EFEKTIVITAS ANALISIS PERAGAM UNTUK MENGENDALIKAN GALAT PERCOBAAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN MATERI PERCOBAAN TERNAK BABI

dokumen-dokumen yang mirip
SIMULASI RANCANGAN ACAK KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG DAN EFISIENSINYA

KORELASI GENETIK DAN FENOTIPIK ANTARA BERAT LAHIR DENGAN BERAT SAPIH PADA SAPI MADURA Karnaen Fakultas peternakan Universitas padjadjaran, Bandung

PERBANDINGAN ANALISIS VARIANSI DENGAN ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN PETAK-PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN DATA HILANG

Acak Kelompok Lengkap (Randomized Block Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

MODEL KURVA PERTUMBUHAN ITIK TEGAL JANTAN SAMPAI UMUR DELAPAN MINGGU

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

PENERAPAN METODE FUZZY SEQUENTIAL PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP MODEL TETAP

ANALISIS KOVARIANSI DALAM RANCANGAN BUJURSANGKAR YOUDEN DENGAN DATA HILANG

PENGENDALIAN VARIABEL PENGGANGGU / CONFOUNDING DENGAN ANALISIS KOVARIANS Oleh : Atik Mawarni

ESTIMASI DATA HILANG MENGGUNAKAN REGRESI ROBUST S

Hubungan Antara Umur dan Bobot Badan...Firdha Cryptana Morga

STATISTIK TERAPAN DAN RANCANGAN PERCOBAAN. Dr. G. Ciptadi (Genetics, Animal Breeding, Tech.Lab., Stat. Rancob) Lab. Gen.Pem Ternak dan LSIH-UB

MODUL 1 PRINSIP DASAR PERANCANGAN PERCOBAAN

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi kasus: Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP)

SELEKSI YANG TEPAT MEMBERIKAN HASIL YANG HEBAT

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

Pengaruh Interaksi dan Nilai Interaksi pada Percobaan Faktorial (Review) ABSTRACT

ESTIMASI OUTPUT SAPI POTONG DI KABUPATEN SUKOHARJO JAWA TENGAH

RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)

Estimasi Parameter Genetik Induk Babi Landrace Berdasarkan Sifat Litter Size dan Bobot Lahir Keturunannya

Respon Seleksi Domba Garut... Erwin Jatnika Priyadi RESPON SELEKSI BOBOT LAHIR DOMBA GARUT PADA INTENSITAS OPTIMUM DI UPTD BPPTD MARGAWATI GARUT

ESTIMASI REGRESI ROBUST M PADA FAKTORIAL RANCANGAN ACAK LENGKAP YANG MENGANDUNG OUTLIER

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

Perancangan Percobaan

BAB I PENDAHULUAN RANCANGAN CROSSOVER TIGA PERIODE DENGAN DUA PERLAKUAN DUA PERLAKUAN. Disusun Oleh: Diasnita Putri Larasati Ayunda

PENERAPAN METODE TAGUCHI UNTUK OPTIMALISASI HASIL PRODUKSI ROTI DI USAHA ROTI MEYZA BAKERY, PADANG SUMATERA BARAT

PENERAPAN METODE PERMUKAAN RESPONS DALAM MASALAH OPTIMALISASI

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat penting karena data yang sudah dikumpulkan dari percobaan tidak untuk

Kata Kunci: Rancangan Acak Kelompok Tidak Lengkap Seimbang, Uji Nonparametrik, uji Durbin-Skillings-Mack. 1. Pendahuluan

PENGARUH LINGKAR SCROTUM DAN VOLUME TESTIS TERHADAP VOLUME SEMEN DAN KONSENTRASI SPERMA PEJANTAN SIMMENTAL, LIMOUSINE DAN BRAHMAN

Analisis Kovariansi pada Rancangan Faktorial Dua Faktor dengan n Kali Ulangan

PENGGUNAAN UJI SKILLINGS-MACK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP TIDAK SEIMBANG. Mustakim 1, Anisa 2, Raupong 3 ABSTRAK

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DANKOMPONEN RAGAM SIFAT PERTUMBUHAN PADA BANGSA BABI YORKSHIRE

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG

Tingkat Efisiensi Metode Regresi Robust dalam Menaksir Koefisien Garis Regresi Jika Ragam Galat Tidak Homogen

