BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) A.1. Visi dan Misi Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 2018 adalah Terwujudnya masyarakat Kalimantan Barat yang adil, makmur, sejahtera melalui ketahanan pangan yang berbasis sumberdaya lokal dan berkelanjutan serta penyuluhan yang dinamis. Untuk mewujudkan visi Badan Ketahanan pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat, maka misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas aparatur guna mewujudkan Kelembagaan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan yang kuat dan terpecaya; 2. Meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan akses pangan, penganekaragaman dan keamanan pangan, serta penanganan kerawanan pangan berbasis sumber daya lokal; 3. Meningkatkan kapasitas petani, pelaku utama dan pelaku usaha perikanan, masyarakat di dalam dan disekitar kawasan hutan, penyuluh pertanian, kehutanan dan perikanan serta kelembagaannya. A.2. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah SKPD Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang harus diselesaikan oleh suatu SKPD. Pernyataan tujuan tersebut akan diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin dicapai dari masing-masing misi. Tujuan yang dirumuskan untuk mencapai misi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas tata kelola Kelembagaan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, serta meningkatkan pelayanan publik; Laporan (APBD) Tahun 2015 25
2. Meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan,serta penanganan daerah rawan pangan; 3. Meningkatkan distribusi dan akses pangan; 4. Meningkatkan penganekaragaman dan keamanan pangan; 5. Meningkatkan kapasitas kelembagaan ketahanan pangan; 6. Meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan, serta kelembagaannya; 7. Meningkatkan kapasitas petani perikanan, nelayan, dan penyuluh perikanan, serta kelembagaannya; 8. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diusahakan dapat diukur dalam bentuk kuatitatif. Oleh karena itu, sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran yang hendak dicapai dalam pemantapan ketahanan pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018 berdasarkan visi dan misi, serta tujuan, meliputi: 1. Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang baik; 2. Terpenuhinya ketersediaan pangan dan gizi masyarakat; 3. Terpenuhinya cadangan pangan masyarakat; 4. Berkurangnya daerah rawan pangan melalui peningkatan kemandirian pangan masyarakat; 5. Terpenuhinya ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan; 6. Terpantaunya stabilitas harga dan pasokan pangan; 7. Terpenuhinya konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi seimbang dan aman; 8. Penguatan kelembagaan ketahanan pangan daerah 9. Tersedianya kelembagaan penyuluhan yang andal; 10. Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme penyuluh pertanian; 11. Tercapainya pemberdayaan kelembagaan petani; 12. Tercapainya peningkatan kapasitas SDM Petani; Laporan (APBD) Tahun 2015 26
