ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DALAM DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL FEBRIANTIKA FITRI

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK UDANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGOLAHAN SUSU KEDELAI DI KOTA MEDAN JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

PENDAHULUAN. Berbagai jenis tumbuhan di Indonesia mempunyai banyak manfaat bagi. kelangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah tanaman aren (Arenga

ANALISIS PENDAPATAN DAN TITIK IMPAS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

PENDAHULUAN. Nira adalah cairan yang rasanya manis dan diperoleh dari bagian tandan

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI JERUK SIAM (CITRUS NOBILIS LOUR) PADA LAHAN KERING DI KECAMATAN TAPIN SELATAN KABUPATEN TAPIN, KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK ITIK (Studi Kasus Desa Percut, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang)

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGILINGAN PADI SKALA KECIL (Studi Kasus : Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara)

ANALISIS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (SuatuKasus di Desa Sukamulya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis) Abstrak

I PENDAHULUAN. tebu, bit, maple, siwalan, bunga dahlia dan memiliki rasa manis. Pohon aren adalah

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH EMPING TEKI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DESA KERTASADA KABUPATEN SUMENEP

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN PENDAPATAN PADA PERUSAHAAN PETERNAKAN KELINCI PEDAGING BUSINESS EFFICIENCY AND INCOME ANALYSIS ON MEAT RABBIT COMPANY

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR)

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

ANALISIS USAHA PADA INDUSTRI KERAJINAN ROTAN DI KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

Wa Ode Yusria 1), Sitti Kurniansi 2) 1 Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO 2 Alumni Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian UHO

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA PENGOLAHAN GULA AREN DI DESA SUKA MAJU KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG

SOCIETA IV - 1 : 48 53, Juni 2015 ISSN

ANALISIS PENDAPATAN USAHA PENGRAJIN GULA AREN DI DESA TULO A KECAMATAN BULANGO UTARA KABUPATEN BONE BOLANGO

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

ANALISIS USAHA PADA PETERNAKAN RAKYAT AYAM PETELUR DI KECAMATAN SRENGAT KABUPATEN BLITAR

PEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) SKRIPSI. Oleh : IRA HERU PURWANINGSIH NPM :

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

DAFTAR PUSTAKA. Agus Tanya Jawab Kepada Pengumpul Gula Merah Di Desa Lehan. Lampung Timur.

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

III. METODE PENELITIAN

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA PRODUK OLAHAN KERUPUK WORTEL DAN SIRUP WORTEL

BAB III METODE PENELITIAN. daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja atau purposive pada agroindustri

Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA PANERUSAN KULON KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

AGUS PRANOTO

ANALISIS BREAK EVEN POINT USAHA TANI TERUNG DI DESA TULUNGSARI KECAMATAN SUKAMAJU KABUPATEN LUWU UTARA. Intisari

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI PENGOLAHAN SALAK SKALA KECIL DI KABUPATEN BANJARNEGARA

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

III. METODE PENELITIAN. Kumpulan dan i seluruh elemen (responden) tersebut dinamakan populasi.

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA KELAPA DI KAMPUNG KUMBE DISTRIK MALIND KABUPATEN MERAUKE. Jurusan Agribisnis FAPERTA UNMUS ABSTRACT PENDAHULUAN

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Dusun Sidomukti Desa Buana Sakti

KONTRIBUSI PENDAPATAN TENAGA KERJA WANITA PADA USAHA PEMBUATAN TEMPE TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Aren (Arenga pinnata) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TANI CENGKEH (STUDI KASUS DESA SULUUN RAYA) Heince A. A. Lolowang Vicky V. J. Palenewen Arie D. P. Mirah

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

I. PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin banyak. Upaya pemenuhan

Titik Impas dan Bauran Pemasaran Bunga Rosella pada UD Bali Gendis di Desa Dawan Kelod Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN FINANSIAL PRODUKSI SELAI DARI TANAMAN NIPAH (NYPA FRUTICANS) (STUDI KASUS DI PULAU BAWEAN, KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR)

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

PEMANFAATAN KARAGENAN DAN ASAM SITRAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TAHU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA MANISAN BUAH DI DESA TEUPIN PUNTI KECAMATAN SYAMTALIRA ARON KABUPATEN ACEH UTARA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI GULA AREN DI KECAMATAN LINGSAR

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI BIAYA USAHATANI TEMBAKAU MAESAN 2 DI KABUPATEN BONDOWOSO

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KERANGKA PENDEKATAN TEORI

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

III. METODE PENELITIAN

Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

SOCIETA III - 2 : , Desember 2014 ISSN

Suheli, M. dkk., Analisis Kelayakan Usahatani...