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

PENDUGAAN NILAI DATA YANG HILANG

KERAGAMAN DALAM BLOK PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK TIDAK LENGKAP SEIMBANG DENGAN INTERGRADIEN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

PENGARUH KETINGGIAN TEMPAT DAN SISTEM PEMELIHARAAN TERHADAP KORELASI GENETIK BOBOT LAHIR DENGAN BOBOT DEWASA SAPI BALI

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

KETERANDALAN PITA DALTON UNTUK MENDUGA BOBOT HIDUP KERBAU LUMPUR, SAPI BALI DAN BABI PERSILANGAN LANDRACE

ANALISIS POLINOMIAL ORTOGONAL BERDERAJAT TIGA PADA RANCANGAN ACAK LENGKAP

PENERAPAN RANCANGAN TAK LENGKAP LATIS SEDERHANA PADA SELEKSI FAMILI JAGUNG

Penampilan Produksi Anak Ayam Buras yang Dipelihara pada Kandang Lantai Bambu dan Litter

PENDUGAAN PARAMETER GENETIK DAN KOMPONEN RAGAM SIFAT PERTUMBUHAN PADA BANGSA BABI LANDRACE

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG SKRIPSI

PADA KERAGAMAN KELOMPOK FAKTORIAL RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ULANGAN

PEMAKAIAN VARIABEL INDIKATOR DALAM PEMODELAN. Mike Susmikanti *

SELEKSI PEJANTAN BERDASARKAN NILAI PEMULIAAN PADA SAPI PERANAKAN ONGOLE (PO) DI LOKA PENELITIAN SAPI POTONG GRATI PASURUAN

Analisis Ragam & Rancangan Acak Lengkap Statistik (MAM 4137)

PENDUGAAN DATA HILANG PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP DENGAN ANALISIS KOVARIAN

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBOS JANTAN. (Correlation of Body Measurements and Body Weight of Male Dombos)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PENGARUH PERENDAMAN NaOH DAN PEREBUSAN BIJI SORGHUM TERHADAP KINERJA BROILER

Rancangan Kelompok Tak Lengkap Seimbang (RKTLS) atau Balanced Incompleted Block Design (BIBD) Arum H. Primandari

RANCANGAN KELOMPOK TAK LENGKAP SEIMBANG (Incomplete Block Design)

MENENTUKAN PENGARUH INTERAKSI PERLAKUAN DENGAN METODE POLINOMIAL ORTOGONAL

RESPON PERTUMBUHAN ANAK ITIK JANTAN TERHADAP BERBAGAI BENTUK FISIK RANSUM (GROWTH RESPONSE OF MALE DUCK RESULTING FROM DIFFERENT SHAPE OF RATIONS)

Pertemuan 10 STATISTIKA INDUSTRI 2. Multiple Linear Regression. Multiple Linear Regression. Multiple Linear Regression 19/04/2016

PENGARUH AKAR GINSENG ( Wild ginseng ) DALAM RANSUM MENCIT ( Mus musculus) TERHADAP JUMLAH ANAK DAN PERTUMBUHAN ANAK DARI LAHIR SAMPAI DENGAN SAPIH

Tepung Ampas Tahu Dalam Ransum, Performa Ayam Sentul... Dede Yusuf Kadasyah

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

L a j u P e r t u m b u h a n D o m b a L o k a l 1

Seleksi Awal Calon Pejantan Sapi Aceh Berdasarkan Berat Badan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA. Status (Wajib/Pilihan) : Pilihan (P) : MAS 4122 (Pengantar Rancob)

ANALISIS RAGAM SKOR KOMPONEN UTAMA PADA PERCOBAAN RESPONS-GANDA. Bahriddin Abapihi 1)

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

PENDUGAAN NILAI PEMULIAAN PUYUH PEJANTAN BERDASARKAN BOBOT BADAN KETURUNANNYA PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica)

ANALISIS KOVARIANSI RANCANGAN PETAK TERBAGI PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) DENGAN DATA HILANG

RESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA

KOMPARASI ESTIMASI PENINGKATAN MUTU GENETIK SAPI BALI BERDASARKAN SELEKSI DIMENSI TUBUHNYA WARMADEWI, D.A DAN IGN BIDURA

PERANCANGAN PERCOBAAN

PENERAPAN UJI t (DUA PIHAK) DALAM PENELITIAN PETERNAKAN (An Aplication of the t - Test (Two Tails) in Animal Science Experiment)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

PROPORSI DAGING, TULANG DAN LEMAK KARKAS DOMBA EKOR TIPIS JANTAN AKIBAT PEMBERIAN AMPAS TAHU DENGAN ARAS YANG BERBEDA

SKRIPSI OLEH : RINALDI

Bujur Sangkar Latin (Latin Square Design) Arum H. Primandari, M.Sc.

