MINANG GROOVY. Kata kunci : komposisi, Minang Groovy, kesenian

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT WONDERFULLY NATURAL

E-Jurnal Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Vol.4 No.1 Seri A September

GIANT STEP Pembimbing I, Dosen FBS Universitas Negeri Padang

SAMO BAKAJAU MOKALINO ARTIKEL

MELANKOLIA. Abstract. Kata kunci : Melankolia

Abstract. Kata kunci : Budaya, Kesenian, Mandailing, Minangkabau, Musik Tradisonal.

PROSES PEMBELAJARAN MUSIK BAGI KELOMPOK BAND JUST 4_U DI SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB II LANDASAN TEORI

ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH

E-Jurnal Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Vol 2 No Seri D

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

BAKODEK JO NAN SINGKEK

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

EKSPRESORIA. Abstract

DAFTAR KEBUTUHAN MODUL

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

ARANSEMEN LAGU LANGKISAU UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH

GALODO. Hengky Septiawan 1, Wimbrayardi 2, Marzam 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN

Penggunaan Solfegio pada Ekstrakurikuler Drumband di SMP Negeri 8 Padang

2016 PROSES BELAJAR MANDIRI PEMAIN KEYBOARD PADA BAND MTM COMMUNITY BANDUNG

PELAKSANAAN KEGIATAN KORPS MUSIK (KORSIK) DI SMK NEGERI 3 PADANG

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

GURAU PAUAH. Kata Kunci: Karya Seni, Gurau, Pauah, Saluang Pauah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB III ANALISIS KARYA

PERTUNJUKAN RENGGET DALAM RESITAL TUGAS AKHIR MINAT UTAMA POP-JAZZ JURUSAN MUSIK ISI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR. Program Studi S-1 Seni Musik

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

Kegiatan Ekstrakurikuler Musik di SMA PGRI 2 Padang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 396.

Bentuk Penyajian Musik pada Karya The Spirit of Samurai, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Tugas Akhir Jurusan Sendratasik Tahun 2013

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra

BAB III ANALISIS KARYA

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

BAB I PENDAHULUAN. Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam

MENGENAL IRAMA 8 BEAT

Proses Terbentuknya dan Proses Garapan Karya Group Maliq Ghodong di Surakarta Oleh Galih Febri Hastiyanto

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IRAMA PAD O-PAD O

BAB II LANDASAN TEORI

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

"CINTAKU" Aransemen Musik Oleh : Irdhan Epria Darma Putra, M.Pd. Pada Pagelaran In Concert 16 Mei 2013 Di Teater Tertr~tup FBS-UNP

BAB IV PENUTUP. Kesimpulan dalam penulisan ini adalah tangga nada pelog dan blues dapat

TUGAS AKHIR MINAT KOMPOSISI APOLOGIZE FOR ORCHESTRA

BAB I PENDAHULUAN. untuk diikuti. Pendidikan musik kini menjadi sesuatu yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Salah satu

2015 PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM RHYTHM SAWAH KARYA GILANG RAMADHAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB III BANSI DALAM KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN DI SUMATERA UTARA. Awal perkembangan instrument musik Bansi adalah di daerah Pesisir Selatan

BAB I PENDAHULUAN. pertunjukan tradisional tersebut adalah permainan gandang tambua yang telah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2016 TARI JAIPONG ACAPPELLA KARYA GOND O D I KLINIK JAIPONG GOND O ART PROD UCTION

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. oleh Plato (2000:5) Pendidikan seni dapat dijadikan dasar pendidikan, karena

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP. kelas IV. secara Pengajaran band yang memiliki format Combo yang terdiri dari

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah

BAB I PENDAHULUAN. umum musik yang meliputi pitch, dinamika, kualitas sonik dari timbre dan

TEKNIK PERMAINAN DRUM PADA KARYA MUSIK BEGIN FROM BROKEN HEART. Oleh : Hendra Tomy Wahyudi. Pembimbing : Agus Suwahyono, S.Sn, M.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU)

EKSPLORASI MELODI PATAM PATAM KARO PADA GITAR ELEKTRIK. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh: Jacky Raju Sembiring NIM

