BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan Universitas Mercu Buana merupakan salah satu universitas yang terjun didunia bisnis jasa pendidikan. Universitas Mercu Buana di didrikan oleh pengusaha H. Probosutedjo yang telah memiliki pengalaman sebagai guru di Perguruan Taman Siswa, Pemantang Siantar, Sumatra Utara, pada tanggal 10 November 1981 mendirikan Akademi Wiraswasta Dewantara (AWD), dan peresmiannya dilakukan oleh alamarhum Bapak H. Adam Malik, Wakil Presiden RI saat itu. Dewantara diambil dari nama tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara dan pada tanggal 22 Oktober 1985 Universitas Mercu Buana telah resmi didirikan. Persaingan dalam industri jasa khusunya pendidikan, mengharuskan Universitas Mercu Buana untuk menjaga kualitas dan mengetahui apa saja kebutuhan dan keinganan para mahasiswanya. Hal ini dimaksudkan agar Universitas Mercu Buana memilki kekuatan bersaing yang baik dan menarik perhatian mahasiswa kelas reguler maupun mahasiswa kelas karyawan dengan cara mempertahankan kesetiaan dan kepercayaan mahasiswanya sehingga terciptanya rasa puas yang di rasakan oleh mahasiswa Universitas Mercu Buana. 50
51 Eksistensi Universitas Mercu Buana pun sangat bergantung pada pengelola Universitas Mercu Buana itu sendiri karena Universitas Mercu Buana harus menjadikan seua mahasiswanya sebagai prioritas utama dimana Universitas Mercu Buana perlu mengetahui tingat kepuasan mahasiswa kelas reguler maupun mahasiwa kelas karyawan terhadap mutu pelayanan jasa yang telah diberikan sebagaimana semestinya. a. Visi Universitas Mercu Buana Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi yang unggul dan bermutu dalam proses penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi untuk menghasilkan tenaga profesional berjiwa wirausaha yang mampu menguasai teknologi informasi, mampu berbahasa inggris dan beretika. b. Misi Universitas Mercu Buana 1) Menyelenggrakan Tridarma untuk mneghasilkan tenaga professional 2) Menumbuhkan jiwa wirausaha dan sikap mental serta perilaku etika c. Logo Universitas Mercu Buana 1) Visual logo Mercu Buana distilir dari nyala api yang berbagi menjadi tiga bagian. Ketiga bagian ini melambangkan Tridarma Perguruan Tinggi: a) Dharma Pendidikan dilambangkan dengan nyala api tengah b) Dharma Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat dilambangkan dengan dua nyala api yang mengapi.
52 2) Ketinggian api yang berbeda melambangkan visi yang dinamis, disamping melambangkan target yang dapat dijabarkan dan ditindak lanjuti dengan jelas. 3) Bentuk dasar logo UMB yang oval melambangkan kekukuhan di dalam menegakkan prinsip-prinsip kebenaran dan keseimbangan. 4) Nyala api, menyiratkan telad dan komitmen para peneliti dan penerus untuk memberikan dan menjadikan sivitas akademika Mercu Buana sebagai lulusan yang berkualitas dan beretika. 5) Api biru yang tenang, menyiratkantekad untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan beretika 4.2 Karakteristik Responden Karyawan Non Dosen Tetap Universitas Mercu Buana Penulis telah melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi dan kepuasan kerja dan prestasi kerja pada karyawan non dosen tetap di universitas mercu buana dengan menyebar 114 kuesioner. Dalam penelitian ini memperlihatkan adanya karakteristik karyawan non dosen tetap pada universitas mercu buana yang bervariasi dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan status pekerjaan.