13. Meningkatnya peran dan fungsi penyuluh pertanian dalam pencapaian swasembada pangan, peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk lokal, serta peningkatan kesejahteraan petani; 14. Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme penyuluh perikanan; 15. Tercapainya pemberdayaan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha perikanan; 16. Tercapainya peran dan fungsi penyuluh perikanan dalam peningkatan aksessibilitas dan penerapan inovasi teknologi terekomendasi kepada pelaku utama dan pelaku usaha; 17. Terbentuknya kelompok masyarakat produktif yang mandiri; 18. Meningkatnya kapasitas penyuluh kehutanan; A.3. Strategi Dan Kebijakan SKPD Keberhasilan manajemen dalam organisasi sebenarnya terlihat dari kemampuan organisasi beradaptasi terhadap lingkungan stategik yang berubah sedemikian cepat. Selain data-data historis yang dimiliki organisasi sebagai pendukung perencanaan, organisasi juga harus tanggap terhadap lingkungan eksternal dan sektor-sektor lain yang terkait. Oleh karena itu organisasi dalam suatu perencanaan harus melakukan analisis lingkungan strategis. Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana SKPD mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untukmelakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan strategik tidak saja mengagendakan aktivitas pembangunan, tetapi juga segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat tersebut dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi. Pemilihan strategi merupakan proses pembuatan keputusan untuk memilih alternatif terbaik dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran. Untuk mencapai tujuan dan sasaran maka strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Strategi yang akan ditempuh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat 2013-2018 meliputi: 1. Menciptakan sistem pengelolaan administrasi yang tertib guna meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dan sistem penyuluhan; Laporan (APBD) Tahun 2015 27
2. Menciptakan peningkatan kualitas kebijakan melalui koordinasi secara sinergis dalam penyusunan kebijakan ketahanan pangan dan penyuluhan; 3. Mendorong peranserta swasta, masyarakat sipil, dan kelembagaan masyarakat lainnya dalam peningkatan ketahanan pangan dan penyuluhan; 4. Menyelenggarakan program aksi pemberdayaan masyarakat dalam memecahkan permasalahan ketahanan pangan masyarakat dan peningkatan sistem penyuluhan swadaya; 5. Medorong sinkronisasi pembiayaan program aksi antara APBN, APBD dan dana masyarakat; 6. Memecahkan permasalahan strategis ketahanan pangan melalui mekanisme Dewan Ketahanan Pangan, serta permasalahan penyuluhan melalui Komisi Penyuluhan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Arah kebijakan umum pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan tahun 2013-2018 adalah untuk: 1. Meningkatkan sistem pengelolaan admiistrasi dengan memberi kesempata kepada aparatur dalam mengembangkan keahlian dan keterampilan didukung dengan ssarana dan prasarana yang memadai; 2. Meningkatkan sistem ketersediaan pangan dan penanggulangan rawan pangan; 3. Meningkatkan sistem distribusi, stabilisasi harga, dan cadangan pangan; 4. Meningkatkan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan; 5. Meningkatkan kelembagaan ketahanan pangan yang kuat; 6. Pengembangan Penyuluhan Pertanian dan Kelembagaannya; 7. Peningkatan Kapasitas Petani dan Kelembagaannya; 8. Pengembangan Penyuluhan Perikanan dan Kelembagaannya; 9. Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha dan Pelaku Utama Perikanan; 10. Peningkatan Kapasitas Penyuluhan Kehutanan; 11. Peningkatan Kesadaran Pengelolaan hutan oleh masyarakat. Kebijakan ketahanan pangan dalam aspek ketersediaan dan kerawanan pangan diarahkan untuk: (a) meningkatkan dan menjamin kelangsungan produksi dalam negeri menuju kemandirian pangan; (b) mengembangkan kemampuan pengelolaan cadangan pangan Laporan (APBD) Tahun 2015 28