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

Semakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995).

STUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL

Universitas Gadjah Mada

BIRTH WEIGHT, WEANING WEIGHT AND LINEAR BODY MEASUREMENT OF ONGOLE CROSSED CATTLE AT TWO GROUP PARITIES ABSTRACT

THE EFFECT OF CROSSES HAMSTER CAMPBELL NORMAL WITH HAMSTER CAMPBELL PANDA AND PARENT AGE WHEN MATED TO THE APPEARANCE OF CHILDRENS PRODUCTION

TINJAUAN PUSTAKA. Rataan sifat-sifat kuantitatif domba Priangan menurut hasil penelitian Heriyadi et al. (2002) terdapat pada Tabel 1.

PENGARUH STRATIFIKASI FENOTIPE TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN SAPI POTONG PADA KONDISI FOUNDATION STOCK

ESTIMASI NILAI HERITABILITAS BERAT LAHIR, SAPIH, DAN UMUR SATU TAHUN PADA SAPI BALI DI BALAI PEMBIBITAN TERNAK UNGGUL SAPI BALI

ESTIMATION OF GENETIC PARAMETERS, GENETIC AND PHENOTYPIC CORRELATION ON MADURA CATTLE. Karnaen Faculty of Animal Husbandry University of Padjadjaran

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

Apa perancangan percobaan itu?

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

RESPON SELEKSI PADA 12 GENOTIPE KEDELAI MELALUI SELEKSI LANGSUNG DAN SIMULTAN SKRIPSI

Materi Kuliah. PERANCANGAN PERCOBAAN (PENDAHULAN) Kuliah 1. Materi Kuliah. Materi Kuliah. Pertemuan ke 1 (Pendahuluan Perancangan Percobaan

KEANDALAN BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH FITTING REGRESI EXPONENSIAL SERTA KETERBATASAN EKSTRAPOLASINYA.

PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.

EKSPERIMENTAL DESAIN. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si

EFEKTIVITAS PEMBERIAN TEPUNG KENCUR

Transkripsi:

EFEKTIVITAS ANALISIS PERAGAM UNTUK MENGENDALIKAN GALAT PERCOBAAN PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK DENGAN MATERI PERCOBAAN TERNAK BABI (Effectivity of Covariance Analysis to Controlled the Experimental Error in Randomized Block Design with Pig as Experimental Material I Ketut Gordeyase Mas Laboratorium Biometrika Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan analisis peragam untuk percobaan yang dirancang dengan R.A.K. dengan materi percobaan ternak babi, dimana parameter yang diukur adalah bobot badan pada umur 6 bulan, dengan peubah pengiring bobot badan awal pada umur 1 bulan (saat penyapihan dan pengelompokkan dilakukan berdasarkan jumlah anak sepelahiran dari setiap materi ternak babi sebanyak 100 ekor yang digunakan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan R.A.K. sangat efektif dalam mengendalikan galat percobaan, ini ditunjukan dari nilai ER-nya = 290,86% dengan tingkat keterandalan (CV = 0,72% dan ragam yang dapat dijelaskan dari model (R 2 = 98,40%. Penggunaan analisis peragam ternyata tidak dapat meningkatkan kemampuan untuk menurunkan galat percobaan, dimana indikator statistik-nya memberikan hasil nilai ER = 6,10%, tetapi keterandalan hasil percobaan meningkat menjadi CV = 0,07% dari semula 0,72%. F-test 1 untuk uji ketepatan penggunaan peubah pengiring (X = 0, ini berarti bahwa penggunaan bobot badan pada umur 1 bulan sama sekali tidak tepat. Walaupun demikian peubah pengiring (X tersebut menunjukkan hasil tidak berkorelasi dengan perlakuan yang dicobakan (F-test 2 = 0. Dari indikator-indikator statistik tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jika pengelompokkan memiliki keterandalan yang tinggi, maka analisis peragam tidak diperlukan. Kata kunci : analisis peragam, R.A.K., ternak babi. ABSTRACT The aim of this investigation, to study effectivity of the use covariance analysis for experiment which designed by randomized block design (RBD with pig as experimental material, where the measured parameter was body weight at 6 month age, with body weight at 1 month age (at weaning age as concomitant variable wheareas blocking to be conducted based on litter size of each head of pig, where the total pigs were 100 heads. Result of experiment showed that the use of RBD very effective to controlle the experimental error, as reflected by its relative efficiency (ER value, namely 290,86% with rate of variation coeficient : 0.72%, on the other hand the variance can be explanated from model (R 2 : 98.40%. The use covariance analysis can not increased capability to decreased the experimental error, where its statistical indicator resulted relative efficiency (ER value : 6.10%, but the variation coeficient of experimental result increased the coeficient variation value : 0.72% to 0.07%. F-test 1 for accuration test in the use of concomitant variable (X : 0, its means that the use of body weight at 1 month age was not accurate. Although concomitant variable (X showed that the result did Pemberdayaan Peternakan Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Ketahanan Pangan Nasional Berkelanjutan 655

