SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN JASA KURIR DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
No. 3/ 28 /DASP Jakarta, 12 Desember 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DAN PERUSAHAAN JASA KURIR, DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Biaya dalam Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. : Fasilitas Perekaman Data Hasil Kliring

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Antar Wilayah

No. 5/12/DASP Jakarta, 7 Juli 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

No. 2/ 7 /DASP Jakarta, 24 Februari 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1/ 3 /PBI/1999 TENTANG

No. 4/ 7 /DASP Jakarta, 7 Mei 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada S E M U A B A N K DI INDONESIA. Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Otomasi

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 1/ 8 /DASP Jakarta, 24 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 4/12/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

No.18/ 7 /DPSP Jakarta, 2 Mei 2016 SURAT EDARAN

No. 3/ 4 /DASP Jakarta, 23 Januari 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

No. 16/1/DKSP Jakarta, 10 Januari 2014 SURAT EDARAN

S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No. 18/39/DPSP Jakarta, 28 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

SURAT EDARAN. : Tata Cara Penyimpanan Sekuritas, Surat Yang Berharga dan Barang Berharga Pada Bank Indonesia

No. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N

No.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Tata Cara Pemberian Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No. 6/ 22 /DLN Jakarta, 10 Mei 2004 S U R A T E D A R A N

No. 1/ 4 /DASP Jakarta, 29 November 1999 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 4/ 2 /DASP Jakarta, 11 Februari 2002 S U R A T E D A R AN. Kepada SELURUH PESERTA KLIRING DI INDONESIA

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No.7/34/DPM Jakarta, 3 Agustus 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM. Perihal : Fasilitas Likuiditas Intrahari Bagi Bank Umum

No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

S U R A T E D A R A N

CONTOH PENULISAN PESERTA KLIRING WARKAT LUAR WILAYAH PADA WARKAT KLIRING CEK

No. 6/7/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.3/21/DPM Jakarta, 3 September 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No.14/ 29 /DPU Jakarta, 16 Oktober 2012 SURAT EDARAN

No. 8/ 32 /DASP Jakarta, 20 Desember 2006 S U R A T E D A R A N

No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.17/52/DKSP Jakarta, 30 Desember 2015 S U R A T E D A R A N

SURAT EDARAN. Permintaan Klarifikasi oleh Masyarakat dan Bank atas Uang yang Diragukan Keasliannya dan Laporan Penemuan Uang Palsu oleh Bank

No. 18/9/DPSP Jakarta, 2 Mei S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

No. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N. Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit

No.18/21/DKSP Jakarta, 27 September 2016 S U R A T E D A R A N

No. 10/ 25 /DPM Jakarta, 14 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Umum

No.6/9/DPM Jakarta, 16 Februari S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

CONTOH PENULISAN PESERTA KLIRING ANTAR WILAYAH PADA WARKAT KLIRING CEK

Lampiran 7 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N

No. 17/45/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 8/ 33 /DASP Jakarta, 20 Desember 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PESERTA KLIRING DI INDONESIA

No. 15/2/DPNP Jakarta, 4 Februari 2013 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Kepemilikan Tunggal pada Perbankan Indonesia

No. 18/40/DPSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.18/32/DPSP Jakarta, 29 November 2016 S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N

No.18/15/DKSP Jakarta, 20 Juni 2016 S U R A T E D A R A N. Pengelolaan Standar Nasional Teknologi Chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet

No. 17/42/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

No. 3/ 27 /DASP Jakarta, 12 Desember 2001 S U R A T E D A R A N

No. 9/36/DPNP Jakarta, 19 Desember 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 10/ 47 /DPNP Jakarta, 23 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 3/16/DPBPR Jakarta, 18 Juli 2001 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 14 / 28 /DPM Jakarta, 27 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

No. 17/ 14 /DPSP Jakarta, 5 Juni S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA

No.11/ 17 /DPM Jakarta, 7 Juli SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

No. 2/27/DPM Jakarta, 13 Desember 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Jadwal Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

OUTLOOK SISTEM KLIRING ELEKTRONIK JAKARTA

No.18/27/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N

No. 1/7/DASP Jakarta, 23 Desember 1999 S U R A T E D A R A N

No. 17/12/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 S U R A T E D A R A N

