RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL. Konsep. Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Revisi SNI T C. Daftar isi

Lampiran A...15 Bibliografi...16

REKAPITULASI. : Pembangunan Tembok Penahan Tebing Kabupaten Kuningan. P e k e r j a a n : Tebing : 71,50 m' Sungai Cisrigading

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Revisi SNI Daftar isi

ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2016

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

R E K A P I T U L A S I BILL OF QUANTITY (BOQ)

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PEKERJAAN JUMLAH HARGA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

REKAPITULASI BOQ. JENIS PEKERJAAN ( Rp. ) Jumlah Konstruksi PPN 10 % Jumlah Semua Dibulatkan

BAB VIII DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA. Daftar Kuantitas dan Harga - 1

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

No. PEKERJAAN JUMLAH HARGA (Rp.) KET. 2 I. PEKERJAAN PENDAHULUAN II. PEKERJAAN PERSIAPAN III. PEKERJAAN SALURAN

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

ANALISA BIAYA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN PERUMAHAN SNI ( STANDAR NASIONAL INDONESIA ) BUNTOK DAN SEKITARNYA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi Untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PEMBANGUNAN TAMAN REKREASI DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

DAFTAR ANALISA BIAYA KONSTRUKSI

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

PR 1 MANAJEMEN PROYEK

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) REKAPITULASI AKHIR

REKAPITULASI. JUMLAH HARGA (Rp) URAIAN PEKERJAAN

RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

REKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG

B-Q. URAIAN PEKERJAAN VOLUME ANALISA SATUAN (Rp)

BILL OF QUANTITY ( BOQ)

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Revisi SNI Daftar isi

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

SNI 7395:2008 Standar Nasional Indonesia

Revisi SNI Daftar isi

BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

RSNI T C. Daftar isi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

BAB VIII RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

PERBANDINGAN ESTIMASI ANGGARAN BIAYA ANTARA BOW, SNI DAN METODE PERHITUNGAN KONTRAKTOR PADA PROYEK RUMAH SUSUN (RUSUN) PULOGEBANG JAKARTA TIMUR

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

Revisi SNI Daftar isi

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

BAB VII ANALISA BIAYA

LAMPIRAN A STANDAR HARGA SATUAN. Penetapan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pasangan dinding

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

HARGA SATUAN UPAH KERJA HARGA BAHAN JUMLAH

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

BAB V PONDASI TELAPAK

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

6.16 Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 3 PP Memasang 1 m 2 dinding HB 20, campuran spesi 1 PC : 4 PP

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN

REKAPITULASI BILL OF QUANTITY (BQ)

PONDASI. 1. Agar kedudukan bangunan tetap mantab atau stabil 2. Turunnya bangunan pada tiap-tiap tempat sama besar,hingga tidak terjadi pecah-pecah.

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

Revisi SNI Daftar isi

REKAPITULASI KEGIATAN : PEMBANGUNAN HALAMAN DAN JALAN LINGKUNGAN KANTOR BPKP PERWAKILAN RIAU LOKASI : JL.JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU

No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : SDP.BOR.239.LPSE/ULP_POKJA I/LMD/IV/2017 Tanggal : 17 April 2017

REKAPITULASI BIAYA. Terbilang : JUMLAH HARGA (RP) JENIS PEKERJAAN PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH III PEKERJAAN PASANGAN BATU 1:4

Transkripsi:

Konsep Pd.T. xx-xxxx.a RPT0 RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL Konsep Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume II: Bendung Bagian 2: Pelaksanaan Konstruksi ICS 93.010 BIDANG SUMBER DAYA AIR S D A 12 dari 11

Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Volume II: Bendung Bagian-2. Pelaksanaan Konstruksi 1 RUANG LINGKUP Pedoman ini menetapkan besaran indeks komponen harga satuan pekerjaan yang meliputi bahan bangunan, indeks tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan setiap satuan volume pekerjaan dari berbagai pekerjaan terkait dalam tahap perencanaan dari pelaksanaan pembangunan bendung. Pedoman ini meliputi AHSP dari mulai persiapan (mobilisasi dan demobilisasi), pelaksanaan konstruksi (termasuk kegiatan pengujian). 2 ACUAN NORMATIF Bagian 1. Pekerjaan Tanah. Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan. Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik. Bagian 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting. Bagian 5. Pekerjaan Pasangan. Bagian 6. Pekerjaan Pemancangan. Bagian 7. Pekerjaan Dewatering. Bagian 8. Pekerjaan Pintu Air. Bagian 9. Pekerjaan Lain-lain. - Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Volume II: Bendung, Bagian 3. Pelaksanaan Konstruksi. - SNI 03-2925, Pintu air pengatur dan pengukur untuk irigasi. 3 ISTILAH DAN DEFINISI 3.1 Angka indeks adalah faktor pengali (koefisien) sebagai dasar perhitungan bahan baku dan upah kerja. 3.2 Bangunan intake adalah bagian dari bendung yang berfungsi sebagai penyadap aliran sungai. 3.3 Bangunan Pembilas adalah salah satu kelengkapan pada bendung yang berfungsi menghindarkan angkutan muatan sedimen dasar dan mengurangi angkutan muatan sedimen layang masuk ke intake. 1 dari 11

3.4 Bendung adalah bangunan air (beserta kelengkapannya) yang dibangun melintang sungai atau pada sudetan untuk meninggikan taraf muka air sehingga dapat dialirkan secara gravitasi ke tempat yang membutuhkannya. 3.5 Biaya bahan adalah jumlah biaya berbagai bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari perkalian harga dasar satuan bahan dengan jumlah atau volume bahan yang dipakai. 3.6 Harga satuan pekerjaan (HSP) adalah biaya upah kerja dengan atau tanpa harga bahan-bahan bangunan untuk satuan pekerjaan tertentu. 3.7 Jumlah pekerja adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. 3.8 Satuan pekerjaan adalah satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas, volume dan unit. 3.9 Tembok pangkal bendung adalah tembok yang berada di kiri dan kanan pangkal bendung dan harus mampu menghalangi luapan aliran. 3.10 Tembok sayap hilir adalah tembok sayap yang terletak di kiri dan kanannya peredam energi yang berfungsi sebagai pembatas, pengarah arus, penahan gerowongan dan longsoran tebing. 3.11 Tembok sayap hulu adalah tembok sayap yang terletak di kiri dan kanannya lantai muka yang berfungsi sebagai pembatas, pengarah arus, penahan gerowongan dan longsoran tebing. 3.12 Undersluice adalah pelat pembagi aliran air yang bagian atasnya relatif tidak mengandung sedimen yang kemudian mengalir ke intake, sementara aliran bagian bawahnya banyak mengandung sedimen yang dialirkan melalui celah sempit dengan kecepatan aliran tinggi yang kemudian terbuang melalui pembilas. 3.13 Upah kerja adalah biaya untuk upah pekerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, didapat dari hasil perkalian jumlah tenaga manusia yang dibutuhkan dengan harga dasar satuan upah untuk masing-masing tingkat keahliannya. 3.14 Volume pekerjaan adalah jumlah unit satuan pelaksanaan kegiatan, misal galian tanah 1.000 m 3 ; pengukuran situasi 300 ha; perencanaan bendung 80 OB, dsb. 4 SINGKATAN ISTILAH Singkatan Kepanjangan Istilah kg kilogram Satuan berat m atau m Meter panjang Satuan panjang m 2 Meter persegi Satuan luas m 3 Meter kubik Satuan volume OH Orang hari Satuan tenaga kerja per-hari PC Portland Cement Semen portland PP Pasir pasang Agregat halus ukuran < 5 mm 5 KETENTUAN DAN PERSYARATAN Beberapa ketentuan dan persyaratan yang bersifat umum dalam pedoman ini adalah : a) Besaran indeks kebutuhan tenaga kerja, bahan dan peralatan ini berlaku untuk seluruh Indonesia. Besaran harga satuan pekerjaan mungkin berbeda untuk masingmasing daerah yang berdasarkan harga satuan dasar bahan dan upah tenaga kerja sesuai dengan kondisi setempat dan tidak membedakan faktor produktifitas tenaga 2 dari 11

