BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan diawali dengan mendeskripsikan lokasi penelitian, faktor-faktor penyebab

dokumen-dokumen yang mirip
Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA


RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR (LHB) PESERTA DIDIK SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 13 B. TUJUAN 13 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 13 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 14 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 14

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

BAB I PENDAHULUAN. No. 20/2003 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal I Ayat I,

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

KEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Artinya apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 369 TAHUN 1993 TENTANG MADRASAH TSANAWIYAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

PERBEDAAN KONSEP DIRI SISWA BERPRESTASI TINGGI DENGAN BERPRESTASI RENDAH SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGARUH LAYANAN INFORMASI DAMPAK NEGATIF MINUMAN KERAS TERHADAP SIKAP SISWA PADA MINUMAN KERAS DI KELAS VIII A SMP NEGERI 12 SIGI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelaksanan eksperimen pada pada kelompok siswa putri kelas VIII SMP N 3 Gorontalo yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman yang terus berubah (Junaedi dkk, 2013).

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM BELAJAR IPA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10,

KURIKULUM SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO SMA NEGERI 1 KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan konflik, frustasi dan tekanan-tekanan, sehingga kemungkinan besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN PAI KELAS XI SMK NURUL UMMAH PANINGGARAN

Model Penyelenggaraan Peminatan di SMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Implikasi kompetensi guru dapat dilihat antara lain meliputi : penguasaan bahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Lawiran Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar tahun pelajaran

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok sering dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling terutama pada

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 735 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Boalemo, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari laki-laki 8 orang

KURIKULUM Kerangka Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN UPAYA PENCEGAHAN TERHADAP PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI SMK NEGERI 2 SRAGEN KABUPATEN SRAGEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. alkohol disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini

Perkembangan teknologi merupakan salah satu dampak globalisasi. Untuk. mendorong perkembangan teknologi disegala bidang, salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja adalah individu yang unik. Remaja bukan lagi anak-anak, namun

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN. karena itu dibutuhkan sistem pendidikan dan manajemen sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

BAB III METODE PENELITIAN

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

BAB I PENDAHULUAN. sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2013:6).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Menghitung Kecenderungan Variabel X dan Variabel Y

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB V KARAKTERISTIK INDIVIDU, INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA, KREATIVITAS DAN KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. Remaja dipandang sebagai periode perubahan baik dalam hal fisik, minat,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya. dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, instrumentasi

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja menurut Organisasi Kesegatan Dunia (WHO) adalah individu yang

BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH

KEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang telah diperoleh melalui angket, selanjutnya diolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Lampiran 1. Angket Penelitian. Indetitas Responden : Nama : Instansi Sekolah : Alamat Sekolah :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui teknik analisa yang telah ditentukan pada bab sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan diawali dengan mendeskripsikan lokasi penelitian, faktor-faktor penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras pada MTs Muhajirin Biluhu Kabupaten Gorontalo diperoleh melalui instrumen angket. 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian MTs Muhajirin Biluhu merupakan sekolah menengah pertama setara SMP yang berlandaskan Agama Islam yang didirikan pada tahun 2005 di Jalan Trans Biluhu Tengah Desa Biluhu Kecamatan Biluhu Tengah Kabupaten Gorontalo dengan NSS: 121275010015. Sekolah ini dibangun di atas lahan seluas + 1800 m 2 dengan kepemilikan sendiri. Sekolah yang sekarang ini dipimpin oleh oleh Bapak Basri Y. Tanaiyo, S.Pd sebagai kepala madrasah. Dalam pelaksanaan tugas kepala sekolah sehari-hari telah memiliki deskripsi tugas secara rinci dalam kaitan seluruh aspek pengelolaan sekolah, yang dititikberatkan pada manajemen administratif. Sedangkan tugas-tugas yang bersifat manajemen operasional titik beratnya berada pada tenaga pelaksana langsung yakni para guru. 47

48 Sesuai data penelitian Tahun Pelajaran 2012/2013, proses pembelajaran di MTs Muhajirin Biluhu telah menggunakan kurikulum yang mengacu pada ketentuan yang berlaku pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), diantaranya model perangkat pembelajaran mengikuti model perangkat terpadu, penyajian materi di kelas menggunakan pendekatan individual dan kontekstual, metode pemberian tugas yang inovatif dan kreatif serta menyenangkan yang dikenal dengan istilah PAKEM. MTs Muhajirin Biluhu memiliki guru sejumlah 18 orang, yang terdiri dari guru perempuan sejumlah 8 orang dan guru laki-laki sejumlah 10 orang, serta Tata Usaha sebanyak 3 orang, dengan latar belakang yang berbeda-beda. Siswa adalah subjek didik yang memiliki karakteristik tersendiri dan memiliki potensi untuk dikembangkan. Jumlah siswa pada MTs Muhajirin Biluhu Tahun Pelajaran 2012/2013 seluruhnya sejumlah 109 orang yang yang tersebar di 3 (tiga) kelas. Jumlah siswa MTs Muhajirin Biluhu terbagi pada tiga kelas dengan jumlah yang berbeda, siswa kelas VII berjumlah 45 orang. Sedanglan untuk kelas VIII berjumlah 34. Sementara untuk Kelas IX berjumlah 30 orang. Struktur kurikulum MTs Muhajirin Biluhu terdiri dari beberapa kelompok pelajaran yang diantaranya: a) Kelompok mata pelajaran agama; b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan sosial kemasyarakatan; c) Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; dan d) Kelompok mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Masing-masing Kelompok mata pelajaran tersebut

