BAB III BANSI DALAM KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN DI SUMATERA UTARA. Awal perkembangan instrument musik Bansi adalah di daerah Pesisir Selatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III BANSI DALAM KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN DI SUMATERA UTARA. Awal perkembangan instrument musik Bansi adalah di daerah Pesisir Selatan"

Transkripsi

1 BAB III BANSI DALAM KEBUDAYAAN MINANGKABAU DAN DI SUMATERA UTARA 3.1 Cerita Rakyat Tentang Bansi Awal perkembangan instrument musik Bansi adalah di daerah Pesisir Selatan (Painan), Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Dalam perkembangannya sekarang, alat musik bansi sudah menyebar ke berbagai daerah lain di luar Minangkabau. Alat musik bansi lebih banyak dimainkan secara tunggal sebagai alat untuk menghibur dirinya, sebagai pelipur lara, dan juga sering dimainkan di sawah dan pondok-pondok oleh anak gembala (Efrizal, 1990:62). Dahulunya bansi sangat erat kaitannya dengan kepercayaan gaib. Biasanya bansi dimainkan untuk memikat hati para gadis oleh pemuda yang tertarik dengan anak gadis tersebut. Seorang gadis yang tidak suka kepada seorang pemuda, maka si pemuda tersebut memainkan bansi tersebut yang ditujukan kepada si gadis itu, maka gadis itu pun akan berubah pikirannya menjadi menyukai pemuda tadi karena pengaruh kekuatan magic bansi (Efrizal, 1990:55). Sejarah Minangkabau pernah mencatat, bahwa dimasa pergerakan Paderi salah satu yang dipertentangkan adalah penggunaan alat musik yang didengar orang lain membawa akibat buruk. Kebanyakan yang tergoda mendengar bunyi bansi, saluang, dan talempong. Pendengarnya pun lebih dominan kepada perempuan, sehingga muncullah dugaan bahwa alat musik tersebut bagus bunyinya karena diberi pitunang. Pitunang adalah penghubung, pengikat jiwa seseorang yang menggunakan mantera-mantera atau doa-doa kedalam alat musik tersebut. Padahal jika dipikirkan secara mendalam, bahwa bunyi yang harmonis dari alat-alat musik bagi setiap orang yang tinggi nilai apresiasi seninya sepantasnya mengakui keindahan yang dilahirkan alat musik tersebut (Efrizal, 1990:22-23). 27

2 3.2 Penggunaan Bansi Penggunaan alat musik bansi dalam kebudayaan Minangkabau sangatlah beragam, alat musik tersebut bisa digabungkan dengan ensambel musik Minangkabau lainnya, seperti ensambel talempong set dan ensambel musik pop Minangkabau. Alat musik ini juga bisa sebagai alat musik tunggal didalam instrument Minangkabau. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan penggunaan bansi dalam kebudayaan Minangkabau Alat Musik Tunggal Penggunaan bansi dalam alat musik tunggal adalah hanya sebagai pembawa melodi, alat musik ini dimainkan tanpa ada alat musik lain yang mengiringinya. Biasanya bansi dimainkan sebagai alat musik tunggal ketika acara malam berinai. Pengertian dari malam berinai adalah malam sebelum hari pernikahan dilaksanakan, acara ini berupa pembuatan daun inai ke kuku si pengantin perempuan yang menandakan bahwa si perempuan sudah mempunyai pasangan dan akan melaksanakan pernikahan di esok harinya. Dalam hal ini bansi dimainkan sebelum acara malam berinai dimulai, tepatnya setelah selesai adzan sholat Maghrib, yaitu sekitar pukul 20:00 malam. Tujuan dimainkannya bansi tersebut adalah untuk membawa mengingatkan kampung halaman atau yang akrab dikenal dengan sebutan Ranah Minang. Contoh lagu atau instrumen yang dimainkan sewaktu malam berinai adalah seperti: Mudi Arau, Andam Oi, Malereng Tabiang, Risaulah dan lain-lain. Selain sebagai pengisi acara di malam berinai, alat musik ini juga digunakan untuk hiburan pribadi. 28

3 3.2.2 Bansi Dalam Ensambel Penggunaan bansi dalam ensambel musik Minangkabau pada umumnya berperan sebagai pembawa melodi, intro, interlude dan coda pada sebuah lagu. Dalam hal ini penulis akan menjelaskan penggunaan alat musik bansi dalam ensambel musik Minagkabau Ensambel Talempong Set Ensambel talempong set terdiri dari: 1. Talempong Melodi: Talempong melodi mempunyai nada sampai 2 oktaf, ketika bansi dimainkan didalam sebuah lagu atau instrumen, maka talempong set berperan sebagai pengiring akord, dan ketika bansi tidak dimainkan didalam ensambel talempong set, maka talempong melodi lah yang menjadi pembawa melodi dalam lagu atau instrumen tersebut. 2. Talempong dasar: Alat musik ini mempunyai nada yang terdiri dari do-re-mi-fasol, talempong dasar dimainkan dengan mengikuti tempo lagu atau sebagai pembawa tempo pada sebuah lagu atau instrumen. 3. Talempong tinggi: Alat musik ini mempunyai nada yang terdiri dari sol-la-le-si-do, talempong tinggi dimainkan berlawanan dari tempo talempong dasar. 4. Canang dasar: Alat musik ini memiliki nada yang terdiri dari do-re-mi-fa-sol, canang dimainkan sebagai nada bass pada ritem talempong melodi. 5. Canang tinggi: Alat musik ini memiliki nada mulai dari sol-la-le-si-do, canang tinggi dimainkan sebagai nada bass pada talempong melodi 6. Gendang sebagai pembawa tempo. 7. Bansi: Alat musik ini memiliki nada mulai dari do-re-mi-fa-sol-la-si-do, dan bisa mencapai 2 oktaf, bansi dimainkan sebagai pembawa melodi dalam sebuah lagu atau instrumen. 29