kerja serta sistem penghitungan volume bahan yang berlaku di daerah yang bersangkutan. b) Besaran indeks dihitung berdasarkan spesifikasi bahan dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan sesuai dengan standar atau pedoman yang berlaku di Indonesia. c) Volume pekerjaan dapat dihitung berdasarkan gambar teknis yang telah disetjui (misal gambar detail desain atau jika ada gambar hasil shop drawing), atau besaran volume pekerjaan (BoQ) yang telah tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). d) Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan selama 7(tujuh) jam per hari. e) Indeks bahan, tenaga kerja dan juga ada yang termasuk peralatannya ini dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan. f) Harga satuan pekerjaan adalah hasil AHSP ditambah maksimum 15%-nya yang merupakan komponen 5% overhead cost dan keuntungan 10%. 6 INDEKS KOMPONEN HARGA SATUAN PEKERJAAN Pedoman ini meliputi pelaksanaan pekerjaan pembangunan bendung tetap, bendung gerak manual dan bendung gerak elektromekanik. A. PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan persiapan meliputi: Moblisasi/demobilisasi peralatan, Pembersihan lapangan, Pemagaran daerah kerja, Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang; Pengukuran awal, Pembuatan Papan Nama Proyek. Pekerjaan ini secara umum akan < 5% dari biaya kontrak, yang analisanya sebagai berikut: A.1 Persiapan Umum Pekerjaan persiapan yang termasuk dalam kegiatan yang bersifat umum yaitu Moblisasi/demobilisasi peralatan, Pembersihan lapangan, Pemagaran daerah kerja, Pembuatan direksi keet, los kerja dan gudang; dan Pembuatan Papan Nama Proyek dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 9. Pekerjaan Lain-lain. A.2 Pengukuran awal Pengukuran awal yaitu untuk membuat titik ikat yang AHSP-nya dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan. B. PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNG B.1 Pekerjaan Tanah Pelaksanaan pekerjaan tanah mengacu pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 1. Pekerjaan Tanah. B.2 Pekerjaan Pengukuran atau stick out Seperti pengukuran awal, pelaksanaan pengukuran untuk chek ketinggian elevasi dan stick out lokasi komponen bangunan bendung menggunakan AHSP yang dapat dilihat pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 2. Pekerjaan Pengukuran Topografi dan Pemetaan. 3 dari 11

B.3 Pekerjaan Pengujian Geoteknik Untuk pelaksanaan pengujian geoteknik terkait dengan uji mutu hasil pekerjaan timbunan tanah dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 3. Pekerjaan Geoteknik. B.4 Pekerjaan Beton Untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk pengujian bahan dan uji mutu campuran beton dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 4. Pekerjaan Beton dan Bekisting. B.5 Pekerjaan Pasangan Untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan termasuk pengujian bahan dan uji mutu campuran konstruksi dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 5. Pekerjaan Pasangan. B.6 Pekerjaan Pemancangan Untuk pelaksanaan pekerjaan pemancangan dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 6. Pekerjaan Pemancangan. B.7 Pekerjaan Dewatering Untuk pelaksanaan pekerjaan dewatering dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 7. Pekerjaan Dewatering. B.8 Pekerjaan Pintu Air Untuk pelaksanaan pekerjaan pintu air dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 8. Pekerjaan Pintu Air. B.9 Pekerjaan Lain-lain Untuk pelaksanaan pekerjaan lain-lain dapat dilihat AHSP seperti pada Pd. T. xx xxxx.a; Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 9. Pekerjaan Lain-lain. C. PEKERJAAN KHUSUS PADA PEMBANGUNAN BENDUNG C.1 Bendung Tetap Pembangunan bendung tetap yang meliputi bendung dengan pelimpah tetap biasa dan Tyrol. Pada umumnya bendung tetap ini meliputi berbagai komponen bangunan diantaranya tubuh bendung, peredam energi, intake, pembilas, tembok sayap hilir, Lantai udik, dan kantong sedimen. AHSP dari keseluruhan komponen bendung tetap ini, maka AHSP-nya sebagai berikut: a. Tubuh Bendung 1). Beton a). Beton bertulang cast in place Seperti pada butir B.4 b). Beton pre-cast 4 dari 11

