BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
ANGKET UJI COBA PENELITIAN. 1. Identitas Siswa Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Alamat :...

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :

BAB III RESUME KEPERAWATAN

Tabel 1.1 Profil keluarga Dampingan No Nama Stataus Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1 I Nyoman Suami & 62 Tidak Buruh Pekerja

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala

Karakteristik sosial-ekonomi keluarga: Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Besarnya keluarga. Pengetahuan, sikap, dan praktik ibu contoh.

BAB III TINJAUAN KASUS. b. Usia : 51 tahun. d. Pekerjaan KK : Buruh lepas (sablonan) e. Alamat : Sambiroto 11 RT 05 RW 07

KUISIONER FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAMPUNG APUNG RT10/01 KELURAHAN KAPUK JAKARTA BARAT

2015 PENERAPAN JAJANAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

dengan penuh hormat. rumah. mata.

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Lampiran 1. Lembaran permohonan menjadi responden LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

Diagnosis Intervensi

1.1 Profil Keluarga Dampingan

BAB VI STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT SEBELUM DAN SESUDAH TERJADINYA KONVERSI LAHAN

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

STIKOM SURABAYA BAB V IMPLEMENTASI KARYA. 5.1 Iklan Layanan Masyarakat (Stop Global Warming)

BAB III METODE PENELITIAN

Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PERILAKU ORANGTUA TERHADAP ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI KABUPATEN ACEH BARAT DAYA TAHUN 2009

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB V STATUS GIZI BALITA DAN LINGKUNGAN RENTAN GIZI DI DESA PECUK. A. Gambaran Status Gizi Baik Balita di Desa Pecuk

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa balita adalah masa emas tumbuh kembang anak. Peran orang tua dalam membesarkan anak menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH. kegiatan. Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah-masalah yang

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 27 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Gambarlah bentuk bak mandi di rumahmu!

BABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dr. Drs. H. Maisondra, S.H, M.H, M.Pd, Dipl.Ed Staf Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat

2. Tanggal Lahir : Umur : bulan. 4. Nama Ayah :. Umur : tahun. 5. Nama Ibu :. Umur : tahun

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

자카르타해피센터사역. Pelayanan Happy Center Jakarta 현재와미래의필요를빈민촌에지원함으로육적영적배고픔을해결하고, 가난의 대물림을끊게하며, 도움받은사람이다시다른사람을돕게만드는사역이다.

BAB V PEMBAHASAN. A. Hubungan antara Pengetahuan dengan Praktik Sanitasi dan Higiene

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS IIB DUMAI Jl. Pemasyarakatan No. 01 Bumi Ayu - Dumai RUTAN DUMAI

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Kuesioner Penelitian

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6 23 BULAN DI POSYANDU DURI KEPA JAKARTA BARAT TAHUN 2016

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

BAB VIII REFLEKSI PENDAMPINGAN. A. Merubah Kesadaran Melalui Jamaah Yasinan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI POLA HIDUP BERSIH DAN ANTI NARKOBA

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena

BAB I PENDAHULUAN. Tidak jarang terlihat dalam keluarga kelas bawah untuk menambah pendapatan seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN. Karanganyar terdapat 13 perusahaan tekstil. Salah satu perusahaan di daerah

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB III USULAN SOLUSI

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat disekolah

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Ramadan di Negeri Jiran

BAB V ANALISIS DATA. analisis induktif. Analisis induktif yaitu mendeskripsikan fakta-fakta yang

BAB IV ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

KUESIONER PENELITIAN

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keadaan responden berdasarkan umur pada tabel 12 berikut ini:

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Pemulung diidentikkan dengan sampah, dimana ada sampah disana ada

Permasalahan Sosial. Kehidupan di dalam masyarakat tidak terlepas dari berbagai permasalahan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi wilayah Kecamatan Galur, salah satunya yakni Desa Kranggan.

