KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA BARAT FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2016

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Provinsi Sumatera Selatan

Transkripsi:

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 92/11/21/Th. X, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,20 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2015 mencapai 891.988 orang, bertambah sebanyak 13.573 orang dibanding Agustus 2014, di mana jumlah angkatan kerja pada Agustus 2014 sebanyak 878.415 orang Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2015 mencapai 836.670 orang, bertambah 17.014 orang dibanding keadaan Agustus 2014, pada Agustus 2014 jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 819.656 orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2015 mencapai 6,20 persen, mengalami penurunan TPT apabila dibandingkan dengan TPT Agustus 2014, di mana TPT pada bulan Agustus 2014 sebesar 6,69 persen. Selama setahun terakhir (Agustus 2014 Agustus 2015), jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada beberapa sektor, yaitu di sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebanyak 34.434 orang (14,73 persen), sektor listrik, gas dan air minum sebanyak 904 orang (24,57 persen),dan sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak 1.370 orang (2,44 persen). Sedangkan sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebanyak 28.714 orang (20,72 persen). Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2015, sebanyak 717.317 orang (85,73 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 16.953 orang (2,03 persen). Pada Agustus 2015, penduduk bekerja dengan pendidikan SMA/Sederajat masih tetap mendominasi yaitu sebanyak 265.733 orang (31,76 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak 30.770 orang (3,68 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan DIV/S1/S2/S3 sebanyak 96.499 orang (11,53 persen). 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2015 menunjukkan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk bekerja sedangkan jumlah pengangguran mengalami penurunan. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2015 bertambah sebanyak 13.573 orang dibanding keadaan Agustus 2014. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 bertambah sebanyak 17.014 orang dibanding keadaan setahun yang lalu (Agustus 2014). Sementara jumlah pengangguran pada Agustus 2015 mengalami penurunan sebanyak 3.441 orang jika dibanding keadaan Agustus 2014. Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan, TPAK Agustus 2015 sebesar 65,07 sedangkan TPAK pada Agustus 2014 sebesar 65,95. Berita Resmi Statistik No.92/11/21/Th.X, 5 November 2015 1

Jenis Kegiatan Utama Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2013 2015 Satuan (8) 1. Angkatan Kerja orang 899.321 854.150 892.035 878.415 895.443 891.988 Bekerja orang 846.430 806.073 845.088 819.656 814.427 836.670 Penganggur orang 52.891 48.077 46.947 58.759 81.016 55.318 2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 70,46 65,92 67,83 65,95 66,16 65,07 3. Tingkat Pengangguran Terbuka % 5,88 5,63 5,26 6,69 9,05 6,20 4. Pekerja tidak penuh orang 159.718 128.722 144.094 113.030 133.467 119.353 Setengah penganggur orang 30.561 24.007 33.019 26.918 28.805 29.460 Paruh waktu orang 129.157 104.715 111.075 86.112 104.662 89.893 2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan hingga Agustus 2015 tidak mengalami perubahan. Sektor Industri, Perdagangan, dan Jasa Kemasyarakatan secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Provinsi Kepulauan Riau. Lapangan Pekerjaan Utama Tabel 2 Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2013 2015 (orang) Pertanian 112.365 84.322 117.978 83.706 118.540 92.243 Pertambangan 41.430 17.057 28.003 12.639 6.520 13.992 Industri 126.780 213.961 126.575 201.241 191.307 207.230 Listrik, Gas dan air Minum 2.935 3.456 2.741 3.679 3.251 2.775 Konstruksi 62.874 65.461 107.909 60.074 59.754 68.849 Perdagangan 187.035 224.798 190.031 233.734 161.146 199.300 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 63.784 57.350 51.525 56.260 73.435 54.890 Keuangan 33.870 19.822 35.093 29.749 45.957 30.103 Jasa Kemasyarakatan 215.357 119.846 185.233 138.574 154.517 167.288 Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014, jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada beberapa sektor, yaitu di sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebanyak 34.434 orang (14,73 persen), sektor listrik, gas dan air minum sebanyak 904 orang (24,57 persen), dan sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak 1.370 orang (2,44 Persen). Sedangkan sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebanyak 28.714 orang (20,72 persen). Berita Resmi Statistik No.92/11/21/Th.X, 5 November 2015 2