Dhiyan Nublina 1, Sofyan 1, Rahmaddiansyah 1 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI USAHA PEMBESARAN AYAM KAMPUNG DI TINGKAT PETERNAK DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR. Reli Hevrizen dan Reny Debora Tambunan

ANALISIS PROSPEK SIRUP BUAH PALA SEBAGAI AGROINDUSTRI SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BIREUEN, NANGGROE ACEH DARUSALAM. Oleh :

Riska Dewi 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Agribusiness Department Faculty of Agriculture UR ABSTRACT

ANALISIS NILAI TAMBAH INDUSTRI KERIPIK TEMPE SKALA RUMAH TANGGA (Studi Kasus Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang)

EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI JAMU SARI HUTANI DI DESA CURAHNONGKO KECAMATAN TEMPUREJO

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Transkripsi:

ANALISIS FINANSIAL INDUSTRI PENGOLAHAN GULA MERAH DI DESA PENAGO II KECAMATAN ILIR TALO (Kajian : Industri Rumah Tangga Kelompok Sumber Rezeki di Desa Penago II Kec. Ilir Talo Kabupaten Seluma) FINANCIAL ANALYSIS OF BROWN SUGAR PROCESSING INDUSTRY AT PENAGO II VILLAGE ILIR TALO SUBDISTRICT (Study: Home Industry "Kelompok Sumber Rezeki" at Penago II Village Ilir Talo District Seluma Regency) Melinda Triasmadita Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, UNIVED ABSTRAK Air nira pada tanaman kelapa mengandung 7,5-20 % kandungan gula sehingga dapat diolah menjadi gula merah. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi secara garis besar gambaran umum industri, besar nya BEP, analisis kelayakan pengolahan industri gula merah. Metode yang digunakan analisis deskriftif untuk mengidentifikasi gambaran umum industri, Analisis BEP (Break Event Point), Analisis Return Cost Ratio (R/C Ratio). Hasil penelitian yaitu secara garis besar gambaran umum industri pengolahan gula merah di Desa Penago II layak untuk dikembangkan karena dapat memperbaiki taraf hidup perekonomian masyarakat sebagai pengrajin gula merah, BEP produksi sebesar 2.682,78 kg/tahun, BEP harga sebesar Rp. 7.804,28/kg, Nilai Return Cost Ratio R/C 1 yaitu sebesar 1,45. Kata Kunci : Industri Pengolahan Gula Merah, Analisis Finansial ABSTRACT Nira water in coconut plants containing 7.5 to 20% sugar content so that it can be processed brown sugar. The purpose of this study was to identify the general picture industry, BEP and feasibility analysis brown sugar processing industry. Descriptive analysis was used as the analysis method in this research to identify the general picture industry, BEP (Break Event Point) analysis, and Return Cost Ratio (R / C Ratio) analysis. The results revealed that general picture of brown sugar processing industry in Penago II village deserves to be developed because it can improve the living standards of economy community's as a craftsman brown sugar, BEP production obtained brown sugar industry amounted to 2682.78 kg/year the price of BEP Rp. 7804.28/kg, Value of Return Cost Ratio R / C 1 is equal to 1.45. Keywords: Brown Sugar Processing Industry, Financial Analysis PENDAHULUAN Tanaman kelapa menghasilkan air nira yang terdapat pada bagian bunga tanaman kelapa, air nira merupakan cairan manis mengandung gula pada konsentrasi 7,5 sampai 20,0%. Pada umumnya 208

