BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. disalahgunakan masyarakat meskipun terbukti menimbulkan. menyebabkan kurang lebih 3.3 juta kematian per tahunnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penyalahgunaan konsumsi alkohol sudah. sangat marak di kalangan masyarakat awam. Di Negara maju

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Tembakau pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Belanda

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga

BAB I PENDAHULUAN. (2014), mencatat dalam World Health Statistics Indonesia. meningkatnya tekanan darah sistolik diatas 140 mmhg dan

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB I PENDAHULUAN. angka kematian penyakit tidak menular (PTM). Hal ini sesuai dengan data World

BAB I PENDAHULUAN. lemak tubuh karena ambilan makanan yang berlebih (Subardja, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Depkes (2008), jumlah penderita stroke pada usia tahun berada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkohol adalah zat adiktif yang sering. disalahgunakan di masyarakat. Alkohol banyak terkandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN. Kegemukan saat ini merupakan suatu epidemik global, lebih dari 1 miliar

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keselamatan lalu lintas jalan saat ini. sudah merupakan masalah global yang mendapat perhatian

A. Latar Belakang Epidemik tembakau secara luas telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat dunia yang mengakibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sepuluh tahun terakhir, obesitas menjadi. masalah global (WHO, 2015). Prevalensi obesitas didunia

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80%

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dari sepuluh masalah kesehatan utama di dunia dan kelima teratas di negara

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang permasalahan kesehatan merupakan dua dari 17 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pada orang dewasa (Hudak & Gallo, 2010). Hampir sekitar tiga perempat stroke

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 2,7% pada wanita atau 34,8% penduduk (sekitar 59,9 juta orang). 2 Hasil Riset

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lebih sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan lain. Gizi lebih dan. nama Sindrom Dunia Baru New World Syndrome.

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alkohol disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

menunjukkan 19,7% diderita oleh perempuan dewasa perkotaan, 13,1% lakilaki dewasa, dan 9,8% anak-anak. Anemia pada perempuan masih banyak ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB I PENDAHULUAN. Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif)

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. begitu pula dengan permasalahan kardiovaskuler dan DM (Marliyanti, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. adalah penyebab sepertiga kematian pada anak-anak muda di beberapa bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jiwa adalah salah satu komponen penting dalam menetapkan status kesehatan. menghambat pembangunan (Hawari, 2012)

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah faktor risiko untuk stroke dan. myocard infarct(mi) (Logmore, 2010).Hipertensi

I. PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi menetap yang penyebabnya tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman yang terus berubah (Junaedi dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai penyakit atau gangguan kesehatan salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Stroke merupakan suatu sindroma neurologis yang. terjadi akibat penyakit kardiovaskular.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Alkohol Latar Belakang merupakan zat aktif sering salahgunakan masyarakat meskipun terbukti menimbulkan gangguan kesadaran global, penggunaan fisik (Hawari, 1998). Secara berakibat buruk menyebabkan kurang 3.3 juta kematian per nya (5.9% total seluruh kematian), 5.1% beban global penyakit ber konsumsi (WHO, 2014). Data statistik negara-negara dunia tingkat konsumsi per kapita pada 2005 menurut World Health Organization (WHO), menunjukkan Indonesia sebagian besar wilayah Arab serta Afrika Utara merupakan negara tingkat konsumsi per-kapita terendah (WHO, 2004). Saat ini, banyak terja penyalahgunaan terja masyarakat sering kenal sebagai alcohol abuse. Terdapat pengguna menengah spektrum, sampai ke perbedaan mayoritas sejumlah kecil ada merupakan dalam peminum secara rutin 1

2 mengkonsumsi 1 L per hari atau merupakan ciri-ciri peminum berat. Namun, perlu ketahui bahwa penyumbang konsumsi oleh terbesar populasi jumlah peminum berat berjumlah sekit (National Collaborating Centre for Mental Health, 2011). Penyalahgunaan saat ini merupakan salah satu masalah pelik hadapi banyak negara. Penyalahgunaan menyebabkan 2,5 juta kematian setiap nya. Meskipun dalam beberapa kegiatan negara sosial, namun banyak konsumsi gunakan beran dapat mengakibatkan efek samping tidak inginkan. resiko Penyalahgunaan terkena sekitar 60 dapat meningkatkan gangguan kesehatan termasuk tekanan darah tinggi, stroke, penyakit jantung koroner, sirosis hati, berbagai macam kanker (National Collaborating Centre for Mental Health, 2011). Penggunaan merupakan salah satu faktor resiko utama kematian pada laki-laki 15-59, terutama sebabkan karena penyakit karovaskuler, tindak kekerasan, serta kecelakaan. Secara global, 6.2%