not correlated with treatment (F-test 2 : 0 Based on those statistical indicator can be concluded as followes : if the blocking have the hight correlation coeficient, thus the covariance analysis did not required. Key words : Covariance analysis, RBD, pig. PENDAHULUAN Beberapa sifat kuantitatif pada ternak babi seperti bobot lahir, bobot sapih, bobot umur 6 bulan, jumlah anak sepelahiran, umur, paritas dll., memiliki sifat yang unik yakni mempunyai hubungan fungsional satu dengan yang lain (Bundy dkk., 1976 ; Lasley, 1978; Falconer, 1981 dan Warwick dkk., 1984, sehingga dalam analisis ragam yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan, perlu diperhatikan sifat-sifat yang lain jika salah satu sifat digunakan sebagai parameter yang diukur dalam percobaan tersebut. Analisis yang tepat untuk digunakan adalah analisis peragam. Prinsip dasar yang melatar-belakangi penggunaan analisis peragam adalah karena adanya suatu sifat tertentu pada ternak yang mempengaruhi atau berkorelasi dengan hubungan fungsional tertentu terhadap sifat yang diamati (peubah respons. Sifat-sifat yang mempengaruhi peubah respons dengan pola hubungan fungsional tertentu tersebut, dinyatakan sebagai peubah pengiring (concomitant variable dimana peubah ini dapat diukur secara kuantitatif sebelum percobaan dilakukan. Analisis peragam memiliki kemampuan untuk meningkatkan pengendalian galat percobaan. Model linear aditif dari analisis peragam merupakan gabungan antara model rancangan yang digunakan dengan tambahan suku untuk peubah pengiring yang dilambangkan dengan (X, sehingga ada dua asumsi dasar lagi yang perlu dipenuhi agar hasil analisis peragam mempunyai validitas yang tinggi, yakni : (1 peubah pengiring (X bersifat tetap, diukur tanpa kesalahan dan bebas (tidak berkorelasi dari perlakuan yang dicobakan, dan (2 regresi (Y terhadap (X setelah pengaruh perlakuan dan/atau kelompok dikeluarkan harus bersifat linear (Snedecor dan Cochran, 1967;Steel dantorrie, 1980 ; Gomez dan Gomez, 1984 dan Gaspersz, 1991. Jumlah anak sepelahiran pada ternak babi perlu diperhatikan, karena sifat ini mempengaruhi sifat bobot lahir. Makin banyak jumlah anak sepelahiran maka makin rendah bobot lahirnya. Jika anak babi yang digunakan sebagai materi percobaan berasal dari berbagai jumlah anak sepelahiran yang bervariasi, maka materi percobaan tersebut memiliki keragaman yang tinggi dalam merespons suatu perlakuan yang sama. Untuk itu maka sifat ini perlu dikontrol dalam kelompok (Gordeyase, 1990 Penggunaan rancangan acak kelompok (R.A.K. dalam suatu percobaan dilakukan dengan mengelompokkan sifat-sifat tertentu dari ternak yang digunakan sebagai materi percobaan dengan tujuan untuk memperoleh satuan percobaan yang relatif homogen dalam setiap kelompok, sehingga perbedaan respons yang diamati sebagian besar disebabkan karena pengaruh perlakuan yang dicobakan. Keragaman antar satuan percobaan dalam kelompok yang berbeda secara rata-rata akan berbeda dari keragaman antar satuan percobaan dalam kelompok yang sama. Idealnya keragaman antar satuan percobaan dapat dikendalikan sehingga keragaman antar kelompok dimaksimumkan dan keragaman dalam kelompok diminimumkan. Keragaman antar kelompok tidak mempengaruhi beda antar nilai tengah respons perlakuan, karena setiap perlakuan muncul sama banyaknya dalam setiap kelompok. Penentuan keragaman kelompok yang diukur dengan jumlah kuadrat kelompok (JK K beserta derajat bebasnya 656 Efektivitas Analisis Peragam untuk Mengendalikan Galat Percobaan pada Rancangan Acak Kelompok