53 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Jumlah Presentase responden Jenis kelamin Pria 64 56,1 Pendidikan terakhir Wanita 50 43,9 total 114 100 Usia 21-25 tahun 20 17,5 26-30 tahun 25 22 31-35 tahun 25 22 36-40 tahun 23 20,1 >40 tahun 21 18,4 total 114 100 SMA 27 23,7 Diploma 28 24,6 Sarjana S1 30 26,3 Sarjana S2 29 25,4 total 114 100 Berdasarkan Tabel 4.1. diatas dari 114 responden yang menjadi objek penelitian untuk jenis kelamin responden dari hasil tersebut terlihat sebagian besar jenis kelamin karyawan non dosen Universitas Mercu Buana adalah laki-laki. Untuk Usia responden dari hasil tersebut terlihat sebagian besar usia karyawan non dosen Universitas Mercu Buana adalah 26-35 Tahun. Untuk pendidikan terkahir responden dari hasil tersebut terlihat sebagian besar karyawan non doden Univ. Mercu Buana adalah Sarjana S1. Dan untuk status pekerjaan responden dari hasil tersebut sebagian besar status
54 pekerjaan karyawan non dosen Univeritas Mercu Buana adalah pegawai tetap 4.3 Analisis Data Pada bagian ini akan dipaparkan hasil dari pengujian data yang telah dilakukan menggunakan program SPSS 4.3.1 Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item dalam mengukur objeknya. Pada penelitian ini untuk melihat valid atau tidaknya kuesioner dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. Kriteria pengujian untuk uji validitas adalah sebagai berikut : a. Jika nilai corrected item-total correlation > 0,3 maka variabel tersebut valid. b. Jika nilai corrected item-total correlation < 0,3 maka variabel tersebut tidak valid Berikut hasil uji validitas dari masing- masing variabel dengan menggunakan program SPSS :
55 Variabel Motivasi (X1) Kepuasan Kerja(X2) Prestasi kerja (Y) Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Item pertanyaan r hitung r table keterangan 1 0.457 0,3 valid 2 0.510 0,3 valid 3 0.496 0,3 Valid 4 0.448 0,3 Valid 5 0.439 0,3 Valid 6 0.473 0,3 Valid 7 0.533 0,3 Valid 8 0.495 0,3 Valid 1 0.572 0,3 Valid 2 0.498 0,3 Valid 3 0.648 0,3 Valid 4 0.628 0,3 Valid 5 0.606 0,3 Valid 6 0.565 0,3 Valid 7 0.648 0,3 Valid 8 0.628 0,3 Valid 9 0.478 0,3 Valid 1 0.489 0,3 Valid 2 0.737 0,3 Valid 3 0.699 0,3 Valid 4 0.737 0,3 Valid 5 0.699 0,3 Valid 6 0.529 0,3 Valid 7 0.521 0,3 Valid Sumber : Data Primer yang Diolah Dengan SPSS 18, 2014 Dari output perhitungan masing- masing butir pernyataan variabel Penelitian (Motivasi, Kepuasan Kerja dan Prestasi Kerja) dengan menggunakan program SPSS diatas, dapat diketahui bahwa corrected item-total correlation variabel Penelitian yang di gunakan lebih besar dari 0,3 maka seluruh butir pernyataan variabel Penelitian dikatakan valid.
56 4.3.2 Uji Reliabilitas Butir kuesioner dikatakan reliabel atau andal apabila jawaban seorang responden terhadap kuesioner adalah konsisten. Dalam penelitian ini untuk menentukan kuesioner reliabel atau tidak reliabel menggunakan cronbach s alpha. Kuesioner dikatakan reliabel jika cronbach s alpha >0,60 dan tidak reliabel jika sama dengan atau <0,60. Dari hasil uji reliabilitas menggunakan program SPSS diketahui cronbach s alpha untuk keseluruhan butir pertanyaan variabel lingkungan kerja, motivasi, dan kinerja karyawan dapat diketahui sebagai berikut : Table 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Variable Cronbach's Cut Of Velue Keterangan Alpha Motivasi 0.777 0,60 Realiabel Kepuasan Kerja 0,860 0,60 Realiabel Prestasi Kerja 0,862 0,60 Realiabel Sumber : Data Primer yang Diolah Dengan SPSS 18, 2014 Dari output perhitungan SPSS di atas dari masing- masing variabel dapat diketahui bahwa cronbach s Alpha untuk masing-masing keseluruhan butir pernyataan variabel Motivasi sebesar 0,777 > 0,60, variabel Kepuasan Kerja sebesar 0,860 > 0,60, dan variabel Prestasi Kerja sebesar 0,862 > 0,60. Dengan output seperti itu berarti masing- masing keseluruhan butir pernyataan dari setiap variabel dikatakan reliable atau andal
57 4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.hasil pengujian normalitas, dapat dilihat pada tabel Kolmogorov- Smirnov. Standar distribusi data dikatakan normal jika nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari nilai alpha yang ditentukan sebesar 0,05. Hasil pengolahan uji normalitas dapat dilihat sebagaimana tabel 4.10 Tabel 4.4 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 114 Normal Mean.0000000 Parameters a,b Std. Deviation 1.79444085 Most Extreme Differences Absolute.076 Positive.044 Negative -.076 Kolmogorov-Smirnov Z.816 Asymp. Sig. (2-tailed).518 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS,2014 Dari output perhitungan SPSS di atas, dapat diketahui bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,816 dan signifikan pada 0,518 lebih besar dari alpha sebesar 0,05.Hal ini berarti bahwa terbukti distribusi data dalam penelitian ini berdistribusi normal