4 Ensambel Musik Pop Minangkabau Penggunaan bansi dalam ensambel musik pop Minangkabau juga tidak jauh berbeda fungsinya dengan penggunaan didalam ensambel talempong set yaitu sebagai pembawa melodi. Dalam ensambel musik pop Minangkabau alat musik yang di gunakan antara lain adalah talempong melodi, talempong dasar, talempong tinggi, bansi, dan alat musik Minagkabau lainnya yang di kolaborasikan dengan keyboard. Contoh lagu pop Minangkabau antara lain adalah: Pulanglah Uda, Hujan, Malereng Tabiang, Bungo Parawitan, dan lain-lain. 3.3 Fungsi Bansi dalam Kebudayaan Minangkabau Fungsi bansi dalam kebudayaan Minangkabau ada beberapa fungsi, yang dilihat dari aspek kegunaannya, diantaranya adalah: 1. Fungsi Estetis 2. Fungsi Komunikasi 3. Fungsi Perlambangan 4. Fungsi Hiburan Fungsi Estetis Estetis mengacu kepada nilai-nilai keindahan yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati melalui mata dan telinga. Musik merupakan suatu karya seni yang menjadi media pengungkapan perasaan seseorang yang diungkapkan melalui alunan nada atau melodi, baik dalam vokal maupun instrumental. Melalui musik dapat terlaksana dengan baik, ketika seseorang ingin menyampaikan gagasan atau ide tanpa mengharapkan respon secara langsung. Pesan-pesan yang ingin 30

5 disampaikan dituangkan ke dalam sebuah lagu ataupun ke dalam sebuah alunan musik yang kemudian dapat dinikmati diri sendiri maupu orang lain. Berdasarkan hal tersebut, maka alat musik bansi termasuk kedalam penggunaan estetis dikarenakan bansi sebagai penyalur perasaan gembira si pemain Fungsi Komunikasi Musik mampu menyampaikan suatu pesan kepada siapa yang akan dituju yang di latarbelakangi oleh kebudayaan yang membentuk musik tersebut (Merriam 1964:24). Merriam berpendapat bahwa kemungkinan yang paling jelas adalah komunikasi dihadirkan dengan cara menanamkan makna-makna simbolis kedalam musik secara tidak disadari diakui oleh para warga komunitas tersebut. Penamaan makna-makna simbolis dapat terjadi dalam salah satu dari kedua macam cara berikut: secara sadar atau secara tidak sadar Fungsi Perlambangan Dalam hal ini, fungsi perlambangan dalam masyarakat Minangkabau, bansi digunakan sebagai tanda sedang berlangsungnya proses pemasangan inai. Kegiatan ini biasanya dilangsungkan pada malam hari setelah selesai sholat maghrib. Ada beberapa lagu yang biasanya dimainkan pada saat prosesi malam berinai. Masyarakat Minangkabau biasanya langsung paham bahwa sedang berlangsung proses pemasangan inai apabila mendengar beberapa lagu seperti: Mudiak Arau, Malereng Tabiang, Palayaran, Andam Oi. 31

6 3.3.4 Fungsi Hiburan Pada setiap masyarakat didunia, musik berfungsi sebagai alat hiburan,karena musik dapat memberikan ketenangan, kebahagiaan, dan kepuasan tertentu kepada orang yang mendengarkan (Merriam 1964:224). Hiburan adalah suatu kegiatan yang menyenangkan bagi seseorang. Musik merupakan media yang memiliki fungsi menyenangkan hati, membuat rasa puas akan irama, bahasa melodi, atau keteraturan harmoni nya. Seseorang bisa saja tidak memahami teks musik, tetapi ia cukup terpuaskan dan terhibur hatinya dengan pola-pola melodi, atau pola-pola ritme dalam musik tersebut. Pada awalnya, alat musik Minangkabau dibuat dan dimainkan untuk menghibur diri sendiri dan orang lain disaat rasa sedih, bosan, mengantuk, lelah, sepi datang menghampiri. Dalam hal ini kita berbicara tentang alat musik bansi, dulunya bansi sering dimainkan di sawah, dikala waktu beristirahat, maka bansi dimainkan untuk menghilangkan rasa sepi, lelah dan sebagainya. 3.4 Bansi dalam Kebudayaan Minangkabau di Medan Masuknya suku Minangkabau ke kota Medan, tidak serta-merta membawa seluruh kebudayaannya. Dalam hal ini, masuknya bansi ke kota Medan memiliki proses waktu dengan cara diperkenalkan oleh seniman yang berasal dari Minangkabau Sejarah Masuknya Bansi di Kota Medan Menurut bapak Zul Alinur, pertama kali bansi diperkenalkan oleh bapak Hajizar sekitar tahun 1986, beliau merupakan seorang alumni ASKI Padang Panjang dalam rangka melanjutkan studi Strata Satu (S1) di Departemen Etnomusikologi Universitas Sumatera 32