Lampiran SE No.8/ 32 /DASP tanggal 20 Desember 2006 Lampiran 1 Contoh Tata Cara Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah

No. 5/29/DPD Jakarta, 18 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

No.3/ 24 /DPM Jakarta, 16 November 2001 SURAT EDARAN. Perihal: Tata Cara Penatausahaan Obligasi Pemerintah

BANK INDONESIA No. 2/21/DPM Jakarta, 30 Oktober S U R A T E D A R A N kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

CONTOH PERSONALISASI NASABAH PADA WARKAT KLIRING CEK

S U R A T E D A R A N

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

No.16/3 /DPTP Jakarta, 3 Maret 2014 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA DAN PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO)

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 1/ 2 /DSM Jakarta, 22 September 1999 S U R A T E D A R A N

No. 18/4/DPTP Jakarta, 28 Maret 2016 SURAT EDARAN

S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA

A. PERUBAHAN STATUS KANTOR PESERTA YANG DIIKUTI DENGAN PERUBAHAN STATUS KEPESERTAAN

No. 1/5/DPNP Jakarta, 10 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal: Penyelesaian Pengaduan Nasabah

I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK)

Transkripsi:

No. 6/38/DASP Jakarta, 16 September 2004 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN JASA KURIR DI INDONESIA Perihal : Penggunaan Jasa Kurir dan Tanda Pengenal dalam Penyelenggaraan Kliring Lokal Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/3/PBI/1999 tentang Penyelenggaraan Kliring Lokal dan Penyelesaian Akhir Transaksi Pembayaran Antar Bank atas Hasil Kliring Lokal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3873) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 2/14/PBI/2000 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1/3/PBI/1999 tentang Penyelenggaraan Kliring Lokal dan Penyelesaian Akhir Transaksi Pembayaran Antar Bank atas Hasil Kliring Lokal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 88) antara lain menetapkan bahwa dalam penyelenggaraan Kliring Lokal Peserta wajib menunjuk petugas Kliring untuk mewakili Peserta dalam kegiatan Kliring Lokal. Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 19 huruf d Peraturan Bank Indonesia tersebut diatur bahwa yang dimaksud dengan petugas Kliring adalah petugas Peserta yang dapat merupakan petugas internal Bank dan atau perusahaan jasa kurir yang diberi kuasa atau wewenang tertentu untuk mewakili Peserta dalam Kliring Lokal. Sehubungan

2 Sehubungan dengan itu, dipandang perlu untuk mengatur lebih lanjut ketentuan tentang penggunaan jasa kurir sebagai salah satu petugas Kliring dan penggunaan tanda pengenal sebagai identitas petugas Kliring dalam penyelenggaran Kliring secara manual, semi otomasi, otomasi, dan elektronik dalam Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut : I. KETENTUAN UMUM Dalam Surat Edaran ini yang dimaksud dengan : 1. Perusahaan Jasa Kurir adalah badan hukum yang memberikan jasa di bidang penyampaian barang dan atau dokumen. 2. Petugas Kliring adalah petugas Peserta yang dapat merupakan petugas internal Bank atau petugas Perusahaan Jasa Kurir yang diberi kuasa atau wewenang tertentu oleh Peserta untuk mewakili Peserta yang bersangkutan dalam melaksanakan kegiatan Kliring. 3. Petugas Internal Bank adalah pegawai Peserta yang ditunjuk oleh Peserta untuk mewakili Peserta yang bersangkutan dalam penyelenggaraan Kliring Lokal. 4. Petugas Jasa Kurir adalah pegawai Perusahaan Jasa Kurir yang ditunjuk oleh Perusahaan Jasa Kurir yang diberi kuasa oleh Peserta untuk mewakili Peserta yang bersangkutan dalam penyelenggaraan Kliring Lokal secara otomasi dan elektronik. 5. Tanda Pengenal Dalam Penyelenggaraan Kliring Lokal yang selanjutnya disebut Tanda Pengenal adalah suatu identitas yang wajib digunakan oleh Petugas Kliring dalam mengikuti penyelenggaraan Kliring Lokal, yang terdiri dari Tanda Pengenal Petugas Kliring dan Tanda Pengenal Wakil Peserta Kliring. 6. Tanda

