PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

dokumen-dokumen yang mirip
PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KENAMPAKAN MATAHARI DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE 6 M

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Elly Junaidah SMP Negeri 8 Bandar Lampung ABSTRACT

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP CAHAYA

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES BTN IKIP II MAKASSAR

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DI KELAS V SDN II BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE ( TPS ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SDN 011 BUKIT KAPUR.

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KONSEP CAHAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

PENERAPAN METODE LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS III SD NEGERI 1 CIHERANG KECAMATAN KADUGEDE KABUPATEN KUNINGAN

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS JURNAL. Oleh YUSPA MAY LINDA ASMAUL KHAIR A.

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

O l e h : Titi Ariyanti 1, Triyono 2, H. Setyo Budi 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret 1 Mahasiswa SI PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Jigsaw

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Irmasuryani Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JOHO 02 SUKOHARJO TAHUN 2015/2016

PENGGUNAN MODEL MULTILITERASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Susilawati, Suarman, Rina Selva Johan . ( ),

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME DI KELAS V SDN 07 GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO KOTA PADANG

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 1.1, hlm

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DENGAN MODEL STAD DI SMKN 1 BAGOR NGANJUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMATAN TEMBILAHAN

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENERAPAN MEDIA GAMBAR PADA TEMA KEGIATAN SEHARI-HARI UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta.

Transkripsi:

1 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 015 PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Ahmad Faisal 1, Yunus Abidin, Hana Yunansah 3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia ahmad03faisal@gmail.com yunusabidia@yahoo.co.id hanayunansah@upi.edu Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA di SD. Pembelajaran masih berpusat pada guru membuat siswa pasif dalam belajar. Selain itu, hasil belajar yang diperoleh siswa dalam hal penguasaan materi IPA masih rendah. Berdasarkan permasalahan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi pesawat sederhana dengan menggunakan model cooperative learning tipe STAD. Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri Ibun 0 dengan jumlah partisipan penelitian sebanyak 9 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan desain model Elliot sehingga penulis melakukan penelitian sebanyak 3 siklus dengan setiap siklus terdiri dari 3 tindakan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tiga siklus, setiap siklusnya terdiri dari tiga tindakan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan perolehan nilai aktivitas dan hasil belajar siswa selalu mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada aktivitas belajar siswa peningkatan rata-rata nilai dimulai dari siklus I, II dan III secara berurutan yaitu siswa pada aspek bertanya dan mengemukakan pendapat sudah memperoleh kriteria nilai yang bagus. Selanjutnya, aspek bekerja kelompok perolehan nilai yang di dapat siswa sudah masuk dalam kriteria bagus sekali. Sedangkan pada hasil belajar siswa peningkatan rata-rata nilai dimulai dari siklus I, II dan III secara berurutan yaitu, 69; 73,4; dan 77,6 dengan semua siswa mendapatkan nilai di atas KKM. Dengan demikian penggunaan model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Untuk itu penulis merekomendasikan penggunaan model cooperative learning tipe kancing gemerencing sebagai alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil pembelajaran di sekolah dasar. Kata kunci: Model Cooperative Learning tipe STAD, Aktivitas, Hasil Belajar, dan Pesawat Sederhana 1