7 Utara. Dia juga sebagai tenaga pengajar musik tradisi Minangkabau di Departemen Etnomusikologi Pada masa itu, penggunaan bansi masih hanya sebatas pertunjukan musik. Di luar Departemen Etnomusikologi, bansi diperkenalkan ketika acara halal bihalal di BM3 (Badan Musyawarah Masyarakat Minangkabau). Dalam berbagai pertunjukan musik Minagkabau di kota Medan, pak Hajizar selalu memainkan bansi tersebut, sebagai cara untuk memperkenalkan bansi kepada masyarakat Minangkabau di kota Medan. Sekitar tahun 1987, masyarakat mulai menyertakan pertunjukan bansi pada saat kegiatan memasangkan inai di malam hari bagi pengantin wanita sebelum esoknya dilakukan acara pernikahan Perkembangan Bansi di Kota Medan Penggunaan bansi pada saat pemasangan inai masih terus dipakai sampai saat ini, bansi tersebut dimainkan oleh pemusik yang sudah propesional. Dalam perkembangannya di kota Medan, bansi sering di pertunjukkaan pada acara-acara kegiatan tahunan suku Minangkabau, yaitu seperti acara halal bihalal yang dilakukan setelah selesai Hari Raya Idul Fitri. 33

8 BAB IV TEKNIK PERMAINAN BANSI 4.1 Proses Belajar Bansi di Medan Secara teknis membunyikan bansi dengan nada yang jelas dan konstan menjadi proses paling awal bagi seorang yang sedang belajar memainkan bansi. Meniup dengan tekanan yang kuat akan menghasilkan nada di oktaf yang lebih tinggi, apabila tiupan dengan tekanan yang lemah akan menghasilkan nada di oktaf yang rendah. Disinilah dibutuhkan peran dari seorang pengajar atau guru memandu seorang murid dalam proses membunyikan bansi, sehingga seorang pemain bansi dapat mengendalikan tekanan udara untuk menghasilkan nada yang dibutuhkan. 4.2 Teknik Pernapasan Selanjutnya, apabila sudah mampu mengendalikan tiupan, maka tahap berikutnya untuk seorang yang belajar memainkan bansi adalah menguasai teknik meniup sambil bernapas (circular breathing). Proses belajar menguasai teknik circular breathing dilakukan dengan menggunakan sedotan. Pada tahap ini biasanya digunakan sebuah wadah yang diisi dengan air (botol / gelas). Disini udara dihembus dengan menggunakan sedotan, dimana salah satu ujung sedotan tersebut dimasukkan kedalam wadah yang telah diisi air, sehingga tekanan udara yang dihembuskan dapat dilihat dari gelembung yang ada didalam air tersebut. Untuk menguasai teknik ini biasanya memakan waktu yang lumayan lama, karena dibutuhkan kemampuan untuk mengatur tiupan agar banyaknya udara yang harus dihirup sebanding dengan udara yang dikeluarkan pada saat meniup sedotan tersebut. 34

9 4.3 Teknik Penjarian Dalam teknik penjarian untuk memainkan bansi, ada delapan buah lubang yang harus ditutup dengan jari. Tujuh buah lubang nada dan satu lubang yang berfungsi mengatur oktaf nada dari bansi tersebut. Ada empat buah lubang yang ditutup dengan menggunakan jari tangan kanan. Lubang pertama ditutup dengan menggunakan jari kelingking, lubang kedua ditutup dengan menggunakan jari manis, lubang ketiga ditutup dengan menggunakan jari bagian tengah, lubang ke empat ditutup dengan menggunakan jari telunjuk. Untuk lubang selanjutnya ditutup dengan menggunakan jari tangan kiri. Lubang ke lima ditutup dengan menggunakan jari manis, untuk lubang ke enam ditutup dengan menggunakan jari bagian tengah, lubang ke tujuh ditutup dengan menggunakan jari telunjuk. Lubang ke delapan yang posisinya berada di sisi bagian bawah bansi ditutup dengan menggunakan ibu jari tangan bagian kiri. Selain jari-jari yang sudah disebutkan tadi, ibu jari tangan bagian kanan berfungsi untuk menahan posisi bansi tersebut. Gambar 1: Posisi Jari Memainkan Bansi 4.4 Teknik Penghasilan Bunyi Dalam permainan alat musik bansi, ada 5 teknik yang harus dikuasai, yaitu : 35

10 1. Gariniak: teknik improvisasi yang khas pada musik Minangkabau, teknik ini meliputi penjarian, yaitu dengan cara membuka dan menutup lubang nada dengan cepat pada alat musik yang dimainkan. Teknik gariniak ini mempunyai ciri khas tersendiri bagi setiap pemain alat musik bansi, dikarenakan improvisasi setiap pemain bansi yang berbeda-beda. 2. Saik: pada teknik ini, sama halnya seperti gariniak, saik juga merupakan improvisasi, untuk memainkan teknik ini dengan cara menutup lubang nada secara perlahan-lahan, sehingga menghasilkan legato dan dilakukan secara berulang-ulang. 3. Kalorok: dalam teknik ini, nada yang dihasilkan adalah melodi untuk memberi isi pada sambungan melodi. 4. Pakok: dalam teknik ini, melodi yang dihasilkan untuk menutup sebuah lagu atau dendang, penggunaan pakok tergantung pada dendang yang diiringi. 36

11 5. Langkiang: teknik ini menghasilkan nada falseto untuk nada yang melengking 4.5 Nada-Nada Yang Dihasilkan Apabila seluruh lubang nada ditutup akan menghasilkan nada si (7) rendah. Gambar 2 : Posisi jari untuk menghasilkan nada Si pertama. Untuk menghasilkan nada do (1) pada bansi, lubang yang di buka adalah lubang 37

12 Gambar 3: Posisi jari untuk menghasilkan nada Do Untuk menghasilkan nada re (2) pada bansi, lubang yang dibuka adalah lubang pertama dan ke dua. Gambar 4: Posisi jari untuk menghasilkan nada Re Untuk menghasilkan nada mi (3) pada bansi, lubang yang dibuka adalah lubang pertama, ke dua, dan ke tiga. 38

