Wahyudi Kumorotomo, PhD Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada 27 September 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran I.34 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Direktorat Jenderal Pajak DIY

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

STRATEGI PERWUJUDAN KERJASAMA ANTAR DAERAH DALAM PERCEPATAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN PERKOTAAN

Menimbang. bahwa sesuai ketentuan Pasal 17 dan Pasal 24 peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2013 tentang Tata Cara

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

Optimalisasi Fungsi Internal dan Eksternal dalam Pelayanan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

Buletin Edisi September Tahun 2016 KATA PENGANTAR

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2005

BIDANG SARANA DAN PRASARANA LAPORAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN SEKTOR PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Hal ini karena beberapa jenis sampah memiliki kandungan material

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

Buletin Edisi Oktober Tahun 2016 KATA PENGANTAR

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

Buletin Edisi Agustustus Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Prodi Pengelolaan Infrastruktur dan Pembangunan Masyarakat Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Buletin Edisi Januari Tahun 2017 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi November Tahun 2016 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Sleman, Februari 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI MLATI. AGUS SUDARYATNO, S.Kom, MM NIP

Buletin Edisi April 2018 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Juli Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan Mei Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan Maret Tahun 2016 PENGANTAR

Buletin Bulan Juni Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Bulan Januari Tahun 2016 PENGANTAR

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH, KECAMATAN DAN DESA. Bagian Pemerintahan Setda Kab. Lamongan

ARAH KEBIJAKAN KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2019

PENGISIAN GUB & WAGUB

KEWENANGAN DIY (UU 13/2012)

Buletin Bulan Februari Tahun 2016 PENGANTAR

RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Forum SKPD

Buletin Bulan April Tahun 2016 PENGANTAR

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Sinergi DPD- RI dan Pemda Dalam Penyusunan APBD Pro- Rakyat

PENATAAN DAERAH. Muchamad Ali Safa at

Nama Penerima 1 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Utara 2 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Barat 3 UPT Pengelola TK dan SD Wilayah Timur 4 UPT Pengelola

penduduk yang paling rendah adalah Kabupaten Gunung Kidul, yaitu sebanyak 454 jiwa per kilo meter persegi.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 7 Tahun : 2016

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKEMA KELEMBAGAAN PATROLI TERPADU PENCEGAHAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI TINGKAT TAPAK TERKAIT DENGAN SATLINMAS DESA

RENCANA KERJA ( RENJA )

TATARAN KAJIAN PENGAMBIL KEBIJAKAN DALAM RANGKA EKPPD

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Wahyudi Kumorotomo, PhD Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada 14 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan pesat. Yogyakarta sebagai Ibukota Provinsi Daerah

BAB I PENDAHULUAN. kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan pangan

Pemanfaatan Peta Geologi dalam Penataan Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

RANCANGAN RKPD DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018

PERAN GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT (BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH)

KULON PROGO MEMBANGUN. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo

Perencanaan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Dr. Wahyudi Kumorotomo Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada. Telp:

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PRASARANA SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU)

Rancangan Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Tahun 2018

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Sistem otonomi yang diberlakukan oleh bangsa Indonesia merupakan

KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA DAN SINERGITAS PELAYANAN PUBLIK: Implikasi Pelaksanaan UU No.23/2014

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PRASARANA SARANA DAN UTILITAS UMUM (PSU)

I. PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) atau lebih populer dengan sebutan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 142/PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN ALOKASI DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2008 MENTERI KEUANGAN,

BUPATI GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Bantul terletak pada Lintang Selatan dan 110

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DIY DALAM PENYUSUNAN RAPBD 2016

Ranperda Inisiatif DPRD Menurut UU No.12/2011

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

ANALISIS PEMBANGUNAN SEKTOR PERUMAHAN TAHUN 2014

RANCANGAN RKPD DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2017

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN

Integrasi Sistem Perencanaan dan Penganggaran dalam Pembangunan Daerah

Mengatasi Fragmentasi Kepen/ngan: Ekonomi- Poli/k Anggaran Publik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Adanya perubahan Undang-Undang Otonomi daerah dari UU

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan geodinamik yang sangat aktif, yaitu pada batas-batas pertemuan