pemerintah dan masyarakat secara sinergis dan partisipatif; dan (c) mencegah dan menanggulangi kondisi rawan pangan secara dinamis. Dalam aspek peningkatan sistem distribusi dan stabilitasi harga pangan, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk: (a) mengembangkan sistem distribusi pangan yang efektif dan efisien untuk menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan; (b) mengembangkan koordinasi sinergis lintas sektor dalam pengelolaan distribusi, harga dan akses pangan; dan (c) meningkatkan peran serta kelembagaan masyarakat dalam kelancaran distribusi, kestabilan harga dan akses pangan. Aspek peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi dan keamanan pangan, kebijakan ketahanan pangan diarahkan untuk: (a) mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal, (b) mengembangkan teknologi pengolahan pangan, terutama pangan lokal non beras dan terigu, guna meningkatkan nilai tambah dan nilai sosial, dan (c) mengembangkan keamanan pangan segar di daerah sentra pangan. Dalam upaya Pengembangan kelembagaan penyuluhan diarahkan untuk membangun kelembagaan yang andal dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelaku utama dan pelaku usaha. Pengembangan ketenagaan penyuluhan diarahkan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme penyuluh, serta menempatkan satu desa satu penyuluh dengan mengoptimalkan peran penyuluh pns, penyuluh swadaya/swasta, dan thl-tb pp; Pemberdayaan Kelembagaan Petani Ditujukan Untuk Meningkatkan Kapasitas Pelaku Utama Dan Pelaku Usaha, Peningkatan Usaha Tani Serta Penumbuhan Dan Penguatan Kelembagaan Tani. Peningkatan Kapasitas Penyuluhan Perikanan dan Peningkatan Kapasitas Pelaku usaha dan Pelaku utama melalui (1) pemberdayaan pelaku utama dan pelaku usaha dalam meningkatkan produktivitasnya melalui sistem penyuluhan partisipatif; (2) Meningkatkan kapasitas pelaku utama dan pelaku usaha dalam membangun kelompok yang mandiri melalui upaya pendampingan; (3) Meningkatkan aksessibilitas dan penerapan inovasi teknologi terekomendasi kepada pelaku utama dan pelaku usaha melalui peran aktif penyuluh perikanan yang kompeten dan profesional. Dalam pelaksanaan implementasi kebijakan-kebijakan tersebut, diperlukan dukungan manajemen, antara lain: (a) peningkatan pemberdayaan dan peran serta masyarakat; (b) penguatan kelembagaan dan koordinasi ketahanan pangan dan Penyuluhan yang lintas sektoral dan berwawasan lingkungan. Laporan (APBD) Tahun 2015 29
B. PERJANJIAN KINERJA Indikator Badan Ketahanan Pangan mendukung pencapaian visi, misi, tujuam dan sasaran pembangunan Provinsi Kalimantan Barat sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013-2018, khususnya pencapaian misi ke-4 yaitu Mengembangkan sumber daya lokal bagi pengembangan ekonomi masyarakat melalui sistem pengelolaan yang profesional, efektif, dan efisien serta akuntabel, dengan didukung sistem dan sarana investasi yang baik melalui penyediakan data potensi investasi guna menarik dan mendorong masuknya investasi, dapat dijabarkan sebagai berikut: Pencapaian Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tahun 2013-2018, dituangkan untuk mencapai misi sebagai berikut: Misi ke-2 : Meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan, distribusi dan akses Misi tersebut bertujuan untuk : pangan, penganekaragaman dan keamanan pangan, serta penanganan kerawanan pangan berbasis sumber daya lokal 1. Meningkatkan ketersediaan dan cadangan pangan, dengan sasaran: 1) Terpenuhinya ketersediaan pangan dan gizi masyarakat 2) Terpenuhinya cadangan pangan Target Tahunan untuk mencapai misi ke-2, dituangkan melalui 3 (tiga) indikator sasaran, dengan target tiap