Ahmad Faisal 1, Yunus Abidin, Hana Yunansah 3 Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pesawat Sederhana APPLICATION OF MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE STAD TO IMPROVE STUDENTS LEARNING ACTIVITIES AND RESULTS ON THE MATERIAL OF SIMPLE PLANE Ahmad Faisal 1, Yunus Abidin, Hana Yunansah 3 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia ahmad03faisal@gmail.com yunusabidia@yahoo.co.id hanayunansah@upi.edu Abstract. This research is motivated by the low activity and learning outcomes of students in the process of learning science in elementary school. Learning is still centered on teachers make students passive learning. In addition, students' learning outcomes obtained in terms of mastery of the material science is still low. Based on these problems purpose of this research is to improve the students' learning activities and outcomes in learning the material of simple plane by using a model of cooperative learning type STAD. The study was conducted in class V Elementary School Ibun 0 the number of study participants were 9 students. The method used is a method of classroom action research (PTK) using the model design Elliot so that authors do research as much as 3 cycles with each cycle consisting of three acts. From the research that has been done obtained the acquisition value of the activity and student learning outcomes are always increased in each cycle. On student learning activities increase in the average value of the cycle starts I, II and III in a sequentially namely students on aspects ask and express opinions already gained a great value criteria. Furthermore, aspects of the working group on the acquisition value can students already included in the criteria nice. While on student learning outcomes increase in the average value of the cycle starts I, II and III respectively are 69; 73,4; and 77,6 with all the students scored above the KKM. Thus the use of button-type model of cooperative learning jingle can enhance the activity and student learning outcomes. To the authors recommend the use of button-type model of cooperative learning clanking as an alternative to increase the activity and learning outcomes in primary schools Keywords: Model Cooperative Learning Type STAD, Activity Learning, Learning Outcomes, Simple Plane 1 Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru Tahun 011 3

3 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 015 Pendidikan memiliki salah satu tujuan yaitu memanusiakan manusia. Maksud dari memanusikan manusia adalah membuat mannusia yang tadinya manusia tersebut tidak tahu menjadi tahu, kemudian pendidikan merupakan proses pengubahan sikap serta pendewasaan manusia melalui upaya kegiatan pembelajaran. Pendidikan memiliki fungsi sangat penting bagi setiap manusia (individu), untuk mengembangkan potensi diri yang dimilikinya secara utuh. Sejalan dengan pandangan tersebut menurut Crow & Crow (dalam Taufik, dkk, 007, hlm.1.3) mengemukakan bahwa Fungsi utama pendidikan adalah bimbingan terhadap individu dalam upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya sehingga dia memperoleh kepuasaan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi dan kehidupan sosial. Sadar akan pentingnya seorang manusia untuk mendapatkan sebuah ilmu melalui proses pendidikan, maka pemerintah turut serta dalam upaya meningkatkan daya hidup masyarakatnya ke arah yang lebih baik dengan mencanangkan program pendidikan wajib belajar 9 tahun. Pada hakekatnya program tersebut dicanangkan oleh pemerintah dalam agar masyarakat Indonesia mampu berperan aktif dalam kegiatan pembangunan. Salah satu mata pelajaran yang memfasilitasi siswa agar dapat membangun pengetahuannya sendiri serta mengaitkan dari kegiatan pembelajaran dengan kehidupan sehari-harinya yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Adapun menurut Prihantoro dkk (dalam Trianto, 01, hlm.137) pada hakikatnya IPA merupakan suatu produk, proses, aplikasi. Adapun dalam kegiatan pembelajarannya, IPA mencakup hal-hal yang ada di sekitar siswa yang merupakan hasil dari sebuah percobaan atau penemuan, serta di dalamnya terdapat sebuah proses untuk menemukan hal-hal 1 yang baru dan penerapannya di kehidupan nyata.. Namun pada kenyataannya, berdasarkan pengalaman peneliti pada saat melakukan observasi ke SDN Ibun 0 pada kelas V yang berjumlah 9 siswa, dimana hasil pembelajaran mengenai mata pelajaran IPA dinyatakan hanya 4,14% atau hanya 7 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan oleh SDN tersebut, dan sisanya 75,86% atau siswa masih belum memenuhi KKM. Setelah proses pembelajaran selesai dan guru memberikan evaluasi, sebagian siswa tidak dapat menjawab soal evaluasi sehingga hasil evaluasi siswa pun tidak sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu rata-rata nilainya hanya 60, sedangkan jika dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh guru maka nilainya masih di bawahnya, karena siswa diharapkan memenuhi KKM yang bernilai 70. Berdasarkan masalah tersebut, perlu dilakukan pembenahan dalam pembelajaran IPA serta dicari solusinya agar tidak mempengaruhi mutu pendidikan yang ada di Indonesia pada umumnya. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menggunakan model model cooperative learning tipe STAD dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi pesawat sederhana. Model Cooperative Learning tipe STAD ini memiliki keunggulankeunggulan yang berdampak positif terhadap aktivitas, kerjasama dan hasil belajar siswa. Model ini menekankan agar siswa mencari informasi dari sumber belajar lain dan belajar dari siswa lain, menumbuhkan rasa percaya diri terhadap siswa sehingga siswa aktif dalam mengungkapkan ide atau pendapatnya pada kegiatan pembelajaran. Model ini juga mengajarkan siswa untuk saling menghormati terhadap pendapat siswa lain.