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NO.23/2014 DAN PENGARUSUTAMAAN PRB DI DAERAH

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV TINJAUAN LOKASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA PEMBANGUNAN DIY BERBASIS TATA RUANG

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2017

BAB III TINJAUAN LOKASI Studio Foto Sewa di Kota Yogyakarta

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

2 dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor

ANALISIS PERSEBARAN IKLIM KLASIFIKASI OLDEMAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

Wahyudi Kumorotomo, PhD Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada 27 September 2013 www.kumoro.staff.ugm.ac.id 081 328 488 444

1. Kondisi umum DIY 2. Otonomi Daerah Setelah UU No. 13/2012 3. Mengisi Keistimewaan Daerah 4. Tantangan Strategis Bag Otonomi Daerah

KONDISI & RENCANA UMUM PEMBANGUNAN DAERAH KONDISI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Luas wilayah 3.185,80 Km2 Terdiri dari 1 Kota dan 4 Kabupaten, 78 Kecamatan, 438 Kelurahan/Desa, 4.514 dusun Jumlah penduduk 3,45 juta jiwa dengan jumlah KK lebih kurang 1,07 juta ü Kebutuhan dasar: air bersih, penanganan limbah, sampah, drainasi, perumahan, pemukiman, dan energi, ü Kebutuhan Sarpras pendukung sektor strategis : pendidikan, pariwisata, kebudayaan, kesehatan, pertanian. 3

1. IPM rela<f <nggi 2. Angka Harapan Hidup Sedang 3. Pertumbuhan Ekonomi rela<f <nggi, kemiskinan rela<f lebih rendah, <ngkat pengangguran rela<f <nggi 4. Sektor Dominan : jasa Pengembangan Sektor non pertanian (perdagangan, jasa, industri, transportasi & pariwisata) 1. IPM rela<f <nggi 2. Angka Harapan Hidup Tinggi 3. Pertumbuhan Ekonomi rela<f <nggi, kemiskinan rela<f lebih rendah, <ngkat pengangguran rela<f <nggi 4. Sektor Dominan : Perdagangan & jasa 5. Kawasan Resapan Air 6. Rawan Bahaya Gunung Merapi 1. Pengembangn Sektor Non Pertanian (permukiman & industri) 2. Pengembangan Sektor Perdagangan 3. Pengembangan Komodi< Hor<kultura & Perkebunan 4. Pengembangan Sektor Pertanian Lahan Kering, Perkebunan dan Hor<kultura 5. Pengembangan klaster- klaster industri kecil dan agribisnis di pedesaan, Semangat : Dari Among Tani ke Dagang Layar 1. IPM rela<f sedang 2. Angka Harapan Hidup Tinggi 3. Pertumbuhan Ekonomi rendah, kemiskinan <nggi, <ngkat pengangguran rela<f rendah 4. Sektor Dominan : pertanian 5. Rawan Longsor, Banjir dan Erosi 1. Pengembangan klaster- klaster industri kecil dan agribisnis di pedesaan, 2. Pengembangan sektor perkebunan, hor<kultura & perkebunan 3. Pengembangan sektor pertanian Tanaman Pangan, Perikanan (darat & laut) 4. Pengembangan industri kelautan, perikanan dan pariwisata mari<m di wilayah pesisir, yang didukung oleh infrastruktur jalan Selatan- Selatan 1. IPM rela<f sedang 2. Angka Harapan Hidup Rendah 3. Pertumbuhan Ekonomi rela<f <nggi, kemiskinan sedang, pengangguran sedang. 4. Sektor Dominan : pertanian 5. Rawan Bencana gempa Bumi & tsunami 1. Pengembangan klaster- klaster industri kecil dan agribisnis di pedesaan, 2. Pengembangan sektor pertanian Tanaman Pangan Lahan Basah, Hor<kultura (sayuran) & Pariwisata 3. Pengembangan industri kelautan, perikanan dan pariwisata mari<m di wilayah pesisir, yang didukung oleh infrastruktur jalan Selatan- Selatan 1. IPM rela<f rendah 2. Angka Harapan Hidup Rendah 3. Pertumbuhan Ekonomi rendah, kemiskinan <nggi,<ngkat pengangguran rela<f rendah 4. Sektor Dominan : pertanian 5. Rawan Longsor & Kekeringan 1. Pengembangan klaster- klaster industri kecil dan agribisnis di pedesaan, 2. Pengembangan Sektor Pertanian Lahan Kering, & Peternakan 3. Pengembangan industri kelautan, perikanan dan pariwisata mari<m di wilayah pesisir, yang didukung oleh infrastruktur jalan Selatan- Selatan