tahunnya ditunjukkan pada Tabel 1-II.1. No. Tabel 1-II.1. Pencapaian Misi ke-2 Tahun 2013-2018 Indikator Sasaran 6 7 8 9 1. Terpenuhinya ketersediaan 3964 2150 2200 2250 2300 2350 2400 energi bagi masyarakat (kalori/kap/hari) 2. Terpenuhinya ketersediaan protein bagi masyarakat (gram protein/kap/hari) 3. Tercapainya penguatan cadangan pangan (ton eq. Beras) 74,51 50 51 54 57 60 63 296,75 80 110 120 150 180 200 2. Meningkatkan distribusi dan akses pangan, dengan sasaran: 1) Terpenuhinya ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan 2) Terpantaunya stabilitas harga dan pasokan pangan Laporan (APBD) Tahun 2015 30
Adapun target kinerja tahunan yang mengacu pada sasaran distribusi dan akses pangan ditunjukkan pada Tabel. 1-II.2. Tabel 1-II.2. Target Tahunan Pencapaian Sasaran Peningkatan Distribusi dan Akses Pangan Tahun 2013-2018 No. Indikator Sasaran 6 7 8 9 1. Tersedianya informasi 100 90 95 100 100 100 100 pasokan, harga dan akses pangan (%) 2. Tersedianya pemantauan stabilitas harga dan pasokan pangan (%) 100 90 95 100 100 100 100 3. Meningkatkan penganekaragaman dan keamanan pangan, dengan sasaran : No. - Terpenuhinya konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi seimbang dan aman; Target kinerja tahunan yang mengacu pada sasaran terpenuhinya konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi seimbang dan aman, ditunjukkan pada Tabel 1-II.3. Tabel 1-II.3. Target Tahunan Pencapaian Sasaran Pemenuhan Konsumsi Pangan Masyarakat Yang Beragam, Bergizi Seimbang Dan Aman, Tahun 2013-2018 Indikator Sasaran 6 7 8 9 1. Tercapainya skor Pola 68,6 82,3 83,9 85,5 87,1 88,7 90,4 Pangan Harapan yang ideal 2. Terlaksanya pembinaan dan pengawasan keamanan pangan segar (%) 100 80 80 85 90 95 100 3. Tercapainya konsumsi energi (Kkal/Kap/hr) dan protein (gram /Kap/hr) masyarakat 4. Tercapainya konsumsi beras per kapita per tahun masyarakat (kg) 1841 kkal, 51,7 gr protein 1870 kkal, 52 gr protein 1890 kkal, 52 gr protein 1920 kkal, 52 gram protein 1950 kkal, 52 gram protein 1970 kkal, 52 gr protein 2000 kkal, 52 gram protein 4. Meningkatkan penanganan daerah rawan pangan, dengan sasaran : - Berkurangnya daerah rawan pangan melalui peningkatan kemandirian pangan masyarakat Laporan (APBD) Tahun 2015 31
Target kinerja tahunan yang mengacu pada sasaran Berkurangnya daerah rawan pangan melalui peningkatan kemandirian pangan masyarakat, ditunjukkan pada Tabel 1-II.4. No. Tabel 1-II.4. Target Tahunan Pencapaian Sasaran Pengurangan Daerah Rawan Pangan Tahun 2013-2018 Indikator Sasaran 6 7 8 9 1. Tertanganinya daerah rawan 14 14 14 14 14 14 14 pangan (kab/kota) 5. Meningkatkan keselarasan dan keserasian kebijakan ketahanan pangan dan fasilitasi kelembagaan. Sasaran dari tujuan tersebut adalah terwujudnya keselarasan dan keserasian Kebijakan, serta Promosi dan Fasilitasi Kelembagaan. Indikator kinerja dari sasaran tersebut yaitu: 1) Terkoordinasinya kebijakan pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan di Kalimantan Barat; 2) Terfasilitasinya Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat 3) Terfasiltasinya penyusunan pengembangan kebijakan ketahanan pangan dan penyuluhan di Kalimantan Barat; 4) Terfasilitasinya promosi program pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan di Kalimantan Barat; 5) Tersosialisasinya peraturan perundang-undangan terkait tata kelola pemerintahan, kepegawaian dan pengembangan ketahanan pangan dan penyuluhan. Target kinerja tahunan yang mengacu pada sasaran mewujudkan keselarasan dan keserasian Kebijakan, serta Promosi