Ahmad Faisal 1, Yunus Abidin, Hana Yunansah 3 Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pesawat Sederhana 4 Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menerapkan model Cooperative Learning tipe STAD pada pembelajaran pesawat sederhana di kelas V SDN Ibun 0?. Bagaimana hasil belajar siswa dengan penerapan model Cooperative Learning tipe STAD pada pembelajaran pesawat sederhana di kelas V SDN Ibun 0? Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuannya yaitu:, 1. untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada materi Pesawat Sederhana di kelas V SDN Ibun 0 melalui model Cooperative Learning tipe STAD;. untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi Pesawat Sederhana di kelas V SDN Ibun 0 melalui model Cooperative Learning tipe STAD. Tinjauan pustaka yang dibahas dalam penelitian ini yaitu mengenai hakikat pembelajaran IPA, yang terdiri dari hakikat belajar dan pembelajaran serta pembelajaran IPA di SD. Selain itu, dalam tinjauan pustaka peneliti menuliskan mengenai materi pesawat sederhana, aktivitas dan hasil belajar siswa yang terdiri dari pengertian aktivitas belajar, pengertian hasil belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Kemudian dalam tinjauan pustaka peneliti juga menulis mengenai model cooperative learning tipe STAD, yang terdiri dari pengertian model cooperative learning, dan pengertian model model cooperative learning tipe STAD yang di dalamnya terdapat langkah-langkah, kelebihan serta kekurangan dari model model cooperative learning tipe STAD. Model cooperative learning tipe STAD merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan dalam model pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa. Model cooperative learning tipe 1 Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru Tahun 011 3 STAD ini adalah bentuk pengajaran dengan mengelompokkan siswa secara heterogen dengan jumlah perkelompok yaitu 4 sampai 6 siswa. Pada pelaksanaan model ini, siswa dengan kemampuan intelektual tinggi di wajibkan agar ikut membantu memberikan suatu pemahaman terhadap teman sekelompoknya untuk memahami materi pembelajaran. Adapun langkah-langkah model cooperative learning tipe STAD menurut Slavin (dalam Abidin, 014, hlm.49) yaitu:, 1. tahap penyajian materi, guru sebelum membagi siswa kedalam beberapa kelompok menyampaikan materi pembelajaran;. tahap kegiatan kelompok, setelah guru menyajikan materi siswa diinstruksikan untuk berkelompok kemudian mengerjakan LKS yang diberikan oleh guru maupun berdiskusi mengenai materi pembelajaran; 3. tahap tes individu/kuis, pada tahap ini siswa diinstruksikan untuk kembali ketempat duduknya masing-masing kemudian diinstruksikan untuk menjawab kuis yang disediakan guru; 4. tahap perhitungan skor individu, pada tahap ini hasil tes individu yang telah dilaksakan kemudian dihitung dan menjadi tolak ukur untuk tahap selanjutnya; tahap pemberian penghargaan, pada tahap ini siswa diberikan suatu penghargaan oleh guru atas hasil yang diperolehnya setelah menjawab kuis,. Pada tahap ini pula yang menentukan tingkat kerjasama siswa bagus atau tidak. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas ini bersifat kualitatif, penelitian ini akan menghasilkan data secara deskriptif dalam bentuk laporan dan uraian.

