EKSISTENSI ARSIP SEBAGAI JATI DIRI SUATU BANGSA DITEGAKKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan

STRATEGI PENGEMBANGAN KEARSIPAN DI DAERAH : SEBUAH GAGASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan arsip merupakan salah satu tugas penting dari suatu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

Mustari Irawan Kepala Arsip Nasional RI

ARSIP SEBAGAI AKUNTABILITAS INSTANSI, PERLU DIKELOLA!

LAYANAN KEARSIPAN PERLU DITINGKATKAN A. Fajar Feratri Astuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Sengketa Batas Wilayah Indonesia-Malaysia di Perairan Ambalat, maka dapat

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh : Drs. H. Mulya Hudori, M.Pd Kabag Tata Usaha Kementerian Agama Provinsi Bengkulu

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

3. HAK BADAN PUBLIK 1. Badan Publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 2.

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

PENTINGNYA JADWAL RETENSI ARSIP DALAM MANAJEMEN KEARSIPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Yang terhormat, Rektor Universitas Sriwijaya, Ibu Prof. Dr. Hj. Badia Perizade, MBA;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UPAYA PEMERINTAH MENINGKATKAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KEARSIPAN. P. Anggoro Yudotomo

URGENSI KEARSIPAN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI SUMBER DAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Arsip tercipta dari proses kegiatan suatu instansi yang secara langsung

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAKSANAAN UJI KONSEKUENSI INFORMASI PUBLIK Nomor: SOP /HM 04/HHK

KEWAJIBAN DAN TUGAS LEMBAGA KEARSIPAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

SARANA DAN PRASARANA KEARSIPAN DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR BATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan surat. Berbicara tentang penyimpanan arsip pun tidak terlepas pada

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN DI KABUPATEN MAJALENGKA

PENGELOLAAN ARSIP dalam upaya PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERLU DITUMBUHKANKAN SIKAP MENTAL PEGAWAI NEGERI DIY UNTUK SADAR ARSIP

MANAJEMEN ARSIP DINAMIS (AKTIF & IN AKTIF)

pemerintah maupun hak-hak keperdataan masyarakat maka penyelenggaraan kearsipan di lingkungan Kota Pangkalpinang harus dikelola secara komprehensif, d

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA RAPAT KOORDINASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DI LINGKUNGAN ANRI JAKARTA, 6 NOVEMBER 2015

Jakarta, 10 November 2011

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN TENTANG

PENYUSUTAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ARSIP DAERAH

NASKAH SUMBER ARSIP :

PENYEMPURNAAN UNDANG - UNDANG KEARSIPAN ( Sebuah Resume )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH NOMOR TAHUN 2017

Pedoman Pengecualian Informasi Berdasarkan UU No.14 Tahun 2008

PENGELOLAAN ARSIP DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS KESEHATAN. Jln. Perintis Kemerdekaan No.65 A, Telp (0751) Padang http :/

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. berkembang dan sangat beragam. Mulai dari dunia maya (internet), koran,

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERMASALAHAN GLOBAL perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut Dunia air laut : 13 cm per 10 tahun; suhu : 0,019 oc per tahun. Indonesia air laut

No Bahwa secara umum ruang lingkup dalam pengaturan Pengklasifikasian Informasi Publik yaitu mengenai: 1. ketentuan umum; 2. asas dan tujuan

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK BUPATI GRESIK

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PENUTUP. 62 Universitas Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang

Fisibility Study Bisnis Kearsipan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan. Arsip merupakan aset yang penting dan perlu diberi perhatian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG, Menimbang : a.