dan Fasilitasi Kelembagaan, ditunjukkan pada Tabel 1-II.5. Tabel 1-II.5. Target kinerja tahunan yang mengacu pada sasaran mewujudkan keselarasan dan keserasian Kebijakan, serta Promosi dan Fasilitasi Kelembagaan Tahun 2013-2018 No. Indikator Sasaran 6 7 8 9 1. Terkoordinasinya kebijakan 100 100 100 100 100 100 100 pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan di Kalimantan Barat (%) 2. Terfasilitasinya Dewan 100 100 100 100 100 100 100 Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat (%) Laporan (APBD) Tahun 2015 32
No. Indikator Sasaran 3. Terfasiltasinya penyusunan pengembangan kebijakan ketahanan pangan dan penyuluhan di Kalimantan Barat (%) 4. Terfasilitasinya promosi program pembangunan ketahanan pangan dan penyuluhan di Kalimantan Barat (%) 5. Tersosialisasinya peraturan perundang-undangan terkait tata kelola pemerintahan, kepegawaian dan pengembangan ketahanan pangan dan penyuluhan (%) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Misi ke-3 : meningkatkan kapasitas petani, pelaku utama dan pelaku usaha perikanan, masyarakat di dalam dan disekitar kawasan hutan, penyuluh pertanian, kehutanan dan perikanan serta kelembagaannya Misi ini bertujuan untuk : 1. meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian, serta kelembagaannya, dengan sasaran : - Tersedianya kelembagaan penyuluhan yang andal - Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme penyuluh pertanian - Tercapainya pemberdayaan kelembagaan petani - Tercapainya peningkatan kapasitas SDM Petani - Meningkatnya peran dan fungsi penyuluh pertanian dalam pencapaian swasembada pangan, peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk lokal, serta peningkatan kesejahteraan petani - Terfasilitasinya Komisi Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Target capaian kinerja tahunan yang mengacu pada sasaran meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian ditujukkan pada Tabel 1-II.6. Laporan (APBD) Tahun 2015 33
No. Tabel 1-II.6. Target kinerja tahunan yang mengacu pada sasaran meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian Tahun 2013-2018 Indikator Sasaran 6 7 8 9 1. Terbentuknya Kelembagaan 132 137 142 149 154 159 164 penyuluhan Pertanian (BPP) 2. Penyuluh pertanian yang mengikuti peningkatan kompetensi dan profesionalisme penyuluh pertanian (%) 70 72 74 76 78 80 82 3. Terbinanya kelembagaan petani (Gapoktan) 4. Tercapainya peningkatan kapasitas SDM Petani (%) 5. Terlaksananya pelatihan kepada penyuluh pertanian dalam swasembada pangan, peningkatan diversifikasi pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk lokal, serta peningkatan kesejahteraan petani (%) 6. Terfasilitasinya Komisi Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat (%) 983 993 1005 1010 1015 1020 1025 60 62 64 66 68 70 72 70 72 74 76 78 80 82 100 100 100 100 100 100 100 2. meningkatkan kapasitas pelaku utama perikanan dan penyuluh perikanan, serta kelembagaannya, dengan sasaran: - Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme penyuluh perikanan - Tercapainya pemberdayaan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha perikanan - Tercapainya peran dan fungsi penyuluh perikanan dalam peningkatan aksessibilitas dan penerapan inovasi teknologi terekomendasi kepada pelaku utama dan pelaku usaha Target capaian kinerja tahunan meningkatkan kapasitas pelaku utama perikanan dan penyuluh perikanan, serta kelembagaannya ditunjukkan pada Tabel 1-II.7. Laporan (APBD) Tahun 2015 34