masyarakat memanfaatkan nira kelapa untuk pembuatan gula merah dan gula semut, selain itu dapat digunakan sebagai minuman segar baik dari niranya langsung maupun air nira yang dibuat untuk sirup (Dyanti, 2002). Sifat bahan baku komoditas pertanian cepat membusuk (Bulky) termasuk air nira pada tanaman kelapa sangat mudah terfermentasi yang akan memberikan dampak pada kualitas gula merah yang diproduksi kurang bagus, sehingga diperlukan bahan organik air kapur dan kulit manggis sebagai cairan laru yang menghambat proses penguraian kandungan dalam air nira yang mudah terurai oleh khamir. Menurut Fitri (2008), pemberian kapur pada nira akan menaikkan ph nira dari asam menjadi basa karena kapur bersifat basa. Menurut Mardawati., et al, (2007) kulit buah manggis mengandung tanin dan lemak dengan kadar 48,76 %bk. Hamzah dkk (1977) menyatakan bahwa sifat-sifat tanin penting sebagai bahan pengawet karena menghambat adsorbsi permukaan yang dilakukan oleh khamir terhadap substrat. Pembuatan gula merah merupakan suatu usaha untuk meningkatkan penghasilan petani, serta meningkatkan kualitas produk, menciptakan aneka ragam produk bahan makanan, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, yang ditujukan terciptanya kemandirian masyarakat dan kesejahteraan hidup masyarakat. Menurut Sofyan (2004), analisis finansial adalah suatu studi yang bertujuan untuk menilai apakah suatu kegiatan investasi yang dijalankan layak atau tidak layak yang dilihat dari aspek finansial atau keuangan. Studi kelayakan atau analisis finansial merupakan secara finansial dapat dihitung dengan menggunakan Return Cost Ratio (R/C) Ratio. Sedangkan Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan perusahaan dimana dengan keadaan tersebut perusahaan tidak mengalami kerugian juga perusahaan tidak mendapatkan laba sehingga terjadi keseimbangan atau impas (Syarifuddin Alwi, 1990 : 239). Berdasarkan latar belakang mengenai industri rumah tangga pengrajin gula merah yang ada di Desa Penago II, diperlukan suatu analisis untuk mengetahui gambaran umum suatu industri, besarnya BEP, dan kelayakan suatu usaha. Dengan tujuan Mengidentifikasi gambaran umum industri pengolahan gula merah didaerah 209

penelitian, perolehan BEP, dan kelayakan usaha secara finansial. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Penago II Kecamatan Ilir Talo Kabupaten Seluma pada bulan februari. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa Kelompok Industri Sumber Rezeki telah lama memproduksi gula merah sejak tahun 1990. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh secara langsung melalui responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah dibuat terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diambil dari instansi yang terkait dalam penelitian ini seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan-UKM (DISPERINDAG) Kabupaten Seluma serta literatur pustaka yang ada hubungannya langsung dengan penelitian ini. Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan melihat daftar pengrajin gula merah di Desa Penago II yang diambil dari Dinas terkait dengan jumlah sampel sebanyak 20 (dua puluh) orang pengrajin gula merah yang masuk kedalam daftar kelompok industri sumber rezeki. Metode Analisis Data 1. Mengidentifikasi masalah pertama dengan cara menggunakan analisa deskriftif dan kuisioner untuk mengetahui gambaran umum industri pengolahan gula merah di daerah penelitian layak atau tidak untuk dikembangkan secara finansial. 2. Mengidentifikasi masalah kedua yaitu dengan menggunakan rumus BEP : (Wasis, 1992). BEP Produksi :T.B. Produksi H.J. Produksi BEP Harga :T.B Produksi Total Produksi 3. Mengidentifikasi masalah ketiga dianalisis dengan menggunakan rumus : R /C Ratio = Revenue Cost 210

