BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB II PT. TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN. menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor

- Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989

METODE PENELITIAN. program ini sudah dimulai sejak tahun 1960 yang dirintis melalui Konfrensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. PT Taspen merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB III. kesejahteraan hari tua berupa adanya dana pensiun. kesejahteraan kehidupan pegawai negeri sipil dengan nama P.T DANA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Sejarah perjalanan panjang PT Taspen bisa diruntut sejak masa sebelum

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SERANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI

BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI

BAB II PT TASPEN (PERSERO) CABANG UTAMA MEDAN. kolonialisme Belanda. Kala itu, di nusantara ini telah dikenal adanya

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI

TABUNGAN HARI TUA (THT)

Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang.

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah PT TASPEN (Persero) Cabang Pekanbaru

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah dan Perkembangan PT Taspen (Persero)

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan publik yang prima bagi masyarakatnya sesuai yang telah diamanatkan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1981 TENTANG ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN

1. Alat tukar menukar yaitu uang sebagai alat yang memudahkan transaksi jual beli

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGRI. samapai marauke, Indonesia telah memberikan sebuah PT.

PENYELENGGARAAN JKK DAN JKM APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian Prosedur menurut Mulyadi (2008:5) Pengertian Prosedur menurut M. Nafarin (2009:9)

PROSEDUR PENGAJUAN PROGRAM DANA PENSIUN PADA. PT. TASPEN (Persero) KANTOR CABANG SURAKARTA

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK. 06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan oleh aktuaris dari masing-masing perusahaan berbeda-beda.

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah BTPN Purna Bakti KCP Karanganyar. BAkti KCP Karanganyar memfokuskan pelayanan pembayaran uang

BAB I PENDAHULUAN. persatuan dan kesatuan dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DATA / PROFIL UNIT KERJA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, T

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

2 257/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Perhitungan, Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana APBN Yang Kegiatannya Dilaksanakan Oleh PT Asabri

KEPUTUSAN DIREKSI PERUM PERHUTANI PENDIRI DANA PENSIUN PERHUTANI Nomor : 446 /Kpts/Dir/2011. Tentang

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN. Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Badan Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Ind

JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN UNTUK PEKERJA BUMN, SWASTA, MANDIRI, APARATUR SIPIL NEGARA, DAN TNI/POLRI

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK.06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1981 TENTANG ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI DANA PENSIUN BNI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1981 TENTANG ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1984 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) HUSADA BHAKTI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

SOSIALISASI PT.DANA TABUNGAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI (PERSERO)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komitmen PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Iuran Dana Pensiun. Pengembalian. Nilai Tunai.

KANTOR REGIONAL VI BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA MEDAN. A. Sejarah Ringkas Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara Medan

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN PENSIUN/TUNJANGAN PERTAMA DAN TABUNGAN HARI TUA PNS/PEJABAT NEGARA/VETERAN/PKRI/KNIP/UANG TUNGGU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

GOLONGAN RUANG IV/b KE BAWAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR : KEP-60/NB.1/2016 TENTANG

BAB III PENYAJIAN DATA. (Persero) Cabang Kota Pekanbaru Dalam Mewujudkan Visi Misi Perusahaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PENSIUN PEGAWAI DAN PENSIUN JANDA / DUDA PEGAWAI

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA UMUM

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Taspen (PERSERO) PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri yang sering disingkat menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang terdiri dari Program Tabungan Hari Tua (THT) dan Program Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil. Pendirian PT. Taspen (PERSERO) bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan keluarganya dengan memberikan jaminan keuangan pada waktu mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya (suami/ isteri/ anak /orang tua) pada waktu peserta meninggal dunia sebelum usia pensiun. Usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan hari tua dan asuransi sosial bagi Pegawai Negeri Sipil tersebut telah dirintis sejak tahun 1960 melalui Konferensi Kesejahteraan Pegawai Negeri yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 25 sampai 26 Juli 1960. Keputusan konferensi tersebut secara resmi dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI No. 388/MP/1960 tanggal 25 Agustus 1960, yang antara lain menetapkan tentang perlunya pembentukan jaminan sosial bagi pegawai negeri sebagai bekal bagi pegawai negeri dan keluarganya di saat mengakhiri pengabdiannya kepada negara. Sebagai realisasi dari konferensi tersebut maka pada tanggal 17 April 1963 melalui Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1963 didirikan Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PN TASPEN). Atas 5