13 Gambar 5: Posisi jari untuk menghasilkan nada Mi Untuk menghasilkan nada fa (4) pada bansi, ada sedikit perbedaan dengan lubang nada yang sebelumnya, selain melepas lubang ke empat, lubang ke tiga harus ditutup untuk mendapatkan nada fa (4). Gambar 6: Posisi jari untuk menghasilkan nada Fa Untuk menghasilkan nada sol (5) pada bansi, lubang yang di buka adalah lubang pertama sampai lubang ke lima. 39

14 Gambar 7: Posisi jari untuk menghasilkan nada Sol Untuk menghasilkan nada la (6) pada bansi, lubang yang dibuka adalah lubang pertama sampai lubang ke enam. Gambar 8: Posisi jari untuk menghasilkan nada La Untuk menghasilkan nada si (7) pada bansi, lubang yang di buka adalah lubang pertama sampai lubang ke tujuh. 40

15 Gambar 9: Posisi jari untuk menghasilkan nada Si tersebut. Untuk menghasilkan nada do (1) oktaf, maka kita harus membuka semua lubang nada Gambar 10: Posisi jari untuk menghasilkan nada Do oktaf 41

16 4.6 Posisi Pemain Dalam permainan bansi, ada tiga posis yang harus diperhatikan, yaitu posisi duduk baselo atau bersila, duduk di kursi, dan berdiri Duduak Baselo Pada posisi duduak baselo atau duduk bersila dalam permainan bansi dilakukan pada saat acara malam berinai, posisi pemain bansi berada di dalam rumah dan menghadap ke pintu, supaya dapat melihat tamu atau undangan yang akan datang. Bukan hanya pemain bansi saja yang harus duduak baselo, tetapi semua tamu atau undangan yang berada pada acara malam berinai itu juga harus duduak baselo. Gambar 11: Posisi duduk bersila atau dudak baselo Duduak di Kursi Pada posisi duduak di kursi atau duduk di kursi dalam permainan bansi, ini dilakukan ketika acara pertunjukan dan hiburan pribadi. 42

17 Gambar 12: Posisi pemain duduk di kursi Posisi badiri atau berdiri Pada posisi berdiri atau badiri ini sama halnya seperti pada posisi duduk di kursi, yaitu dilakukan ketika acara pertunjukan dan hiburan pribadi. Gambar 13: Posisi pemain berdiri 43

18 4.7 Sampel Lagu Disini penulis menyertakan materi lagu yang hasilnya dapat dilihat dalam bentuk visual. Lagu yang dimaksud adalah yang berjudul Palayaran. Alasan penulis memilih lagu ini adalah karena sangat popular di masyarakat Minangkabau dan juga sering dimainkan pada acara malam berinai. Disamping itu, lagu ini salah satu lagu yang memiliki karakter yang cocok untuk dimainkan pada Bansi. Didalam lagu ini terdapat empat teknik permainan alat musik Bansi. Berikut adalah hasil transkripsi lagu Palayaran yang dimainkan oleh bapak Zul Alinur yang ditranskrip oleh David A Simanungkalit S.Sn. dan penulis. 44

19 TRANSKRIPSI LAGU PALAYARAN 45

20 46

21 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah penulis jelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan mengambil kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan penulis sebagai penutup tulisan ini. 5.1 Kesimpulan Alat musik bansi Minangkabau termasuk kedalam klasifikasi alat musik aerophone dalam kelompok whistle (rekorder), dimana sumber penghasilan bunyinya berasal dari hembusan udara yang di hembuskan oleh pemainnya. Bansi memiliki 7 buah lubang nada, satu lubang hembusan udara, dan satu lubang pembelah udara. Alat musik ini bisa dimasukkan kedalam solo instrumen dan kedalam ensambel instrumen, fungsinya sebagai pembawa melodi didalam solo instrumen maupun ensambel instrumen. Dalam hal ini, seperti penjelasan yang telah di uraikan penulis pada bab-bab sebelumnya, awal mula bansi masuk ke kota Medan sekitar tahun 1986 yang diperkenalkan oleh Bapak Hajizar, yang kebetulan dulu Bapak Hajijzar sedang melanjutkan progam Studi S-1 nya di Departemen Etnomusikologi. Seiring berjalannya waktu, bansi ini mulai dikenal oleh masyarakat Minangkabau yang ada di kota Medan. Bansi digunakan pada saat acara malam berinai, dimana acara tersebut adalah acara pembuatan daun inai ke kuku pengantin wanita yang akan melangsungkan acara resepsi pernikahan esok harinya, sekaligus menyampaikan pesan-pesan nasehat kepada pengantin wanita tersebut. Alat musik ini juga dapat digunakan sebagai hiburan pribadi. Berdasarkan penelitan yang dilakukan penulis dan informasi yang didapat dari narasumber, dalam memainkan alat musik bansi, ada 5 teknik yang harus diketahui oleh seorang yang akan memainkan alat musik tersebut, teknik itu diantaranya adalah: Gariniak, 47

22 Saik, Kalorok, Pakok, Langkiang. Untuk seorang yang akan mempelajari memainkan alat musik bansi juga harus belajar circular breathing (Sirkulasi udara), karena didalam solo instrumen maupun ensambel instrumen terdapat lagu yang harus menggunakan circular breathing. Dari hasil informasi yang didapat penulis dari informan, ada tiga posisi tubuh dalam permainan alat musik bansi, yaitu posisi duduak baselo atau duduk bersila, duduak di kursi atau duduk dikursi, dan badiri atau berdiri. 5.2 Saran Melihat keterbatasan data yang dikumpulkan penulis pada penelitian ini dikarenakan keterbatasan materi maupun hal lain yang belum mendukung, untuk itu perlu penelitian yang berkelanjutan secara lebih mendalam. Dengan demikian diharapkan kepada peneliti-peneliti berikutnya supaya memberikan usaha yang lebih maksimal pada penelitian yang berkaitan dengan alat musik Minangkabau khusnya alat musik bansi. Penulis juga menyampaikan supaya kiat harus menjaga dan melestarikan kebudayaan kita, supaya tidak hilang oleh perkembangan teknologi yang semakin maju. 48

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk LAMPIRAN Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk 85 KERANGKA MATERI VIDEO PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA Materi Pengertian Musik Tradisional Nusantara Lagu Tradisional Nusantara Penggolongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipukul dan tergolong ke dalam klasifikasi organologi kelas idiophone.