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga Berbicara tentang permasalahan keluarga, setiap keluarga pastilah memiliki permasalahan tersendiri dalam membina rumah tangga. Tidak luput, dalam membina keluarga dan mengatur pola hubungan di dalamnya, keluarga Pak Pastika juga menghadapi permasalahan-permasalahan layaknya setiap keluarga hadapi. Mulai dari permasalahan ekonomi, kesehatan, ataupun pendidikan. Sekilas tentang rumah yang ditempati Bapak Pastika dan keluarga. Beliau tinggal di area rumah yang luasnya 4 are. Terdapat satu bangunan rumah yang terdiri dari dua kamar tidur, satu gudang, satu ruang untuk Ibu Sumiani menjahit dan teras sebagai ruang tamu. Terdapat juga satu dapur dan WC. Selama menjalani Kuliah Kerja Nyata dan mendapingi keluarga Bapak Pastika selama 1 bulan dengan melakukan berbagai diskusi mengenai keluarga beliau, terdapat beberapa masalah yang beliau hadapi baik dibidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan yang akan dipaparkan dibawah ini. 2.1.1 Ekonomi - Pekerjaan Serabutan Mempengaruhi Perekonomian Keluarga Tingkat kebahagiaan dalam sebuah keluarga dapat dicerminkan dari tingkat perekonomian keluarga. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena memang begitu adanya. Di dalam keluarga ini, Pak Pastika yang bekerja sebagai pemahat dan buruh serta ibu yang bekerja sebagai penjahit memiliki penghasilan yang tidak menentu. Penghasilan bapak dan ibu bergantung pada jumlah pesanan yang ada. Tidak jarang bapak menganggur karena tidak ada pesanan untuk memahat dan tidak ada proyek bangunan di daerah desa Tista. Untuk itu, jika hal ini terjadi, bapak hanya pergi ke sawah untuk membantu sang kakek, sedangkan ibu hanya mengasuh sang anak di rumah jika tidak ada pesanan kebaya. Hasil dari jerih payah ibu dan bapak tidaklah begitu banyak, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan primer keluarga beliau. 5

2.1.2 Kesehatan - Kebersihan Disekitar Rumah Kurang Terjaga Terlihat pada sekitaran rumah, masih banyak barang-barang yang tidak berguna yang tidak ditata dengan baik, oleh karena itu lingkungan di sekitar rumah terlihat kurang rapi. Tidak adanya tempat sampah disekitar rumah membuat kebiasaan membuang sampah sembarangan menjadi satu kebiasaan buruk yang dilakukan. Hal lain seperti kebersihan tembok, kaca-kaca, lantai, penataan tempat di dapur, dan halaman rumah masih sangat kurang terjaga. Dengan keahlian yang diwariskan oleh buyutnya, Mahaputra, anak dari Pak Pastika sangat suka menggambar dan mewarnai, oleh karena itu dapat dilihat dari tembok-tembok rumahnya penuh dengan coretan yang terkesan jorok. Barangbarang di rumah Pak Pastika juga tidak terawat dan kurang dijaga kerapian dan kebersihannya. Contohnya: debu-debu di atas sprai tempat tidur serta sarung bantal yang tidak rutin untuk diganti, lantai yang terlihat kotor, serta debu-debu yang menempel diatas barang-barang yang tidak ditutupi. Lingkungan disekitar rumah seperti lahan kosong disebelah rumah sebagai kandang ayam dan kebun untuk menanam beberapa palawija juga kurang ditata dan diperhatikan kebersihannya. Hal tersebut terlihat dari banyaknya sampah-sampah plastik yang berserakan disana. Jika lahan tersebut dapat dialokasikan dengan baik, bisa saja lahan tersebut digunakan sebagai tempat untuk menanam sayuran dan buahbuahan yang sedikit tidaknya dapat membantu perekonomian sehari-hari. - Pola Makan Anak yang Tidak Teratur Pola makan yang tidak teratur sangat mempengaruhi gizi setiap orang. Begitu juga dengan anak Pak Pastika, Putu Mahardika, yang memiliki pola makan yang tidak teratur. Hal ini bukan disebabkan karena orangtua yang tidak memperhatikan pola makan sang anak, namun terdapat masalah pada anak itu sendiri. Setiap jam-jam makan, sang anak sangat cerewet dan tidak mau makan sesuai porsi anak seumurannya. Selain mengkonsumsi nasi, sang anak juga diberikan makanan tambahan berupa susu. Setiap bangun pagi, ibu langsung membuatkan susu, siang dan malam hari makan nasi dan itupun jarang. Dimana faktanya, sang anak lebih menyukai susu dibandingkan dengan nasi. Anak seumuran Mahaputra, yaitu 4 tahun memang sangatlah aktif, tidak jarang ibu 6