Kriteria uji : - R/C < 1, industri pembuatan gula merah daerah penelitian tidak layak diusahakan secara finansial. - R/C >1, industri pembuatan gula merah di daerah penelitian layak diusahakan secara finansial (Soekartawi (a), 1995). HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran umum Industri Industri pengolahan gula merah skala rumah tangga di Desa Peango II telah berdiri sejak tahun 1990 yang kemudian di bentuk kembali oleh kelompok baru pada tahun 2006 yang diberi nama Kelompok Sumber Rezeki. Kelompok sumber rezeki merupakan kelompok yang beranggotakan 20 orang yang memiliki karakteristik seperti pada Tabel.1. Dari tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata umur responden pengrajin gula merah di Desa penago II masuk kedalam kategori umur produktif yang di dukung oleh Mantra (2003), penduduk berumur 0-14 tahun termasuk golongan penduduk yang belum produktif, umur 15 64 tahun termasuk golongan penduduk yang produktif, dan umur 65 tahun ke atas termasuk golongan penduduk yang sudah tidak produktif. Lama pendidikan ratarata responden yaitu 6,75 tahun, dapat dikatakan cukupnya kesadaran responden tentang pentingnya pendidikan. jumlah tanggungan keluarga rata-rata responden sebanyak 2,4 orang, dan lamanya berusaha yaitu 8,65 tahun, para responden dapat dikatakan bukan sebagai usaha pemula karena telah cukup lama berpropesi sebagai pengrajin gula merah. Dari tabel 2 menunjukkan bahwa responden yang mengatakan industri ini sebagai status usaha utama sebanyak 19 orang sedangkan yang mengatakan usaha ini sebagai usaha sampingan adalah 1 orang karena responden ini memiliki usaha utama sebagai pedagang manisan dan jasa. Kemudian disusul dengan tabel alasan berusaha terlihat bahwa dari 20 orang responden, sebanyak 16 orang responden mengatakan usaha pengolahan gula merah adalah usaha yang menguntungkan sehingga dijadikan sebagai usaha utama sedangkan 4 orang responden mengatakan usaha pengolahan gula merah yang mereka jalankan adalah usaha warisan. 211

Tabel 1. Karakteristik Responden Pengrajin Gula Merah di Desa Penago II. No Karakteristik Responden Rata rata 1. Umur 38,5 Tahun 2. Lama Pendidikan 6,75 Tahun 3. Jumlah Tanggungan K 2,4 Orang 4. Lama Berusaha 8,65 Tahun Tabel 2. Status Usaha Dan Alasan Berusaha Responden No Status Usaha Jumlah Responden Persenatsi (%) 1 Utama 19 Orang 95,00% 2 Sampingan 1 Orang 5,00% Jumlah 20 orang 100 % No Alasan Berusaha Jumlah Responden Persenatsi (%) 1 Menguntungkan 16 Orang 80,00% 2 Warisan 4 Orang 20,00% Jumlah 20 Orang 100 % Grafik 1. Pendapatan Rp42.966.000 Rp7.500.000 Rp- PENDAPATAN SEBELUM SESUDAH Grafik 1. Pendapatan Sebelum dan Sesudah Menjadi Pengrajin Gula Merah PENDAPATAN RESPONDEN Grafik 1 menunjukkan adanya tingkat perbedaan pendapatan sebelum dan 212 sesudah para responden menjalankan usaha industri pengolahan gula merah di Desa Penago. Karena sebelum

menjalankan industri gula merah para responden mengandalkan kebun karet ataupun hanya menjadi buruh tani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian dampak perubahan ekonomi yang para responden rasakan juga semakin meningkat dengan terpenuhinya kebutuhan ekonomi, tingkat pendidikan, dan sosialisasi antar masyarakat Karakteristik Pengolahan Gula Merah ±1500 batang tanaman kelapa tersebar di Desa Penago II, (Data Profil Desa Penago II Tahun 2014). Tanaman kelapa merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai pelengkap kebutuhan manusia, bunga tanaman kelapa atau manggar memiliki cairan nira yang dapat diolah menjadi berbagai macam bahan makanan salah satunya yaitu gula merah. Tabel 3 menunjukkan bahwa rata responden menyadap 20,8 batang tanaman kelapa dengan air nira yang diperoleh rata- rata sebanyak 20.628 liter/tahun dan gula merah yang diproduksi rata-rata sebanyak 3.096kg/tahun. Analisis Finansial Industri Pengolahan Gula Merah Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa total biaya yang dikeluarkan baik berupa biaya tetap maupun biaya variabel rata-rata per responden adalah sebesar Rp. 29.510.550/tahun, dengan penerimaan sebesar Rp. 42.966.000/tahun dan pendapata rata-rata responden sebesar Rp. 13.455.450/tahun dengan harga jual gula merah per responden Rp. 11.000/kg, diperoleh BEP (Break event point) produksi gula merah rata-rata per responden sebesar 2.682,78kg/tahun dengan BEP (Break event point) harga sebesar Rp. 7.804,28. Sedangkan analisis finansial yang diperoleh industri pengolahan gula merah di Desa Penago II rata-rata per responden sebesar 1,45 yang berarti bahwa R/C Ratio industri 1, maka industri pengolahan gula merah layak diusahakan secara finansial. Tabel. 3. Jumlah Banyaknya Tanaman Kelapa yang disadap, Air Nira dan Gula merah yang diproduksi pada tahun 2014 Uraian J.B. Tanaman Kelapa J.A. Nira/Liter/Th Jumlah Gula Kelapa/Kg/Th Jumlah 20 Responden 416 412.560 76.680 Rata-Rata/ Responden 20,8 20.628 3.096 Ket: J.B: Jumlah Batang, J. A: Jumlah Air 213