Disesuaikan dengan desain serta harga satuan pabrik termasuk pemasangan di lokasi pekerjaan yang juga termasuk garansi kerusakan serta operasi & pemeliharaannya. 2). Pasangan batu kali Pasangan batu kali dan batucandi seperti pada butir B.5 3). Pasangan bronjong kawat Untuk pasangan bronjong kawat seperti pada butir B.5 4). Fondasi Tiang Pancang Seperti pada butir B.6 b. Peredam energi Tubuh peredam energi dan blok energi breaker dapat terbuat dari beton atau pasangan batu kali serta bagian hilir kolam olaknya dipasang pasangan batu kosong (rip-rap). 1). Beton dihitung dalam satuan volume m 3 Beton bertulang cast in place seperti pada butir B.4 2). Pasangan batu kali Pasangan batu kali dihitung dalam satuan volume m 3 dan batu candi dihitung dalam satuan volume m 2 seperti pada butir B.5 3). Pasangan batu kosong (rip-rap) Pasangan batu kosong dihitung dalam satuan volume m 3 seperti pada butir B.5 c. Bangunan intake Pekerjaan terkait dengan bangunan intake, pintu pengatur, bangunan pengukur dapat terbuat dari beton atau pasangan batu kali diplester/ditutup batu muka. Jenis pekerjaan lainnya yaitu bar screen (saringan kasar) dan ambang ukur yang AHSP-nya sebagai berikut: 1). Beton dihitung dalam satuan volume m 3 Beton bertulang cast in place seperti pada butir B.4 2). Pasangan batu diplester atau ditutup batu muka Pasangan batu kali dihitung dalam satuan volume m 3 dan plesteran atau pasangan batu muka dihitung dalam satuan volume m 2 seperti pada butir B.5 3). Bar Screen (saringan kasar) Saringan kasar terbuat dari besi beton sesuai dengan kebutuhan seperti pada butir B.5 4). Bangunan Pengukur Bangunan pengukur dapat terbuat dari beton atau pasangan batu kali diplester/batu muka yang dilengkapi ambang ukur. Untuk bangunan pengukur dihitung volumenya yang harga satuannya. Ada berbagai tipe ambang ukur yaitu diantaranya tipe Rechbox, Cipolleti dan V-note seperti pada B.4 atau B.5. 5). Bangunan Pengatur Bangunan pengatur dapat terbuat dari beton atau pasangan batu kali diplester/batu muka yang dilengkapi pintu pengatur. Untuk bangunan pengatur dihitung volumenya yang harga satuannya seperti pada B.4 atau B.5. Ada berbagai tipe ambang pengatur yaitu diantaranya tipe Schotbalk, Pintu Air atau ambang pengatur. Schotbalk atau ambang pengatur dapat terbuat dari beton atau kayu, sedangkan pintu pengatur terbuat dari baja atau pintu kayu rangka baja yang lebarnya disesuaikan dengan kebutuhan desain (lihat butir C.2). 5 dari 11

