PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN PENGENDALIAN MOTOR PENGGERAK MOBIL LISTRIK DESIGN AND BUILD CONTROLLER MOTOR DRIVER ELECTRIC CAR

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Rancang Bangun Robot Pemantau Wireless Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 Menggunakan Bahasa Basic

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ROBOT AMPHIBI

BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras ( Hardware Mikrokontroler BS2p40

BAB I PENDAHULUAN. dengan menambahkan PID (Proportional-Integral-Derivative) sebagai metode. kendali didalam base motor pada robot tersebut.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

Rancang Bangun Troller dengan Menggunakan Sistem Remote Kontrol RF YS-1020

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

Perancangan Dan Pembuatan Robot Beroda Dan Berlengan Yang Dilengkapi Dengan Kamera Video Berbasis Mikrokotroler AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

NASKAH PUBLIKASI PROTOTYPE ROBOT PEMINDAH BARANG BERODA MEKANUM 4WD DENGAN PENGENDALI NIRKABEL JOYSTICK PLAYSTATION 2 KARYA ILMIAH

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

Rancang Bangun Quadropod Robot Berbasis ATmega1280 Dengan Desain Kaki Kembar

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI PID PADA SUBSISTEM AKTUATOR ROBOT MOBIL TIPE SINKRON

BAB IV UJI COBA DAN IMPLEMENTASI

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendeteksi pada robot menghindar halangan banyak

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONTROL ARAH DAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN ANDROID. Dyah Lestari, Andrik Rizki Ari Wijaya

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

Transkripsi:

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT Ripki Hamdi 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 qie.hamdi@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Keterbatasan fisik setiap individu dalam mengangkut suatu beban yang beratnya melebihi batas kekuatan angkat manusia normal menjadi kendala ketika pekerjaan yang dilakukan berhubungan dengan kegiatan mengangkut barang. Sebagai contoh didunia industri, proses pengangkutan barang harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal terhadap keselamatan pekerja. Platform robot pengangkut merupakan salah satu alternatif yang dapat memberikan solusi atas permasalahan yang timbul dalam proses mengangkut barang. Platform robot pengangkut ini dirancang dengan tetap dikontrol oleh operator menggunakan joystick agar dengan mudah bergerak kemana saja. Supaya platform robot kuat mengangkut beban yang berat, digunakan motor Brushless sebagai penggerak utamanya. Kelebihan motor Brushless dibanding dengan jenis motor yang lainnya adalah motor Brushless memiliki torsi yang lebih besar. Kata Kunci: Pengangkut Barang, Platform Robot, Motor Brushless 1. PENDAHULUAN Dirasa perlu untuk membangun sebuah sistem robot yang dapat bergerak dan mampu mengangkat beban setidaknya 100 kg yang dapat digunakan untuk keperluan mengangkut barang, frame base robot penyampai informasi dan sebagainya. Karena ukuran platform robot yang besar, tentu harus dihitung kebutuhan baterai yang akan digunakan dengan kemampuan gerak robot itu sendiri. Kemudian perhitungan dan motor juga harus benar teruji agar dapat bergerak dengan baik. Platform robot ini juga dapat bergerak didalam maupun diluar ruangan yang dikendalikan dengan menggunakan tuas kendali (joystick). memudahkan platform robot dalam bergerak dan berbelok kesegala arah. Masing-masing roda omni wheels tersebut dapat menahan beban berat 100 Kg. Kemudian dibagian belakang kanan dan kiri frame menggunakan dua buah motor Brushless dc yang berfungsi sebagai penggerak. 2. PERANCANGAN Perancangan yang dilakukan terdiri dari perancangan mekanik, perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan Mekanik Pada gambar 1 adalah frame platform robot yang memiliki ukuran panjang 135 cm, lebar 80 cm dan tinggi 28 cm. Dibagian depan frame, menggunakan satu pasang roda omni wheels yang diletakan disebelah kiri dan kanan depan frame, yang tujuannya adalah untuk Gambar 1. Rancangan Frame Platform Robot Perancangan Perangkat Keras Sistem yang akan dirancang ditunjukkan pada Gambar 2. 1