3 6. Tanda Pengenal Petugas Kliring yang selanjutnya disebut TPPK adalah suatu identitas yang wajib digunakan oleh Petugas Kliring selama dalam kegiatan Kliring pada penyelenggaraan Kliring Lokal secara otomasi dan elektronik. 7. Tanda Pengenal Wakil Peserta Kliring yang selanjutnya disebut TPWPK adalah suatu identitas yang wajib digunakan oleh wakil Peserta selama dalam pertemuan Kliring pada penyelenggaraan Kliring Lokal secara manual dan semi otomasi. 8. TPPK Proximity adalah TPPK yang dapat digunakan untuk mengakses ruangan Kliring pada penyelenggaraan Kliring Lokal yang telah menerapkan sistem keamanan elektronik (electronic security system) secara terintegrasi. 9. TPWPK Proximity adalah TPWPK yang dapat digunakan untuk mengakses ruangan Kliring pada penyelenggaraan Kliring Lokal yang telah menerapkan sistem keamanan elektronik (electronic security system) secara terintegrasi. 10. Bundel Warkat Kliring yang selanjutnya disebut Bundel Warkat adalah kumpulan Warkat dengan jumlah lembar dan nominal tertentu yang disertai Dokumen Kliring. II. PENGGUNAAN PERUSAHAAN JASA KURIR A. Ruang Lingkup Kegiatan 1. Kegiatan Peserta yang dapat diwakilkan kepada Perusahaan Jasa Kurir adalah kegiatan Peserta pada penyelenggaraan Kliring Lokal secara otomasi dan elektronik. 2. Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 meliputi kegiatan : a. penyerahan

4 a. penyerahan Bundel Warkat debet dan atau Bundel Warkat kredit; b. penerimaan Bukti Penyerahan Warkat Debet (BPWD) dan atau Bukti Penyerahan Warkat Kredit (BPWK); c. penerimaan Warkat dan laporan hasil Kliring; d. penyerahan dan penerimaan media rekam data; dan e. penerimaan pengumuman serta surat-surat yang bersifat tidak rahasia yang disampaikan oleh Penyelenggara. 3. Kegiatan pembubuhan tanda tangan, Stempel Kliring, dan pencantuman informasi Magnetic Ink Character Recognition (MICR) pada Warkat dan Dokumen Kliring tidak dapat dilakukan oleh Petugas Perusahaan Jasa Kurir. B. Persyaratan Penggunaan Perusahaan Jasa Kurir 1. Penggunaan Perusahaan Jasa Kurir harus memperhatikan faktor efisiensi, keamanan, dan kecepatan dalam penyampaian Bundel Warkat dengan tidak mengurangi jam pelayanan Bank kepada nasabah. 2. Dalam hal Peserta menggunakan Perusahaan Jasa Kurir maka seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir A.2 harus dilakukan oleh Petugas Jasa Kurir kecuali terjadi keadaan sebagai berikut : a. pemogokan karyawan Perusahaan Jasa Kurir; b. bencana alam; c. kebakaran; d. sabotase; dan atau e. hal-hal lain yang menurut pertimbangan Penyelenggara, yang mengakibatkan Perusahaan Jasa Kurir tidak dapat melakukan kewajibannya. Dalam

5 Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf e, kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir A.2 dilakukan oleh Petugas Internal Bank. 3. Dalam hal terjadi kondisi sebagaimana dimaksud dalam angka 2, Petugas Internal Bank menyampaikan surat pemberitahuan kepada Penyelenggara paling lambat pada saat penyampaian Bundel Warkat. Surat pemberitahuan tersebut harus ditandatangani oleh pimpinan kantor Peserta yang bersangkutan dengan menyebutkan alasan dan nama Petugas Internal Bank yang ditunjuk untuk melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir A.2 dengan menunjukkan kartu identitas pegawai yang menggunakan foto. 4. Dalam hal di suatu Wilayah Kliring terdapat Bank yang mempunyai lebih dari satu kantor yang menjadi Peserta maka seluruh kantor yang menjadi Peserta tersebut harus menggunakan Perusahaan Jasa Kurir. Dalam hal ini Perusahaan Jasa Kurir yang digunakan harus Perusahaan Jasa Kurir yang sama. C. Persyaratan Perusahaan Jasa Kurir Perusahaan Jasa Kurir yang dapat ditunjuk oleh Peserta harus berbentuk Perseroan Terbatas dan terdaftar di departemen yang membidangi perindustrian dan perdagangan sebagai Perusahaan Jasa Kurir yang dibuktikan dengan Tanda Daftar Perusahaan yang masih berlaku. D. Tata Cara Penggunaan Perusahaan Jasa Kurir 1. Penggunaan Perusahaan Jasa Kurir harus didasarkan pada perjanjian antara Peserta dengan Perusahaan Jasa Kurir, yang sekurang-kurangnya memuat pengaturan mengenai hal-hal sebagai berikut : a. Kewajiban