49 diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar pada setiap mata pelajaran secara utuh. Penyusunan struktur kurikulum didasarkan pada Standar Kompetensi lulusan oleh BSNP dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran baik yang telah ditetapkan oleh BSNP maupun oleh Kementerian Agama RI. MTs Muhajirin Biluhu atas persetujuan Komite Sekolah dengan memperhatikan keterbatasan sarana belajar serta minat peserta didik, menetapkan pengelolaan kelas sebagai berikut: a) Peserta didik mengikuti pembelajaran sesuai dengan program yang telah ditetapkan dalam struktur kurikulum; b) Jumlah rombongan belajar 3 (tiga) rombongan. Struktur kurikulum kelas VII terdiri dari: Mata Pelajaran, muatan lokal, dan program pengembangan diri, tidak ada tambahan jam pada setiap mata pelajaran, alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit. Sementara struktur kurikulum kelas VIII dan IX, terdiri dari: 18 mata pelajaran, muatan lokal, dan program pengembangan diri. Sementara untuk muatan kurikulum MTs Muhajirin Biluhu meliputi sejumlah mata pelajaran sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, baik yang ditetapkan oleh BSNP, Kementerian Agama, maupun yang menggunakan kurikulum diniyah, serta muatan lokal oleh Madrasah dan kegiatan pengembangan diri. Mata pelajaran terdiri dari mata pelajaran pendidikan agama islam dan mata pelajaran ilmu pengetahuan umum. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam berdasarkan standar kompetensi Departemen Agama meliputi mata pelajaran Qur an Hadits, Fiqih, Agidah Akhlaq, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Sedangkan mata

50 Pelajaran Pengetahuan Umum (non agama) berdasarkan BSNP meliputi: Kewarganegaraan, Bahasa dan Sastra Indonesia, sejarah Nasional dan Umum, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Matematika, fisika, Biologi, Ekonomi,, geografi, dan teknologi Informasi dan komunikasi. Khusus untuk mata pelajaran TIK menitik beratkan pada penguasaan Ms. Word dan Ms. Exel. Sementara muatan lokal yang ada di MTs Muhajirin Biluhu adalah Aswaja. Sedangkan kegiatan pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter agar peserta didik mampu menjadi dirinya sendiri dan dapat mengatasi persoalan, baik persoalan dirinya, masyarakat, dan persoalan bangsa. Kegiatan pengembangan diri juga diarahkan untuk memupuk minat dan bakat peserta didik agar mampu mengembangkan potensinya secara kreatif dan inovatif. MTs Muhajirin Biluhu menetapkan beban belajar bagi peserta didik adalah sebagai berikut: a) Jam belajar untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana yang terdapat dalam struktur kurikulum; b) Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan yang tidak terstruktur adalah 25% dari waktu kegiatan belajar mengajar dikelas; c) Alokasi waktu untuk praktik adalah sama dengan satu jam tatap muka di kelas. 4.1.2 Seleksi dan Klasifikasi Data Untuk kegiatan pengolahan data dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan seleksi dan klasifikasi data. Data yang telah terkumpul melalui penyebaran angket ini diseleksi dan diperiksa untuk mengetahui kelengkapan jumlah dan isinya. Hal ini dilakukan untuk menganalisis sejauhmana instrumen angket yang terkumpul

51 layak atau memenuhi syarat-syarat untuk diolah dan dapat dianalisis sehingga dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut. Adapun kriteria yang digunakan untuk menyeleksi instrumen angket tersebut adalah: (1) pengisian instrumen angket sesuai dengan petunjuk yang tertera pada lembar petunjuk instrumen; b) seluruh pertanyaan dalam instrumen angket diisi dan tidak ada yang kosong; c) lembar instrumen angket utuh dan tidak ada lembar yang hilang atau rusak. Berdasarkan karakteristik umum subjek yang diteliti adalah siswa yang memenuhi kriteria inklusi yang masuk dalam sampel penelitian adalah siswa yang mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu Kabupaten Gorontalo dan bersedia menjadi responden secara tertulis berjumlah 20 siswa. Oleh karena itu jumlah instrumen angket yang tersebar sejumlah 20. Dari 20 instrumen angket yang disebarkan kepada responden semuanya berhasil terkumpul kembali. Sehingga jumlah instrumen yang dapat diolah untuk analisis lebih lanjut sejumlah 20 instrumen. Berikut uji ikhtisar jumlah instrumen soal kinerja, proyek, portopolio dan instrumen tes yang tersebar, terkumpul dan dapat diolah dalam tabel dibawah ini. Instrumen Tabel 1 Rekapitulasi Jumlah Instrumen Penelitian Jumlah Responden Jumlah Disebar Terkumpul Diolah Angket 20 Siswa 20 20 20 Setelah dilakukan penyeleksian data, maka selanjutnya adalah mengklasifikasikan data berdasarkan variabel yang diteliti, kemudian memberikan

52 bobot skor untuk setiap alternatif jawaban sesuai dengan ketentuan yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya yaitu bobot skor 1 untuk jawaban Ya atau, dan skor 0 untuk jawaban Tidak. Setelah data terkumpul diberikan bobot skor maka langkah selanjutnya dilakukan penyajian data, proses penyajian data ini dilakukan untuk memberikan makna terhadap data, sehingga dapat digunakan untuk membantu mencapai tujuan dari penelitian ini. 4.1.3 Dekripsi Variabel Penelitian Data dalam penelitian yang disajikan ini berdasarkan hasil penelitan yang telah dilakukan dengan menggunakan instrumen angket sebagai pengumpul data. Hal ini dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian yang diinginkan terkait dengan faktor-faktor penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras pada MTs Muhajirin Biluhu Kabupaten Gorontalo. Untuk menganalisis faktor-faktor penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras pada MTs Muhajirin Biluhu Kabupaten Gorontalo yang diperoleh dari hasil instrumen angket yang mengukur indikator faktor internal dan eksternal yang menyebabkan siswa mengkonsumsi minuman keras pada MTs Muhajirin Biluhu Kabupaten Gorontalo. Kedua indikator tersebut dijabarkan dalam masing-masing pernyataan yang berjumlah 35 pernyataan yaitu terdiri atas: (1) untuk analisis faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras pada MTs Muhajirin Biluhu Kabupaten Gorontalo dijabarkan dalam 13item pernyataan; (2) untuk analisis faktor eksternal