diberlakukannya Undang-Undang No. 9 tahun 1969 tentang Bentuk-bentuk Perusahaan Negara, maka pada tahun 1970 dilakukan perubahan bentuk badan hukum PN TASPEN menjadi Perusahaan Umum atau Perum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No: Kep-749/MK/IV/II/1970 Sejalan dengan perkembangan perekonomian negara dan beban tugas yang diemban perusahaan, maka pada tanggal 4 Januari 1982 dilakukan perubahan bentuk Badan Hukum Perum TASPEN menjadi Perseroan Terbatas sehingga bernama PT. TASPEN (Persero). Perubahan ini dituangkan dalam peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1981, sebagai pelaksanaan dari Peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun 1981. Sejak awal berdiri TASPEN hanya mengelola Program Tabungan Hari Tua (THT) bagi Pegawai Negeri Sipil dan sejak tahun 1987 TASPEN mulai mendapat tugas untuk mengelola Program Pensiun Pegawai Negeri Sipil, dengan demikian TASPEN telah sepenuhnya mengelola Program Asuransi Sosial yang menurut PP No. 25 tahun 1981 didefinisikan sebagai Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil termasuk Dana Pensiun, THT, dan kesejahteraan lainnya. Sebagai upaya untuk memudahkan peserta Taspen dalam memperoleh haknya, PT. TASPEN (Persero) mendirikan 42 Kantor Cabang yang terdiri dari 6 (enam) Kantor Cabang Utama dan 36 Kantor Cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu Kantor Cabang tersebut adalah PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang Utama Medan. 6

B. Visi dan Misi PT. Taspen (PERSERO) Visi dan misi dari PT. Taspen (PERSERO) merupakan hasil rumusan yang dilakasanankan secara bersama-sama oleh Komisaris, Direksi, dan Manajermanajer utama serta seluruh pimpinan kantor cabang utama dan kantor cabang. 1. Visi Menjadikan Taspen sebagai pengelola dana pensiun dan THT berkelas dunia yang bersih, sehat, dan benar dengan pelayanan tepat orang, tepat jumlah, tepat waktu, tepat tempat, dan tepat administrasi. Secara lebih rinci adalah sebagai berikut: 1. Tepat Orang Manfaat dibayarkan kepada peserta yang berhak atau ahli warisnya yang sah sesuai dengan identitas penerima yang dibuktikan dengan KTP/SIM/Kartu Pegawai, dan sesuai dengan identitas peserta yang meliputi NIP, nama, tanggal lahir, jenis kelamin, status, penghasilan, instansi, dan domisili yang tercantum pada Kartu Peserta TASPEN/KTP, Kartu Identitas Pensiun/KARIP, Karpeg, dan dokumen kepegawaian lainnya yang sah. 2. Tepat Waktu Setelah permohonan klim diterima dan dinyatakan memenuhi syarat oleh petugas,manfaat dibayarkan kepada peserta yang berhak atau ahli warisnya dalam waktu tidak lebih dari 1 (satu) jam untuk Syarat Permohonan Pembayaran (SPP) langsung dan tidak lebih dari 2 (dua) jam untuk SPP tidak langsung. 3. Tepat Jumlah Manfaat dibayarkan kepada peserta atau ahli warisnya setelah dihitung berdasarkan persyaratan, jumlah dan tata cara pembayaran manfaat yang telah ditetapkan oleh Menteri Keuangan/ ketentuan yang berlaku dan jumlah yang 7