6 a. Kewajiban Petugas Jasa Kurir untuk mencocokkan jumlah Bundel Warkat debet dan atau Bundel Warkat kredit Peserta yang diserahkan kepada Penyelenggara dengan jumlah lembar BPWD dan atau BPWK Peserta yang diterima kembali dari Penyelenggara. b. Kewajiban Perusahan Jasa Kurir untuk melakukan tindakantindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyalahgunaan ataupun kesalahan-kesalahan yang dapat merugikan Peserta, nasabah, maupun masyarakat luas baik secara langsung maupun tidak langsung. c. Kewajiban Perusahaan Jasa Kurir untuk memperhatikan aspek keamanan dalam penggunaan sarana yang dipakai dalam pengemasan Bundel Warkat, Warkat, dan laporan hasil Kliring. d. Pemberian kuasa dari Peserta kepada Perusahaan Jasa Kurir untuk melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir A.2. 2. Penunjukan dan atau penggantian Perusahaan Jasa Kurir wajib diberitahukan kepada Penyelenggara paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum tanggal efektif penggunaan Perusahaan Jasa Kurir oleh Peserta dengan melampirkan fotokopi surat perjanjian sebagaimana dimaksud dalam angka 1. Pemberitahuan penunjukan dan atau penggantian tersebut cukup diwakili oleh salah satu Peserta atau kantor pusat Peserta. E. Kewajiban Peserta 1. Sebelum Bundel Warkat diserahkan kepada Petugas Jasa Kurir, Peserta wajib mengisi informasi secara lengkap pada Warkat dan Dokumen Kliring sebagaimana diatur dalam Surat Edaran yang mengatur

7 mengatur mengenai penyelenggaraan Kliring Lokal secara otomasi dan elektronik. 2. Peserta bertanggung jawab penuh terhadap segala akibat yang timbul dari setiap penyimpangan yang dilakukan oleh Petugas Jasa Kurir. 3. Peserta wajib melaporkan secara tertulis kepada Penyelenggara dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal terjadinya penyimpangan dari Petugas Jasa Kurir sebagaimana dimaksud dalam angka 2 beserta langkah-langkah penyelesaian yang telah dilakukan dan Peserta wajib memberikan keterangan apabila diminta oleh Penyelenggara. 4. Peserta wajib memberikan pengarahan kepada Petugas Jasa Kurir untuk mentaati segala tata tertib selama berada di tempat penyelenggaraan Kliring. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan Kliring Petugas Jasa Kurir melanggar tata tertib maka Penyelenggara dapat meminta Peserta untuk mengganti Petugas Jasa Kurir. III. TANDA PENGENAL A. Penggunaan Tanda Pengenal 1. Petugas Kliring hanya dapat menggunakan Tanda Pengenal yang diberikan oleh Penyelenggara. 2. Petugas Kliring wajib memakai Tanda Pengenal dan kartu identitas pegawai yang menggunakan foto selama berada di ruangan Kliring dan area Kantor Penyelenggara. 3. Petugas Kliring wajib menunjukan TPPK yang berlaku setiap melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2. 4. Petugas Kliring bertanggung jawab atas penggunaan Tanda Pengenal yang dimilikinya. B. Biaya

