PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENYEBARAN ISLAM DI WONOSOBO

BAB V PENUTUP. kekuasaan Kerajaan Mataram Islam. Wonosobo ialah daerah Siti Sewu yang. sedangkan Gowong terdiri dari Kerteg, Sapuran, dan Kaliwiro.

BAB III PROSES MASUKNYA ISLAM DI WONOSOBO PADA MASA DEMAK DAN MATARAM ISLAM. dunia yang menghubungkan benua dan samudra. 1 Secara langsung maupun

BAB II KEADAAN WILAYAH WONOSOBO SEBELUM ISLAM BERKEMBANG. bahasa Jawa berarti hutan, sedangkan Sobo berarti berkelana.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB II DESA SENDANGDUWUR. Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5

Lampiran 1. Peta Pembagian Wilayah Jawa Tahun 1811

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. serta mudah dipahami oleh orang awam lantaran pendekatan-pendekatan

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1

BAB I PENDAHULUAN. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3, Yogyakarta: Kanisius, 1981, hlm. 42.

PERSEBARAN SITUS DI KABUPATEN BANTUL DAN ANCAMAN KERUSAKANNYA 1 OLEH: RIRIN DARINI 2

Sunan Ampel memiliki silsilah hingga sampai ke Nabi Muhammad SAW, yaitu : * Sunan Raden Sayyid Ahmad Rahmatillah bin

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

DAFTAR INVENTARIS BCB TAK BERGERAK DI KABUPATEN BANTUL

Lampiran 1. Peta Provinsi Banten Dewasa ini. Peta Provinsi Banten

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

c. Preferensi Fiqih Dalam Beragama di Demak Dipengaruhi oleh Kondisi Lokal dan Keikutsertaan Pada Ormas Islam d. Budaya Ziarah Makam Wali yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

Babilangan Nama dan Jodoh dalam Tradisi Banjar. Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, 2004), cet. ke-2, h

ASAL MULA NAMA PANTARAN

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Periode kemunduran Keraton Yogyakarta di bawah pemerintahan. II membawa dampak yang sangat besar bagi perubahan

SD kelas 5 - BAHASA INDONESIA BAB 7. Tema 7 Sejarah Peradaban IndonesiaLatihan Soal 7.1

CAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Rp ,- / Pax START FROM SURABAYA NO MEAL AND HOTEL SERVICE

Indikator. Teknik. peninggalan. sejarah yang bercorak Hindu yang ada di Indonesia Mampu menceritakan. peninggalan

E. KOMPLEKS PEMAKAMAN ASTANA GUNUNG SEMBUNG

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DAN ISLAM

tidak langsung, mereka mengakui Utsman sebagai penguasa tertinggi dengan gelar Padiansyah Ali Utsman 4 B.

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. Arsitektur merupakan hasil dari faktor-faktor sosiobudaya, sebuah

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH :

Pendidikan Agama Islam

Cagar Budaya Candi Cangkuang

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia

Pengkultusan dan Tradisi Selikuran Makam Sunan Geseng Dusun Tirto, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan manfaat bagi masyarakat pada sebuah destinasi. Keberhasilan

BAB II KEADAAN BAGELEN PADA MASA PERANG DIPONEGORO. sekarang lebih dikenal sebagai Purworejo. Purworejo merupakan nama baru

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Candi Cetho

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penciptaan karya tugas akhir ini menjadikan Mas Penewu Jogokaryo Daryanto

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri

RIWAYAT KELUARGA BESAR MANGUNDIKARA Berdasarkan Penuturan Folktale dan Petilasan Makam

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya dan Museum Kab. Pacitan Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. ungkapannya (Sudjiman, 1990:71). Sastra juga dapat digunakan oleh semua yang

PENELUSURAN ARSIP DAN SUMBER LISAN DALAM RANGKA MENYUSUN SEJARAH DESA BAGI PERANGKAT DESA DAN ANGGOTA BPD DESA BOCOR KECAMATAN BULUSPESANTREN KAB

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah,

POROS KEBUDAYAAN JAWA

YAYASAN PAMULANGAN BEKSA SASMINTA MARDAWA. Theresiana Ani Larasati

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

DAFTAR PUSTAKA. Sholeh, Muhammad. Al-Risalatu al-shafiyah fi al-masa il al-fiqhiyah. Bojonegoro: Pondok Pesantren At-Tanwir

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran

Pengaruh Budaya Jawa-Hindu dalam Kompleks Makam Imogiri, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kelompok budaya khususnya di Jawa (Rakhmawati, 2009: 161).