dibayarkan sesuai dengan jumlah yang tertera pada tanda penerimaan uang (tanpa dikurangi oleh biaya-biaya lain dalam bentuk apapun). 4. Tepat Tempat Manfaat dibayarkan kepada peserta atau ahli warisnya pada kantor bayar yang sesuai dengan keinginan pemohon atau klim. Kantor bayar tersebut dapat berupa Kantor Pos, Bank mitra kerja Taspen, maupun kantor Taspen itu sendiri. 5. Tepat Administrasi Setiap pemohon klim diterima, diperiksa, dibayarkan dan diadministrasikan menurut prinsip-prinsip kearsipan dan dokumentasi sehingga mudah dan cepat ditemukan, serta aman dari bahaya kebakaran, kebanjiran, dan kehilangan. 2. Misi Dengan mengemban visi tersebut maka misi PT. TASPEN (Persero) adalah: Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan stakeholder lainnya secara profesional dan akuntabel, berlandaskan integritas dan etika yang tinggi C. Tata Nilai PT. Taspen (PERSERO) Adapun Tata nilai PT. Taspen (PERSERO) KCU Medan adalah: 1. Tumbuh Taspen mengembangkan diri dan mampu mengikuti tuntutan perubahan yang terjadi, baik karena tuntutan lingkungan internal maupun eksternal. 8

2. Etika Taspen melayani peserta dan keluarganya dengan ramah, santun, rendah hati, sabar, dan manusiawi. 3. Profesional Taspen bekerja dengan terampil dan mampu memberikan solusi berdasarkan 5T (Tepat Orang, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Tempat, dan Tepat Administrasi). 4. Akuntabilitas Taspen dalam melaksanakan pekerjaan dapat ditelusuri rangkaian prosesnya berdasarkan sistem dan prosedur kerja yang dapat dipertanggung jawabkan. 5. Integritas Taspen senantiasa konsisten dalam memegang amanah dan melaksanakan janji sebagaimana yang dituangkan dalam visi dan misi perusahaan. Telah ditetapkan suatu acuan semangat yang tertuang dalam motto perusahaan yaitu "Layanan dan Kinerja Selalu Ditingkatkan". D. Moto Layanan PT. Taspen (PERSERO) PT. Taspen (PERSERO) mempunyai moto layanan moto layanan yang melebihi harapan peserta merupakan suatu bentuk layanan paripurna yang akan diberikan Taspen dan diterima oleh peserta Taspen. Dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan layanan yang prima 9

Sebagai bentuk penghargaan kepada PNS yang telah mengabdikan dirinya kepada pemerintah selama bertahun-tahun, maka sudah sepantasnya apabila PNS diberikan layanan yang baik dan prima 2. Mensinergikan layanan pada PNS. Selama ini masing-masing instansi melayani dokumen dan proses permintaan pensiun dengan sendiri-sendiri dan diharapkan kedepan menjadi bersinergi dengan demikian PNS calon penerima pensiun akan mendapatkan layanan yang mudah, praktis dan murah. 3. Meringkan beban PNS Dengan tidak banyaknya mengujungi instansi untuk mengurus dokumen pensiun maka secara otomatis akan mengurangi beban biaya yang akan dikeluarkan oleh PNS calon penerima Pensiun dan Tabungan Hari Tua. 4. Menyederhanakan Jalur Birokrasi PNS calon penerima pensiun tidak perlu mendatangi semua instansi yang berkaitan dengan proses penerbitan dan pembayaran pensiun, karena masingmasing instansi sesuai tugas dan fungsinya akan menyelesaikan dokumen pensiun dengan tapat waktu. 5. Memberikan kenyamanan dan keamanan Dengan tidak mengurus sendiri ke Kantor Taspen dan tidak bolak-balik ke beberapa instansi serta pada saat jatuh tempo uang Pensiun dan Tabungan Hari Tua telah di transfer pada rekening perbankan atau Kantor Pos yang ditunjuk, maka akan menimbulkan rasa nyaman dan aman. 10