8 B. Biaya Pembuatan Tanda Pengenal Peserta dikenakan biaya penggantian pembuatan Tanda Pengenal yang besarnya ditetapkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia yang mengatur mengenai biaya Kliring. C. Tata Cara Memperoleh Tanda Pengenal 1. TPPK a. TPPK untuk Petugas Internal Bank 1) Peserta memperoleh TPPK untuk Petugas Internal Bank secara otomatis apabila permohonannya sebagai Peserta dalam penyelenggaraan Kliring secara otomasi atau penyelenggaraan Kliring secara elektronik disetujui oleh Penyelenggara, kecuali apabila sejak semula Peserta memberitahukan akan menggunakan Perusahaan Jasa Kurir. 2) Cara pemberian TPPK kepada Peserta adalah sebagai berikut : a) Bagi Peserta dalam penyelenggaraan Kliring Lokal secara otomasi, TPPK hanya dapat diberikan kepada kantor Peserta Langsung, masing-masing Peserta memperoleh 2 (dua) buah TPPK. b) Bagi Peserta dalam penyelenggaraan Kliring Lokal secara elektronik, TPPK diberikan kepada Peserta Langsung Aktif (PLA) dan Peserta Langsung Pasif (PLP) yang masing-masing Peserta tersebut memperoleh 2 (dua) buah TPPK. b. TPPK

9 b. TPPK untuk Perusahaan Jasa Kurir Permohonan TPPK untuk Perusahaan Jasa Kurir dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Bagi Bank yang sudah menjadi Peserta, permohonan TPPK untuk perusahaan Jasa Kurir diajukan oleh Peserta secara tertulis kepada Penyelenggara bersamaan dengan pemberitahuan penunjukan Perusahaan Jasa Kurir sebagaimana dimaksud pada butir II.D.2. 2) Bagi Bank yang belum menjadi Peserta, permohonan untuk memperoleh TPPK bagi Perusahaan Jasa Kurir dapat diajukan bersamaan dengan permohonan untuk menjadi Peserta. Apabila dalam suatu Bank terdapat beberapa Peserta maka permohonan tersebut cukup diwakili oleh salah satu Peserta atau kantor pusat Peserta. 3) Bagi kantor Bank yang akan menjadi Peserta di suatu Wilayah Kliring dan di Wilayah Kliring dimaksud belum terdapat kantor Bank yang sama yang menjadi Peserta maka permohonan untuk memperoleh TPPK bagi Perusahaan Jasa Kurir dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana dimaksud dalam angka 2). 4) Setiap Perusahaan Jasa Kurir hanya boleh memiliki TPPK maksimum sebanyak 3 (tiga) buah dari masingmasing Bank. 5) TPPK sebagaimana dimaksud dalam angka 4) diserahkan oleh Penyelenggara kepada masing-masing Peserta. 6) Tanggal

10 6) Tanggal efektif penggunaan TPPK sebagaimana dimaksud dalam angka 4) mulai berlaku pada saat Perusahaan Jasa Kurir melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2. c. Dalam hal Peserta yang telah memiliki TPPK menunjuk Perusahaan Jasa Kurir, Peserta yang bersangkutan wajib mengembalikan TPPK yang dimiliki kepada Penyelenggara pada tanggal efektif penggunaan Perusahaan Jasa Kurir. Penyelenggara tidak memberikan TPPK yang baru (TPPK untuk Perusahaan Jasa Kurir) sebelum TPPK yang lama (TPPK untuk Petugas Internal Bank) dikembalikan. d. Peserta yang kehilangan TPPK baik TPPK untuk Petugas Internal Bank atau TPPK untuk Perusahaan Jasa Kurir wajib segera memberitahukan secara tertulis kepada Penyelenggara dengan melampirkan surat keterangan kehilangan dari Kepolisian untuk mendapatkan penggantian. Penyelenggara memberikan TPPK yang baru kepada Peserta paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap. e. Dalam hal TPPK, baik TPPK untuk Petugas Internal Bank maupun TPPK untuk Perusahaan Jasa Kurir rusak, Peserta dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk mengganti TPPK tersebut. Penyelenggara memberikan TPPK yang baru kepada Peserta paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap. Penyelenggara tidak memberikan TPPK baru sebelum TPPK yang rusak dikembalikan. f. Selama TPPK sebagaimana dimaksud dalam huruf d dan huruf e belum memperoleh penggantian dari Penyelenggara, Petugas

