PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 13BANDAR LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SEKOLAH DASAR

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

Satrio Rahmat Muslim 1, Yaspin Yolanda 2, Ahmad Amin 3 Skripsi ini berjudul Penerapan model Collaborative Teamwork Learning pada

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung. Abstrak. n 1 +n 2 2

PENGARUH STRATEGI INFORMATION SEARCH

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan mengenai bab ini akan dikemukakan mengenai rancangan

METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah belajar sebenarnya telah lama dikenal. Namun sebenarnya apa belajar itu,

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

PENGARUH PENGGUNAAN KIT IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

2 Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Madiun

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X. No. 2 Desember 2012

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ICE BREAKER TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 UBUKLINGGAU.

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Persada Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

Penelitian eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Ibnu Hadjar Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Tadulako

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 5 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL TS DAN SD DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 42 PONTIANAK KOTA

ARTIKEL. Disusun dan Diajukan oleh. Monalisa Frince S. Pembimbing Skripsi, Drs. H. Sigalingging, M.Pd

Oleh Devi Maria Tri Putri Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

A1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. metode quasi ekperimental design yaitu desain ini mempunyai kelompok kontrol,

ARTIKEL ILMIAH. OLEH 1. FUJA NOVITRA (RRA1C309012) 2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. HAERUL PATHONI, S.Pd, M.PFis

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HENDAR PRAYOKO F

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS III

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

ARTIKEL ILMIAH OLEH NURUL QADRIATI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI OKTOBER, 2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika

Vol. 4, No. 1, Maret 2017 ISSN:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Dian Mayasari, Ismarti. Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Korespondensi:

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PENGARUH TEORI BELAJAR VAN HIELE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

PERANAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FISIKA PADA SISWA SMA NEGERI 1 ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG ABSTRAK

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

Jurnal Bionatural, Volume 4 No. 1,Maret 2017 ISSN:

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : ARIZKI PUTRI ANGGRAHENI NPM :

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI POKOK ALJABAR PADA SISWA KELAS VIII SMP SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013

Transkripsi:

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 13BANDAR LAMPUNG Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada Siswa kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 13 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Bentuk penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain quasi eksperimen dengan jenis Nonequivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung yang berjumlah 56 orang. Hasil analisis data diperoleh hasil rata-rata post-test siswa 73,09, kemudian dari perhitungan Uji Hipotesis dengan rumus t didapatkan hasil berupa nilai t hitung post-test 5,73 dan t tabel 1,6749, karena t hitung >t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Hasil Belajar PENDAHULUAN Salah satu materi yang diajarkan di sekolah menengah pertama (SMP) adalah mata pelajaran IPS Terpadu. Pada pembelajaran IPS Terpadu siswa diharapkan mampu memahami konsep dan proses yang menjadi dasar konsep tersebut, sehingga siswa tidak sebatas menghafal tetapi lebih dari sekedar itu yakni mengerti dan memahami konsep-konsep. John S. Richardson (dalam Hendro Darmodjo, dkk 1993:12) menyatakan bahwa, Terdapat tujuh prinsip proses belajar mengajar yang dapat digunakan dalam pengajaran sehingga dapat berhasil. Ketujuh prinsip itu adalah: (1) prinsip keterlibatan siswa secara aktif, (2) prinsip belajar berkesinambungan, (3) prinsip motivasi, (4) prinsip multi saluran, (5) prinsip penemuan, (6) prinsip totalitas, (7) prinsip perbedaan individual. Pola pembelajaran yang dikembangkan di Indonesia dewasa ini, menuntut keaktifan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dan juga menuntut kreatifitas siswa untuk mengolah data yang diberikan guru. Permasalahan yang timbul dilapangan adalah meskipun para siswa mendapatkan nilai-nilai yang tinggi dalam sejumlah mata pelajaran, namun