53 penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras pada MTs Muhajirin Biluhu Kabupaten Gorontalo dijabarkan dalam 35 item pernyataan. Berikut ini disajikan hasil keseluruhan jawaban dari 20 responden atas kedua indikator tersebut terkait dengan faktor internal dan eksternal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras pada MTs Muhajirin Biluhu Kabupaten Gorontalo yaitu sebagai berikut. 1. Jawaban Responden Tentang Faktor Internal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi dari dalam diri siswa yang bersangkutan mengkonsumsi minuman keras yaitu: a) faktor keingintahuan adalah suatu motif ingin tahu tentang segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya; b) faktor kepribadian yang diukur dari perasaan rendah diri dan emosional. Rendah diri yaitu perasaan seseorang lebih rendah dari satu atau lain hal dalam pergaulan. Sedangkan emosional yang dimaksud adalah emosi yang masih labil ingin lepas dari ikatan aturan-aturan yang diberlakukan oleh orang tua untuk memenuhi kehidupan pribadinya. Berikut ini disajikan hasil jawaban dari 20 responden atas 13 item pernyataan tentang faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras pada MTs Muhajirin Biluhu sebagai berikut.

54 Tabel 2 Mengkonsumsi Minuman Keras Karena Ingin Tahu Rasanya Minuman Keras Ya 16 80 Tidak 4 20 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 1 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin tahu bagaimana rasanya minuman keras diperoleh data bahwa dari 20 responden terdapat 16 responden atau 80% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 4 responden atau 20% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin tahu bagaimana rasanya minuman keras berada pada kategori tinggi karena dari 20 siswa yang menjadi responden terdapat 16 responden atau 80% yang mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu menyatakan bahwa mereka`mengkonsumsi minuman keras ingin tahu bagaimana rasanya minuman keras. Tabel 3 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Coba-Coba Ya 15 75 Tidak 5 25

55 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 2 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin coba-coba diperoleh data dari 20 responden terdapat 15 responden atau 75% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 5 responden atau 25% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin ingin coba-coba berada pada kategori sedang karena sebagian siswa di MTs Muhajirin Biluhu menyatakan bahwa penyebab mereka`mengkonsumsi minuman keras ingin coba-coba. Tabel 4 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Mencari Kesenangan Dan Kenikmatan Ya 8 40 Tidak 12 60 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 3 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin mencari kesenangan dan kenikmatan diperoleh data dari 20 responden terdapat 8 responden atau 40% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 12 responden atau 60% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin mencari kesenangan dan kenikmatan berada pada kategori sangat rendah karena terdapat 60% siswa yang mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu menyatakan bahwa penyebab

56 mereka`mengkonsumsi minuman keras tidak untuk mencari kesenangan dan kenikmatan. Tabel 5 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Memuaskan Keinginan Ya 10 50 Tidak 10 50 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 4 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena memuaskan keinginan diperoleh data dari 20 responden terdapat 10 responden atau 50% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 10 responden atau 50% responden menyatajab Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin memuaskan keinginan berada pada kategori sangat rendah karena sebagian siswa menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras untuk memuaskan keinginannya dan sebagiannya lagi menyatakan tidak untuk mencari kesenangan. Tabel 6 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Berlagak Seperti Perilaku Orang Dewasa Ya 13 65 Tidak 7 35

57 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 5 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin berlagak seperti perilaku orang dewasa diperoleh data dari 20 responden terdapat 13 responden atau 65% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 7 responden atau 35% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin berlagak seperti perilaku orang dewasa berada pada kategori sedang karena terdapat 65% siswa yang mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu menyatakan bahwa penyebab mereka mengkonsumsi minuman keras ingin berlagak seperti perilaku orang dewasa. Tabel 7 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Meniru Orang Dewasa Ya 13 65 Tidak 7 35 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 6 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin meniru orang dewasa diperoleh data dari 20 responden terdapat 13 atau 65% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 7 responden atau 35% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin meniru orang dewasa berada pada kategori sedang karena terdapat 65% siswa

58 yang mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu menyatakan bahwa penyebab mereka mengkonsumsi minuman keras ingin meniru orang dewasa. Tabel 8 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Tidak Tahu Bahaya Yang Ditimbulkannya Ya 17 85 Tidak 3 15 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 7 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena tidak tahu bahaya yang ditimbulkannya diperoleh data dari 20 responden terdapat 17 responden atau 85% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 3 responden atau 15% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan ini berada pada kategori tinggi karena terdapat 17 responden atau 85% responden menyatakan mereka mengkonsumsi minuman keras karena tidak tahu bahaya yang ditimbulkannya. Tabel 9 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Ingin Mengatasi Perasaan Malu Ya 11 55 Tidak 9 45

59 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 8 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya ingin mengatasi perasaan malu diperoleh data dari 20 responden terdapat 11 responden atau 55% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 9 responden atau 45% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin mengatasi perasaan malu berada pada kategori rendah karena hanya terdapat 55% responden menyatakan merek mengkonsumsi minuman keras ingin mengatasi perasaan malu, sementara 45% menyatakan bukan untuk mengatasi rasa malu. Tabel 10 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Meningkatkan Rasa Percaya Diri Ya 11 55 Tidak 9 45 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 9 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin meningkatkan rasa percaya diri diperoleh data dari 20 responden terdapat 9 responden atau 45% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 11 responden atau 55% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin meningkatkan rasa percaya diri berada pada kategori

