HUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 6-12 BULAN

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 5 TAHUN DI POSYANDU BUAH HATI KETELAN BANJARSARI SURAKARTA

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK AL-MUSTAQIM LUWUK TAHUN Juwita dan Erni Yusnita Lalusu

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

Oleh : Ratna Indriati 1,Wiga Ami Widyanto 2,Anindya Dwi Pratiwi 3. Abstrak

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

ENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA BULAN

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK


GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Naili Nur Meifanna. Kata kunci : motorik halus, ASI, susu formula. Kepustakaan : 30 ( )

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 5 TAHUN DI POSYANDU BUAH HATI KETELAN BANJARSARI SURAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN NASKAH PUBLIKASI

Key word: motorik development, nutrition status, children age 1-3 years old. Kata Kunci: Perkembangan Motorik, Status Gizi, Anak usia 1-3 tahun

PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG KMS DENGAN SIKAP IBU DALAM MENINGKATKAN NUTRISI BALITA

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING


ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI RT 01 RW 01 DESA MANUNGGAL BANGKALAN MADURA. Firdaus *M.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA TODDLER (1-3 TAHUN) DENGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

Hubungan Pola Asuh, Asih, Asah dengan Tumbuh Kembang Balita Usia 1 3 Tahun

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI KELURAHAN BITUNG KECAMATAN AMURANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. perbandingan (comparative study) dengan jenis penelitian cross sectional.

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

GAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI PPA (PUSAT PENGEMBANGAN ANAK) ID-127 DI KELURAHAN RANOMUUT MANADO

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kembang. Semarang. : Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada. bulan April-Mei 2015

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

225 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol.7 No.2, November 2014,

Perbedaan Hubungan antara Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5 Tahun

AFIYAH. VOL. 3, NO. I, BULAN JANUARI, TAHUN 2016

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

ABSTRAK. Kata kunci : Obesitas, Perkembangan Motorik Kasar, Anak. commit to user. vii

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI MALALAYANG KECAMATAN MALALAYANG. Nonce Nova Legi

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA 3-5 TAHUN DI KABUPATEN KUDUS

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM MELATIH KECERDASAN EMOSI ANAK USIA 4-6 TAHUN

PERBEDAAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN LINGKUNGAN KUMUH DAN LINGKUNGAN TIDAK KUMUH DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA SKRIPSI

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI DENGAN STATUS GIZI BAYI USIA 7 BULAN (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan Kota Tasikmalaya 2015)

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 7 MANADO

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEBERHASILAN TOILET LEARNING PADA ANAK USIA TODDLER DI RW 02 DAN RW 06 KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS HIDUP IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA DI POSYANDU DESA BEKONANG KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

HUBUNGAN ANTARA STATUS BEKERJA IBU DENGAN PENCAPAIAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA BATITA DI KELURAHAN MAASING KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN PENGASUHAN DAN PEKERJAAN IBU TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI 6-12 BULAN

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Jurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015

Transkripsi:

HUBUNGAN POLA ASUH DAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTOR ANAK USIA 6-12 BULAN (Survei di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013) Devi Pujiawati 1) Nur Lina, SKM., M.Kes (Epid) 2) dan Lilik Hidayanti, SKM., M.Kes 2) Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 PO box 164 Tlp (0265) 330 634 Tasikmalaya 46115 1. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi (devi.puji.09@gmail.com) 2. Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi (nurlina.unsil.ac.id) Abstrak Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini merupakan pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Perkembangan motorik di usia balita terkait dengan perkembangan fisik dan rasa percaya diri, oleh karena itu pengasuhan dan asupan gizi merupakan faktor yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan motorik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua dan status gizi terhadap perkembangan motorik anak usia 6-12 bulan di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pada anak yang memiliki perkembangan psikomotor sesuai dengan usianya sebagian besar pola asuh orangtuanya masuk dalam kategori baik dengan persentase 77,8% anak perkembangan psikomotornya sesuai dan 22,2% psikomotornya meragukan. Sedangkan orangtua yang memiliki pola asuh kurang sebagian besar anaknya memiliki perkembangan psikomotor meragukan dengan persentase 62,5%. Berdasarkan hasil uji Chi Square (Fisher Exact Test) didapatkan hasil pvalue <0,05 (0,037) maka terdapat hubungan pola asuh orangtua dengan perkembangan psikomotor anak usia 6-12 bulan. Sedangkan pada anak yang memiliki perkembangan psikomotor sesuai dengan usianya sebagian besar status gizinya normal, dengan persentase 78,1% dan 21,9% anak psikomotornya meragukan. Namun pada anak yang berstatus gizi gemuk setengahnya (50%) memiliki perkembangan psikomotor sesuai dan 50% meragukan. Dari hasil uji Chi Square (Fisher Exact Test) didapatkan hasil pvalue > 0,05 (0,135) maka tidak ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan psikomotor anak usia 6-12 bulan di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis. Kata Kunci : Pola Asuh, Status Gizi, Perkembangan motorik Kepustakaan : 10 (2000-2013)