Tabel 1-II.7. Target kinerja tahunan yang mengacu pada sasaran meningkatkan kapasitas pelaku utama perikanan dan penyuluh perikanan, serta kelembagaannya Tahun 2013-2018 No. Indikator Sasaran 6 7 8 9 1. Meningkatnya kapasitas 30 50 50 50 50 50 50 penyuluh perikanan (orang) 2. Terbentuknya kelompok pelaku utama perikanan (Kelompok Tani) 55 112 167 222 277 332 378 3. Meningkatnya Jumlah kelompok utama perikanan yang disuluh (orang) 4. Pembinaan Kelembagaan Pelaku Utama perikanan 25 40 60 70 80 90 100 50 60 75 80 85 90 100 3. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan, dengan sasaran: - Terbentuknya kelompok masyarakat produktif yang mandiri - Meningkatnya kapasitas penyuluh kehutanan Target capaian kinerja tahunan untuk Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kehutanan ditunjukkan pada tabel 1-II.8. Tabel 1-II.8. Target Tahunan Yang Mengacu Pada Sasaran Meningkatkan Kesadaran Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kehutanan Tahun 2013-2018 No. Indikator Sasaran 6 7 8 9 1. Terbentuknya kelompok masyarakat produktif yang mandiri (orang) 80 268 318 368 423 478 533 2. Meningkatnya kapasitas penyuluh kehutanan (orang) 3. Pembinaan Kelembagaan Pelaku Utama Kehutanan 40 50 50 50 50 50 50 30 40 60 65 70 80 90 Dari perencanaan kerja tahun 2013-2018, maka Perjanjian Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015 sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 1-II.9. Laporan (APBD) Tahun 2015 35
Tabel 1-II.9 Perjanjian Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015 No. Sasaran Strategis Indikator Utama(IKU) Target Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) 1 2 3 5 6 7 1. Meningkatkan ketersediaan 1 Penguatan cadangan pangan 50% Program Peningkatan Ketahanan 3.219.736.500 dan cadangan pangan, Pangan distribusi dan akses pangan, 2 Ketersediaan informasi 100% 1 Penyusunan Peta Distribusi Pangan, 77.055.000 penganekaragaman dan pasokan, harga dan akses keamanan pangan serta pangan penanganan kerawanan 3 Pengawasan dan pembinaan 75% 2 Pengembangan Usaha Lembaga 108.255.000 pangan berbasis sumber daya keamanan pangan Distribusi Pangan Pedesaan lokal dengan dukungan 4 Penanganan daerah rawan 50% 3 Pemantauan & Pengawasan 182.640.700 penguatan kelembagaan pangan Keamanan Pangan ketahanan pangan 5 Meningkatnya kuantitas dan kualitas pangan penduduk 83,9% 4 Pagelaran Cipta Menu Lokal 22.030.700 5 Penyusunan Analisis Situasi Pola Konsumsi Pangan Kampanye Gerakan Percepatan Diversifikasi Konsumsi dan Keamanan Pangan 6 Apresiasi Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal 7 Pembinaan Peningkatan Koordinasi Kelancaran Distribusi dan Akses Pangan 8 Pembinaan dan Pengembangan Konsumsi Pangan Lokal Berbasisi 3 B 5.492.600 60.000.000 55.400.000 79.696.800 246,443,600 9 Optimalisasi Pengembangan Kawasan Diversifikasi Pangan 144,254,800 10 Pengembangan Sistem Kewaspadaan 92,535,000 Laporan (APBD) Tahun 2015 36
No. Sasaran Strategis Indikator Utama(IKU) Target Program/ Anggaran (Rp) Kegiatan Pangan dan Gizi 11 Pengembangan Desa Mandiri Pangan 140,247,000 12 Pemantauan Cadangan Pangan 51,213,000 Daerah 13 Pengelolaan Cadangan Pangan 53,358,000 Pemerintah Provinsi 14 Pembinaan Lumbung Pangan Desa 136,880,000 15 Pertemuan Teknis Pendamping 72,267,000 Lumbung Pangan Masyarakat 16 Apresiasi Pengurus Lumbung Pangan 47,361,000 Masyarakat 17 Apresiasi Analisis Ketersediaan 71,696,000 Pangan 18 Apresiasi Peningkatan Kemandirian 55,124,000 Pangan Desa 19 Pembinaan dan Pemantauan Situasi 85,226,000 Ketersediaan Pangan 20 Rapat Koordinasi dan Rapat Teknis 143,184,100 Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat 21 Koordinasi dan Fasilitasi Dewan 204,658,400 Ketahanan Pangan 22 Penyusunan SPM Ketahanan Pangan 66,343,200 23 Promosi Ketahanan Pangan dan 228,361,600 Penyuluhan dan Fasilitasi Hari Pangan Sedunia 24 Kampanye Gerakan Percepatan 450,013,000 Diversifikasi Konsumsi dan Keamanan Pangan 25 Pembangunan Lantai Jemur Lembaga 200,000,000 Laporan (APBD) Tahun 2015 37