6. Menghemat energi dan biaya Dengan bersinerginya semua pihak maka PNS calon penerima pensiun tidak perlu mendatangi beberapa instansi sehingga berdampak pada penghematan biaya dan energi. 7. Memberikan informasi yang maksimal PNS calon Penerima Pensiun dan Tabungan Hari Tua mendapatkan informasi yang jelas dan akurat, sehingga tidak menimbulkan rasa was-was dan khawatir. E. Program Yang Dikelola PT. Taspen (PERSERO) PT. TASPEN (Persero) mengelola 2 (dua) jenis program utama, yaitu: Program Tabungan Hari Tua (THT) dan Program Pensiun. 1. Program Tabungan Hari Tua Program THT merupakan program yang telah diselenggarakan sejak berdirinya TASPEN pada tahun 1963. sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1981, Program THT adalah program asuransi yang terdiri dari Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun, ditambah dengan Asuransi Kematian (Askem). Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, Asuransi Dwiguna adalah suatu jenis asuransi yang memberikan jaminan keuntungan bagi peserta (PNS) TASPEN, ketika yang bersangkutan mencapai usia pensiun atau bagi ahli warisnya apabila peserta (PNS) meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun, sedangkan Asuransi Kematian merupakan asuransi jiwa seumur hidup bagi PNS peserta TASPEN dan suami/ istrinya, kecuali bagi janda/duda PNS yang menikah lagi. Sedangkan bagi anak PNS, Asuransi Kematian merupakan asuransi berjangka yang dibatasi usia anak, yaitu 11

sampai dengan usia 21 tahun (dengan catatan : belum menikah atau belum bekerja), maksimum untuk sebanyak 3 (tiga) kali kejadian Jenis manfaat yang diberikan kepada setiap program Tabungan Hari Tua adalah sebagai berikut: 1. Manfaat asuransi dibayarkan kepada peserta yang berhenti dengan hak pensiun dan / atau meninggal dunia dalam masa aktif. 2. Manfaat nilai tunai asuransi dibayarkan kepada peserta yang berhenti bukan karena pensiun atau meninggal dunia. 3. Manfaat Asuransi Kematian (Askem) dibayarkan kepada peserta, istri/ suami/ anak yang meninggal dunia pada masa aktif atau selama menjalani masa pensiun. Peserta Program Tabungan Hari Tua adalah: 1) Pegawai Negeri Sipil, kecuali Pegawai Negeri Sipil Departemen Hankam 2) Pejabat Negara 3) Pegawai BUMN/BUMD Kepesertaan program THT dimulai sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Pegawai/Pejabat Negara sampai dengan saat berhenti sebagai Pegawai/Pejabat Negara dengan ketentuan sebagai berikut: a) Pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil sebelum 1 Juli 1961, masa kepesertaan dihitung sejak tanggal 1 Juli 1961. b) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah Propinsi Irian Jaya sebelum 1 Januari 1971, masa kepesertaan dihitung sejak tanggal 1 Januari 1971. c) pengangkatan pegawai BUMN/BUMD/BHMN sesuai dengan perjanjian kerja sama masing-masing. 12

Kewajiban Peserta Program THT mempunyai kewajiban sebagai berikut: a) Membayar iuran 3,25% dari penghasilan sebulan (gaji pokok + tunjangan anak) setiap bulan berdasarkan Kepres No.8 tahun 1977. b) Memberi keterangan data diri pribadi dan keluarganya. c) Melaporkan perubahan data penghasilan, kenaikan pangkat/golongan dan perubahan gaji pokok. Agar peserta mendapat tingkat kesejahtraan yang lebih besar, maka PT. Taspen mengembangkan dua program baru, yaitu Program THT Multiguna, dan THT Ekaguna sejahtera yang sifatnya sukarela bagi para pegawai BUMN/ BUMD. 1. Program THT Multiguna Program Asuransi Multiguna Sejahtera adalah pengembangan dari Asuransi Dwiguna dengan penambahan manfaat bagi peserta berupa manfaat berkala, disamping manfaat THT dan manfaat nilai tunai. Besarnya manfaat berkala disesuaikan dengan kemampuan masing- masing peserta. Program ini telah diikuti oleh pegawai beberapa BUMN/ BUMD. Peserta Program Asuransi Multiguna Sejahtera adalah PT. Pos Indonesia dan PT. Pelabuhan Indonesia VI. 2. Program Asuransi Ekaguna Sejahtera Program Asuransi Ekaguna Sejahtera menawarkan manfaat THT saja kepada peserta yang ingin membatasi kewajiban iurannya. Program ini juga telah diikuti oleh pegawai beberapa BUMN/BUMD. 2. Program Pensiun Program Pensiun adalah suatau program yang bertujuan untuk memberikan jaminan hari tua kepada Pegawai Negeri Sipil sebagai penghargaan 13