3 kematian laki-laki terkait penggunaan, segkan perempuan sebesar 1.1%. Laki-laki juga mempunyai rasio burden of sease banngkan 1.4%. terkait perempuan, yaitu 7.4% tinggi berbanng Penyalahgunaan memberikan resiko untuk si pengguna orang lain sekitarnya. Orang seg mabuk/terintoksikasi bisa menyebabkan kejaan tidak inginkan pada terjanya kecelakaan atau orang mempengaruhi lain, lalu rekan seperti lintas, kerja, dapat menyebabkan perilaku saudara, kekerasan, teman, maupun orang lain tidak kenalnya (WHO, 2011). Di seluruh dunia, episode minum sekali dalam jumlah banyak/binge drinking prevalensinya terja pada orang orang muda ber 15-19 pada total populasi umurnya atas 15 (WHO, 2014). Menurut NIAAA (2013), pada 2009 sebanyak 10.4 juta orang muda mengkonsumsi tidak sekit jumlahnya. minuman ber Seiring bertambahnya pada orang muda, konsumsi nya juga bertambah. Asia Tenggara termasuk Indonesia merupakan kawasan pengguna terbanyak keempat enam kawasan

4 dunia pada 1998 (WHO, 2004). Pada 2003, Organisasi Pangan Sedunia (FAO) menerbitkan data tentang tren minuman konsumsi dunia minuman murni. (World Drink Trend) khusus untuk per kapita dalam liter ber Iran sebagai peringkat pertama negara konsumsi paling sekit dunia, seg Indonesia menempati peringkat ke-13. Hal ini mungkinkan karena besarnya jumlah penduduk Muslim negara-negara tersebut ber melarang (Kamal ketergantungan pemeluknya et mengkonsumsi al., Asia terlihat negara lain 2012). tidak minuman Prevalensi setinggi seperti ( Mimy et al. 2006; Chen and Yin 2008 ). Dari 228.864.000 penduduk Indonesia, sebesar 72% nya penduduk penduduk ber atas atas 15 15. tersebut, Dari total persentase mantan peminum laki-laki 21.9% keseluruhan penduduk laki-laki atas 15, serta mantan peminum perempuan 3% keseluruhan penduduk perempuan atas 15, total gabungan mantan peminum lakilaki perempuan 12.3%. Sebanyak 7.3% penduduk laki-laki pada 2001 peminum berat

5 episok, yaitu pengguna setidaknya 60gr atau murni tiap minggunya; segkan jumlah penduduk perempuannya kapita total 0.0%. 4.47 Jumlah L konsumsi \murni per 2003-2005. Dari data morbitas, jumlah penyakit terkait penggunaan pada penduduk dewasa Indonesia 2004 0.61% (laki-laki) 0.08% (perempuan) (WHO, 2011). Di peminum pedesaan 3,7%. Daerah Istimewa sebesar Jumlah sebanyak perkotaan 1,7%, penduduk 3.433.127 Yogyakarta D.I. jiwa senri, sebesar rata-rata keduanya Yogyakarta jumlah 5%, sebesar senri 2006 (Dinkes D.I. Yogyakarta, 2007). Prevalensi penduduk laki-laki 15 ke atas minum 1 bulan terakhir Yogyakarta mencapai 5% total jumlah penduduk D.I. Yogyakarta. Ada 7 provinsi (kecuali DKI Jakarta tidak memiliki daerah pedesaan) tinggi secara Riau, D.I bermakna Yogyakarta, prevalensi Jawa pedesaan, Timur, perkotaan yaitu Banten, Kepulauan Kalimantan Selatan, Papua Barat Papua (Riskesdas, 2007).

6 Namun, belum ada karakteristik jenis Berdasarkan penelitian gambaran untuk penelitian penyalahguna salahgunakan atas menemukan peneliti apakah menghubungkan ada Yogyakarta. ingin melakukan korelasi jenis konsumsi umur si peminum. B. Bagaimanakah jenis Pertanyaan Penelitian kelompok salahgunakan pada penyalahguna suku Jawa Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran mempelajari ada tidaknya kelompok penyalahguna suku Jawa jenis salahgunakan, pada komunitas rawan pengguna Yogyakarta. D. Pada penelitian pencarian Keaslian Penelitian literatur, menggambarkan sejauh serta ini belum mengkaji ada

7 kelompok penyalahguna jenis salahgunakan pada suku Jawa, komunitas rawan pengguna Yogyakarta. Penelitian hampir serupa mengenai penggunaan karakteristik penggunanya pernah lakukan Amerika Serikat oleh Naimi et al., pada 2003. Hasil penelitiannya menunjukkan walaupun secara keseluruhan jumlah episode binge-drinking paling tinggi pada kelompok 18-25, namun sebesar 69% episode binge-drinking saat penelitian berlangsung terja pada kelompok >26. Perbedaannya penelitian tersebut bertujuan menghitung jumlah episode binge-drinking Amerika Serikat, namun tidak mengkaji kelompok peminum jenis konsumsi (Naimi et al., 2003). E. Manfaat Penelitian 1. Menggambarkan kelompok jenis salahgunakan. 2. Mengkaji kelompok pengguna jenis salahgunakan

8 3. Pelayanan masyarakat mortalitas dalam mengurangi morbitas akibatkan karena penyalahgunaan. 4. Sebagai bahan masukan penelitian selanjutnya.