SANTAN ANTI-ANTI RAJIBUS NARI MASDA

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya

PENGALAMAN MUSIK DALAM KEGIATAN PADUAN SUARA DI SMPN 1 PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, dirigen atau konduktor adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pengembangan pendidikan kesenian di Sekolah Menengah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sudah menjadi kenyataan bahwa kemajuan suatu bangsa akan ditandai

ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh :

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum

CHORD-SCALE BLUES. Untuk MELODI IMPROVISASI - ARANSEMEN Djanuar Ishak, 2011

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo

PEMBELAJARAN MUSIK YANG MENYENANGKAN. Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn. Pembelajaran musik di sekolah di sekolah dapat dijadikan media untuk

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. satu unsur seni yang sering kita jumpai dalam masyarakat adalah musik. Musik

CHORD-SCALE DIATONIK MAYOR. untuk

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

Garak Jo Garik Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni. Pengarah Pengelola penerbitan Jurnal ISI Padangpanjang

Transkripsi:

MINANG GROOVY Asadul Haq 1, Marzam 2, Irdhan Epria Darma Putra, 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Email: aadgibraltar@gmail.com Abstract This study was animed at promoting the Minangkabau traditional artinto new form of artwork. Through musical work of Minang Groovy, the writer intended to show that the traditional music could be collaborated woth modern music. This,however, also could be developed by using various design and was combined with other modern musical instruments. The traditional music then could be more attractive and enjoyed by all of people especially the young generation. Hence, the traditional music could be more interesting and preserved by the next generation. Kata kunci : komposisi, Minang Groovy, kesenian A. Pendahuluan Minangkabau adalah salah satu kelompok budaya di Indonesia yang memiliki berbagai macam jenis musik tradisional seperti gandang tambua, talempong pacik, saluang. Apabila ditinjau lebih jauh kondisi kehidupan musik tradisional sangat bervariasi, ada musik yang berkembang sesuai dengan zaman yang ada ditengah masyarakat, seperti talempong pacik yang tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat Minangkabau hingga sekarang. Musik tradisional Minangkabau tumbuh kembang dari kebudayaan masyarakat terdahulu dan kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat Minangkabau. Seiring berjalannya waktu musik tradisional mengalami perkembangan yang cukup pesat sejalan dengan berkembangnya teknologi. Hal ini dapat dirasakan dalam musik tradisional Minangkabau yang dimana sifatnya terbuka sehingga dapat dikolaborasikan dengan beberapa kesenian yang datang dari luar baik dari pola ritem, melodi, dan ornamentasi yang ada di musik itu sendiri, contohnya pada pengolahan pola ritem yang ada pada gandang tambua, ritem tersebut dapat digabungkan dengan ritem yang berasal dari musik amerika latin seperti salsa, rumba atau samba, serta dalam pengolahan nada, scale Pentatonic ( scale yang terbentuk dari 5 varian nada yang berbeda) yang biasa digunakan dalam musik tradisi Minangkabau dengan scale diatonic dari musik barat seperti Ionian, dorian, Phrygian dan sebagainya. Dalam penggarapan karya ini penulis tertarik dengan kesenian daerah Minangkabau yang sifatnya terbuka, yang mana pada pengolahan pola ritem pada gandang tambua yang mudah dipengaruhi dengan ritem dari barat. Penulis ingin 1 Mahasiswa penulis Tugas Akhir Prodi Pendidikan Sendratasik untuk wisuda periode Maret 2014. 2 Pembimbing I, dosen FBS Universitas Negeri Padang. 3 Pembimbing II, dosen FBS Universitas Negeri Padang. 31