mereka tampak kurang mampu menerapkan perolehannya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap kedalam situasi yang lain. Permasalahan lain yang muncul adalah keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar siswa SMP Negeri 13 Bandar Lampung masih rendah. Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa ini ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar siswa. Untuk dapat memecahkan permaslahan yang ada salah satu nya adalah dengan pembelajaran IPS Terpadu berbasis masalah. Dengan metode ini Siswa dihadapkan pada masalah yang penuh dengan makna dan siswa diharapkan mampu menggunakan dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimilikinya dan berpikir tingkat tinggi termasuk diantaranya adalah berpikir kritis serta dapat menggunakan berbagai macam strategi untuk memecahkan masalah tersebut. Melalui kegiatan ini aspek-aspek yang menunjukkan kemampuan menghadapi masalah rutin maupun tidak, menemukan pola, menggeneralisasikan kesimpulan dll. dapat dikembangkan dengan baik yaitu dengan mempertimbangkan gagasan siswa dan melibatkan siswa secara aktif dalam memecahkan masalah yang ada. Seluruh kegiatan siswa akan terarah jika pembelajaran didorong untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Guna mencapai tujuan-tujuan, para siswa dihadapkan dengan situasi bermasalah agar mereka peka terhadap masalah. Kepekaan terhadap masalah dapat ditimbulkan jika para siswa dihadapkan kepada situasi yang memerlukan pemecahan. Para guru hendaknya mendorong siswa untuk melihat masalah, merumuskannya, dan berdaya upaya untuk memecahkannya sejauh taraf kemampuan. Jika prinsip pemecahan masalah ini diterapkan dalam proses belajar mengajar maka siswa dapat berlatih dan membiasakan diri berpikir secara mandiri. Dengan demikian, pemecahan masalah seyogyanya merupakan strategi belajar mengajar di sekolah-sekolah. Pembelajaran Berbasis Masalah Proses pembelajaran disekolah dasar memerlukan suatu model pembelajaran yang berguna sebagai cara untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran IPS Terpadu yakni salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Menurut Rusman (2014:242), Problem Based Learning pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an di Universitas Mc Master Fakultas Kedokteran Kanada, sebagai satu upaya menemukan solusi dalam diagnosis dengan membuat pertanyaan-pertanyaan sesuai situasi yang ada. 48

Rusman (2014:237) menyatakan bahwa Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran dengan memanfaatkan masalah untuk menimbulkan motivasi belajar siswa. Dengan digunakannya model pembelajaran yang menggunakan masalah diharapkan siswa secara mandiri dapat berperan aktif untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Ciri utama pembelajaran berbasis masalah meliputi pengajuan pertanyaan atau masalah, memusatkan pada keterkaitan antar disiplin, penyelidikan autentik, kerjasama dan menghasilkan karya atau hasil peragaan. Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran berbasis masalah antara lain bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah (Ismail 2002: 2). Dalam pembelajaran berbasis masalah, perhatian pembelajaran tidak hanya pada perolehan deklaratif, tetapi juga perolehan pengetahuan prosedural. Oleh karena itu penilaian tidak cukup hanya tes. Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan pembelajaran berbasis masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh siswa sebagai hasil penyelidikan mereka. Penilaian proses dapat digunakan untuk menilai pekerjaan siswa tersebut, penilaian itu antara lain asesmen kinerja, asesmen autentik dan asesmen portofolio. Penilaian proses bertujuan agar guru dapat melihat bagaimana siswa merencanakan pemecahan masalah, melihat bagaimana siswa menunjukkan pengetahuan dan keterampilannya. Kebanyakan problema dalam kehidupan nyata bersifat dinamis sesuai perkembangan jaman dalam konteks/lingkungannya, maka perlu dikembangkan model pembelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif mengembangkan kemampuan untuk belajar (learning how to learn). Dengan kemampuan atau kecakapan tersebut diharapkan siswa akan mudah beradaptasi. Dasar pemikiran pengembangan strategi pembelajaran tersebut sesuai dengan pandangan konstruktivisme yang menyatakan bahwa setiap individu secara aktif membangun pengetahuannya sendiri ketika berinteraksi dengan lingkungannya (Matlin 1994, dalam Redhana 2003: 22). Dengan demikian ketika siswa masuk kelas mereka tidak dalam keadaan kosong, melainkan mereka sudah memiliki pengetahuan awal. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka pembelajaran matematika perlu diawali dengan mengangkat 49

permasalahan yang sesuai dengan lingkungannya (kontekstual). Jadi konsep dibentuk atau ditanamkan melalui pembahasan masalah nyata. Sintaks pembelajaran berbasis masalah biasanya terdiri atas lima tahap (Ibrahim 2000: 13), yang secara rinci disajikan pada tabel berikut: Tabel 1 Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah Tahap Tahap-1 Orientasi siswa kepada masalah Tahap-2 Mengorganisasikan siswa untuk belajar Tahap-3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Tahap-4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Tingkah Laku Guru Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, siswa terlibat pada aktivitas relevan masalah yang dipilihnya. Guru membantu siswa untuk mengidentifikasikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video dan model dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. Pendidikan menurut Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yaitu: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, masyarakat, bangsa dan Negara.. sedangkan menurut Oemar Hamalik (2005:10) Pelatihan adalah suatu proses yag meliputi serangkaian tindak (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga professional kepelatihan dalam satuan waktu yang 50