diambil dari jumlah kuadrat galat percobaan (JK G untuk rancangan percobaan acak lengkap (R.A.L.. Asumsi terpenting dalam penggunaan R.A.K., selain galat percobaan menyebar bebas dan normal, adalah kelompok tidak boleh berinteraksi dengan perlakuan yang dicobakan. Jika hal ini terjadi maka model akan bersifat tidak aditif dan akan menyebabkan penyimpangan atas kesimpulan uji-f karena galat tidak menyebar bebas dan normal serta ragam percobaan tidak homogen (Steel and Torrie, 1980 ; Gaspersz, 1991 dan Montgomery, 2005. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penggunaan analisis peragam untuk percobaan yang dirancang dengan rancangan acak kelompok (R.A.K. pada ternak babi. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bagaimana prosedur yang tepat dan efisien dalam menggunakan analisis peragam dan sifat-sifat kuantitatif yang mana dari ternak babi yang dapat digunakan sebagai peubah pengiring (X. Hipotesisnya dirumuskan sebagai : `jika R.A.K. tidak mampu mengendalikan galat percobaan, maka analisis peragam adalah salah satu alternatif untuk mengatasinya.` MATERI DAN METODE Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh Gordeyase (1990 dalam menyusun thesisnya, dimana materi percobaan-nya adalah ternak babi yang ada diperusahaan peternakan `Yuli Kristion` Ungaran. Data yang dicatat berasal dari 100 Tabel 1. Data Bobot Badan Babi pada Umur 6 Bulan akibat Perlakuan Ransum, Hasil Percobaan dari Penelitian Pendahuluan yang Dilakukan oleh Gordeyase (1990. Kelompok Jumlah Anak Sepel. (K 1 (K 2 (K 3 (K 4 (K 5 Total Perlk. (Xi. (Yi. Total Kelpk (X.j (Y.j P e r l a k u a n R a n s u m T 1 T 2 T 3 T 4 (X (Y (X (Y (X (Y (X (Y 6,127 6,312 6,403 6,592 6,901 60,380 62,115 61,496 64,098 62,547 6,174 6,305 6,437 6,655 6,829 63,475 65,082 64,998 65,914 66,099 6,185 6,298 6,418 6,606 6,812 65,994 67,458 66,869 68,123 68,435 6,141 6,329 6,456 6,674 6,768 66,945 68,873 69,440 71,247 70,356 32,335 32,400 32,319 32,368 310,636 325,568 336,879 346,861 K X1 =24,627 ; K X2 =25,244 ; K X3 =25,714 ; K X4 =26,527 ; K X5 =27,310 K Y1 =256,794;K Y2 =263,528;K Y3 =262,803;K Y4 =269,382;K Y5 =267,437 Catatan : Data yang ditampilkan dalam tabel dan yang akan dianalisis adalah data nilai rata-rata dari jumlah anak babi sebanyak 5 ekor per flok kandang. Pemberdayaan Peternakan Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Ketahanan Pangan Nasional Berkelanjutan 657

