BAB I PENDAHULUAN. investor yaitu laba dan rugi. Setiap investor selalu berupaya mendapatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk menginvestasikan dananya adalah melalui pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dividen yang besarnya minimal sama dengan tingkat bunga deposito atau

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana manajemen perusahaan di

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami

BAB I PENDAHULUAN. selama saham masih dimiliki sedangkan capital gain merupakan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan profit atau Laba. Laba merupakan keuntungan yang didapat dari

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan berkali-kali. Dengan adanya perubahan UUP pemerintah bertujuan

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. laporan yang memberikan informasi mengenai laba (earnings) yang dicapai

BAB I PENDAHULUAN. Earnings response coefficients merupakan ukuran atas tingkat abnormal return

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia. Sampel yang digunakan merupakan perwakilan dari populasi. Teknik

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN STOCK SPLIT (Studi Kasus Perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun )

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tertarik dengan Earning per Share (EPS). Selain melakukan pengukuran laba

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau investor yang melakukan investasi selalu mempunyai harapan

Skripsi PENGARUH RASIO PEMBAYARAN DEVIDEN DAN PENGELUARAN MODAL TERHADAP EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Fungsi ini penting karena dalam kegiatan operasinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

: LOLLI ADRIANI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS

BAB I PENDAHULUAN. menginvestasikan dananya adalah sektor properti. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan sektor properti

BAB I PENDAHULUAN. ketika berinvestasi, para investor akan melihat apakah perusahaan yang akan ia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun luar perusahaan. Dari dalam perusahaan yaitu seperti modal

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengambil keputusan yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi, warrant, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:7). Ikatan Akuntan Indonesia (2009) Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim (2012:19)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai suatu instrumen ekonomi tidak lepas dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha yang semakin berkembang saat ini membuat persaingan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perekonomian yang terus berkembang, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sekarang. Penelitian terdahulu meliputi : Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Widya Trisnawati adalah

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya persaingan dunia bisnis. Dampaknya, suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi umumnya dilakukan oleh masyarakat untuk mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan bisnisnya. Padahal perindustrian sektor konsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya berupa deviden dan laba dari luar perusahaan. bentuk yaitu : (1) non sistematic risk, yaitu resiko yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, yang ditandai pula dengan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan masih diyakini sebagai alat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB V PENUTUP. 1. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan perusahaan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap investasi terdapat dua kemungkinan yang diperoleh investor yaitu laba dan rugi. Setiap investor selalu berupaya mendapatkan laba atau profit dimana dalam investasi pasar modal mencakup dividen dan pengembalian yang biasa disebut return. Return yang besar selalu diharapkan oleh investor atas investasi yang telah dilakukannya. Return saham banyak dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan yang tercermin pada rasio keuangan yang telah tersedia dalam informasi keuangan serta sudah dipublikasikan kepada publik dalam surat kabar dan media lain seperti ICMD (Indonesian Capital Market Directory) dan JSX statistic. Untuk itu dalam setiap menanamkan investasinya, para pelaku pasar haruslah tepat dan teliti dalam mengambil keputusan yaitu dimana dan kapankan dia akan menanamkan investasinya. Setiap investor tidak dapat dengan mudah maupun sembarangan memilih saham yang tepat dalam penanaman investasi. Perusahaan yang memiliki kinerja yang bagus baik dari operasional maupun earning yang didapat menjadi pilihan investor. Perusahaan atau saham-saham yang terdaftar dalam indeks LQ45 dapat menjadi pertimbangan utama bagi investor terutama investor baru dimana saham ini merupakan saham yang paling aktif 1