Buku Saku Hak Atas Informasi. Pendahuluan

LEMBAR PENGESAHANPROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN/PENGARSIPAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena arsip berfungsi untuk mempermudah dan memperlancar

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAMAN BARAT

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DAERAH

Keputusan Kepala ANRi No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusutan Arsip pada Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan Pemerintahan Peraturan Kepala

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan-pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penulis. dengan ini menarik kesimpulan sebagai sebagai berikut :

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan suatu kegiatan

Arsip Nasional Republik Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

Rumusan Isu Strategis dalam Draft RAN Kepemudaan PUSKAMUDA

2017, No Januari 2017 telah diberikan persetujuan jadwal retensi arsip fasilitatif fungsi keuangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

Oleh : Dra. Anna Nunuk Nuryani

Sayidiman Suryohadiprojo. Jakarta, 24 Juni 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

STANDAR PELAYANAN Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banda Aceh

Transkripsi:

EKSISTENSI ARSIP SEBAGAI JATI DIRI SUATU BANGSA DITEGAKKAN Vinsensiusf. Jegaut Selama ini fungsi arsip yang sudah dimiliki oleh suatu negara belum begitu tampak dipermukaaan publik,hal ini di sebabkan karena kurang gencarnya promosi tentang pentingnya kehadiran kantor arsip sebagai bukti fisik tempat disimpannya dokumendokumen penting dari sebuah peristiwa bersejarah. Oleh karena itu keberadaan sebuah lembaga kearsipan sangat diperlukan sekali oleh suatu daerah atau negara sebagai tempat menyimpannya lembaran-lembaran penting yang merupakan hasil dari suatu kegiatan pemerintahan. Mengingat pentingnya kehadiran sebuah lembaga kearsipan di negeri ini, maka sudah sewajarnya seluruh masyarakat indonesia harus turut menjaga keselamatan fisik dari lembaga tersebut, hal ini mutlak dilakukan demi terjaminnya rasa keamanan dari dokumen-dokumen yang tersimpan di dalamnya. Sebab di dalam lembaga kearsipanlah semua lembaran penting dari negara indonesia disimpan selama ini. Bisa kita bayangkan sebuah negara berdaulat seperti Indonesia ini tanpa dilengkapi dengan memiliki lembaga kearsipan maka hal ini akan mendatangkan suatu masalah krusial dikemudian hari yang bisa menghilangkan jejak penting dari suatu proses awal lahirnya suatu bangsa. Baik itu lembaga kearsipan nasional di jakarta maupun lembaga kearsipan yang ada di daerah semuanya memiliki fungsi yang sama dan tanggung jawab yang besar dalam mengamankan semua dokumen rahasia negara. Hendaknya pemerintah selalu memberikan pengarahan yang intensif kepada para staf pegawai lembaga kearsipan masing-masing di negeri ini agar mereka dalam menjalankan pekerjaannya di lembaga tersebut benar-benar memiliki rasa tanggungjawab yang besar. Hanya dengan adanya kebijakan pemerintah yang selalu menekankan pentingnya sebuah lembaga kearsipan dikelola secara baik dan profesional, maka semua dokumen negara yang tersimpan di dalamnya dapat dijamin tetap terawat keadaanya. Dengan demikian fungsi utama didirikan lembaga-lembaga kearsipan di negara ini benar-benar dapat melayani dengan baik semua kepentingan yang dibutuhkan oleh masyarakat luas. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, hanya karena kurang profesionalnya para pengelola lembaga kearsipan tersebut di atas.