Abstract The Correlation of Parenting and Nutritional Status with Psychomotor Development Children Aged 6-12 Months (Survey at Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya in 2013) The important period in the development of the child is past toddler. Because at this time is a fundamental growth that will affect and determine subsequent child development. Motor development is the growth process of a child's motor skills. Motor development at the age of the children associated with the physical development and self-confidence, therefore care and nutrition is a factor that is closely associated with the development of motor. The purpose of this study was to determine the relationship of parent parenting and nutritional status of the motor development of children aged 6-12 months at Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis. Based on the results of this research is that the psychomotor development of children who have age-appropriate parenting parents most in either category, with a 77,8% percentage of its corresponding child psychomotor development, and 22.2% had psychomotor dubious. While parents who have less parenting most children have psychomotor development dubious with percentage 62.5%. Based on the results of chi square tests (Fisher Exact Test) results obtained pvalue <0.05 (0.037) we can conclude there is a relationship with the parent parenting psychomotor development of children aged 6-12 months. Whereas children who have age-appropriate psychomotor development largely normal nutritional status, with a percentage of 78.1% and 21.9% of children his dubious psychomotor. However, the nutritional status of children are obese half (50%) had psychomotor development of appropriate and 50% doubted. From the results of the Chi Square test (Fisher Exact Test) results obtained pvalue> 0.05 (0.135) then there is no relationship between the nutritional status of psychomotor development in children aged 6-12 months at Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis in 2013. Keywords : Parenting, Nutritional Status, Physiccomotor Development Children Literature : 10 (2000-201

PENDAHULUAN Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Pengasuhan merupakan faktor yang sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan anak berusia di bawah lima tahun. Masa anak usia 1-5 tahun (balita) adalah masa dimana anak masih sangat membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang cukup dan memadai. Kekurangan gizi pada masa ini dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang secara fisik, mental, sosial dan intelektual yang sifatnya menetap dan terus dibawa sampai anak menjadi dewasa. Secara lebih spesifik, kekurangan gizi dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan badan, lebih penting lagi keterlambatan perkembangan otak. Pada masa ini juga, anak masih benar-benar tergantung pada perawatan dan pengasuhan oleh ibunya. Pengasuhan kesehatan dan makanan pada tahun pertama kehidupan sangatlah penting untuk perkembangan anak. Perkembangan motorik kasar di usia balita terkait dengan perkembangan fisik dan rasa percaya diri. Bila pada usia tertentu anak belum bisa melakukan motorik kasar, maka anak telah mengalami keterlambatan. Masih tingginya angka kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita khususnya gangguan perkembangan motorik didapatkan 23,5 (27,5%) / 5 juta anak mengalami gangguan (UNICEF, 2005). Sedangkan masalah perkembangan anak seperti keterlambatan motorik, berbahasa, perilaku, autisme, hiperaktif, dalam beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat, angka kejadian di Amerika serikat berkisar 12-16,6%, Thailand 24%, Argentina 22,5% dan di Indonesia antara 13%-18%. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan peneliti di dua posyandu (Posyandu Rajamandala dan Karang Mulya) sebanyak 11 balita diteliti dengan hasil didapatkan 6 orang balita (54,5%) perkembangan psikomotornya sesuai (S), 3 orang balita (27,2%) mendapatkan hasil meragukan (M) dan 1 orang balita (9 %) mengalami penyimpangan (P). Oleh karena pentingnya masalah tersebut maka penulis sangat tertarik untuk meneliti Hubungan Pola Asuh dan Status Gizi dengan Perkembangan Psikomotor Anak Usia 6-12 bulan di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Tahun 2013.

METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu balita yang memiliki anak usia 6-12 bulan berjumlah 55 yang ada di Desa Karangsembung Kabupaten Tasikmalaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh dengan kriteria,anak yang akan diperiksa dalam keadaan sehat. Jumlah populasi sebanyak 55 balita dengan sampel 55 balita. Namun, berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dari 55 balita, hanya terdapat 44 balita yang menjadi sampel. Pengumpulan data pola asuh yaitu menggunakan kuesioner pola asuh yang sudah disesuaikan dengan usia anak yang akan diteliti. Sedangkan untuk mengetahui perkembangan menggunakan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) yang telah dibakukan oleh Kementrian Kesehatan. Untuk status gizi digunakan metode antropometri dengan standar BB/TB yang dikonfersikan ke dalam tabel rujukan WHO-2005. Pengolahan data dilakukan dengan berbagai tahap meliputi editing, coding yaitu pengkodean dan pemberian skor pada masing-masing jawaban, entry, cleaning dan tabulating. Kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan program komputer untuk melihat hubungan pola asuh dan status gizi dengan perkembangan psikomotor. Hipotesis penelitian (Ha) diterima jika ρ <0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%. HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Hasil pengumpulan data mengenai pola asuh orangtua, status gizi anak dan perkembangan psikomotor anak usia 6-12 bulan. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden dan Sampel Berdasarkan Pola Asuh Orangtua, Status Gizi Anak dan Perkembangan Motorik Anak di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Tahun 2013 Variabel Jumlah (n) Presentase (%) Pola Asuh Orangtua Baik Kurang Status Gizi Anak Normal 36 8 32 12 81,8 18,2 72,7 17,3 Gemuk Perkembangan Motorik Sesuai 31 70,5

Meragukan 13 29,5 Total 44 100 Tabel 1 menunjukkan bahwa responden dengan pola asuh baik lebih banyak (81,8%) daripada responden dengan pola asuh kurang (18,2%). Pada sampel, hanya ditemukan anak dengan status gizi gemuk dengan jumlah 12 orang (17,63%) dan anak dengan status gizi normal berjumlah 32 orang (72,7%). Sedangkan pada perkembangan motorik, 31 anak (70,5%) dengan perkembangan motorik sesuai dan 13 anak (29,5%) dengan perkembangan motorik meragukan. Tidak ditemukan anak dengan perkembangan motorik menyimpang. Hubungan Pola Asuh Oangtua dengan Perkembangan Psikomotor Tabel 2 Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Perkembangan Psikomotor Anak Usia 6-12 Bulan di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013 Pola Asuh Orangtua Perkembangan Psikomotor Jumlah Sesuai Meragukan N % N % N % Baik 34 81 8 19 42 100 Kurang 4 40 6 60 10 100 Ρ 0,037 Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square diperoleh bahwa ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan perkembangan psikomotor anak usia 6-12 bulan di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Tahun 2013. Hubungan Status Gizi terhadap Perkembangan Psikomotor Tabel 3 Hubungan Status Gizi terhadap Perkembangan Psikomotor di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2013 Perkembangan Psikomotor Status Gizi Sesuai Meragukan Jumlah N % N % N % Normal 25 78,1 7 21,9 32 100 Gemuk 6 50 6 50 12 100 Ρ 0,135 Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square (Fisher Exact Test) didapatkan hasil pvalue > 0,05 (pvalue=0,135) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan psikomotor anak usia 6-12 bulan di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Tahun 2013.

PEMBAHASAN Jumlah responden dan sampel dalam penelitian ini adalah 44 orang ibu dan anak usia 6-12 bulan. Berdasarkan hasil penelitian dari 44 responden, pada anak yang memiliki perkembangan psikomotor sesuai dengan usianya sebagian besar pola asuh orangtuanya masuk dalam kategori baik, dengan persentase 77,8% anak perkembangan psikomotornya sesuai dan 22,2% memiliki psikomotor meragukan. Sedangkan orangtua yang memiliki pola asuh kurang sebagian besar anaknya memiliki perkembangan psikomotor meragukan dengan persentase 62,5%. Dari uji statistik didapatkan hasil pvalue 0,037 hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orangtua dengan perkembangan psikomotor anak usia 6-12 bulan di Desa Karangsembung Tahun 2013. Ini Berarti bahwa semakin baik pola asuh yang diberikan oleh orang tua kepada anak, akan meningkatkan tingkat perkembangan psikomotor. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Listriana (2012) bahwa terdapat hubungan pola asuh dengan perkembangan psikomotor anak. Orang tua yang mempunyai pola asuh buruk, didapatkan hasil mempunyai perkembangan anak normal (14,3 %) yang meragukan (85,7%). Sedangkan orang tua yang mempunyai pola asuh sedang, sebagian mempunyai perkembangan anak yang normal (80 %) dan yang meragukan (20 %). Sedangkan orang tua yang mempunyai pola asuh baik sebagian besar mempunyai perkembangan anak normal (86,4 %) dan meragukan (18,6 %). Menurut Djiwandono orang tua selalu mempunyai pengaruh yang paling kuat pada anak. Setiap orang tua mempunyai pola asuh tersendiri dari segi asuh, asah, dan asih dalam hubungannya dengan anak-anaknya,dan ini mempengaruhi perkembangan anak. Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dan utama bagi anak sehingga memberi pengaruh terbesar bagi perkembangan anak. Keluarga terutama ayah dan ibu memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan anak. Pengalaman interaksi di dalam keluarga akan menentukan pola dan tingkah laku anak terhadap orang lain dalam masyarakat (Soetjiningsih,2012). Hasil penelitian dari 44 sampel, anak yang memiliki perkembangan psikomotor sesuai dengan usianya sebagian besar status gizinya normal, dengan persentase 78,1% sedangkan 21,9% anak memiliki psikomotor meragukan. Namun pada anak yang berstatus gizi gemuk setengahnya (50%) memiliki perkembangan psikomotor sesuai dan setengahnya (50%) meragukan. Dari hasil uji Chi Square (Fisher Exact Test) didapatkan hasil pvalue > 0,05 (pvalue=0,135) maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara status gizi dengan perkembangan psikomotor anak usia 6-12 bulan di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis Tahun 2013. Menurut Soekirman (2000) status gizi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yaitu faktor konsumsi pangan, penyakit infeksi, pola asuh gizi, psikologi, genetik dan pelayanan kesehatan. Menurut Soetjiningsih (2012) stimulasi merupakan hal penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi. Pada penelitian

