ spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan. Indikator ini penting untuk memastikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara jelas, lugas dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing. B. Tujuan Penyusunan Standar kompetensi Sektor Jasa Konstruksi mempunyai tujuan tersedianya standar untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak diantaranya: 1. Institusi pendidikan dan pelatihan a. Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum. b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan dan peningkatan kompetensi. 2. Dunia usaha/industri dan pengguna tenaga kerja a. Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja b. Membantu penilaian unjuk kerja c. Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan d. Untuk membuat uraian jabatan 3. Institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi a. Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya. b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan, penilaian kompetensi dan sertifikasi. Selain tujuan tersebut diatas, tujuan lain dari penyusunan standar kompetensi ini adalah untuk mendapatkan pengakuan kompetensi secara nasional bagi tenaga kerja pemegang sertifikat kompetensi jabatan kerja ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah: SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 2

1. Menyesuaikan tingkat kompetensi dengan kebutuhan industri/usaha, dengan melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif dari dunia kerja. 2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement MRA). 3. Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi industri/usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsesus dan pemberlakuan secara nasional. C. Pengertian SKKNI 1. Kompetensi Kerja Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. 2. Konsep SKKNI Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian, sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. D. Penggunaan SKKNI Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi Kerja digunakan sebagai acuan untuk: a. Menyusun uraian pekerjaan. b. Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia. c. Menilai unjuk kerja seseorang. d. Sertifikasi Kompetensi/Profesi di tempat kerja. Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka seseorang mampu: a. Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan. b. Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan. c. Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula. SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 3

d. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda. E. Format Standar Kompetensi Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Konstruksi mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor: PER.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara Penetapan SKKNI dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2009 1. Struktur Standar Kompetensi Standar Kompetensi suatu Bidang Keahlian distrukturkan dengan bentuk seperti di bawah ini (bentuk ini diterapkan secara luas di dunia internasional): SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 4

STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI STANDAR KOMPETENSI Terbentuk atas sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu UNIT KOMPETESI Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung Tercapainya Standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen-kompetensi ELEMEN KOMPETENSI Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaianunit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati KRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana elemen kompetensi yang dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan BATASAN VARIABEL Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk Kerja Tersebut diaplikasikan PANDUAN PENILAIAN Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian KOMPETENSI KUNCI Merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit kompetensi yang terdistribusi dalam 7 (tujuh) kriteria kompetensi kunci SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 5

KUALIFIKASI KOMPETENSI KUNCI KUALIFIKASISI KUALIFIKASISI 2. Skema Pengembangan Standar Kompetensi Skema pengembangan standar kompetensi dapat digambarkan sebagaimana diperlihatkan pada diagram dibawah ini:. 1. BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN DETAIL SKEMA PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI 2. UNIT-UNIT KOMPETENSI 3. ELEMEN KOMPETENSI 4. KRITERIA UNJUK KERJA 5. BATASAN VARIABEL 6. PANDUAN PENILAIAN PANDUAN PENILAIAN SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 6

3. Uraian Standar Kompetensi Kode : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format kodifikasi SKKNI Judul Unit : Mendefinisikan tugas/pekerjaan suatu unit kompetensi yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi. Deskripsi Unit : Menyebutkan Judul Unit yang mendeskripsikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi. Elemen Kompetensi : Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi sasaran apa yang harus dicapai. Kriteria Unjuk Kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan Kerja kompetensi di setiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu menilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi. Batasan Variabel : Ruang lingkup, situasi dan kondisi dimana kriteria unjuk kerja diterapkan. Mendefinisikan situasi dari unit dan memberikan informasi lebih jauh tentang tingkat otonomi perlengkapan dan materi yang mungkin digunakan dan mengacu pada syarat-syarat yang ditetapkan, termasuk peraturan dan produk atau jasa yang dihasilkan. Panduan Penilaian : Membantu menginterpretasikan dan menilai unit dengan mengkhususkan Penilaian petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja, yang meliputi: Pengetahuan dan keterampilan yang yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu. SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 7

Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan. Aspek penting dari pengujian Menyebutkan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian. Kompetensi kunci : Keterampilan umum yang diperlukan agar kriteria unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan untuk peran/ fungsi pada suatu pekerjaan. Kompetensi kunci meliputi: (1) Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi. (2) Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi. (3) Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas. (4) Bekerja dengan orang lain dan kelompok. (5) Menggunakan ide-ide dan teknik matematika. (6) Memecahkan masalah. (7) Menggunakan teknologi. F. Gradasi Kompetensi Kunci KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1 "Melakukan Kegiatan" TINGKAT 2 "Mengelola Kegiatan" TINGKAT 3 "Mengevaluasi dan Memodifikasi Proses" 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisir informasi Mengikuti pedoman yang ada dan merekam dari satu sumber informasi Mengakses dan merekam lebih dari satu sumber informasi Meneliti dan menyaring lebih dari satu sumber dan mengevaluasi kualitas informasi 2. Mengomunikasikan informasi dan ideide Menerapkan bentuk komunikasi untuk mengantisipasi Kontek komunikasi sesuai jenis dan gaya berkomunikasi Menerapkan gagasan informasi dengan memilih gaya yang paling sesuai Memilih model dan bentuk yang sesuai dan memperbaiki dan mengevaluasi jenis komunikasi dari berbagai macam jenis dan gaya cara berkomunikasi 3. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan Bekerja dibawah pengawasan atau supervisi Mengkoordinir dan mengatur proses pekerjaan dan menetapkan prioritas kerja Menggabungkan strategi, rencana, pengaturan, tujuan dan prioritas kerja SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 8

KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1 "Melakukan Kegiatan" TINGKAT 2 "Mengelola Kegiatan" TINGKAT 3 "Mengevaluasi dan Memodifikasi Proses" 4. Bekerjasama dengan orang lain Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang sudah dipahami /aktivas rutin Melaksanakan kegiatan dan membantu merumuskan tujuan Bekerjasama untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang bersifat komplek 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis Melaksanakan tugas-tugas yang sederhana dan telah ditetapkan Memilih gagasan dan teknik bekerja yang tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang komplek Bekerja dalam menyelesaikan tugas yang lebih komplek dengan menggunakan teknik dan matematis 6. Memecahkan masalah Memecahkan masalah untuk tugas rutin di bawah pengawasan/superv isi Rutin dan dilakukan sendiri berdasarkan pada panduan Memecahkan masalah yang komplek dengan menggunakan pendekatan metoda yang sistematis 7. Menggunakan teknologi Menggunakan teknologi untuk membuat barang dan jasa yang sifatnya berulangulang pada tingkat dasar di bawah pengawasan/superv isi Menggunakan teknologi untuk mengkonstruksi, mengorganisasikan atau membuat produk barang atau jasa berdasarkan desain Menggunakan teknologi untuk membuat desain/merancang, menggabungkan, memodifikasi dan mengembangkan produk barang atau jasa G. Tim Teknis Standar Kompetensi Tim penyusunrancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI)terdiri dari: a. Penanggung Jawab/ Pengarah No. NAMA 1. Dr. Ir. Andreas Suhono. M.Sc JABATAN DALAM DINAS/LEMBAGA Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum JABATAN DALAM PANITIA/TIM Pengarah SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 9

No. b. Nara Sumber NAMA JABATAN DALAM DINAS/LEMBAGA JABATAN DALAM PANITIA/TIM 1. Ir. Heddy R Aggah, M.Sc Nara Sumber 2. Ir. Rudi Purwono, MT Nara Sumber 3. Ir. Firdaus Jufri, MT Nara Sumber c. Tim Teknis No. NAMA JABATAN DALAM DINAS/LEMBAGA JABATAN DALAM PANITIA/TIM 1 Aca Ditamihardja, ME Ketua 2 Ir. Ati Nurzamiati HZ,MT Sekretaris 3 Ronny Adriandi, ST,MT Anggota 4 Harry Setyawan, ST Anggota 5 Drs.J. Untung Aribowo Anggota 6 Dr.Ir.Deddy Maryadi, Dipl,HE Anggota 7 Ir.John Hendry, M,E Anggota d. Tim Penyusun No. NAMA JABATAN DALAM DINAS/LEMBAGA JABATAN DALAM PANITIA/TIM 1 Ade Wahid, S.Pd Ketua 2 Ir.Meidi Asrofien Sekretaris 3 Ir.Ida Bagus Gandem, CES Anggota 4 Ir.Suyata Anggota 5 Ir.Yungki Virwandi Anggota e. Peserta Workshop No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan 1 Heddy R. Agah, MSc Praktisi 2 Rianto Rili Prihatmantyo, ST, M.Sc., M. Eng Sekolah Tinggi Transportasi Darat 3 Lalu Iqbal Kamaludin, ST PT Adhi Karya 4 Ir. Sumadi PT Adhimix Precast Indonesia 5 Vivian Karim Ladesi, MT Universitas Negeri Jakarta 6 Drs. Yuli. Adi Nugroho PT Adhi Karya SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 10