5 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 015 Sebagai suatu metode penelitian, PTK digunakan untuk merefleksikan pengajaran yang telah digunakan sehingga akan terlihat kekurangan dan kelebihannya. McNiff (dalam Arikunto dkk, 009, hlm.10) memandang PTK sebagai suatu proses reflektif terhadap kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan masalah yang terjadi dalam pembelajaran tersebut. Partisipan dan tempat penelitian ini adalah kelas V SD Negeri Ibun 0 dengan jumlah siswa 9 siswa. Kajian dalam penelitian ini yakni mata pelajaran IPA dengan materi pesawat sederhana dengan menerapkan model cooperative learning tipe STAD. Instrumen dalam penelitian ini yaitu lembar observasi, lembar penilaian aktivitas siswa, catatan lapangan, lembar evaluasi, dan dokumentasi. Pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik observasi, penskoran, evaluasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dan teknik analisis data kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian yang telah dilakukan penulis memperoleh beberapa temuan yang menjadi kekurangankekurangan penulis dalam penelitian. Di antara temuan-temuan tersebut akan diuraikan oleh penulis berikut ini. Temuan esensial pada aktivitas belajar siswa yaitu, pada siklus I siswa merasa keberatan untuk dibagi secara heterogen, siswa masih ragu-ragu dan enggan untuk mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya, siswa yang enggan dan malas untuk bekerja sama dalam kelompoknya, sulitnya siswa dalam mengerjakan LKS. Pada siklus II hambatan yang dialami oleh penulis yaitu ditemukannya beberapa kelompok yang belum dapat bekerja sama dengan baik, masih sulitnya siswa dalam mengerjakan 1 LKS, siswa mengobrol dan memainkan alat dan bahan yang diberikan untuk pengamatan. Pada siklus III penulis menemukan siswa kesulitan dalam melakukan percobaan. Pada aspek penilaian aktivitas belajar siswa ini dari penelitian yang telah dilakukan yaitu sebanyak tiga siklus, setiap indikator aktivitas yang dinilai selalu mengalami peningkatan tiap siklusnya. Penilaian aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut. 100 90 80 70 60 50 40 30 0 10 0 Rekapitulasi Rata-rata Nilai Aktivitas Belajar Siswa Per Indikator pada Siklus I Sampai Siklus III Siklus I Siklus Siklus II III Bertanya Mengemukak an Pendapat Bekerja Kelompok Gambar 4. Grafik Nilai Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa dari Siklus I Siklus III Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui perolehan nilai aktivitas belajar siswa dari mulai siklus I sampai siklus III dari ketiga indikator aktivitas belajar siswa yang penulis teliti yaitu mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan bekerja kelompok, semuanya mengalami peningkatan menuju arah yang lebih baik. Pada aktivitas siswa indikator bertanya mengalami peningkatan sebesar 4,4 disebabkan karena siswa sudah mau mengajukan pertanyaan jika menemukan langkah-langkah pembelajaran dan materi yang belum dipahami. Pada aktivitas siswa indikator mengemukakan pendapat mengalami peningkatan sebesar 4,7,