ini semua anak diasuh oleh ibu mereka sehingga stimulasi yang diberikan pada anak menjadi lebih optimal dibuktikan dengan sebagian besar anak (70,4%) memiliki perkembangan sesuai dan hanya sedikit (29,6%) yang meragukan dan mengalami penyimpangan. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Desmika (2012) bahwa status gizi tidak ada hubungan yang signifikan dengan perkembangan psikomotor dikarenakan banyak anak yang ditinggalkan orangtua bekerja sehingga interaksi anak dengan orangtua semakin sedikit dan mengakibatkan pemberian stimulasi menjadi tidak optimal. Dalam Desmika (2012) menurut penelitian Brown dan Pollit (1996) bahwa kekurangan gizi di awal kehidupan manusia tidak memberikan dampak langsung terhadap perkembangan manusia dikemudian hari karena ada beberapa faktor lain yang berperan seperti keadaan lingkungan, keadaan kesehatan, dan yang terpenting stimulasi dari orangtua. PENUTUP Simpulan 1. Berdasarkan pola asuh orangtua dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pola asuh baik yaitu sebanyak 36 orang responden (81,8%), sedangkan yang memiliki pola asuh kurang yaitu sekitar 8 orang responden (18,2%). 2. Frekuensi balita berdasarkan status gizi gemuk berjumlah 12 orang (17,63%) dan balita dengan status gizi normal berjumlah 32 orang (72,7%). 3. Jumlah balita yang memiliki kategori psikomotor sesuai adalah sebanyak 31 orang (70,5%) sedangkan yang memiliki kategori meragukan adalah sebanyak 13 orang (29,5 %). 4. Terdapat hubungan antara pola asuh orangtua dengan perkembangan psikomotor anak usia 6-12 bulan di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis dengan nlai pvalue < 0,05 (0,037). 5. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan perkembangan psikomotor anak usia 6-12 bulan di Desa Karangsembung Kecamatan Jamanis dengan nilai pvalue > 0,05 (0,135). Saran 1. Bagi Puskesmas a. Diharapkan kepada Puskesmas setempat memberikan perhatiannya terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita terutama perkembangan psikomotor dengan melatih kader posyandu agar mahir menggunakan Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP). b. Puskesmas setempat memberikan pengetahuan kepada kader posyandu mengenai pola asuh yang baik untuk menunjang perkembangan psikomotor anak sehingga dengan harapan mampu disampaikan kepada orangtua yang memiliki anak balita.

c. Menjalin koordinasi dengan pihak Kecamatan Jamanis yang membidangi Bina Keluarga Balita (BKB) agar program tersebut berjalan dengan semestinya. 2. Bagi responden Kepada ibu yang memiliki anak balita diharapkan mampu memberikan stimulasi, makanan yang bergizi serta pola asuh yang baik agar pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi semakin optimal. 3. Bagi peneliti, lain diharapkan penelitian ini disempurnakan dengan mengambil sampel yang lebih banyak agar hasilnya lebih akurat atau mengambil profesi yang lain sebagai sampel. DAFTAR PUSTAKA Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. 2012. Bea, Bety. Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua. Yogyakarta: Nuha Medika. 2012. Fida&Maya. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Yogyakarta: D-Medika. 2012. Wantika, Desmika. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 1-5 Tahun Di Posyandu Buah Hati Ketelan Banjarsari Surakarta. Laporan Penelitian. Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.2012. Gladys, Gunawandkk. Hubungan Status Gizi dan Perkembangan AnakUsia 1-2 Tahun.Sari Pedatri.Volume 13 No.2. 2011. Nur, Fitria dkk. Hubungan Pola Asuh, Asih, Asah dengan Tumbuh Kembang Balita Usia 1 3 Tahun. Laporan penelitian.surabaya: Departemen Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. 2009.