d. Bangunan Pembilas Bangunan pembilas dengan pelat undersluice akan terdiri atas under sluice dengan kelengkapannya, pintu pembilas dengan kelengkapannya termasuk pilarpilar serta tembok pangkalnya, penempatan pintu, tembok baya (guide wall), jembatan pelayanan, tangga dan lain-lain. Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dapat dihitung sesuai dengan butir B.4, dan yang terbuat dari pasangan batu kali diplester atau dengan batu muka dapat dihitung dengan butir B.5. Sedangkan pintu bilasnya terbuat dari baja atau pintu kayu rangka baja yang lebarnya disesuaikan dengan kebutuhan desain (lihat butir C.2). e. Tembok Pangkal Bendung Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dapat dihitung sesuai dengan butir B.4, dan yang terbuat dari pasangan batu kali diplester atau dengan batu muka dapat dihitung dengan butir B.5. f. Tembok Sayap Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dapat dihitung sesuai dengan butir B.4, dan yang terbuat dari pasangan batu kali diplester atau dengan batu muka dapat dihitung dengan butir B.5. f. Lantai udik Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dapat dihitung sesuai dengan butir B.4, dan yang terbuat dari pasangan batu kali diplester atau dengan batu muka dapat dihitung dengan butir B.5. g. Kantong sedimen Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dapat dihitung sesuai dengan butir B.4, dan yang terbuat dari pasangan batu kali diplester atau dengan batu muka dapat dihitung dengan butir B.5. Sedangkan pintu pengaturnya terbuat dari baja atau pintu kayu rangka baja yang lebarnya disesuaikan dengan kebutuhan desain (lihat butir C.2). h. Intake pada Tubuh Bendung (khusus Tyrol) Dilihat dari materialnya, kelengkapan ini dapat terbuat dari beton dan dapat dihitung berdasarkan butir B.4. i. Instrumentasi 1). Pemasangan 1 buah Piesometer Pembuatan pipa perlindungan kabel sensor a). Bahan 20 m GIP diameter 1,5 15 bh asesoris GIP 1,5 40 m pipa PVC diameter 1 20 bh asesoris PVC 1 b). Upah Tenaga Kerja 2,5 pekerja 1 Tukang tembok 2,5 Teknisi Piesometer c). Alat 1 Piesometer, sesuai spek teknis yang diperlukan 2). Pemasangan 1 buah Sediment Detector Pembuatan pipa perlindungan kabel sensor a). Bahan 20 m GIP diameter 1,5 15 bh asesoris GIP 1,5 40 m pipa PVC diameter 1 6 dari 11

20 bh asesoris PVC 1 b). Upah Tenaga Kerja 2,5 Pekerja 1 Tukang tembok 2,5 Teknisi Sediment Detector c). Alat 1 Sediment Detector, sesuai spek teknis yang diperlukan C.2 Bendung Gerak Manual Perbedaan dengan bendung tetap hanyalah pada konstruksi pelimpahnya saja, yaitu berupa pintu-pintu air. Ukuran pintu-pintu yang dapat dioperasikan secara manual biasanya dibatasi sesuai dengan kemampuan tenaga manusia menaikan atau menurunkan pintunya kira-kira untuk kekuatan tarik/tekan maksimum 15 ton. Bebanmaksimum ini terdiri atas berat pintu, tekanan hidrostatis air dan lumpur setinggi air yang ditampung, sehingga jika berat pintu terlalu besar artinya tinggi air yang ditampung semakin rendah. Untuk ini biasanya pintu yang dioperasikan manual hanya sekitar 1 ton (pintu kayu rangka baja) dengan lebar maksimum 2 m. Bendung gerak pada umumnya terdiri atas tubuh bendung sebagai fondasi dari konstruksi pintu-pintu sebagai pelimpah yang harus mampu menahan tekanan hidrostatis dari air serta lumpur yang ditahannya. Sehingga komponen penyusun bendung gerak ini sama seperti pada bendung tetap ditambah pintu-pintu air. Sehubungan dengan ini maka AHSP-nya pintu air yang berupa pintu kayu rangka baja dengan lebar maksimum 2 m dan variasi lebar lainnya yaitu 1,5m; 1,2m; dan 0,8m sesuai dengan SNI 03-2925, Pintu air pengatur dan pengukur untuk irigasi. yang harga satuannya ditentukan oleh pabrik yang didalamnya termasuk biaya pasang serta biaya garansinya. AHSP terkait dengan pintu air seperti pada butir B.8. C.3 Bendung Gerak Elektromekanik Bendung gerak ini tidak terbatas lebar dan tinggi pintunya karena dioperasikan secara elektromekanik. Berbagai jenis untuk tipe ini diantaranya pintu sorong, pintu radial dan tabung karet berisi urada atau air. Jenis-jenis pintu ini sesuai dengan standar dan spesifikasi teknis yang dikeluarkan oleh pabriknya. Maka harga satuannya pun ditentukan oleh pabrik yang didalamnya termasuk biaya pasang serta biaya garansinya. D. PEKERJAAN LAIN-LAIN Pekerjaan lain-lain akan terdiri atas pekerjaan penunjang diantaranya: Foto Dokumentasi, Test Bahan dan Pengujian Mutu Pekerjaan, Penggambaran, dan Penggandaan Buku/Laporan/Kontraksesuai dengan Pd. T. xx xxxx.a Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan, Volume I: Umum, Bagian 9. Pekerjaan Lain-lain. 7 dari 11