dapat berputar dengan memberikan sinyal 3 fasa yang mengakibatkan timbulnya medan magnet permanen. Brushless DC motor terdiri dari dua bagian, yaitu rotor dan stator. Rotor adalah bagian yang bergerak, yang bahannya terbuat dari magnet permanen, dan stator merupakan bagian yang diam, yang terdiri dari kumparan. Gambar 2. Diagram Blok Sistem Mikrokontroler dari keseluruhan sistem pada tugas akhir ini menggunakan mikrokontroler ATmega8. Kelebihan dari ATmega8 sehingga digunakan sebagai kontrol utama adalah sebagai berikut: Memiliki ADC dan PWM (Pulse With Modulation) internal. Memori program dapat diprogram berulang-ulang dalam sistem dengan menggunakan hubungan serial SPI. Mempunyai performa yang tinggi (berkecepatan akses maksimum 16MHz) dan hemat daya. Memori untuk program flash cukup besar yaitu 8K Byte. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat deprogram saat operasi Port komunikasi SPI Komunikasi serial standar USART Tersedia 3 chanel timer/counter (2 buah untuk timer 8 bits dan 1 buah untuk 16 bits) Gambar 4. Struktur Brushless DC Motor Brushless DC motor tidak termasuk motor AC karena tetap menggunakan sumber DC sebagai sumber energi utama yang kemudian diubah menjadi tegangan AC dengan menggunakan driver 3 fasa, tujuannya adalah menciptakan medan magnet putar stator untuk menarik megnet rotor. Driver Tiga Fasa Gambar 5. Skema Umum Driver 3 fasa Gambar 3. Mikrokontroler ATmega8 Brushless DC Motor (BLDC) Brushless DC Motors atau dapat juga disebut dengan BLDC adalah sebuah motor sinkron 3 fasa. Brushless DC motor ini Brushless DC motor membutuhkan 6 step secara kontinyu untuk berputar yang diberikan oleh driver tiga fasa. Driver tiga fasa ini terdiri dari 6 buah saklar yang difungsikan sebagai saklar yang akan memberikan tegangan positif (sinyal high) dan tegangan 0V (sinyal low) secara bergantian. Saklar S1, S2, dan S3 akan memberikan sinyal high saat aktif untuk masing-masing keluaran fasa (A, B, dan C), 2

sedangkan S4, S5, dan S6 akan memberikan sinyal low saat aktif untuk masing-masing keluaran. Untuk pengendalian motor Brushless ini menggunakan metode six-step, yaitu suatu metode untuk menciptakan gelombang square yang menyerupai gelombang sinusoidal dengan menggunakan 6 step posisi saklar untuk motor Brushless. Metode six-step tersebut menggunakan urutan pengaturan saklar seperti pada tabel 1.1 untuk bergerak secara clockwise dan tabel 1.2 untuk bergerak secara counter clockwise. Step Tabel 1.1 Pengaturan urutan saklar untuk clockwise motor Brushless Saklar aktif 1 (High) 0 (Low) A B C 1 S1 S5 Hi Lo Hi-Z 2 S1 S4 Hi Hi-Z Lo 3 S2 S4 Hi-Z Hi Lo 4 S2 S6 Lo Hi Hi-Z 5 S3 S6 Lo Hi-Z Hi 6 S3 S5 Hi-Z Lo Hi Step Tabel 1.2 Pengaturan urutan saklar untuk counter clockwise motor Brushless Saklar aktif 1 (High) 0 (Low) A B C 6 S1 S5 Hi-Z Lo Hi 5 S1 S6 Lo Hi-Z Hi 4 S2 S6 Lo Hi Hi-Z 3 S2 S4 Hi-Z Hi Lo 2 S3 S4 Hi Hi-Z Lo 1 S3 S5 Hi Lo Hi-Z Sedangkan untuk pengaturan kecepatan motor Brushless diatur dari timing perubahan fasa tiap per-step. Penggunaan Listrik pada komponenkomponen yang digunakan pada platform robot pengangkut ini menggunakan dua buah batere aki mobil sebagai sumber arus dan tegangan DC, yang masing-masing batere memiliki spesifikasi tegangan 12 Volt 100 AH. Rangkaian mikrokontroler membutuhkan tegangan dari 4,5 V sampai 5,5 V DC dengan arus berkisar 20 ma. Kebutuhan tegangan dan arus listrik tersebut disuplai oleh batere yang sebelumnya telah diturunkan dan distabilkan oleh rangkaian regulator, yaitu rangkaian untuk meregulasi tegangan sebesar 5 V. Gambar 6. Rangkaian Regulasi 5 V Kebutuhan arus dan tegangan listrik juga yang besar pada motor dipenuhi oleh batere yang dialirkan melalui driver motor. Besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian driver motor dapat dihitung dari besarnya arus listrik maksimal yang dibutuhkan motor pada pembebanan maksimum. Dalam pembahasan sebelumnya, spesifikasi motor Brushless memiliki tegangan kerja 24 V dan daya sebesar 200 Watt, sehingga besarnya arus listrik yang mengalir pada driver motor (I) dapat dihitung dengan menggunakan rumus: I = I = 200 Watt 24 V = 8,3 A (II.1) Untuk mengecas batere yang level tegangannya mengalami penurunan, digunakan batere charger 24V 10A untuk mengisi kembali ke level tegangan maksimum. Lama pengecasan batere bisa dihitung dengan menggunakan persamaan: Lama Charger = Lama Charger = ( ) 100 AH 10 A = 10 Jam (II.2) Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak sistem yang dirancang terdiri dari Program pada mikrokontroler kendali dan program pada mikrokontroler motor kanan dan motor kiri. Diagram Alir Program Mikrokontroler Kendali Mikrokontroler decoder joystick merupakan mikrokontroler yang memiliki tugas untuk 3