No. Sasaran Strategis Indikator Utama(IKU) Target Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) Distribusi Pangan Masyarakat di Kabupaten Kubu Raya 26 Pembangunan Lantai Jemur Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat di Kabupaten Mempawah 200,000,000 2. Meningkatkan kapasitas 1 Meningkatnya kapasitas 74% Program Pengembangan SDM 2.169.921.000 petani dan penyuluh petani serta kelembagaannya Penyuluh Pertanian Pertanian dan Kelembagaan Petani 2 Meningkatnya kapasitas Petani 64% 1 Pembinaan Pengembangan Sistem 103,034,000 Kerja LAKU Pertanian 3 Pembinaan kelembagaan petani 1005 gapoktan 2 Pemberdayaan Penyuluh Pertanian 359,140,000 4 Pembinaan kelembagaan 264 unit 3 Peningkatan Sarana dan Media 30,210,000 penyuluh Informasi Penyuluh Pertanian 4 Forum Penyuluhan Pertanian 191,389,000 5 Pemberdayaan Kader Penyuluh Desa 84,604,000 Model 6 Fasilitasi dan Pembinaan 191,482,000 Kelembagaan Penyuluh 7 Fasilitasi Peringatan Hari Krida 374,457,000 Pertanian, Hari Pangan Sedunia dan Hari Kesatuan Gerak PKK 8 Penyusunan Programa Penyuluhan 75,105,000 Pertanian 9 Pemasyarakatan Teknologi Pertanian Melalui Demplot dan Denfarm di Kabupaten Landak 131,500,000 10 Pemasyarakatan Teknologi Pertanian 129,000,000 Melalui Demplot dan Denfarm di Kabupaten Kubu Raya Laporan (APBD) Tahun 2015 38
No. Sasaran Strategis Indikator Utama(IKU) Target Program/ Kegiatan 11 Penyusunan Data Base Penyuluhan Pertanian di Provinsi Kalimantan Barat 3. Meningkatkan kapasitas 1 Peningkatan kapasitas 50 org Program Pengembanagan SDM penyuluh perikanan dan penyuluh perikanan Kelautan dan Perikanan pelaku utama perikanan 1 Fasilitasi Penilaian Penyuluh Teladan dan Pelaku Utama Perikanan 4. Meningkatkan kapasitas penyuluh kehutanan dan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan 2 Pembinaan kelompok pelaku utama perikanan 1 Peningkatan kapasitas penyuluh kehutanan Berprestasi 70 klp 2 Pembinaan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan 3 Pembinaan Pengembangan Sistem Kerja Latihan dan Kunjungan (LAKU) Perikanan Anggaran (Rp) 500,000,000 452.905.000 36,580,000 55,207,000 43,194,000 4 Pemberdayaan Penyuluhan Perikanan 48,340,000 5 Peningkatan Kapasitas Penyuluhan 171,000,000 Perikanan 6 Peningkatan Sarana Media Informasi 25,010,000 Penyuluhan Perikanan 7 Penyusunan Database Penyuluhan 26,244,000 Perikanan 8 Penyusunan Program Penyuluhan Perikanan 47,330,000 50 org Program pengembangan SDM 523.135.000 Kehutanan 1 Pemberdayaan Penyuluhan 65,100,000.00 Kehutanan 2 Pembinaan Kelembagaan Pelaku 66,400,000.00 Utama Kehutanan 3 Pembinaan Pengembangan Sistem 51,475,000.00 Kerja Latihan dan Kunjungan Laporan (APBD) Tahun 2015 39
No. Sasaran Strategis Indikator Utama(IKU) Target Program/ Kegiatan Anggaran (Rp) (LAKU) Kehutanan 2 Pembinaan kelompok 60 klp 4 Peningkatan Kapasitas Penyuluh 92,702,500.00 masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan 5 Kehutanan Peningkatan Sarana Media Informasi 14,850,000.00 Penyuluhan Kehutanan 6 Penyusunan Database Penyuluhan 32,900,000.00 Kehutanan 7 Penyusunan Program Penyuluhan 48,597,500.00 Kehutanan 8 Forum Penyuluhan Kehutanan 151,110,000.00 Laporan (APBD) Tahun 2015 40