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2015 sebanyak 601.589 orang (71,90 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 235.081 orang (28,10 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dalam setahun terakhir (Agustus 2014 Agustus 2015), penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan bertambah sebanyak 49.455 orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal bertambah sekitar 35.025 orang dan persentase pekerja formal meningkat dari 69,12 persen pada Agustus 2014 menjadi 71,90 persen pada Agustus 2015. Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di non pertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Agustus 2014 Agustus 2015), pekerja informal secara absolut berkurang sebanyak 18.011 orang, dan secara persentase pekerja informal juga berkurang dari 30,88 persen pada Agustus 2014 menjadi 28,10 persen pada Agustus 2015. Penurunan secara absolut ini sebagian berasal dari penduduk bekerja berstatus berusaha sendiri dan pekerja berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar. Status Pekerjaan Utama Tabel 3 Menurut Status Pekerjaan Utama, 2013 2015 (juta orang) Berusaha sendiri 169.802 150.209 201.658 152.942 135.927 141.398 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 37.514 23.600 37.555 40.693 34.048 36.578 Berusaha dibantu buruh tetap 29.437 34.856 18.835 43.018 21.893 28.588 Buruh/Karyawan 541.574 539.904 510.957 523.546 557.710 573.001 Pekerja bebas 20.219 24.242 30.096 23.146 29.322 22.654 Pekerja keluarga/tak dibayar 47.884 33.262 45.987 36.311 35.527 34.451 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam keatas per minggu, pada Agustus 2015 jumlahnya mencapai 717.317 (85,73 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) meningkat sebanyak 6.323 orang (5,59 persen). Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu pada Agustus 2015 mencapai 16.953 orang (2,03 persen). Berita Resmi Statistik No.92/11/21/Th.X, 5 November 2015 3

Jumlah Jam Kerja per Minggu Tabel 4 Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, 2013 2015 (orang) 1 7 7.241 8.094 3.693 8.186 4.354 4.129 8 14 34.422 25.804 18.175 13.531 32.827 12.824 15 24 50.807 47.463 41.894 44.357 43.914 48.580 25 34 67.248 47.361 80.332 46.956 52.345 53.820 1 34 159.718 128.722 144.094 113.030 133.467 119.353 35+ ****) 686.712 677.351 700.994 706.626 680.960 717.317 ****) Termasuk sementara tidak bekerja 5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas/sederajat sebanyak 381.155 orang (45,56 persen) yang terdiri dari penduduk bekerja berpendidikan SMA sebanyak 265.733 orang (31,76 persen) dan berpendidikan SMK sebanyak 115.422 orang (13,80 persen) sedangkan penduduk bekerja berpendidikan SD kebawah sebanyak 190.044 orang (22,71 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan DIV/S1/S2/S3) hanya sebanyak 127.269 orang mencakup 30.770 orang (3,68 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 96.499 orang (11,53 persen) berpendidikan DIV/S1/S2/S3. Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP kebawah) dan meningkatnya penduduk bekerja pendidikan tinggi (Diploma dan DIV/S1/S2/S3). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) menurun dari 334.235 orang (40,78 persen) pada Agustus 2014 menjadi 328.246 orang (39,23 persen) pada Agustus 2015. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi meningkat dari 105.085 orang (12,82 persen) pada Agustus 2014 menjadi 127.269 orang (15,21 persen) pada Agustus 2015. Berita Resmi Statistik No.92/11/21/Th.X, 5 November 2015 4

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tabel 5 Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2013 2015 (juta orang) SD Kebawah 283.883 197.686 278.629 188.493 240.653 190.044 Sekolah Menengah Pertama 122.472 136.865 147.218 145.742 125.459 138.202 Sekolah Menengah Atas 205.335 230.037 190.463 228.459 236.973 265.733 Sekolah Menengah Kejuruan 108.042 138.150 92.836 151.877 125.775 115.422 Diploma I/II/III 54.570 24.704 54.311 26.389 25.744 30.770 DIV/S1/S2/S3 72.128 78.631 81.631 78.696 59.823 96.499 6. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Jumlah pengangguran pada Agustus 2015 mencapai 55.318 orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, di mana TPT Agustus 2015 sebesar 6,20 persen menurun apabila dibandingkan dengan TPT Agustus 2014, di mana TPT Agustus 2014 sebesar 6,69 persen. Pada Agustus 2015, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 9,73 persen, disusul oleh TPT pendidikan DI/DII/DIII sebesar 8,88 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat DIV/S1/S2/S3 yaitu sebesar 3,33 persen. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2014, TPT yang mengalami peningkatan yaitu pada tingkat pendidikan SD ke bawah, DI/DII/DIII dan DIV/S1/S2/S3. Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2013 2015 (persen) PendidikanTertinggi yang Ditamatkan SD Kebawah 4,26 3,47 4,03 3,92 2,78 4,43 Sekolah Menengah Pertama 9,25 6,37 3,67 5,90 8,63 5,39 Sekolah Menengah Atas 7,12 7,66 7,66 7,85 12,88 6,96 Sekolah Menengah Kejuruan 7,14 7,22 9,25 11,16 13,04 9,73 Diploma I/II/III 3,82 2,55 5,65 7,61 8,67 8,88 DIV/S1/S2/S3 3,27 3,20 1,35 1,50 9,02 3,33 Jumlah 5,88 5,63 5,26 6,69 9,05 6,20 Berita Resmi Statistik No.92/11/21/Th.X, 5 November 2015 5