ekor anak babi berumur 1 bulan (lepas sapih yang mempunyai hubungan saudara kandung (full sib correlation dengan berbagai jumlah anak sepelahiran yang mendapat 4 perlakuan ransum yang disusun dari bahan-bahan : jagung kuning, katul, B51(PP dan K52(PP yang merupakan ransum komersial yang diproduksi oleh pabrik makanan ternak, dengan kandungan protein yang bervariasi antara 15% (T 1, 17,5%(T 2, 20%(T 3 dan 22,5%(T 4. Sifat jumlah anak sepelahiran dari asal anak babi yang digunakan sebagai materi percobaan dikontrol dalam 5 kelompok (K 1 =anak babi yang berasal dari jumlah anak sepelahiran 3-4 ekor; K 2 = 5-6 ekor; K 3 = 7-8 ekor; K 4 = 9-10 ekor dan K 5 = > 10 ekor dan bobot badan umur 1 bulan (lepas sapih digunakan sebagai peubah pengiring (X, sedangkan bobot pada umur 6 bulan adalah parameter yang diamati. Data hasil percobaannya disajikan pada Tabel 1. Data pada Tabel 1 tersebut dianalisis dalam dua tahap, yakni (1. Analisis ragam untuk rancangan acak kelompok, dimana sifat yang dikontrol dalam kelompok adalah sifat jumlah anak sepelahiran dan dievaluasi berdasarkan indikator statistik efisiensi relatif (ER, keterandalan hasil percobaan (CV dan kemampuan dalam menjelaskan keragaman dari model (R 2, (2. Analisis peragam, dimana peubah pengiring (X adalah sifat bobot sapih pada umur 1 bulan dan dievaluasi berdasarkan indikator statistik efisiensi relatif dari penggunaan analisis peragam (ER, keterandalan hasil analisis peragam (CV, statistik untuk menguji ketepatan pelibatan peubah pengiring (X dalam model (F-test 1, statistik untuk menguji asumsi bahwa peubah pengiring (X tidak berkorelasi dengan perlakuan yang dicobakan (F-test 2 dan nilai koefisien regresi galat (b Y.X untuk mencari nilai tengah perlakuan terkoreksi. (Steel dan Torrie, 1980 ; Gomez dan Gomez, 1984 dan Gaspersz, 1991. Untuk membantu meningkatkan akurasi hasil perhitungan digunakan paket program perangkat lunak dari Excel (Santosa dan Ashari, 2005. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Ragam untuk Rancangan Acak Kelompok (R.A.K. dengan Jumlah Anak Sepelahiran sebagai Sifat yang Dikontrol dalam Kelompok. Hasil penelitian seperti terlihat pada tabel 2. menunjukkan bahwa perlakuan ransum yang dicobakan memberikan hasil berbeda sangat nyata (p<0,01 Lebih lanjut dari tabel 2. dapat dilihat bahwa penggunaan sifat jumlah anak sepelahiran sangat efektif dalam mengendalikan galat percobaan, ini ditunjukkan dari nilai kuadrat tengah galatnya Tabel 2. Analisis Ragam untuk R.A.K. dengan Sifat Jumlah Anak Sepelahiran Dikontrol dalam Kelompok. Sumber Keragaman Kelompok Perlakuan Galat T o t a l Derajat Bebas 4 3 12 Jumlah Kuadrat 23,58 145,23 2,74 19 171,55 Catatan : ** Berbeda sangat nyata (p<0,01 dengan CV = 0,72% dan R 2 = 98,40% Kuadrat Tengah F-hitung 5,895 84,410 25,86** 0,228 370,22** F tabel 5% 1% 3,26 5,41 3,49 5,95 658 Efektivitas Analisis Peragam untuk Mengendalikan Galat Percobaan pada Rancangan Acak Kelompok