menggarap kesenian tradisional Minangkabau yang dibawakan dengan groove yang mengarah pada musik barat tanpa menghilangkan unsur-unsur dan nilai-nilai yang ada dalam kesenian tradisional Minangkabau. Pengertian groove adalah cara mengekspresikan musik sesuai dengan kebutuhan musik yang kita mainkan, sehingga dapat menghasilkan nuansa yang kuat dan tepat baik itu secara ritmis dan mampu mendukung harmonis. Banyak musisi/seniman berfikir bahwa groove hanya berlaku di genre musik yang hanya menyinggung Jazz saja, misalnya: Traditional jazz, Swing, Fusion, Be Bop ataupun musik Etnik/World musik seperti Latin dan Afro Cuban (samba, songo, Baio, Salsa) (http://rumahdrum.com/2012/11/groove). Sebenarnya setiap musik yang kita mainkan mempunyai groove masingmasing tergantung bagaimana cara kita mengekspresikan musik itu dengan tepat, baik itu pada musik yang kita dengarkan setiap hari seperti lagu daerah minangkabau yang mempunyai sifat gembira maupun ratok. Groove berhubungan erat dengan bagaimana kita memainkan suatu musik atau cara kita mengekspresikan musik yang biasa kita mainkan dengan musikalitas yang kita miliki agar dapat menjadi indah. Penulis mencoba menciptakan sebuah komposisi musik dengan nuansa baru yaitu menggabungkan kesenian musik daerah minangkabau dengan musik modern sesuai groove yang dimiliki oleh penulis. Penulis mencoba menuangkan apa yang telah dipelajari dari segi kebiasaan dalam belajar bermain musik, baik dalam segi musik tradisional maupun musik modern, karena penulis sama-sama mencintai kedua musik tersebut. Disinilah kesempatan bagi penulis untuk menuangkan ide-ide dan musikalitas yang dimiliki dalam bermusik dan mengasah potensi yang telah dimiliki walaupun sering terjadi kegagalan dalam segi belajar atau pertunjukkan. Namum disini penulis mencoba untuk lebih baik dari kegagalan yang lalu, baik dari segi groove yang dimiliki atau kesalahan yang sering dialami dalam bermusik karena penulis kurang percaya diri dengan potensi yang dimiliki. Setelah menjalani proses yang panjang akhirnya penulis baru menyadari akan potensi yang dimiliki baik dalam segi bermain musik tradisional maupun musik modern. Setelah penulis memiliki pengalaman dan prestasi yang pernah diraih dalam bermain musik, baik itu disaat masih sekolah sampai duduk dibangku perguruan tinggi. Dari situlah penulis memiliki gagasan untuk menciptakan karya komposisi musik dengan menggabungkan dua unsur musik tersebut. B. Metode Karya Seni Metode dalam karya ini dilakukan dengan tiga tahap. Adapun tahapannya sebagai berikut : 1. Tahap Eksplorasi (penjelajahan) Setelah menentukan karya seni, penulis mencari referensi atau apresiasi terhadap audio atau video yang berkaitan dengan ide bagi penulis. Lalu penulis melakukan perenungan terhadap apa yang telah dilihat dan didengar untuk menyusun sebuah melodi dan ritem yang akan digunakan dalam menciptakan sebuah struktur dalam sebuah karya musik. Selanjutnya penulis melakukan 32

eksplorasi terhadap instrument yang mendukung dalam karya musik, serta menetapkan instrument apa saja yang akan digunakan dalam proses penciptaan karya musik. Selanjutnya penulis mulai melakukan eksplorasi terhadap warna bunyi yang akan digunakan, baik itu dari pola ritem dan melodi yang akan digunakan. 2. Tahap Eksperimen (percobaan) Pada tahap ini merupakan usaha bagi penulis dalam pencarian struktur bunyi yang akan digunakan proses karya musik yang akan diciptakan dan diringi dengan langkah kerja sebagai berikut : Pertama penulis menyusun formasi instrument yang akan digunakan dalam karya musik seperti alat musik tradisional yang akan digunakan yaitu saluang, bansi, talempong, gandang katindiak, dan alat musik modern yang digunakan yaitu gitar, bass, keyboard, drum set, conga. Alat musik tersebut mempunyai fungsi dan peran yang berbeda dalam karya musik ini. Selanjutnya penulis mencari sebuah dendang tradisional Minangkabau yang akan digunakan dalam penggarapan karya musik ini, setelah itu penulis mencoba mencari nada yang pas untuk mengiringi dendang tersebut baik itu dalam segi chord maupun melodi. 3. Tahap Forming (pembentukkan) Pada tahap bentukkan penulis melakukan kegiatan sebagai berikut : a. Penulis membuat struktur dari karya musik Minang Groovy serta membuat sample audio yang nanti akan mempermudah proses dalam latihan. b. Penulis menetapkan player yang mendukung karya Minang Groovy serta memaparkan ide-ide yang akan dituangkan pada karya musik dan juga memberikan sample audio yang mendukung karya musik. c. Penulis menetapkan dan menyesuaikan jadwal latihan dengan player yang mendukung karya musik Minang Groovy. d. Setelah menetapkan jadwal latihan, barulah aktivitas latihan berjalan. Pada saat latihan penulis akan mengoreksi dan mengevaluasi karya musik, apakah itu sudah sesuai dengan apa yang dibayangkan oleh penulis dan apakah player juga dapat merasakan permainan musik yang sesuai dengan konsep penulis. Pada setiap latihan penulis selalu merevisi setiap kekurangan hingga karya musik ini layak untuk tampil. C. Pembahasan 1. Gagasan karya seni Gagasan penulis dalam membuat sebuah karya komposisi musik ini adalah sebagai sarana untuk menuangkan ide-ide dalam menggarap sebuah komposisi musik yang baru dengan potensi dan groove dalam bermusik yang dimiliki oleh penulis. Hali ini juga tempat mengevaluasi kemampuan dalam mempelajari permainan musik dalam bentuk gabungan musik tradisional minangkabau dengan musik modern. Karya ini diciptakan sesuai dengan perkembangan zaman, dimana musik tradisional minangkabau yang bersifat sangat felksibel dan dapat digabungkan dengan musik modern tanpa mengurangi unsur-unsur dan nilai-nilai yang ada dalam kesenian musik tradisional minangkabau. 33