Lampiran A (Informatif) Daftar Harga Satuan Dasar Bahan Bangunan Dan Upah Kerja Tabel A.1 Contoh daftar harga dasar bahan bangunan Tahun 2005, Kota Bandung No. Nama bahan bangunan Satuan Harga Satuan (Rp) 1. Pasir beton m 3 128.000,- 2. Pasir pasang m 3 108.000,- 3. Batu pecah / Split ukuran 1 2 cm m 3 146.000,- 4. Batu pecah / Split ukuran 2 3 cm m 3 146.000,- 5. Batu kali belah m 3 132.000,- 6. Triplek tebal 4 mm lbr 31.500,- 7. Multiplek tebal 12 mm ukuran 1,22 x 2,44 m lbr 82.000,- 8. Multiplek tebal 18 mm ukuran 1,22 x 2,44 m lbr 182.000,- 9. Papan (2x 20 x 400 ) cm m 3 950.000,- 10. Papan (3x 20 x 400 ) cm m 3 1.250.000,- 11. Kaso (5 x 7 x 400) cm m 3 1.135.000,- 12. Balok kayu Borneo kelas II m 3 1.140.000,- 13. Semen Cibinong / 50 kg zak 34.000,- 14. Semen Tiga Roda / 50 kg zak 36.000,- 15. Baja anyaman ø 6 mm kg 7.500,- 16. Baja anyaman ø 8 mm kg 7.500,- 17. Baja anyaman ø 10 mm kg 7.500,- 18. Kawat beton kg 7.000,- 19. Besi beton bulat polos kg 6.000,- 20. Besi beton bulat berulir kg 6.300,- 21. Paku segala ukuran kg 7.500,- 22. Cat besi / kayu kg 26.000,- 23. Meni besi / kayu 5 kg kg 43.000,- Tabel A.2 Contoh daftar harga upah pekerja Tahun 2005, Kota Bandung No. Nama Pekerja Satuan Upah (Rp) 1. Pekerja / kenek OH 25.000,- 2. Tukang gali OH 30.000,- 3. Kepala tukang batu OH 42.000,- 4. Tukang batu OH 35.000,- 5. Kepala tukang kayu OH 37.500,- 6. Tukang kayu OH 35.000,- 7. Kepala tukang besi OH 40.000,- 8. Tukang besi OH 35.000,- 9. Kepala tukang cat OH 40.000,- 10. Tukang cat OH 35.000,- 11. Mandor / pengawas OH 50.000,- 8 dari 11

Lampiran B (Informatif) Contoh Perhitungan AHSP Komponen Bendung Konstruksi bendung yang terbuat dari Pasangan Batu Kali dengan mortar tipe O dan ada beberapa bagian konstruksinya terbuat dari beton bertulang fc=14,5 MPa yang dibuat secara manual. Berdasarkan kegiatannya ada berbagai AHSP terkait sebagai berikut: Berdasarkan analisa A.1.d, mortar tipe O untuk mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC:5 PP. Maka AHSP-nya sebagai berikut: Kebutuhan Satuan Harga satuan Jumlah Indeks dasar (Rp) Harga (Rp) Bahan Batu kali m 3 1,2 132.000 158.400,- PP m 3 0,45 108.000 48.600,- PC kg 99 720 71.280,- Tenaga Kerja Pekerja OH 1,5 25.000 37.500,- Tukang batu OH 0,6 35.000 21.000,- Kepala Tukang OH 0,06 42.000 2.520,- Mandor OH 0,015 50.000 750,- Jumlah 340.050,- Overhead dan keuntungan 15% 51.007,5 HSP-Pasangan Batu Kali 391.057,5 Pekerjaan beton sesuai dengan analisa A.5, kemudian pembesian analisa B.1, bekisting, angkut mortar dari lokasi Molen ke tempat pengecoran < 50 m dan pembongkaran bekisting. AHSP tersebut adalah sebagai berikut: Analisa A.5 untuk 1 m 3 Beton mutu fc = 14,5 MPa (K175), slump (12 + 2) cm Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml. Harga Bahan PC kg 326 720 234.720 PB m 3 0,54 128.000 69.120 Kr m 3 0,76 146.000 110.960 Air L 215 1,2 258 Tenaga Kerja Pekerja OH 1,65 25.000 41.250 Tukang batu OH 0,25 35.000 8.750 Kepala Tukang OH 0,025 42.000 1.050 Mandor OH 0,08 50.000 4.000 Peralatan Mollen sewa-hari 0,05 185.000 9.250 Jumlah 479.358 Overhead dan keuntungan 15% 71.903,7 HSP-Beton 551.261,7 9 dari 11