yang hanya bernilai 0,228 unit sehingga nilai F-hitung untuk kelompok menjadi besar (25,86 dan hasil ini disimpulkan sebagai teknik pengelompokkan terhadap sifat tersebut sangat bermakna (p<0,01. Fakta tersebut didukung oleh nilai CV = 0,72% yang menyatakan bahwa keterandalan hasil percobaan-nya sangat tinggi karena keragaman dari respons terhadap perlakuan dalam kelompok sangat rendah. Fakta statistik ini sesuai dengan pendapat dari Steel dan Torrie, 1980 ; Gomez dan Gomez, 1984 serta Gaspersz, 1991 yang menyatakan bahwa jika sifat yang dikontrol dalam kelompok tepat maka keragaman dalam kelompok menjadi minimum dan keragaman antar kelompok menjadi maksimum. Lebih lanjut nilai koefisien determinasi (R 2 menunjukkan bahwa penggunaan R.A.K. mampu menjelaskan keragaman yang muncul sebesar 98,4%, hanya (100 98,4% = 1,6% yang tidak terjelaskan dalam model. Sifat jumlah anak sepelahiran adalah salah satu sifat pada ternak babi yang sering digunakan sebagai peubah pengiring (covariat karena bervariasinya sifat ini akan menyebabkan bervariasinya bobot badan pada saat disapih, hal ini disebabkan karena makin banyak jumlah anak sepelahiran akan menurunkan laju pertumbuhan postnatal-nya (Hafez, 1980 dan Toelihere, 1981. Gordeyase (1990 dalam penelitiannya untuk mengetahui pengaruh paritas terhadap bobot lahir anak babi, juga menggunakan jumlah anak sepelahiran sebagai peubah pengiring. Analisis Peragam untuk Rancangan Acak Kelompok (R.A.K. dengan Sifat Bobot Badan Saat Disapih Umur Satu Bulan sebagai Peubah Pengiring. Salah satu fungsi dari analisis peragam adalah untuk mengendalikan galat percobaan dan mengoreksi nilai tengah respons perlakuan. Pada tabel 3. berikut terlihat bahwa dengan analisis peragam, respons perlakuan menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata, dimana F-test = 193,64** (p<0,01. Hasil ini sejalan dengan analisis ragamnya. Dari tabel 3. diatas lebih lanjut dapat diketahui bahwa dengan menggunakan sifat bobot badan saat disapih pada umur 1 bulan sebagai peubah pengiring dalam analisis peragam, keterandalan hasil percobaan meningkat sebesar 0,65% dari 0,72% menjadi 0,07%. Perubahan peningkatan ini tidak Tabel 3. Analisis Peragam Hasil Percobaan. Sumber Keragaman Sebelum dikoreksi ( JK dan JHK Setelah dikoreksi terhadap pengaruh X Kelompok Perlakuan Galat Total Perlakuan + Galat db. (XX (XY (YY db. JK KT F-test 4 1,11 4,48 23,58 - - - 3 0 0,03 145,23 - - - 12 0-0,02 2,74 11 2,74 0,25 19 1,11 4,49 171,55 - - - 147,97 Perlakuan terkoreksi 14 Catatan : ** berbeda sangat nyata (p<0,01 dengan CV = 0,07% dan ER = 6,10% 145,23 48,41 193,64** Pemberdayaan Peternakan Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Ketahanan Pangan Nasional Berkelanjutan 659