11 Petugas Kliring dapat mengikuti kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2 dengan membawa fotokopi surat permohonan yang telah dilegalisir oleh Penyelenggara. 2. TPWPK a. Peserta memperoleh TPWPK secara otomatis apabila permohonannya sebagai Peserta Langsung dalam penyelenggaraan Kliring secara manual dan semi otomasi disetujui oleh Penyelenggara. b. Dalam hal terdapat penggantian atau penambahan wakil Peserta, pemberian TPWPK dilakukan setelah memperoleh konfirmasi secara tertulis dari Penyelenggara. c. Setiap Peserta Langsung memperoleh TPWPK sebanyak jumlah wakil Peserta yang telah didaftarkan kepada Penyelenggara. Jumlah wakil Peserta yang didaftarkan kepada Penyelenggara sekurang-kurangnya 2 (dua) orang. d. Dalam hal TPWPK hilang, Peserta wajib mengajukan permohonan penggantian TPWPK kepada Penyelenggara dengan melampirkan pas foto ukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar dan surat keterangan kehilangan dari Kepolisian. Penyelenggara memberikan TPWPK yang baru kepada Peserta paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap. e. Dalam hal TPWPK rusak, Peserta dapat mengajukan permohonan penggantian TPWPK secara tertulis kepada Penyelenggara dengan melampirkan TPWPK yang rusak dan pas foto ukuran 2x3 cm sebanyak 2 (dua) lembar. Penyelenggara memberikan TPWPK yang baru kepada Peserta paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah permohonan diterima

12 diterima secara lengkap. Penyelenggara tidak memberikan TPWPK baru sebelum TPWPK yang rusak dikembalikan. f. Selama TPWPK sebagaimana dimaksud dalam huruf d dan huruf e belum memperoleh penggantian dari Penyelenggara, wakil Peserta yang bersangkutan dapat mengikuti pertemuan Kliring dengan membawa fotokopi surat permohonan yang telah dilegalisir oleh Penyelenggara. IV. Spesifikasi Tanda Pengenal Spesifikasi Tanda Pengenal yang antara lain meliputi jenis, informasi dalam Tanda Pengenal, dan bentuk ditetapkan oleh Penyelenggara dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. TPPK a. Jenis TPPK terdiri dari : 1) TPPK Proximity 2) TPPK tanpa Proximity b. Informasi yang dimuat dalam TPPK 1) Untuk TPPK bagi Petugas Internal Bank memuat nama Penyelenggara, nama Peserta, status kantor, nomor sandi Peserta Kliring. Khusus untuk Penyelenggaraan Kliring secara elektronik dicantumkan juga status kepesertaan. 2) Untuk TPPK bagi Perusahaan Jasa Kurir memuat nama Penyelenggara, nama Perusahaan Jasa Kurir, nama Peserta, dan 3 (tiga) digit pertama nomor sandi Peserta Kliring yang diwakili. 3) Pada bagian belakang TPPK dicantumkan nama dan tanda tangan pejabat Penyelenggara. c. Bentuk

13 c. Bentuk TPPK adalah sebagai berikut: 1) TPPK Proximity berbentuk vertikal. 2) TPPK tanpa Proximity berbentuk horizontal. 2. TPWPK a. Jenis TPWPK terdiri dari : 1) TPWPK Proximity. 2) TPWPK tanpa Proximity. b. Informasi yang dimuat dalam TPWPK 1) TPWPK memuat nama Penyelenggara, nama Peserta, dan nama wakil Peserta. 2) Pada TPWPK dicantumkan pas foto wakil Peserta yang bersangkutan. 3) Pada bagian belakang TPWPK dicantumkan nomor pendaftaran, alamat Peserta, nama dan tanda tangan pejabat Penyelenggara, serta nama dan tanda tangan wakil Peserta. Contoh bentuk dan informasi yang dicantumkan dalam TPPK sebagaimana dimaksud pada Lampiran 1 sedangkan contoh bentuk dan informasi yang dicantumkan dalam TPWPK sebagaimana dimaksud pada Lampiran 2. Apabila terdapat perubahan jenis Tanda Pengenal, Penyelenggara memberitahukan secara tertulis kepada seluruh Peserta melalui Pengumuman. V. SANKSI 1. Penyelenggara menolak Petugas Kliring yang akan melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2 apabila : a. Petugas Kliring tidak dapat menunjukkan TPPK sebagaimana dimaksud dalam angka III. b. Peserta tidak atau belum melaporkan penggunaan Perusahaan Jasa Kurir kepada Penyelenggara namun sudah menggunakan Petugas