Analisa B.1 untuk pengerjaan 100 kg besi beton biasa (lepasan) Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml. Harga Bahan Besi beton (polos/ulir) kg 105 7.500 787.500 Kawat ikat kg 2 7.000 14.000 Tenaga Kerja Pekerja OH 4,86 25.000 121.500 Tukang besi OH 4,86 35.000 170.100 Kepala Tukang OH 1,62 42.000 68.040 Mandor OH 0,24 50.000 12.000 Jumlah 1.173.140 Overhead dan keuntungan 15% 175.971 HSP-Pembesian 1.349.111 Analisa C.2 butir c) Bekisting beton biasa tidak expose dengan papan ukuran 3/20 cm dengan tingkat kesulitan normal Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml. Harga Bahan Papan 3/20 kayu kls. II m 3 0,03 1.250.000 37.500 Kaso 5/7 cm m 3 0,18 1.135.000 204.300 Paku 5 cm dan 7 cm kg 0,35 7.500 2.625 Tenaga Kerja Pekerja OH 0,2 25.000 5.000 Tukang kayu OH 0,5 35.000 17.500 Kepala Tukang OH 0,05 42.000 2.100 Mandor OH 0,01 50.000 500 Jumlah 269.525 Overhead dan keuntungan 15% 40.428,75 HSP-Bekisting 309.953,75 Analisa D.1 untuk 1 m 3 beton dicorkan pada lokasi berjarak > 25m dan < 50 m dengan ketinggian 3-4 m tenaga manual Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml. Harga Tenaga Kerja Pekerja OH 0,41 25.000 10.250 Mandor OH 0,02 50.000 1.000 Jumlah 11.250 Overhead dan keuntungan 15% 1.687,5 HSP-angkut Beton 12.937,5 Analisa C.2 butir g) Bongkar bekisting tiap m 2 secara biasa (tidak perlu hati-hati) Kebutuhan Satuan Indeks HSD Jml. Harga Tenaga Kerja Pekerja OH 0,38 25.000 9.500 Mandor OH 0,019 50.000 950 Jumlah 10.450 Overhead dan keuntungan 15% 1.567,5 HSP-Bongkar bekisting 12.017,5 10 dari 11

Bibliografi ARS Group, 1982, Analisa Upah dan Bahan BOW (Burgerlijke Openbare Werken), Bandung. Ditjen Pengairan, Pedoman Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dengan menggunakan Peralatan (P2HSPP) Suplemen P.5, Juli 1999. Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, 1979, Dokumen tender Jaringan Irigasi, Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-06: Manajemen Biaya Pelaksanaan Konsruksi, Desember 2005. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi; Pelatihan Cost Estimator Pekerjaan Sumber Daya Air; CEW-08: Manajemen Logistik dan Peralatan, Desember 2005. Jun Achmadi Mukomoko, Ir. 1973, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan, CV. Gaya Media Pratama, Jakarta. SNI 03-2636, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi batu belah untuk bangunan sederhana SNI 03-2835, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk bangunan sederhana. SNI 03-6897, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding tembok dan plesteran. Zainal A. Z, 2001, Analisis bangunan, menghitung anggaran biaya bangunan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. SNI 03-2636, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi batu belah untuk bangunan sederhana SNI 03-6897, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding tembok dan plesteran. 11 dari 11