BAB III METODE PENULISAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENULISAN. analisis kualitatif diguanakan untuk memecahkan persoalan yang ada yaitu

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Dinas Bina Marga Provinsi Lampung

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR l& TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan wajib di bidang pekerjaan. 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI BALI

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Gambaran Umum Obyek Penelitian. 1. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

LAMPIRAN II. Sekretaris DPRD Kabupaten Karangasem, mempunyai tugas :

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BUPATI MANDAILING NATAL

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA MADIUN

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH WALIKOTA BENGKULU,

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG

TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 51 TAHUN 2016

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 52 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI JAMBI

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM

BAB 2 GAMBARAN UMUM INSTANSI

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pemerintah Kota Bandar Lampung

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI KERINCI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM. 1. Sejarah Singkat Dinas Pasar Kota Bandar Lampung. Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Pasar. Sebelum terbentuknya Dinas

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

Transkripsi:

BAB III METODE PENULISAN 3.1 Sumber Data Data sekunder adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada ( peneliti sebagai tangan kedua ). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber buku, laporan, dan lainlain. 3.2 Metode pengumpulan Data Metode penulisan yang penulis lakukan adalah melalui teknik pengumpulan data yaitu: 1. Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung objek penelitian yaitu magang / PKL selama 2 bulan pada dinas bina marga provinsi lampung. 2. Penelitian kepustakaan Penulis mengumpulkan data dengan cara membaca literatur dan catatan perkuliahan yang berhubungan dengan permaslahan yang akan dibahas dalam laporan akhir ini. 9

3.3 Gambaran umum Dinas 3.3.1 Sejarah singkat Dinas Bina Marga provinsi Lampung Dinas Bina Marga provinsi lampung berdiri tanggal 11 maret 1967 berdasarkan surat keputusan gubernur lampung No. PD/145/UP/1967 atas pertimbangan dari menteri dalam negeri (mendagri). Surat keputusan gubernur provinsi lampung pada tahun 1971 mengalami perubahan struktur organisasi dinas Bina Marga dengan surat keputusan gubernur NO. 172/UP/71 pada tanggal 25 juni 1971. Surat keputusan gubernur provinsi lampung pada tahun 1978 tentang perubahan struktur organisasi dinas Bina Marga dengan surat keputusan gubernur NO.12 tahun 1978pada tanggal 4 oktober 1978. Surat keputusan gubernur provinsi lampung pada tahun 1986 mengalami perubahan struktur organisasi dinas Bina Marga dengan surat keputusan gubernur NO.G/286/B.IV/HK/87, pada tanggal 10 desember 1987 dari gubernur atas dasar mendagri No.14/1986 pada tanggal 10 oktober 1986. Surat keputusan gubernur lampung pada tahun 1989 mengalami perubahan struktur organisasi dinas Bina Marga dengan surat keputusan gubernur No.G/033/B.IV/HK/89, pada tanggal 28 januari 1989. Surat keputusan gubernur lampung pada tahun1995 mengalami perubahan struktur organisasi dinas Bina Marga dengan perda No. 06 tahun 1995, pada tanggal 27 februari 1995. 10