5

Pengisian Urusan Keis<mewaan UU No.13/2012 1. Tata- cara pengisian jabatan, kedudukan, tugas dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur 2. Kelembagaan Pemda DIY 3. Kebudayaan 4. Pertanahan 5. Tata- ruang.

Keis<mewaan DIY

Usulan Dana Keis<mewaan Th 2013

Keis<mewaan Gubernur DIY 1. Dilakukan dengan penetapan, bukan pemilihan. ( Ps 24 ayat (4) 2. Gubernur adalah Sultan yang bertahta dan Wagub adalah Adipa< Paku Alam yang bertahta.(ps 18 ayat(1) huruf c. 3. Masa jabt Gub dan Wagub selama 5 tahun sejak pelan<kan ( Ps 25 ayat (1). Dan <dak terikat masa 2 X priodisasi ( Ps 25 ayat (2) 4. Pelan<kan Gub dan atau Wagub dilakukan oleh Presiden, Ps 27 ayat (1). Dalam hal Pres berhalangan dilan<k oleh Wapres ( 2 ). Dalam hal Pres & Wkl Pres berhalangan dilakukan oleh Mendagri (3). Perpres No. 85/2012 berisi tentang Pelan<kan Gubernur DIY, apabila yang melan<k Presiden atau Wakil Presiden <dak dalam sidang Paripurna Is<mewa 5. Gubernur dan Wakil Gubernur DIY bukan berasal dari Partai Poli<k

KEBUDAYAAN Kewenangan kebudayaan diselenggarakan utk memelihara dan mengembangkan hasil cipta, rasa, karsa dan karya yg berupa nilai nilai, pengetahuan, norma, adat is<adat, benda, seni, dan tradisi luhur yg mengakar dalam masy DIY.

PERTANAHAN 1. Kasultanan dan Kadipaten PA dengan UU ini dinyatakan sebagai Badan Hukum. Ps 32 ayat (1) dan merupakan subjek hak yang mempunyai hak milik ( Ps 32 ayat (2). 2. Tanah kasultanan dan Kadipaten melipu< tanah Keprabon dan bukan tanah keprabon. 3. Pemanfaatan dan pengelolaan tanah kasultanan dan Kadipaten ditujukan sebesar besarnya utk pengemb kebud, kepen<ngan sosial, kesejahteraan masy. 4. Kewenangan Tata ruang terbatas pada pengl dan pemanfaatan tanah kasultanan dan Kadipaten. Ps 34 ayat (1) 5. Pengaturan Tata ruang disesuaikan dengan tata ruang Nasional dan DIY. Pasal 34 ayat (3).

TATA RUANG Kewenangan Tata ruang terbatas pada pengl dan pemanfaatan tanah kasultanan dan Kadipaten. Pasal 34 ayat (1) Pengaturan Tata ruang disesuaikan dengan tata ruang Nasional dan DIY. Pasal 34 ayat (3).

Merangsang pertumbuhan (1) Pertumbuhan Ekonomi; (2) Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat; (3) Peningkatan Kualitas Lingkungan. 15

LAHAN DI DIY TERBATAS DAN TERIDENTIFIKASI ADA 8 JENIS BENCANA 1

MASIH BANYAK KANTONG KEMISKINAN 16,02% miskin Peta Kemiskinan di Provinsi DIY yang menjadi fokus Sasaran Pembangunan Lintas Sektor 2013 17