Pola Perilaku Agama Kejawen Padepokan Bedogol Desa Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Berbekal letak geografis yang dikelilingi oleh 7 gunung membuat

Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

PENINGGALAN KEBUDAYAAN MASA KLASIK (HINDU-BUDHA) DI KABUPATEN WONOSOBO SEKITAR ABAD VII - IX

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB IV RESPON MASYARAKAT MUSLIM TERHADAP TRADISI RUWATAN BULAN PURNAMA. A. Masyarakat Umum di Komplek Candi Brahu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Ajwa Publishing ABDULLA SANG NABI MENGUNGKAP FAKTA KENABIAN, PERANG DAN POLIGAMI MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH

STUDI POLA MORFOLOGI KOTA DALAM PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA DI KABUPATEN KENDAL TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang tentu memerlukan tanah, bahkan bukan hanya dalam

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II SEJARAH SINGKAT KH. SYAMSUL ARIFIN ABDULLAH SEBAGAI PENGASUH PONDOK PESANTREN BUSTANUL ULUM PUGER JEMBER

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

KISI-KISI UJI AN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

Biografi dan Arti Gelar Masing-masing Leluhur Alawiyyin. Yang pertama kali dijuluki (digelari) " As-Seggaf " ialah waliyullah

Alkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suku, agama, dan adat istiadat yang tak pernah luput dari Anugerah sang

ASAL MULA DESA TALAKBROTO

Transkripsi:

95

96 Lampiran 1, Peta Wilayah Kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno PETA WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN MATARAM KUNO Sumber: I Wayan Badrika, Sejarah untuk Kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2006, hlm. 16.

97 Lampiran 2, Peta Penyebaran Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur Pada Abad Ke-16 PETA PENYEBARAN ISLAM DI JAWA TENGAH DAN JAWA TIMUR PADA ABAD KE-16 Sumber: Denys Lombard, Nusa Jawa: Silang Budaya Bagian II Jaringan Asia, a.b. Winarsih Partaningrat, dkk., Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005, hlm. 128.

98 Lampiran 3, Peta Wilayah Bagelen Pada Masa Kekuasaan Mataram Islam PETA WILAYAH BAGELEN PADA MASA KEKUASAAN MATARAM ISLAM Sumber: Radix Penadi, Riwayat Kota Purworejo, Purworejo: Lembaga Studi dan Pengembangan Sosial Budaya, 2002, hlm. 68.

99 Lampiran 4, Arsip Berupa Teks 1 Sebelum Perjanjian Giyanti ARSIP BERUPA TEKS 1 SEBELUM PERJANJIAN GIYANTI Sumber: S. Margana, Keraton Surakarta dan Yogyakarta 1769-1876, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, hlm. 458. Keterangan: Berdasarkan teks ini, dapat dilihat posisi wilayah Wonosobo pada masa kekuasaan Mataram Islam. Pada saat itu, Wonosobo merupakan bagian dari tanah Pagelen/ Bagelen (Purworejo Sekarang).

100 Lampiran 5, Abdi-Dalem Mataram Islam Berserta Wilayah Bagelen ABDI-DALEM MATARAM ISLAM BERSERTA WILAYAH BAGELEN Sumber: S. Margana, Keraton Surakarta dan Yogyakarta 1769-1876, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, hlm. 473. Keterangan: Pada Masa kekuasaan Mataram Islam, wilayah Wonosobo merupakan tanah nafkah kerajaan. Penduduk di Wonosobo bertugas menyediakan bau-suku dan ahli kayu (Gowong).