60 sangat rendah karena terdapat 55% responden menyatakan mereka mengkonsumsi minuman keras bukan untuk meningkatkan rasa percaya diri Tabel 11 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Tampil Berani Di Depan Teman-Teman Ya 16 80 Tidak 4 20 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 10 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin tampil berani di depan teman-teman diperoleh data dari 20 responden terdapat 16 responden atau 80% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 4 responden atau 20% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin tampil berani di depan teman-teman berada pada kategori tinggi karena terdapat 80% responden menyatakan mengkonsumsi minuman keras karena ingin tampil berani di depan teman-teman. Tabel 12 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Lepas Dari Aturan-Aturan Yang Dibuat Orang Tua Ya 14 70 Tidak 6 30

61 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 11 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin lepas dari aturan-aturan yang dibuat orang tua diperoleh data dari 20 responden terdapat 14 responden atau 70% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 6 responden atau 30% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin lepas dari aturan-aturan yang dibuat orang tua berada pada kategori sedang karena terdapat 70% responden menyatakan mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin lepas dari aturan-aturan yang dibuat orang tua. Tabel 13 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Hidup Bebas Atau Berfoya-Foya Ya 12 60 Tidak 8 40 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 12 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin hidup bebas atau berfoyafoya diperoleh data dari 20 responden terdapat 12 responden atau 60% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 8 responden atau 40% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena ingin hidup bebas atau berfoya-foya berada pada kategori rendah karena hanya terdapat 60% yang menyatakan demikian, selebihnya terdapat

62 40% responden yang menyatakan mengkonsumsi minuman keras karena tidak untuk hidup bebas atau berfoya-foya. Tabel 14 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Sebagai Pelarian Dalam Mengatasi Masalah Ya 18 90 Tidak 2 10 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 13 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena sebagai pelarian dalam mengatasi masalah diperoleh data dari 20 responden terdapat 18 responden atau 90% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 2 responden atau 20% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa untuk pertanyaan mengkonsumsi minuman keras karena sebagai pelarian dalam mengatasi masalah berada pada kategori sangat tinggi karena terdapat 90% responden menyatakan mereka mengkonsumsi minuman keras disebabkan sebagai pelarian dalam mengatasi masalah. 2. Jawaban Responden Tentang Faktor Eksternal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Faktor eksternal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar diri siswa yang bersangkutan

63 mengkonsumsi minuman keras yaitu: a) Lingkungan pergaulan/teman sebaya dalam hal ini adanya solidaritas dan partisipasi yang berlebih-lebihan terhadap ajakan teman; b) Lingkungan keluarga dalam hal ini kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur; c) lingkungan sekolah dalam hal ini sekolah yang kurang disiplin, sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah, sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk menampung atau menyalurkan kreativitas siswanya; d) lingkungan masyarakat dalam hal ini adalah lingkungan tempat tinggal yang kurang kondusif dan religius.berikut ini disajikan hasil jawaban dari 20 responden atas 22 item pernyataan tentang faktor eksternal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras pada MTs Muhajirin Biluhu sebagai berikut. Tabel 15 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ajakan Teman Ya 16 80 Tidak 4 20 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 14 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ajakan teman diperoleh data dari 20 responden terdapat 16 responden atau 80% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 4 responden atau 20% responden menyatakan Tidak. Hal ini

64 menunjukkan bahwa 80% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena ajakan teman. Tabel 16 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Menjaga Hubungan Baik Dengan Teman Ya 14 70 Tidak 6 30 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 15 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena menjaga hubungan baik dengan teman diperoleh data dari 20 responden terdapat 14 responden atau 70% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 6 responden atau 30% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 70% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena menjaga hubungan baik dengan teman. Tabel 17 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Tidak Ingin Disebut Kurang Pergaulan Ya 16 80 Tidak 4 20

65 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 16 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena tidak ingin disebut kurang pergaulan diperoleh data dari 20 responden terdapat 16 responden atau 80% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 4 responden atau 20% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 80% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena tidak ingin disebut kurang pergaulan. Tabel 18 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Diakui Dalam Kelompok Ya 10 50 Tidak 10 50 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 17 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin diakui dalam kelompok diperoleh data dari 20 responden terdapat 10 responden atau 50% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 10 responden atau 50% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena ingin diakui dalam kelompok dan sebagian lagi menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras tidak untuk diakui dalam kelompok.

66 Tabel 19 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Diakui Dalam Kelompok Ya 17 85 Tidak 3 15 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 18 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena rasa setia kawan sesama teman diperoleh data dari 20 responden terdapat 17 responden atau 85% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 3 responden atau 15% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 85% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena rasa setia kawan sesama teman. Tabel 20 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Ingin Bersaing Dengan Teman Ya 9 45 Tidak 11 55 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 19 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena ingin bersaing dengan teman diperoleh data dari 20 responden terdapat 9 responden atau 45% responden

67 menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 11 responden atau 55% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 55% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras bukan untuk bersaing dengan teman. Tabel 21 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Tidak Diketahui Oleh Orang Tua Ya 17 85 Tidak 3 15 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 20 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena tidak diketahui oleh orang tua diperoleh data dari 20 responden terdapat 17 responden atau 85% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 3 responden atau 15% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 85% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena tidak diketahui oleh orang tua. Tabel 22 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Orangtua Tidak Pernah Melarang Ya 11 55 Tidak 9 45

68 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 21 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena orangtua tidak pernah melarang diperoleh data dari 20 responden terdapat 11 responden atau 55% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 9 responden atau 45% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 55% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena orangtua tidak pernah melarang, selebihnya 45% responden menyatakan meskipun orang tuanya melarang namun mereka tetap mengkonsumsi minuman keras. Tabel 23 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Stres Dengan Tuntutan Orangtua Untuk Berprestasi Di Sekolah Ya 15 75 Tidak 5 25 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 22 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena stres dengan tuntutan orangtua untuk berprestasi di sekolah diperoleh data dari 20 responden terdapat 15 responden atau 75% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 5 responden atau 25% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 75% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena stres dengan tuntutan orangtua untuk berprestasi di sekolah.