Surat keputusan gubernur lampung pada tahun 1996 mengalami perubahan struktur organisasi dinas Bina Marga dengan surat keputusan mendagri No.061/3502/Sj pada tanggal 20 desember 1996. Persetujuan pembentukan 3 (tiga ) dinas yang semula dinas pu dati I lampung menjadi: 1. Dinas PU pengairan provinsi lampung dati I lampung dengan No. 08 tahun 1997 tanggal 16 juni 1997. 2. Dinas PU bina maarga Provinsi Lampung dengan No. 09 tahun1997 tanggal 16 juni 1997. 3. Dinas PU Cipta karya Provinsi Lampung Dati I Lampung dengan No. 10 tahun 1997 tanggal 16 juni 1997. Pada tahun 1997 mengalami perubahan struktur organisasi dinas PU Dati I Provinsi Lampung dengan perda Dati I Lampung No. 09 tahun 1997 tanggal 16 juni 1997. Perda No. 03 tahun 2001, tentang pembentukan organisasi dan tata kerja unit pelaksanaan teknis Dinas (UPTD) pada dinas-dinas provinsi Lampung. Instansi berwenang dan mempunyai tugas menangani fasilitas transportasi darat khususnya untuk jalan dan jembatan yang ada di wiliyah Provinsi atau kabupaten. Dimana tugas pokok dari Dinas Bina Marga Provinsi Lampung tersebut ditetapkan dengan peraturan Daerah (perda) No.. 17 tahun 2000 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja usaha Dinas Bina Marga Provinsi Lampung pasal 49 ayat 1 dan 2 yang berbunyi : 11

1. Dinas Bina Marga Provinsi Lampung mempunyai tugas pokok menyelenggarakan: a. Sebagian kewenangan rumah tangga provinsi (dekonsentralisasi) dalam bidang kebinamargaan yang menjadi kewenangannya dan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh gubernur b. Tugas dekonsentralisasi dan tugas pembantu yang diberikan oleh pemerintah kepada Gubernur 2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksut pada ayat 1 pasal ini, Dinas Bina Marga Provinsi Lampung mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan, pengaturan, perencanaan, dan penetapan standar atau pedoman. b. Penyediaan dukungan atau bantuan untuk kerja sama antar kabupaten atau kota c. Peningkatan sarana atau prasarana wilayah yang terdiri atas jembatan dan jalan beserta simpul-simpulnya serta jalan bebas hambatan d. Perizinan pembangunan jalan bebas hambatan lintas kabupaten atau kota e. Pembinaan, pengendaliaan,pengawasan, dan koordinasi Dari bunyi pasal 49 ayat 1 dan 2 tersebut diatas jelas bahwa dinas pekerjaan umum provinsi lampung mempunyai tugas antara lain : merumuskan kebijaksanaan pengaturan perencanaan, penetapan standar atau pedoman, penyediaan dukungan atau bantuan, peningkatan sarana, prasarana dan perizinan pembangunan jalan dan jembatan serta 12

pembinaan, pengendalian, pengawasan, koordinasi dan pengelolaan ketatausahaan. 3.3.2 Struktur organisasi perusahaan Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk memperlancar pekerjaan dan spesialisasi kerja, perlu disusun struktur organisasi yang mencermin tugas, wewenang serta tanggung jawab. Dengan adanya susunan organisasi yang baik, maka akan memperlancar jalannya pemerintah di instansi tersebut dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing. Pembagian tugas Pembagian tugas pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Lampung berdasarkan jabatan yang dipegangnya. 1. Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengendalikan dan mengawasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Bina Marga Provinsi Lampung dalam menyelenggarakan kewenangan instansi yang diangkat oleh gubernur. 2. Sekretaris Membantu kepala dinas dalam memimpin, mengendalikan dan mengawasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pekerjaan Umum Provinsi Lampung dalm menyelnggrakan kewenangan instansi. 13

3. Bagian Tata Usaha Mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, kpegawaian, hukum, dan tata laksana kerja. Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Penyusunan anggaran rutin, pelaporan dan pengendalian keuangan, pembinaan organisasi dan laksana kerja. b. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, peralatan, perundang-undangan, dokumentasi serta keputusan. c. Penyiapan data dan informasi, hubungan masyarakat dan penyelengaraan inventaris kekayaan,milik Daerah / Negara. Bagian Tata usaha terdiri dari 3 sub bagian, yaitu : a. Sub bagian Umum Mempunyai tugas pokok : 1. Melaksanakan pengurusan surat masuk dan keluar. 2. Mengatur penyeleksian surat Dinas 3. Mengatur penyediaan alat tulis, stempel dinas operator telepon dan faximile. 4. Menyelenggarakan administrasi barang dinas mulaidari rencana kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, perawatan barang inventaris. b. Sub Bagian Keuangan Mempunyai tugas pokok : 1. Mempersiapkan bahan dan menyusun rencana anggaran rutin dinas dan pembangunan. 14