101 Lampiran 6, Dokumen/ Nukilan Sajaratul Ammah DOKUMEN/ NUKILAN SAJARATUL AMMAH

102 Lampiran 7, Silsilah Tarekat Sattariyah SILSILAH TAREKAT SATTARIYAH Sumber: Tesis yang disusun oleh Ahmad Muzan dengan judul Tarekat dan Peranannya dalam Penyebaran Islam di Wonosobo Abad 18-19.

103 Lampiran 8, Silsilah Tarekat Alawiyah SILSILAH TAREKAT ALAWIYAH Sumber: Tesis yang disusun oleh Ahmad Muzan dengan judul Tarekat dan Peranannya dalam Penyebaran Islam di Wonosobo Abad 18-19.

104 Lampiran 9, Komplek Candi di Dieng, Wonosobo KOMPLEK CANDI DI DIENG, WONOSOBO Sumber: Foto Pribadi Keterangan: Perkomplekan candi ini merupakan bukti bahwa sebelum Islam masuk dan berkembang sudah ada pengaruh Hindu-Buddha di Dieng, Wonosobo.

105 Lampiran 10, Lingga yang ditemukan di Desa Pakuncen, Wonosobo LINGGA YANG DITEMUKAN DI DESA PAKUNCEN, WONOSOBO Sumber: Foto Pribadi Keterangan:Yoni biasanya digunakan sebagai lambang perempuan. Yoni ini ditemukan di makam Tumenggung Jogonegoro (Bupati Wonosobo abad ke-17). Desa Pakuncen, Selomerto, Wonosobo.

106 Lampiran 11, Patung Buddha di Selomerto, Wonosobo PATUNG BUDDHA DI SELOMERTO, WONOSOBO Sumber: Foto Pribadi Keterangan: Patung ini ditemukan di Selomerto dengan bentuk yang sudah tidak utuh. Bagian kepala pada patung ini tidak ada. Sekarang ini, patung tersebut berada di Jalan Banyumas, kecamatan Selomerto, kabupaten Wonosobo.

107 Lampiran 12, Siva Trisirah, tersimpan di Museum Kailasa, Dieng SIVA TRISIRAH, TERSIMPAN DI MUSEUM KAILASA, DIENG Sumber: Foto Pribadi

108 Lampiran 13, Makam Ki Gede Wanasaba MAKAM KI GEDE WANASABA Sumber: Foto Pribadi Keterangan: Ki Gede Wanasaba merupakan wali nukhba (penerus walisongo) yang bernama asli Raden Jaka Dukuh. Ki Gede Wonosobo ialah putra dari Raden Jaka Bondan Kejawen dengan Dewi Retna Nawangsih. Kemudian diambil menantu oleh Sunan Mojogung Gunung Jati dan namanya diganti menjadi Syaikh Kabidullah (Abdullah). Pada masa kejayaan Kerajaan Demak, tepatnya pemerintahan Sultan Trenggana, beliau diutus untuk menyebarkan agama Islam di Wonosobo, sehingga ia diberi julukan Ki Gede Wanasaba

109 Lampiran 14, Makam Kyai Walik MAKAM KYAI WALIK Sumber: Foto Pribadi Keterangan: Kyai Walik merupakan utusan dari kerajaan Mataram Islam pada masa pemerintahan Sulatan Agung. Nisan makamnya bertuliskan aksara jawa kuno.

110 Lampiran 15, Nisan makam Kyai Karim NISAN MAKAM KYAI KARIM Sumber: Foto Pribadi

111 Lampiran 16, Pekaringan Kyai Kolodete PEKARINGAN KYAI KOLODETE Sumber:http://www.diengplateau.com/2010/08/siapakah-sosok-kyai-kolodetesebenarnya.html. Keterangan: Kyai Kolodete merupakan salah satu ulama yang berasal dari Kerajaan Mataram Islam. Ia bersama dengan Kyai Karim dan Kyai Walik bersama-sama menyebarkan agama Islam di Wonosobo pada abad ke-17.