Ahmad Faisal 1, Yunus Abidin, Hana Yunansah 3 Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pesawat Sederhana 6 disebabkan karena siswa sudah aktif dalam mengemukakan pendapatnya ketika diskusi kelompok. Pada aktivitas siswa indikator kerja sama dalam kelompok mengalami peningkatan sebesar 9,4 disebabkan karena siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dengan baik. Peningkatan yang paling besar dimulai dari siklus I sampai siklus III pada ketiga indikator aktivitas belajar siswa yang diteliti yaitu pada aktivitas belajar siswa indikator bekerja kelompok. Pada siklus I diperoleh rata-rata sebesar 55,3 kemudian meningkat nilai sersebut sebesarr 11 pada siklus II sehingga rata-rata menjadi 66,3 dan pada siklus III meningkat kembali sebesar 18,4 menjadi 84,7. Total peningkatan penilaian aktivitas siswa pada indikator bekerja kelompok adalah sebesar 9,4. Meningkatnya aktivitas bekerjasama dalam kelompok pada siswa tidak lepas dari kesadaran dari diri siswa yang meningkat untuk mencapai tujuan yang sama serta memiliki rasa ketergantungan positif. Hal tersebut senada dengan pendapat Kagan dan Kagan (dalam Abidin, 014) bahwa dengan bekerja kelompok siswa pada saat kegiatan pembelajaran guru hanya sebagai motivator serta fasilitataor untuk menunjang serta menciptakan suasana dalam kelompok agar memiliki rasa saling membutuhkan. Rasa saling membutuhkan ini disini adalah saling membutuhkan secara positif atau ketergantungan positif. Dengan demikian penggunaan model ini efektif untuk mengatasi siswa yang enggan dan malas dalam bekerja kelompok karena setiap siswa memiliki kewajiban untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti berupa LKS dapat diselesaikan oleh kelompok. Peningkatan yang paling rendah yaitu terjadi pada indikator bertanya. Pada siklus I diperoleh rata-rata sebesar 48,3 kemudian meningkat sebesar 11,7 pada siklus II sehingga rata-ratanya menjadi 60 dan pada siklus III meningkat kembali 1 Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru Tahun 011 3 sebesar 1,7 hingga rata-ratanya menjadi 7,7. Total peningkatan penilaian aktivitas siswa pada indikator mengajukan pertanyaan adalah sebesar 4,4. Melihat peningkatan yang kurang begitu signifikan, hal ini menunjukkan masih kurangnya siswa dalam hal mengajukan pertanyaan disebabkan karena siswa merasa ragu dan takut salah ketika ingin mengajukan pertanyaan. Meskipun demikian penulis berhasi meningkatkan keempat indikator aktivitas belajar siswa yang penulis teliti. Dengan demikian, penggunaan model coopertive learning tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini disebabkan karena dalam penerapan model cooperative learning tipe STAD ini siswa juga diberikan kesempatan yang luas untuk bisa saling bekerjasama yang menekankan agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran. Hal ini diperkuat oleh pendapat Ibrahim, dkk (dalam Majid, 013) bahwa kelebihan model Cooperative Learning tipe STAD dapat menumbuh kembangkan rasa ketergantungan positif yang ada pada siswa dengan begitu siswa juga dapat saling mengisi kekurangan teman kelompoknya. Pembelajaran cooperative learning tipe STAD juga dapat memfasilitasi siswa pada tingkat perkembangan potensial siswa melalui interaksi siswa dengan teman sebayanya di bawah bimbingan dan arahan dari guru sehingga siswa bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, melainkan siswa juga memperoleh kemampuan bersosialisasi yang baik. Hambatan-hambatan penulis yang berkaitan dengan hasil belajar siswa yaitu, Pada siklus I ditemukan beberapa siswa yang menyontek ketika penulis memberikan soal evaluasi kepada siswa. Pada siklus II ketika melakukan apersepsi penulis menemukan siswa yang tidak memperhatikan penjelasan penulis. Pada siklus III ketika penulis bersama siswa sedang menyimpulkan pembelajaran penulis menemukan beberapa siswa yang

