. Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 9

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4-langkah

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

BAB III METODE PENELITIAN

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

Modifikasi Pemarut pada Mesin Penyuwir Daging Ikan untuk Bahan Baku Abon Ikan

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

Gambar 3.1 Arang tempurung kelapa dan briket silinder pejal

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

METODOLOGI PENELITIAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani

METODE PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

JENIS-JENIS PENGERINGAN

III. METODOLOGI 3.1 BAHAN DAN ALAT Ketel Suling

Pengelolaan Dan Pengolahan Limbah PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH ORGANIC KULIT KACANG DAN TONGKOL JAGUNG MENJADI BRIKET ARANG

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

3. METODOLOGI PENELITIAN

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

III. METODOLOGI PENELITIAN

Kajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga pinnata Merr.)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2014 di Desa Lehan Kecamatan

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGOLAHAN UBI KAYU. Kue Pohong Keju

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Arang Tempurung Kelapa

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

METODOLOGI PENELITIAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMBERSIH LENDIR TERUNG DENGAN 50KG/PROSES SEBAGAI BAHAN BAKU KERUPUK

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

KAJIAN PENERAPAN ALAT PENEPUNG PISANG UNTUK PENINGKATAN NILAI TAMBAH DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

A. Lampiran 1 Data Hasil Pengujian Tabel 1. Hasil Uji Proksimat Bahan Baku

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PELUMAT (BLENDER) DOMO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

KAJIAN KINERJA MESIN PENGADUK PADA PROSES PEMBUATAN PATI AREN (ARENGA PINNATA MERR.) 1

Transkripsi:

III PROSES PEMBUATAN MI SAGU A Bahan 1 Pati Sagu Pati sagu untuk bahan baku mi sebaiknya dipilih yang berwarna putih bersih dan bebas kotoran, dengan derajat putih yang diukur menggunakan Whiteness Meter sebaiknya lebih dari 90 /0 Kotoran dipisahkan dengan cara mengayaknya dengan ayakan 200 mesh Proses bleaching dapat diterapkan untuk mendapatkan pati sagu yang warnanya putih bersih Bleaching dilakukan dengan menambahkan kaporit (Sanusi, 1991) Pati sagu direndam dalam air sekitar 2 jam, kemudian airnya dibuang agar kotoran hilang Sagu direndam lagi dalam air yang sudah dibubuhi kaporit sebanyak 0,25 /0 dari bobot sagu awal Pati dibiarkan terendam semalam sambil sekali-sekali diaduk Air dibuang dan proses diatas diulang sekali lagi Perendaman dilanjutkan selama 24 jam dan setiap 12 jam airnya diganti hingga bau kaporit hilang, selanjutnya pati dijemur hingga kering Sagu yang cocok untuk mi selain berwarna putih juga harus memiliki kekentalan tinggi dan tidak tepat encer pada proses pemanasan Sifat ini dijumpai pad a jenis sagu Metroxylon sagus Rottbal, yang banyak dijumpai di daerah Jawa Barat terutama daerah-daerah Kabupaten Sukabumi, Bogor, lebak dan Pandeglang 2 Air Air dibutuhkan untuk membuat adonan mi Kebutuhan air meningkat pada produksi mi basah Penyediaan air bersih sesuai dengan persyaratan yang berlaku mutlak diperlukan Hal ini dapat dipenuhi dengan menyediakan sistem pengolah air yang baik Persyaratan air untuk membuat mi mengikuti persyaratan air untuk industri (lampiran 1) 3 Minyak Kacang Minyak kacang tanah sebagai minyak makan diperoleh dari biji kacang tanah (Arachis hypogeae L) yang telah mengalami pemurnian dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang diizinkan Minyak kacang berfungsi untuk memberi cita rasa, mencegah lengket, dan membuat penampakan mi lebih mengkilap Penggunaan minyak kacang dapat diganti dengan jenis minyak sayur yang lain Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 9