2. Isi Garapan Komposisi Bagian I Pada tahap awal atau opening penulis menyajikan free meter, dimana pada awal karya akan dimulai dengan dendang yang diiringi dengan permainan saluang dengan background sound string menggunakan keyboard, dan pada bagian tertentu akan diberikan motif-motif atau pola ritem dari gandang katindiak untuk mempertegas musik yang akan dimainkan. Alat musik gandang atau perkusi lainnya dapat menciptakan suasana yang enerjik dengan pola ritem yang dimainkan dalam karya musik Minang Groovy. Komposisi Bagian II Pada komposisi bagian kedua penulis mulai memadukan musik tradisional dan modern dengan bentuk permainan gandang katindiak yang menggunakan pola ritem batingkah antara dua buah gandang katindiak yang digunakan dalam bagian ini. Yang dialas dengan bass dan dilanjutkan dengan permainan talempong dan bansi. Komposisi Bagian III Pada komposisi bagian ketiga penulis merancang musik pencapaian klimaks. Dalam hal ini penulis menegaskan bentuk musik dari penggabungan antara komposisi bagian 1 dan bagian 2. Pada komposisi bagian 3 ini penulis menggambarkan suasana akhir dari permainan komposisi musik ini. 3. Deskripsi Sajian Karya Secara bentuk karya komposisi Minang Groovy ini terdiri dari tiga bagian yaitu, bagian I, bagian II, dan bagian III. Pembagian ini hanya untuk memudahkan proses pematangan dalam menuangkan ide dan penggarapan musik. Tapi dari sisi konsep penyajian, karya ini adalah satu bagian besar yang tidak terputus dari bagian per bagian. Bagian I Pada tahap awal atau opening free meter, dimana pada awal karya dimulai dengan permainan saluang yang di backguond sound string piano pada keyboard, pada bagian tertentu dihias dengan permainan batingkah pada gandang katindiak dengan pola ritem yang berbeda untuk mempertegas nuansa musik. Gambar dibawah ini adalah contoh pola ritem batingkah yang dimainkan dalam permainan gandang katindiak pada bagian awal : Setelah musik dipertegas dengan permainan gandang katindiak, baru dendang dimulai. Dendang yang disajikan dalam karya musik ini adalah dendang Sijobang yang juga diiringi dengan saluang dan progres chord pada gitar menggunakan chord (A Bm C D) yang naninya akan diakhiri dengan permainan rall pada cymbal. Bagian II Pada komposisi bagian kedua penulis mulai memadukan musik tradisional dan modern yang dimulai dengan fill pada drum dan disambut dengan permainan 34