7 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 015 tidak ikut serta untuk menyimpulkan pembelajaran. Pada hasil belajarnya sendiri penulis menemukan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai hasil belajar yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya selalu mengalami peningkatan. Untuk lebih jelas mengenai peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada gambar berikut ini. 100 90 80 70 60 50 40 30 0 10 0 Rekapitulasi Rata-Rata Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Sampai Siklus III 69 Siklus I 73.4 77.6 Siklus II Siklus III Gambar 4.3 Grafik Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I Siklus III Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sampai siklus III. Pada siklus I ratarata hasil belajar yang diperoleh siswa tergolong masih rendah di bawah KKM yaitu sebesar 69. Pada siklus II kemudian meningkat sebesar 4,4 menjadi 73,4. Kemudian pada siklus III meningkat kembali sebesar 4, menjadi 77,6 dengan ketentuan hampir semua siswa mendapatkan nilai di atas KKM mata pelajaran IPA yaitu sebesar 70. Peningkatan rata-rata hasil belajar tersebut menunjukkan bahwa model cooperative learning tipe STAD terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa hal ini terlihat dari pencapaian rata-rata nilai hasil belajar siswa yang selalu meningkat 1 Perolehan Nilai Siswa pada setiap siklusnya. Penelitian yang telah dilakukan penulis sejalan dengan pendapat Arend (dalam Wisudawati dan Sulistyowati, 014) bahwa melalui kerjasama yang telah dilalui siswa pada saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning maka, pencapaian akademik serta sikap sosial siswa pun akan meningkat. Dapat disimpulkan bahwa penelitian yang telah dilakukan penulis menggunakan model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Lebih lanjut model ini pun memiliki kelebihan yaitu siswa bukan hanya mendapatkan ilmu pengetahuan melainkan juga mendapatkan kemampuan bersosialisasi dengan baik. Hal ini senada dengan pendapat Halimah (013) bahwa salah satu kelebihan penerapan model cooperative learning yaitu meningkatnya interaksi positif antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan temannya. Meskipun penelitian yang dilakukan penulis berhasil meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa penulis juga menemukan beberapa kekurangan bagi penelitian yang dilakukan penulis. Kekurangan tersebut yaitu pada pelaksanaannya pembelajaran dengan model ini sangat sulit untuk memenejemen waktu, karena untuk model ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Ibrahim, dkk (dalam Majid, 013) bahwa model Cooperative Learning tipe STAD pada pelaksanaannya membutuhkan waktu yang banyak, siswa dengan kelebihan intelektual tinggi merasa tidak nyaman atau tidak mau ketika disatukan dengan teman kelompoknya yang kemampuan intelektualnya kurang dari siswa tersebut. Adapun dalam kedepannya nanti apabila ada peneliti lain yang akan menggunakan model Cooperative Learning tipe STAD untuk meneliti pembelejaran dengan materi yang sama maupun berbeda. Peneliti memberikan masukan agar penelitian tersebut tidak mengalami

Ahmad Faisal 1, Yunus Abidin, Hana Yunansah 3 Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pesawat Sederhana 8 kelemahan seperti yang dilakukan peneliti. Masukannya yaitu, pada saat melakukan diskusi kelompok agar tidak kehabisa waktu berilah sebuah batasan sebelum diskusi tersebut dimulai. KESIMPULAN Penelitian yang telah dilakukan penulis menggunakan model cooperative learning tipe STAD bertempat di Kelas V SD Negeri Ibun 0 Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung. Data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis dan dibahas sehingga penulis dapat merumuskan beberapa simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Kesimpulan tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Penerapan model Cooperative Learning tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal tersebut dapat terlihat dengan meningkatnya perolehan ratarata nilai aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Adapun aktivitas belajar siswa tersebut meliputi indikator bertanya, mengemukakan pendapat, dan bekerja kelompok. Adapun perolehan nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I, II, dan III yaitu siswa pada aspek bertanya sudah memperoleh kriteria nilai yang bagus. Siswa pun pada aspek mengemukakan pendapat sudah memperoleh kriteria nilai yang bagus. Selanjutnya, aspek bekerja kelompok perolehan nilai yang di dapat siswa sudah masuk dalam kriteria bagus sekali. Oleh karena itu, dalam penerapannya model Cooperative Learning tipe STAD sangatlah bagus untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa. Siswa yang tadinya tidak percaya diri atau malu-malu menjadi berani bertanya, mengungkapkan pendapat, dan mampu untuk bekerja kelompok.. Selain penerapan model Cooperative Learning tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, penerapan model Cooperative Learning tipe STAD juga bisa meningkatkan hasil 1 Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru Tahun 011 3 belajar siswa. Hal ini terbukti dengan diperolehnya data hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklusnya meningkat. Hal ini dapat terlihat dari perolehan rata-rata hasil belajar siswa secara berurutan dari siklus I, II, dan III yaitu, 69; 73,4; dan 77,6. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Y. (014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 013. Bandung. Refika Aditama Arikunto, S. (009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Halimah, L. (013). Sikap Profesional Guru dan Keterampilan Dasar Mengajar. Bandung: Rizqi Press. Majid, A. (013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Trianto. (01). Tipe Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara Taufik, A, dkk. (007). Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas Terbuka Wisudawati, A.W., & Sulistyowati, E. (014). Metodologi pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.