BAB I PENDAHULUAN. optimalnya nilai ulangan siswa di sekolah. Guru memberikan ulangan kepada. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan siswa dalam belajar, baik itu kemampuan dalam. konsep yang telah diberikan oleh guru dalam kelas.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan siswa perlu ditingkatkan. Dalam kamus umum

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. dengan tantangan dan ancaman global yang semakin ketat. Pendidikan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) atau MTS (Madrasah Tsanawiyah). SMK

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilaksanakan agar peserta didik dapat belajar secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neng Sri Nuraeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh peserta didik. Menurut pendapat Nurkencana (1986:92) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini semakin berusaha untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sehari-harinya. Perlu diketahui bahwa pendidikan adalah proses interaksi

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang terlibat dalam pengembangan aktivitas belajar siswa dan upaya mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wenda Anggia Purnomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan saat ini adalah kualitas hasil pembelajaran di sekolah, dimana sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia pendidikan adalah mengenai efektivitas pembelajaran peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Sedangkan Sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal. Sebagai lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama pada era

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional dapat tercapai. Adapun upaya peningkatan kualitas SDM. tersebut adalah melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Evaluasi merupakan bagian dari proses belajar mengajar yang secara

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), secara mendasar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Ketercapaian tujuan pendidikan dapat diwujudkan melalui program

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan terampil untuk melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis, serta syarat akan perkembangan yang memang

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa saja yang menjadi dasar-dasar dalam menciptakan sebuah desain.

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan solusi permasalahan kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. telah banyak yang dilakukan pemerintah, beberapa diantaranya dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya mutu lulusan dapat dilihat dari rendahnya daya saing sumber

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, manusia lebih mudah menerima informasi yang melimpah, cepat, praktis

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berkembang Indonesia sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. Imam Munandar,2013

BAB I PENDAHULUAN. siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMK di Indonesia. Karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. reaksi dan sikap secara mental dan fisik.tingkah laku yang berubah sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pembelajaran tipe giving question and getting answer dengan group resume

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

2016 PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU YANG TELAH TERSERTIFIKASI DI SMK NEGERI 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang dialami langsung oleh siswa. Nana Sudjana. (2008:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. prasarana, guru, siswa serta model dan metode pengajarannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syaiful Rahman, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia yang serba modern dan kehidupan yang semakin kompleks

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Multimedia dengan Menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. menulis, yaitu menulis teks laporan hasil observasi, menulis teks prosedur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tata boga merupakan pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satu aspek yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belum optimalnya nilai akademis siswa, dapat dilihat dari belum optimalnya nilai ulangan siswa di sekolah. Guru memberikan ulangan kepada siswa, untuk membantu siswa dalam mencapai suatu tujuan instruksional. Ulangan merupakan salah satu cara guru, untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap pelajaran di sekolah, yang telah diajarkan oleh seorang guru. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa: Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Berdasarkan waktu pelaksanaannya, ulangan dibagi atas beberapa jenis, yaitu; ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Ulangan dapat diukur kualitasnya, dengan cara penerapan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada setiap mata pelajaran. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, tentang Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), menyatakan bahwa: Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan. Untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi. 1

2 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), memiliki nilai ambang batas yang beragam. Setiap nilai ambang batas tersebut, tergantung dari ketetapan satuan pendidikan. SMK Sangkuriang I merupakan salah satu satuan pendidikan, yang menetapkan nilai ambang batas pada mata pelajaran dasar produktif dengan nilai 75 dan mata pelajaran produktif dengan nilai 78. Hasil survei Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMK Sangkuriang I, pada ulangan mata pelajaran keahlian produktif, kelas XI AP sebagai berikut: Tabel 1. 1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian Kelas XI Administrasi Perkantoran Pada Mata Pelajaran Produktif SMK SANGKURIANG I Tahun Ajaran 2012/2013 No SMK Kelas KKM 1 SMK Sangkuriang I Nilai Mata Pelajaran Produktif di atas KKM (%) Menangani Penggandaan Dokumen Kearsipan Mengelola Peralatan Kantor Membuat Dokumen Rata rata XI - AP-1 78 91% 98% 100% 50% 85% XI - AP-2 78 80% 70% 90% 91% 83% XI - AP-3 78 68% 95% 90% 70% 81% Rata Rata 80% 88% 93% 70% 83% Sumber : Bagian Kurikulum SMK Sangkuriang I Data di atas memberikan informasi, nilai ulangan siswa kelas XI Administrasi Perkantoran, pada mata pelajaran Produktif, di SMK Sangkuriang I, pada tahun ajaran 2012/2013. Terlihat bahwa, nilai ulangan pada salah satu KD (Kompetensi Dasar) membuat dokumen, terdapat siswa yang nilai

3 ulangannya masih belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum, harus melakukan perbaikan atau remedial. Data berkenaan dengan jumlah siswa, kelas XI AP 3 yang mengikuti remedial, pada mata pelajaran produktif adalah sebagai berikut: 14 siswa 5 siswa 14 siswa 2 siswa Menangani Penggandaan Dokumen Kearsipan Mengelola Peralatan Kantor Membuat Dokumen Gambar 1. 1 Hasil Survei Peserta Remedial Mata Pelajaran Produktif Kelas XI Administrasi Perkantoran 3 SMK Sangkuriang I Tahun Ajaran 2012/2013 Data di atas memberikan informasi, banyak siswa yang mengikuti remedial. Pada standar kompetensi membuat dokumen, terdapat 14 orang siswa yang harus mengikuti remedial. Hal ini menerangkan bahwa kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran produktif, dihadapkan dengan masalah, belum optimalnya motivasi belajar siswa.