Tabel 4. Total biaya, Penerimaan, Keuntungan, BEP, Nilai R/C Ratio No Uraian Rata rata 1. Total Baiya Rp 29.510.550 2. Penerimaan Rp. 42.966.000 3. Pendapatan Rp. 13.455.450 4. BEP Harga BEP Produksi Rp. 7.804,28 2.682,78 5 R/C Ratio 1,45 Ket : Total Biaya diperoleh secara keseluruhan dari biaya tetap dan biaya variabel SIMPULAN 1) Gambaran umum industri pengolahan gula merah di Desa Penago II yaitu industri yang dijalankan dampak perubahan taraf hidup perekonomian para responden untuk menuju hidup yang sejahtera. 2) BEP yang di peroleh industri pengolahan gula merah di Desa Penago II telah melampaui titik impas karena total biaya yang telah dikeluarkan industri dapat ditutupi oleh jumlah penerimaan yang diterima dan masih mendapatkan keuntungan dari penjualan gula merah. BEP (Break Even Point) produksi sebesar 2.682 kg/tahun Sementara BEP (Break Even Point) harga yaitu sebesar Rp. 7.804 /kg. 3) Analisis kelayakan suatu industri pembuatan gula merah di Desa 214 Penago II layak diusahakan secara finansial karena memiliki nilai ratarata R/C Ratio 1 yaitu sebesar 1,45/tahun. DAFTAR PUSTAKA Desa Penago II 2014, Profil Desa Penago II Tahun 2014, Kecamatan Seluma Selatan Kabupaten Seluma Dyanti, 2002. Study Komporatif Gula Merah Kelapa Dan Gula Merah Aren. Skripsi Jurusan Teknologi Pangan Dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institute Pertanian Bogor Halaman 26-40. Ekowati, S. W. 2010. Analisis Usaha dan nilai tambah gula kelapa (Study Kasus Di Desa Rejo Agung Kecamatan Srono Kabupaten Banyuwangi. Department Of Agribisnis UMM. Hamzah, Nurhaida dan Hasbullah 1997,Evaluasi Mutu Gula Semut yang Dibuat dengan menggunakan Beberapa Bahan Laru Alami. Prosiding Seminar Teknologi Pangan (On-Line).

Fakultas Pertanian, UniversitasAndalas,Padang Mantra, I.B. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar.Yogyakarta. Mardawati, E, Filianty, F dan Marta, H 2008, Kajian Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit buah manggis (Garcinia Mangostana L) dalam Rangka Pemanfaatan Limbah Kulit buah manggis di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya (On- Line). Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Soekartawi 1995.Dasar Penyusunan Evaluasi Proyek. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Sofyan, I. 2004. Studi Kelayakan Bisnis. Graha Ilmu, Yogyakarta. Siswono, Y.H., dkk. 2004. Pertanian Mandiri. Penebar Swadaya, Jakarta Syafaruddin Alwi, 1990. Alal-Alat Dalam Pembelanjaan. Andi Offse Yogyakarta. Wasis, 1992. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Alumni, Bandung 215