mengendalikan alat gerak dan navigasi Platform robot, seluruh perintah dari joystick akan diterjemahkan oleh mikrokontoler kendali. Proses-proses yang terjadi pada mikrokontroler kendali yang pertama diawali dengan mikrokontroler menunggu masukan dari joystick berupa karakter-karakter. Apabila mikrokontroler kendali menerima masukan dari joystick yaitu tombol atas untuk karakter a, tombol kanan untuk karakter b, tombol bawah untuk karakter c, dan tombol kiri untuk karakter d, selanjutnya karakter-karakter tersebut akan dikirim ke mikrokontroler motor kanan dan mikrokontroler motor kiri. mundur berupa prosuder CCW untuk mikrokontroler motor kanan dan kiri, kemudian jika data = d akan mengeksekusi perintah belok kiri berupa prosedur CW untuk mikrokontroler motor kanan dan CCW untuk mikrokontroler motor kiri. Masing-masing dari mikrokontroler motor kanan dan motor kiri memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengontrol kecepatan, dan arah putaran motor. Gambar 7. Diagram alir program kendali joystick Diagram Alir Program Mikrokontroler Motor Kanan dan Motor Kiri Setelah mikrokontroler kendali memproses masukan dari joystick, kemudian mikrokontroler kendali akan mengirimkan karakter-karakter tertentu pada mikrokontroler motor kanan dan mikrokontroler motor kiri. Jika pin rx pada mikrokontroler kanan dan kiri mendeteksi adanya data yang masuk, maka komunikasi = 1 dan jika tidak ada data maka komunikasi = 0. Selanjutnya jika data = a akan mengeksekusi perintah maju berupa prosedur CW untuk mikrokontroler motor kanan dan kiri, jika data = b akan mengeksekusi perintah belok kanan berupa prosuder CCW untuk mikrokontroler motor kanan dan CW untuk mikrokontroler kiri, jika data = c akan mengeksekusi perintah Gambar 8. Diagram Alir Program Mikrokontroler Motor Kanan dan Motor Kiri 3. HASIL PENGUJIAN Pengujian Algoritma Kendali dan Navigasi Pengujian algoritma kendali dilakukan untuk mengetahui kehandalan sistem kendali untuk mengendalikan semua sistem navigasi berupa kecepatan, rem, dan arah putaran motor pada platform robot. Pengujian dilakukan dengan mengirimkan perintah menggunakan tuas kendali (joystick), kemudian dilihat apakah perintah yang dikirimkan sesuai dengan aksi yang dilakukan oleh platform robot. 4