58 4.4.2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah di-standardiized (Ghozali, 2009:125). Uji heteroskedastisitas menghasilkan grafik pola penyebaran titik (scatterplot) dapat dilihat sebagaimana gambar 4.11 berikut:
59 Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS,2014 Dari output perhitungan SPSS di atas, dapat diketahui bahwa gambar plot terlihat titik-titik data menyebar. Hal ini berarti terbukti tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. 4.4.3 Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
60 (independen).model regresi yang baik seharusnya tidak terjad korelasi di antara variabel independen. Untuk dapat menentukan apakah terdapat multikolinearitas dalam model regresi pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF (Variance InflationFactor) dan tolerance.adapun nilai VIF dapat dilihat sebagaimana tabel 4.12 : Tabel 4.5 Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Standardiz Unstandardized Coefficients ed Coefficien ts Collinearity Statistics Toleran B Std. Error Beta t Sig. ce VIF (Constant) -2.542 1.232-2.063.041 MOTIVASI.140.047.122 2.987.003.666 1.501 KEPUASAN_ KERJA.727.035.860 20.983.000.666 1.501 a. Dependent Variable: PRESTASI_KERJA Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS,2014 Dari output perhitungan SPSS di atas, dapat diketahui bahwa besarnya nilai Tolarance lebih besar dari 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10. Nilai tolerance variabel lingkungan kerja dan motivasi sebesar 0,666 dan nilai VIF variabel lingkungan kerja dan motivasi sebesar 1,501. Hal ini berarti terbukti tidak terdapat masalah multikolonieritas
61 4.4.4 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS. Ringkasan hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat sebagaimana tabel 4.13 : Tabel 4.6 Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -2.542 1.232-2.063.041 MOTIVASI.140.047.122 2.987.003 KEPUASAN_KE RJA.727.035.860 20.983.000 a. Dependent Variable: PRESTASI_KERJA a. Dependent Variable: Motivasi Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS,2014 Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persamaan regresi linier sebagai berikut : Y = -2,542+ 0,140 (X1) + 0,727 (X2)
62 Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Nilai konstanta sebesar 2,542 artinya jika lingkungan kerja (X1) dan motivasi(x2) adalah 0, maka kinerja karyawan (Y) nilainya adalah 2,542. b. Nilai koefisien regresi variabel lingkungan kerja (b1) sebesar 0,140 c. Nilai koefisien regresi variabel motivasi (b2) sebesar 0,727, artinya motivasi memiliki pengaruh negative terhadap lingkungan kerja sehingga motivasi juga terdapat pengaruh negative terhadap kinerja karyawan. Selanjutnya Koefesien determinasi digunakan untuk melihat kemampuan variabelindependen yaitu lingkungan kerja dan motivasi dalam menerangkan variabel dependen yaitu kinerja karyawan, dimana nilai Adjusted RSquare yang mendekati satu maka variabel independen memberikan hampirsemua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil analisis determinasi (R 2 ) dapat dilihat sebagaimana tabel 4.14 :
63 4.5 Pengujian Hipotesis 4.5.1 Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama atau simultan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian adalah apabila nilai sign.f lebih kecil dari alpha yang telah ditentukan sebesar 0,05 maka hipotesis yang diajukan diterima. Hasil pengolahan uji F dapat dilihat sebagaimana tabel 4.15 berikut: Tabel 4.8 Uji f ANOVA b Model Sum of Mean Squares df Square F Sig. Regression 2566.103 2 1283.051 391.409.000 a Residual 363.862 111 3.278 Total 2929.965 113 a. Predictors: (Constant), KEPUASAN_KERJA, MOTIVASI b. Dependent Variable: PRESTASI_KERJA Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS,2014 Berdasarkan hasil SPSS di atas dapat disimpulkan hipotesis secara simultan dapat dilihat pada Tabel ANOVA kolom sig 0,000. Karena 0,000 < 0.05 yang berarti bahwa variabel Motivasi dan Kepuasan Kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variable Prestasi Kerja. Di peroleh nilai F hitung sebesar 391,409 sedangkan besarnya F tabel pada tingkat signifikan 0.005 sebesar 3,92. Oleh karena itu F hitung > F tabel, maka keputusan yang diambil adalah menolak Ho dan menerima Ha.