4 Belum optimalnya motivasi belajar, harus segera dicarikan solusinya, karena akan berdampak pada lulusan siswa SMK. Dampak belum optimalnya motivasi belajar adalah penurunan nilai akademis siswa, perhatian terhadap pembelajaran berkurang, kegiatan pembelajaran menjadi tidak efektif dan kegiatan praktek siswa menjadi tidak kondusif. Hal ini penting bagi satuan pendidikan, karena sekolah menengah kejuruan akan mencetak lulusan yang siap untuk bekerja. Belum optimalnya motivasi belajar siswa, dapat diatasi dengan menggunakan grand teori belajar kognitif dari Robert M Gagne. Teori belajar kognitif, membahas tentang hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal merupakan faktor yang ditimbulkan dari dalam individu. Salah satu faktor internal, yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar. Faktor eksternal merupakan faktor yang ditimbulkan dari lingkungan atau faktor luar dari individu, faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah media pembelajaran, salah satu jenis media yang mempengaruhi hasil belajar adalah media pembelajaran berbasis komputer. Media pembelajaran berbasis komputer, merupakan faktor eksternal dari hasil belajar yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001;137), menyatakan bahwa: Kelebihan penggunaan komputer dalam pembelajaran diantaranya adalah Cara kerja baru dengan komputer akan membangkitkan motivasi kepada siswa dalam belajar.

5 Dengan demikian, berdasarkan teori belajar kognitif dari Robert M Gagne, media pembelajaran berbasis komputer, dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Mengatasi belum optimalnya nilai akademis siswa, diperlukan motivasi belajar yang optimal. Demi mewujudkan motivasi yang optimal, diperlukan sosok seorang guru yang dapat menggunakan media pembelajaran berbasis komputer, untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang rendah. Sehubungan dengan latar belakang tersebut. Penulis akan mengangkat sebuah judul tentang, pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa, (studi kasus pada mata pelajaran produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Sangkuriang I ). B. Identifikasi Masalah Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah rendahnya motivasi belajar siswa, di SMK sangkuriang I cimahi. Motivasi belajar merupakan peranan yang sangat penting, dalam terciptanya hasil belajar yang baik. Belum oprimalnya motivasi belajar siswa, harus segera ditindak lanjuti. Mengingat peran dari motivasi belajar yang sangat penting dan berpengaruh terhadap hasil belajar. Motivasi belajar merupakan bagian faktor internal dari hasil belajar, sehingga pengaruh motivasi belajar, banyak dipengaruhi oleh faktor faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal, yang dapat mempengaruhi motivasi belajar

6 adalah media pembelajaran berbasis komputer. Dalam penelitian ini, motivasi belajar akan dikaji dalam prespektif teori hasil belajar. Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah (Problem Statment) berikut: Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, yang dilakukan oleh seorang pengajar pada mata pelajaran produktif, di SMK Sangkuriang I, dalam pelaksanaannya belum terlaksana dengan efektif. Hal ini menyebabkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran produktif belum optimal sepenuhnya. Kondisi semacam ini akan berdampak negatif terhadap lulusan di SMK Sangkuriang I C. Rumusan Masalah Berdasarkan pernyataan masalah (Problem Statment) di atas, masalah dalam penelitian ini, secara empirik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian (Research Question) sebagai berikut: 1. Bagaimana efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I. 2. Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran, di SMK Sangkuriang I. 3. Adakah pengaruh efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, terhadap tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I.

7 D. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari melakukan penelitian ini adalah mencari segala bahan dan informasi, untuk memperoleh gambaran yang jelas, berkenaan dengan Pengaruh media pembelajaran berbasis komputer terhadap motivasi belajar siswa. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah, tentang penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa. Dalam peningkatan prestasi siswa, ditinjau dari nilai akademis siswa. Analisis tersebut diperlukan, untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, jurusan Adminstrasi Perkantoran di SMK Sangkurinag I. 2. Mengetahui tingkat motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I. 3. Mengetahui pengaruh efektifitas penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Sangkuriang I.

8 E. Kegunaan Penelitian Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dapat dicapai, maka penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu; kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini, akan dapat dijadikan studi dan bahan penelitian selanjutnya yang relevan, untuk dapat memperkaya temuan ilmiah yang lain bagi para calon peneliti lainnya. Hasil penelitian ini juga dapat sebagai bahan informasi, untuk dapat mengenal dan memahami terhadap teori belajar, yang erat kaitanya dengan media pembelajaran berbasis komputer. Manfaatnya akan berdampak dan berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan menjadi sumber bacaan ilmu tentang pembelajaran yang efektif. 2. Keguanaan Praktis Dari hasil penelitian yang akan dilakukan peneliti, diharapkan dapat menuai manfaat sebagai berikut: a. Sebagai sumber masukan, bagi guru yang mengajar mata pelajaran produktif, pada jurusan administrasi perkantoran. Bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan motivasi belajar siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

9 b. Sebagai masukan kepada siswa, agar lebih memerhatikan motivasi belajar dan mengetahui manfaat dari media pembelajaran berbasis komputer, yang telah disampaikan oleh guru, sehingga siswa dapat mengajukan media apa yang akan digunakan saat kegiatan pembelajaran. c. Sebagai masukan bagi satuan pendidikan, untuk lebih memperhatikan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer. Penerapan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, memiliki dampak positif bagi perkembangan dan pembentukan motivasi belajar siswa. d. Sebagai sumber referensi, bagi pihak pihak terkait yang ada hubunganya dengan kegiatan proses belajar mengajar, menginginkan suatu perubahan prestasi belajar siswa ke arah yang lebih baik. Penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, sebaiknya intensitasnya lebih ditingkatkan kembali. Mengingat manfaat dari media pembelajaran berbasis komputer dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada kegiatan pembelajaran.

10