Pergerakan Percobaan Keterangan Maju Mundur Belok Kanan Belok Kiri raknya dapat dimasukan 8 buah botol 300 ml. Sedangkan 5 buah rak lagi berada dibawah yang digunakan untuk botol 500 ml, yang dapat dimasukan 6 buah botol 500 ml. Langkah pengisian botolnya adalah dengan melakukan pengisian botol per rak dari rak pertama sampai rak yang kesepuluh. Misalkan percobaan pertama mengisi penuh rak pertama dengan botol 500 ml dan dilakukan pengujian dengan mengukur waktu yang ditempuh dalam dua meter, kemudian dihitung kecepatannya, dan seterusnya sampai percobaan terakhir pada rak yang kesepuluh. Gambar 9. Pengujian kecepatan saat kondisi baterai 24,8V-24,4V Gambar 10. Pengujian kecepatan saat kondisi baterai 24,4V-24V Pengujian Kecepatan Terhadap Beban yang Diangkut Pengujian kecepatan dilakukan untuk mengetahui kecepatan platform robot pengangkut terhadap beban berat yang dibawa. Pengujian dilakukan dari kondisi kulkas kosong sampai kulkas terisi penuh oleh botol. Didalam kulkas terdapat 10 buah rak tempat botol disimpan, diantaranya 5 buah rak berada diatas untuk botol 300 ml, yang jumlah per 5

Gambar 11. Pengujian kecepatan saat kondisi baterai 24,4V-24V Berdasarkan hasil pengujian pada gambar IV.1 sampai IV.3 diketahui bahwa kecepatan putaran motor platform robot akan semakin menurun ketika level tegangan mulai berkurang dan beban yang diangkut semakin bertambah. Dimana pada saat kondisi tegangan baterai 24,8V-24,4V kecepatan motor adalah 0.446 m/s untuk jarak 2 meter tanpa membawa beban botol, sedangkan pada saat kondisi tegangan 24,4V-24V dan 24V-23,6V masingmasing kecepatannya adalah 355 m/s dan 315 m/s. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar IV.1, gambar IV.2, dan gambar IV.3. 4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pengujian dan analisis dari sistem yang telah dirancang, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya: 1. Platform robot pengangkut ini dapat bergerak di dalam maupun di luar ruangan dengan dioperasikan oleh operator ke berbagai arah dengan menggunakan joystick. 2. Platform robot pengangkut ini sudah dapat mengangkut barang-barang dengan berat beban lebih dari 100 Kg. sehingga khawatir bila kabelnya tersangkut. Maka untuk penelitian berikutnya perlu dibuat joystick yang berbasis gelombang radio atau wireless agar lebih mudah untuk dioperasikan. 2. Perlu dikembangkan dalam hal pengontrolan kendali putaran motor brushless, dimana saat ini masih menggunakan metode six-step, sehingga ketika berat beban yang diangkut semakin bertambah, maka akan mempengaruhi terhadap kecepatan putaran motor, untuk itu kedepannya perlu ditambahkan kontrol PID (Proportional Integral Derivative) agar putaran motor tetap stabil. 5. DAFTAR PUSTAKA [1] Antono, Djodi. Motor DC Brushless Tiga Fasa-Satu Kutub. (2012): 1-6. [2] Dharmawan, Abe. Pengendalian Motor BLDC dengan PWM Sinusoidal Menggunakan ATmega 16. Skripsi (2009): 1-46. [3] Iswanto. Belajar Sendiri Mikrokontroler AT90S2313 dengan BASIC Compiler. Yogyakarta: ANDI, 2008. [4] Rachman, Anwar Shiddiq Abdul. Rancang Bangun Prototipe Sistem Aktuator Kendali Sirip Menggunakan Brushless DC Motor. Skripsi (2012): 1-98. [5] Iswanto. Design dan Implementasi Sistem Embedded Mikrokontroller ATMega8535 dengan Bahasa Basic. Yogyakarta: Gava Media, 2008. Saran Hasil penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam proses perancangan untuk menghasilkan Platform robot pengangkut yang handal. Berikut beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk melanjutkan penelitian Platform robot pengangkut berikutnya: 1. Saat ini Platform robot masih dikendalikan dengan joystick yang menggunakan kabel, 6