Contoh Isu Strategis: Perumahan 1. Kemiskinan masih tinggi (16,2%), tersebar diseluruh Kabupaten/Kota 2. Secara administratif lahan terbatas (menjadi mahal), sulit mencari lahan untuk Masy Berpendapatan Rendah (MBR), dan secara geologis berada di daerah rawan bencana (Di DIY terdapat 3.558 PNS dan 44.942 KK MBR belum punya rumah) 3. Teridentifikasi ada 69 kawasan (107 titik) kumuh yang harus ditangani bukan hanya rumahnya namun juga Prasarana dan Sarana Umum dan lingkungannya 4. Rumah tak layak huni (RTLH) teridentifikasi masih cukup banyak (91.200 unit tahun 2011, penanganan baru mampu sekitar 2.500 unit /tahun melalui dana APBN +APBD) 5. RP3KP belum menjadi produk hukum, di Kab/Kota masih ada yang belum menyusun 6. Belum ada kelembagaan yang kuat di kabupaten/ Kota terkait PKP.

ARAHAN LOKASI PENGEMBANGAN PERMUKIMAN HORISONTAL DAN VERTIKAL DIY KECAMATAN NO KABUPATEN HORISONTAL VERTIKAL 1. BANTUL Sedayu Pajangan Kasihan Banguntapan Piyungan 2. KULONPROGO Kalibawang Sentolo Kalibawang Pengasih Nanggulan Panjatan Nanggulan Kokap Girimulyo Lendah Sentolo Wates Pengasih Lendah 3. GUNUNGKIDUL Wonosari Gedangsari Wonosari Playen Semanu Playen Ngawen Patuk Semanu Semin Nglipar Karangmojo Nglipar Paliyan 4. SLEMAN Prambanan Kalasan Ngaglik Depok Gamping Mlati Prambanan Sleman Godean 5. YOGYAKARTA Danurejan Tegalrejo Gedongtengen Wirobrajan Jetis Sumber:RP4D Hasil Analisis,2011 19

Perda Yg Relevan dg Keis<mewaan Perda No.1/2012 `g RIPPDA Perda No.6/2012 `g Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya Perda No.1/2013 `g Tata- cara Pembentukan Perdais Perda No.7/2013 `g Tata- cara Pembentukan Produk Hukum Daerah & Produk Hukum DPRD à Penyempurnaan Perda No.1/2011

INSTANSI PEMERINTAH DAERAH YANG TERKAIT URUSAN OTONOMI DAERAH Dinas Pariwisata Dinas PU & PESDM Dinas Sosial Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kebudayaan Badan Lingkungan Hidup Biro Hukum BPN Biro Organisasi Bagian Otonomi Daerah Bag Pemdes Kab/Kota 21

Realisasi belanja APBD DIY sangat rendah Sumber Data : h`p://intranet.jogjakarta.go.id/monev_apbd

Otonomi Daerah di Tingkat Provinsi? Alokasi Belanja Kurang Efek<f: Contoh Monev 2012 Jumlah Program Jumlah Kegiatan % Penyelesaian Kegiatan TW 1 TW 2 TW 3 215 1283 0,25 3,10 11,05 (3 kegiatan) (41 kegiatan) (142 kegiatan) Catatan Tim Monev Pemprov DIY : 1. Deviasi antara target dan realisasi (fisik & keuangan) sangat lebar, deviasi keuangan ter<nggi 38,95%, Deviasi Fisik ter<nggi 25,69% yang keduanya terjadi pada Triwulan III. 2. Pada Triwulan 4 harus menyelesaikan 1141 kegiatan 3. Kondisi yang demikian apakah sudah cukup baik dari sisi perencanaan?

Tantangan Strategis Bag Otda 1. Perincian bidang dan urusan keis<mewaan (UU 13/2012 & Rancangan Perdais); Sampai di mana? 2. Pemeringkatan SKPD dalam pelaksanaan urusan Otda à KR Otonomi Award? 3. An<sipasi revisi UU 32/2004, ra<fikasi UU `g pemerintahan desa. 4. Fasilitasi keis<mewaan; Bgm implementasi among tani, dagang layar? Bagaimana kerjasama pelestarian budaya di DIY? 5. Fasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa; Revisi Pergub No.4/2010 Pendapatan Kades & Pamong Desa, sudah sesuai UMP? Bgm penerapan ps.29 PP No.72/2005 `g pemerintahan desa?

terima kasih 27