III PROSES PEMBUATAN MI SAGU A Bahan 1 Pati Sagu Pati sagu untuk bahan baku mi sebaiknya dipilih yang berwarna putih bersih dan bebas kotoran, dengan derajat putih yang diukur menggunakan Whiteness Meter sebaiknya lebih dari 90% Kotoran dipisahkan dengan cara mengayaknya dengan ayakan 200 mesh Proses bleaching dapat diterapkan untuk mendapatkan pati sagu yang warnanya putih bersih Bleaching dilakukan dengan menambahkan kaporit (Sanusi, 1991) Pati sagu direndam dalam air sekitar 2 jam, kemudian airnya dibuang agar kotoran hilang Sagu direndam lagi dalam air yang sudah dibubuhi kaporit sebanyak 0,25% dari bobot sagu awal Pati dibiarkan terendam semalam sambil sekali-sekali diaduk Air dibuang dan proses diatas diulang sekali lagi Perendaman dilanjutkan selama 24 jam dan setiap 12 jam airnya diganti hingga bau kaporit hilang, selanjutnya pati dijemur hingga kering Sagu yang cocok untuk mi selain berwarna putih juga harus memiliki kekentalan tinggi dan tidak tepat encer pada proses pemanasan Sifat ini dijumpai pad a jenis sagu Metroxylon sagus Rottbal, yang banyak dijumpai di daerah Jawa Barat terutama daerah-daerah Kabupaten Sukabumi, Bogor, Lebak dan Pandeglang 2 Air Air dibutuhkan untuk membuat adonan mi Kebutuhan air meningkat pada produksi mi basah Penyediaan air bersih sesuai dengan persyaratan yang berlaku mutlak diperlukan Hal ini dapat dipenuhi dengan menyediakan sistem pengolah air yang baik Persyaratan air untuk membuat mi mengikuti persyaratan air untuk industri (Lampi ran 1) 3 Minyak Kacang Minyak kacang tanah sebagai minyak makan diperoleh dari biji kacang tanah (Arachis hypogeae L) yang telah mengalami pemurnian dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang diizinkan Minyak kacang berfungsi untuk memberi cita rasa, mencegah lengket, dan membuat penampakan mi lebih mengkilap Penggunaan minyak kacang dapat diganti dengan jenis minyak sayur yang lain Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 9

4 Aluminium Kalium Sulfat Aluminium Kalium Sulfat dikenal dengan nama dagang "tawas" Bahan ini berfungsi untuk memperbaiki tekstur adonan mi, dan merupakan bahan tambahan yang masih diijinkan dan dinilai aman B Alat 1 Mesin Pengaduk Adonan Mesin pengaduk adonan mi sagu sering disebut dengan sebutan "molen'~ Alat ini berfungsi mencampurkan bahan-bahan untuk membuat adonan hingga siap dicetak Molen terbuat dari logam stainless yang dilengkapi dengan bak pengaduk, kaki penyangga, motor penggerak, impe/er, dan tuas saklar Molen berdimensi 1,2 x 0,7 x 1 m dengan ukuran bak pengaduk 90 x 45 x 50 cm, dengan kapasitas mencapai 50 kg dan waktu pengadukan 20 men it Motor berfungsi untuk menggerakan rantai yang memutar impe/eryang berbentuk spiral dengan daya listrik yang dibutuhkan sebesar 5 HP Alat pengaduk tersebut disajikan pada Gambar 4 2 Pencetak Mi Pencetak mi merupakan mesin yang terdiri dari beberapa bagian yaitu dua buah tabung ado nan, dua buah cetakan mi berdiameter 15 cm dan lubang cetak 2 mm, alat penekan ado nan, serta tuas saklar Ukuran keseluruhan pencetak mi hidrolik yaitu 1 x 0,5 x 2,75 m, sedangkan kecepatan cetak adonan menjadi mi per plate yaitu 20 detik, dimana kapasitas setiap plate 5 kg dan daya listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pencetak mi hidrolik ini adalah 7,5 HP dengan pencetak mi dapat b~rupa mesin atau semi otomatis yang dilengkapi pompa hidrolik Miniatur alat pencetak mi manual dapat dilihat pada Gambar 5 Bagian penting alat pencetak adalah tabung, plat berlubang (diameter lubang 2 mm) dan rangka/penyangga Pada pencetak semi mekanis, bagian-bagian tersebut dimodifikasi dimana satu unit alat dilengkapi dengan 2 (dua) buah tabung adonan berdiameter 15 cm dan plat berlubang Pompa hidrolik yang digerakkan oleh motor listrik mendorong adonan keluar dari cetakan Gambar alat pencetak mi semi otomatis dapat dilihat pada Gambar 6 3 Tungku Pemasak Tungku pemasak diperlukan untuk merebus mi, yang terbuat dari susunan batu bata menggunakan bahan bakar kayu atau kompor minyak tanah yang diletakkan di dalamnya 10 - Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu

4 Meja Adonan Meja adonan diperlukan untuk meletakkan adonan yang keluar dari mesin pengaduk sebelum adonan yang bersangkutan dibawa ke alat pencetak mi Meja adonan dibuat dari kayu tanpa atau dilapisi dengan melamin Gambar 4 Mesin pengaduk adonan (molen) i Gambar 5 Alat pencetak mi manual Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 11

Gambar 6 Alat pencetak mi semi otomatis Gambar 7 Bak perendam 5 Peralatan lain Peralatan lain yang diperlukan antara lain adalah bak untuk penyiapan binder, bak perendaman mi dan rak penirisan mi Bak-bak tersebut sebaiknya terbuat dari bahan stainless steel Contoh bak perendam disajikan dalam Gambar 7 12 - Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu

C Proses Pembuatan Mi 1 Mi Sagu Basah Diagram alir/neraca massa pembuatan mi sagu ditampilkan dalam Gambar 8 Sekitar 20% dari total pati sagu dipakai untuk bindet; sedangkan tawas ditambahkan sebesar 1 % dari total sagu yang diolah menjadi mi Binder dibuat dengan cara berikut: Pati sagu, tawas dan air dicampur kemudian dimasak sampai kental sambil terus diaduk Penampilan binder seperti dalam Gambar 9 Selanjutnya pati sagu ditambahkan ke dalam binder sambil terus diaduk Pengadukan dilakukan secara mekanis dengan bantuan molen atau secara manual hingga terbentuk adonan kalis (Iicin) seperti tampak dalam Gambar 10 Adonan mi tersebut kemudian dicetak dan direbus selama kurang lebih 1 menit atau sampai mengapung Mi dipindahkan ke dalam bak berisi air dingin mengalir dan dibiarkan selama kurang lebih 15 men it Mi ditiriskan dan dilumuri minyak agar tidak lengket (Gambar 11) Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 13

sagu (5 kg) + Air Pencampuran hingga adonan homogen I/~~"-:;::::-=:-~:~'---~~~~ ==~~ ~ n a w a I '""""--~:::~:~~::~-~::_:~~-,-"",,,,/~~~:~ Pencampuran dalam molen (:t20 men it) Pencetakan mi dengan pencetak hidrolik (:t20 detik per kg) Minyak kacang (1 kg) pengemasan dengan karung dan plastik Gambar 8 Diagram alir proses pembuatan mi sagu basah 14 - Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu

C Proses Pembuatan Mi 1 Mi Sagu Basah Diagram alir/neraca massa pembuatan mi sagu ditampilkan dalam Gambar 8 Sekitar 20% dari total pati sagu dipakai untuk binder; sedangkan tawas ditambahkan sebesar 1 % dari total sagu yang diolah menjadi mi Binder dibuat dengan cara berikut: Pati sagu, tawas dan air dicampur kemudian dimasak sampai kental sambil terus diaduk Penampilan binder seperti dalam Gambar 9 Selanjutnya pati sagu ditambahkan ke dalam binder sambil terus diaduk Pengadukan dilakukan secara mekanis dengan bantuan molen atau secara manual hingga terbentuk adanan kalis (Iicin) seperti tampak dalam Gambar 10 Adonan mi tersebut kemudian dicetak dan direbus selama kurang lebih 1 menit atau sampai mengapung Mi dipindahkan ke dalam bak berisi air dingin mengalir dan dibiarkan selama kurang lebih 15 men it Mi ditiriskan dan dilumuri minyak agar tidak lengket (Gambar 11), «Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu - 13

sagu (5 kg) + Air Pencampuran hingga adonan homogen r""-~~;:::~::-~:~~~--~~s~ ~~~~ ~ a w a I ""--::=::~--/~:::::;;=~ Pencampuran (:t20 men dalam it) molen Pencetakan mi dengan pencetak hidrolik (:t20 detik per kg) Minyak kacang (1 kg) pengemasan dengan karung dan plastik Gambar 8 Diagram alir proses pembuatan mi sagu basah 14 - Pedoman Teknis Pengolahan Mi Sagu