69 Tabel 24 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Kurangnya Disiplin Dari Orang Tua Ya 15 75 Tidak 5 25 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 23 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena kurangnya disiplin dari orang tua diperoleh data dari 20 responden terdapat 15 responden atau 75% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 5 responden atau 25% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 75% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena kurangnya disiplin dari orang tua. Tabel 25 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Kurangnya Perhatian Dan Kasih Sayang Dari Orang Tua Ya 16 80 Tidak 4 20 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 24 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua diperoleh data dari 20 responden terdapat 16 responden atau

70 80% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 4 responden atau 20% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 80% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Tabel 26 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Orang Tua Sering Bertengkar Ya 10 50 Tidak 10 50 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 25 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena orang tua sering bertengkar diperoleh data dari 20 responden terdapat 10 responden atau 580% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 10 responden atau 50% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena orang tua sering bertengkar, sebagiannya lagi menyatakan mereka mengkonsumsi minuman keras bukan karena orang tua sering bertengkar.

71 Tabel 27 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Orang Tua Berselingkuh Ya 7 35 Tidak 13 65 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 26 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena orang tua berselingkuh diperoleh data dari 20 responden terdapat 7 responden atau 35% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 13 responden atau 65% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 65% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras bukan karena orang tua berselingkuh. Tabel 28 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Orang Tua Kurang Menanamkan Nilai Tentang Baik-Buruk, Boleh Atau Tidak Boleh Dilakukan Ya 5 25 Tidak 15 75 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 27 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena orang tua kurang menanamkan nilai tentang baik-buruk, boleh atau tidak boleh dilakukan diperoleh data dari 20 responden terdapat 5 responden atau 25% responden menyatakan Ya dan

72 selebihnya terdapat 15 responden atau 75% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 75% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras bukan karena orang tua kurang menanamkan nilai tentang baik-buruk, boleh atau tidak boleh dilakukan. Tabel 29 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Salah Satu Anggota Keluarga Mengkonsumsi Minuman Keras Ya 8 40 Tidak 12 60 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 28 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena salah satu anggota keluarga mengkonsumsi minuman keras diperoleh data dari 20 responden terdapat 8 responden atau 40% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 12 responden atau 60% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 60% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras bukan karena salah satu anggota keluarga mengkonsumsi minuman keras. Tabel 30 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Sekolah Yang Kurang Disiplin Ya 2 10 Tidak 18 90

73 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 29 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena sekolah yang kurang disiplin diperoleh data dari 20 responden terdapat 2 responden atau 10% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 18 responden atau 90% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 90% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras bukan karena sekolah yang kurang disiplin. Tabel 31 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Sering Tidak Ada Pelajaran Pada Jam Sekolah Ya 0 0 Tidak 20 100 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 30 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah diperoleh data dari 20 responden tidak terdapat responden menyatakan Ya dan semua responden 100% menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa semua responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras bukan karena sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah.

74 Tabel 32 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Sekolah Yang Kurang Mempunyai Fasilitas Untuk Menampung Atau Menyalurkan Kreativitas Siswa Ya 6 30 Tidak 14 70 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 31 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk menampung atau menyalurkan kreativitas siswa diperoleh data dari 20 responden terdapat 6 responden atau 30% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 14 responden atau 70% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 70% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras bukan karena sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk menampung atau menyalurkan kreativitas siswa. Tabel 33 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Banyak Masyarakat Yang Menjual Minuman Keras Ya 16 80 Tidak 4 20

75 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 32 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena banyak masyarakat yang menjual minuman keras diperoleh data dari 20 responden terdapat 16 responden atau 80% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 4 responden atau 20% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 80% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena banyak masyarakat yang menjual minuman keras. Tabel 34 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Banyak Masyarakat Yang Menkonsumsi Minuman Keras Ya 16 80 Tidak 4 20 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 33 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena banyak masyarakat yang menkonsumsi minuman keras diperoleh data dari 20 responden terdapat 16 responden atau 80% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 4 responden atau 20% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 80% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena banyak masyarakat yang menkonsumsi minuman keras.

76 Tabel 35 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Kurangnya Memberikan Bimbingan Keagamaan Ya 16 80 Tidak 4 20 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 34 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena kurangnya memberikan bimbingan keagamaan diperoleh data dari 20 responden terdapat 16 responden atau 80% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 4 responden atau 20% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 80% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena kurangnya memberikan bimbingan keagamaan. Tabel 36 Mengkonsumsi Minuman Keras Penyebabnya Karena Masyarakat Kurang Mengikutsertakan Siswa Dalam Setiap Kegiatan Ya 17 85 Tidak 3 15 Berdasarkan tabel di atas, pernyataan nomor 35 yang menyatakan bahwa mengkonsumsi minuman keras penyebabnya karena masyarakat kurang mengikutsertakan siswa dalam setiap kegiatan diperoleh data dari 20 responden

77 terdapat 17 responden atau 85% responden menyatakan Ya dan selebihnya terdapat 3 responden atau 15% responden menyatakan Tidak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 85% responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi minuman keras karena masyarakat kurang mengikutsertakan siswa dalam setiap kegiatan. 4.1.4 Pengolahan Data Untuk pengolahan data dalam penelitian digunakan Rumus Weighted Means Score (WMS) dengan cara menghitung frekuensi responden yang memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian dikalikan dengan bobot nilai alternatif itu sendiri. Dilanjutkan dengan menghitung nilai rata-rata ( x ) untuk setiap butir pertanyaan dalam instrumen, dengan menggunakan rumus Weighted Means Score (WMS) dan mencocokkan rata-rata dengan tabel frekuensi hasil perhitungan WMS sebagaimana terdapat dalam bab sebelumnya. Berikut ini akan disajikan hasil pengolahan data penelitian dengan menggunakan teknik perhitungan WMS terhadap jawaban 20 responden atas pernyataan yang tertuang dalam instrumen angket terkait faktor-faktor penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu. Untuk memperjelas mengenai pengolahan data masing-masing asesmen tersebut dapat dilihat dalam analisis berikut ini. 1. Analisis Faktor Internal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Hasil analisis data terhadap skor faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras yang dijabarkan dalam 13 item pernyataan yaitu dari