14 Petugas Perusahaan Jasa Kurir dalam melakukan kegiatan dimaksud. 2. Penyelenggara mengenakan sanksi teguran tertulis kepada Peserta apabila wakil Peserta tidak memakai TPWPK dan kartu identitas pegawai yang menggunakan foto selama berada di ruangan Kliring dan area kantor Penyelenggara. 3. Dalam hal teguran sebagaimana dimaksud dalam angka 2 tidak dipatuhi, Penyelenggara mengenakan sanksi berupa : a. larangan untuk menyerahkan Rekaman Warkat kepada Penyelenggara; b. larangan untuk menyerahkan Warkat kepada Peserta lain namun tetap wajib menerima Warkat dari Peserta lain. 4. Dalam hal Peserta tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir II.E.3, Penyelenggara mengenakan sanksi berupa teguran tertulis kepada Peserta yang bersangkutan. 5. Dalam hal Peserta tidak memenuhi permintaan Penyelenggara untuk mengganti Petugas Jasa Kurir sebagaimana dimaksud dalam butir II.E.4, Penyelenggara dapat menolak Petugas Jasa Kurir yang ditunjuk oleh Peserta yang bersangkutan untuk melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir II.A.2. Selanjutnya kegiatan tersebut dilaksanakan sendiri oleh Petugas Internal Bank. VI. LAIN-LAIN 1. Untuk menunjang kelancaran kegiatan Kliring, Peserta agar memperhitungkan waktu yang dipergunakan dalam proses penyerahan sehingga apabila terdapat Warkat dan atau Dokumen Kliring yang kurang lengkap, Petugas Kliring dapat menyelesaikan dalam batas waktu yang telah ditetapkan. 2. Untuk

15 2. Untuk keamanan dan efektivitas dalam penggunaan Perusahaan Jasa Kurir, Peserta wajib mempertimbangkan jumlah Peserta lain yang telah dilayani oleh Perusahaan Jasa Kurir tersebut dan kredibilitas perusahaan serta pengurusnya. 3. Penyampaian surat permohonan untuk memperoleh Tanda Pengenal diatur sebagai berikut : a. Bagi Peserta Kliring Lokal di Wilayah Kliring Lokal Jakarta ditujukan kepada : Bank Indonesia u.p. Bagian Kliring Jakarta, Jl. M.H Thamrin No.2, Jakarta. b. Bagi Peserta Kliring Lokal di Wilayah Kliring kantor Bank Indonesia ditujukan kepada kantor Bank Indonesia yang mewilayahi. c. Bagi Peserta Kliring Lokal di daerah yang tidak terdapat kantor Bank Indonesia ditujukan kepada kantor Penyelenggara yang telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia untuk menyelenggarakan Kliring Lokal. VII. PENUTUP Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini, maka : 1. Angka III.B yang mengatur mengenai TPWPK dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 2/7/DASP tanggal 24 Februari 2000 perihal Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Manual; 2. Angka III.B yang mengatur mengenai TPWPK dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 2/8/DASP tanggal 4 Mei 2000 perihal Penyelenggaraan Kliring Lokal Secara Semi Otomasi; 3. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/28/DASP tanggal 12 Desember 2001 perihal Penggunaan Jasa Kurir dan Tanda Pengenal Petugas Kliring

16 Kliring (TPPK) dalam Penyelenggaraan Kliring yang Menggunakan Sistem Otomasi dan Elektronik; dan 4. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 4/8/DASP tanggal 13 Mei 2002 perihal Perubahan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/28/DASP tanggal 12 Desember 2001 Perihal Penggunaan Jasa Kurir dan Tanda Pengenal Petugas Kliring (TPPK) dalam Penyelenggaraan Kliring yang Menggunakan Sistem Otomasi dan Elektronik, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal 16 September 2004. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA, MOHAMAD ISHAK DIREKTUR AKUNTING DAN SISTEM PEMBAYARAN