BAB I PENDAHULUAN. dipukul dan tergolong ke dalam klasifikasi organologi kelas idiophone. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Musik talempong bagi masyarakat Minangkabau telah menjadi identitas kedaerahan, hampir terdapat di setiap nagari di Minangkabau. Talempong yang dimaksud dalam tulisan

Lebih terperinci

Photo 8 Saluang Darek (Dokumentasi: Wardizal)

Photo 8 Saluang Darek (Dokumentasi: Wardizal) Instrumen Musik Minangkabau Kelompok Aerophone Kiriman: Wardizal Ssen., Msi., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar Saluang Darek Merupakan jenis instrumen musik tiup yang sangat popoler di Minangkabau.

Lebih terperinci

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik MATERI AJAR Ansambel Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik Ansambel dapat diartikan sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara bersama-sama dengan menggunakan

Lebih terperinci

2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IRAMA PAD O-PAD O

2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IRAMA PAD O-PAD O 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saluang merupakan alat musik tradisional Minangkabau sejenis suling yang terbuat dari bambu (talang). Alat musik tradisional yang termasuk dalam klasifikasi aerophone

Lebih terperinci

ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH

ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH ARANSEMEN LAGU MAU DIBAWA KEMANA UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH Aditya Mahendra 1, Wimbrayardi 2, Esy Maestro 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang email: adityamahendra@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1

SUARA DAN GAYA Instrumentasi 1 SUARA DAN GAYA 45 SUARA DAN GAYA VIDEO CD VCD I: track 13 dan 14 Gamelan Jawa Tengah track 15 Kentangan dan geniqng, Benuaq Kaltim track 16 Gondang Sabangunan, Batak Toba track 17 Gong Waning, flores track

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau atau yang biasa disingkat Minang adalah salah satu kelompok etnik

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau atau yang biasa disingkat Minang adalah salah satu kelompok etnik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minangkabau atau yang biasa disingkat Minang adalah salah satu kelompok etnik Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah kebudayaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah

BAB I PENDAHULUAN. terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terletak diujung pulau Sumatera. Provinsi Aceh terbagi menjadi 18 wilayah kabupaten dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Tapanuli Tengah dikenal dengan sebutan Negeri Wisata Sejuta Pesona. Julukan ini diberikan kepada Kabupaten Tapanuli Tengah dikarenakan dibeberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. seni musik merupakan salah satu cabang didalamnya. Musik dapat menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang dilatarbelakangi kebudayaan yang beranekaragam. Sebagai bangsa besar, Indonesia merupakan negara yang di kawasan nusantaranya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Proses penyusunan komposisi dan analisis bentuk struktur komposisi musik program Bermain Layang-layang untuk kuartet gesek dan piano. A. Proses Penyusunan Komposisi Komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merayakan upacara-upacara yang terkait pada lingkaran kehidupan merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Karo. Upacara atau perayaan berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik manusia sebagai individu, manusia sebagai kelompok masyarakat. Kondisi ekonomi, sosial dan adat istiadat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk partitur atau tulisan musik. Pemain musik melalui alat musiknya

BAB I PENDAHULUAN. bentuk partitur atau tulisan musik. Pemain musik melalui alat musiknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni musik merupakan salah satu media atau sarana dalam mengekspresikan diri. Manusia menggunakan bunyi melalui suara manusia atau melalui ragam alat musik. Instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.

BAB I PENDAHULUAN. Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai. acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara tentang musik tidak akan pernah ada habisnya, karena musik begitu melekat, begitu dekat dengan kehidupan manusia. Musik telah ada sejak sebelum Masehi,

Lebih terperinci

TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN

TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN Disusun oleh : JELLY EKO PURNOMO, S.Pd No Peserta 17046021710161 MODUL SENI BUDAYA 1 Materi Teknik membaca dan bernyanyi solmisasi partitur not angka secara unisono

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½ AKORD BAHAN USBN M = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = 1 4 5 = 2 ½ - 1 Sus 2 = 1 2 5 = 1 2 ½ MUSIK KONTEMPORER Ciri-Ciri Seni Kontemporer secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari beribu ribu pulau, dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya. Keberagaman budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu adalah sesuatu yang difikirkan, dilakukan, diciptakan oleh manusia. Manusia adalah makhluk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan simponi kehidupan manusia, menjadi bagian yang mewarnai kehidupan sehari-hari manusia. M usik tak sekedar memberikan hiburan, tetapi mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian Batak secara umum dibagi menjadi 2(dua) bagian yaitu Gondang Sabangunan dan Gondang Batak. Gondang Sabangunan (Gondang Bolon) untuk mengiringi upacara adat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Seni Pertunjukan dalam Tradisi Masyarakat Seni pertunjukan yang terdapat dalam tradisi masyarakat, umumnya masih banyak ditemui ritual-ritual yang berkenaan dengan sebuah prosesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan Kekuatan Dan Mazmurku merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Theodora Sinaga. Theodora Sinaga adalah salah satu pencipta lagu yang ada di kota

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM MUSIK dan JOGJAKARTA MUSIK CENTER