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas dalam suatu organisasi. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design yang dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 2 Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design Pre-Test Perlakuan Post-test O 1 X O 2 O 3 O 4 Tabel 2 di atas merupakan rancangan design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk kelas kontrol (O1) diberikan pretest sebelum diberi perlakuan dan setelah itu diberikan post-test (O2) dan perlakuan yang diberikan berupa penerapan model pembelajaran ekspositori sebanyak tiga kali pertemuan. Untuk kelas ekperimen (O3) diberikan pre-test dan diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran berbasis masalah sebanyak tiga kali pertemuan dan diakhir sesi diberikan post-test (O4). Pre-test yang diberikan kedua kelas sebelum diberikan perlakuan berguna untuk mengetahui tingkat kesetaraan kemampuan hasil belajar kedua kelas yang hasilnya menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut homogen (tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara keduanya). Populasi penelitian ini berjumlah 56 siswa, dengan jumlah sampel kelas eksperimen 27 dan kelas kontrol 29 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling, karena semua pupulasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sebagai sampel.teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran berupa tes tertulis (post-test). Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar IPS Terpadu maka dilakukan perhitungan uji hipotesis (uji-t) pada post kelas eksperimen dan kelas kontrol. Prosedur dalam penelitian ini terdisri dari 3 tahap, yaitu : 1) tahap persiapan,2) tahap pelaksanaan, dan 3) tahap akhir. 51

HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelas yaitu kelas VIIA dan kelas VIIB SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Kelas VIIA dengan jumlah siswa 27 orang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIB dengan jumlah siswa 29 orang dijadikan sebagai kelas kontrol. Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen berupa penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan untuk kelas kontrol berupa pembelajaran ekspositori. Sebelum diberikan perlakuan seluruh siswa kedua kelas tersebut diberikan pre-test dengan soal dan waktu yang bersamaan. Pretest diberikan untuk mengetahui kesetaraan kemampuan hasil belajar kedua kelas. Setelah dilakukan perhitungan hasil pre-test didapatkan kesimpulan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen (tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara keduanya). Daftar hasil pre-test siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3 Hasil Perhitungan Pre-test Siswa Keterangan Pre-test Kelas Eksperimen Rata-rata 50,72 46,71 Standar Deviasi 13,37 11,49 Uji Normalitas 4,2082 2,1271 Uji Homogenitas 1,35 Uji Hipotesis 1,91 Pre-test Kelas Kontrol Setelah dilakukan perhitungan hasil pre-test siswa diperoleh hasil ttabel (α =5% dan dk = 27 + 29-2 = 54) sebesar 1,91 Karena thitung 1,91) < ttabel (2,0063), maka dinyatakan Ho diterima sedangkan Ha ditolak. Dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil pre-test siswa di kelas kontrol maupun dikelas eksperimen sebelum diberi perlakuan. Dengan kata lain, kemampuan siswa kedua kelas tersebut relatif sama. Setelah mengetahui tingkat pengetahuan kedua kelas, kemudian selanjutnya diberi perlakuan yang berbeda. Untuk kelas kontrol diterapkan model ekspositori, sedangkan di kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran berbasis masalah tentunya diterapkan pada pembelajaran IPS Terpadu. Kemudian di tahapan akhir setelah perlakuan siswa diberi beberapa soal post-test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar dari sebelum dengan sesudah diberi perlakuan. 52

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu maka dilakukan perhitungan post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Negeri 16 Pontianak Kota maka dilakukan perhitungan uji hipotesis menggunakan uji-t. Adapun daftar hasil post-siswa pada kelas eksperimen maupun kotrol ditunjukkan pada tabel 4: Tabel 4 Hasil Perhitungan Post-test Siswa Keterangan Post-test Kelas Eksperimen Rata-rata 73.09 56,05 Standar Deviasi 13,11 15,87 Uji Normalitas 6.0778 4,8680 Uji Homogenitas 1,46 Uji Hipotesis 5,73 Post-test Kelas Kontrol Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa hasil perhitungan rata-rata antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol memiliki selisih 17,04 dengan nilai uji hipotesis 5,73. Nilai hipotesis didapatkan dari perbandingan t hitung dengan t tabel. Nilai t hitung post post-test 5,73 dan t tabel 1,6749, karena t hitung >t tabel maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima. Jadi dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran berbasis masalah memiliki pengaruh terhadap hasil belajar pembelajaran IPS Terpadu pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar IPS Terpadu pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung maka dilakukan perhitungan effect size. Hasil perhitungan effect size sebesar 1,07 dengan jumlah sampel 56 siswa dapat dikatakan bahwa model pembelajarn berbasis masalah tergolong dalam pengaruh berkategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah memiliki pengaruh yang tinggi (berefek yang tinggi) terhadap hasil belajar pembelajaran IPS Terpadu pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung. 53

PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung dengan memberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran IPS Terpadu di kelas eksperimen dan model ekspositori di kelas kontrol. Sebelum diberikan perlakuan peneliti memberikan pre-test terlebih dahulu dengan jumlah soal sebanyak 40 (berbentuk obyektif) pada kedua kelas tersebut pada waktu yang bersamaan. Selanjutnya setelah melakukan perhitungan pada hasil pre-test dan dinyatakan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan yang setara (homogen) maka dilanjutkan dengan pemberian perlakuan. Berdasarkan hasil perhitungan hasil belajar siswa yang diperoleh dari posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dalam penggunaan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran IPS Terpadu. Pengaruh positif tersebut karena pada penggunaan model ini siswa difasilitasi dalam melakukan inquiry atau penemuan dengan diberikannya permasalahan berupa pertanyaan yang menjadi stimulus siswa dalam belajar Maka dari itu penggunaan model ini merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menambahkan motivasi dan semangat siswa dalam belajar sesuai dengan pendapat yang dinyatakan oleh Rusman (2014: 237), bahwa PBM adalah sebuah cara memanfaatkan masalah untuk menimbulkan motivasi belajar. Selain itu, Fogarty (dalam Rusman 2014: 243) menyatakan bahwa PBM dimulai dengan masalah yang tidak terstruktur dari ketidak strukturan ini siswa menggunakan berbagai kecerdasannya melalui diskusi dan penelitian untuk menentukan isu nyata yang ada. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu dihitung dengan menggunakan rumus effect size dan diperoleh nilai sebesar 1,07. Berdasarkan kriteria effect size di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model berbasis masalah memberikan pengaruh yang tergolong tinggi terhadap meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS Terpadu. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan perhitungan uji hipotesis dengan rumus t didapatkan hasil berupa nilai t hitung post-test 5,73 dan t tabel 1,6749, karena t hitung >t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada hasil belajar siswa yang 54

menerapkan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran IPS Terpadu di Kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Hasil belajar siswadengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah di kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung dilihat dari post-test memberikan pengaruh (efek) yang tinggi (ES sebesar 1,07). Saran Beberapa saran yang dapat peneliti berikan dalam hal penelitian ini antara lain: 1. Bagi guru atau tenaga pendidik model berbasis masalah merupakan suatu alternatif yang baik untuk pemilihan model pembelajaran, karena pada kegiatan pembelajaran dengan model ini dapat membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan mampu melatih sikap kerjasama yang baik dalam melakukan eksperimen dan penemuan. 2. Bagi guru yang ingin menerapakan model pembelajaran berbasis masalah pada proses pembelajaran sebaiknya guru tersebut menyiapkan media yang lengkap khususnya untuk mata pelajaran IPS Terpadu karena model ini menuntut siswa untuk bereksperimen dan melakukan penemuan sendiri DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal. (1991). Evaluasi Instruksional (Prinsip-Teknik-Prosedur). Jakarta: PT Remaja Rosda Karya. Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ibrahim, Muslimin. (2000). Pembelajaran berdasarkan Masalah. Surabaya : UNESA - University Press. Ismail. (2000). Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction). Bandung: Alfabeta Muhibbin, Syah. (2001). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu. Polya, George. (2012). Defining Problem Solving. http:// www. Learner. Prg/channel/ cours/ teachingmath/ gradesh-2/ session-03/ section- 03-d.html. Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada. Semiawan, Conny. (1997). Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: PT. Grasindo. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta 55

.(2010). Statistik Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta. Zaini, Hisyam. dkk. (2002). Strategi Pembelajaran Aktif Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: CTSD. Biodata Penulis: Dra. Hj. Wawat Suryati, M.Pd. adalah Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Bandar Lampung. Lahir di Bandung Tanggal 31 Oktober 1959. Menyelesaikan S1 Administrasi Pendidikan IKIP Bandung dan S2 Teknologi Pendidikan Universitas Lampung. 56