Tabel 4. Beberapa Indikator Statistik sebagai Bahan Evaluasi dalam Penggunaan Analisis Peragam Indikator Statistik Analisis untuk : Nilai Statistiknya ER (Efisiensi Relatif F-test 1 F-test 2 b Y.X CV untuk peubah (X Menguji efisiensi penggunaan sifat bobot badan pada analisis peragam. Menguji ketepatan sifat bobot badan pada umur 1 bulan sebagai peubah pengiring Menguji ada tidaknya pengaruh per lakuan terhadap sifat bobot badan pada umur 1 bulan Digunakan sebagai faktor koreksi terhadap nilai tengah perlakuan Mengetahui tingkat keragaman dari sifat bobot badan pada saat disapih sebagai peubah pengiring (X 6,10% 0 ns 0 ns 0 3,71% begitu besar, sama-sama dibawah 1% artinya 99% hasil percobaan tersebut jika diulang akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Untuk lebih memahami makna dari perubahan keterandalan hasil percobaan tersebut, berikut ditampilkan tabel yang memuat fakta statistik tentang nilai efisiensi reltatif (ER dari penggunaan analisis peragam dan hasil pengujian terhadap asumsi ketepatan penggunaan sifat bobot badan saat disapih pada umur 1 bulan sebagai peubah pengiring (X serta asumsi bahwa sifat tersebut tidak dipengaruhi oleh perlakuan yang dicobakan (F-test 1 dan F-test 2 dan indikator keragaman dari peubah pengiring (X serta koefisien regresi galat b Y.X sebagai faktor koreksi. Berdasarkan indikator statistik yang termuat dalam tabel 4 diatas, dapat diketahui bahwa efisiensi penggunaan analisis peragam dengan sifat bobot badan pada saat disapih umur 1 bulan sebagai peubah pengiring, menunjukkan hasil yang tidak efisien, dimana jika sifat tersebut tetap digunakan maka dibutuhkan jumlah pengamatan terhadap peubah (X harus mencapai (100 6,10% = 93,9% dari pengamatan sebesar 20 yang digunakan. Artinya dibutuhkan jumlah pengamatan lagi sebesar 19 buah agar ER-nya mencapai 100%. Walaupun demikian dilihat dari ukuran derajat bebas galat percobaan seperti yang diisyaratkan oleh Cochcran dan Cox (1957 jumlah tersebut sebesar (5 1(4 1 = 12 sudah memadai. Dikaji dari sudut ketepatn penggunaan sifat bobot badan sebagai peubah pengiring, hasil F-test 1 =0 menunjukkan bahwa sifat tersebut sama sekali tidak tepat digunakan sebagai peubah pengiring karena keragaman peubah pengiring (X sangat kecil (3,71% Walaupun demikian hasil F-test2=0 menunjukkan bahwa sifat bobot badan saat disapih pada umur 1 bulan tidak dipengaruhi oleh perlakuan ransum yang dicobakan. Hasil koefisien regresi galat (b Y.X = 0 menujukkan bahwa nilai tengah respons perlakuan tidak berubah, hasil ini sejalan dengan fakta-fakta statistik lainnya. Menurut Gordeyase (2009 signifikansi penggunaan analisis peragam berbanding terbalik dengan signifikansi pengelompokkan yang dilakukan, jika pengelompokkan menunjukkan hasil yang signifikans maka penggunaan analisis peragam tidak efisien untuk digunakan lagi 660 Efektivitas Analisis Peragam untuk Mengendalikan Galat Percobaan pada Rancangan Acak Kelompok

sebagai alat dalam mengendalikan galat percobaan. KESIMPULAN Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jika pengelompokkan menunjukkan hasil yang signifikans maka penggunaan analisis peragam tidak efisien untuk mengendalikan galat percobaan. Sifat jumlah anak sepelahiran yang digunakan sebagai sifat yang dikontrol dalam kelompok sangat tepat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan galat percobaan, tetapi sebaliknya penggunaan sifat bobot badan pada saat disapih umur 1 bulan tidak tepat digunakan sebagai peubah pengiring dalam analisis peragam. DAFTAR PUSTAKA Bundy, C., R. Diggins dan V.W. Christensen. 1976. Swine Production. Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs. Falconer, D.S. 1981. Introduction to Quantitative Genetics. 2nd ed. Longman, London and New York. Gaspersz, V. 1991. Teknik Analisis dalam Penelitian Percobaan. Edisi Pertama. Penerbit `Tarsito` Bandung. Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1984. Statistical Procedures for Agricultural Research 2nd Edition. John Wiley & Sons. New York. Printed in Singapore Gordeyase, M. 1990. Pendugaan Parameter Fenotipik dan Genetik Sifat Produksi dan Reproduksi Ternak Babi. Thesis. Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadja Mada. Yogyakarta. (tidak dipublikasikan Gordeyase, M. 2009. Analisis Ragam Bantu dalam Analisis Statistika untuk Percobaan Satu Faktor di Bidang Peternakan. Edisi `Trial test` Laboratorium Biometrika Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro. (tidak dipublikasikan Lasley, J.F. 1978. Genetic of Livestock Improvement. 3rd Ed. Prentice-Hall of India. Private Limited, New Delhi. Montgomery, D.C. 2005. Design and Analysis of Experiments. Sixth Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York. Santosa, P.B. dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Menggunakan Microsoft Excel dan SPSS. Cetakan Pertama. PT. Penebar Ilmu. Semarang. Snedecor, G.W. dan W.G. Cochran. 1967. Statistical Methods. 6th Ed. Oxford & IBH Publishing Co. New Delhi. Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Warwick, E.J., J.M. Astuti dan W. Hardjosubroto. 1984. Pemuliaan Ternak. Cetakan Kedua. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Pemberdayaan Peternakan Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Ketahanan Pangan Nasional Berkelanjutan 661