atas jasa- jasa dan pengabdiannya kepada negara sebagaimana ditetapkan dalam Undang- Undang No.11 Tahun 1969 tentang pemberian Pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pensiun Janda/ Duda Pegawai Negeri Sipil. Program Pensiun merupakan jaminan hari tua berupa pemberian uang setiap bulan kepada PNS yang memenuhi kriteria: mencapai usia pensiun, meninggal pada masa aktif, yang akan diberikan kepada janda/ duda atau anaknya sebelum berumur 21 tahun. Peserta Program Pensiun adalah: 1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pusat; 2) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah Otonom; 3) Pejabat Negara; dan 4) Penerima Pensiun TNI/ POLRI (yang dipensiunkan sebelum 1 April 1989) Selain itu PT. TASPEN (PERSERO) juga ditugasi untuk melakukan pembayaran tunjangan kepada: 1) Veteran RI; 2) Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia / Komite Nasioanl indonesia Pusat (PKRI/ KNIP); 3) Penerima uang tunggu. Yang berhak menerima Manfaat Pensiun adalah: a. Peserta (pensiun untuk diri sendiri) atau; b. Janda/ duda dari peserta, dan janda/ duda dari penerima pensiun; c. Yatim-Piatu dari peserta, dan yatim-piatu dari penerima pensiun; d. Orang tua dari peserta yang tewas dan ketika meninggalkan janda/ duda/ anak yatim-piatu yang berhak menerima pensiun. 14

Syarat pokok untuk memperoleh Hak Pensiun menurut Pasal 9.1 (a) UU. No. 11 antara lain: 1) Telah mencapai usia sekurang-kurangnya 50 tahun; 2) Mempunyai masa kerja untuk pensiun sekurang-kurangnya 20 tahun 3) Telah diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri. Kewajiban para peserta program pensiun mempunyai kewajiban sebagai berikut: a) Membayar Iuran Wajib Peserta (IWP) Para penerima pensiun, khususnya yang berstatus sebagai PNS dan atau Pejabat Negara sebagai peserta Program Pensiun PT. Taspen (Persero) semasa aktif wajib membayar iuran yang besarnya adalah 4,75% dari penghasilan sebulan (berdasarkan Keppres No. 8 tahun 1977) b) Memberi keterangan mengenai data penghasilan, data diri dan keluarganya. c) Menyampaikan perubahan data penghasilan, data diri dan keluarganya. Hak para peserta Program Pensiun mempunyai hak sebagai berikut: 1. Pembayaran pensiun pertama dan pensiun bulanan. Pensiun pertama diberikan ketika PNS/pejabat negara berhenti dengan hak pensiun dan pembayarannya bersamaan dengan pemberian hak THT. Pensiun bulanan adalah pensiun yang dibayarkan pada setiap bulan melalui kantor bayar pensiun yang ditunjuk. 2. Uang pensiun terusan Pensiun Terusan adalah pembayaran hak pensiun kepada istri/ suami/ anak sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan dan perundang- undangan, akibat penerima pensiun meninggal dunia: 15

a) Pensiun PNS/ Pejabat Negara/ Tunjangan Veteran diberikan selama 4 (empat) bulan berturut- turut. b) Pensiun Duta Besar diberikan selama 2 (dua) bulan berturut- turut. c) Pensiun ABRI diberikan selama 6 (enam) bulan berturut- turut, bagi yang memiliki bintang jasa (Gerilya, Sewindu, Kartika Ekapaksi, dan Nararya) diberikan selama 12 (dua belas) bulan berturut- turut. 3. Uang Duka Wafat (UDW) Uang Duka Wafat adalah pembayaran hak pensiun kepada ahli waris (istri/ suami/ anak) sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan dan perundangundangan, akibat penerima peserta pensiun meninggal dunia.uang Duka Wafat (UDK) diberikan kepada isteri/ suami/ anak/ ahli waris yang ditunjuk karena pensiunan meninggal dunia sebanyak tiga kali penghasilan terakhir. Adapun ketentuannya adalah : a. UDW untuk isteri/suami karena penerima tunjangan veteran meninggal dunia sebesar Rp.300.000, b. UDW untuk ahli waris karena janda/duda penerima tunjangan veteran meningal dunia sebesar Rp. 200.000,Jika pensiunan menerima lebih dari satu pensiun, UDW hanya diberikan dari salah satu jenis pensiun yang menguntungkan bagi penerima. 4. Pensiun Janda/Duda/Anak Pensiun Janda/ Duda/ Yatim Piatu adalah pembayaran hak pensiun diberikan kepada istri/ suami/ anak yang sah menurut ketentuan dan perundang- undangan yang berlaku, karena penerima pensiun diri sendiri meninggal dunia 16