No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan 7 Ir. Titiek Masdini Agustriana, DEA Universitas Indonesia 8 Novita Sari, ST, M. Eng Sekolah Tinggi Transportasi Darat 9 Ir. Adeng Rifqi K.N. Djatmika, MM PT Adhimix Precast Indonesia 10 Alin Veronika, ST, MT, PMP Praktisi f. Peserta Pra Konvensi No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan 1 Heddy R. Agah, MSc Praktisi 2 Rianto Rili Prihatmantyo, ST, MSc, MEng STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) 3 Dino Frandinata, ST Ditjen KA Kementerian Perhubungan 4 Arief Sudyatmoko, ST Ditjen KA Kementerian Perhubungan 5 Diar Wahyundarta, ST LPJKN 6 Drs. Yuli Adi Nugroho PT. Adhi Karya (Persero) Tbk 7 Ir. Rudi Purwono, MT Institut Sains & Teknologi Nasional 8 Novita Sari, ST, M.Eng STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat) 9 Drs. Suryo Prihanto, M PT. Prashetya Quality g. Peserta Konvensi No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan 1 Ir. Firdaus Jufri, MT Praktisi 2 Triyono, ST,M.Eng Universitas Negeri Jakarta 3 Catur Setyawan, Pwd Universitas Negeri Jakarta 4 Meilisa Garnisia, ST Kementerian Perhubungan 5 Ir. Adeng Rifqi Djatmika Deputy Director PT.Adhimix Precast Indonesia SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 11

No. Nama Instansi/Perusahaan Jabatan 6 Drs.Yuli Adi Nogroho PT. Adhi Karya 7 Kurniawan, SE PT.Seecons 8 Ir.Hardjanto PT.Seecons 9 Ir.M.Ilham Syarifoedin PT.Seecons SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 12

BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA A. Standar Kompetensi Mengacu Jenjang Kualifikasi/Jabatan Kerja Penetapan jenjang kualifikasi jabatan kerja/profesi kerja mengacu Kerangka Kualifikasi Jasa Konstruksi (KKJK).Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek kinerja tugas/pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya kemampuan tugas secara sempit tetapi mencakup 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu dikembangkan yaitu: 1. Kemampuan dalam tugas (task skill). 2. Kemampuan mengelola tugas (task management skill). 3. Kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga dengan cermat dan tepat (contingency management skill). 4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job/ role environments skill). 5. Kemampuan mentransfer atau adaptasi dalam situasi kerja yang berbeda/ baru (transferable management skill). Dimensi kompetensi tersebut di atas dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan variabel. B. Kodifikasi Standar Kompetensi. Kodifikasi unit kompetensi dan kualifikasi pada SKKNI Jasa Konstruksi pada dokumen ini, berdasar pada Permenakertrans Nomor 21 Tahun 2007. Kodifikasi setiap unit kompetensi mengacu pada format kodifikasi SKKNI sebagai berikut: X X X X X 0 0 0 0 0 0 0 (1) (2) (3) (4) (5) SEKTOR SUB KELOMPOK NOMOR URUT : Diisi dengan singkatan 3 huruf dari nama VERSI sektor. Untuk SEKTOR UNIT UNIT KOMPETENSI Sektor KOMPETENSI Konstruksi disingkat KOMPETENSI dengan F45. SUB SEKTOR : Diisi dengan singkatan 2 huruf dari sub sektor. Jika tak ada sub sektor, diisi dengan huruf OO. Untuk Sub Sektor Manajer Teknik disingkat MT dan Pembangunan Jalan Rel disingkat PJR, menjadi MT PJR. SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 13

KELOMPOK UNIT KOMPETENSI : Diisi dengan 2 digit angka yaitu: 00 : Jika tidak ada grup. 01 : Identifikasi Kompetensi Umum yang diperlukan untuk dapat bekerja pada sektor. 02 : Identifikasi Kompetensi Inti yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tugas inti pada sektor tertentu. 03 : Identifikasi Kompetensi Kekhususan/spesialisasi yang diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas spesifik pada sektor tertentu. dst. NOMOR URUT UNIT KOMPETENSI : Diisi dengan nomor urut unit kompetensi dengan menggunakan 3 digit KOMPETENSI angka, mulai dari 001, 002, 003 dan seterusnya. VERSI UNIT KOMPETENSI : Diisi dengan nomor urut versi menggunakan 2 digit angka,mulai dari KOMPETENSI 01, untuk Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel. C. Kualifikasi Jabatan Kerja Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan Standar Kompetensi Kerja di Sektor Jasa Konstruksi dipersiapkan untuk pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja Manajer Teknik Pembangunan Konstruksi Jalan Rel. Jabatan Kerja ini adalah jabatan yang terdapat di dalam struktur penugasan di dalam organisasi pelaksanaan proyek di lingkungan kontraktor selaku penyedia jasa. Berikut ini adalah tipikal organisasi pelaksana proyek jika skala proyeknya sedemikian sehingga memerlukan Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel, sebagai berikut: SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 14