112 Lampiran 17, Komplek Makam di Desa Ketinggring, Wonosobo KOMPLEK MAKAM DI DESA KETINGGRING, WONOSOBO Sumber: Foto pribadi Keterangan: Komplek pemakaman ini merupakan komplek makam yang beru ditemukan pada tahun 2009. Komplek makam ini berada disamping komplek pemakaman Mangunkusuman (Bupati Wonosobo ke-2 setelah Setjonegoro/ Muhammad Ngarpah). Keempat makam tersebut berjajar antara lain Istri Sayid Walid Hasyim, Sayid Walid Hasyim, Mangundirjo, dan istri Mangundirjo. Mangundirjo ialah ayah dari Mangunkusuma/ KH. R. Manshur.

113 Lampiran 18, Makam Kyai Asmorosufi MAKAM KYAI ASMOROSUFI Sumber: Foto pribadi Keterangan: Kyai Asmorosufi merupakan seorang ulama yang dikirim oleh Kyai Puger untuk menyebarkan agama Islam di Wonosobo. Ia menjadi seorang ulama besar dan mendirikan masjid di Bendosari, Sapuran, Wonosobo. Perjuangannya dilanjutkan oleh Kyai Ali Marhamah (putra Kyai Asmorosufi) sampai dengan tahun 1750 M. Setelah Kyai Ali Marhamah wafat kemudian dilanjutkan oleh putranya yang bernama Kyai Syukur Saleh sampai dengan tahun 1775

114 Lampiran 19, Lingga yang bertuliskan Arab LINGGA YANG BERTULISKAN HURUF ARAB Sumber: Foto pribadi Keterangan: terdapat 2 lingga yang bertuliskan huruf Arab. 2 lingga tersebut ditemukan di Dieng Wetan (dekat dengan pekaringan Kyai Kolodite). Penemuan 2 lingga yang bertuliskan Arab ini membuktikan bahwa adanya toleransi beragama dalam kehidupan masyarakat. Yakni antara kebudayaan Hindu-Buddha, lokal, dan kebudayaan Islam.

115 Lampiran 20, Masjid al-manshur Wonosobo Tahun 2002 MASJID AL-MANSHUR WONOSOBO TAHUN 2002 Sumber: Foto pribadi Keterangan: Masjid al-manshur merupakan masjid tertua di Wonosobo. Sekitar abad ke-17, masjid ini dikenal dengan istilah zawiat/ zawiah. Zawiah/ zawiat ini kemudian dipelihara oleh rombongan sayid dari Hadramaut yang dipimpin oleh Sayid Walid Hasyim Ba abud. Mereka kemudian menamakannya sebagai masjid Kauman. Sepeninggal Sayid Walid Hasyim Ba abud, padepokan Kauman ini dipelihara oleh Sayid Ali bin Walid Hasyim Ba abud. Kemudian pasca perang Diponegoro, KH. R. Manshur bin Marhamah yang bergelar R.A Mangunkusuma membangun masjid Kauman menjadi Masjid Wonosobo atau dikenal dengan Masjid al- Manshur.

116 Lampiran 21, Masjid Bendosari Sapuran tahun 2013 MASJID BENDOSARI SAPURAN TAHUN 2013 Sumber: Foto pribadi Keterangan: Masjid Bendosari merupakan masjid yang digunakan oleh Kyai Asmorosufi untuk menyebarkan Islam. Tepat dibelakang masjid ini, Kyai Asmorosufi dimakamkan bersama putra-putranya.

117 Lampiran 22, Bentuk Wirid yang diajarkan secara turun-temurun BENTUK WIRID YANG DIAJARKAN SECARA TURUN-TEMURUN Sumber: Foto pribadi Keterangan: Wirid merupakan salah satu karakteristik ajaran tarekat Sattariyah dan Alawiyah. Tradisi wirid ini dibawa oleh Sayid Walid Hasyim Ba abud ke Wonosobo pada abad ke-17. Tradisi wirid ini diajarkan secara turun temurun sampai saat ini.

118 Lampiran 23, Surat Izin Penelitian SURAT IZIN PENELITIAN Lampiran 5

119 119 l

120 120

121 121