5. Uang kekurangan pensiun (UKP) Kekurangan pensiun yang belum dibayarkan kepada penerima pensiun akibat penyesuaian pensiun pokok, penyesuaian tabel, adanya pangkat pengabdian karena penerbitan SK terlambat. Sebagai tanda kepesertaan pada PT. TASPEN (Persero), para peserta diwajibkan memiliki Kartu Peserta TASPEN (KPT) yang dapat diperoleh dengan syarat menyerahkan berkas sebagai berikut : a. Surat pengantar dari instansi peserta. b. Foto copy KARPEG (Kartu Pegawai). c. Foto copy SK (Surat Keputusan) CAPEG (Calon Pegawai). d. Foto copy SK/SKG (Surat Keterangan Golongan) terakhir. F. Struktur Organisasi PT. Taspen (PERSERO) Berdasarkan Keputusan Direksi PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (PERSERO) No.SK-38/DIR/1999. Organisasi PT. TASPEN (Persero) terdiri atas: 1. Kantor Pusat 2. Kantor Cabang Utama 3. Kantor Cabang PT. TASPEN (Persero) Kantor Cabang PT. TASPEN (Persero) dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat oleh Direksi dan bertanggung jawab kepada Direksi melalui Kepala Kantor Cabang Utama. Kantor Cabang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan usaha perusahaan yang langsung berhubungan dengan peserta dalam rangka memperoleh pelayanan Program Tabungan Hari Tua dan Program Pensiun sesuai 17

dengan peraturan yang berlaku dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi atau Kepala Kantor Cabang Utama. Adapun struktur organisasi PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Utama Medan adalah : 18

Kepala KCU HERRY AVIANTO Wakil Kepala KCU SUNARDI Kepala Bidang Layanan dan Manfaat Kepala Bidang Umum dan SDM Kepala Bidang Keuangan Kepala Bidang Sistem Informasi Kepala Seksi & kepersertaan Kepala Seksi layanan & manfaat Kepala Seksi SDM Kepala Seksi Umum Kepala Seksi Kas Kepala Seksi adm Umum Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai Sumber: PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Utama Medan (2014) Gambar : 2.1 Bagan Struktur PT. TASPEN (PERSERO) KCU Medan. 19

Job Description PT. TASPEN (PERSERO) KCU Medan. Berikut adalah pembagian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian yang ada berdasarkan struktur organisasi PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Utama Medan: 1. Kepala Kantor Cabang Utama Bertanggung jawab kepada Membawahi langsung : - Direksi : - Wakil Kepala Cabang Utama - Kepala Bidang Pelayanan - Kepala Bidang Keuangan - Kepala Bidang SDM dan Umum - Kepala Bidang Informasi Tugas Pokok: Memimpin Kantor Cabang Utama, mengemban misi untuk mencapai tujuan serta sasaran perusahaan, mempunyai fungsi merencanakan, membina dan mengendalikan kegiatan Kantor Cabang Utama dan mengkoordinasikan Kantor Cabang di Wilayah kerjanya. Uraian Tugas: a) Melakukan tindakan untuk dan atas nama Direksi serta mengikat cabang dengan pihak lain atas persetujuan Direksi PT. TASPEN (PERSERO) b) Merencanakan pelaksanaan dan seluruh kegiatan Kantor Cabang Utama untuk mengkoordinasikan kegiatan Kantor Cabang diwilayah kerjanya sesuai dengan program kerja dan besarnya anggaran yang ditetapkan. c) Mengarahkan kegiatan operasioanl Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang sesuai dengan Kebijaksanaan Perusahaan. 20