kewalahan untuk menjaganya. Dengan sifat yang begitu lincah, pola tidur siang sang anak juga tidak teratur. Sesuai dengan pemaparan sang ibu, ibu Sumiani, sudah tiga kali ditimbang ke posyandu namun berat badan sang anak tidak kunjung bertambah. Dengan berat badan yang tidak kunjung meningkat selama tiga kali ditimbang ke posyandu, menandakan bahwa memang masalah gizi sang anak terganggu, namun berat badan sang anak masih dalam batas wajar dalam artian cukup gizi untuk anak 4 tahun. - Kurangnya Perhatian dan Pendidikan dini tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pendidikan dini tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangatlah penting untuk diterapkan dalam sebuah keluarga. Dimana kita ketahui bahwa sehat adalah cerminan dari kebahagiaan. Tidak ada satupun orang yang merasa bahagia jika tidak sehat. Di dalam keluarga Pak Pastika, sekalipun tidak terdengar larangan-larangan kecil seperti jangan main tanah, jangan makan sebelum cuci tangan, sangat terlihat bahwa kurangnya pendidikan tentang kesehatan khususnya untuk anak beliau. Di usia yang masih sangat belia, sangatlah perlu ditanamkan pendidikan tentang kesehatan, tentunya agar kesehatan anak dapat terjaga. Seolah-olah di dalam keluarga ini, tampak seperti tidak perduli dengan hal-hal kecil seperti itu, yang nantinya dapat mempengaruhi kesehatan si anak. Selain itu, kebersihan sang anak, seperti kuku yang panjang, tidak mencuci tangan sebelum makan, serta tidak rutin keramas membuat sang anak terlihat kurang sehat. Disinilah peran orang tua sangatlah diperlukan. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan dini tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat memang wajib diterapkan sejak dini dan tidak dipungkiri bahwa hal ini juga dapat mempengaruhi karakter sang anak kedepannya. 2.1.3 Pendidikan - Pengetahuan Orang Tua Yang Kurang di Bidang Pengajaran Pendidikan adalah kunci kesuksesan dimana pendidikan dini dan yang paling mendasar adalah didikan dari keluarga, khususnya orang tua. Pendidikan keluarga ini maksimal hanya sampai jenjang sekolah menengah atas. Dimana keluarga ini hanya memiliki 1 orang anak, yang belum bersekolah. Sedangkan Pak Pastika dan istrinya hanya tamatan Sekeloah Menengah Atas (SMA). Melihat 7

kondisi ini, pantas saja anak dari Pak Pastika, yaitu Mahaputra terlihat kurang terdidik. Baik dari hal-hal yang sangat mendasar ataupun yang lebih lanjut. Faktanya, anak seusia Mahaputra, yaitu 4 tahun, belum bisa berhitung 1 sampai 10. Sedangkan, dibandingkan dengan anak tetangga yang seusia dengannya sudah dapat menghafal dengan lancar. Tentu saja berbeda, dapat kita lihat dari segi pendidikan dan pola asuh dari kedua orangtua mereka. Disinilah, peranan daripada orang tua di dalam dunia pendidikan dasar sangatlah penting untuk membangun karakter individu setiap anak. 2.1.4 Ketrampilan yang Belum Maksimal Tersalurkan Istri dari Pak Pastika selalu tinggal di rumah, tidak ada kegiatan yang dilakukan diluar pekerjaanya sebagai Ibu Rumah Tangga. Namun ada satu ketrampilan dari sang istri yang belum maksimal tersalurkan. Ibu Sumiani mempunyai ketrampilan dalam menjahit baju kebaya. Ia terkadang mendapat penghasilan dari menjahit baju tetangga, namun sangat jarang. Mungkin kurangnya pemasaran atau banyak warga yang menjahit di tempat lain. Ibu Sumiani juga kurang percaya diri dengan kemampuannya. Sebenarnya jika ibu Sumiani bisa menyalurkan ketrampilannya secara maksimal, maka penghasilannya dapat membantu pemasukan keluarga walaupun tidak terlalu banyak. 2.2 Masalah Prioritas Permasalahan prioritas yang dihadapi oleh keluarga ini adalah : Permasalahan di bidang Kesehatan; kebersihan rumah kurang terjaga, pola makan anak yang tidak teratur, dan kurangnya pendidikan dini tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dalam sebuah keluarga, kebersihan adalah factor penting dalam menjaga kesehatan dalam keluarga. Kesehatan juga mencerminkan bagaimana keluarga itu sendiri. Kebersihan yang kurang dijaga baik itu kebersihan lingkungan maupun kebersihan jasmani akan membuat penyakit masuk ke diri kita. Disetiap keluarga terkadang sering mereka melupakan bagaimana pentingnya kebersihan dan kesehatan, terutama itu sering terjadi di daerah pedesaan. Setelah berbincang-bincang dengan keluarga Pak Pastika dan setelah ada peninjauan maupun seringnya penulis memantau dengan cara mengunjungi rumah 8

beliau, salah satu masalah yang paling signifikan atau yang menjadi prioritas adalah masalah kesehatan dan kebersihan. Bisa kita lihat dari tidak adanya tempat sampah disekitar rumah membuat kebiasaan membuang sampah sembarangan menjadi satu kebiasaan buruk yang dilakukan. Itu akan berdampak pada kebersihan lingkungan yang menyababkan kebersihan di lingkungan sekitar rumah tidak terjaga. Kebersihan tembok, kaca-kaca, lantai, penataan tempat di dapur, dan halaman rumah masih sangat kurang terjaga. Permasalahan itu juga bisa menyebabkan mudahnya penularan serta penyebaran penyakit yang bisa membahayakan kesehatan keluarga. Pola makan yang tidak teratur dan ditambah kurangnya pendidikan tentang kesehatan khususnya untuk anak beliau merupakan permasalahan lain yang terkait dengan kesehatan dan kebersihan. 9