2. Mengadakan pengawasan dan penelitian atas pengeluarana rutin dinas. 3. Mengadakan pembinaan dan pembagian teknis administrasi keuangan dinas. c. Sub Bagian Kepegawaian, Hukum dan Tata Laksana Mempunyai tugas Pokok, yaiytu : 1. Melaksanakan penyusunan informasi kepegawaian. 2. Melaksanakan pengembangan dan penyelesaian mutasi pegawai. 3. Melaksanakan penyelesaian kerpeg,askes,taspen, cuti, kenaikam gaji berkala dan pemberian penghargaan bagi PNS. 4. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian. 5. Menyiapkan bahan dan penyusunan organisasi dan tata laksana di lingkungan Dinas Bina marga provinsi Lampung. 6. Menyusun segala bentuk hukum, pembuatan surat keputusan, menyelesaikan sengketa hukum pegawai dan membuat berita acara LHP. 4. Sub Dinas Bina program Sub Dinas Bina program mempunyai tugas pokok yaitu : a. Menyelenggarakan penyusunan program pembangunan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. b. Menyelenggarakan studi kelayakan AMDAL dan perencanaan teknis jalan dan jembatan. c. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan. 15

Sub Dinas Bina Program terdiri dari : 1. Seksi perencanaan jalan dan jembatan 2. Seksi program evaluasi dan pelaporan. 3. Seksi pengujian Leger jalan. 5. Sub Dinas Bina pembangunan / peningkatan Sub Dinas Bina pembangunan / peningkatan mempunyai tugas pokok, yaitu : a. Penyusunan program, estimasi biaya pelaksanaan pembangunan / peningkatan jalan dan jembatan. b. Penyeyelenggaraan kegiatan pembinaan pengawasan, pengendalian pelaksanaan kegiatan pembangunan / peningkatan jalan dan jembatan. c. Melaksanakan penelitian dan penggajian dokumen teknis pembangunan / peningkatan jalan dan jembatan. d. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan. 6. Sub dinas pemeliharaan Jalan Sub Dinas pemeliharaan jalan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Bina Marga provinsi Lampung dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan. Sub dinas pemeliharaan terdiri dari : a. Seksi pemeliharaan jalan. b. Seksi pemeliharaan jembatan c. Seksi tata teknis pemeliharaan jalan dan jembatan 16

3.3.3 Fungsi DinasBina Marga Dalam melaksanakan tugas pokok Dinas Bina Marga mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan, pengaturan, dan penetapan standar / pedoman. 2. Penetapan kebijakan, pengaturan, dan standar / pedoman. 3. Penetapan dan pemberian izin atas penyediaan, peruntukan, penggunaan dan pengusahaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas kabupaten / kota 4. Pelaksanaan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan jalan Provinsi. 5. Fasilitas penyiapan program pembanguna sarana dan prasarana perkotaan dan pedesaan di lingkungan Provinsi. 6. Peningkatan kapasitas teknis dan manajemen pelayanan air minum dilingkungan wilayah provinsi. 7. Fasilitas pengembangan prasarana dan sarana air limbah lintas kabupaten / kota. 8. Fasilitas penyelenggaraan dan pembiayaan pembangunan prasarana dan saran persampahan secara nasional di wilayah provinsi. 9. Fasilitas penyelenggaraan pembangunan kawasan saiap bangun dan lingkungan siap bangun lintas kabupaten Kota. 10. Fasilitas penyelenggaraan penanganan pemukiman kumuh. 11. Pelaksanaan pembangunan dan pengolahan bangunan gedung dan rumah negara yang menjadi aset pemerintah provinsi. 12. Mengembangkan sistem informasi jasa konstruksi dalam wilayah provinsi 17