78 pernyataan nomor 1 sampai nomor 13 dilakukan dengan perhitungan teknik Weighted Means Scored (WMS) adalah sebagai berikut. Tabel 37 Hasil Perhitungan Rata-Rata Skor Jawaban Responden Terhadap Faktor Internal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Faktor Internal yang Dinilai No Soal Bobot Skor 1 0 Jumlah Rata- Rata F x f x f x Faktor Keingintahuan 1 16 16 4 0 20 16 0,80 2 15 15 5 0 20 15 0,75 3 8 8 12 0 20 8 0,40 4 10 10 10 0 20 10 0,50 5 13 13 7 0 20 13 0,65 6 13 13 7 0 20 13 0,65 7 17 17 3 0 20 17 0,85 Rata-Rata= 4,6/7= 0,66 Faktor Rendah Diri 8 11 11 9 0 20 11 0,55 9 9 9 11 0 20 9 0,45 10 16 16 4 0 20 16 0,80 Rata-Rata= 1,3/3= 0,60 Faktor Emosional 11 14 14 6 0 20 14 0,70 Keterangan: 12 12 12 8 0 20 12 0,60 13 18 18 2 0 20 18 0,90 Rata-Rata= 2,2/3= 73 F= Frekuensi responden yang menjawab sesuai dengan kategori jawaban X=Frekuensi dikalikan dengan bobot nilai kategori jawaban Berdasarkan tabel di atas akan didapat nilai rata-rata faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik WMS sebagai berikut.

79 X 66 60 73 3 = 66 Hasil perhitungan di atas selanjutnya dikonsultasikan dengan tolok ukur penilaian yang telah ditentukan pada bab sebelumnya, yaitu sebagai berikut. Kategori Kriteria Keterangan Sangat Tinggi 90% - 100% Tingkat penyebab sangat tinggi Tinggi 80% - 89% Tingkat penyebab tinggi Sedang 65% - 79% Tingkat penyebab sedang Rendah 55% - 64% Tingkat penyebab rendah Sangat Rendah 0 % - 54 % Tingkat penyebab sangat rendah Berdasarkan kriteria tolok ukur penilaian faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu diperoleh rata-rata skor sebesar 66. Jika besaran skor tersebut dibandingkan dengan tabel konsultasi WMS berada pada kategori sedang, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa faktor internal seperti: faktor kepribadian, rendah diri dan faktor emosional mempunyai pengaruh sedang dalam menyebabkan siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu. 2. Analisis Faktor Eksternal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Hasil analisis data terhadap skor faktor eksternal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras yang dijabarkan dalam 22 item pernyataan yaitu dari pernyataan nomor 14 sampai nomor 35 dilakukan dengan perhitungan teknik Weighted Means Scored (WMS) adalah sebagai berikut.

80 Tabel 38 Hasil Perhitungan Rata-Rata Skor Jawaban Responden Terhadap Faktor Eksternal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Faktor Eksternal yang Dinilai Lingkungan pergaulan/teman sebaya No Soal Bobot Skor 1 0 F x f x Jumlah f x Rata- Rata 14 16 16 4 0 20 16 0,80 15 14 14 6 0 20 14 0,70 16 16 16 4 0 20 16 0,80 17 10 10 10 0 20 10 0,50 18 17 17 3 0 20 17 0,85 19 9 9 11 0 20 9 0,45 Rata-Rata= 4,1/6= 0,68 Lingkungan keluarga 20 17 17 3 0 20 17 0,85 21 11 11 9 0 20 11 0,55 22 15 15 5 0 20 15 0,75 23 15 15 5 0 20 15 0,75 24 16 16 4 0 20 16 0,80 25 10 10 10 0 20 10 0,50 26 7 7 13 0 20 7 0,35 27 5 5 15 0 20 5 0,25 28 8 8 12 0 20 8 0,40 Rata-Rata= 5,2/9= 0,58 Lingkungan sekolah 29 2 2 18 0 20 2 0,10 30 0 0 20 0 20 0 0,00 31 6 6 14 0 20 6 0,30 Rata-Rata= 0,40/3= 13 Lingkungan masyarakat 32 16 16 4 0 20 16 0,80 33 16 16 4 0 20 16 0,80 34 16 16 4 0 20 16 0,80 35 17 17 3 0 20 17 0,85 Rata-Rata= 3,25/4= 81 Keterangan: F= Frekuensi responden yang menjawab sesuai dengan kategori jawaban X=Frekuensi dikalikan dengan bobot nilai kategori jawaban

81 Berdasarkan tabel di atas akan didapat nilai rata-rata faktor eksternal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik WMS sebagai berikut. X 68 58 13 81 4 = 55 Hasil perhitungan di atas selanjutnya dikonsultasikan dengan tolok ukur penilaian yang telah ditentukan pada bab sebelumnya, yaitu sebagai berikut. Kategori Kriteria Keterangan Sangat Tinggi 90% - 100% Tingkat penyebab sangat tinggi Tinggi 80% - 89% Tingkat penyebab tinggi Sedang 65% - 79% Tingkat penyebab sedang Rendah 55% - 64% Tingkat penyebab rendah Sangat Rendah 0 % - 54 % Tingkat penyebab sangat rendah Berdasarkan kriteria tolok ukur penilaian faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu diperoleh rata-rata skor sebesar 66. Jika besaran skor tersebut dibandingkan dengan tabel konsultasi WMS berada pada kategori rendah, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa faktor eksternal seperti: faktor kepribadian, rendah diri dan faktor emosional mempunyai pengaruh sedang dalam menyebabkan siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu.