64 Dengan perkataan lain bahwa persamaan regresi dari Motivasi dan Kepuasan Kerja sebagai variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap Prestasi kerja sebagai variabel dependen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Heming Baitullah (2010), yang menjelaskan bahwa Motivasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Motivasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai dan kepuasan kerja juga berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Motivasi mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap prestasi kerja pegawai, hal ini terlihat melalui tingkat signifikansi pada persamaan regresi linier berganda variabel bebas terhadap variabel terikat. Pimpinan, rekan sekerja dan sarana fisik berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. 4.5.2 Uji T Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.kriteria pengujian adalah apabila nilai Sig. t lebih kecil dari nilai alpha yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05. Hasil pengolahan uji t dengan menggunakan program SPSS dapat dilihat sebagaimana tabel 4.9 berikut:
65 Tabel 4.9 Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -2.542 1.232-2.063.041 MOTIVASI.140.047.122 2.987.003 KEPUASAN_KE RJA.727.035.860 20.983.000 a. Dependent Variable: PRESTASI_KERJA Hipotesis: Ho Secara parsial tidak ada pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Kerja. H1: secara parsial ada pengaruh Motivasi terhadap prestasi Kerja. Dari Tabel 4.9. didapat nilai t hitung untuk variabel Motivasi sebesar 2,987 sedangkan t tabel didapat sebesar 1,981, karena t hitung lebih besar dari t tabel (2,987 > 1,981) atau tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ho di tolak dan H1 diterima, artinya secara parsial Motivasi berpengaruh terhadap Prestasi Kerja karyawan. Hipotesis: Ho: Secara parsial tidak ada pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja. H2: secara parsial ada pengaruh Kepuasan kerja terhadap Prestasi kerja.
66 Dari Tabel 4.9. didapat nilai t hitung untuk variabel Kepuasan Kerja sebesar 20,983 sedangkan t tabel didapat sebesar 1,981, karena t hitung lebih besar dari t tabel (20,983 > 1,981) atau tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ho di tolak dan H2 diterima, artinya secara parsial Kepuasan Kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja. Hasil pengujian hipotesis masing-masing variabel independen secara parsial terhadap dependennya dapat dilihat sebagai berikut : 4.6 Pembahasan 4.6.1 Uji hipotesis Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hipotesis 1 Motivasi berpengaruh terhadap prestasi karyawan Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel Motivasi dengan variabel kepuasan kerja menunjukkan nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 1,40 dan nilai sign. t sebesar 0,003 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja karyawan universitas mercu buana sehingga hipotesis 1 dapat diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yanarto Oepojo (2005-09) yang menjelaskan bahwa Motivasi berpengaruh signifikan pada prestasi kerja karyawan PT. Sanlit. Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan pada prestasi kerja karyawan PT. Sanlit. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut, penulis menyimpulkan bahwa apabila seorang karyawan mempunyai motivasi
67 yang tinggi, maka prestasi kerja karyawan tersebut akan tinggi pula sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, Mangkunegara (2011:68) juga mengungkapkan bahwa, Pegawai akan mampu mencapai kinerja maksimal jika ia memiliki motif berprestasi tinggi.motif berprestasi yang perlu dimiliki oleh pegawai harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan kerja.hal ini karena motif berprestasi yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah. 4.6.2 pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja karyawan Hipotesis 2 :Kepuasan kerja berpengaruh terhadap Pretasi kerja karyawan Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel Kepuasan Kerja dengan variabel Prestasi Kerja karyawan menunjukkan nilai koefisien regresi bertanda negative sebesar 7,27 dan nilai probabilitas sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa Kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Prestasi kerja karyawan universitas mercu buana sehingga hipotesis 2 dapat diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Kepuasan kerja yang dialami oleh karyawan Universitas Mercu Buana disikapi secara negatif sehingga memiliki pengaruh yang kurang baik untuk dapat memacu kinerja karyawannya agar menjadi lebih baik. Pengaruh motivasi masih dianggap kurang dapat memacu kinerja karyawannya untuk dapat
68 meningkatkan kinerja, karena faktor lain di luar motivasi masih lebih baik untuk dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Hasil penelitian ini kuran sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suddin (2010) yang menjelaskan bahwa motivasi yang tinggi mampu meningkatkan karyawan karena setiap karyawan memiliki keinginan dan tujuan yang hendak dicapai dalam pekerjaan sehingga motivasi yang tinggi sangat dibutuhkan guna meningkatkan prestasi kerja karyawan.