13. Pembinaan, pengadilan, pengawasan dan koordinasi. 14. Pelayanan administratif. 3.3.4 Wewenang Dinas Bina Marga : 1. kepala Dinas Kepala dinas selaku kepala SKPD (satuan kerja perangkat Daerah). Pengguna anggaran yang dengan keputusan Gubernur Provinsi Lampung, mempunyai kewenangan selaku otorisator dan bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan anggaran (keuangan) dan pelaksanaan fisik sebagai pejabat pemegang kewenangan pengguna anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD dan dipimpinnya sesuia permendagri No.13 tahun 2006 yang meliputi antara lain : a. Menyusun RKA-SKPD dan DPA-SKPD serta melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanjan. b. Menganggkat dan menetapkan pejabat pengendali kegiatan, koordinator kegiatan, pejabat pelaksana teknis kegiatan ( PPTK-SKPD), pembantu bendahara untuk pelaksanaan kegiatan. c. Melaksanakan anggaran SKPD dan mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya. d. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan menentukan pembayaran. 18

e. Mengadakan ikatan / perjanjian kerja sama dengan pihak lain dengan batas anggaran yang telah ditetapkan. f. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggunga jawab SKPD yang dipimpinnya dan melaksanakan pemungutan penerimaan pajak. g. Menandatangani surat perintah membayar (SPM). h. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya. i. Melaksanakan tugas-tugas penggunaan anggaran berdasarkana kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah. j. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah melalui sekretaris Daerah k. Melakukan pemeriksaan kas yang dikelola oleh bendahara pengeluaran sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 bulan dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan kas. 2. Kepala Sub bagian Keuangan Kepala sub bagian keuangan melaksanakan tugas membantu kepala dinas selaku pengguna Anggaran SKPD dalam menyiapkan bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah serta perhitungan anggaran. Melakukan pembinaan dan bimbingan administrasi keuangan, perbendaharaan, TP-TGR dan bimbingan pengelolaan tindak lanjut hasil pemeriksaan. Kepala sub bagian Keuangan Satuan 19

Kerja peraangkat Daerah (PPK-SKPD) melakukan pengujian terhadap kebenaran secara materil transaksi, baik yang berakibat penerimaan maupun pengeluaran anggaran sebelum ditandatangani oleh kepala dinas selaku pengguna Anggaran SKPD dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu beberapa staf keuangan sesuai dengan fungsi penugasan dan berkoordinasi dengan kepala Sub bagian Keuangan serta betanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas selaku pengguna Anggaran. Kepala Sub Bagian Keuangan sebagai pejabat penata usahaan keuangan SKPD menyelenggarakan penataan dokumen keuangan dan penyusunan laporan keuangan / realisasi anggaran berdasarkan DPA-SKPD dengan tugas sebagai berikut : a. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui / disetujui oleh bendahara PPTK-SKPD. b. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran. c. Melakukan verivikasi harian atas penerimaan dan pengeluaran. d. Menyiapkan SPM untuk ditandatangani oleh kepala SKPD. e. Melaksanakan kegiatan akuntansi SKPD dan menyiapkan laporan keuangan SKPD. 20