Di tangan pengelola lembaga kearsipanlah nasib dari semua dokumen penting negara kita dipertaruhkan keamanannya guna membuktikan kepada publik bawah jati diri suatu bangsa tentang keabsahannya selalu tersimpan dengan baik institusi pemerintah. Maka selanjutnya masyarakat luas juga dapat mengakses semua informasi penting yang telah disimpan di lembaga kearsipan tadi, sepanjang akses tersebut digunakan untuk tujuan-tujuan yang positif sekali, yang penting masih berkaitan dengan kompetensi pengetahuanya. Apabila dari segi performensnya lembaga kearsipan kita sangatlah indah, dan rapih kelihatannya dari luar, maka hal ini akan dapat memotivasi masyarakat luas untuk mengunjungi lembaga kearsipan tersebut. Sebaliknya akan terjadi lembaga kearsipan arsip akan dijauhi masyarakat kita mana kala penampilan secara fisiknya tidak begitu baik dan menarik. Karena di dalam lembaga kearsipan tidak semata-mata disimpannya dokumen-dokumen rahasia suatu negara dan artefak lainnya tetapi lebih dari itu di dalam lembaga kearsipan tersebut juga adalah bagian dari sumbernya ilmu pengetahuan sejarah dari sebuah kegiatan yang pernah diadakan oleh pemerintah kita selama ini. Baik itu peristiwa yang berskala lokal maupun nasional semuanya diakomodir dengan baik oleh pemerintah kita sebagai penyelenggara tertinggi negara ini. Hal-hal seperti inilah yang harus dipahami betul oleh para pengelola beberapa arsip penting negara kita. Jangan sampai yang sudah pernah terjadi pada pemerintahan orde baru beberapa arsip penting kita bisa hilang begitu saja. Sehingga tidak akan terjadi lagi peristiwa kehilangan yang kesekian kalinya hanya karena kelalaian dari pihak pemerintah kita sendiri. Dimana sebuah aslinya arsip supersemar 11 maret 1966 bisa hilang begitu saja tanpa diketahui lagi keberadaannya saat ini, hal ini dapat dijadikan pengalaman berharga bagi para pengelola lembaga kearsipan di pusat Jakarta. Maka untuk dapat menjalankan funsinya dengan baik dan tepat maka seyogyanya para staf pengelola lembaga kearsipan kita harus selalu memperbaiki sistem kerjanya setiap hari agar mereka bisa melayani masyarakat dengan baik juga dan memuasskan hati dari para pengunjung lembaga tersebut. Sebab perbaikan kualitas kerja yang memadai adalah bagian dari usaha melayani masyarakat di lembaga kearsipan sebagai komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga negara yang membutuhkan pengetahuan dari lembaganya. Semoga penampilan kinerja dari pengelola kantor arsip kita di zaman reformasi ini semakin lebih baik lagi prakteknya di tengah masih banyak keluhan masyarakat luas yang selama ini selau merasakan kurang puas atas kinerja yang

dilakukan oleh beberapa intansi negara. Diusahakan agar jangan sampai ada lagi arsip penting dari negara ini tercecer ke negara lain di dunia ini, hanya karena kurang rapinya para pekerja di lembaga kearsipan dalam mengamankan dokumen-dokumen tersebut diatas. Kalau sampai hal itu terjadi lagi di Indonesia ini maka efek selanjutnya sangatlah membingungkan generasi kedepannya negeri ini sebagai penerus perjuangan bangsa kita. Birokrat pemerintah seringkali tidak menyadari pentingnya sebuah dokumen arsip sebagai bukti administrasi dari sebuah peristiwa penting. Mereka tidak mengerti arsip mana yang harus disimpan dan mana yang harus dibuang. Bahkan mereka tidak peduli, asal pekerjaan sudah selesai, selesai pulalah kepentingan terhadap arsipnya. Peran pentingnya sebuah arsip dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan termasuk dalam urusan di bidang politik dan hubungan luar negeri bisa dalam kasus sengketa antara Indonesia dan Malaysia mengangkut masalah Pulau Sipadan dan Ligitan di Kalimantan Timur. Kasus tersebut dibawa ke Dunia Internasional Court of Justice di Den haag: Indonesia dan Malaysia sama-sama menunjukkan bukti kepemilikan berupa arsip yaitu perjanjian antara pemerintah Belanda dan Inggris yang ditandatangani pada tanggal 20 juni 1891 termasuk didalamnya arsip kartografi berupa peta. Perjanjian tersebut menyebutkan batas negara antara Belanda dan Inggris adalah garis batas 4 o.10 o. Diatas 4 0 10 0 milik Inggris dan dibawah 4 o 10 0 milik Belanda. Pulau Sipadan terletak dibawah 4 o dan pulau ligitan terpotong dari garis tersebut. Namun dalam amar putusannya hakim Internasional Court 0f Justice bukan hanya mendasarkan bukti perjanjian tanggal 20 Juni 1891 tersebut, tetapi juga kepada bukti kepedulian masing-masing negara yang berupa arsip. Ternyata bukti kepemilikan Indonesia dan yang sebelumnya bukti dari Belanda terhadap Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan lebih sedikit atau sangat kurang sedangkan bukti kepemilikan Malaysia dan sebelumnya bukti dari Inggris lebih besar, sehingga Malaysia dimenangkan. Arsip merupakan informasi terekam yang dihasilkan oleh organisasi pemerintahan atau swasta dalam melaksanakan kegiatannya ( UU Nomor 7 Tahun 1971). Arsip dapat dikatakan unik karena proses terjadinya dimulai dari beberapa tahap yaitu tahap penciptaan dan penerimaan, pendistribusian, penggunaan, pemeliharaan dan kemudian pemusnahaan yang dikenal dengan daur hidup arsip. Keunikan lain, arsip juga berbeda dengan bahan pustaka karena arsip tidak dibuat secara masal, bahan pustaka sengaja dikoleksi untuk dipublikasi secara terbuka. Sedangkan arsip keberadaannya tidak sengaja