82 4.1.5 Penyajian dan Interpretasi Data Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pengolahan data instrumen angket yang mengukur faktor-faktor penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu yang telah dilakukan dengan menggunakan perhitungan teknik Weighted Means Scored (WMS) akan disajikan hasil diinterpretasinya sebagai berikut. 1. Deskripsi Faktor Internal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Deskripsi faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu dapat dikasifikasikan melalui tabel hasil pengolahan kecenderungan rata-rata responden sebagai berikut. Tabel 39 Kecenderungan Rata-Rata Skor Jawaban Responden Faktor Internal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Rata-Rata Kategori No Indikator Skor Tingkat Penyebab 1 Faktor Keingintahuan 66 Sedang 2 Faktor Kepribadian 60 Rendah 3 Faktor Emosional 73 Rendah Jumlah 19 - Rata-Rata Skor 66 Sedang Berdasarkan hasil perhitungan WMS yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa skor rata-rata yang diperoleh untuk faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu adalah 66. Dengan melihat tabel konsultasi hasil perhitungan WMS, hal ini berarti bahwa faktor internal

83 penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu berada pada kategori sedang dengan rincian sebagai berikut. 1) Terdapat 66% responden menyatakan faktor keingintahuan memiliki tingkat pengaruh yang sedang dalam mempengaruhinya mengkonsumsi minuman keras. Hal ini dapat diidentifikasi dari pernyataan mereka dalam angket yang menyatakan bahwa penyebab mereka mengkonsumsi minuman keras karena ingin tahu bagaimana rasanya minuman keras, ingin coba-coba, ingin berlagak seperti perilaku orang dewasa ataua meniru orang dewasa, tidak tahu bahaya yang ditimbulkan minuman keras. 2) Terdapat 60% responden menyatakan faktor kepribadian memiliki tingkat pengaruh yang rendah dalam mempengaruhinya mengkonsumsi minuman keras. Hal ini dapat diidentifikasi dari pernyataan mereka dalam angket yang menyatakan bahwa penyebab mereka mengkonsumsi minuman keras karena ingin tampil berani di depan teman-teman, untuk meningkatkan rasa percaya diri dan sebagai pelarian dalam mengatasi masalah. 3) Terdapat 73% responden menyatakan faktor emosional memiliki tingkat pengaruh yang sedang dalam mempengaruhinya mengkonsumsi minuman keras. Hal ini dapat diidentifikasi dari pernyataan mereka dalam angket yang menyatakan bahwa penyebab mereka mengkonsumsi minuman keras karena ingin lepas dari aturan-aturan yang dibuat orang tua, ingin hidup bebas atau berfoya-foya dan sebagai pelarian dalam mengatasi masalah.

84 Untuk lebih memperjelas perbandingan skor rata-rata tiap indikator yang mengukur tingkat faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras dengan menggunakan perhitungan teknik Weighted Means Scored (WMS) akan disajikan pada diagram histogram sebagai berikut. 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Tingkat Penyebab Faktor Internal Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 1 Diagram Batang Perbandingan Skor Rata-Rata Tiap Indikator Tingkat Faktor Internal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Berdasarkan histogram di atas, rata-rata skor tertinggi tingkat faktor internal penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu berada pada faktor keingintahuan dan faktor emosional, dibanding faktor kepribadian. Hal ini berarti faktor internal yang menyebabkan siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu adalah: 1) Faktor keingintahuan karena ingin tahu bagaimana rasanya minuman keras, ingin coba-coba, ingin berlagak seperti perilaku

85 orang dewasa ataua meniru orang dewasa, tidak tahu bahaya yang ditimbulkan minuman keras; 2) Faktor emosional karena ingin lepas dari aturan-aturan yang dibuat orang tua, ingin hidup bebas atau berfoya-foya dan sebagai pelarian dalam mengatasi masalah. 2. Deskripsi Faktor Eksternal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Deskripsi faktor eksternal yang menyebabkan siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu dapat dikasifikasikan melalui tabel hasil pengolahan kecenderungan rata-rata responden sebagai berikut. Tabel 40 Kecenderungan Rata-Rata Skor Jawaban Responden Faktor Eksternal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras No Indikator Rata-Rata Skor Kategori Tingkat Penyebab 1 Lingkungan pergaulan/teman 68 Sedang sebaya 2 Lingkungan keluarga 58 Rendah 3 Lingkungan sekolah 13 Sangat Rendah 4 Lingkungan masyarakat 81 Tinggi Jumlah 220 - Rata-Rata Skor 55 Rendah Berdasarkan hasil perhitungan WMS yang dilakukan, maka dapat diketahui bahwa skor rata-rata yang diperoleh untuk faktor eksternal yang menyebabkan siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu adalah 55. Dengan melihat tabel konsultasi hasil perhitungan WMS, hal ini berarti bahwa eksternal yang

86 menyebabkan siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu berada pada kategori rendah dengan rincian sebagai berikut. 1) Terdapat 68% responden menyatakan faktor lingkungan pergaulan atau teman sebaya memiliki tingkat pengaruh yang sedang dalam mempengaruhinya mengkonsumsi minuman keras. Hal ini dapat diidentifikasi dari pernyataan mereka dalam angket yang menyatakan bahwa penyebab mereka mengkonsumsi minuman keras karena karena ajakan teman, menjaga hubungan baik dengan teman, tidak ingin disebut kurang pergaulan dan adanya rasa setia kawan sesama teman. Selebihnya 32% menyatakan mereka mengkonsumsi minuman keras karena ingin diakui dalam kelompok dan ingin bersaing dengan teman. 2) Terdapat 58% responden menyatakan faktor lingkungan keluarga memiliki tingkat pengaruh yang rendah dalam mempengaruhinya mengkonsumsi minuman keras. Hal ini dapat diidentifikasi dari pernyataan mereka dalam angket yang menyatakan bahwa penyebab mereka mengkonsumsi minuman keras karena tidak diketahui oleh orang tua, karena stres dengan tuntutan orangtua untuk berprestasi di sekolah, kurangnya disiplin dari orang tua, kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Selebihnya 42% menyatakan mereka mengkonsumsi minuman keras karena orangtua tidak pernah melarang, orang tua sering bertengkar, orang tua berselingkuh, orang tua kurang menanamkan nilai tentang baik-buruk, boleh atau tidak boleh dilakukan, salah satu anggota keluarga mengkonsumsi minuman keras.