3. Bendahara pengeluaran Bendahara pengeluaran yang menyelenggarakan penata ushaan terhadap pengeluaran / penggunaan uang yang menjadi tanggunga jawabnya sesuai dengan peraturan Menteri dalm negeri No.16 tahun 2006 dalam fungsi bendaharawan yaitu menerima, menyimpan, membayar dan mempertanggungjawabkan uang untuk belanja daerah dalam rangka pelaksanaanapbd pada SKPD. a. Bendahara pengeluaran berdasarkan SPD atau dokumen lain yang disamakan dengan SPD, mengajukan SPP kepada pengguna anggaran untuk memperoleh persetujuan melalui PPK-SKPD (SPP-UP,SPP-GU, SPP-TU, SPP-LS) dan dilengkapi dengan lampiran sesuai dengan ketentuan. b. Melakukan pemeriksaan kas yang dilakukan oleh pembantu bendahara sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3( tiga) bulan dan dituangkan dalam berita Acara pemeriksaan Kas. c. Melakukan verivikasi, analisis dan evaluasi atas laporan pertanggung jawaban pengeluaran terhadap pembantu bendahara. d. Dalam melaksanakan tugasnya bendahara pengeluaran dibantu oleh beberapa staf pembantu bendahara yang terdiri dari pembantu bendahara bagian SDP / SPP, bagian bidang-bidang, bagian penelitian SPJ, bagian pembukuan, bagian dokumen / arsip dan bagian aevaluasi Laporan. 21

3.3.5 Ruang Lingkup Dinas Pekerjaan Umum Lakip Dinas Bina Marga provinsi Lampung disusun dengan pertimbangan semua potensi organisasi yang dimiliki serta kemungkinan pengembangannya dimasa depan untuk mendukung keberhasilan pembangunan provinsi Lampung. Lakip ini memproyeksi hasil yang dicapai selama kurun waktu tahun 2008 yang terdiri dari visi, misi, tujuan, sasaran, kenijakan, program dan kegiatan. Visi Dinas Bina Marga Provinsi Lampung terwujudnya infrastuktur bidang pengairan, ke Bina Margaan dan pemukimanan yang handal dalam matra ruang yang serasi dan seimbang guna mendukung Lampung menjadi Provinsi unggulan dan berdaya saing tinggi. Misi Dinas Bina Marga Provinsi Lampung Untuk mencapai yang diinginkan oleh visi tersebut diatas, maka untuk jangka menengah periode 2004-2014 dirumuskan misi Dinas bina marga provinsi Lampung yang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk tujuan, sasaran, kebijakan, dan program yang seterusnya diimplementasikan dalam bentuk kegiatan. Rumusan misi dinas Bina Marga Provinsi Lampung juga harus dipertimbangkan kesesuainnya dengan misi pembangunan Provinsi Lampung. Hal ini dimaksudkan untuk 22

memudahkan perhitungan kontribusi keberhasilan kinerja dinas terhadap kinerja provinsi dan menghindari adanya kegiatan dinas yang tidak memberikan kontribusi kepada pencapaian kinerja Provinsi. Tujuan Dinas Bina Marga : a. Meningkatkan kualitas prasarana, sarana, dan SDM (sumber daya manusia) dijajajaran bidang jalan dab jembatan. b. Meningkatkan kondisi jalan provinsi menjadi 80% mantap pada akhir tahun 2014 c. Meningkatkan kondisi jalan provinsi menjadi 90% mantap pada akhir tahun 2014 d. Meningkatkan tertib pemanfaatan jalan. Sasaran Dinas Bina Marga : 1. Peningkatan kualitas sarana, prasarana, dan SDM melalui penambahan gedung, pelatihan teknis, pelaksanaan studi banding, penambahan sarana laboratorium, pengadaan suku cadang dan renovasi alat-alat berat yang dicanangkan dalam 5 (lima) tahun 2. Peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan provinsi dengan target panjang 775 km atau peningkatan kondisi mantap sebesar 80.71% yang akan dicapai dengan peningkatan jalan dan jembatan serta pemeliharaan jalan 23

dan jembatan pemeliharaan berkala (periodik) maupun pemeliharaan rutin selama 5 (lima) tahun 3. Penanganan jalan nasional dengan target panjang efektif 621 km atau peningkatan kondisi mantap sebesar 90% yang akan dicapai dengan peningkatan jalan dan program pemeliharaan jalan baik pemeliharaan berkala (periodik) maupun pemeliharaan rutin selama 5 (lima) tahun. 4. Sosialisasi tertib pemanfaatan jalan. 24