MANAGER LAPANGAN PEMBANGUNAN JALAN REL MANAGER TEKNIK JALAN REL SITE ENGINEERING SITE ENGINEERING PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN REL PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN REL Jabatan Kerja Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel berada di dalam struktur organisasi Kontraktor Utama. Bentuk dan susunan organisasi Kontraktor Utama di lapangan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, yaitu sesuai dengan skala proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Jika ditinjau dari skala proyek yang harus dipikulnya, maka kita dapat membagi tingkat keahlian jabatan kerja Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel menjadi 3 tingkatan, yaitu: Ahli Utama, Ahli Madya dan Ahli Muda. Berikut ini adalah tipikal organisasi pelaksana proyek jika skala proyeknya besar dan kompleks, memerlukan Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel yang kualifikasinya adalah Ahli Utama.Jika skala proyeknya sedang, kurang lebih akan diperlukan adalah struktur organisasi dengan Manajer Teknik yang kualifikasinya Ahli Madya, sedangkan jika skala proyeknya kecil maka yang diperlukan adalah struktur organisasi dengan Manajer Teknik yang kualifikasinya Ahli Muda. Tentu struktur organisasi proyek untuk skala pekerjaan sedang dan kecil, akan lebih sederhana jika dibandingkan dengan dengan contoh tipikal di atas.tipikal organisasi di atas adalah sebuah contoh yang SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 15

memberikan gambaran, bahwa struktur organisasi yang sebenarnya harus disusun, akan tergantung dari kebutuhan proyek. DESKRIPSI KUALIFIKASI KEAHLIAN Ahli Muda: Harus memenuhi kompetensi umum dan kompetensi inti pada daftar unit kompetensi. Ahli Madya: Mencakup keseluruhan kompetensi ahli muda ditambah dengan kemampuan mengembangkan rekayasa teknik pembangunan jalan rel skala sedang. Ahli Utama: Mencakup keseluruhan kompetensi ahli madya ditambah dengan kemampuan mengembangkan rekayasa dan inovasi teknik pembangunan jalan rel skala tinggi. D. Jabatan Kerja 1 Nama Jabatan : Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel. (Technical Manager of Railroad Construction) 2 Kode Jabatan : F45.MTPJR.01. 3 Uraian Jabatan : Mengelola pekerjaan keteknikan. pembangunan jalan rel sesuai ketentuan yang tertuang dalam dokumen kontrak meliputi pemenuhan terhadap ketentuan UUJK, dan Undang-undang Perkeretaapian No.23 Th.2007, Etika Profesi, Sistem Manajemen K3L, dan administratif serta biaya pelaksanaan. 4. Persyaratan Jabatan (Yang tertuang dibawah ini mengacu ke standart minimal atau Ahli Muda) a. Pengalaman Kerja : D4 Bidang Jalan/Jembatan atau S-1 Teknik Sipil, minimal 5 (lima) tahun berpengalaman di bidang pelaksanaan pekerjaan jalan rel dan jembatan kereta api. Atau berpendidikan SP-1 Teknik Jalan/Jembatan atau S-2 Bidang Jalan/Jembatan/Teknik Sipil, minimal 3 (tiga) tahun berpengalaman di bidang pelaksanaan pekerjaan jalan rel dan jembatan kereta api SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 16

Harus dibuktikan dengan surat keterangan kerja dari pemberi tugas untuk pekerjaan yang relevan/ekivalen. 5. b. Kesehatan : Sehat jasmani yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter dan tidak memiliki cacat fisik yang dapat mengganggu pekerjaan. Persyaratan Khusus : Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. E. Daftar Unit Kompetensi Kompetensi Kerja Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel terdiri dari: Kelompok Kompetensi Umum No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 1. F45. MLPJR.01.001.01 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) 2. F45. MLPJR.01.002.01 Melaksanakan Komunikasi dan kerja sama di Tempat Kerja Kelompok Kompetensi Inti No. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 1. F45.MTPJR.02.001.01 2. F45.MTPJR.02.002.01 3. F45.MTPJR.02.003.01 4. F45.MTPJR.02.004.01 5. F45.MTPJR.02.005.01 Melakukan Analisis Dokumen Kontrak Pelaksanaan Mengorganisasikan Pekerjaan Persiapan Bidang Teknik Mengelola Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api Melakukan Kegiatan Monitoring dan Pengendalian Pelaksanaan Melakukan Pengendalian Mutu Hasil Pekerjaan 6. F45.MTPJR.02.006.01 Membuat Laporan Pekerjaan Rutin dan Laporan Final Pekerjaan SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 17