TINJAUAN UMUM MUSIK dan JOGJAKARTA MUSIK CENTER BAB TINJAUAN UMUM MUSIK dan JOGJAKARTA MUSIK CENTER II Tinjauan di dalam bab ini adalah dimaksudkan agar lebih memahami tentang musik pada umumnya dan sifat, karakter musik khususnya musik modern, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan unsur-unsur budi daya luhur yang indah, misalnya; kesenian, sopan santun, ilmu pengetahuan. Hampir setiap daerah yang ada di berbagai pelosok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide

BAB I PENDAHULUAN. memiliki nilai estetis (indah) yang disukai oleh manusia dan mengandung ide-ide BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah salah satu unsur kebudayaan yang tumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia selaku penggubah dan penikmat seni. Seni memiliki nilai

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi,

BAB I PENDAHULUAN. yang dituangkan melalui instrumen atau suara dengan unsur dasar melodi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu karya seni yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, musik salah satu cabang kesenian yang merupakan sarana dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan budaya nasional yang tetap harus dijaga kelestariannya.guna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam dari kebudayaan yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, system mata pencaharian

Lebih terperinci

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Seni Musik Sumber: KTSP 2006 (SK) dan (KD) Mata Pelajaran Sumber: KTSP 2006 52. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana

Lebih terperinci

MINANG GROOVY. Kata kunci : komposisi, Minang Groovy, kesenian

MINANG GROOVY. Kata kunci : komposisi, Minang Groovy, kesenian MINANG GROOVY Asadul Haq 1, Marzam 2, Irdhan Epria Darma Putra, 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang Email: aadgibraltar@gmail.com Abstract This study was animed at promoting

Lebih terperinci

ARANSEMEN LAGU LANGKISAU UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH

ARANSEMEN LAGU LANGKISAU UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH ARANSEMEN LAGU LANGKISAU UNTUK ENSEMBEL MUSIK SEKOLAH Romi Yusi Mustika 1, Esy Maestro 2, Jagar L. Toruan 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik FBS Universitas Negeri Padang email: romiyusimustika@ymail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah mengunakan seni dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah mengunakan seni dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni adalah sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sejak dahulu tanpa disadari, manusia telah mengunakan seni dalam setiap perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik merupakan media hiburan yang sangat efektif. Secara umum, musik merupakan kegiatan kesenian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka

BAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan bunyi yang terorganisir dan tersusun menjadi karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Musik memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda dan bervariasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Akar tradisi melekat di kehidupan masyarakat sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal dengan bangsa yang mempunyai kekayaan tradisi dan budaya. Kekhasan serta kekayaan bangsa dalam tradisi dan budaya yang dimiliki, bukti bahwa

Lebih terperinci

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT. 6.1. Variasi TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT 77 TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT Pada bab ini, kita akan membahas tiga konsep teknis yang penting dalam musik Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang memiliki kebudayaan tersendiri. Salah satu unsur kebudayaan itu adalah musik 1. Musik di dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang kaya dengan keanekaragaman etnik, banyak

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang kaya dengan keanekaragaman etnik, banyak 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang kaya dengan keanekaragaman etnik, banyak melahirkan cita rasa seni yang berwujud pada berbagai jenis budaya hasil karya manusia. Budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal

BAB I PENDAHULUAN. Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Awal kesenian musik tradisi Melayu berakar dari Qasidah yang berasal sebagai kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635-1600 dari Arab,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta sosial budaya. tinggi. Bentuk pendidikan informal ialah pendidikan yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta sosial budaya. tinggi. Bentuk pendidikan informal ialah pendidikan yang terjadi dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah upaya untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu hidup dengan baik dalam masyarakatnya, mampu meningkatkan dan mengembangkan kualitas hidupnya

Lebih terperinci

PERTUNJUKAN RENGGET DALAM RESITAL TUGAS AKHIR MINAT UTAMA POP-JAZZ JURUSAN MUSIK ISI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR. Program Studi S-1 Seni Musik

PERTUNJUKAN RENGGET DALAM RESITAL TUGAS AKHIR MINAT UTAMA POP-JAZZ JURUSAN MUSIK ISI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR. Program Studi S-1 Seni Musik PERTUNJUKAN RENGGET DALAM RESITAL TUGAS AKHIR MINAT UTAMA POP-JAZZ JURUSAN MUSIK ISI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Dodi Verianto 0911293013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum

Cymbals Tomtom. Snare Bass drum. Hihat. Gbr Bagian-bagian dari seperangkat drum. Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum MUSIK POPULER DI INDONESIA 17 Cymbals Tomtom Snare Bass drum Hihat Gbr. 2.9. Bagian-bagian dari seperangkat drum Gbr 2.10: Seorang pemusik memainkan seperangkat drum Seperti halnya gendang, keberadaan

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah produk atau hasil yang dilakukan atau diciptakan oleh sekelompok masyarakat dalam berbagai aktifitas kegiatan yang mempunyai tujuan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya hampir disemua bidang termasuk bidang kesenian terkhusus seni musiknya, dimana terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan wahana komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Provinsi Sumatera Utara adalah salah Provinsi yang terletak di Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Provinsi Sumatera Utara adalah salah Provinsi yang terletak di Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Sumatera Utara adalah salah Provinsi yang terletak di Negara Indonesia. Sumatera Utara memiliki keanekaragaman suku dan budaya. Suku yang berada di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari Sabang sampai Merauke terdapat suku dan ragam tradisi, seperti tradisi yang ada pada suku Jawa,