diperdagangkan serta memiliki likuiditas tinggi sehingga akan menarik banyak investor dalam mempertimbangkannya untuk investasi. Dari investasi inilah diharapkan perusahaan dapat meningkatnya kinerjanya baik bagi konsumen maupun investor. Setiap perusahaan memiliki tujuan dalam melaksanakan kegiatan operasinya baik dalam memberikan layanan produksi barang maupun jasa. Pada dasarnya tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan para pemegang saham. Perusahaan akan selalu berupaya untuk mendapatkan modal yang besar sehingga dapat memaksimalkan laba dan pengembalian, karena dengan adanya modal yang besar dapat mendanai perusahaan mengoperasikan kegiatan produksinya dengan menambah pendapatan dan perhatian dari pangsa pasar. Persaingan dalam mendapatkan pangsa pasar yang luas akan membangkitkan kinerja perusahaan untuk memacu kegiatan produksinya agar dapat meningkatkan laba yang dihasilkan. Dari laba yang diperoleh, perusahaan memiliki kewajiban untuk melunasi kewajibannya. Dari sisa laba itulah yang nantinya akan dibagi menjadi laba ditahan yang akan dipergunakan sebagai modal tambahan dan laba yang dibagikan yaitu sebagai dividen. Maka untuk dapat memaksimalkan kekayaan pemegang saham, perusahaan harus menjaga keuangannya agar tidak mengalami rugi. Dalam melihat posisi keuangan, perusahaan memiliki suatu catatan keuangan yang dapat menggambarkan aktivitas perusahaan yaitu laporan keuangan. Perusahaan melakukan publikasi laporan keuangan selama empat kali dalam masa satu tahun operasional yaitu kuartal I, kuartal II, kuartal III 2

dan laporan keuangan tahunan. Dengan adanya publikasi laporan keuangan setiap tiga bulan, investor atau pasar dapat melihat bagaimana kinerja perusahaan sehingga informasi dalam laporan keuangan dapat direspon oleh pasar. Beberapa penelitian seperti Ball dan Brown (1968) yang menyatakan tentang isi informasi menggunakan analisis dimana jika terjadi perubahan laba yang tidak diharapkan atau laba kejutan (unexpected earning) positif maka memiliki abnormal return rata-rata yang positif dan jika tidak memiliki informasi yaitu negatif maka nilai abnormal return akan negatif. Menurut Truong et al (2012), bahwa pasar yang efisien menyerap informasi laba. Selain itu pasar juga merespon pengumuman laba yang dilaporkan dalam setiap publikasi laporan keuangan kuartal dan tahunan. Publikasi laporan keuangan dilakukan oleh perusahaan setiap tiga bulan. Setiap publikasi tersebut tentu akan direspon oleh pasar secara berbeda karena setiap laporan keuangan menyajikan data kinerja perusahaan dalam jangka waktu yang berbeda yaitu kuartal I menyajikan data tiga bulan pertama, kuartal II menyajikan data enam bulan, kuartal III menyajikan data sembilan bulan dan laporan keuangan tahunan yang menyajikan seluruh kinerja perusahaan selama satu tahun. Pasar akan menyerap informasi yang ada, dimana hal ini berarti bahwa pasar atau investor akan menyerap informasi yang lebih sempurna dan pada laporan keuangan yang menyajikan data yang lebih lengkap yaitu kinerja selama satu tahun akan direspon lebih kuat oleh pasar. 3

Pada dasarnya kinerja perusahaan memiliki peran sangat besar dalam pengambilan keputusan oleh beberapa pihak, yaitu pihak kreditur dan calon kreditur, pemegang saham serta pihak manajemen itu sendiri. Dengan adanya penilaian terhadap perusahaan, maka investor akan mempunyai acuan yang berharga dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Hasil analisis respon pasar atas profitabilitas diharapkan akan menunjukkan seberapa jauh kinerja perusahaan dalam memberikan nilai ekonomi terhadap perusahaan. Hal ini akan memberikan ekspektasi investor terhadap pembagian keuntungan yang akan diterimanya. Ekspektasi pertumbuhan perusahaan dan penerimaan di masa mendatang akan mempengaruhi pemegang saham apakah mempertahankan atau menjual sahamnya. Hal ini berkaitan dengan return yang nantinya akan diterima oleh pemegang saham. Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return tidak normal atau biasa disebut abnormal return (market-adjusted return) yang dihitung dari selisih antara actual return (tanpa memasukkan dividend) dan expected return yang diwakili oleh return pasar (IHSG). Dengan menggunakan abnormal return maka akan dapat dilihat bagaimana pengembalian atas investasi suatu saham dengan membandingkan terhadap return pasar, yaitu apakah nilai return saham dibawah, sama atau diatas return pasar dan apakah informasi laporan keuangan akan direspon oleh pasar. Selisih antara harga beli dengan harga jual saham merupakan capital gains. Capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan saham di pasar sekunder. Tidak dimasukkannya dividen ke dalam return saham karena 4