gandang katintindiak menggunakan pola batingkah antara 2 buah gandang katindiak. Pola yang digunakan pada bagian ini adalah pola Kincia mudiak aia, dimana pola tersebut sama-sama menggunakan meter 4/4 tetapi memainkan pola yang berbeda. Setelah permainan gandang kantindiak, permainan talempong dan bansi juga dipadukan untuk meningkatkan suasana agar menjadi lebih indah. Gambar dibawah ini adalah contoh melodi baku yang dimainkan talempong pada bagian II : Setelah suasana didapatkan baru dimulai dengan permainan musik modern yaitu permainan combo band yang dimulai dengan permainan gitar dengan menggunakan cord (AM7, Cis m7, GM7) yang dimainkan sebanyak dua kali pengulangan. Bagian III Pada komposisi bagian 3 penulis merancang musik yang lebih semangat untuk pencapaian klimaks. Dalam hal ini penulis menegaskan bentuk musik antara komposisi bagian 1 dan bagian 2. Pada bagian ini penulis menggarap bagian awal dengan permainan gandang katindiak untuk mempertegas suasana yang diiringi dengan permainan saluang dan dendang dengan menggunakan progress chord yang berbeda. Gambar dibawah ini adalah contoh pola permainan gandang pada awal bagian III : Progress chord digunakan sebagai transisi kemodulasi, pada bagian modulasi ini tradisi dan modern digabungkan. gambar dibawah ini adalah contoh progress chord yang dimainkan pada bagian III : Setelah permainan gitar dengan menggunakan progress chord yang berbeda barulah permainan yang digabungkan antara tradisional dan modern digabungngkan hingga bagian akhir. Setelah selesai pada bagian akhir karya dengan ini ditutup dengan dendang yang diiringi dengan permainan saluang. D. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Indonesia kaya akan budaya dan berbagai macam etnis yang tersebar luas diseluruh pulau yang ada di negeri Indonesia. Banyak cara kita untuk mengekspresikan musik dengan bentuk yang telah kita pelajari dalam bidang akademis. Salah satunya seperti mengembangkan musik tradisional dengan 35

menggabungkannya dengan musik modern, hal itu tidak akan lepas dari musikalitas yang kita miliki dalam bermusik. Karya musik Minang Groovy diangkat sebagai sarana mekspresikan diri dari hal kebiasan dalam mempelajari musik tradisional dan modern yang akan dituangkan dalam Karya musik. Sebelum penulis menggarap karya musik Minang Groovy penulis terinspirasi dari berbagai macam bentuk karya musik yang sering didengar baik melalui audio maupun video sebelum menciptakan sebuah bentuk musik baru. Dalam pengolahan suatu karya musik bukan hanya teks (musik) yang menjadi acuan bagi penulis dalam membuat suatu bentuk akan tetapi musik juga merupakan hasil dari aktivitas manusia melalui pengolahan bunyi sebagai media ekspresi. 2. Saran Pada intinya kesenian tradisional itu juga memiliki nilai estetis dan juga dapat dijadikan sebagi icon budaya dan yang tepenting adalah bagaimana dari seorang pelaku musik untuk mengembangkan seni tradisional itu sendiri sehingga dapat menjadi suatu karya yang bisa dinikmati oleh masyarakat banyak dan dapat juga sebagai peninggalan leluhur yang mesti kita jaga sampai anak cucu untuk dipertahankan. Bagi penulis sendiri juga menginginkan untuk kedepan ada hendaknya yang menggangkat kembali seni tradisional kedalam bentuk garapan yang lebih baru, seperti menggabungkan dengan beberapa akar musik yang ada di dunia, sehingga akan memberikan nilai estesis yang berbeda. Tapi hal yang terpenting bahwa jangan sampai nilai tradisional tersebut hilang, walaupun telah dikolaborasikan dengan musik lain. Catatan : artikel ini disusun berdasarkan tugas akhir penulis dengan pembimbing I Drs. Marzam, M.Hum dan pembimbing II Irdhan Epria Darma Putra, M.Pd Daftar Rujukan Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta, Kanisius Banoe, Pono. 2003. Pengantar Pengetahuan Harmoni. Yogyakarta, Gazalba, Sidi. 1999. Islam dan Kesenian. Pustaka Al-Husnah. Jakarta. Jamalus. 1998. Pengajaran Musik Melalui Penglaman Musik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Komputindo.Jamalus. 1988. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. http://rumahdrum.com/2012/11/groove 36