Lebih terperinci

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan A. Pendahuluan B. Hasil Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan sumber acuan dalam proses belajar mengajar. Kurikulum yang sekarang banyak digunakan oleh sekolah yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran seni musik sebagai bagian dari budaya dalam rangka menggali serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Musik dewasa ini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Pada beberapa refrensi, musik dianggap sebagai penyeimbang kemampuan otak kanan dan otak kiri. Musik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik vokal dan Combo Band Bangkit Kembali digarap dalam genre pop. Komposisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang menceritakan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari Sabang sampai Merauke terdapat suku dan ragam tradisi, seperti tradisi yang ada pada suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya di Indonesia ada begitu banyak ragam dan macamnya. Kemunculan budaya ini berawal melalui kegiatan turun temurun yang pada akhirnya menjadi sebuah budaya kesenian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah didapat di lapangan, dan sebagaimana yang sudah diuraikan dalam pembahasan BAB IV, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia kaya akan kebudayaan. sangat erat dengan masyarakat. Salah satu masyarakat yang ada di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaan yang beraneka ragam. Kekayaan akan budaya ini tumbuh karena banyaknya suku atau etnis yang ada di bumi Nusantara.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1) Ciri khas musik Rarak Godang Rarak Godang mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

Lebih terperinci

Gambar bagian-bagian gitar

Gambar bagian-bagian gitar Modul 5 Kegiatan Belajar 3 BERMUSIK Adapun macam-macam instrumen musik yang dipelajari di Sekolah Dasar antara lain: 1. Instrumen gitar Gitar termasuk alat musik chordophone (dimainkan dengan cara diperik/pluck).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah salah satu karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang mengungkapakan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsurunsur musik,

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN. Oleh : AINUN AKHSIN

PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN. Oleh : AINUN AKHSIN PEMBELAJARAN PADUAN SUARA PADA SISWA SD NEGERI 1 SUKODADI LAMONGAN DENGAN METODE MENDENGARKAN Oleh : AINUN AKHSIN 102134234 Abstrak Dalam proses pembelajaran paduan suara di SDN 1 Sukodadi Lamongan siswa

Lebih terperinci

latihan fingering piano/keyboard Posted by broken - 24 Mar :54

latihan fingering piano/keyboard Posted by broken - 24 Mar :54 latihan fingering piano/keyboard Posted by broken - 24 Mar 2009 22:54 Ini hanya penjarian dasar untuk bermain piano dan keyboard. Sebenarnya ada banyak bentuk latihan penjarian untuk bermain keyboard atau

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Cinta Kepada Diri Sendiri 1. Deskripsi Syair Aku anak manis dan juga mandiri Semua ku lakukan dengan sendiri Rajin belajar agar cemerlang Membuat papa mama bangga Refren Aku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan berbagai macam sumber daya alam serta keberagaman suku dan budaya. Sebagai negara dengan beberapa pulau, daerah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN A. Landasan Teori 1. Kebudayaan Banyak orang mengartikan kebudayaan dalam arti yang terbatas yaitu pikiran, karya, dan semua hasil karya manusia yang memenuhi

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK TIUP TRADISIONAL ACEH SEURUNE KALEE PADA TARI PIASAN RAYA DI SANGGAR SEURAYENG NANGGROE BIREUEN

TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK TIUP TRADISIONAL ACEH SEURUNE KALEE PADA TARI PIASAN RAYA DI SANGGAR SEURAYENG NANGGROE BIREUEN TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK TIUP TRADISIONAL ACEH SEURUNE KALEE PADA TARI PIASAN RAYA DI SANGGAR SEURAYENG NANGGROE BIREUEN Izet Aganovic 1*, Ahmad Syai 1, Nurlaili 1 1 Program Studi Pendidikan Seni Drama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kawih wanda anyar merupakan salah satu genre kesenian. yang salah satu bentuk sajiannya menggunakan kacapi 1 sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Kawih wanda anyar merupakan salah satu genre kesenian. yang salah satu bentuk sajiannya menggunakan kacapi 1 sebagai alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyajian Kawih wanda anyar merupakan salah satu genre kesenian yang salah satu bentuk sajiannya menggunakan kacapi 1 sebagai alat musik pendukungnya. Kawih wanda anyar

Lebih terperinci

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Oleh: Ari Rahmawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa rahmawatiarie21@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

TARI GANGERENG ATAU TARI GIRING-GIRING

TARI GANGERENG ATAU TARI GIRING-GIRING TARI GANGERENG ATAU TARI GIRING-GIRING Oleh: Neni Puji Nur Rahmawati 1 Sebelum membahas tentang tari Giring-Giring, berikut deskrispsi dari tarian tersebut: Daerah asal : Dusun Paju Ampat, Kec. Dusun Timur,

Lebih terperinci

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNP pada tanggal 9 Juli 2010 Oleh: Syeilendra JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Budaya atau kebudayaan merupakan identitas suatu bangsa. Identitas ini yang membedakan kebiasaan, sifat, dan karya-karya seni yang dihasilkan. Indonesia memiliki berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni pertunjukan yang ada di Indonesia sangat beragam bentuk dan jenisnya. Seni pertunjukan yang berada dalam suatu lingkungan masyarakat Indonesia tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB3. Tinjauan Karakter Musik

BAB3. Tinjauan Karakter Musik -.J Music Center di Yogyakarta 27 BAB3 Tinjauan Karakter Musik Pokok tinjauan pada bab ini adalah pemahaman tentang karakter musik mencakup elemen-elemen pembentuknya, sehingga akan didapatkan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berekspresi melalui kesenian merupakan salah satu aktivitas manusia yang sangat umum dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai Negara yang banyak memiliki beragam

Lebih terperinci

Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya

Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya Efektifitas Angklung Sebagai Alat Musik Kolosal untuk Pembelajaran Seni Budaya Oleh: S. Kari Hartaya ABSTRAK Makalah ini bertujuan untuk mengupas efektifitas alat musik angklung pada pembelajaran seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikagumi oleh negara lain karena banyaknya kebudayaan di dalamnya. Perbedaan kebudayaan itu membuat peradaban di indonesia menjadi beragam. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh

BAB I PENDAHULUAN. Barat Daya. Aceh Barat Daya sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aceh merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia, yang terletak di ujung pulau Sumatera. Aceh dikenal dengan keunikan dan kekayaan yang dimilikinya, baik kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman Mesir kuno bahkan sebelumnya, manusia sudah mengenal seni musik dan seni syair. Keduanya bahkan sering dipadukan menjadi satu untuk satu tujuan

Lebih terperinci

MUSIK TRADISIONAL MINANGKABAU DARI MASA KEMASA

MUSIK TRADISIONAL MINANGKABAU DARI MASA KEMASA MUSIK TRADISIONAL MINANGKABAU DARI MASA KEMASA ARIFNI NETRIROSA, S.ST. Fakultas Sastra Jurusan Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Suku bangsa Minangkabau sebagai salah satu kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kekayaan kesenian tradisi di Indonesia sangat banyak dan beragam, oleh karena itu amat disayangkan jika kesenian tersebut punah. Oleh karena itu, sudah sepatutnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK

Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK Bahan Ajar BAB I KONSEP, DAN PENTINGNYA SENI MUSIK A. Pendahuluan Pendidikan seni musik bukanlah sekedar hiburan untuk memancing siswa menjadi semangat dalam belajar, seperti yang didengungkan sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau atau yang biasa disingkat Minang adalah kelompok etnis

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau atau yang biasa disingkat Minang adalah kelompok etnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minangkabau atau yang biasa disingkat Minang adalah kelompok etnis Nusantara yang berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik sebagai hasil karya manusia dalam bentuk bunyi memiliki fungsi untuk menghibur atau untuk memenuhi kepuasan batin. Ketika berbicara tentang komposisi musik

Lebih terperinci

Perkembangan Instrumentasi dan Lagu Talempong Kreasi di Sumatera Barat

Perkembangan Instrumentasi dan Lagu Talempong Kreasi di Sumatera Barat Perkembangan Instrumentasi dan Lagu Talempong Kreasi di Sumatera Barat Indra Yeni Abstract: This paper aims to explain the development of musical instruments used in the ensemble of creative talempong

Lebih terperinci

melodi dan keharmonisan dari nada dan suara yang disusun '). Seni

melodi dan keharmonisan dari nada dan suara yang disusun '). Seni BAB I PENDAHULUAN 1.1. BATAM MUSIC CENTER Dengan penekanan pada: Pembentukan citra bangunan yang atraktif sebagai konsep dasar landmark kota Batam 1.1.1. PENGERTIAN JUDUL MUSIC Apabila diartikan, musik

Lebih terperinci

EKSPLORASI MELODI PATAM PATAM KARO PADA GITAR ELEKTRIK. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh: Jacky Raju Sembiring NIM

EKSPLORASI MELODI PATAM PATAM KARO PADA GITAR ELEKTRIK. Tugas Akhir S1 Seni Musik. Oleh: Jacky Raju Sembiring NIM EKSPLORASI MELODI PATAM PATAM KARO PADA GITAR ELEKTRIK Tugas Akhir S1 Seni Musik Oleh: Jacky Raju Sembiring NIM. 1011587013 Program Studi Seni Musik Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Etnik Pesisir merupakan salah satu etnik yang mendiami daerah pesisir

BAB I PENDAHULUAN. Etnik Pesisir merupakan salah satu etnik yang mendiami daerah pesisir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etnik Pesisir merupakan salah satu etnik yang mendiami daerah pesisir pantai bagian barat Sumatera Utara., tepatnya di daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni.

BAB I PENDAHULUAN. diterima dan dirasakan oleh pencipta atau pengamat seni. 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Negara Indonesia adalah merupakan suatu negara yang terdiri dari beriburibu pulau dengan berbagai ragam suku bangsa dan adat istiadat, seni dan budayanya tentu berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa indonesia adalah sebuah bangsa yang terdiri dari berbagai suku yang kaya akan seni budaya yang harus dikembangkan dan dilestarikan, dengan ciri khas daerahnya

Lebih terperinci

Tari Piring Salah Satu Seni Budaya Khas Minangkabau

Tari Piring Salah Satu Seni Budaya Khas Minangkabau Tari Piring Salah Satu Seni Budaya Khas Minangkabau Indonesia memiliki beragam tradisi dan budaya, dimana setiap propinsi dan suku yang ada di Nusantara, memiliki tradisi dan budaya masing-masing, baik

Lebih terperinci

ORGANOLOGI MUSIK BAMBU DI DESA LONDOUN KECAMATAN POPAYATO TIMUR KABUPATEN POHUWATO. Oleh Syahrul Latapeng, Trubus Semiaji ABSTRAK

ORGANOLOGI MUSIK BAMBU DI DESA LONDOUN KECAMATAN POPAYATO TIMUR KABUPATEN POHUWATO. Oleh Syahrul Latapeng, Trubus Semiaji ABSTRAK ORGANOLOGI MUSIK BAMBU DI DESA LONDOUN KECAMATAN POPAYATO TIMUR KABUPATEN POHUWATO Oleh Syahrul Latapeng, Trubus Semiaji ABSTRAK Musik bambu desa Londoun dilatar belakangi oleh fenomena masyarakat yang

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK LAMPIRAN 54 LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK I. Identitas Peneliti Nama : Hector Fernandez NIM : 05208244044 II. Identitas Ahli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang merupakan bentuk ungkapan atau ekspresi keindahan. Setiap karya seni biasanya berawal dari ide atau

Lebih terperinci