BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dalam merebut pasar mengharuskan perusahaan atau organisasi melakukan berbagai inovasi baru dalam merebut hati para konsumen dan melakukan efisiensi proses bisnis yang dijalankan. Dalam rangka menanggapi hal tersebut pada saat ini teknologi informasi telah mengambil peranan penting bagi perusahaan atau organisasi dalam menghadapi persaingan dengan para kompetitornya. Sebagai contoh pada industri perbankan, berbagai layanan yang sifatnya costumer-centric telah banyak dihadirkan yang tujuannya adalah untuk memudahkan para nasabah dalam melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun, dimulai dari dibangunnya mesin-mesin Automatic Teller Machine (ATM) sampai dengan fasilitas electronic banking (e-banking) seperti m-banking, sms-banking maupun internet-banking [1]. Sangat pentingnya peran teknologi informasi dalam mendukung proses bisnis dunia perbankan dapat dilihat dengan jumlah nominal investasi yang dilakukan dalam melakukan pembangunan infrastruktur teknologi informasi yang mencapai puluhan juta dollar pertahun, baik dalam mengembangkan lapisan back-office sampai front-office, dan dari perangkat keras, aplikasi, sampai dengan keseluruhan sistem informasi yang dibangun [10,11,12]. Dengan fakta seperti itu, industri perbankan dinobatkan sebagai salah satu industri dengan kebergantungan yang tinggi pada penggunaan teknologi informasi, selain industri telekomunikasi dan pertambangan [14]. Namun, menurut survey yang pernah dilakukan, kesuksesan dari penggunaan teknologi informasi yang memakan biaya sangat besar tersebut hanya mewakili 5% saja dari keseluruhan organisasi yang telah melakukan implementasi teknologi informasi secara besar-besaran yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas organisasi atau perusahaan. Hal inilah yang sering diistilahkan dengan IT productivity paradox [,2,4,7] 1
atau IT Black Hole [6] dimana investasi dalam teknologi informasi tidak menghasilkan perubahan yang berarti bagi perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan bisnisnya. Untuk menentukan investasi teknologi informasi yang dilakukan sudah sejalan dengan bisnis sudah tepat ayau belum, maka perlu dilakukan pengukuran dari impact atau pengaruh yang dihasilkan oleh implementasi teknologi informasi terhadap jalannya bisnis, baik yang bersifat mudah dihitung (tangible) maupun tidak (intangible). Terdapat beberapa metoda yang dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kinerja teknologi informasi [1,3,5,13] dan beberapa diantaranya adalah metode Information Technology Balanced Scorecard (IT-BSC) dan Control Objective for Information and Related Technology (COBIT) yang menjadi metode rujukan dalam topik tesis ini. I.2 Problem Penelitian Dalam penelitian yang pernah dilakukan tentang IT productivity Paradox [7,8,9] diketahui bahwa hal utama penyebab adanya fenomena tersebut adalah mismeasurement atau kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran ini disebabkan oleh cara yang dilakukan untuk mengukur manfaat yang diciptakan oleh TI pada umumnya hanya berhubungan dengan keuangan saja seperti peningkatan pendapatan, ROI, dan sebagainya. Padahal sebagian besar manfaat dari TI sifatnya intangible seperti memberikan competitive advantage, peningkatan kepuasan pelanggan, kecepatan waktu layanan, dan lain lain [10]. Jadi diperlukan ukuran yang sesuai untuk mengukur kinerja TI sehingga investasi TI yang telah dilakukan dapat benar-benar menghantarkan manfaat yang dijanjikan. IT Balanced Scorecard dapat digunakan sebagai metoda pengukuran kinerja TI yang dimulai dari pernyataan tujuan bisnis perusahaan dan diturunkan kepada tujuan TI perusahaan dan pada akhirnya menghasilkan berbagai metrik yang akan digunakan dalam pengukuran kinerja TI. Namun meski demikian, mendefinisikan metrik-metrik yang sesuai adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan dan membutuhkan cukup membutuhkan waktu serta koordinasi yang baik dari berbagai pihak dalam perusahaan untuk menciptakan sekumpulan metrik yang dapat berguna. 2
Fokus penelitian ini adalah pengukuran kinerja TI bagi sektor perbankan dan pokok masalah yang akan diteliti pada penelitian ini adalah cara/metode untuk mengombinasikan antara IT Balanced Scorecard dan COBIT dalam menghasilkan metrik-metrik yang sesuai dan metrik-metrik yang penting dalam pengukuran kinerja TI pada perbankan. I.3 Pertanyaan Penelitian Dari fokus penelitian, maka diturunkan pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana cara untuk mengombinasikan antara IT BSC dengan COBIT untuk menurunkan berbagai metrik yang sesuai untuk melakukan pengukuran kinerja TI perbankan? 2. Metrik-metrik apa saja yang penting untuk diketahui dalam rangka melakukan pengukuran kinerja TI perbankan? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metoda yang dapat digunakan untuk mempermudah menghasilkan metrik pengukuran kinerja TI dan metrik-metrik yang penting dalam melakukan pengukuran kinerja TI perbankan. 1.5 Keluaran Penelitian Keluaran yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah metoda usulan pengukuran kinerja TI dan metrik-metrik yang penting untuk diketahui dalam melakukan pengukuran kinerja TI sektor perbankan. 3
1.6 Batasan Penelitian Agar pembahasan dalam penelitian tesis ini memiliki arah yang jelas maka diambil beberapa batasan yaitu. 1. usulan metoda yang akan dibangun dalam penelitian ini menggunakan metode IT balanced scorecard dan COBIT versi 4.1 sebagai referensi; 2. studi kasus dilakukan pada industri perbankan dan sebagai studi kasus pada penelitian ini adalah industri perbankan spesifik kepada bank umum; 3. studi kasus dilakukan pada divisi teknologi informasi pada bank bersangkutan. 1.7 Sistematika Penelitian BAB I. PENDAHULUAN, berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. BAB II. KAJIAN PUSTAKA, menjelaskan landasan teori berdasarkan literatur yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tesis yaitu teori mengenai IT Governance, metoda pengukuran (IT Balanced Scorecard dan COBIT). BAB III. PERANCANGAN USULAN METODE PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI, berisikan tentang langkah-langkah pengukuran berbasis IT Balanced Scorecard dan COBIT serta rancangan usulan metoda pengukuran berdasarkan kombinasi antara kedua metoda tersebut yang disesuaikan dengan kondisi dunia perbankan khususnya pada Divisi Teknologi Informasi sebagai penanggung jawab sumber daya teknologi informasi bank. BAB IV. IMPLEMENTASI USULAN METODE PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI, berisikan implementasi usulan pengukuran dengan menggunakan IT Balanced Scorecard dengan COBIT pada teknologi informasi sektor perbankan sebagai studi kasus. 4
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN, berisikan rincian kesimpulan serta saran dan kajian lebih lanjut dari tesis ini. 5