dividen memiliki peristiwa sendiri yang berbeda dan tidak dipengaruhi publikasi laporan keuangan. Dalam setiap penelitian yang meneliti hubungan angka laba dengan harga saham, logika dasar yang dimiliki oleh peneliti adalah bahwa pasar bereaksi terhadap laba karena laba memiliki kandungan informasi (Febrianto dan Widiastuty, 2005). Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Febrianto dan Widiastuty (2005) menunjukkan bahwa laba kotor sebenarnya memiliki kualitas laba yang lebih baik dibandingkan dengan angka laba operasi dan laba bersih. Laba operasi merupakan laba yang mampu menggambarkan operasi normal perusahaan, namun tidak seluruh biaya yang tergambar di dalam rekening biaya-biaya operasi merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan penciptaan pendapatan. Laba bersih merupakan nilai yang menunjukkan selisih antara laba operasi yang telah dikurangkan bunga dan pajak. Laba bersih ini menunjukkan bagian laba yang akan ditahan dalam perusahaan dan yang akan dibagikan sebagai dividen. Pada berbagai penelitian yang menghubungkan informasi angka laba dengan harga saham, umumnya menggunakan angka laba operasi sebagai ukuran angka laba (Febrianto dan Widiastuty 2005). Alasan yang mereka gunakan biasanya adalah bahwa angka laba operasi lebih mampu menggambarkan operasi perusahaan dibandingkan dengan laba bersih. Laba bersih masih dianggap dipengaruhi oleh hal-hal lain yang ada di luar kendali manajemen, misalnya peristiwa luar biasa yang meningkatkan laba atau menurunkan laba seperti adanya penambahan pendapatan lain. 5

Pada penelitian kali ini menggunakan surprise profitabilitas yaitu laba kejutan (earnings surprise) dengan mengambil laba operasi, laba bersih tanpa extraordinary income, dan laba bersih sebagai variabel bebas agar nantinya dapat dilihat pengaruhnya terhadap abnormal return saham. Dipertimbangkannya laba operasi karena pada keadaan tertentu, laba operasi lebih menggambarkan operasional perusahaan jika pada penghitungan laba bersih terdapat penambahan pendapatan lain. Sedangkan laba bersih tanpa extraordinary income dipakai dengan dasar bahwa investor dapat melihat laba perusahaan dengan mempertimbangkan penambahan pendapatan lain yang seperti memanipulasi nilai laba bersih perusahaan yang sesungguhnya. Penelitian sebelumnya mengharapkan untuk menggunakan jendela pengamatan lebih panjang dan ini akan dilakukan pada penelitian selanjutnya. Pada penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa dengan menggunakan jendela pengamatan yang lebih panjang, hubungan variabel laba terhadap harga saham akan semakin baik dan signifikan. Oleh karena itu pada penelitian selanjutnya akan digunakan jendela pengamatan yang lebih panjang dari penelitian sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka akan diambil judul penelitian Respon Pasar terhadap Surprise Profitabilitas: Analisis pada Laporan Keuangan Kuartal dan Tahunan. B. Rumusan Masalah Penggunaan pengumuman laba bersih dalam laporan keuangan sering dijadikan sebagai acuan oleh pembaca dan investor dalam mengukur 6

suatu keberhasilan kinerja perusahaan. Kandungan informasi dalam komponen laba bersih dinilai belum pasti karena pada beberapa laporan keuangan, nilai laba bersih terlihat positif namun laba operasi bernilai lebih rendah dari laba bersih atau pengurangan nilainya sangat kecil. Banyak pembaca yang awam akan informasi dari laba bersih jika adanya penambahan dari penambahan pendapatan lain yang merupakan pemasukan perusahaan namun bukan dari hasil operasional selama periode tersebut tetapi penambahan pendapatan yang dapat diperoleh dari adanya penjualan aset. Selain itu peneliti terdahulu banyak yang hanya menggunakan laba bersih sebagai variabel bebas dalam penelitiannya terhadap Return saham. Namun masih ada pertanyaan diantara komponen laba operasi, laba bersih tanpa extraordinary income dan laba bersih, manakah yang direaksi lebih kuat oleh investor dan seberapa signifikan perbedaan reaksi pasar terhadap keseluruhan variabel bebas. Selain itu, selama ini banyak penelitian menganalisa penerbitan laporan keuangan tahunan, oleh karena itu ingin dilihat bagaimana respon pasar terhadap publikasi laporan keuangan setiap kuartal. C. Pertanyaan Penelitian 1. Apakah pasar bereaksi terhadap kejutan laba operasi yang ada dalam komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan? 2. Apakah pasar bereaksi terhadap kejutan laba bersih tanpa extraordinary income yang ada dalam komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan? 7