d) Mengkoordinasikan seluruh kebijaksanaan operasional Kantor Cabang Utama dan Kantor Cabang di wilayah kerjanya sesuai dengan Kebijaksanaan Perusahaan 2. Wakil Kepala Kantor Cabang Utama Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Kantor Cabang Utama Tugas Pokok : Melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pelayanan, personalia dan umum, keuangan dan pengawasan, sistem informasi yang diselenggarakan oleh kepala Kantor Cabang Utama Uraian Tugas: a) Melaksanakan tugas-tugas dalam bidang personalia serta mengendalikan kegiatan intern perusahaan. b) Mendukung sistem mutu pelayanan demi kepuasan peserta dalam melaksanakan tinjauan manajemen, audit mutu internal, tindakan korelasi dan pencegahan, kontrol dokumen dan data, teknik statistik dan pengendalian catatan mutu. c) Membantu kepala kantor cabang utama untuk menjabarkan kebijakan perusahaan yang menyangkut kegiatan yang akan dilaksanakan kantor cabang. d) Bertanggung jawab atas pembinaan dan pengarahan kepada karyawan dan menjadikan misi sebagai pedoman untuk menjalankan tugas membantu kepala kantor cabang utama. 21

e) Membantu kepala kantor cabang utama dalam pembuatan berkala kepada kepala kantor wilayahnya. 3. Kepala Bidang Pelayanan dan Manfaat Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Kantor Cabang Utama - Kepala Seksi Penetapan Klaim - Kepala Seksi data Peserta dan Pemasaran Tugas Pokok : Membantu Wakil Kepla Kantor Cabang Utama serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan bidang pelayanan. Uraian Tugas : a) Merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pemasaran b) Mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data program Taspen c) Menyetujui keabsahan dan pembayaran menfaat klaim yang ditujukan. d) Menyetujui besarnya tagihan peserta program Taspen. Bidang Pelayan dan Manfaat terdiri dari dua seksi, yaitu: 1. Kepala Seksi Kepesertaan Tugas Pokok: Kepala seksi kepesertaan bertanggung jawab kepada kepala bidang layanan manfaat untuk melaksanakan pelayanan serta memverifikasi dan melaporkan kepada pihak manajemen. Uraian Tugas: 22

a) Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan administrasi peserta dan pemasaran. b) Melaksanakan komunikasi data sesuai dengan hak tabungan hari tua peserta. c) Menyelenggarakan dan mengawasi penelitian, evaluasi dan peng administrasian peserta program asuransi pensiun dan tabungan hari tua. d) Melakukan kegiatan pemasaran produk program perusahaan 2. Kepala Seksi Layanan dan Manfaat Tugas Pokok : Kepala seksi layanan dan manfaat bertanggung jawab kepada kepala bidang layanan dan manfaat. Uraian tugas: a) Mengesahkan kebenaran pengajuan klaim manfaat program PT.Taspen (Persero). b) Bertanggungjawab dan menindaklanjuti terhadap keluhan pelayanan yang diterima dengan tindakan korelasi dan pencegahan guna memperbaiki mutu pelayanan. c) Menetapkan besarnya klaim sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, memverifikasi dan melaporkan kepada manajemen perusahaan. d) Bertanggungjawab atas pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit dan lingkungan. ] 23

4. Kepala Bidang Umum dan SDM Bertanggung Jawab Kepada Membawahi Langsung : Kepala Kantor Cabang Utama : Kepala Seksi SDM Kepala Seksi Umum Tugas Pokok: Membantu Wakil Kepala Kantor Cabang Utama serta bertanggung jawab atas pelaksanaan Personalia dan Umum. Uraian Tugas : a) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan, pembinaan mental karyawan dan olahraga serta kegiatan non kedinasan lainnya. b) Menyiapkan data dan daftar gaji untuk menyelenggarakan administrasi personalia serta menetapkan pemberian fasilitas bagi karyawan dan keluarganya. c) Menyimpan, memelihara keakuratan dan kerahasiaan data karyawan Kepala Bidang SDM dan Umum membawahi dua Seksi, yaitu: 1. Kepala Seksi Umum Tugas Pokok : Kepala seksi umum bertanggung jawab atas kepala bidang umum dan sumber daya manusia yang menyelenggarakan kegiatan kesekretarian, perawatan, kehumasan dan kearsipan. Uraian tugas : 24