87 3) Terdapat 13% responden menyatakan faktor lingkungan sekolah memiliki tingkat pengaruh yang sangat rendah dalam mempengaruhinya mengkonsumsi minuman keras. Hal ini dapat diidentifikasi dari pernyataan mereka dalam angket yang menyatakan bahwa penyebab mereka mengkonsumsi minuman keras tidak karena sekolah yang kurang disiplin, sering tidak ada pelajaran pada jam sekolah, dan bukan karena sekolah yang kurang mempunyai fasilitas untuk menampung atau menyalurkan kreativitas siswa. 4) Terdapat 81% responden menyatakan faktor lingkungan masyarakat memiliki tingkat pengaruh yang tinggi dalam mempengaruhinya mengkonsumsi minuman keras. Hal ini dapat diidentifikasi dari pernyataan mereka dalam angket yang menyatakan bahwa penyebab mereka mengkonsumsi minuman keras karena banyak masyarakat yang menjual minuman keras, banyak masyarakat yang menkonsumsi minuman keras, kurangnya memberikan bimbingan keagamaan, dan masyarakat kurang mengikutsertakan siswa dalam setiap kegiatan. Untuk lebih memperjelas perbandingan skor rata-rata tiap indikator yang mengukur faktor eksternal yang menyebabkan siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu dengan menggunakan perhitungan teknik Weighted Means Scored (WMS) akan disajikan pada diagram histogram sebagai berikut.

88 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Tingkat Penyebab Faktor Eksternal Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah Gambar 2 Diagram Batang Perbandingan Skor Rata-Rata Tiap Indikator Tingkat Faktor Eksternal Penyebab Siswa Mengkonsumsi Minuman Keras Berdasarkan histogram di atas, rata-rata skor tertinggi tingkat eksternal yang menyebabkan siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu berada pada faktor lingkungan pergaulan/teman sebaya, dan faktor lingkungan masyarakat, dibanding faktor lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Hal ini berarti faktor eksternal yang menyebabkan siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu adalah: 1) Faktor lingkungan pergaulan/teman sebaya seperti ajakan teman, menjaga hubungan baik dengan teman, tidak ingin disebut kurang pergaulan dan adanya rasa setia kawan sesama teman; 2) Faktor lingkungan masyarakat seperti banyak masyarakat yang menjual minuman keras, banyak masyarakat yang

89 menkonsumsi minuman keras, kurangnya memberikan bimbingan keagamaan, dan masyarakat kurang mengikutsertakan siswa dalam setiap kegiatan. 4.2 Pembahasan Minuman keras adalah minum-minuman beralkohol yang dapat menyebabkan si peminum mabuk dan hilang kesadarannya. Minuman beralkohol ini dapat merusak pikiran, sehingga orang menjadi tidak sewajarnya atau tidak normal. Mengkonsumsi minuman keras adalah salah satu bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial yang terjadi di kalangan remaja tidak akan begitu saja muncul apabila tidak ada faktor penarik atau faktor pendorong. Faktor penarik berada di luar diri seseorang, sedangkan faktor pendorong berasal dari dalam diri atau keluarga yang memungkinkan seseorang untuk melakukan penyimpangan tersebut (Bagja Waluya, 2007). Lebih lanjut Bagja Waluya (2007) memaparkan bahwa penyimpanganpenyimpangan tersebut terjadi akibat sosialisasi yang tidak sempurna baik pergaulan di masyarakat maupun kehidupan di dalam keluarga yang dianggapnya tidak memuaskan. Sehingga anak mencari pelarian di luar rumah dengan mencari teman yang dapat memberikan perlindungan dan pengakuan akan keberadaan dirinya. Pada penyimpangan yang dilakukan melalui penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, biasanya seseorang tidak akan langsung melakukannya, akan tetapi diajak oleh teman sekelompoknya untuk mencoba lebih dahulu untuk membuktikan bahwa mereka telah

90 menjadi orang dewasa, lama kelamaan seseorang akan mendapatkan pengakuan dari kelompoknya dan menjadi bagian dari kelompok tersebut. Berdasarkan hasil temuan diperoleh gambaran bahwa faktor-faktor penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu adalah sebagai berikut. 1. Faktor internal yang menjadi penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu Kabupaten Gorontalo adalah: a) Faktor keingintahuan karena ingin tahu bagaimana rasanya minuman keras, ingin coba-coba, ingin berlagak seperti perilaku orang dewasa ataua meniru orang dewasa, tidak tahu bahaya yang ditimbulkan minuman keras; b) Faktor emosional karena ingin lepas dari aturan-aturan yang dibuat orang tua, ingin hidup bebas atau berfoya-foya dan sebagai pelarian dalam mengatasi masalah. 2. Faktor eksternal yang menjadi penyebab siswa mengkonsumsi minuman keras di MTs Muhajirin Biluhu Kabupaten Gorontalo adalah: a) Faktor lingkungan pergaulan/teman sebaya seperti ajakan teman, menjaga hubungan baik dengan teman, tidak ingin disebut kurang pergaulan dan adanya rasa setia kawan sesama teman; b) Faktor lingkungan masyarakat seperti banyak masyarakat yang menjual minuman keras, banyak masyarakat yang menkonsumsi minuman keras, kurangnya memberikan bimbingan keagamaan, dan masyarakat kurang mengikutsertakan siswa dalam setiap kegiatan.