3. Apakah pasar bereaksi terhadap kejutan laba bersih yang ada dalam komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan? 4. Apakah reaksi pasar terhadap publikasi laporan keuangan tahunan lebih kuat daripada laporan keuangan kuartal? D. Tujuan Penelitian penelitian. Tujuan dari penelitian ini yaitu mencari keterkaitan variabel dalam 1. Mengetahui reaksi pasar terhadap kejutan laba operasi yang ada dalam komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan. 2. Mengetahui reaksi pasar terhadap kejutan laba bersih tanpa extraordinary income yang ada dalam komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan pada abnormal return saham. 3. Mengetahui reaksi pasar terhadap kejutan laba bersih yang ada dalam komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan pada abnormal return saham. 4. Mengetahui respon pasar terhadap laporan keuangan tahunan apabila dibandingkan dengan laporan keuangan kuartal yang dilihat dari pengaruh masing-masing variabel bebas pada abnormal return saham. 8

E. Manfaat Penelitian Penelitian ini nantinya diharapkan akan memberikan bukti empirik perbedaan respon antara laba operasi, laba bersih tanpa extraordinary income, dan laba bersih serta akan membuktikan secara empirik variabel mana yang benar-benar direaksi oleh investor. Selain itu akan membuktikan dari empat kali publikasi laporan keuangan setiap tahunnya akan diketahui publikasi laporan keuangan manakah yang paling direspon kuat oleh pasar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbang pengungkapan informasi keuangan. F. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini tersusun menjadi dua besaran variabel utama, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah laba operasi, laba bersih tanpa extraordinary income, laba bersih, dan juga ditambahkan adanya variabel dummy. Variabel dummy dalam penelitian ini sebagai variabel bebas yaitu meliputi kuartal I, kuartal II, dan kuartal III maka akan dituliskan sebagai D 1, D 2 dan D 3. Sedangkan variabel terikat (Y) adalah abnormal return saham. Dalam penelitian ini yang dianalisis adalah data laporan keuangan. Laporan keuangan yang dipakai adalah laporan keuangan dalam bentuk laporan keuangan perusahaan LQ 45 yang Go Public di Bursa Efek Indonesia dan telah diaudit. 9

Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah: 1. Periode penelitian selama tiga tahun yaitu tahun 2010-2012. Dengan periode pengamatan selama tiga tahun maka diharapkan dapat memberikan hasil analisis yang lebih meyakinkan. 2. Hasil penelitian hanya berlaku untuk perusahaan bukan keuangan dalam LQ 45 dan tidak untuk jenis perusahaan lain. 3. Laba kejutan dalam penelitian ini merupakan besarnya laba pada tahun t yang dibandingkan dengan laba pada kuartal yang sama di tahun t-1, jadi laba yang diharapkan bukan dari para analis yang ada di pasar. Laba dalam penelitian ini adalah laba operasi, laba bersih tanpa pemasukan luar biasa, dan laba bersih. H. Sistematika Penulisan Tesis Sistematika pembahasan dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Pada bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka Pada bagian berisi pembahasan mengenai penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan, landasan teori yang terkait dengan 10

penelitian dan juga berisi tentang hipotesis penelitian yang dapat dimunculkan berdasarkan teori dan tinjauan pustaka. BAB III : Metode Penelitian Pada bab ini akan membahas tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini yang mencakup cara pengambilan data, pengukuran variabel dan pengujian atas hipotesis yang dimunculkan dalam penelitian. BAB IV : Analisis Data Pada bagian ini akan dibahas mengenai uraian proses pengolahan data dan pengujian data dengan menggunakan model statistik yang digunakan dan akan dilengkapi dengan pembahasan tentang hasil pengujian pada saham yang terdaftar dalam LQ 45 pada Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yang digunakan yaitu tahun 2010-2012. BAB V : Kesimpulan dan Saran Bagian ini berisi tentang pembahasan keterbatasan penelitian, kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan tentang bagaimana respon pasar pada laba kejutan dalam setiap laporan keuangan, dan saran-saran yang dapat diberikan untuk pengembangan penelitian dimasa yang akan datang. 11