a) Mengkoordinir pemeliharaan, perawatan dan perbaikan atas aset perusahaan termasuk pengamanan atas semua dokumen milik perusahaan di kantor cabang. b) Mengendalikan pengadaan, penyimpanan, investasi, distribusi peralatan kantor dan komputer di kantor cabang. c) Melakukan kegiatan operasional dan administrasi. d) Melaksanakan kegiatan pembinaan dan administratif atas usaha kecil dan koperasi wilayah lainnya. 2. Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Tugas Pokok : Kepala seksi sumber daya manusia bertanggung jawab atas kepala bidang umum dan sumber daya manusia. Uraian tugas : a) Menyelenggarakan pendidikan dan latihan, pembinaan mental karyawan dan olahraga serta kegiatan non kedinasan lainnya. b) Menyiapkan data dan daftar gaji untuk menyelenggarakan administrasi personalia serta menetapkan pemberian fasilitas bagi karyawan dan keluarganya. c) Menyimpan, memelihara keakuratan dan kerahasiaan data karyawan 5. Kepala Bidang Keuangan Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Kantor Cabang Utama Membawahi langsung : Kepala seksi Keuangan Kepala Seksi Administrasi Keuangan 25

Tugas Pokok : Membantu Wakil Kepala Kantor Cabang Utama serta bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh bidang keuangan. Uraian Tugas : a. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan fungsi-fungsi keuangan Kantor Cabang. b. Merencanakan dan mengendalikan anggaran Kantor Cabang. c. Menyelenggarakan kegiatan akuntansi dan penyususnan laporan keuangan Kantor Cabang. d. Menyelenggarakan kegiatan perbendaharaan Kantor Cabang. e. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, f. Memverifikasi dan melaporkan kepada manajemen Kantor Cabang. g. Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas pelayanan kepada peserta. h. Bertanggung jawab dan menindak lanjuti terhadap keluhan pelayanan yang diterima dengan tindakan koreksi dan pencegahan guna memperbaiki mutu pelayanan. i. Bertanggung jawab atas penilaian pembinaan dan peningkatan mutu pegawai pada unit kerja di lingkungannya. Kepala Bidang Keuangan mempunyai dua seksi, yaitu: 1. Kepala Seksi Kas Tugas Pokok : Kepala seksi kas bertanggung jawab atas kepala bidang keuangan. Uraian tugas kepala seksi kas : 26

a) Mengendalikan penerimaan dan pengeluaran kas kantor cabang. b) Melakukan tugas verifikasi sebagai langkah pra audit transaksi keuangan perusahaan di kantor cabang. c) Menerima dan mengeluarkan uang sesuai dengan bukti yang telah diotorisasi. d) Menyimpan uang dan surat-surat berharga. 2. Kepala Seksi Administrasi Keuangan Tugas pokok : Kepala seksi administrasi keuangan bertanggungjawab atas kepala bidang keuangan. Uraian tugas kepala seksi administrasi keuangan: a) Menyiapkan laporan keuangan dan laopran manajemen keuangan kantor cabang utama. b) Melakukan pengawasan serta membuat laporan realisasi anggaran kantor cabang utama. c) Membuat rekonsiliasi bank dan melakukan pengecekan pembukuan, program hari tua dan administrasi pensiun. 6. Kepala Bidang Sistem Informasi Bertanggung jawab kepada Membawahi langsung : Kepala Kantor Cabang Utama : Staf Pelaksana Komputer Tugas Pokok : Membantu Wakil Kepala Kantor cabang Utama serta bertanggugn jawab atas pelalsanaan seluruh kegiatan bidang Sistem Informasi. Uraian Tugas : 27

a) Bertanggung jawab atas pengoperasian sistem Informasi yang telah dikembangkan kantor pusat serta mengevaluasi dan mengajukan usul penyempurnaan. b) Mengatur penggunaan, pengoperasian, serta pemeliharaan komputer dan kelengkapannya. c) Bertanggung jawab atas pelaaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu karyawan yang dibawahinya. 28