PENGEMBANGAN TRADING HOUSE DALAM RANGKA PENINGKATAN EKSPOR NON MIGAS Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Solo, 26 Januari 2017
OUTLINE Latar Belakang Benchmarking Trading House di Luar Negeri Kondisi Eksisting Trading House di Indonesia Model Kelembagaan Trading House Peran Utama Trading House bagi UKM: Model Operasional Trading House Penutup 2
Latar Belakang 3
Peran UMKM dalam Peningkatan Ekspor Peningkatan ekspor UMKM Pangsa ekspor sektor UMKM sekitar 15,7% dari total ekspor non migas nasional pada tahun 2014. Tahun 2014, nilai ekspor UMKM mencapai Rp 186 triliun, naik 2,1% dari tahun sebelumnya. Sumber: Hasil Olahan Kuisioner Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM (2016), diolah The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia Jumlah unit usaha Mikro dan Kecil meningkat rata-rata 6,42% dan 2,13% per tahun selama periode 2010-2015 (BPS, 2016). 4
Benchmarking Trading House di Luar Negeri 5
IDENTIFIKASI FAKTOR UTAMA KEBERHASILAN TRADING HOUSE DI NEGARA BENCHMARKING Negara Faktor Utama Informasi pendukung Korsel (Korean Global Trading Company/ KGTC) Insentif pemerintah bagi Trading House antara lain; insentif pajak, prioritas pinjaman, kemudahan impor bahan baku. Awal mula KGTC di Korsel: Perusahaan ditunjuk sebagai GTC melalui Keputusan Presiden. Sekitar 70 persen produk ekspor dari sektor UKM. KGTC minimal memiliki modal 1 miliar Won dengan minimal 7 jenis produk ekspor dan 10 negara tujuan. Jepang (Shogo shosha) Akses modal dan asuransi yang besar dari Jepang maupun internasional. Integrasi dengan anak perusahaan bertaraf internasional. Info permintaan produk pasar dari shosha man di luar negeri. High volume, low margin, produk bervariasi (Satu sogo shosha menangani 30.000 produk). Diversifikasi pasar baik. Sumber: Korindo (2015), Ryan (2013) The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 6
Kondisi Eksisting Trading House di Indonesia 7
Latar Peran Belakang Trading House saat ini yang dirasakan UKM 1. Lembaga sejenis Trading House hanya melaksanakan sebagian kecil fungsi Trading House 2. UKM hanya memanfaatkan sebagian kecil fungsi Trading House, khususnya pemasaran. 3. Banyak fungsi Trading House yang belum tersedia, seperti memastikan pembayaran, membantu impor bahan baku dan asuransi ekspor. Sumber: Hasil Olahan Kuisioner 8
Kondisi Eksisting Lembaga Trading House Indonesia SMESCO Status: BLU Keragaman produk: rendah Lembaga pendukung: Kementerian Koperasi dan UKM Peran: promosi produk melalui UKM Gallery, memberi pelatihan bagi pelaku UKM PT. SARINAH Status: BUMN Keragaman produk: rendah Lembaga pendukung: BUMN lain Peran: membantu pemasaran produk UKM, memberi pinjaman khusus untuk mitra binaan ASEPHI SOLO Status: Asosiasi Keragaman produk: sedang Lembaga pendukung: Ekspedisi, Bank Peran: networking dan distribusi informasi APIKRI JOGJA Status: Asosiasi Keragaman produk: sedang Lembaga pendukung: World Fair Trade Organization (WFTO) Peran: membantu produksi UKM dan memasarkannya 9
Model Kelembagaan Trading House 10
ALTERNATIF BENTUKTRADING HOUSE BENTUK BADAN HUKUM BADAN LAYANAN BUMN/BUMD BADAN USAHA URAIAN UMUM (BLU) SWASTA NASIONAL Tujuan lembaga Dukungan pemerintah Pelayanan bukan orientasi Laba Orientasi Laba & Pelayanan Orientasi Laba & Pertumbuhan KOPERASI Kesejahteraan anggota a. Sumber dana Dapat APBN APBN terbatas Sulit mendapatkan Simpanan anggota dana APBN b. Fasilitasi Mudah mendapatkan fasilitas pemerintah (gedung, peralatan) Terbatas Sulit Mudah, karena soko guru perekonomian c. Kepentingan pemerintah Program dan kepentingan pemerintah mudah terakomodasi Program dan kepentingan pemerintah dapat diwujudkan secara terbatas Program dan kepentingan pemerintah sulit diakomodasikan Program dan kepentingan pemerintah mudah terakomodasi Jumlah lembaga Terbatas Terbatas Tidak terbatas Tidak terbatas Kerjasama dengan Lembaga Pemerintah Koordinasi dengan lembaga pemerintah pusat dan daerah mudah Koordinasi dengan lembaga pemerintah pusat dan daerah cukup mudah Koordinasi dengan lembaga pemerintah pusat dan daerah lebih sulit Koordinasi dengan lembaga pemerintah pusat dan daerah cukup mudah Pengelolaan dana dan pengambilan keputusan Tidak luwes dan lambat Sedikit lebih luwes dan lebih cepat Luwes & cepat Tidak luwes karena harus melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT) USULAN: Status BUMN (Jangka pendek-menengah) Swasta (Jangka panjang) 11