dibentuk, datang spontan sebagai akibat kegiatan organisasi yang kemudian menghasilkan dokumen dalam bentuk arsip. Sehingga tidak semua arsip dapat terbuka untuk umum karena ada beberapa arsip yang bersifat rahasia sehingga tidak boleh diakses begitu saja. Kegunaan arsip dibedakan menjadi arsip aktif dan inaktif. Arsif aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaanya dalam pelaksanaan kegiatan masih tinggi, yaitu digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari, berisi informasi terbaru dan harus bisa disajikan setiap saat dibutuhkan. Arsip aktif disimpan dekat dengan ruang kerja kita. Sedangkan arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya dalam pelaksanaan kegiatan sudah menurun tetapi informasinya terkadang masih dibutuhkan sebagai bahan referensi. Arsip boleh disusutkan dengan cara pemusnahan atau penyerahan ke unit kearsipan jika sudah tidak diperlukan lagi. Tentunya penyusutan ini dilakukan dengan tata cara yang berlaku. Bukan dipertimbangkan perkilogram kepengepul kertas bekas. Pemerintah kota Yogyakarta sudah mengeluarkan dasar aturan untuk melakukan penyusutan arsip, yaitu Keputusan Wali kota no.98 tahun 2003 tentang pedoman penyusutan arsip di lingkungan pemerintahan kota Yogyakarta. Kalau kita tengok ke belakang, sebenarnya dalam perjalanan hidup manusia tidak pernah bisa terlepas dari arsip. Sejak lahir hingga meninggalpun manusia selalu membutuhkan arsip. Misalnya bayi lahir membutuhkan akta kelahiran, hingga masa sekolah mendapatkan ijasah, menginjak dewasa, membutuhkan KTP, SIM, Paspor dan sebagainya. Pemerintah tanpa arsip ibarat tentara tanpa senjata, dokter tanpa obat, petani tanpa benih. Arsip merupakan saksi bisu tak terpisahkan handal dan abadi yang memberikan kesaksian terhadap keberhasilan, kegagalan, pertumbuhan dan kejayaan bangsa. Tanpa adanya arsip, suatu bangsa akan mengalami sindrom amnesia kolektif dan akan terperangkap dalam kekinian yang penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu tidaklah akan terlalu keliru jika dikatakan bahwa kondisi kearsipan nasional suatu bangsa dapat dijadikan indikasi dari kekukuhan semangat kebangsaannya. Dunia tanpa arsip akan menjadi dunia tanpa ingatan, tanpa kebudayaan, tanpa hak-hak aksa, tanpa pengertian akar sejarah dan ilmu serta tanpa identitas kolektif. Dari semua aset negara yang ada, arsip adalah aset yang paling berharga. Ia merupakan warisan nasional dari generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan tingkat keberadaan suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian terhadap arsipnya.

Penulis adalah konsultan pada sebuah forum pokja pendikan gratis provinsi DIY dan pengamat masalah pendidikan nasional saat ini di Jogyakarta. Cp:081328652382 2008. Kantor Arsip Daerah Provinsi DIY