F. Unit-unit kompetensi tergambarkan sebagai berikut: KODE UNIT : F45.MTPJR.01.001.01 JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L). DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L) pada pekerjaanpembangunan jalur kereta api. ELEMEN KOMPETENSI 1. Melakukan antisipasi potensi kecelakaan kerja yang dapat terjadi dalam tahapan pekerjaan pembangunan jalur kereta api 2. Melaksanakan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Potensi kecelakaan kerja yang berasal dari pelaku, materialmaterial jalan rel, peralatan kerja, lintas jalan rel, kondisi alam diidentifikasi. 1.2 Potensi kecelakaan kerja yang berasal dari pelaku, materialmaterial jalan rel, peralatan kerja, lintas jalan rel, dan kondisi alam diinventarisasi. 1.3 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja dirumuskan. 1.4 Tindakan pencegahan kecelakaan kerja pelaksanaan pembangunan jalan rel dimonitoring. 2.1 Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pengaman Kerja (APK) dan Alat Pemadam Kebakaran Api Ringan (APAR) diperiksa pada setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan. 2.2 APD, APK dan APAR digunakan sesuai ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L). 2.3 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dilakukan bila terjadi kecelakaan kerja di sepanjang pembangunan jalur kereta api. 2.4 Tanggap darurat dilakukan bila terjadi kecelakaan kerja akibat bencana alam di jalur kereta api yang dibangun. SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 18

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 3. Menerapkan pengendalian lingkungan kerja 3.1 Dokumen AMDAL diidentifikasi untuk langkah pengendalian lingkungan di sepanjang pembangunan jalur kereta api. 3.2 Kondisi lingkungan kerja di sepanjang pembangunan jalur kereta api diidentifikasi sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur kereta api. 3.2 Penanganan terhadap lingkungan kerja di sepanjang pembangunan jalur kereta api yang mungkin terjadi, dilakukan sesuai dengan persyaratan pada dokumen AMDAL. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1.1 Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan kelompok 1.2 Kompetensi ini berlaku pada awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan Serah Terima Akhir (Final Hand Over/FHO) kepada Direksi. 2. Perlengkapan yang diperlukan 2.1 Peralatan: 2.1.1 Alat Pelindung diri (APD) antara lain: sepatu keselamatan, helm, rompi, sarung tangan, masker. 2.1.2 Alat Pengaman kerja (APK) antara lain: Alat pemadam kebakaran api ringan (APAR), Peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). 2.1.3 Semboyan-semboyan keselamatan kerja standar perkeretaapian. 2.2 Bahan dan Fasilitas: 2.2.1 Bahan: Prosedur Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMK3-L), Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Dokumen AMDAL. 2.2.2 Fasilitas: di tempat Workshop yang disepakati. SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 19

3. Tugas yang harus dilakukan 3.1 Melaksanakan ketentuan perlindungan tenaga kerja dalam tahapan pekerjaan pembangunan jalur kereta api. 3.2 Melaksanakan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja. 3.3 Menerapkan pengendalian lingkungan kerja. 4. Peraturan-peraturan yang diperlukan 4.1 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian tersedia. 4.2 Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja tersedia. 4.3 Undang Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja tersedia. 4.4 Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tersedia. 4.5 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi tersedia. 4.6 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian tersedia. 4.7 Peraturan Dinas (PD) PT. Kereta Api Indonesia tersedia. 4.8 Permen tentang SMK3-L tersedia. 4.9 AMDAL tersedia. PANDUAN PENILAIAN 1. Penjelasan prosedur penilaian Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini dan unit-unit kompetensi yang terkait: 1.1 Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi: - 1.2 Unit kompetensi yang terkait, meliputi: 1.2.1 F45.MTPJR.01.002.01 Melaksanakan Komunikasi dengan Pihak Terkait 1.2.2 F45.MTPJR.02.001.01 Melakukan Analisis Dokumen Kontrak Pelaksanaan 1.2.3 F45.MTPJR.02.002.01 Mengorganisasikan Pekerjaan Persiapan Bidang Teknik 1.2.4 F45.MTPJR.02.003.01 Mengelola Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jalur Kereta Api 1.2.5 F45.MTPJR.02.004.01 Melakukan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan SKKNI Manajer Teknik Pembangunan Jalan Rel 20