12
Peran Utama Trading House bagi UKM: Model Operasional Trading House 13
PERAN UTAMA TRADING HOUSE BAGI UKM 1. Fasilitasi pemberdayaan UKM 2. Perancangan & Pengembangan Produk 3. Koordinasi Produksi 4. Networking & Distribusi Informasi 5. Pemasaran secara integral, termasuk promosi dan riset 14
PERAN TRADING HOUSE 1: FASILITASI PEMBERDAYAAN UKM Mengkomunikasikan kepada Instansi & Mitra terkait tentang aspek-aspek tuntutan keterampilan dan Fasilitas Produksi untuk memenuhi tuntutan konsumen dan kompetisi Pelatihan dan Pendampingan Bimbingan dan pemecahan masalah Akses Bantuan fasilitas Produksi Akses informasi pasar Akses modal kerja & investasi Bantuan pengurusan sertifikasi & HKI Penanganan Klaim dan Gagal kirim / bayar Manajemen umpan balik 15
PERAN TRADING HOUSE 2: PERANCANGAN & PENGEMBANGAN PRODUK INSTANSI PEMERINTAH RISET & ANALISIS PASAR BUYER BUYER & MITRA USAHA MITRA USAHA PERANCANGAN PRODUK Jenis Produk Fitur Produk Teknologi Produksi (Bahan, Bentuk, Alat, Proses) Mutu / Grade Volume & Harga Kerjasama Produksi PRODUSEN / UKM & MITRA Pelatihan Pendampingan Fasilitasi sumberdaya Bantuan lainnya 16
PERAN TRADING HOUSE 3: KOORDINASI PRODUKSI Trading House Start RANCANGAN PRODUK SERTIFIKASI MITRA PRODUKSI Pemasok Bahan Baku. Pemasok Bahan Pembantu & Kemasan. Bank & Asuransi Pergudangan Ekspedisi UKM PATENT / H K I QUALITY CONTROL MEREK CATALOGING PROMOSI * Key objectives : just in time, Mutu, Efisien, Economic of Scale, & competitiveness 17
PERAN TRADING HOUSE 4: NETWORKING & DISTRIBUSI INFORMASI PEMERINTAH Kebijakan & Regulasi Bantuan Untuk UKM Bantuan untuk TH PRODUSEN / UKM Jenis Produk Rancangan Produk Teknologi Produksi Volume dan Harga Persyaratan & Mutu TRADING HOUSE MITRA PENDUKUNG Bahan Baku & Komponen Persyaratan Kemasan, Pengiriman, & Promosi ) Logistik Keperluan Asuransi Fasilitasi Modal / Avalis BUYER Katalog Produk Volume & Harga Fitur Produk Jaminan / Konsistensi Mutu Umpan balik 18
PERAN TRADING HOUSE 5: PEMASARAN 1. Monitoring, Riset Pasar dan Produk 2. Perumus Strategi Pemasaran Terpadu (Produk, Harga, Distribusi, Promosi yang sesuai) 3. Promosi dan Komunikasi dengan calon pembeli 4. Pengaturan Logistik dan Distribusi 5. Pengelola Transaksi Penjualan 6. Kerjasama dengan ITPC/Atdag dan perwakilan luar negeri lainnya 7. Pengelola umpan balik dari pembeli & Mitra 19
PRODUK PRIORITAS YANG DAPAT DI-TRADING HOUSE-KAN 1. Perhiasan dan aksesoris 2. Furniture 3. Makanan olahan 4. Produk tekstil dan garmen 5. Minyak atsiri (produk spa aromaterapi) 6. Sandal, sepatu, tas, dompet, kerajinan lain dari batik dan kulit 7. Olahan rumput laut 8.Olahan jambu mete, kopi, cokelat dan jahe 9.Produk turunan kelapa, seperti VCO dan sabut kelapa 10. Kerajinan gerabah, keramik, logam dan produk dekoratif lainnya Sumber: Hasil ANP The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia 20
Penutup 21
PENUTUP 1 2 3 4 5 Banyak UKM belum memahami fungsi Trading House secara utuh sementara lembaga sejenis Trading House hanya melaksanakan sebagian kecil fungsi Trading House. Akibatnya, UKM hanya memanfaatkan sebagian kecil fungsi Trading House. Faktor kritis kesuksesan Trading House di luar negeri antara lain tersedianya insentif pemerintah, bantuan akses modal dan asuransi, serta didukung anak perusahaan yang terintegrasi. Alternatif Bentuk Trading House yang diusulkan untuk jangka pendek-menengah: BUMN, sedangkan untuk jangka panjang: swasta. Model operasional Trading House sudah berhasil dibangun dengan 5 peran utama Trading House yaitu fasilitasi pemberdayaan UKM, pengembangan produk, koordinasi produksi, networking dan pemasaran. Produk prioritas yang ditangani melalui Trading House adalah (i) perhiasan dan aksesoris, (ii) furniture, (iii) makanan olahan, (iv) produk tekstil dan garmen, (v) minyak atsiri (produk spa aromaterapi). 22
TERIMA KASIH 23